Manajer atau pimpinan berperan aktif dalam mewujudkan focus dan penciptaan
lingkungan yang kondusif serta merangsang kreativitas pegawainya. Dalam
sebuah organisasi, inovasi dimulai dengan adanya individu cerdas yang
mempunyai 'sense'untuk menemukan kebutuhan baru,yang kemudian
menciptakan atau mengimprovisasikannya menjadi metode pproses maupun
sumber daya baru untuk memenuhİ kebutuhan kebaruan tersebut (Malaviya dan
Wadhwa,2005). Lingkungan yang kondusif dan menyuburkan mampu
mengarahkan para innovator berkarya dengan ide-ide kreatif mereka
(Higginst1996).
Dengan berkembangnya konsep inovasi dari sisi focus penelitian secara mikro
oleh para ahli, terdapat dua pendekatan yang berbeda mengena ikon sepinovasi
yang mereka kemukakan sebagai pendekatan yang dilakukan oleh perusahaan
dalam menciptakan inovasi. Pendekatan pertama adalah"innovation asap rocess",
dimana inovasi didefinisikan dengan lebih menekankan pada proses inovasi dalam
organisasi dan proses99 sosial yang menghasilkan inovasise bagai kreativitas
individu (individua/creativity), budaya organisasi (organizationculture),kondisi
lingkungan (environmentcontext),dan faktor-faktor sosio-ekonomí
(socialandeconomicfactors) (Xudkk.,2009;Castrodkk., 2011). Pendekatan kedua
adalah"innovation asanoutcome",dimanadikatakan bahwa inovasi adalah produk
yang dibuat atau penciptaan produk yang memiliki nilai tambah. Dalam
perspektif inovasi sebagai sebuah hasil (anoutcome), inovasi dibagi menjadi dua
jenis, yaitu inovasi radikal dan inovasi inkremental. Inovasi radikal (Radical
Innovation) adalah adanya teknologi yang mendorong inovasi (technologypush)
dalam menciptakan sesuatu yang baru bagi perusahaan dan juga untuk pasar atau
pelanggan. Inovasi inkremental (Incrementa/Innovation) biasanya dikategorikan
sebagai inovasi yang berorientasi pasar (marketpul!) karena ide-ide yang
didapatkan dalam penciptaan produk baru berasal dari pasar, sehingga sering
disebut sebagai produk yang beorientasi pasar atau marketable product
(DarrochdanMcNaughton,2002).
Dua kontekstual faktor yang pertama merupakan faktor yang berasal dari dalam
perusahaan,sedangkan faktor yang ketiga dan keempa tmerupakan faktor yang
berasal dari luar perusahaan.Secara historis,perkembangan dari konsep
manajemen inovasidi atas berkembang secara alami,sehingga adanya keharusan
bagi perusahaan untuk beradaptasi dalam pendekatan inovasinya untuk
menghadapi perubahan social dan lingkungan bisnis yang semakin dinamis dan
kompleks.Pendekatan inovasi kontekstual merupakan pendekatan yang paling
ideal pada saat ini,dimana praktek inovasi dan keputusan strategis yang akan
diambil berdasar kan permasalahan dan kondisi yang dihadapi pada saat itu.
Seperti contohnya: pendekatan technology push lebih cocok untuk kondisi
permintaan yang melebihi penawaran(deman dexceedsupply condition),
pendekatan technology push marketpull akan lebih cocok pada kondisi permintaan
lebih sedikit atau kurang lebih sama dengan penawaran (deman
dismoreorlessthanequals supply),pendekatan kombinasi antara market pull dan
lebih cocok pada kondisi penawaran melebihi permintaan (supplyexceeddemand).
SNOB STAR
FLOP FAD
Evaluasi dsari sebuah portofolio R&D proyek dalam matris ini harus
melibatkan beberapa hal,yaitu (mikola 2001)
4. Skala prioritas yang bisa dilakukan dalam proyek R&B untuk di eksekusi.
Kuadran 1 – STAR -> proyek R&D yang berada pada kuadran ini adalah
proyek-proyek yang mempunyai.
Keunggulan bersaing tinggi dan nilai manfaat pada konsumen yang tinggi atau
sangat scsuai dcngan keinginan konsumen. Kuadran ini merupakan kuadran
paling ideal dikarenakan kinerja perusahaan sudah bisa diprediksi akan meningkat
dengan adanya peningkatan penjualan dan keuntungan karena menghasilkan
produk yang unggul di pasaran dan sulit untuk disaingi oleh kompetitor.
Kuadran 4 FAO Pada kuadran ini, produk dari ptawek RS4D tnetnpunyai
kriteria sangat diminati oleh konsutnen atau tnudah diterima olch
konsumen walaupun tnetnpunyai keunggulan bersaing yang rendah.
