Anda di halaman 1dari 6

Pengaruh Open Innovation Terhadap Inovasi Suatu Perusahaan

Njo Fulvian

Jurusan …, Universitas …
Email: njovian13@gmail.com

ABSTRAK
Open Innovation dapat diartikan sebagai keadaan dimana suatu perusahaan lebih terbuka akan inovasi-inovasi
baru yang berasal dari luar perusahaan sehingga tidak hanya bergantung pada karyawan ataupun departemen
R&D, teknologi, pengetahuan, dan lain-lain. Tujuan diadakannya open innovation ini adalah untuk
menghasilkan kolaborasi yang saling berkaitan dalam proses penelitian dan pengembangan, desain dan
pengembangan produk baru, juga proses pengenalan pasar dengan perusahaan-perusahaan yang akan
bekerjasama dalam kolaborasi tersebut. Istilah “Open Innovation” ini pertama kali ditemukan dalam sebuah
buku oleh Henry Chesbrough pada tahun 2003. Banyak manfaat yang dirasakan oleh perusahaan setelah
menerapkan Open Innovation¸ seperti meningkatkan diferensiasi di pasar, mempercepat waktu ke pasar,
memperbanyak sumber pemasukan perusahaan, dan mengurangi biaya pengeluaran, Namun, tidak bisa
dipungkiri bahwa penerapan Open Innovation ini memiliki tantangan dan risiko tersendiri. Adapun cntohnya
seperti semakin rumit untuk mengendalikan inovasi dan mengatur kontributor dalam mempengaruhi sebuah
proyek, membagikan informasi yang tidak seharusnya diketahui oleh khalayak ramai, dan berpotensi kehilangan
keunggulan secara kompetitif akibat dari pengungkapan kekayaan intelektual. Penelitian ini dibuat dengan
tujuan untuk membahas mengenai pengaruh Open Innovation terhadap inovasi suatu perusahaan. Penelitian ini
termasuk kedalam jenis penelitian studi kepustakaan (library research) dengan menggunakan metode deskriptif
kualitatif. Dengan adanya artikel ini diharapkan dapat menambah wawasan pembaca mengenai pengaruh Open
Innovation terhadap inovasi suatu perusahaan.
Kata Kunci: Inovasi Terbuka; Perusahaan; R&D

ABSTRACT
Open Innovation can be interpreted as a situation where a company is more open to new innovations that come
from outside the company so that it does not only depend on employees or the R&D department, technology,
knowledge, and others. The purpose of holding this open innovation is to produce interrelated collaborations in
the process of research and development, design and development of new products, as well as market
introduction processes with companies that will cooperate in the collaboration. Term "Open Innovation” this
was first discovered in a book by Henry Chesbrough in 2003. Many benefits have been felt by companies after
implementingOpen Innovation¸ such as increasing differentiation in the market, accelerating time to market,
increasing the company's sources of income, and reducing expenses, however, it is undeniable that
implementingOpen Innovation This has its own challenges and risks. For example, it is increasingly
complicated to control innovation and regulate contributors in influencing a project, sharing information that
should not be known by the general public, and potentially losing competitive advantage as a result of
disclosing intellectual property. This research was made with the aim of discussing influenceOpen Innovation of
a company's innovation. This research is included in the type of literature study research (library research) by
using a qualitative descriptive method. With this article, it is hoped that it can add insight to readers about
influenceOpen Innovation of a company's innovation.

