Anda di halaman 1dari 25

5.

Manajemen Inovasi UMKM

A. Pendahuluan tentang Manajemen Inovasi UMKM


Manajemen Inovasi adalah kombinasi dari manajemen dari proses inovasi
dan manajemen perubahan. Hal ini mengacu pada produk, proses bisnis, dan
inovasi organisasi. Manajemen inovasi terdiri dari serangkaian metode yang
memungkinkan manajer dan insinyur untuk bekerja sama dengan kesamaan
pemahaman mengenai proses dan tujuan. Manajemen inovasi memungkinkan
organisasi untuk menanggapi peluang eksternal atau internal dan
menggunakan kreativitas untuk memperkenalkan ide-ide, proses, atau produk.
Hal ini tidak diturunkan untuk R&D; melibatkan pekerja pada setiap tingkat
dalam memberikan kontribusi kreatif untuk sebuah perusahaan pengembangan
produk, manufaktur dan pemasaran. Dengan memanfaatkan peralatan
manajemen inovasi, manajemen dapat memicu dan menyebarkan kemampuan
kreatif tenaga kerja untuk pengembangan yang berkesinambungan dari
perusahaan. Alat Umum yang meliputi brainstorming, virtual prototyping,
produk manajemen siklus hidup, ide manajemen, TRIZ, Fase–model gerbang,
manajemen proyek, lini produk perencanaan dan manajemen portofolio. Proses
ini dapat dilihat sebagai evolusi integrasi organisasi, teknologi, dan pasar oleh
iterasi rangkaian kegiatan: mencari, memilih, menerapkan, dan menangkap.
Proses inovasi dapat didorong atau ditarik melalui pembangunan. Yang
mendorong proses ini didasarkan pada teknologi baru atau teknologi yang
telah ada, dimana organisasi memiliki akses, dan mencoba untuk menemukan
aplikasi yang menguntungkan.

B. Pengertian tentang Manajemen Inovasi UMKM


Inovasi merupakan pengenalan dan aplikasi yang disengaja dalam
Pekerjaan, tim kerja atau organisasi mengenai ide, proses, produk atau
prosedur Yang baru dalam pekerjaan, tim kerja atau organisasi, yang dirancang
untuk Menguntungkan pekerjaan, tim kerja atau organisasi tersebut (West
2000:18) Dalam Djodjobo dan Tawas (2014:1217). Thomas W. Zimmerer
(2008:57) Dalam Alamsyah (2015:177) bahwa “ Inovasi produk merupakan
satu hal yang Potensial untuk menciptakan pemikiran dan imajinasi orang yang
pada akhirnya Menciptakan pelanggan”. Menurut Kusumo (2006: 22) dalam
Jurnal Raeni Dwi Santi (2014:3) mendefinisikan “inovasi sebagai mekanisme
untuk menyesuaikan Perusahaan secara dinamis lingkungan, oleh karena itu
perusahaan dituntut untuk Menciptakan pemikiran baru, ide dan penawaran
baru produk inovatif dan Peningkatan layanan pelanggan yang luar biasa.”
Menurut Zimmerer (1996) dalam Suryana (2006:14) dalam Jurnal Trustorini
Handayani dan Yusuf Tanjung (2017:31) “Inovasi diartikan sebagai
Kemampuan menerapkan kreativitas dalam rangka memecahkan persoalan dan
peluang untuk meningkatkan dan memperkaya kehidupan “(innovation is the
ability to apply creative solutions to those problems and opportunities to
enhance or to enrich people‟s live). Menurut Sandee (1995) dalam Jurnal
Raeni Dwi Santi (2018:5) mengatakan bahwa “inovasi adalah strategi penting
bagi industri kecil untuk memperkuat posisi kompetitif mereka.”( innovation is
an important strategy for small industries to strengthen their competitive
position). Definisi dari gagasan inovasi produk oleh Crawford dan De
Benedetto (2009: 9) dalam Jurnal Raeni Dwi Santy (2014:3) inovasi produk
adalah "inovasi yang digunakan dalam operasi keseluruhan perusahaan tempat
produk baru dibuat dan dipasarkan termasuk proses inovasi di semua
fungsional / kegunaan".
Manajemen Inovasi adalah serangkaian aktivitas dalam mendorong dan
mengelola inovasi (Kemenristekdikti, 2019). Inovasi merupakan konsep yang
terus berkembang dari waktu ke waktu, tren dari keberhasilan pada masa
sekarang merupakan indikasi dari terwujudnya dampak inovasi. Inovasi
memberikan dampak terhadap organisasi maupun kreativitas dimana inovasi
berasal, baik perorangan maupun organisasi, sehingga banyak organisasi atau
perusahaan menciptakan situasi agar inovasi dalam organisasi selalu tercipta
(Luhgiatno, 2020). Inovasi didefinisikan sebagai suatu gagasan baru (novelty)
yang diterapkan untuk memperbaiki suatu produk/jasa dan proses (Robbins
and Judge, 2015). Inovasi penting bagi organisasi/perusahaan agar mampu
terus bersaing dan sukses dalam mencapai tujuan (Smith and Tushman, 2005),
karena persaingan yang dihadapi saat ini atau masa yang akan datang semakin
ketat di pasar, dan ancaman yang terjadi terus menerus bertambah dengan
adanya pesaing-pesaing baru. Inovasi dapat dilakukan dengan cara membuat
perubahan yang signifikan dalam produk atau proses bisnis. Sebagai contoh,
dengan mengubah formula produk, proses produksi atau menambahkan fitur
baru pada produk. Namun, inovasi juga dapat dilakukan dengan menciptakan
sesuatu yang berbeda dalam model bisnis, seperti menciptakan bisnis baru
yang didasarkan pada teknologi terbaru atau mengubah proses bisnis yang
sudah ada.
Secara umum, manajemen inovasi dapat membantu perusahaan untuk
tetap relevan dan dapat bersaing di dalam pasar yang selalu berubah.
Perusahaan dapat meningkatkan kinerja dan daya saingnya dengan
menciptakan inovasi yang baru dan mengimplementasikannya dengan baik.
Namun, perlu diingat bahwa inovasi bukanlah sebuah proses yang dapat
selesai, tetapi merupakan proses yang terus-menerus dan harus dijalankan
secara berkelanjutan.
Berdasarkan definisi diatas maka penulis menyatakan bahwa yang
dimaksud dengan inovasi produk adalah suatu usaha yang dijalankan
perusahaan untuk menciptakan produk baru yang bertujuan untuk
menyesuaikan dengan selera konsumen. Dapat dilihat sebagai kemajuan
fungsional produk yang dapat membawa produk selangkah lebih maju
dibandingkan dengan produk pesaingnya. Pengertian dari Manajemen Inovasi
UMKM adalah manajemen Inovasi merupakan proses mengelola inovasi di
suatu perusahaan agar dapat berdaya guna bagi penciptaan keunggulan
bersaing yang berkelanjutan bagi perusahaan. Manajemen Inovasi diperlukan
karena untuk mengakui bahwa ide-ide segar harus terus mengalir secepat
mungkin dan setiap saat sebagai antisipasi perkembangan dunia yang semakin
cepat, beragam, dan dinamis tersebut. Di sini lah manajemen Inovasi itu harus
berperan penting. Manajemen inovasi adalah proses yang digunakan oleh
perusahaan untuk mengidentifikasi, mengevaluasi, dan mengimplementasikan
ide-ide baru dan konsep yang inovatif. Ini termasuk perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian sumber daya yang diperlukan
untuk mencapai terbentuknya produk, proses atau bisnis dalam proses inovasi.

