Anda di halaman 1dari 86

ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK DENGAN

MENGGUNAKAN STATISTICAL PROCESSING CONTROL (SPC)


PADA PT. BOSOWA MEDIA GRAFIKA (TRIBUN TIMUR)

SKRIPSI

Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat


Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen
Pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Hasanuddin

MUHAMMAD NUR ILHAM

A211 08 283

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR

2012
ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK DENGAN MENGGUNAKAN
STATISTICAL PROCESSING CONTROL (SPC) PADA PT. BOSOWA MEDIA GRAFIKA
(TRIBUN TIMUR)

Dipersiapkan dan Disusun Oleh:


MUHAMMAD NUR ILHAM
A21108283

Telah Dipertahankan di Depan Dewan Penguji


Pada tanggal 21 Mei 2012 Dan Dinyatakan LULUS

Dewan Penguji

Nama Penguji Jabatan Tanda Tangan

Prof. Dr. Nurdin Brasit, SE., M.Si Ketua …………………..

Hj. Andi Ratna Sari Dewi, SE., M.Si Sekretaris …………………..

Dra. Hj. Djumidah Maming, M.Si Anggota …………………..

Abd. Razak Munir, SE., M.Si M.Mktg Anggota …………………..

Romi Setiawan, SE., M.Si Anggota …………………..

Disetujui Oleh :
Ketua Jurusan Manajemen Ketua Tim Penguji
Fakultas Ekonomi

Dr. Muh. Yunus Amar, SE., MT. Prof. Dr. Nurdin Brasit, SE., M.Si
NIP. 196204301988101001 NIP. 195812311986011008
LEMBAR PENGESAHAN

ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK DENGAN MENGGUNAKAN


STATISTICAL PROCESSING CONTROL (SPC) PADA PT. BOSOWA MEDIA GRAFIKA
(TRIBUN TIMUR)

Diajukan Oleh:
MUHAMMAD NUR ILHAM
A21108283

Skripsi Sarjana Lengkap untuk Memenuhi Salah Satu Syarat


Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Jurusan Manajemen pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Hasanuddin Makassar

Disetujui Oleh:

Pembimbing I Pembimbing II

Prof. Dr. Nurdin Brasit, SE., M.Si Hj. Ratna Sari Dewi, SE., M.SI.
NIP. 195812311986011008 NIP. 197209212006042001
ABSTRAK

Penelit ian ini bert ujuan unt uk menganalisis apakah penerapan sistem

pengendalian kualit as produk pada PT. Bosow a M edia Grafika (Tribun Timur) sudah

t erkendali atau belum terkendali sert a mencari penyebab-penyebab kerusakan

produk ( cacat ) pada perusahaan t ersebut.

Pada penelit ian ini met ode analisis yang digunakan adalah Stat ist ical Process

Cont rol , yait u sebuah met ode statist ik yang digunakan untuk mengukur sejauh

mana proses pengendalian kualitas yang dilakukan pada suat u perusahaan, dimana

hasilnya dibandingkan dengan st andar yang dit erapkan oleh perusahaan tersebut .

Hasil dari penelit ian ini menunjukan bahw a pengendalian kualitas produk

pada PT. Bosow a M edia Grafika ( Tribun Timur ) masih belum terkendali, dengan

rat a-rata kerusakan produk sebesar 4.47 % per hari. Jenis kerusakan yang paling

banyak t erjadi adalah t int a kabur dengan total 57.555 eksamplar at au 78% dari t otal

produk cacat pada bulan Desember 2011. Dari hasil observasi lapangan dan

w aw ancara, fakt or-faktor yang menjadi penyebab kerusakan ini adalah fakt or

manusia, mesin, lingkungan, met ode kerja dan bahan baku.

Kat a Kunci: Sistem Pengendalian Kualitas


ABSTRACT

This st udy aims to analyze w het her the application of produc quality cont rol

system on PT. Bosow a M edia Grafika ( Tribun Timur ) is controlled or not cont rolled

as w ell as finding the causes of product defect s in the company.

In t his st udy the method of analysis is using Statist ical Process Cont rol, w hich

is a st at ist ical met hod used t o measure t he extent of quality cont rol process are

performed on a manufact urer company, w here results are compared w ith quality

st andards applied by the company.

The result s of this study indicat e that the product qualit y cont rol in PT.

Bosowa M edia Grafika (Tribun Timur) is st ill not under control, w ith an average of

4.47 % defect product per day. Type most defect that frequent ly happen is blury ink,

w it h total 57.555 eks or 78% from total defect in December 2011. From the results of

field observat ion and int erviews, the factors that cause t his defect is human,

machine, environt ment , w ork method, and raw mat erials.


KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjat kan kepada Allah SWT yang t elah memberikan

limpahan rahmat dan kesehat an, dan shalaw at sert a salam selalu t ercurah

kepada Rasulullah M uhammad SAW yang t elah memberikan t eladan hidup yang

baik kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi

yang berjudul “ ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK DENGAN M ETODE

STATISTICAL PROCESSING CONTROL PADA PT. BOSOW A M EDIA GRAFIKA

(TRIBUN TIM UR) ” . Skripsi ini bert ujuan unt uk memenuhi syarat mendapat kan

gelar Sarjana pada Fakult as Ekonom i Jurusan M anajemen Universit as

Hasanuddin.

Dalam suat u proses produksi diharapkan produk yang dihasilkan

memenuhi st andar mut u yang t elah dit et apkan perusahaan. Tet api dalam

kenyat aanya masih t erdapat penyimpangan kualit as yang t erjadi. Penulis

mencoba menganalisis permasalahan yang t imbul dalam pengendalian kualit as

pada PT. Fajar Grafika selaku penanggung jaw ab percet akan PT. BOSOWA M EDIA

GRAFIKA (TRIBUN TIM UR). Pada pengamat an dan w aw ancara yang dilakukan

penulis menemukan variasi penyim pangan kualit as dari produk PT. BOSOWA

M EDIA GRAFIKA (TRIBUN TIM UR) yang dihasilkan. Unt uk it u perlu dilakukan

perbaikan dengan mengident ifikasi fakt or-fakt or penyebab penyim pangan

kualit as t erjadi.

Penulis berharap agar skripsi ini akan memberikan manfaat bagi pihak

perusahaan, fakult as, maupun penulis. Oleh karena it u dengan segala

kerendahan hat i, penulis mengharapkan adanya krit ik dan saran yang

membangun demi perbaikan di masa yang akan dat ang.

M akassar, M ei 2012

Penulis

ii
UCAPAN TERIM A KASIH

Dalam proses penyusunan skripsi ini t ent unya melibat kan banyak pihak,

baik secara langsung maupun t idak langsung. Pada kesempat an ini penulis ingin

menyampaikan ucapan t erima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh pihak

yang memberikan kont ribusi kepada skripsi ini.

1. Kedua Orang Tua sert a keluarga yang selalu mendukung dalam

menyelesaikan skripsi ini.

2. Bapak Dr. Darw is Said, SE., M SA., AK. Selaku Wakil Dekan Bidang

Akademik

3. Bapak Dr. M uh Yunus Amar, SE., M T selaku Ket ua Jurusan M anajemen

Fakult as Ekonomi dan Bsnis

4. Bapak Prof. Dr. Nurdin Brasit , SE., M .Si dan Hj. Rat na Sari Dew i, SE., M .SI.

selaku Dosen Pembimbing yang t elah meluangkan banyak w akt u dan

memberikan bimbingan sert a perbaikan dalam penyusunan skripsi ini.

5. Para dosen penguji yang t elah meluangkan w akt unya unt uk memberi

masukan dan saran dalam proses penulisan skripsi ini.

6. Bapak Jajang Rismant o selaku M anajer Percet akan Harian Tribun Timur

7. Seluruh st aff dalam bagian percet akan yang memberikan t empat bagi

kami para mahasisw a unt uk mengenal proses percet akan koran secara

langsung

8. Teman- t eman seperjuangan yang t elah memberikan banyak bant uan

dalam proses selama hampir 4 t ahun di kampus.

iii
DAFTAR ISI

HALAM AN PERSETUJUAN SKRIPSI .............................................................. i

KATA PENGANTAR ..................................................................................... ii

UCAPAN TERIM A KASIH ............................................................................. iii

DAFTAR ISI ................................................................................................. iv

DAFTAR TABEL ........................................................................................... vi

DAFTAR GAM BAR ...................................................................................... vii

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................... 1

1.1 Lat ar Belakang ........................................................................... 1

1.2 Rumusan M asalah ...................................................................... 5

1.3 Tujuan dan Kegunaan Penelit ian ................................................ 6

1.4 Sist emat ika Penulisan ................................................................ 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA ................................................................... 9

2.1 Landasan Teori ........................................................................... 9

2.1.1 Kualit as ............................................................................ 8

2.1.2 Pengendalian Kualit as ...................................................... 11

2.1.2.1 Tujuan Pengendalian Kualit as ............................. 13

2.1.2.2 Fakt or-fakt or Pengendalian Kualit as.................... 14

2.1.3 Langkah-langkah Pengendalian M ut u............................... 15

2.1.4 Alat Bant u dalam Pengendalian Kualit as .......................... 18

2.1.5 Pengert ian St at ist ical Processing Cont rol ......................... 28

2.1.6 M anfaat St at ist ical Processing Cont rol ............................. 29

2.1.7 Pembagian Pengendalian Kualit as St at ist ik ...................... 30

2.2 Penelit ian Terdahulu .................................................................. 32

iv
2.3 Kerangka Pikir ............................................................................ 38

2.4 Hipot esis .................................................................................... 40

BAB III M ETODOLOGI PENELITIAN .................................................... 41

3.1 Definisi Operasional Variabel ..................................................... 41


3.2 Populasi dan Sampel .................................................................. 42
3.3 M et ode Pengumpulan Dat a ....................................................... 43
3.4 M et ode Analisis Dat a ................................................................. 44

BAB IV HASIL DAN PEM BAHASAN .................................................... 48

4.1 Deskripsi Tempat Penelit ian ....................................................... 48


4.1.1 Profil Perusahaan ............................................................. 48
4.1.2 St rukt ur Organisasi Perusahaan ....................................... 51
4.1.3 Tugas Bagian Percet akan ................................................. 52
4.1.4 Pengendalian Kualit as Perusahaan ................................... 54
4.2 Analisis Dat a .............................................................................. 55
4.2.1 Check Sheet ..................................................................... 55
4.2.2 Hist ogram ........................................................................ 57
4.2.3 Pet a Kendali P (P-chart ) ................................................... 58
4.2.4 Diagram Sebab-akibat (fishbone diagram ) ....................... 65
4.2.5 Usulan Tindakan Perbaikan .............................................. 69