Keywords: Open Innovation; Company; R&D


1. PENDAHULUAN
Latar Belakang
Dewasa ini, dunia secara global semakin kompetitif sehingga diperlukan adanya
inovasi dari tiap perusahaan untuk dapat menciptakan ide baru, kreasi baru, produk baru,
dan strategi baru untuk dapat menstabilkan kondisi bisnis mereka. Inovasi adalah proses
menciptakan ide-ide yang baru, kreatif dan cemerlang untuk melakukan implementasi
terhadap produk baru ataupun produk yang telah diperbaiki dan diperbaharui dalam suatu
perusahaan (OECD & EUROSTAT, 2005). Melalui inovasi, perusahaan akan memiliki
keunggulan yang diperlukan untuk dapat terus berkembang, tetap bersaing, berkontribusi
pada pembangunan ekonomi nasional, dan meningkatkan kinerja dalam hal keuangan.
Inovasi dapat diartikan sebagai penerapan ide-ide baru ke dalam suatu praktik (Dereli,
2015). Sebelum dilakukannya inovasi, perusahaan perlu menemukan ilmu-ilmu baru yang
selanjutnya akan digunakan dalam inovasi. Dalam proses antara penemuan dan inovasi
memerlukan waktu yang beragam mulai dari hari ke hari, bulan ke bulan, dan bahkan
tahun ke tahun. Penemuan ini dapat terjadi di dalam dan luar perusahaan yang melakukan
suatu inovasi. Nantinya perusahaan dapat menerapkan penemuan dari perusahaan lain
untuk dijadikan referensi dalam penemuan produk baru miliknya sendiri. Dapat
dikatakan inovasi dan penemuan saling berkaitan dan sangat penting bagi perusahaan
karena tanpa adanya inovasi, penemuan tidak akan mungkin berguna di dunia nyata,
begitu juga sebaliknya apabila tanpa adanya penemuan maka tidak akan mungkin muncul
inovasi.
Menurut DIIB UI (2016), inovasi terdiri atas empat kategori, yaitu inovasi proses,
inovasi organisasi, inovasi pemasaran, dan inovasi produk. Inovasi proses diartikan
sebagai suatu kegiatan inovasi yang berfokus pada perubahan metoden produksi ataupun
distribusi yang lebih baik dari sebelum-sebelumnya. Inovasi organisasi diartikan sebagai
suatu kegiatan inovasi yang berfokus pada perubahan sistem organisasi dengan tujuan
untuk meningkatkan efisiensi dan kinerja. Inovasi pemasaran diartikan sebagai suatu
kegiatan inovasi berupa strategi pemasaran baru yang diterapkan untuk meningkatkan
nilai jual dari suatu perusahaan. Inovasi produk diartikan sebagai suatu kegiatan inovasi
yang berfokus pada penciptaan produk baru yang lebih baik dan disukai oleh para
pelanggan.
Inovasi dan persaingan adalah dua hal yang saling berkaitan dan tidak dapat
dipisahkan. Adanya persaingan dapat mendorong perusahaan untuk dapat terus
melakukan inovasi-inovasi yang cemerlang, sedangkan adanya inovasi dapat membuat
persaingan menjadi semakin kompetitif dan lebih menarik. Untuk dapat bersaing secara
global, perusahaan dapat menggunakan strategi yang berfokus pada inovasi. Contohnya
seperti perusahaan dapat mengalokasikan dananya untuk penelitian dan pengembangan
sehingga perusahaan mendapatkan teknologi yang unggul yang dibutuhkan dalam
berinovasi. Tidak semua perusahaan dapat menerapkan strategi ini karena tidak semua
perusahaan mau mengalokasikan dananya dalam jumlah besar dalam kegiatan inovasi.
Menurut Delgado-Verde et al (2020), keberhasilan perusahaan dalam berinovasi dapat
dilihat dari kemampuan perusahaan memperkenalkan produk baru ke pasar. Perusahaan
perlu meningkatkan kemampuan inovasi yang dimiliki agar bisnis yang dimiliki dapat
terus bertahan sampai kapanpun. Becheikh, Landry & Amara (2006) menjelaskan bahwa
untuk mencapai keberhasilan inovasi, perusahaan membutuhkan strategi yang mapan,
ukuran perusahaan yang memadai, dan adanya kegiatan Research and Development
(R&D) dalam perusahaan. Perusahaan dapat melakukan kerjasama dengan pihak lain dan
mencari informasi publik agar dapat mendukung dan melengkapi kegiatan inovasi,
Menurut Dereli (2015), inovasi harus dikelola sesuai dengan struktur, budaya, dan
strategi yang tepat agar inovasi dapat berjalan dengan baik. Inovasi harus terus dilakukan
oleh suatu perusahaan agar dapat meningkatkan kemampuan produksi dan pengembangan
produk baru, dan juga untuk dapat menghasilkan pengetahuan baru untuk pengembangan
inovasi selanjutnya. Inovasi juga membantu perusahaan menciptakan solusi-solusi yang
inovatif dalam persaingan bisnis. Inovasi yang dilakukan secara terus-menerus akan dapat
meningkatkan pertumbuhan negara dan dapat memperkuat daya saing negara secara
nasional dan internasional. Hal ini sangat penting bagi negara agar negara dapat semakin
maju kedepannya. Namun, kegiatan inovasi ini harus tetap diperhatikan dan dievaluasi
secara teratur oleh perusahaan agar nantinya inovasi akan berdampak positif pada kinerja
perusahaan dan bukan berdampak negatif bagi kinerja perusahaan.

Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang sudah dipaparkan diatas, maka rumusan masalah dalam
artikel ini, yaitu :
1) Apa pentingnya inovasi dalam suatu perusahaan?
2) Apa itu open innovation?
3) Bagaimana open innovation dapat mempengaruhi inovasi dalam suatu perusahaan?

2. METODE PENELITIAN
Jenis Penelitian
Penelitian ini termasuk kedalam jenis penelitian studi kepustakaan (library research).

Data dan Sumber Data


Terdapat dua jenis data, yaitu data primer dan data sekunder. Data primer di peroleh
dari hasil studi pustaka yang dilakukan oleh peneliti, sedangkan data sekunder diambil
dari hasil observasi dan penelitian terdahulu yang relevan dan berkaitan. Adapun sumber
data dalam artikel ini diambil dari hasil studi pustaka dan hasil observasi yang dilakukan
oleh peneliti.

Teknik Pengumpulan Data


Data dikumpulkan peneliti melalui buku, jurnal, atau literatur yang berhubungan
dengan pengaruh open innovation terhadap inovasi suatu perusahaan.

Instrumen Pengumpulan Data


Adapun instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah peneliti
sendiri yang meakukan penelitian dalam memperoleh data-data yang dibutuhkan melalui
studi pustaka dan observasi mandiri.

Prosedur Pengumpulan Data


Proses pengumpulan data melaui dua tahapan, yaitu :
1) Studi Kepustakaan
Studi pustaka atau kepustakaan dapat diartikan sebagai serangkaian kegiatan yang
berkenaan dengan metode pengumpulan data pustaka, membaca dan mencatat
serta mengolah bahan penelitian (Mestika, 2003).
2) Observasi
Observasi yang dilakukan adalah jenis observasi partisipan, karena dalam artikel
ini peneliti bertindak tidak hanya sebagai pengamat, tetapi sekaligus sebagai
instrument penelitian dengan tujuan berusaha menstimulus yang diteliti agar
mengetahui realitas masalah yang sebenarnya sehingga data dapat diperoleh
secara obyektif dan akurat.

Metode Analisis Data


Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode deskriptif kualitatif.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN


Open innovation adalah suatu teknik yang melibatkan pihak internal maupun
eksternal dalam mengembangkan dan menggabungkan ide-ide baru untuk kepentingan
perusahaan dengan optimal. Pendekatan ini lebih banyak diterapkan oleh perusahaan
dalam berinovasi guna mengatasi dunia bisnis yang sangat kompetitif. Open innovation
dianggap sebagai teknik yang fleksibel karena menawarkan solusi dimana ide yang
dimiliki dapat dibawa ke pasar, seperti licensing, perjanjian dalam R&D, usaha bersama,
dan akuisisi. Licensing diartikan sebagai perjanjian kontrak antara kedua belah pihak atau
lebih di mana masing-masing pihak diberikan hak guna atas produk, penelitian, teknologi
dan subjek lainnya. Terdapat beberapa jenis licensing yaitu in-licensing, outlicensing,
cross-licensing. In- licensing diberikan kepada perusahaan yang mendapatkan hak guna,
sedangkan out-licensing diberikan kepada perusahaan yang memberikan hak guna.
Sedangkan cross-licensing diberikan kepada perusahaan yang memegang paten atas
berbagai aspek dari produk yang sama, dengan membuat perjanjian setiap perusahaan
yang terlibat dapat menghindari litigasi atas sengketa pelanggaran. Perjanjian ini
umumnya tergantung pada kejelasan dalam pengaturan kekayaan intelektual perusahaan
(Brant dan Lohse, 2014; Gassman dan Enkel, 2004).
Dalam open innovation, terdapat tiga proses kegiatan inti, yaitu outside-in, inside-out,
dan kombinasi. Proses outside-in adalah keadaan dimana perusahaan berupaya untuk
meningkatkan pengetahuan sendiri melalui pelanggan, integrasi pemasok, dan akses
pengetahuan eksternal yang dapat meningkatkan inovasi. Proses inside-out adalah
keadaan dimana perusahaan memperoleh keuntungan setelah menyebarkan ide-ide ke
pasar dan lingkungan luar, menjual kekayaan intelektual, dan mengembangkan teknologi
yang ada. Proses kombinasi adalah penggabungan proses outside-in dan inside-out, lalu
bekerja sebagai perusahaan dengan prinsip bertukar pengetahuan yang dimiliki demi
kesuksesan bersama. Ketiga proses ini dapat dikatakan sebagai strategi dalam open
innovation.
Menurut Bianchi et al dan Huizingh (2011), proses outside-in dipandang sebagai
inbound open innovation, sedangkan inside-out dipandang sebagai outbound open
innovation. Penelitian terdahulu mengenai proses outside-in dikatakan bahwa pemasok,
pelanggan sangat berperan dalam proses inovasi di suatu perusahaan dan berpengaruh
terhadap kinerja inovasi. Kemampuan daya serap juga dianggap sebagai hal yang tepat
saat mengakses pengetahuan eksternal, dan dapat saling melengkapi antara R&D internal
dan ekstenal. Sedangkan untuk proses intside-out, penelitian terdahulu menunjukkan
bahwa indikator-indikator dalam tiap prosesnya memberi dampak positif bagi kinerja
inovasi. Michelino et al (2014) menjelaskan bahwa perusahaan yang mengadopsi prinsip
inbound dan outbond ini seimbang jumlahnya. Proses kombinasi berfokus pada sumber
teknologi dan proses outside-in walaupun lebih banyak di joint venture, aliansi dan
jaringan. Teknik open innovation ini dapat disesuaikan dengan keadaan perusahaan saat
ingin dikembangkan (Gassman & Enkel, 2004). Sehingga dapat dikatakan bahwa open
innovation ini mendukung adanya kolaborasi antar perusahaan, akuisisi teknologi, dan
R&D eksternal sebagai langkah yang dapat digunakan apabila ingin menerapkan open
innovation di perusahaan.
Menurut Reichstein dan Salter (2006), sumber informasi sangatlah penting dalam hal
inovasi yang melibatkan banyak hal seperti pemasok, pesaing, hubungan dengan
pelanggan, dan lain-lain. Perusahaan yang lebih terbuka akan sumber eksternal pastinya
memiliki tingkat kinerja inovasi yang lebih tinggi dibandingkan yang lain. Keterbukan ini
lah yang memungkinkan perusahaan untuk menemukan ide-ide dari luar sehingga dapat
mendalami lagi peluang teknologi yang ada pada mereka. Sumber informasi eksternal ini
adalah bagian dari proses outside-in. Proses outside-in dan kemampuan daya serap saling
berkaitan karena memiliki tujuan yang sama yaitu untuk mengembangkan sumber
informasi eksternal. Pemahaman daya serap ditentukan oleh kemampuan sumber daya
perusahaan yang ada didalamnya dalam mengelola hubungan baik dengan perusahaan
lain. Kemampuan daya serap ini berdampak positif terhadap inovasi produk dan proses
dalam suatu perusahaan yang sedang melakukan kegiatan inovasi. Menurut Murovec &
Prodan (2008), apabila suatu perusahaan dapat memanfaatkan pengetahuan dari sumber
informasi eksternal dengan baik maka perusahaan akan lebih berhasil dalam menaikkan
fleksibilitas produksi dan mengurangi biaya tenaga kerja serta bahan atau alat yang
diperlukan pada saat proses inovasi. Perusahaan juga akan lebih mudah menjangkau pasar
secara lebih luas untuk menjualkan barang atau jasa mereka, serta meningkatkan kualitas
barang dan jasa mereka.
Perusahaan juga bisa melakukan R&D secara internal dan meningkatkan pengetahuan
teknologi mereka secara mandiri. Outsorcing dapat dilakukan apabila R&D internal
memiliki kemampuan yang mumpuni dan perusahaan perlu mengatur alokasi sumber
daya untuk kegiatan tertentu. Contohnya, investasi kepada para karyawan R&D berupa
fasilitas, peralatan, dan bahan yang tergolong mahal. R&D internal memang lebih banyak
menghabiskan waktu dengan proses yang kompleks dibandingkan dengan sumber
eksternal. Namun, apabila R&D internal dikembangkan dengan baik maka akan menjadi
sumber keunggulan yang cukup kompetitif bagi perusahaan untuk kedepan. Sehingga
R&D tidak perlu dicegah jika ingin melakukan pendekatan open innovation. Justru
dengan adanya pendekatan ini dapat mendorong investasi riset internal untuk terus
melakukan pencarian sinergi tersebut. Berdasarkan penjelasan diatas, dapat dibuktikan
bahwa R&D internal dapat memberikan benefit kinerja inovasi perusahaan dalam hal
open innovation.

