New Jurnal Amicus Curiae
New Jurnal Amicus Curiae
Sejarah Artikel
PERBANDINGAN HUKUM TINDAK Diterima
PIDANA PERKOSAAN X Bulan 20XX
BERDASARKAN PASAL 285 DAN 286 Revisi
X Bulan 20XX
KUHP INDONESIA DENGAN
Disetujui
ARTICLE 177 DAN 178 PENAL CODE X Bulan 20XX
OF JAPAN (ACT NO. 45 OF 1907)
*Penulis Koresponden:
(michele.emmanuela@gmail.com)
(ermania@trisakti.ac.id)
Abstrak
Kata Kunci: Perbandingan Hukum Pidana, Pencurian Data Pribadi, Indonesia, dan
Singapura
Perbandingan Tindak Pidana Pencurian Data Pribadi Antara
Negara Republik Indonesia Dengan Negara Singapura
AMICUS CURIAE Emmanuela, Widjajanti
ISSN XXX-XXX, Volume XXX, Nomer XXX , Bulan X, Tahun X
DOI: xxx/xxxx/xxxxx
Abstract
Personal data is certain personal data that is stored, maintained, maintained true and
protected confidentially. Currently, there is a rampant theft of personal data to get
financial benefits. Indonesia regulates in Law Number 27 of 2022 concerning
Personal Data Protection which has just been passed. Singapore has had regulations
since 2012, namely the PersonaI Data Protection (Amendment) Act No. 40 of 2020.
Research is carried out normatively, the nature of analytical descriptive research and
drawing deductive logic conclusions. In Indonesia, the crime is regulated in Article 67
of Law Number 27 of 2022 concerning Personal Data Protection and Singapore is
regulated in PersonaI Data Protection (Amendment) 2020 section 51. There are 4
similarities and 8 different elements of the criminal act of personal data theft. The
focus of discussion in this paper is how to regulate the criminal act of personal data
theft, how the similarities and differences in the elements of personal data theft in
Indonesia and Singapore.
Keywords: Comparison of Criminal Law, Personal Data Theft, Indonesia,
and Singapore
A. Latar Belakang
Dewasa ini teknologi dan informasi telah menyumbangkan suatu inovasi baru
yaitu mampu melakukan pengumpulan, penyimpanan, pembagian dan penganalisaan
data. Dampak dari inovasi itu telah dirasakan oleh berbagai aktivitas di dalam sector
kehidupan seperti memanfaatkan sistem teknologi informasi, seperti penyelenggaraan
electronic education (e-education) dalam bidang pendidikan, electronic commerce
(ecommerce) dalam sektor perdagangan/bisnis, electronic government (e-government)
dalam bidang pemerintahan, electronic health (e-health) dalam bidang kesehatan,
search engines, smartphone dan mobile internet, social networks, serta perkembangan
industri komputasi awan atau cloud computing. Berdasarkan data dari Kementerian
lnformatika dan Teknologi bahwa pengguna tahun 2022 pengguna internet di lndonesia
mencapai sekitar 210 juta dan berada di urutan negara terbesar keempat pengguna
internet di dunia1.
Dengan meningkatnya jumlah pengguna telepon seluler dan internet selaras dengan
meningkatnya isu mengenai pentingnya perlindungan data pribadi. Perlindungan data
pribadi ini berkaitan erat dengan konsep privasi. Konsep privasi sendiri merupakan
gagasan untuk menjaga integritas dan martabat pribadi2. Hak privasi juga berkaitan
tentang kemampuan individu untuk menentukan siapa yang memegang informasi
1
https://www.cnbcindonesia.com/tech/20220609153306-37-345740/data-terbaru-berapa-pengguna-internet-
indonesia- diakses pada tanggal 10 Agustus 2022
2
Wahyudi Djafar dan Asep Komarudin, Perlindungan Hak Atas Privasi di Internet-Beberapa Penjelasan Kunci,
Elsam, Jakarta, 2014, hlm. 2
Perbandingan Tindak Pidana Pencurian Data Pribadi Antara
Negara Republik Indonesia Dengan Negara Singapura
AMICUS CURIAE Emmanuela, Widjajanti
ISSN XXX-XXX, Volume XXX, Nomer XXX , Bulan X, Tahun X
DOI: xxx/xxxx/xxxxx
3
Barda Nawawj Arief, Perbandingan Hukum Pidana, Raja Grafindo Persada, Jakarta, 1990, hlm. 5
4
Romli Atmasasmita, Perbandingan Hukum Pidana, Mandar Maju, Bandung, 1996, hlm.7
5
Ibid, hlm. 12
6
https://dunia.tempo.co/read/889105/survei-pbb-singapura-terbaik-untuk-keamanan-siber-di-dunia diakses
pada 10 Agustus 2022
7
https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2022/01/27/itukeamanan-siber-indonesiakalah-dari-singapura-
dan-malaysia diakses pada 10 Agustus 2022
Perbandingan Tindak Pidana Pencurian Data Pribadi Antara
Negara Republik Indonesia Dengan Negara Singapura
AMICUS CURIAE Emmanuela, Widjajanti
ISSN XXX-XXX, Volume XXX, Nomer XXX , Bulan X, Tahun X
DOI: xxx/xxxx/xxxxx
(Composition of Offences) Regulation 2013, the Computer Misuse Act (Cap. 50A), the
Cybersecurity Act 2018 (No. 9 of 2018), dan the Spam Control Act (Cap. 311A) terkait
keamanan siber seringkali menjadi suatu rujukan karena aturan tersebut memberikan
jaminan perlindungan keamanan siber para penggunanya . Negara Singapura juga
mengatur secara rinci terkait tindak pidana pencurian data pribadi di dalam PersonaI
Data Protection Act 2020.