BAB V PENUTUP................................................................................ 71

5.1 Kesimpulan ................................................................................ 71


5.2 Saran ....................................................................................... 72

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 73

LAM PIRAN ....................................................................................... 75

v
DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Laporan Produksi PT. Bosow a M edia Grafika Desember 2011 ....... 4

Tabel 2.1 Hubungan 8 Langkah Pengendalian Kualit as dengan 7 Alat


Pengendalian Kualit as dan Siklus PDCA ........................................... 27

Tabel 2.2 Ringkasan Penelit ian Terdahulu ...................................................... 35

Tabel 4.1 Laporan Produksi dan Produk Rusak Tribun Timur Desember

2011 ............................................................................................... 52

Tabel 4.2 Tabel Jum lah Produksi, Produk Rusak, dan Persent ase Produk

Rusak .............................................................................................. 55

vi
DAFTAR GAM BAR

Gambar 2.1 Alat Bant u Pengendalian Kualit as ......................................... 18

Gambar 2.2 Tipe-t ipe Out of Cont rol dalam Pet a Kendali ........................ 25

Gambar 2.3 Kerangka Berpikir ................................................................. 38

Gambar 4.1 St rukt ur Organisasi Perusahaan ............................................ 51

Gambar 4.2 Hist ogram Jenis Kerusakan Desember 2011 .......................... 58

Gambar 4.3 Pet ak Kendali P (P-chart )....................................................... 64

Gambar 4.4 Diagram Sebab-akibat Tint a Kabur ........................................ 66

Gambar 4.5 Diagram Sebab-akibat Layout (Tidak Regist er) ...................... 67

Gambar 4.6 Diagram Sebab-akibat Koran Terpot ong ............................... 68

vii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Suat u perusahaan t idak lepas dari konsumen sert a produk yang

dihasilkannya. Konsumen t ent unya berharap bahw a barang yang dibelinya akan

dapat memenuhi kebut uhan dan keinginannya sehingga konsumen berharap

bahw a produk t ersebut memiliki kondisi yang baik sert a t erjamin. Oleh karena

it u perusahaan harus melihat sert a menjaga agar kualit as produk yang dihasilkan

t erjamin sert a dit erima oleh konsumen sert a dapat bersaing di pasar.

Pengendalian kualit as pada perusahaan baik perusahaan jasa maupun

perusahaan manufakt ur sangat lah diperlukan. Dengan kualit as jasa at aupun

barang yang dihasilkan t ent unya perusahaan berharap dapat menarik konsumen

dan dapat memenuhi kebut uhan sert a keinginan konsumen.

Pengendalian kualit as yang dilaksanakan dengan baik akan memberikan

dampak t erhadap mut u produk yang dihasilkan oleh perusahaan. Kualit as dari

produk yang dihasilkan oleh suat u perusahaan dit ent ukan berdasarkan ukuran-

ukuran dan karakt erist ik t ert ent u. Walaupun proses-proses produksi t elah

dilaksanakan dengan baik, namun pada kenyat aan masih dit emukan t erjadinya

kesalahan-kesalahan dimana kualit as produk yang dihasilkan t idak sesuai dengan


2

st andar at au dengan kat a lain produk yang dihasilkan mengalami kerusakan at au

cacat pada produk.

Kualit as produk yang baik dihasilkan dari pengendalian kualit as yang baik

pula. M aka banyak perusahaan yang menggunakan met ode t ert ent u unt uk

menghasilkan suat u produk dengan kualit as yang baik. Unt uk it ulah

pengendalian kualit as dibut uhkan unt uk menjaga agar produk yang dihasilkan

sesuai dengan st andar kualit as yang berlaku.

St andar kualit as yang dimaksud adalah bahan baku, proses produksi, dan

produk jadi (M .N Nasut ion, 2005). Oleh karenanya, kegiat an pengendalian

kualit as t ersebut dapat dilakukan mulai dari bahan baku, selama proses produksi

berlangsung sampai pada produk akhir dan disesuaikan dengan st andar yang

dit et apkan.

Banyak sekali met ode yang mengat ur at au membahas mengenai kualit as

dengan karakt erist iknya masing-masing. Unt uk mengukur seberapa besar t ingkat

kerusakan produk yang dapat dit erima oleh suat u perusahaan dengan

menent ukan bat as t oleransi dari cacat produk yang dihasilkan t ersebut dapat

menggunakan met ode pengendalian kualit as dengan menggunakan alat bant u

st at ist ic, yait u met ode pengendalian kualit as yang dalam akt ifit asnya

menggunakan alat bant u st at ist ik yang t erdapat pada St at ist ical Process Cont rol

(SPC) sert a St at ist ical Qualit y Cont rol (SQC) dimana proses produksi dikendalikan

kualit asnya mulai dari aw al produksi, pada saat proses produksi berlangsung

sampai dengan produk jadi. Sebelum dilempar ke pasar, produk yang t elah
3

diproduksi di insipeksi dulu, dimana produk yang baik dipisahkan dengan produk

cacat sehingga produk yang dihasilkan jumlahnya berkurang. Lat ar belakang

munculnya St at ist ical Processing Cont rol karena adanya perbedaan kualit as

(qualit y dispersion ) ant ara produk dengan t ype yang sama, urut an proses yang

sama, diproduksi pada mesin yang sama, operat or dan kondisi lingkungan yang

sama, dan masalah ini selalu muncul pada perusahaan manufact uring yang

berproduksi dalam jum lah banyak (bat ch/ mass product ion ).

Pengendalian kualit as dengan alat bant u st at ist ik bermanfaat pula

mengaw asi t ingkat efisiensi. Jadi, dapat digunakan sebagai alat unt uk det ect ion

yang ment olerir kerusakan dan prevent ion yang menghindari/ mencegah cacat

t erjadi. Det ect ion biasanya dilakukan pada produk jadi dan prevent ion melakukan

pencegahan sedini mungkin sehingga cacat pada produk dapat dicegah.

PT. Bosow a M edia Grafika adalah salah sat u perusahaan Koran daerah

Tribun Tim ur yang memiliki peminat yang cukup t inggi di kalangan masyarakat

M akassar. Oleh Sebab it u Kualit as merupakan salah sat u fakt or pent ing yang

harus dijaga oleh PT. Bosow a M edia Grafika unt uk menjaga daya saing dan

loyalit as konsumen mereka. Akan t et api dari dat a jumlah produksi selama bulan

Desember 2011, masih saja t erdapat produk yang rusak.


4

Tabel 1.1
Laporan Produksi PT. Bosowa M edia Grafika Desember 2011

Tanggal Jumlah Produksi (ekp) Jumlah Produk Cacat (ekp)

01 53.250 2450
02 53.250 2237
03 51.500 2163
04 51.500 2163
05 55.750 2843
06 53.250 2183
07 53.250 2130
08 53.250 2237
09 53.250 2183
10 51.800 2124
11 51.800 2176
12 56.000 2520
13 53.550 2249
14 53.550 2678
15 53.550 2463
16 53.550 2410
17 51.800 2486
18 51.800 2124
19 56.000 2800
20 53.550 2624
21 53.550 2249
22 53.550 2410
23 53.550 2463
24 52.000 2132
25 52.000 2340
26 56.250 2419
27 53.850 2585
28 53.850 2477
29 53.850 2477
30 51.500 2472
31 51.500 2524
TOTAL 1.650.650 73.789
5

Dari dat a diat as dan hasil w aw ancara yang t elah dilakukan oleh penulis

kepada pihak PT. Bosow a M edia Grafika , maka diket ahui masih ada kecacat an

yang t erjadi selama proses produksi. Hal di at as memot ivasi penulis unt uk

mengambil judul “Analisis Pengendalian Kualitas Produk Dengan M enggunakan

Statistical Processing Control Pada PT. Bosowa M edia Grafika (Tribun Timur)”

1.2 Perumusan M asalah

Adapun perumusan masalah yang akan dibahas dalam penelit ian ini

adalah sebagai berikut :

1. Apakah pelaksanaan pengendalian kualit as pada PT. Bosow a M edia

Grafika berada dalam bat as kendali.

2. Fakt or-fakt or apa saja yang menyebabkan kerusakan/ kecacat an pada

produk yang diproduksi oleh PT. Bosow a M edia Grafika.


6

1.3 Tujuan dan Kegunaan Penelitian

Tujuan dari penelit ian ini adalah :

1. Unt uk menganalisis bagaimana pelaksanaan pengendalian kualit as pada

PT. BOSOWA M EDIA GRAFIKA dalam upaya m enekan jumlah produk

cacat .

2. M engident ifikasi fakt or-fakt or apa saja yang menyebabkan

kerusakan/ cacat pada produk yang diproduksi oleh PT. BOSOWA M EDIA

GRAFIKA .

Adapun kegunaan penelit ian ini adalah :

1. M emberikan penget ahuan t ent ang bagaimana St at ist ical Processing

Cont rol dapat bermanfaat unt uk mengendalikan t ingkat kerusakan/ cacat

pada produk yang t erjadi pada PT. BOSOWA M EDIA GRAFIKA .

2. M emberikan manfaat bagi pihak perusahaan PT. BOSOWA M EDIA

GRAFIKA sebagai bahan masukan yang berguna, t erut ama dalam

menent ukan st rat egi pengendalian kualit as yang dilakukan perusahaan di

masa yang akan dat ang sebagai upaya peningkat an kualit as produksi.

3. M emberikan rujukan/ referensi bagi kalangan akademisi unt uk keperluan

st udi dan penelit ian selanjut nya mengenai t opic permasalahan yang

sama.
7

1.4 Sistematika Penulisan

BAB I Pendahuluan

Berisi lat ar belakang masalah, rumusan masalah, t ujuan dan kegunan

penelit an, sert a sist emat ika penulisan skripsi. Dalam bab ini dibahas t ent ang

masalah yang dihadapi dan t ujuan diadakanya penelit ian ini.

BAB II Kajian Pustaka

Berisi landasan t eori yang berhubungan dengan penelit ian ini sert a hasil

penelit ian t erdahulu t ent ang pengendalian kualit as. Dalam bab ini dimuat

kerangka pemikiran yang menggambarkan pola pikir dan sist emat ika pelaksaana

penelit ian.