C. Jenis – Jenis Inovasi


Inovasi dapat dibedakan dalam berbagai jenis tergantung pada objek dan sector
yang dirujukannya, Beberapa inovasi dapat saja melibatkan berbagai jenis
inovasi sekaligus menurut Carayannis, Samara and Bakouros (2011)
mengklasifikasikan inovasi dalam tiga kelompok yaitu sebagai berikut:

1. Menurut objek, inovasi di bedakan menjadi 2 yaitu inovasi produk dan


proses:

a) Inovasi produk
Inovasi poduk dapat mangacu pada ketika perusahaan atau
bisnis mempromosikan produk baru di pasar atau mengenalkan
layanan baru.
b) Inovasi proses
Inovasi proses akan terjadi pada saat suatu perusahaan atau
bisnis memasukan unsur unsur baru dalam proses produksi atau
operasiya.
2. Menurut sektor, inovasi dibedakan menjadi 2 yaitu inovasi organisasi
dan teknologi:
a) Inovasi organisasi
Inovasi organisasi adalah pengenalan sistem administratif baru
atau proses administratif baru, tetapi tidak mengenalkan produk
atau layanan baru tetapi secara tidak langsung mempengaruhi
pengenalan atau proses produksinya.
b) Inovasi teknologi
Inovasi teknologi tak jauh jauh dari sektor teknologi suatu
perusahaan atau bisnis itu sendiri, yang mana terdiri dari
peralatan dan prosedur dari bahan mentah dan informasi
menjadi produk atau layanan.
3. Menurut intensitas dan ruang lingkup, inovasi dibedakan menjadi 2
yaitu inovasi bertahap dan menyeluruh:
a) Inovasi bertahap
Inovasi bertahap guna untuk meningkatkan produk lama, tanpa
mengubah struktur dan strategi yang ada.
b) Inovasi menyeluruh
Inovasi bertahap jarang di terapkan disbanding dengan inovasi
bertahap, dikarenakan inovasi menyeluruh memberikan
tantangan yang lebih besar bagi sturuktur yang ada, dan
kemungkinan menimbulkan reaksi keras terhadap
penerapannya. (Carayannis, Samara and Bakouros, 2011).