Fokus bahasan dalam tulisan ini yaitu pengaturan tindak pidana pencurian data
pribadi, persamaan dan perbedaan unsur pencurian data pribadi di Negara Indonesia
dengan Negara Singapura.
B. Metode Penelitian
Negara Republik Indonesia dengan Negara Singapura” dengan tipe penelitian yuridis
l l l l l l l l l l
normatif, yang akan dikaji yaitu asas-asas hukum, dasar hukum, Undang-Undang,
l
perbandingan hukum Tindak Pidana Pe ncurian Data Pribadi antara Ne gara RepubIik
l l l l
lndonesia dengan Negara Singapura. Sifat pe nelitian yang digunakan dalam pe nulisan
l l l l l l l
Data diperlukan adalah bahan hukum prime r dan bahan hukum sekunder. Bahan l l l l
hukum primer merupakan bahan-bahan hukum yang mengikat. Bahan hukum primer l l l l
Tahun 2022 tentang PerIindungan Data Pribadi , dan Peraturan Negara Singapura yang l l l l
tertuang dalam PersonaI Data Protection Act 2020 (amendment) dan juga bahan hukum
l l l l l l l l
mengenai bahan hukum primer. Data-data tersebut didukung dengan wawancara kepada
l l l l l l l
dengan Kepala Unit 1 Subdirektorat II Direktorat Tindak Pidana Siber dan penyidik
l l l l l l l l
dari Direktorat Tindak Pidana Siber yang menangani kasus pencurian data pribadi.
l l l l l
menggunakan logika deduktif. Logika deduktif ini adalah cara menarik kesimpulan
l l l l l l l
Data pribadi merupakan data individu tertentu yang dirawat, disimpan, dan l l l
terhadap data pribadi merupakan salah satu hak asasi manusia yang merupakan
l l l
8
Muhaimin, Metode Penelitian Hukum, (Mataram, Mataram University Press, 2020), hal.71.
Perbandingan Tindak Pidana Pencurian Data Pribadi Antara
Negara Republik Indonesia Dengan Negara Singapura
AMICUS CURIAE Emmanuela, Widjajanti
ISSN XXX-XXX, Volume XXX, Nomer XXX , Bulan X, Tahun X
DOI: xxx/xxxx/xxxxx
dikatakan sebagai data pribadi. Pengertian data pribadi sendiri dapat berbeda l l l l l l
antara satu negara dengan negara lain di Negara Indonesia sendiri memiIiki l l l l l l l l
dan/atau noneIektronik.” l l l l
sebagai berikut :
l l
“PersonaI data means data, whether true or not, about an individual who can
l l l l l l l l l l
be identified —
l l l
dapat diidentifikasi melalui dari data tersebut atau dari informasi lain yang l l l l l
dimiliki atau kemungkinan dari organisasi yang memiIiki akses kepada data l l l l l
Data Pribadi seseorang adalah suatu haI yang krusial mengenai baik l l l l l
semuanya merupakan konsumsi pubIik atau tidak dapar dise barkan kepada
l l l l l
khaIayak umum.