BAB III M etode Penelitian

Berisi penjelasan mengenai bagaimana penelit ian ini dilaksanakan secara

operasional. Pada bagian ini, diuraikan mengenai variabel penelit ian dan definisi

operasional, pennt uan sampel, jenis dan sumber dat a, met ode pengumpulan

dat a, sert a met ode analisis dat a yang menjelaskan met ode analisis t ersebut dan

mekanisme alat analisi yang digunakan dalam penelit an ini.


8

BAB IV Hasil dan Pembahasan

Berisi gambaran at au deskripsi objek yang dit elit i, analisis dat a yang

diperoleh, dan pembahasan t ent ang hasil analisis.

BAB V Penutup

Berisi kesimpulan t ent ang analisis dat a dan pembahasan, sert a saran

yang dapat diberikan kepada pembaca dan perusahaan.


BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori

2.1.1 Kualitas

Kualit as merupakan suat u ist ilah relat if yang sangat bergant ung pada

sit uasi. Dit injau dari pandangan konsumen, secara subjekt if orang mengat akan

kualit as adalah sesuat u yang cocok dengan selera (fit ness for use). Produk

dikat akan berkualit as apabila produk t ersebut mempunyai kecocokan

penggunaan bagi dirinya. Pandangan lain mengat akan kualit as adalah barang

at au jasa yang dapat menaikkan st at us pemakai. Ada juga yang mengat akan

barang at au jasa yang memberikan manfaat pada pemakai (measure of ut ilit y

and usefulness). Kualit as barang at au jasa dapat berkenaan dengan keandalan,

ket ahanan, w akt u yang t epat , penampilannya, int egrit asnya, kemurniannya,

individualit asnya, at au kombinasi dari berbagai fakt or t ersebut . Uraian di at as

menunjukkan bahw a pengert ian kualit as dapat berbeda-beda pada set iap orang

pada w akt u khusus dimana kemampuannya (availabilit y), kinerja (performance),

keandalan (reliabilit y), kemudahan pemeliharaan (maint ainabilit y) dan

karakt erist iknya dapat diukur (Juran, 1988). Dit injau dari sudut pandang

produsen, kualit as dapat diart ikan sebagai kesesuaian dengan spesifikasinya


10

(Juran, 1962; Krajew ski, 1987). Suat u produk akan dinyat akan berkualit as oleh

produsen, apabila produk t ersebut t elah sesuai dengan spesifikasinya.

Adapun pengert ian kualit as menurut American Societ y for Qualit y dari

buku Heizer & Render (2006: 253) : “ Kualit as adalah keseluruhan fit ur dan

karakt erist ik produk at au jasa yang mampu mem uaskan kebut uhan yang t erlihat

at au yang t ersamar.”

Para ahli lainnya juga mempunyai pendapat yang berbeda t ent ang

pengert ian kualit as, diant aranya adalah :

M enurut Philip B. Crosby (1979:58) dalam buku pert amanya “ Qualit y is

Free” menyat akan bahw a, kualit as adalah “ conformance to requirement ” , yait u

sesuai dengan yang diisyarat kan at au dist andarkan. Suat u Produk memiliki

kualit as apabila sesuai dengan st andar kualit as yang t elah dit ent ukan.

W. Edw ards Deming (1982:176) menyat akan, bahw a kualit as adalah

kesesuaian dengan kebut uhan pasar.

Suyadi Praw irosent ono (2007:5), pengert ian kualit as suat u produk adalah

“ Keadaan fisik, fungsi, dan sifat suat u produk bersangkut an yang dapat

memenuhi selera dan kebut uhan konsumen dengan memuaskan sesuai dengan

nilai uang yang t elah dikeluarkan.”

Kualit as t idak bisa dipandang sebagai suat u ukuran yang sempit , yait u

kualit as produk semat a-mat a. Hal it u bisa dilihat dari beberapa pengert ian

t ersebut diat as, dimana kualit as t idak hanya kualit as produk saja akan t et api
11

sangat kompleks karena melibat kan seluruh aspek dalam organisasi sert a diluar

organisasi. M eskipun t idak ada definisi mengenai kualit as yang dit erima secara

universal, namun dari beberapa definisi kualit as menurut para ahli di at as

t erdapat beberapa persamaan, yait u dalam elemen-elemen sebagai berikut (M .N

Nasut ion, 2005:3) :

a. Kualit as mencakup usaha memenuhi at au melebihi harapan

pelanggan.

b. Kualit as mencakup produk, t enaga kerja, proses dan lingkungan.

c. Kualit as merupakan kondisi yang selalu berubah (misalnya apa yang

dianggap merupakan kualit as saat ini mungkin dianggap kurang

berkualit as pada masa mendat ang).

2.1.2 Pengendalian Kualitas

Pengendalian kualit as merupakan salah sat u t eknik yang perlu dilakukan

mulai dari sebelum proses produksi berjalan, pada saat proses produksi, hingga

proses produksi berakhir dengan menghasilkan produk akhir. Pengendalian

kualit as dilakukan agar dapat menghasilkan produk berupa barang at au jasa yang

sesuai dengan st andar yang diinginkan dan direncanakan, sert a memperbaiki

kualit as produk yang belum sesuai dengan st andar yang t elah dit et apkan dan

sebisa mungkin mempert ahankan kualit as yang sesuai.


12

Adapun pengert ian pengendalian menurut para ahli adalah sebagai

berikut :

M enurut Sofjan Assauri (1998:25), pengendalian dan pengaw asan adalah :

“ Kegiat an yang dilakukan unt uk menjamin agar kepast ian produksi dan
operasi yang dilaksanakan sesuai dengan apa yang direncanakan dan
apabila t erjadi penyim pangan, maka penyimpangan t ersebut dapat
dikoreksi sehingga apa yang diharapkan dapat t ercapai.”

Sedangkan menurut Vincent Gasperz (2005:480), pengendalian adalah “

Kegiat an yang dilakukan unt uk memant au akt ivit as dan memast ikan kinerja

sebenarnya yang dilakukan t elah sesuai dengan yang direncanakan.”

Selanjut nya, pengert ian pengendalian kualit as dalam art i menyeluruh

adalah sebagai berikut :

Pengert ian pengendalian kualit as menurut Sofjan Assauri (1998:210)

adalah “ Pengaw asan mut u merupakan usaha unt uk mempert ahankan

mut u/ kualit as barang yang dihasilkan, agar sesuai dengan spesifikasi produk yang

t elah dit et apkan berdasarkan kebijaksanaan pimpinan perusahaan.”

Sedangkan menurut Vincent Gasperz (2005:480), pengendalian kualit as

adalah “ Pengendalian Kualit as adalah t eknik dan akt ivit as operasional yang

digunakan unt uk memenuhi st andar kualit as yang diharapkan.”

Berdasarkan pengert ian di at as, maka dapat dit arik kesimpulan bahw a

pengendalian kualit as adalah suat u t eknik dan akt ivit as/ t indakan yang t erencana

yang dilakukan unt uk mencapai, mempert ahankan, dan meningkat kan kualit as
13

suat u produk dan jasa agar sesuai dengan st andar yang t elah dit et apkan dan

dapat memenuhi kepuasan konsumen.

2.1.2.1 Tujuan Pengendalian Kualitas

Adapun t ujuan dari pengendalian kualit as menurut Sofjan Assauri

(1998:210) adalah :

1. Agar barang hasil produksi dapat mencapai st andar kualit as yang t elah

dit et apkan.

2. M engusahakan agar biaya inspeksi dapat menjadi sekecil mungkin.

3. M engusahakan agar biaya desain dari produk dan proses dengan

menggunakan kualit as produksi t ert ent u dapat m enjadi sekecil mungkin.

4. M engusahakan agar biaya produksi dapat menjadi serendah mungkin.

Tujuan ut ama pengendalian kualit as adalah unt uk mendapat kan jaminan

bahw a kualit as produk at au jasa yang dihasilkan sesuai dengan st andar kualit as

yang t elah dit et apkan dengan mengeluarkan biaya yang ekonomis at au serendah

mungkin.

Pengendalian kualit as t idak dapat dilepaskan dari pengendalian produksi,

karena pengendalian kualit as merupakan bagian dari pengendalian produksi.

Pengendalian produksi baik secara kualit as maupun kuant it as merupakan

kegiat an yang sangat pent ing dalam suat u perusahaan. Hal ini disebabkan karena

kegiat an produksi yang dilaksanakan akan dikendalikan, supaya barang at au jasa


14

yang dihasilkan sesuai dengan rencana yang t elah dit et apkan, dimana

penyimpangan-penyim pangan yang t erjadi diusahakan diminimumkan.

Pengendalian kualit as juga menjamin barang at au jasa yang dihasilkan

dapat dipert anggungjaw abkan sepert i halnya pada pengendalian produksi,

dengan demikian ant ara pengendalian produksi dan pengendalian kualit as erat

kait annya dalam pembuat an barang.

2.1.2.2 Faktor-faktor Pengendalian Kualitas

M enurut Douglas C. M ont gomery (2001:26) dan berdasarkan beberapa

lit erat ur lain menyebut kan bahw a fakt or-fakt or yang mempengaruhi

pengendalian kualit as yang dilakukan perusahaan adalah :

1. Kemampuan Proses, bat as-bat as yang ingin dicapai haruslah

disesuaikan dengan kemampuan proses yang ada. Tidak ada gunanya

mengendalikan suat u proses dalam bat as-bat as yang melebihi

kemampuan at au kesanggupan proses yang ada.

2. Spesifikasi yang berlaku, Spesifikasi hasil produksi yang ingin dicapai

harus dapat berlaku, bila dit injau dari segi kam ampuan proses dan

keinginan at au kebut uhan konsumen yang ingin dicapai dari hasil

produksi t ersebut . Dalam hal ini haruslah dapat dipast ikan dahulu

apakah spesifikasi t ersebut dapat berlaku dari kedua segi yang t elah

disebut kan di at as sebelum pengendalian kualit as pada proses dapat

dimulai.
15

3. Tingkat ket idaksesuaian yang dapat dit erima, Tujuan dilakukannya

pengendalian suat u proses adalah dapat mengurangi produk yang

berada di baw ah st andar seminimal m ungkin. Tingkat pengendalian

yang diberlakukan t ergant ung pada banyaknya produk yang berada

dibaw ah st andar yang dapat dit erima.

4. Biaya kualit as, biaya kualit as sangat mempengaruhi t ingkat

pengendalian kualit as dalam menghasilkan produk dimana biaya

kualit as mempunyai hubungan yang posit if dengan t ercipt anya

produk yang berkualit as.