D. Fungsi Manajemen Inovasi UMKM


Manajemen Inovasi adalah kombinasi dari manajemen dari proses inovasi
dan manajemen perubahan. Hal ini mengacu pada produk, proses bisnis serta
inovasi dan kreativitas organisasi. Inovasi dicapai apabila kita sering bertanya:
what dan how pada level yang tinggi, yang diikuti oleh serangkaian proses
mulai dari pengumpulan ide-ide kreatif, pengolahan ide-ide kreatif menjadi
informasi inovatif, penilaian kelayakan untuk implementasi, dan implementasi
proyek-proyek inovasi. Tanpa proses inovasi yang tepat, tidak mungkin untuk
menghasilkan produk yang efektif dan efisien, sehingga tidak mungkin pula
kita mampu memberikan nilai inovasi kepada pasar dan pelanggan. Pada
Manajemen Inovasi UMKM ini memiliki beberapa fungsi diantaranya :
1. Meningkatkan Kualitas Produk dan Layanan
Sudah sangat jelas terlihat dari pengertian dan penjelasannya,
manajemen inovasi sangat berpengaruh pada kualitas dari produk dan
layanan milik perusahaan Anda. Produk dan layanan yang selalu
disisipkan sebuah inovasi mengikuti trend, perkembangan zaman serta
kepribadian market akan membuat kualitasnya semakin membaik. Hal
ini tentu akan menjamin keberlangsungan hidup perusahaan untuk
semakin kompetitif dibandingkan perusahaan lain yang menawarkan
produk serta layanan serupa.
2. Membantu Tim Jadi Lebih Produktif dan Efisien
Motivasi kerja karyawan datang tidak dari satu atau dua faktor yang
disediakan oleh perusahaan. Tapi, motivasi mereka akan jauh lebih baik
apabila perusahaan melakukan inovasi sesuai dengan keinginan. Hal ini
dikarenakan dengan menerapkan manajemen inovasi maka kita bisa
mengerjakan berbagai hal dan menghasilkan output dalam waktu yang
singkat. Dengan manajemen inovasi yang tepat, hal ini akan
memudahkan kita dalam mengendalikan berbagai hal sehingga kita bisa
menggunakan waktu bekerja secara efektif dan efisien. Bahkan, suatu
saat inovasi akan menciptakan karakter pemimpin yang jauh lebih baik
daripada sebelumnya.
3. Meningkatkan Kepuasaan Pelanggan
Seiring dengan kualitas produk yang semakin bagus dan tim yang
termotivasi, kepuasaan pelanggan lama dan baru akan semakin tinggi.
Kepuasaan pelanggan yang tinggi akan menciptakan citra bisnis yang
bagus di mata pelanggan dan membuat mereka dengan mudah
merekomendasikan produk dan layanan Anda ke orang lain tanpa harus
diminta terlebih dahulu.
4. Memperluas Market
Setiap bisnis, pasti menginginkan dan mengharapkan adanya
perkembangan/perluasan market. Karena, luasnya market perusahaan
akan berbanding lurus dengan pendapatan bisnis yang juga meningkat.
Memperluas market memang bukan hal yang mudah. Namun, dengan
manajemen inovasi yang Anda hadirkan, maka akan muncul beragam
solusi untuk bisa memikat konsumen baru serta memenangkan
persaingan.

E. Aspek Kunci dalam Manajemen Inovasi UMKM


Semua perkembangan baru dalam bisnis secara teknis dapat berhubungan
dengan inovasi. Untuk memahami seperti apa sebenarnya manajemen inovasi
dalam praktiknya, akan sangat membantu untuk memahami empat aspek kunci
dalam manajemen inovasi.
1. Kapabilitas
Aspek pertama dalam manajemen inovasi adalah memiliki kapabilitas.
Kapabilitas adalah kemampuan perusahaan dalam mengidentifikasi,
mengembangkan, dan menerapkan ide baru proses inovasi. Hal ini
meliputi kompetensi teknis, proses, dan sumber daya yang diperlukan
untuk mengimplementasikan inovasi yang tercipta. Kemampuan ini
juga termasuk dalam keterampilan dalam mencari dan mengevaluasi
ide-ide baru, serta dalam mengomunikasikan dan mengembangkan ide-
ide tersebut menjadi produk atau jasa yang dapat dijual kepada
pelanggan. Sehingga perusahaan tersebut juga bersifat multi fungsional
yang mana terbuka dalam mengembangkan ide-ide inovatif.
2. Struktur
Struktur adalah bagaimana perusahaan merencanakan, mengelola, dan
mengevaluasi inovasi yang sudah tercipta, termasuk dalam hal
pembagian tugas dan tanggung jawab. Hal ini termasuk dalam
pembuatan sistem yang mampu mengidentifikasi, mengevaluasi, dan
mengimplementasikan ide-ide inovatif, serta dalam pembuatan struktur
organisasi yang mampu mendukung proses inovasi. Aspek ini
diperlukan agar segala pihak dalam perusahaan memiliki kesamaan
pemahaman dalam suatu hal.
3. Budaya
Budaya adalah nilai, norma, dan perilaku yang diterima dalam
perusahaan yang dapat mendukung atau menghambat inovasi. Aspek
budaya inovatif ditentukan oleh budaya perusahaan yang mendorong
inisiatif, kreativitas, dan risiko. Manajemen perusahaan harus dapat
menciptakan lingkungan kerja yang memungkinkan pegawainya untuk
berpikir kreatif dan memberikan dukungan untuk mengejar ide-ide
baru.
4. Strategi
Strategi adalah bagaimana perusahaan memperkenalkan ide dan
mengintegrasikan inovasi ke dalam rencana bisnis jangka panjang dan
mencapai tujuan bisnisnya. Inovasi harus digabungkan dengan strategi
bisnis perusahaan secara keseluruhan agar dapat memberikan nilai
tambah bagi perusahaan dalam menanggapi peluang. Hal ini dapat
dilakukan melalui serangkaian metode pengembangan produk baru,
efisiensi biaya, atau peningkatan layanan pelanggan.

Kesimpulan:

6.Keunggulan Kompetatif UMKM

A. Pendahuluan
Pada saat ini, perkembangan dunia bisnis semakin
meningkat dan hal itu dapat dilihat dari ramainya
persaingan bisnis dalam pasar. Perekonomian secara terus
menerus mengalami pertumbuhan dan perubahan yang
semakin pesat sehingga persaingan semakin kuat.
Perkembangan bisnis terjadi pada berbagai macam bidang
industri. Tingginya tingkat persaingan bisnis diakibatkan
oleh banyaknya pelaku usaha yang mendirikan bisnis
dengan bidang yang sama. Persaingan bisnis menjadi hal
yang wajar sebab salah satu kegiatan yang dapat dilakukan
manusia atau masyarakat untuk dapat menjalankan roda
perekonomiannya dalam kehidupan sehari-hari yaitu
dengan berbisnis sehingga sangat perlu bagi pelaku bisnis
memiliki kemampuan yang kuat ditengah persaingan yang
ada. Dengan bertumbuh kembangnya bisnis, berpengaruh
terhadap persaingan bisnis yang semakin kompetitif
sehingga perusahaan harus memiliki daya saing yang tinggi
agar mampu bertahan dan berkembang di pasar.
Dalam industri bisnis baik dalam skala besar maupun kecil
termasuk dalam UMKM, diperlukan berbagai cara atau
strategi yang tepat untuk dapat menunjang keberhasilan
suatu perusahaan sehingga perusahaan tetap bisa bersaing.
Kegiatan bisnis selalu diikuti dengan penyusunan rencana
yang strategis guna mencapai keberhasilan perusahaan
secara berkelanjutan. Terkadang pelaku usaha begitu
antusias dalam menjalankan aktivitas bisnisnya tetapi
mengalami kegagalan sebab tidak pernah meluangkan
waktu untuk menyusun strategi yang dapat membedakan
dari para pesaingnya. Perusahaan yang tidak memiliki
strategi yang baik mungkin dapat meraih keberhasilan
dalam waktu singkat tetapi ketika ancaman dan persaingan
muncul perusahaan akan sulit untuk bertahan. Tanpa
memiliki dasar untuk membedakan perusahaan dengan
pesaing maka pangsa pasar yang dimiliki hanya terbatas.
Untuk dapat bertahan lama dan berkelanjutan, perusahaan
harus menciptakan keunggulan kompetitif. Keunggulan
kompetitif memerlukan keterpaduan pemikiran dan sistem
strategi untuk mencapainya. Keunggulan kompetitif akan
tercapai jika perusahaan dapat menawarkan produk atau
pelayanan yang unik dan bernilai di pasar.

B. Definisi Keunggulan Kompetetif UMKM


Michael Porter (1985) dalam Awwad (2013) menyatakan
bahwa keunggulan bersaing (competitive advantage) adalah
kemampuan yang diperoleh melalui karakteristik dan
sumber daya suatu perusahaan untuk memiliki kinerja yang
lebih tinggi dibandingkan perusahaan lain pada industri
atau pasar yang sama. Isu tentang keunggulan bersaing
menjadi sangat popular setelah Porter mengembangan
konsep tersebut. Keunggulan kompetitif berasal dari
kemampuan perusahaan untuk memanfaatkan kekuatan
internalnya untuk merespon peluang lingkungan eksternal
sambil menghindari ancaman eksternal dan kelemahan
internal (Mooney, 2017). Keunggulan bersaing merupakan
suatu proses dinamis bukan sekedar dilihat sebagai hasil
akhir. Hal ini dikarenakan keunggulan bersaing berasal dari
banyaknya aktivitas berlainan yang dilakukan oleh
perusahaan dalam mendesain, memproduksi, memasarkan,
menyerahkan dan mendukung produknya. Diungkapkan
oleh Hana (2013) bahwa dalam lingkungan yang sangat
kompetitif saat ini, tujuan setiap organisasi adalah
mengalahkan persaingan dan memenangkan pelanggan
baru. Individu yang merupakan pemegang pengetahuan
untuk menghasilkan inovasi bagi perusahaan. Berkat
kreativitas pribadi, pengetahuan, keterampilan dan
kemampuan mereka, dimungkinkan untuk menghasilkan
gagasan inovatif baru yang akan membantu perusahaan
mencapai keunggulan kompetitif.
Keunggulan kompetitif merupakan kemampuan suatu
perusahaan untuk dapat memiliki Keunggulan ekonomis di
atas laba yang dapat dicapai oleh pesaing di pasar dalam
industri Yang sama. Perusahaan yang memiliki keunggulan
kompetitif tentunya dapat memahami Perubahan struktur
pasar dan mampu memilih strategi pemasaran yang efektif
(Michael E Porter, 2008). Keunggulan bersaing atau
keunggulan kompetitif merupakan Kemampuan perusahaan
untuk dapat menghasilkan penawaran produk dan layanan
yang Lebih dihargai oleh konsumen atau pelanggan
dibandingkan dengan penawaran Perusahaan pesaing (Noel
dkk, 2003). Keunggulan kompetitif merupakan keunggulan
Perusahaan melebihi pesaingnya yang diperoleh dengan
menawarkan nilai yang lebih Besar kepada konsumen
daripada penawaran pesaing. Untuk mencapai keunggulan
Kompetitif perusahaan harus mampu tidak hanya dalam
pengolahan produk tetapi juga Dalam pengelolaan
hubungan pelanggan untuk menghadapi persaingan bisnis
yang ada.
Menurut Hajar dan Sukaatmadja (2016:6591) Keunggulan
bersaing Adalah strategi untuk menjadi lebih unggul dari
pesaing. Keunggulan bersaing (competitive advantage)
adalah jantung kinerja pemasaran untuk menghadapi
Persaingan Porter (1990:3) dalam Supranoto (2009).
Menurut Porter (1994) Dalam Jurnal Raeni Dwi Santy
(2018:4) “Keunggulan kompetitif tidak dapat Dipahami
dengan melihat suatu perusahaan secara keseluruhan, tetapi
memiliki Keunggulan kompetitif asal, berbagai kegiatan
yang dilakukan oleh perusahaan dalam mendesain,
memproduksi, memasarkan, mengirim dan mendukung
produk- produknya.
Day dan Wensley (1998) dalam Slamet (2013:72)
mengemukakan bahwa keunggulan bersaing seharusnya
dipandang sebagai suatu proses dinamis ketimbang sebagai
hasil akhir. Dikemukakan pula sebagai suatu proses yang
terdiri atas sumber keunggulan, keunggulan posisi, dan
prestasi hasil akhir serta investasi laba untuk
mempertahankan keunggulan. Barney (2010:9) dalam
Djodjobo dan Tawas (2014:2017) keunggulan bersaing
adalah perusahaan mengalami keunggulan bersaing ketika
tindakan-tindakan dalam suatu industri atau pasar
menciptakan nilai ekonomi dan ketika beberapa perusahaan
yang bersaing terlibat dalam tindakan serupa.