Pencurian data pribadi merupakan suatu perbuatan mencuri informasi
l l l l l
dicuri bisa berupa informasi rekening bank, password, nomor paspor, nomor l l l l l l l l l l
medis, isi catatan perisitwa penting dan lain lain. Kemudian bisa berupa data
l l l l l
yang dimiliki oleh korporasi berupa nama dan alamat korporasi, nomor l l l l l l l l l
rekening korporasi, daftar sset korporasi, data dan informasi terkait lainnya
l l l l l l l l l
hak individu tersebut apakah data pribadi tersebut akan dikomunikasikan atau l l l l l
mencegah akses tanpa seizin oleh pemilik data pribadi yang dianggap sebagai
l l l l l l l l
“(1) Setiap Orang yang dengan sengaja dan melawan hukum memperoleh atau
l l l l l l l l l
mengumpulkan Data Pribadi yang bukan mililo eya dengan maksud untuk
l l l l
kerugian Subjek Data Pribadi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 65 ayat (1)
l l l
dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan/atau pidana l l
(2) Setiap Orang yang dengan sengaja dan melawan hukum mengunglapkan
l l l l l l
Data Pribadi yang bukan miliknya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 65 ayat l
(2) dipidana dengan pidana penjara paling lama 4 (empat) tahun dan/atau l l l
(3) Setiap Orang yang dengan senqaja dan melawan hukum menggunakan
l l l l l l
Data Pribadi yang bukan miliknya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 65 ayat l
(3) dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan/atau pidana l l
Para pihak yang dimaksud “setiap orang" dalam Pasal di atas adalah l l
termasuk setiap individu dan korporasi yang dengan melawan hukum tanpa
l l l l l l
individual”
khusus tindak pidana pencurian data pribadi yang te rdapat pada Pasal 67 l l
diatur dalam Undang-Undang ini. Maka dari itu, sudah ada ke jelasan sanksi l l
bagi peIaku yang melakukan pencurian data pribadi. Masyarakat juga menjadi
l l l l
lebih waspada terhadap tindak pidana pencurian data pribadi dan pentingnya
l l l l
definisi dan mekanisme yang jelas terkait penghapusan data pribadi dan juga
l l l l l l
dengan setiap peraturan yang mengatur terkait PerIindungan data pribadi yang
l l l l l l
lndonesia sudah memasuki era dgitalisasi sistem sejak tahun 2010 tetapi
l l l l l l l
hukum yang mengatur tentang pencurian data pribadi baru ada se jak Oktober l l l l l l l
2022, sehingga selama kurang lebih 12 tahun telah terjadi kekosongan hukum
l l l l l l l l
karena sampai dengan peraturan tersebut disahkan sejak Oktober belum ada
l l l l l l l l l l
Dalam praktek masih ada pengeIoIa data pribadi yang tidak mengetahui l l l l l l
memiIiki standar keamanan data yang rendah dalam mengelola data pribadi
l l l l l l
dan tidak membatasi hak akses terhadap data pribadi baik secara eIektronik l l l l l l l
maupun noneIektronik. l l l l
Dalam praktek bagi aparat penegak hukum Sebelum akhir tahun 2022 l l l l l
Perbandingan Tindak Pidana Pencurian Data Pribadi Antara
Negara Republik Indonesia Dengan Negara Singapura
AMICUS CURIAE Emmanuela, Widjajanti
ISSN XXX-XXX, Volume XXX, Nomer XXX , Bulan X, Tahun X
DOI: xxx/xxxx/xxxxx
tepatnya pada bulan Oktober belum terdapat aturan yang menjadi dasar hukum
l l l l l l l
pencurian data pribadi. Selama ini penyidik Direktorat Tindak Pidana Siber
l l l l l l
akses ke data pribadi seseorang lalu melakukan pemindahan data maka tidak
l l l l l l l
perbuatan tersebut bisa dijerat dengan Pasal pencurian data pribadi. Kemudian
l l l l l l l
secara praktek sendiri terhadap korban yang telah tersebar datanya hanya dapat
l l l l l l l l
dilakukan pemblokiran pada sumber data orisinal sehingga jika data tersebut l l l l l l l
sudah berpindah tangan secara digitaI kepada orang lain maka tidak bisa l l l l
itu kembali. l
keahlian sehingga tidak bisa dilakukan oleh semua orang membutuhkan suatu
l l l l l l l
skill khusus dan terlatih serta perencanaan yang cukup sehingga bisa dikatakan l l l l l
bahwa peIaku pencurian data kerap kali memiIiki tim untuk membagi l l l l l
yang bertugas melakukan transaksi jual beli data tersebut dan ada yang l l l l l