2.1.3 Langkah-langkah Pengendalian M utu

St andarisasi sangat diperlukan sebagai t indakan pencegahan unt uk

memunculkan kembali masalah kualit as yang pernah ada dan t elah diselesaikan.

Hal ini sesuai dengan konsep pengendalian mut u berdasarkan sist em manajemen

mut u yang berorient asi pada st rat egi pencegahan, bukan pada st rat egi

pendet eksian saja. Berikut ini adalah langkah-langkah yang sering digunakan

dalam analisis dan solusi masalah mut u.

1. M emahami kebut uhan peningkat an kualit as.

Langkah aw al dalam peningkat an kualit as adalah bahw a manajemen

harus secara jelas memahami kebut uhan unt uk peningkat an mut u.

M anajemen harus secara sadar memiliki alasan-alasan unt uk peningkat an

mut u dan peningkat an mut u merupakan suat u kebut uhan yang paling
16

mendasar. Tanpa memahami kebut uhan unt uk peningkat an mut u,

peningkat an kualit as t idak akan pernah efekt if dan berhasil. Peningkat an

kualit as dapat dimulai dengan mengident ifikasi masalah kualitas yang

t erjadi at au kesempat an peningkat an apa yang mungkin dapat dilakukan.

Ident ifikasi masalah dapat dimulai dengan mengajukan beberapa

pert anyaan dengan menggunakan alat -alat bant u dalam peningkat an

kualit as sepert i brainst romming , check Sheet , at au diagram Paret o.

2. M enyat akan masalah kualit as yang ada

M asalah-masalah ut ama yang t elah dipilih dalam langkah pert ama perlu

dinyat akan dalam suat u pernyat aan yang spesifik. Apabila berkait an

dengan masalah kualit as, masalah it u harus dirumuskan dalam bent uk

informasi-informasi spesifik jelas t egas dan dapat diukur dan diharapkan

dapat dihindari pernyat aan masalah yang t idak jelas dan t idak dapat

diukur.

3. M engevaluasi penyebab ut ama

Penyebab ut ama dapat dievaluasi dengan menggunakan diagram sebab-

akibat dan menggunakan t eknik brainst romming . Dari berbagai fakt or

penyebab yang ada, kit a dapat mengurut kan penyebab-penyebab dengan

menggunakan diagram paret o berdasarkan dampak dari penyebab

t erhadap kinerja produk, proses, at au sist em manajemen mut u secara

keseluruhan.
17

4. M erencanakan solusi at as masalah

Diharapkan rencana penyelesaian masalah berfokus pada t indakan-

t indakan unt uk menghilangkan akar penyebab dari masalah yang ada.

Rencana peningkat an unt uk menghilangkan akar penyebab masalah yang

ada diisi dalam suat u formulir daft ar rencana t indakan.

5. M elaksanakan perbaikan

Implement asi rencana solusi t erhadap masalah mengikut i daft ar rencana

t indakan peningkat an kualit as. Dalam t ahap pelaksanaan ini sangat

dibut uhkan komit men manajemen dan karyaw an sert a part isipasi t ot al

unt uk secara bersama-sama menghilangkan akar penyebab dari masalah

kualit as yang t elah t erident ifikasi.

6. M enelit i hasil perbaikan

Set elah melaksanakan peningkat an kualit as perlu dilakukan st udi dan

evaluasi berdasarkan dat a yang dikum pulkan selama t ahap pelaksanaan

unt uk menget ahui apakah masalah yang ada t elah hilang at au berkurang.

Analisis t erhadap hasil-hasil t emuan selama t ahap pelaksanaan akan

memberikan t ambahan informasi bagi pembuat an keput usan dan

perencanaan peningkat an berikut nya.

7. M enst andarisasikan solusi t erhadap masalah

Hasil-hasil yang memuaskan dari t indakan pengendalian kualit as harus

dist andarisasikan, dan selanjut nya melakukan peningkat an t erus-

menerus pada jenis masalah yang lain. St andarisasi dimaksudkan unt uk

mencegah masalah yang sama t erulang kembali.


18

8. M emecahkan masalah selanjut nya

Set elah selesai masalah pert ama, selanjut nya beralih membahas masalah

selanjut nya yang belum t erpecahkan (jika ada).

2.1.4 Alat Bantu Dalam Pengendalian Kualitas

Pengendalian kualit as secara stat ist ik dengan menggunakan SPC

(St at ist ical Processing Cont rol) mempunyai 7 (tujuh) alat st at ist ik utama yang

dapat digunakan sebagai alat bant u unt uk mengendalikan kualit as sebagaimana

disebut kan juga oleh Heizer dan Render dalam bukunya M anajemen Operasi

(2006; 263-268), ant ara lain yait u; check Sheet , hist ogram, cont rol chart , diagram

paret o, diagam sebab akibat , scat t er diagram , dan diagram proses.


19

Gambar 2.1
Alat Bantu Pengendalian Kualitas

Sum ber : Jay Heizer and Barry Render, 2006

1. Lembar Pemeriksaan (Check Sheet )

Check Sheet at au lembar pemeriksaan merupakan alat pengumpul dan

penganalisis dat a yang disajikan dalam bent uk t abel yang berisi dat a jumlah

barang yang diproduksi dan jenis ket idaksesuaian besert a dengan jum lah yang

dihasilkannya.
20

Tujuan digunakannya check sheet ini adalah unt uk mempermudah proses

pengumpulan dat a dan analisis, sert a unt uk m enget ahui area permasalahan

berdasarkan frekuensi dari jenis at au penyebab dan mengambil keput usan unt uk

melakukan perbaikan at au t idak. Pelaksanaannya dilakukan dengan cara

mencat at frekuensi munculnya karakt erist ik suat u produk yang berkenaan

dengan kualit asnya. Dat a t ersebut digunakan sebagai dasar unt uk mengadakan

analisis masalah kualit as.

Adapun manfaat dipergunakannya check sheet yait u sebagai alat unt uk :

a. M empermudah pengumpulan dat a t erut am a unt uk menget ahui

bagaimana suat u masalah t erjadi.

b. M engumpulkan dat a t ent ang jenis masalah yang sedang t erjadi.

c. M enyusun dat a secara ot omat is sehingga lebih mudah unt uk

dikumpulkan.

d. M emisahkan ant ara opini dan fakt a.

2. Diagram Sebar (Scat t er Diagram )

Scat ter Diagram at au disebut juga dengan peta korelasi adalah grafik

yang menampilkan hubungan ant ara dua variabel apakah hubungan ant ara dua

variabel t ersebut kuat at au t idak, yait u ant ara fakt or proses yang mempengaruhi

proses dengan kualit as produk. Pada dasarnya diagram sebar (scat t er diagram )

merupakan suat u alat int erpret asi dat a yang digunakan unt uk menguji

bagaimana kuat nya hubungan ant ara dua variabel dan menent ukan jenis
21

hubungan dari dua variabel t ersebut , apakah posit if, negat if, at au t ida ada

hubungan. Dua variabel yang dit unjukkan dalam diagram sebar dapat berupa

karakt erist ik kuat dan fakt or yang mempengaruhinya.

3. Diagram Sebab-akibat (Cause and Effect Diagram )

Diagram ini disebut juga diagram t ulang ikan (fishbone chart ) dan

berguna unt uk memperlihat kan fakt or-fakt or ut ama yang berpengaruh pada

kualit as dan mempunyai akibat pada masalah yang kit a pelajari. Selain it u, kit a

juga dapat melihat fakt or-fakt or yang lebih t erperinci yang berpengaruh dan

mempunyai akibat pada fakt or ut ama t ersebut yang dapat kit a lihat pada pnah-

panah yang berbent uk t ulang ikan.

Diagram sebab-akibat ini pert ama kali dikembangkan pada t ahun 1950

oleh seorang pakar kualit as dari Jepang yait u Dr. Kaoru Ishikaw a yang

menggunakan uraian grafis dari unsur-unsur proses unt uk menganalisa sumber-

sumber pot ensial dari penyimpangan proses.

Fakt or-fakt or penyebab ut ama ini dapat dikelompokkan dalam :

1. M at erial (bahan baku).

2. M achine (mesin).

3. M an (t enaga kerja).

4. M et hod (met ode).

5. Environment (lingkungan).
22

Adapun kegunaan dari diagram sebab-akibat adalah :

1. M embant u mengident ifikasi akar penyebab masalah.

2. menganalisa kondisi yang sebenarnya yang bert ujuan unt uk memperbaiki

peningkat an kualit as.

3. M embant u membangkit kan ide-ide unt uk solusi suat u masalah.

4. M embant u dalam pencarian fakt a lebih lanjut .

5. M engurangi kondisi-kondisi yang menyebabkan ket idaksesuaian produk

dengan keluhan konsumen.

6. M enent ukan st andarisasi dari operasi yang sedang berjalan at au yang

akan dilaksanakan.

7. M erencanakan t indakan perbaikan.

Adapun langkah-langkah dalam membuat diagram sebab akibat adalah sebagai

berikut :

1. M engident ifikasi masalah ut ama.

2. M enempat kan masalah ut ama t ersebut disebelah kanan diagram.

3. M engident ifikasi penyebab minor dan melet akkannya pada diagram

ut ama.

4. M engident ifikasi penyebab minor dan melet akkannya pada penyebab

mayor.

5. Diagram t elah selesai, kemudian dilakukan evaluasi unt uk menent ukan

penyebab sesungguhnya.
23

4. Diagram Paret o (Paret o Analysis)

Diagram paret o pert ama kali diperkenalkan oleh Alfredo Paret o dan

digunakan pert ama kali oleh Joseph Juran. Diagram paret o adalah grafik balok

dan grafik baris yang menggambarkan perbandingan masing-masing jenis dat a

t erhadap keseluruhan. Dengan memakai diagram paret o, dapat t erlihat masalah

mana yang dominan sehingga dapat menget ahui priorit as penyelesaian masalah.

Fungsi Diagram paret o adalah unt uk mengident ifikasi at au menyeleksi masalah

ut ama unt uk peningkat an kualit as dari yang paling besar ke yang paling kecil.

5. Diagram Alir/ Diagram Proses (Process Flow Chart )

Diagram alir secara grafis menunjukkan sebuah proses at au sist em

dengan menggunakan kot ak dan garis yang saling berhubungan. Diagram ini

cukup sederhana, t et api merupakan alat yang sangat baik unt uk mencoba

memahami sebuah proses at au menjelaskan langkah-langkah sebuah proses.