Keunggulan bersaing seperti prestasi yang diperoleh dalam


sebuah Perlombaan, itu mengapa perusahaan harus terus
merumuskan dan Melakukan berbagai strategi guna
mencapai keunggulan bersaing. Ketika Perusahaan mampu
menciptakan nilai unggul dalam persaingan maka
Perusahaan akan mendapat banyak keuntungan, mulai dari
pandangan baik Konsumen terhadap produknya sampai
pada meningkatnya keuntungan Perusahaan, dimana tujuan
dari sebuah bisnis adalah mendapatkan Keuntungan yang
sebesar-besarnya. Strategi keunggulan bersaing bisa
Dijadikan landasan menuju kemajuan perusahaa Strategi
competitive advantage adalah hal yang paling penting
dalam Pemasaran. Membangun competitive advantage
berarti sedang Membangun benteng yang kuat di dalam
kompetisi pasar sehingga Kompetitor akan sulit dalam
merebut pasar dan pelanggan.
Competitive Advantage adalah keunggulan atas kompetisi
yang ada yang tidak dapat Dilakukan oleh kompetitor dan
dapat diterapkan dalam jangka waktu yang Lama
(Pakpahan, 2016). Keunggulan bersaing akan menciptakan
nilai baik Bagi perusahaan dalam waktu yang lama, hal
tersebut juga akan mampu Meningkatkan income bagi
perusahaan.
keunggulan bersaing adalah kemampuan yang diperoleh
melalui karakteristik dan sumber daya suatu perusahaan
atau organisasi untuk memiliki kinerja dan kemampuan
yang lebih tinggi dibandingkan perusahaan lain pada
industri atau pasar yang sama. Setiap perusahaan akan
selalu berusaha untuk memenuhi, apa saja yang menjadi
keinginan dan kebutuhan dari para pelanggannya. Porter
(1985) menganggap bahwa keunggulan kompetitif tumbuh
dari nilai perusahaan yang mampu menciptakan bagi
pembeli melebihi biaya perusahaan untuk menciptakannya.
Barney (1991) melanjutkan bahwa strategi nilai yang
diciptakan sebuah perusahaan tidak akan dapat diterapkan
atau ditiru oleh arus lain atau juga untuk potensial pesaing
lainnya. Keunggulan kompetitif sebagai kemampuan
organisasi untuk tampil di satu atau banyak cara yang
membuat pesaing sulit menemukan atau meniru sekarang
dan di masa depan (Kotler, 2000), karena keunggulan
bersaing tumbuh dari nilai yang diciptakan perusahaan bagi
pembelinya, maka yang ditawarkan tentu sesuatu yang
berbeda serta tidak dimiliki oleh kompetitor. Almarri K. &
Gardiner P. (2014) menyoroti pencapaian.

keunggulan bersaing yang berkelanjutan dapat ditingkatkan


ketika sumber daya dikerahkan untuk menciptakan nilai
bagi pelanggan yang mengarah pada kinerja yang unggul.
Untuk menciptakan dan membentuk nilai tersebut
dibutuhkan berbagai perencanaan matang serta strategi
yang tepat, salah satunya adalah pengelolaan manajemen
yang baik. Nilai atau manfaat inilah yang dibayar oleh
pembeli untuk produk atau jasa yang diproduksi oleh suatu
perusahaan. Karena keadaan pengguna dipengaruhi oleh
kepuasan mereka (W. Tsao, 2014). Reed dan Defillippi
(1990) menyatakan keunggulan bersaing sebagai Tujuan
strategis yang merupakan variabel dependen dan alasan di
balik ini Adalah bahwa kinerja yang baik terkait untuk
mencapai keunggulan Bersaing. Riky & Ronny (2014)
menyatakan keunggulan bersaing adalah Jantung kinerja
perusahaan dalam pasar bersaing.

Menurut Sudaryono (2016) Competitive advantage adalah


suatu Manfaat yang ada ketika perusahaan mempunyai dan
menghasilkan suatu Produk atau jasa yang dilihat dari pasar
targetnya lebih baik dibandingkan Para kompetitor
terdekatnya. Ketika perusaan mampu menciptakan nilai
Unggul pada produknya dibandingkan dengan para
pesaing, secara Otomatis akan mendatangkan banyak
keuntungan bagi perusahaan, banyak manfaat yang akan
diperoleh seperti citra yang baik, loyalitas konsumen,dan
ketika mampu meningkatkan penjualan maka berpeluang
besar untuk memperoleh laba yang lebih besar pula.
Dari berbagai teori diatas peneliti menggunakan teori dari
Oentoro (2012), dengan menggunakan harga dan distribusi
sebagai faktor yang mempengaruhi keunggulan bersaing.
Dimana dua faktor tersebut juga terdapat pada pendapat
ahli lainnya. Faktor-faktor dalam pemasaran tersebut harus
benar-benar diperhatikan ketika perusahaan ingin mencapai
keunggulan bersaingnya, karena setiap faktornya akan
saling membantu.
Daya saing yang diperebutkan oleh setiap perusahaan yang
mencari Keuntungan tidak semata – mata dilakukan dan
dikejar, namun juga ada beberapa Faktor yang
mempengaruhi daya saing tersebut menurut para ahli,
diantaranya : Menurut Tulus Tambunan ( 2008 : 5 ), Daya
saing dari perusahaan ditentukan oleh Banyak faktor, tujuh
diantaranya yang sangat penting diantaranya:
Keahlian atau tingkat pendidikan pekerja
1) Keahlian pengusaha
2) Ketersediaan modal
3) Sistem organisasi dan manajemen yang baik
4) Ketersediaan teknologi
5) Ketersediaan informasi Ketersediaan input –
input lainnya seperti energi, dan bahan baku

