INOVASI
Perumusan strategi tidak dapat dipisahkan dari implementasi. Analisis yang ada
sejauh ini telah mengajarkan kita tentang potensi untuk menghasilkan
keunggulan kompetitif dari inovasi dan tentang desain strategi berbasis
teknologi tetapi kurang dijelaskan tentang kondisi di mana inovasi dapat dicapai.
Inovasi membutuhkan sumber daya tertentu antara lain orang, fasilitas,
informasi, dan waktu, tidak ada hubungan langsung antara input penelitian dan
pengembangan (R&D) dengan output inovasi. Produktivitas R&D sangat
bergantung pada kondisi organisasi yang mendorong inovasi. Oleh karena itu,
tantangan yang dihadapi perusahaan dalam krusial yang muncul dan industri
berbasis teknologi adalah untuk menciptakan kondisi yang kondusif untuk
inovasi.
Terdapat perbedaan penting antara penemuan (invention) dengan inovasi
(innovation). Dua kegiatan tersebut saling melengkapi, namun membutuhkan
sumber daya dan kondisi organisasi yang berbeda. Penemuan tergantung
pada kreativitas, sedangkan inovasi memerlukan kolaborasi dan
integrasi lintas-fungsional.
Mengelola Kreativitas
Kondisi Kreativitas ( The Conditions for Creativity). Penemuan adalah tindakan
kreativitas yang membutuhkan pengetahuan dan imajinasi. Kreativitas yang
mendorong penemuan biasanya merupakan tindakan individu yang
membentuk hubungan yang bermakna antara konsep atau benda yang
sebelumnya tidak pernah berhubungan. Pengonsepan ulang ini dapat dipicu
oleh kecelakaan: sebuah apel jatuh di kepala Isaac Newton atau James Watt
mengamati ketel mendidih. Kreativitas dikaitkan dengan ciri-ciri kepribadian
tertentu. Orang-orang kreatif cenderung penasaran, imajinatif, petualang, tegas,
senang bermain main, percaya diri, mengambil risiko, reflektif, dan tidak mau
dihambat.
Kreativitas individu juga tergantung pada lingkungan dimana mereka bekerja.
Kreativitas dirangsang oleh interaksi manusia. Katalis penting dari interaksi
adalah
bermain-main,
yang
menciptakan
lingkungan
penyelidikan,
membebaskan pikiran dari hambatan konvensional, dan memberikan
kesempatan untuk membangun hubungan baru dengan menata ulang ide-ide
dan struktur pada jarak yang aman dari realitas.
Potensi eksperimen yang murah dapat diperoleh berkat kemajuan dalam
pemodelan komputer dan simulasi yang memungkinkan prototyping dan riset
pasar yang akan dilakukan seacara cepat dan virtual.
Pengorganisasian untuk Kreativitas (Organizing for creativity). Kreativitas
memerlukan sistem manajemen yang sangat berbeda dibandingkan untuk tujuan
efisiensi. Secara khusus, orang yang berfikir kreatif cenderung responsif
terhadap insentif jenis tertentu. Mereka menginginkan untuk bekerja dalam
budaya egaliter dengan cukup ruang dan sumber daya sehingga memberikan
mereka kesempatan untuk bertindak spontan, merasakan kebebasan, dan
bersenang-senang dalam pekerjaan mereka, sehingga mereka merasa membuat
perbedaan untuk kinerja strategis perusahaan.
Lingkungan organisasi yang kondusif untuk kreativitas cenderung terpelihara
dengan baik dan kompetitif. Kreativitas membutuhkan konteks pekerjaan yang
aman tapi tidak nyaman. Dorothy Leonard mengungkapkan mengenai manfaat
dari abrasi kreatif (creative abration) dalam tim yang mendorong inovatif, inovasi
melalui interaksi dari kepribadian dan perspektif yang berbeda. Manajer harus
menahan godaan untuk mengkloning untuk menyatukan perbedaan karakteristik
kognitif dan perilaku dalam kelompok kerja dengan menciptakan "whole brain
team." Pemanfaatan perbedaan yang ada mungkin memerlukan konflik yang
konstruktif. Konflik tersebut dapat mendorong timbulnya solusi yang lebih baik.
Tabel 12.5 beberapa karakteristik kontras yang membedakan organisasi yang
inovatif dibandingkan organisasi yang dirancang untuk efisiensi operasional.
sumber inovasi yang subur, mereka dilibatkan dalam mencocokkan produk dan
jasa yang ada dengan kebutuhan mereka. Melibatkan pelanggan dalam proses
inovasi merupakan tahap awal menuju inovasi terbuka.
Pendekatan Organisasi ke Manajemen Inovasi. Kunci tantangan organisasi adalah
diferensiasi dan integrasi. Kegiatan yang kreatif memerlukan struktur organisasi
dan sistem manajemen yang berbeda dari kegiatan operasional. Namun,
komersialisasi teknologi baru, mengembangkan dan memperkenalkan produk
baru dan menerapkan proses baru, memerlukan integrasi antara kreativitas dan
keahlian teknologi dengan kemampuan produksi, pemasaran, keuangan,
distribusi, dan dukungan pelanggan. Mencapai integrasi seperti itu sangat sulit.
Ketegangan antara bagian operasional dan bagian inovasi tidak bisa dihindari.
Inovasi mengganggu rutinitas yang telah ada dan mengancam status quo.
Semakin stabil operasional dan administrasi organisasi, maka semakin besar
resistensi terhadap inovasi.
Karena inovasi telah menjadi prioritas untuk perusahaan yang telah ada,
sehingga kepala eksekutif harus berusaha untuk meniru fleksibilitas, kreativitas,
dan semangat kewirausahaan dari perusahaan baru yang berbasis teknologi.
Inisiatif organisasi yang bertujuan untuk merangsang pengembangan produk
baru dan eksploitasi teknologi baru, antara lain:
KESIMPULAN