4. KESIMPULAN DAN SARAN


Dapat disimpulkan bahwa model pendekatan open innovation memiliki pengaruh
yang cukup signifikan terhadap inovasi dari suatu perusahaan, yaitu kolaborasi antar
organisasi dan akuisisi teknologi, dan R&D internal. Inovasi sangatlah penting karena
membantu perusahaan menciptakan solusi-solusi yang inovatif dalam persaingan bisnis.
Inovasi yang dilakukan secara terus-menerus akan dapat meningkatkan pertumbuhan
negara dan dapat memperkuat daya saing negara secara nasional dan internasional. Hal
ini sangat penting bagi negara agar negara dapat semakin maju kedepannya. Namun,
kegiatan inovasi ini harus tetap diperhatikan dan dievaluasi secara teratur oleh perusahaan
agar nantinya inovasi akan berdampak positif pada kinerja perusahaan dan bukan
berdampak negatif bagi kinerja perusahaan.

REFERENSI
Askawati. (2021). PENGARUH AKTIVITAS R&D DAN IMPLEMENTASI OPEN
INNOVATION TERHADAP KINERJA INOVASI PERUSAHAAN
INDONESIA.
Buwana, M. A. (2018). Analisis Implementasi Inovasi Terbuka : Peran Kerjasama
Eksternal terhadap Inovasi Produk dan Kinerja Perusahaan (Studi Empiris pada
Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Batik di Yogyakarta). Jurnal Manajemen
Bisnis Indonesia, Vol. 6, Nomor 1, 45-64.
Rangga, e. a. (2019). Pentingnya Pengelolaan Inovasi Dalam Era Persaingan. Jurnal
Manajemen Dan Bisnis Indonesia, Vol. 3 No. 2, 217-227.
Wahyudi, S. (2019). TEORI INOVASI: SEBUAH TINJAUAN PUSTAKA. Jurnal
Valuta Vol. 5 No 2, 93-101.
Yumhi. (2021). PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL, PERILAKU
KERJA INOVASI KERJA TERHADAP KINERJA TUGAS DI LPMP
PROVINSI BANTEN. (2021). Journal of Management Studies, Vol. 8 No. 3, 163-
174.

Anda mungkin juga menyukai