Sedangkan menurut Romero and Martinez-Roman


(2012) terdapat faktor lainnya yang mendukung daya
saing secara internal perusahaan yaitu faktor motivasi,
keuangan, dan dukungan pimpinan perusahaan dalam
membangun daya saing internal perusahaan. Sedangkan
Noruzy et.al (2013) menyampaikan tentang kemampuan
dalam inovasi perusahaan yang mampu menciptakan
produk dan layanan terbaru, sehingga produk
perusahaan diminati pasar. Ini artinya, daya saing
perusahaan berakar dari kemampuan perusahaan yang
terus dikembangkan oleh sumber daya internal yang
meliputi dukungan pimpinan perusahaan, kekuatan
finansial, motivasi internal untuk mengembangkan
kekuatan, dan inovasi yang terus diciptakan dan
memiliki daya saing di pasar. Selain itu diungkapkan
oleh (Porter, 1987) dalam Simbolon et.al (2015) bahwa
sebuah keunggulan kompetitif ada kalau terdapat
keserasian antara kompetensi yang membedakan dari
sebuah perusahaan dan faktor-faktor kritis untuk meraih
sukses dalam industri yang menyebabkan perusahaan
tadi mempunyai prestasi yang jauh lebih baik daripada
para pesaingnya. Terdapat dua cara dasar untuk
mencapai keunggulan bersaing. Pertama, keunggulan ini
dapat dicapai saat sebuah perusahaan melakukan strategi
biaya rendah yang membuatnya mampu menawarkan
produk dengan harga yang lebih rendah dibandingkan
para pesaingnya. Kedua, dengan strategi diferensiasi
produk, sehingga pelanggan menganggap memperoleh
manfaat unik yang sesuai dengan harga yang cukup
(premium price).

C. Jenis-Jenis Competitive Advantage


Menurut Kotler dalam Arianty, et al (2016) jenis-jenis
persaingan produk terdiri dari:
1) Persaingan merek (brand competition)
Perusahaan dapat melihat pesaingnya sebagai
perusahaan lain yang menawarkan produk dan jasa
yang asam atau sejenis kepada para pelanggan yang
sama dengan harga yang sama pula.
2) Persaingan industri (company competition)
Perusahaan dapat melihat pesaingnya lebih luas lagi
yakni perusahaan menganggap pesaing utamanya
sebagai semua perusahaan yang membuat produk
atau jenis produk yang sama.
3) Persaingan bentuk (company competition)
Perusahaan dapat melihat pesaingnya dengan lebi
luas lagi yaitu semua perusahaan yang
menghasilkan produk serta memberikan manfaat
yang sama.
4) Persaingan umum (public competition)
Perusahaan dapat memandang pesaing utamanya dengan
lebih luas lagi yaitu semua perusahaan yang bersaing
untuk konsumsi rupiah yang sama.
Dari pembagian diatas dapat dilihat bahwa perusahaan
yangnmengahsilkan produk naupun jasa mempunyai
perbedaan dalam menghadapi pesaingnya.