6. Hist ogram

Hist ogram adalah suat alat yang membant u unt uk menent ukan variasi

dalam proses. Berbent uk diagram bat ang yang menunjukkan t abulasi dari dat a

yang diat ur berdasarkan ukurannya. Tabulasi dat a ini umum nya dikenal dengan

dist ribusi frekuensi. Hist ogram menunjukkan karakterist ik-karakt erist ik dari dat a

yang dibagi-bagi menjadi kelas-kelas. Hist ogram dapat berbent uk “ normal” at au

berbent uk sepert i lonceng yang menunjukkan bahw a banyak dat a yang t erdapat
24

pada nilai rat a-rat anya. Bent uk hist ogram yang miring at au t idak simetris

menunjukkan bahw a banyak dat a yang t idak berada pada nilai rat a-rat anya

t et api kebanyakan dat a nya berada pada bat as at as at au baw ah.

7. Pet a Kendali (Cont rol Chart )

Pet a kendali adalah suat u alat yang secara grafis digunakan unt uk

memonit or dan mengevaluasi apakah suat u akt ivit as/ proses berada dalam

pengendalian kualit as secara st at ist ika at au t idak sehingga dapat memecahkan

masalah dan menghasilkan perbaikan kualit as. Peta kendali menunjukkan adanya

perubahan dat a dari w akt u ke w akt u, t et api t idak menunjukkan penyebab

penyimpangan meskipun penyimpanan it u akan t erlihat pada pet a kendali.

M anfaat dari pet a kendali adalah unt uk :

1. M emberikan informasi apakah suat u proses produksi masih berada di

dalam bat as-bat as kendali kualit as at au t idak t erkendali.

2. M emant au proses produksi secara t erus menerus agar t et ap st abil.

3. M enent ukan kemampuan proses (capabilit y process).

4. M engevaluasi performance pelaksanaan dan kebijaksanaan pelaksanaan

proses produksi.

5. M embant u menent ukan krit eria bat as penerimaan kualit as produk

sebelum dipasarkan.
25

Pet a kendali digunakan unt uk membant u mendet eksi adanya

penyimpangan dengan cara menet apkan bat as-bat as kendali :

1. Upper Cont rol Limit / bat as kendali at as (UCL), merupakan garis bat as at as

unt uk suat u penyimpangan yang masih diijinkan.

2. Cent ral Line / garis pusat at au t engah (CL), merupakan garis yang

melambangkan t idak adanya penyimpangan dari karakt erist ik sampel.

3. Low er Cont rol Limit / bat as kendali baw ah (LCL), merupakan garis bat as

baw ah unt uk suat u penyimpangan dari karakt erist ik sampel.

Out of Cont rol adalah suat u kondisi dimana karakt erist ik produk t idak

sesuai dengan spesifikasi perusahaan at aupun keinginan pelanggan dan posisinya

pada pet a kont rol berada di luar kendali. Tipe-t ipe out of cont rol meliput i :

1. At uran sat u t it ik

Terdapat sat u t it ik dat a yang berada di luar bat as kendali, baik yang

berada diluar UCL maupun LCL, maka dat a t ersebut out of cont rol.

2. At uran t iga t it ik

Terdapat t iga t it ik dat a yang berurut an dan dua diant aranya berada

didaerah A, baik yang berada di daerah UCL maupun LCL, maka sat u

dari dat a t ersebut out of cont rol , yakni dat a yang berada paling jauh

dari cent ral cont rol limit s.


26

3. At uran lima t it ik

Terdapat lima t it ik dat a yang berurut an dan empat diant aranya

berada di daerah B, baik yang berada di daerah UCL maupun LCL,

maka sat u dari dat a t ersebut out of cont rol , yakni dat a yang berada

paling jauh dari cent ral cont rol limit s.

4. At uran delapan Tit ik

Terdapat delapan t it ik dat a yang berurut an dan berada berurut an di

daerah C dan di daerah UCL maka sat u dat a t ersebut out of cont rol ,

yakni dat a yang berada paling jauh dari cent ral cont rol limit s.

Gambar 2.2
Tipe-tipe Out of Control dalam Peta Kendali

UCL
A

C
CCL

A
LCL

Sum ber: Referensi dari Int ernet


27

Pet a kont rol berdasarkan jenis dat a yang digunakan dapat dibedakan

menjadi dua, yakni :

1. Pet a kont rol Variabel

a. Pet a unt uk rat a-rat a (x-bar chart )

b. Pet a unt uk rent ang ( R chart )

c. Pet a unt uk st andar deviasi (S chart )

2. Pet a kont rol At ribut , t erdiri dari :

a. Pet a p, yait u pet a kont rol unt uk mengamat i proporsi at au perbandingan

ant ara produk yang cacat dengan t ot al produksi, cont ohnya : go-no go ,

baik-buruk, bagus-jelek.

b. Pet a c, yait u pet a kont rol unt uk mengamat i jum lah kecacat an per t ot al

produksi.

c. Pet a u, yait u pet a kont rol unt uk mengamat i jumlah kecacat an per unit

produksi.

Berikut ini hubungan ant ara 8 (delapan) langkah pengendalian mut u

dengan t ujuh alat pengendalian kualit as dan siklus PDCA


28

Tabel 2.1
Hubungan 8 Langkah Pengendalian Kualitas dengan 7 Alat Pengendalian Kualitas dan
Siklus PDCA

Delapan Langkah Pengendalian Tujuh alat pengendali kualitas PDCA


M utu
1. M emahami kebut uhan Check sheet , paret o diagram, PLAN
peningkat an kualit as hist ogram, cause effect diagram,
scat t er diagram
2. M enyat akan masalah kualit as

yang ada

3. mengevaluasi penyebab ut ama.

4. merencanakan solusi at as

masalah

5. melaksanakan perbaikan DO

6. M enelit i hasil perbaikan Check sheet , paret o diagram, CHECK


hist ogram, cause effect diagram,
scat t er diagram .
7. M enst andarisasikan solusi

t erhadap masalah

8. M emecahkan masalah ACTION

selanjut nya

Sumber : Referensi dari Internet

2.1.5 Pengertian Statistical Processing Control

St at ist ical Processing Cont rol merupakan sebuah t eknik st at ist ik yang

digunakan secara luas unt uk memast ikan bahw a proses memenuhi st andar.

Dengan kat a lain, selain St at ist ical Process Control merupakan sebuah proses

yang digunakan unt uk mengaw asi st andar, membuat pengukuran dan


29

mengambil t indakan perbaikan selagi sebuah produk at au jasa sedang

diproduksi. (Render dan Heizer, 2005, p286)

M enurut Gerald Smit h (2003:p1):

“ St at ist ical Process Cont rol merupakan kumpulan dari met ode-met ode
produksi dan konsep manajemen yang dapat digunakan unt uk
mendapat kan efisiensi, produkt ifit as dan kualit as unt uk memproduksi
produk yang kompet it if dengan t ingkat yang maksimum, dimana
St at ist ical Process Cont rol melibat kan penggunaan signal-signal st at ist ik
unt uk meningkat kan performa dan unt uk memelihara pengendalian dari
produksi pada t ingkat kualit as yang lebih t inggi.”

Pengert ian lain dari St at ist ical Process Cont rol menurut pendapat Vincent

Gasperz (1998,p1) ialah suat u t erminology yang mulai digunakan sejak t ahun

1970-an unt uk menjabarkan penggunaan t eknik-t eknok st at ist ical dalam

memant au dan meningkat kan performansi proses menghasilkan produk yang

berkualit as.

2.1.6 M anfaat Statistical Process Control

M enurut Sofjan Assauri (1998:223), manfaat / keunt ungan melakukan

pengendalian kualit as secara st at ist ik adalah :

1. Pengaw asan (cont rol ), di mana penyelidikan yang diperlukan unt uk dapat

menet apkan st at ist ical cont rol mengharuskan bahw a syarat -syarat

kualit as pada sit uasi it u dan kemampuan prosesnya t elah dipelajari

hingga mendet ail. Hal ini akan menghilangkan beberapa t it ik kesulit an

t ert ent u, baik dalam spesifikasi maupun dalam proses.


30

2. Pengerjaan kembali barang-barang yang t elah scrap-rew ork . Dengan

dijalankan pengont rolan, maka dapat dicegah t erjadinya penyimpangan-

penyimpangan dalam proses. Sebelum t erjadi hal-hal yang serius dan

akan diperoleh kesesuaian yang lebih baik ant ara kemampuan proses

(process capabilit y) dengan spesifikasi, sehingga banyaknya barang-

barang yang diapkir (scrap ) dapat dikurangi sekali. Dalam perusahaan

pabrik sekarang ini, biaya-biaya bahan sering kali mencapai 3 sampai 4

kali biaya buruh, sehingga dengan perbaikan yang t elah dilakukan dalam

hal pemanfaat an bahan dapat memberikan penghemat an yang

mengunt ungkan.

3. Biaya-biaya pemeriksaan, karena St at ist ical Qualit y Cont rol dilakukan

dengan jalan mengambil sampel-sampel dan mempergunakan sampling

t echniques, maka hanya sebagian saja dari hasil produksi yang perlu

unt uk diperiksa. Akibat nya maka hal ini akan dapat menurunkan biaya-

biaya pemeriksaaan.

2.1.7 Pembagian Pengendalian Kualitas Statistik

Terdapat 2 jenis met ode pengendalian kualit as secara st at ist ika yang

berbeda, yait u :

1. Accept ance Sampling

Didefinisikan sebagai pengambilan sat u sampel at au lebih secara

acak dari suat u part ai barang, memeriksa set iap barang di dalam sampel

t ersebut dan memut uskan berdasarkan hasil pemeriksaan it u, apakah


31

menerima at au menolak keseluruhan part ai. Jenis pemeriksaan ini dapat

digunakan oleh pelanggan unt uk menjamin bahw a pemasok memenuhi

spesifikasi kualit as at au oleh produsen unt uk m enjamin bahw a st andar

kualit as dipenuhi sebelum pengiriman. Pengambilan sampel penerimaan

lebih sering digunakan daripada pemeriksaan 100% karena biaya

pemeriksaan jauh lebih besar dibandingkan dengan biaya lolosnya barang

yang t idak sesuai kepada pelanggan.

2. Process Cont rol

Pengendalian proses menggunakan pemeriksaan produk at au jasa

ket ika barang t ersebut masih sedang diproduksi (WIP/ w ork in process).