Manajer harus hati-hati dalam memutuskan keberlangsungan proyek di
kuadran ini dikarenakan proyek ini mempunyai inferior advontage,
sehingga akan lebih mudah ditiru oleh kompetitor dan akan menurunkan
penjualan dengan sendirinya, sehingga keputusan yang akan diambil harus
mempertimbangkan skala waktu yang tepat.
Berdasarkan kriteria awal dari setiap kuadran matriks R&D proyek portofolio di
atas, keputusan strategi perusahaan harus disesuaikan dengan kondisi yang ada
seiring dengan perubahan pasar dan kemampuan perusahaan dalam bertahan. Oleh
karena itu, ada satu matriks Iagi yang bisa mengakomodasi kedinamisan kondisi
yang ada untuk memudahkan keputusan strategis yang akan diambil. Matriks
tersebut adalah Dynamics of Innovation and Imitation Matrix, seperti pada
gambar berikut ini:
high
SNOP
STAR
1st Gen
2nd Gen
innovation
innovation
FLOP
FAD
Imitated product
Mass product
Law high
Gambar 1.2 The Dynamics of Innovation and Imitation Matrix (Sumber: Mikkola,
2001)
Penjelasan tiap tahapan adalah sebagai berikut (Birkinshaw dan Mol, 2006):
1. Tahap pertama adalah ketidakpuasan terhadap suatu keadaan
yang bersifat tetap (Dissatisfaction With Status Quo), permasalahan
internal ini yang menjadikan inovasi manajemen tumbuh dan
berkembang
Contohnya: Glaxo Smith Kline (GSK), industri farmasi raksasa dari
Inggris yang pada awal abad 21 mengalami penurunan produktivitas
kegiatan R&D di saat beberapa industri farmasi baru berkembang
pesat. Kondisi ini menyebabkan Tachi Yamada sebagai kepala
divisi R&D melakukan restrukturisasi secara radikal dalam
pengembangan produk GSK menjadi beberapa pusat pengembangan
untuk menghadapi Yang semakin ketat tersebut
2. Tahap kedua adalah Inspiration from Other Sources, inovasi
manajemen membutuhkan inspirasi dan masukan dari beberapa
pihak, baik internal maupun eksternal, untuk pengembangan
perusahaan secara lebih baik. Sumber-sumber inspirasi ini bisa
didapatkan dari para ilmuwan atau akademisi, konsultan, mentor-
mentor manajemen, dan bahkan dari pensiunan pegawai.
Contohnya:
Pada tahun 1987, Wellington Insurance Co. yang berpusat di
Ontario mengalami kemunduran dalam bisnisnya. Kemudian
Murray Wallace, CEO Wellington Insurance, mengadopsi beberapa
strategi bisnis yang dia peroleh dari buku Tom Peter tentang
"Triving the Chaos" Dari buku tersebut, Wallace menerjemahkan
strategi bisnis yang disarankan di buku tersebut menjadi sebuah
model operasi yang dikenal sebagai "Wellington Revolution" Dan
pada akhirnya, model yang dikembangkan oleh Wallace ini
menjadikan Wellington Insurance Co. mengalami pertumbuhan
bisnis dan keuntungan yang pesat.
3. Tahap ketiga adalah Invention. Pada tahap ini dikenal sebagai
tahapan "Eureka Momen(', dimana ide-ide tentang aplikasi, proses,
dan struktur yang baru timbul dari tahapan sebelumnya. Dengan
adanya faktor internal pada tahap pertama dan faktor eksternal pada
tahap ide-ide perbaikan maupun
4. Tahap keempat adalah Internal ond External Volidation. Dalanı
manajemen ir,'ovasi, risiko dan ketidakpastian keuntungan selalu
ada dalam setiap langkah strategis yang diambil, Oleh karena itu,
perlu adanya validasi ide atau maşukan termasuk inspirasi yang
datang dari luar maupun dari dalam untuk meminimalkan risiko
yang akan timbul serta agar bisa memprediksi keuntungan secara
lebih akurat dan valid. Validasi yang dilakukan secara eksternal
oleh perusahaan bisa didapatkan dari empat sumber, yaitu
akademisi atau peneliti dari sekolah bisnis, organisasi konsultan,
organisasi media, dan asosiasi industri.
Inovasi manajemen mempunyai potensi yang beşar bagi perusahaan dalam
menciptakan keunggulan bersaing (competitive advantage), ketika mereka bersifat
radikal, sistemik dan plat-form based. Penjelasan dari gambar di atas adalah
sebagai berikut:
a) Tipe yang pertama adalah inovasi manajemen yang bersifat radikal.
b)Tipe yang kedua adalah inovasi manajemen bersifat sistem (Systemic in
Nature and Cross Functional).
c) Tipe yang ketiga adalah inovasi manajemen yang dibangun dari sebuah
platform inovasi sebelumnya dan menjadi bagian dari sebuah program
perubahan yang sedang berjalan (On Going Programme of Change).
BAB 2
MENGELOLA KREATIVITAS
Kreativitas
Innovation
Knowledge
Creativity
Innovation