mengelola keuangan hasil transaksi. Pencurian data ini tidak hanya termasuk
l l l l l l
pada cyber crime saja namun juga berkaitan dengan financial crime. l l l l l
dimulai satu dekade yang lalu yaitu sejak pada tahun 2005 disahkannya l l l
hanya berfokus pada teori saja namun Singapura juga me lakukan peningkatan l l l l l l
Protection Act. l l l
Singapura tidak serta merta membuat tindakan pencurian data pribadi hilang l l l l
terhadap PersonaI Data Protection Act. HaI ini memperlihatkan jika PersonaI
l l l l l l l l l l
untuk mengawas dan melaksanakan dari amanat PersonaI Data Protection Act l l l l l l l
secara serius menangani dan memberantas tidak terpengaruh oleh besar atau
l l l l l l l l l l
dalam peratuurannya namun belum tentu bisa secara 100% diterapkan pada l l l l l
2022 tentang PeIindungan Data Pribadi dan di Ne gara Singapura diatur dalam
l l l
No Persamaan
l
l lndonesia l l Singapura
1. Pengaturan tindak l Undang-Undang PersonaI Data Protection l l l l l
Pribadi
2. Subjek l Tindak Orang dan Korporasi l l l Orang dan Korporasi
l l l
Pidana
3. Jenis Delik l l Delik Aduan Delik Aduan l l
b. Pidana Denda l
c. ReIawan SukareIa l l
terdahuIu l
$1.000.000.000 yang
diatur daIam section 48J l l
FinanciaI PenaIties. l l
Pengaturan
l peIaku yang berkaitan mengatur terkait:
l l l l
dengan maksud
l individu tersebut; l l
perbuatan l orang/organisasi l l
D. Penutup
Kesimpulan
AnaIisa pengaturan tindak pidana pencurian data pribadi di Negara Indonesia dan
l l l l l
2020.
Sebelum adanya Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2022 tentang
l l l l l
Pengaturan hukum terkait pencurian data pribadi di Indonesia baru ada sejak
l l l l l l
dikarenakan sejak peraturan tersebut disahkan beIum ada kasus pencurian data
l l l l l l l
berkaitan dengan financial crime dan merupakan organized crime. Bahwa saat
l l l l l l l
ini pengelola data pribadi memiliki keamanan data yang rendah dilihat dari
l l l l l l
data pribadi, akses dan koreksi terhadap data pribadi, juga mengamanatkan l l l l l
pada pengaturan tindak pidana pencurian data pribadi yang telah diatur secara
l l l l
khusus, subjek tindak pidana pencurian data pribadi yaitu orang dan korporasi, l l l l l
jenis delik merupakan delik aduan, sanksi tindak pidana pencurian data pribadi
l l l l l
Negara Indonesia dengan Negara Singapura terdiri dari sistem hukum yang
l l l l l l l
dianut oleh Indonesia yaitu Civil Law sedangkan Negara Singapura Common
l l l l l l l l
sukarela yang terdapat pada Part IXC Section 48I. Kemudian terdapat
l l l l l l
cukup beragam yaitu pidana penjara maksimal 5 tahun atau 4 tahun dilihat dari
l l
tindak pidana yang berkeIanjutan, untuk pidana denda paIing banyak $1.000 l l l
untuk setiap hari atau bagian dari hari dimana pe Ianggaran berIanjut seteIah
l l l l l
banyak 10 kaIi dari maksimaI pidana de nda yang diancamkan. SeIain dijatuhi l l
pidana denda, korporasi juga dapat dijatuhi pidana tambahan, te tapi di Negara l l l l l
mengatur lebih rinci terkait unsur kelalaian, pengecualian terhadap data dalam
l l l l l l l
tindak pidana pencurian data pribadi dan lebih luas dalam unsur perbuatan l l l
pribadi.
Saran
Berdasarkan dari peneIitian yang diIakukan dan diuraikan o Ieh peneIiti daIam
l l l l l l l
bab-bab di atas, peneIiti daIam haI ini memberikan saran sebagai berikut: l l l l l l
DAFTAR PUSTAKA
Persada.2020 l
Media. 2018 l
Hamzah, Andi. Aspek-aspek Pidana di Bidang Komputer, Jakarta : Sinar Grafika. 1987 l l l l
Hamzah, Andi. Perbandingan Hukum Pidana Beberapa Negara, Jakarta: Sinar Grafika. l l l l
2018
Publishing, 2011
Suseno, Sigid. Yurisdiksi Tindak Pidana Siber. Bandung: Refika Aditama. 2012.
l l l l
Perbandingan Tindak Pidana Pencurian Data Pribadi Antara
Negara Republik Indonesia Dengan Negara Singapura
AMICUS CURIAE Emmanuela, Widjajanti
ISSN XXX-XXX, Volume XXX, Nomer XXX , Bulan X, Tahun X
DOI: xxx/xxxx/xxxxx
Wahid, Abdul. Kejahatan Mayantara (Cyber Crime). Bandung: Refika Aditama. 2010
l l l l