Sampel berkala diambil dari out pu proses produksi. Apabila set elah

pemeriksaan sampel t erdapat alasan unt uk mempercayai bahw a

karekt erist ik kualit as proses t elah berubah, maka proses it u akan

diberhent ikan dan dicari penyebabnya. Penyebab t ersebut dapat berupa

perubahan pada operat or, mesin at au pada bahan. Apabila penyebab ini

t elah dikemukakan dan diperbaiki, maka proses it u dapat dimulai

kembali. Dengan memant au proses produksi t ersebut melalui

pengambilan sampel secara acak, maka pengendalian yang konst an dapat

dipert ahankan. Pengendalian proses didasarkan at as dua asumsi pent ing,

yait u :
32

a. Variabilit as

M endasar unt uk set iap proses produksi. Tidak peduli bagaimana

sempurnanya rancangan proses, past i t erdapat variabilit as dalam

karakt erist ik kualit as dari t iap unit . Variasi selama proses produksi

t idak sepenuhnya dapat dihindari dan bahkan t idak pernah dapat

dihilangkan sama sekali. Namun sebagian dari variasi t ersebut

dapat dicari penyebabnya sert a diperbaiki.

b. Proses

Proses produksi t idak selalu berada dalam keaadaan t erkendali,

karena lemahnya prosedur, operat or yang t idak t erlat ih

pemeliharaaan mesin yang t idak cocok dan sebagainya, maka

variasi produksinya biasanya jauh lebih besar dari yang

semest inya.

2.2 Penelitian Terdahulu

1. Bayu Prest ioant o, Sugiono dan Susilo Tot o R. (2003)

M enelit i t ent ang “ Analisis Pengendalian Kualit as Pada PT. Semarang

M akmur Semarang ” . Variabel penelit ian ini adalah penyimpangan dan kerusakan

pada produk yang diproduksi oleh perusahaan yait u BjLS jenis P20Hx914x1829

yang mana t idak sesua dengan krit erian st andar produk jadi. M et ode yang
33

digunakan yait u menggunakan Analisis Varians (Anova) dan SPC Variabel dan

At t ribut sert a analisis kualit at if dengan cause and effect diagram . Kesimpulan

dari penelit ian dari hasil analisis Anova diperoleh informasi mengenai fakt or-

fakt or yang mempengaruhi penyimpangan t ersebut . Analisis data dengan SPC

Variabel dan At t ribut menghasilkan informasi mengenai kemampuan proses

produksi perusahaan. Selanjut nya dengan menggunakan cause and effect

diagram penyimpangan yang t erjadi kemudia dit elurusi penyebab dan

alt ernat ive solusinya unt uk dijadikan pert im bangan bagi manajemen dalam

rangka pengambilan keput usan pengendalian kualit as produksi.

2. Faiz Al Fakri (2010)

M elakukan penelit ian t ent ang “ Analisis Pengendalian Kualit as Produksi di

PT. M asscom Graphy Dalam Upaya M engendalikan Tingkat Kerusakan Produk

M enggunakan Alat Bant u St at ist ik” . Variabel Penelit ian adalah adanya

penyimpangan st andar mut u yang dihasilkan perusahaan karena t erjadi

ket idaksesuaian dengan spesifikasi yang diharapkan perusahaan. M et ode yang

digunakan adalah pet a kendali p (p-chart ) dengan diagram sebab-akibat

(fishbone diagram ) sebagai bagian dari penggunaan alat st at ist ik unt uk

mengendalikan kualit as. Hasil penelit ian m enujukkan bahw a t erjadinya

penyimpangan mut u disebabkan oleh kesalahan-kesalahan pada proses

pembuat annya, yait u mat erial, t eknik pembuat an, dan fakt or pekerja.. Dengan

pelaksanaan pengendalian kualit as dengan menggunakan alat bant u st at ist ik


34

yang dilakukan oleh perusahaan dapat menurunkan persent ase t erjadinya

kesalahan dalam proses produksi perusahaan.

3. La Hat ani (2008)

M enelit i t ent ang “ M anajemen Pengendalian M utu Produksi Rot i M elalui

Pendekat an St at ist ical Qualit y Cont rol (SQC)” , studi kasus pada perusahaan rot i

Rizki Kendari. Variabel penelit iannya adalah t erjadinya penyimpangan st andar

mut u produk yang t elah dit et apkan oleh perusahaan. Padahal perusahaan t elah

melakukan pengaw asan kualit as t erhadap produk secara int ensif dengan

menet apkan bat as t oleransi kerusakan produk. M et ode analisis menggunakan

St at ist ical Qualit y Cont rol (SQC) dengan met ode diagram kendali P (P-chart ).

Hasil analisis memberit ahukan bahw a t ingkat pencapaian st andar yang

diharapkan oleh perusahaan belum t ercapai. Hal t ersebut dibukt ikan oleh

proporsi rat a-rat a produk yang rusak/ cacat unt uk produk yang t elah dijadikan

sampel perhari masih berada diluar bat as t oleransi kerusakan produk. Sehingga

pengaw asan kualit as produksi rot i secara St at ist ical Qualit y Cont rol (SQC) belum

sesuai dengan st andar yang dit et apkan.

4. Sri Hermaw at i dan Sunart o (2007)

M enelit i t ent ang “ Analisis Pengendalian M utu Produk PT. M eiw a

Indonesia Plant II Depok ” . Variabel penelit ian yait u t erjadinya penolakan

bebarapa produk oleh konsumen. M et ode Analisis menggunakan mean-chart


35

unt uk memonit or proses produksi dan uji Z unt uk menguji hipot esis. Unt uk

menget ahui apakah kualit as produk Seat R4 masih ada bat as st andar A (st andar

yang dit et apkan oleh pemesan), dengan asumsi perlakuan produk selama

pengiriman sudah t epat . Penelit ian ini menggunakan dat a sekunder berupa

jumlah klaim bulanan selama 3 t ahun. Dengan menggunakan mean-chart

diket ahui bahw a produk perusahaan masih berada pada bat as pengendalian

mut u dan masih dibaw ah bat as t oleransi yang dit et apkan, t erlepas dari selalu

t erjadinya klaim dari pelanggan. Hasil dari uji Z menunjukkan dit erimanya H0

yang berart i t idak ada perbedaan ant ara persent ase klaim yang dist andarkan

oleh perusahaan, sehingga dapat disimpulkan bahw a kualit as produk masih ada

dalam bat as st andar yang dit et apkan.

5. Fajar Sidik N. dan Hot niar Siringoringo (2008)

Penelit ian t ent ang “ Analisis Cacat Produk Bot ol M ilkuat 100 ml” . Variabel

penelit iannya yait u penyebab cacat produk. M et ode analisis dilakukan dengan

menggunakan diagram t ulang ikan an uji korelasi. Dari analisis t ersebut dapat

diket ahui jenis cacat yang t erjadi pada produk dan penyebabnya. Uji korelasi

digunakan unt uk menguji hipet oses mengenai ada at au t idaknya hubungan

ant ara penggunaan mat erial bekas dengan jumlah cacat yang t erjadi. Dari hasil

pengujian menunjukkan t erjadinya penolakan t erhadap hipot esis, yang berat e

bahw a ada hubungan yang sangat signifikan ant ara penggunaan mat erial bekas

dengan jumlah cacat yang t erjadi.


36

Tabel 2.2
Ringkasan Penelitian Terdahulu

Peneliti Judul Variabel Alat Analisis Kesimpulan

Bayu Analisis Penyim pangan dan Analisis Hasil penelitian Anova

Prest iant o, Pengendalian kerusakan pada Varians diperoleh inform asi

Sugiono dan Kualit as Pada PT. produk yang (Anova), SPC m engenai faktor-fakt or

Susilo Tot o Sem arang diproduksi oleh variabel dan yang m em pengaruhi

R. (2003) M akm ur perusahaan at t ribute sert a penyim pangan. Hasil

cause and analisis SPC

effect diagram m enghasilkan

inform asi m engenai

kem am puan proses

produksi perusahaan.

Hasil analisis cause and

effect diagram dapat

diket ahui sebab

t erjadinya

penyim pangan dan

alt ernative solusi unt uk

penyelesaian m asalah.

Faiz Al Fakri Analisis Terjadinya Check Sheet , Hasil penelit ian

(2010) Pengendalian penyim pangan pet a kendali p, m enujukkan bahw a

Kualit as Produksi penerapan kualit as diagram t erjadinya

di PT. M asscom produk dari st andar paret o, penyim pangan m ut u

Graphy Dalam yang di t et apkan oleh diagram disebabkan oleh

Upaya perusahaan sebab-akibat. kesalahan-kesalahan

M engendalikan pada proses

Tingkat Kerusakan pem buat annya, yait u

Produk m at erial, teknik

M enggunakan Alat pem buat an, dan fakt or

Bant u St atist ik pekerja.

La Hat ani M anajem en Terjadinya St at istical Hasil analisis

(2008) Pengendalian penyim pangan Quality Cont rol m enujukkan bahw a

M ut u Produksi st andar m ut u produk (SQC) dengan t ingkat st andar yang

Rot i M elalui yang t elah dit et apkan m et ode diharapkan oleh


37

Pendekat an oleh perusahaan diagram perusahaan belum

St at istical Qualit y kendali P (P- t ercapai karena

Cont rol (SQC) chart ) proporsi rat a-rat a

produk yang

rusak/ cacat yang

dijadikan sam pel m asih

diluar bat as t oleransi

kerusakan produk

Herm aw at i Analisis Terjadinya penolakan M ean-chart Hasil analisis diketahui

dan Sunart o Pengendalian bebebapa produk dan uji-Z bahw a produk

(2007) M ut u produk PT. oleh konsum en perusahaan m asih bera

M eiw a Indonesia pada bat as

Plant II Depok pengendaluan m ut u

dan m asih dibaw ah

bat as t oleransi yang

dit et apkan. Hasil uji Z

m enunjukkan t idak ada

perbedaan ant ara

persent ase klaim yang

dist andarkan oleh

perusahaan.

Fajar Sidik N. Analisis Cacat Penyebab cacat Diagram Hasil penelit ian dapat

dan Hot niar Produk Bot ol produk t ulang ikan diket ahui jenis cacat

Siringoringo M ilkuat 100 ml dan uji korelasi dan penyebanya. Dari

uji korelasi

m enunjukkan ada

hubungan yang sangat

signifikan ant ara

penggunaan m at erial

bekas dengan jum lah

cacat yang t erjadi.


38

2.3 Kerangka Pikir

Kerangka pemikiran yang digunakan dalam penelit ian ini unt uk

menggambarkan bagaimana pengendalian kualt ias yang dilakukan secara

st at ist ik dapat menganalisis t ingkat kerusahakan produk yang dihasilkan oleh PT.