D. Indikator Keunggulan Kompetitif


Keunggulan bersaing diartikan sebagai strategi benefit dari
perusahaan yang Melakukan kerjasama untuk menciptakan
keunggulan bersaing yang lebih efektif Dalam pasarnya.
Menurut Hajar dan Sukaatmadja (2016:6591) terdapat 5
indikator, Diantaranya adalah sebagai berikut:
1) Harga bersaing, adalah harga jual eceran yang rendah,
baik sedikit atau banyak, Dibandingkan harga jual
eceran dari rata-rata pesaing.
2) Eksplorasi peluang, adalah mengindentifikasi peluang
dengan caracara yang baru Untuk mengembangkan
sumber daya yang ada.
3) Pertahanan ancaman bersaing, adalah kemampuan
perusahaan untuk bertahan Dari ancaman bersaing untuk
keberlangsungan hidup dan pertumbuhan perusahaan.
E. Analisis Kompetitif Untuk Menemukan Keunggulan
Pasar.
Analisis kompetitif membantu Anda belajar dari beragam
bisnis yang tengah bersaing untuk ‘memenangkan’
pelanggan potensial Anda. Proses ini adalah kunci untuk
mendefinisikan keunggulan kompetitif yang menciptakan
pendapatan berkelanjutan. Analisis kompetitif Anda harus
mengidentifikasi persaingan Anda berdasarkan lini produk
atau layanan dan segmen pasar. Nilailah karakteristik
lanskap kompetitif berikut:
1) Pangsa Pasar
2) Kekuatan dan kelemahan
3) Jendela peluang Anda untuk memasuki pasar
4) Pentingnya target pasar Anda bagi pesaing Anda
5) Hambatan apa pun yang dapat menghalangi Anda
saat memasuki pasar
6) Pesaing tidak langsung atau sekunder yang dapat
memengaruhi kesuksesan Anda
Beberapa industri mungkin bersaing untuk
melayani pasar yang sama dengan yang
Anda targetkan. Itu sebabnya Anda harus
membedakan analisis persaingan Anda
dengan industri. Ada banyak metode untuk
melakukan ini, termasuk analisis Lima
Kekuatan Porter (Porter’s Five Forces
Analysis). Faktor industri yang penting
untuk dipertimbangkan termasuk tingkat
persaingan, ancaman pesaing atau layanan
baru, dan pengaruh pemasok dan pelanggan
terhadap harga. Pada tahun 1980, Michael
Porter menerbitkan sebuah buku berjudul
“Competitive Strategy”. Deskripsi “Five
forces” atau “Lima Kekuatan” Porter
membentuk struktur dari semua industri dan
sebagian besar Menetapkan aturan kompetisi
dan berfungsi meningkatkan profit
Perusahaan. Lima kekuatan itu adalah
ancaman yang ditimbulkan oleh Persaingan
yang kompetitif, kekuatan tawar-menawar
pembeli, kekuatan Tawar-menawar
pemasok, potensi pendatang baru , dan
produk pengganti (Kirchner, 2012). Kodrat
(2009) mengatakan bahwa tujuan dari
analisis lima kekuatan Porter adalah untuk
menentukan keunggulan bersaing dan
keunggulan Kompetitif perusahaan. Menurut
David (2006), Model Lima Kekuatan Porter
tentang analisis kompetitif adalah
pendekatan yang digunakan secara Luas
untuk mengembangkan strategi di banyak
industri.
F. Strategi Keunggulan Bersaing.
Perusahaan yang memiliki keunggulan bersaing senantiasa
memiliki Kemampuan dalam memahami perubahan
struktur pasar dan mampu Memilih strategi pemasaran
yang efektif. Michael P. Porter (1992) menetapkan strategi
generik yang diklasifikasikan dalam tiga Kategori, yaitu :
Strategi biaya rendah, Strategi pembedaan produk dan
Fokus (terdiri dari fokus biaya dan fokus diferensiasi).
1. Strategi Biaya Rendah
Strategi biaya rendah menekankan pada upaya
memproduksi produk Standar sama dalam
segala aspek dengan biaya per unit yang sangat
rendah. Produk ini baik harga maupun jasa
biasanya ditujukan kepada konsumen Yang
relatif mudah terpengaruh oleh sensitivitas
harga atau menggunakan harga sebagai faktor
penentu keputusan. Dari sisi perilaku
pelanggan, Strategi jenis ini amat sesuai
dengan keutuhan pelanggan yang termasuk
Dalam kategori perilaku keterlibatan yang
rendah, ketika konsumen tidak Atau terlalu
peduli terhadap perbedaan merek, dan
cenderung relatif tidak Membutuhkan
perbedaan produk, atau jika terdapat sejumlah
besar Konsumen memiliki kekuatan tawar
menawar yang signifikan. Terutama Dalam
pasar komoditi, strategi ini tidak hanya
membuat perusahaan mampu Bertahan
terhadap persaingan harga yang terjadi tetapi
juga dapat menjadi Pemimpin pasar dalam
menentukan harga dan memastikan tingkat
Keuntungan pasar yang tinggi diatas rata-rata
dan stabil melalui cara-cara Yang agresif
dalam efisiensi dan keefektifan biaya. Porter
(1980) menyatakan bahwa sumber dari
keefektifan biaya ini Bervariasi. Termasuk di
dalamnya adalah pemanfaatan skala ekonomi,
Investasi dalam teknologi yang terbaik, sharing
biaya dan pengetahuan Dalam internal
organisasi, dampak kurva pembelajaran dan
pengalaman, Optimalisasi kapasitas utilitas,
dan akses yang baik terhadap bahan baku atau
Saluran distribusi. Pada prinsipnya, alasan
utama pelaksanaan strategi Integrasi ke hulu,
ke hilir, maupun ke samping, adalah untuk
memperoleh Berbagai keuntungan dari strategi
biaya rendah ini. Biasanya strategi ini
Dijalankan beriringan dengan strategi
diferensiasi. Untuk dapat menjalankan strategi
biaya rendah, sebuah perusahaan Harus
mampu memenuhi persyaratan di dua bidang,
yaitu : sumber daya (resources) dan organisasi.
Strategi ini hanya mungkin dijalankan jika
Dimiliki beberapa keunggulan di bidang
sumber daya perusahaan, yaitu : Kuat akan
modal, terampil pada rekayasa proses,
pengawasan yang ketat, Mudah diproduksi,
serta biaya distribusi dan promosi rendah.
Sedangkan Dari bidang organisasi, perusahaan
harus memiliki : kemampuan mengendalikan
biaya dengan ketat, informasi pengendalian
yang baik, Insentif berdasarkan target alokasi
insentif berbasis hasil (Umar, 1999).
2. Strategi Pembedaan Produk
Strategi pembedaan produk, mendorong
perusahaan untuk sanggup menemukan
keunikan tersendiri dalam pasar yang jadi
sasarannya. Keunikan produk (barang dan
jasa) yang diutamakan ini memungkinkan
suatu perusahaan untuk menarik minat sebesar-
besarnya dari konsumen potensial. Cara
pembedaan produk bervariasi dari pasar ke
pasar tetapi berkaitan dengan sifat dan atribut
fisik suatu produk atau pengalaman kepuasan
secara nyata maupun psikologis yang didapat
oleh konsumen dari produk tersebut. Berbagai
kemudahan pemeliharaan, fitur tambahan,
fleksibilitas, kenyamanan dan berbagai hal
lainnya yang sulit ditiru lawan merupakan
sedikit contoh dari diferensiasi. Strategi jenis
ini biasa ditujukan kepada para konsumen
potensial yang relatif tidak mengutamakan
harga dalam pengambilan keputusannya. Perlu
diperhatikan bahwa terdapat berbagai
tingkatan diferensiasi. Diferensiasi tidak
memberikan jaminan terhadap keunggulan
kompetitif, terutama jika produk-produk
standar yang beredar telah memenuhi
kebutuhan konsumen atau jika pesaing dapat
melakukan peniruan dengan cepat. Contoh
penggunaan strategi ini secara tepat adalah
pada produk barang yang bersifat tahan lama
dan sulit ditiru oleh pesaing. Resiko lainnya
dari strategi ini adalah jika perbedaan atau
keunikan yang ditawarkan produk tersebut
ternyata tidak dihargai atau dianggap biasa
oleh konsumen. Jika hal ini terjadi, maka
pesaing yang menawarkan produk standar
dengan strategi biaya rendah akan sangat
mudah merebut pasar.
3. Fokus (terdiri dari fokus biaya dan fokus
diferensiasi )
Strategi fokus digunakan untuk membangun
keunggulan bersaing Dalam suatu segmen
pasar yang lebih sempit. Strategi jenis ini
ditujukan Untuk melayani kebutuhan
konsumen yang jumlahnya relatif kecil dan
Dalam pengambilan keputusan untuk membeli
relatif tidak dipengaruhi oleh Harga. Dalam
pelaksanaannya terutama pada perusahaan
skala menengah Dan besar, strategi fokus
diintegrasikan dengan salah satu dari dua
strategi Generik lainnya yaitu strategi biaya
rendah dan strategi perbedaan Karakteristik
produk.

