Anda di halaman 1dari 2

3.2.

Analisis Akar Masalah


Langkah-langkah akar masalah dapat dijabarkan sebagai berikut:
Langkah pertama : Pengumpulan data.
Data dikumpulkan dengan metode survey terhadap PT. Sentosa Sejahtera dilakukan
dengan metode brain storming.
Langkah kedua :
Membuat gambar faktor-faktor penyebab masalah. Seperti terdapat pada gambar 3. Hasil
dari brain storming disimpulkan bahwa penyebab penurunan kualitas produk PT. Sentosa
Sejahtera adalah: komponen Material, Personal, Methods, Machine, dan Environment

Material Personal

Pengendalian Kualitas
Produk PT. Sentosa
Sejahtera

Methods Machine Environment

Gambar 3. Diagram Fishbone Analisis Pengendalian Kualitas Produk pada PT.


Sentosa Sejahtera

Material Personel

Bahan Baku Plastik


Kurang Disiplin dalam
Kurang Bermutu
bekerja

Tempat Penampungan Kurang Fokus


Kurang Besar

Analisis
Pengendalian
Kualitas Produk
pada PT. Sentosa
Sejahtera
Produksi secara simultan Kurang Stabil
Bencana alam

Overload Simultan Perbaiki Settingan


Cuaca Kurang
Mendukung

Methods Machine Environment

Gambar 3. Diagram Detail Fishbone


Pengendalian Kualitas Produk pada PT. Sentosa Sejahtera
Gejala (simpton) faktor-faktor penyebab Penurunan Kualitas Produk pada PT. Sentosa
Sejahtera dirumuskan pada tabel 2 berikut ini.

Tabel 2. Gejala Faktor Fishbone


No Faktor Gejala
1 Material Bahan baku plastik kurang bermutu. Tempat
penampungan kurang besar
2 Personel Kurang focus. Kurang disiplin bekerja
3 Methods Produksi secara simultan.Overload
Produksi
4 Machine Kurang stabil. Perbaiki Settingan
5 Environment Bencana alam. Cuaca Kurang Mendukung

Langkah ketiga : Mengidentifikasi akar masalah.


Akar masalah yang utama dari gejala adalah: Pekerja (People), Bahan Baku (Material),
Pastikan Mesin (Machine), Metode (Method), Keadaan Lingkungan (Environmet)

Langkah keempat: Rekomendasi dan implementasi.


Rekomendasi yang ditujukan kepada Manajer Perusahaan adalah:
1. Pekerja (People) yang terlibat langsung dalam proses produksi harus fokus dan displin
dalam bekerja. Pimpinan bisa mengadakan pelatihan (tranning) untuk memotivasi
semangat kerja
2. Bahan Baku (Material) sebagai komponen penting dalam menghasilkan suatu produk
meliputi bahan baku plastik harus bermutu, tentunya dengan pemeriksaan yang ketat.
Sementara tempat penampungan harus diperbesar agar memenuhi penampungan air yang
akan diproduksi.
3. Pastikan mesin (Machine) yang digunakan selama proses produksi harus tetap stabil dan
harus melalukan perbaikan terhadap komponen mesin setiap minggu.
4. Metode (Method) yang dilakukan dalam produksi yaitu melakukan produksi secara
simultan (bersama-sama) agar jumlah produk yang dihasilkan sesuai dengan kapasitas.
5. Keadaan lingkungan (Environment) harus kondusif agar para pekerja merasakan
kenyaman dalam bekerja.

KESIMPULAN
Hasil analisis diagram fishbone dapat diketahui faktor penyebab kerusakan dalam proses
produksi, yaitu berasal dari faktor pekerja, mesin produksi, metode kerja, material/ bahan
baku dan lingkungan kerja. Oleh karena itu, semua penyebab kerusakan dapat segera
diperbaiki atau pencegahan sedini mungkin agar tidak terjadi kerusakan yang lebih besar
lagi.

Anda mungkin juga menyukai