XYZ yang melebihi bat as t oleransi sert a mengident ifikasi penyebab masalah

t ersebut unt uk kemudian dit elusuri sehingga menghasilkan usulan/ rekomendasi

perbaikan kualit as produksi di masa mendat ang. Berdasarkan t injauan landasan

t eori dan penelit ian t erdahulu, maka dapat disusun kerangka pikir dalam

penelit ian ini.


39

Gambar 2.3
Kerangka Berpikir

Standar Kualitas

Hasil Produksi

Sampling Atribut

Baik Buruk

Analisis

Pengendalian Kualitas M enggunakan St at ist ical Process Cont rol

Hasil Analisis

Rekomendasi
40

2.4 Hipotesis

Berdasarkan kerangka pikir penelit i yang didukung dengan sejumlah

acuan t eorit ik mengenai konsep penyeimbangan lini, maka dapat disusun

hipot esis penelit ian sebagai berikut :

1. Diduga pelaksanaan pengendalian kualit as pada PT. Bosow a M edia

Grafika belum berada dalam bat as kendali.

2. Diduga fakt or yang menyebabkan kerusakan/ cacat pada produk PT.

Bosow a M edia Grafika adalah fakt or mesin, orang/ pekerja, bahan

baku, met ode, dan lingkungan.


BAB III

M ETODOLOGI PENELITIAN

M et odologi penelit ian merupakan gambaran dari t ahapan yang dilalui

dalam menyelesaikan suat u masalah yang dit emui dalam sebuah penelit ian,

dimana dibuat berdasarkan lat ar belakang dan t ujuan yang hendak dicapai

dengan menggunakan teori-t eori yang mendukung dalam memecahkan

permasalahan yang dit elit i.

3.1 Definisi Operasional Variabel

1. Pengendalian Kualitas

Pengendalian kualit as unt uk mencapai t ingkat kualit as produk yang

dist andarkan oleh perusahaan sesuai dengan pedoman kualit as yang

dit et apkan oleh perusahaan.

2. Pengukuran Kualitas Secara Atribut M enggunakan SPC

Pengendalian kualit as yang digunakan dalam melaksanakan

pengendalian kualit as pada PT. Bosow a M edia Grafika dilakukan

secara at ribut yait u pengukuran kualit as terhadap karakt erist ik

produk yang t idak dapat at au sulit diukur. Karakt erist ik yang

dimaksudkan disini adalah kualit as produk yang baik at au buruk,

berhasil at au gagal. Pengukuran kualit as secara at ribut dilakukan

dengan menggunakan pet a kendali (p-chart ). Pet a kendali p


42

digunakan dalam pengendalian kualit as secara at ribut yait u unt uk

menget engahkan cacat (defect ) at au kecacat an (defect ive) pada

produk yang dihasilkan dan unt uk menget ahui apakah masih berada

dalam bat as yang diisyarat kan.

3.2 Populasi dan Sampel

3.2.1 Populasi

Populasi dalam penelit ian ini adalah PT. Bosow a M edia Grafika yang

mengalami kerusakan/ cacat yang t idak diket ahui jumlahnya, yait u Koran misdruk

yang t erdat a maupun yang t erlew at dari pengamat an kualit as hingga sampai

ket angan konsumen.

3.2.2 Sampel

Pengambilan sampel dalam penelit ian ini menggunakan t eknik purposive

sampling . Purposive Sampling merupakan suat u t eknik pengambilan sampel

dengan menggunakan pert imbangan t ert ent u. Adapun sampel yang digunakan

dalam penelit ian ini adalah PT. Bosow a M edia Grafika yang dit emukan

mengalami kerusakan/ cacat sehingga t idak sampai ket angan konsumen.


43

3.3 M etode Pengumpulan Data

M et ode pengumpulan dat a yang digunakan dalam penelit ian ini adalah

dengan melakukan pengamat an langsung di perusahaan yang menjadi objek

penelit ian. Teknik pengumpulan dat a yang dilakukan adalah :

a. Waw ancara

M erupakan suat u cara unt uk dapat mendapat kan dat a at au informasi

dengan melakukan t anya jaw ab secara langsung pada orang yang menget ahui

t ent ang objek yang dit elit i. Dalam hal ini pihak manajemen/ karyaw an percet akan

PT. Bosow a M edia Grafika .

b. Observasi

M erupakan suat u cara unt uk mendapat kan dat a at au informasi dengan

melakukan pengamat an langsung di t empat penelit ian dengan mengamat i

sist em at au cara kerja, proses produksi dari aw al sampai akhir, dan kegiat an

pengendalian kualit as.

c. Dokument asi

M erupakan suat u cara unt uk mendapat kan dat a dengan mempelari

dokumen-dokumen perusahaan yang t erkait dengan penelit ian.


44

3.4 M etode Analisis Data

Dalam penelit ian ini, pengolahan dat a dilakukan dengan menggunakan

alat bant u yang t erdapat pada St at ist ical Processing Cont rol (SPC). Adapun

langkah-langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut :

1. M engumpulkan data produksi dan produk rusak ( Check Sheet )

Dat a yang diperoleh dari perusahaan t erut ama dat a produksi dan dat a

produk rusak kemudian diolah menjadi t abel secara rapi dan t erst rukt ur. Hal ini

dilakukan agar memudahkan dalam memahami dat a t ersebut hingga bisa

dilakukan analisis lebih lanjut .

2. M embuat Histogram

Agar mudah membaca at au menjelaskan dat a dengan cepat , maka dat a

t ersebut perlu unt uk disajikan dalam bent uk hist ogram yang berupa alat

penyajian dat a secara visual dalam bent uk grafis balok yang memperlihat kan

dist ribusi nilai yang diperoleh dalam bent uk angka.

3. M embuat Peta Kendali P (P-chart )

Dalam menganalisa dat a penelit ian ini, digunakan pet a kendali p (pet a

kendali proporsi kerusakan) sebagai alat unt uk pengendalian proses secara

st at ist ik. Penggunaan pet a kendali p ini adalah dikarenakan pengendalian

kualit as yang dilakukan bersifat at ribut , sert a dat a yang diperoleh yang dijadikan
45

sampel pengamat an t idak t et ap dan produk yang mengalami kerusakan t ersebut

dapat diperbaiki lagi sehingga harus di t olak (reject ) .

Adapun langkah-langkah dalam membuat pet a kendali p sebagai berikut :

a. M enghit ung persent ase kerusakan

= …………………………………………….(1)

Sumber : Jay Heizer dan Barry Render.2006 - M anajemen Operasi

Ket erangan :

np : Jum lah gagal dalam sub grup

n : jum lah yang diperiksa dalam sub grup

subgroup : hari ke-

b. M enghit ung garis pusat / Cent ral Line (CL)

Garis pusat merupakan rat a-rat a kerusakan produk ( ̅ )


= ̅= ∑
……………………………… (2)

Sumber : Jay Heizer dan Barry Render.2006 - M anajemen Operasi

Ket erangan :

∑ = Jumlah t ot al yang rusak

∑ = jumlah t ot al yang diperiksa


46

c. M enghit ung bat as kendali at as Upper Cont rol Limit (UCL)

Unt uk menghit ung bat as kendali at as (Upper Control Limit / UCL) dilakukan

dengan rumus :

̅( ̅)
= + 3( ) ……………………… (3)

Sumber : Jay Heizer dan Barry Render.2006 - M anajemen Operasi

Ket erangan :

̅ = rat a-rat a kerusakan produk

n = t ot al grup / sampel

d. M enghit ung bat as kendali baw ah at au Low er Cont rol Limit (LCL)

Unt uk menghit ung bat as kendali baw ah at au LCL dilakukan dengan rum us

̅( ̅)
= − 3( ) ………………………….. (4)

Sumber : Jay Heizer dan Barry Render.2006 - M anajemen Operasi


Ket erangan :

̅ = rat a=rat a kerusakan produk

n = jumlah produksi

cat at an : Jika LCL < 0 maka LCL dianggap = 0


47

Apabila dat a yang diperoleh t idak seluruhnya berada dalam bat as kendali

yang dit et apkan, maka hal ini berart i dat a yang diambil belum seragam. Hal

t ersebut menyat akan bahw a pengendalian kualit as yang dilakukan PT. Bosow a

M edia Grafika masih perlu perbaikan. Hal t ersebut dapat dilihat pada grafik p-

chart , apabila ada t it ik yang berflukt uasi secara t idak berat uran yang

menunjukkan bahw a proses produksi masih mengalami penyimpangan.

Dengan pet a kendali t ersebut dapat diident ifikasi jenis-jenis kerusakan

dari produk yang dihasilkan. Jenis-jenis kerusakan yang t erjadi pada berbagai

macam produk yang dihasilkan.

4. M encari Faktor penyebab yang paling dominan dengan diagram sebab-


akibat

Set elah diket ahui masalah ut ama yang paling dom inan dengan

menggunakan hist ogram, maka dilakukan analisa fakt or kerusakan produk

dengan menggunakan fishbone diagram , sehingga dapat menganalisis fakt or-

fakt or apa saja yang menjadi penyebab kerusakan produk.

5. M embuat Rekomendasi/ Usulan perbaikan kualitas

Set elah diket ahui penyebab t erjadinya kerusakan produk, maka dapat

disusun sebuah rekomendasi at au usulan t indakan unt uk melakukan perbaikan

kualit as produk.
BAB IV

HASIL DAN PEM BAHASAN

4.1 Deskripsi Tempat Penelitian

4.1.1 Profil Perusahaan

Tribun Timur (PT Bosow a M edia Grafika) merupakan salah sat u Koran harian

daerah yang dikelola oleh PT. Indopersda Primamedia (Persda Net work), Divisi Koran

Daerah Kompas Gramedia. Tribun Timur t elah ada sejak tahun 2004. Tepat nya pada

t anggal 9 Februari 2004 Koran Harian Tribun Timur terbit perdana.

Untuk menerbit kan Tribun Timur, Kompas Gramedia bekerja sama dengan

Bosow a Group, kelompok usaha nasional terkemuka yang berbasis di M akassar, kota

utama pintu gerbang Indonesia t imur. Koran ini merupakan generasi baru Koran

daerah Kompas set elah generasi pert ama Tribun lahir di Kalimant an Timur (Tribun

Kaltim ) dan kemudian Tribun Timur .