G. Keberlanjutan keunggulan kompetitif umkm


Sustainable Competitive Advantage (keberlanjutan keunggulan
kompetitif) adalah kekuatan organisasi yang unik untuk
organisasi. Ini adalah kekuatan yang membedakan Anda dari
pesaing. Keunggulan kompetitif adalah kekuatan atau alasan
klien Anda memilih Anda daripada pesaing.

Berikut adalah daftar strategi yang dapat menciptakan keunggulan kompetitif yang
berkelanjutan bagi perusahaan:
1. Menganalisa bisnis lain
Menganalisa bisnis lain akan sangat membantu bagi bisnis ukarena dapat memberi
mereka informasi yang berguna untuk mempromosikan produk dan layanan mereka
dengan lebih baik.
Menggunakan analisis pesaing, sebuah bisnis dapat menentukan strategi pemasaran
yang digunakan perusahaan lain dan bagaimana mereka menargetkan pelanggan
mereka. Ini dapat memungkinkan bisnis untuk menemukan area yang lebih lemah dari
kampanye pemasarannya sendiri dan mengembangkan keunggulan dibandingkan para
pesaingnya.
2. Memberikan layanan pelanggan yang sangat baik
Cara terbaik bagi bisnis untuk memisahkan diri dari perusahaan lain adalah dengan
memberikan layanan pelanggan yang sangat baik dan konsisten. Konsumen sering
menghargai perusahaan yang dapat menjawab pertanyaan mereka, atau mendengarkan
kekhawatiran mereka tentang suatu produk atau layanan.
Ketika sebuah bisnis menjawab pertanyaan-pertanyaan itu dengan segera, itu juga
dapat membantu memecahkan tantangan atau keraguan apa pun yang mungkin
dimiliki pelanggan tentang membeli produk dan mendorong mereka untuk melakukan
pembelian.
3. Fokus pada masalah pelanggan
Ketika sebuah bisnis berfokus pada masalah pelanggannya, ia dapat menciptakan
lebih banyak produk dan layanan yang memecahkan masalah tersebut. Itu dapat
membantu membuat barangnya lebih menarik bagi konsumen dan memberi
perusahaan keunggulan dibandingkan pesaingnya.
Misalnya, jika sebuah perusahaan lansekap baru-baru ini menemukan bahwa
pelanggannya bermasalah dengan nyamuk, perusahaan tersebut dapat membuat
layanan baru yang mengurangi jumlah serangga dan hama di pekarangan seseorang.
4. Terus berinovasi
Terus berinovasi dapat membantu bisnis menemukan produk dan layanan baru untuk
dibuat. Produk dan layanan tersebut dapat membantu memecahkan tantangan baru dan
menargetkan pasar konsumen yang lebih besar.
Misalnya, bisnis yang membuat senter mungkin mengembangkan lampu baru yang
berfungsi di bawah air. Bisnis tersebut dapat menjual lampu baru ini kepada
penyelam, nelayan, dan berkemah, yang mungkin mendapat manfaat dari fitur
tersebut.
5. Meningkatkan koneksi pelanggan
Ketika sebuah bisnis terhubung dengan pelanggan melalui hasrat mereka, itu dapat
membantu mengembangkan loyalitas merek. Itu karena bisnis menunjukkan kepada
pelanggan bahwa mereka peduli dengan kepentingan mereka.
Misalnya, sebuah perusahaan mungkin memberikan lagu gratis dari artis terkenal atau
tiket film untuk rilis film baru saat pelanggan membeli produk. Promosi ini
mendorong pelanggan untuk melakukan pembelian, sekaligus terhubung dengan
mereka melalui hal-hal yang mungkin mereka sukai.
6. Memberikan kecepatan yang sangat baik
Memberikan kecepatan yang luar biasa sangat membantu karena ini menunjukkan
bahwa bisnis peduli dengan waktu pelanggan mereka. Saat pelanggan melakukan
pembelian, mereka sering menghargai menerima produk atau layanan mereka secepat
mungkin.
Jika pelanggan memiliki masalah atau pertanyaan, mereka juga menghargainya ketika
perusahaan dengan cepat menanggapi pertanyaan mereka. Ketika sebuah bisnis
memastikan bahwa ia memberikan kecepatan yang sangat baik dengan layanannya, itu
dapat menciptakan keunggulan kompetitif.

Anda mungkin juga menyukai