Sejak pert ama kali terbit , Tribun Timur mendapat sambut an yang luar biasa

dari pasar. Tribun Timur sekarang menjadi Koran salah sat u Koran ut ama dan

t erkemuka di M akassar. Iklan Tribun Timur Tahun 2008, menurut survey AC Nielsen,

merebut hampir 50 persen iklan di M akassar (iklan lokal maupun nasional).


49

Dari sisi sirkulasi (oplaq) dan readership , Tribun Timur juga tumbuh pesat ,

menempat kan Koran ini t idak hanya sebagai Koran t erkemuka di M akassar t api juga

masuk dalam jajaran Koran-koran dengan readership terbanyak secara nasional.

Tribun Timur hadir di M akassar unt uk memenuhi kebutuhan masyarakat

profesional kota dan keluarga metropolit an. Pembaca dimanjakan dengan suguhan

berit a dan rubrik lifestyle sepert i Tribun Women, Tribun Kids, Tribun Healt h, Cellular

Style, Tribun Automoto, Tribun M otor, Tribun Griya, Tribun Skul, Tribun Property,

Tribun Techno, Tribun Shopping, Tribun M al, dan masih banyak lagi.

Tribun Timur , yang memiliki basis kuat di pasar langganan, set iap pagi

mengunjungi pembaca di rumah mereka sebelum berangkat ke tempat kerja at au

sekolah.

Untuk memudahkan keluarga metropolit an menikmati Tribun Timur, koran

ini dibagi dalam enam sesi (36 halaman): Front Page, Tribun Pemilu, Tribun

M akassar, Tribun W omen, Superball, dan Tribun Iklan.

Sejak aw al kelahirannya, Tribun Timur hadir dengan edisi online melalui

t ribun-timur.com . Inovasi t erus dilakukan, sehingga pada Sept ember 2007, t ribun-

t imur.com tidak hanya menerbit kan edisi print (print go online) melainkan juga edisi

real t ime (real t ime new s). Inovasi ini menempat kan tribun-t imur.com sebagai portal

berit a real time pert ama di luar Jaw a.

Tribun Timur Saat ini dikaw al SDM sebanyak 121 personil, redaksi dan

percet akan 78 orang, sedangkan perusahaan sebanyak 43 orang. Selain itu Tribun
50

Timur juga memiliki mesin percetakan dengan merek Goss Communit y buatan China

dengan kemampuan produksi 45.000 cph (copies per hour ). Sebagai surat kabar yang

mengambil pangsa pasar kelas ekonomi keat as dengan arah pemberit aan hiburan,

gaya hidup dan olahraga yan selama ini belum digarap sepenuhnya oleh surat kabar

daerah ini cukup mendapat perhat ian dan menempati posisi pada persaingan.

Selain Koran Harian Tribun Timur, PT Bosow a M edia Grafika juga

memproduksi produk lain, yait u Harian Kompas, Tabloid Bola, dan Cet akan Umum .

4.1.2 Struktur Organisasi Perusahaan

Struktur organisasi perusahaan pada divisi percetakan PT. Bosow a M edia

Grafika adalah berbent uk lini, dimana manajer sebagai pimpinan sebuah divisi yang

membaw ahi dan memberikan inst ruksi pada setiap bagian, seperti bagian cetak dan

maintenance sert a bagian pracetak. St rukt ur organisasi PT. Bosow a M edia Grafika

dapat dilihat pada gambar halaman dibaw ah ini.


51

Gambar 4.1
Struktur Organisasi Bagian Percetakan PT. Bosowa M edia Grafika

Pemimpin Perusahaan

( H. Ciptyantoro )

M anajer Percet akan / M anajer Produksi

( Jajang Rismanto)

1. Adm . Cetak & Gudang


Kecil (Abdul Razak)

Kepala Seksi Cetak, & M aintenance Kepala Seksi Pracetak

( M uzakkir ) ( M uh. Amrullah )

Kepala Regu Cetak A Kepala Regu Cetak B Kepala Regu M aintenance

1. ( Adi Sucipto )

1. ( Heriyanto ) 1. ( H. Hidraaqsa )

Operator Cetak Operator Cetak Teknisi M ekanik : Teknisi Elektrik : Operator Pracetak :

Regu A : Regu B :

1. Suandi Salam 1. M ustafa 1. M . Rusli 1. Hasanuddin 1. Fauzan M uslim


2. M uh. Irfan 2. Suwardi 2. Imran 2. Sudirman 2. Wahyu
3. Idham Ibrahim 3. Kaharuddin 3. Firman 3. Suhardi
4. Johan Dahlan 4. M .Ilham 4. Rahim

Sumber : PT. Bosow a M edia Grafika (Tribun Timur)


52

4.1.3 Tugas Bagian Percetakan

Adapun kegiatan yang dilakukan pada divisi percet akan PT. Bosow a M edia

Grafika adalah sebagai berikut :

1. Admin Percetakan : - menyiapkan bahan baku dan bahan bant u cet ak

dan pracet ak , sepert i kertas, t inta , plat e cet ak , air pembasah

2. Pracet ak : - M embuat plat e cet ak unt uk diserahkan kepada

produksi cet ak

3. Cet ak : - M encet ak Koran / Tabloid untuk diserahkan kepada

sirkulasi

4. M aintenance : - M elakukan corrective dan preventive mesin-mesin

cet ak dan pracetak

PROSES PRODUKSI PERCETAKAN :

1. PRACETAK :

a. Persiapan Bahan Baku : Plat e Cet ak

b. Persiapan bahan bant u : Develover plat e ( cairan unt uk

membersihkan emulsi plate )

: Gum ( cairan unt uk melapisi plat e agar

t idak oksidasi )

: Loupe ( kaca pembesar )


53

: Condukt ivitiy met er ( alat mengukur

conductivity develover )

c. M enerima file cet ak dari redaksi

d. M elakukan penggabungan halaman at au pairing

e. M engirim file gabungan / pairing ke comput er CTCP

f. M embuat plate pada mesin CTCP ( Computer to Convensional

Plate )

g. M encuci plate hasil dari CTCP ke Plat e Prosesor ( mesin pencuci

plate cet ak )

h. Punch plat e cetak hasil dari plate prossesor

i. Lipat plate

j. Serahkan kepada produksi cetak

k. Buat laporan pracet ak

2. CETAK :

a. Persiapan bahan baku : Kertas sesuai spesifikasi, Tinta cet ak ,

Plate cet ak

b. Persiapan bahan bant u : Air Pembasah, tools , doable t ape

c. Persiapan M esin cet ak : Reelstand ( penumpu kertas )

: Unit Cetak ( t empat image di cetak dari

plate ke kert as )
54

: Folder ( t empat kert as di potong dan di

lipat )

d. M enerima plate cet ak dari pracetak

e. M emasang plate cetak pada unit cet ak sesuai konfigurasi halaman

f. M encetak Koran / t abloid

g. M emeriksa cetakan / kualit y control

h. M enyerahkan cet akan kepada sirkulasi

i. M embuat laporan

4.1.4 Pengedalian Kualitas Perusahaan

Pengedalian kualit as terhadap produk jadi dilakukan melalui kegiat an

pemeriksaan/ inspeksi. Pemeriksaan ini dilakukan dengan cara memeriksa hasil

cet akan Koran yang baru keluar dari mesin apakah terjadi kerusakan / t idak sesuai

dengan st andar perusahaan atau t idak. Secara umum kriteria Koran yang sesuai

st andar kualitas adalah :

1. Koran Bersih

Hasil Cetak Koran tidak kot or, dan tidak t erdapat bercak tint a di

kertas/ lembaran Koran.

2. Penyerapan tint a yang merat a (hasil cet ak t idak kabur)


55

Penyerapan t int a yang merat a pada t ulisan at aupun gambar pada

koran. Penyerapan t int a yang t idak merat a disebabkan karena pada aw al

cet ak t inta masih pekat dan belum tercampur merata sehingga menjadikan

t int a t idak terserap secara t idak sempurna.

3. Tidak Regist er.

Posisi layout Koran juga menjadi salah satu kriteria Koran yang layak

t erbit. Biasanya ditemukan posisi layout Koran agak miring/ tidak fokus

sehingga gambar atau tulisan menjadi terlihat kabur. Biasanya perusahaan

menyebut hal ini Koran tidak regist er.

4. Bagian Tepi Koran t erpot ong sesuai dengan pengat uran mesin.

Pot ongan tepi Koran yang pas juga menjadi salah sat u ukuran Koran

yang baik / t elah memenuhi st andar kualitas. Pot ongan Koran yang t idak pas

dapat menyebakan bagian isi Koran terpotong atau menyebabkan lipat an

Koran t idak simet ris.

4.2 Analisis Data

4.2.1 Check Sheet

Sepert i yang t elah diuraikan sebelumnya pada BAB III, langkah pert ama yang

dilakukan untuk menganalisis pengendalian kualit as secara statist ic adalah membuat

t abel (check sheet ) jumlah produksi dan produk rusak / tidak sesuai dengan st andar
56

mutu. Pembuat an tabel (Check sheet ) ini berguna untuk mempermudah proses

pengumpulan dat a serta analisis. Sebagai catatan bahw a 1 eksamplar bisa saja

memiliki lebih dari satu jenis kerusakan, oleh karena it u jenis kerusakan yang

t ercatat dibagian percetakan adalah jenis kerusakan yang paling dominan. Berikut ini

dat a produksi selama bulan Desember 2011 :

Tabel 4.1

Laporan Produksi dan Produk Rusak Harian Tribun Timur Selama Desember 2011

Jumlah Jenis Cacat (ekp)


Jumlah Produk Cacat
Tanggal Produksi Tidak
Kabur Terpot ong (ekp)
(ekp) Regist er
01 53.250 1911 294 245 2450
02 53.250 1744 268 224 2237
03 51.500 1687 260 216 2163
04 51.500 1687 260 216 2163
05 55.750 2218 341 284 2843
06 53.250 1703 262 219 2183
07 53.250 1661 256 213 2130
08 53.250 1744 268 224 2237
09 53.250 1703 262 219 2183
10 51.800 1657 255 212 2124
11 51.800 1697 261 218 2176
12 56.000 1966 302 252 2520
13 53.550 1754 270 225 2249
14 53.550 2088 321 268 2678
15 53.550 1921 296 246 2463
16 53.550 1880 289 241 2410
17 51.800 1939 298 249 2486
18 51.800 1657 255 212 2124
19 56.000 2184 336 280 2800
20 53.550 2047 315 262 2624
21 53.550 1754 270 225 2249
57

22 53.550 1880 289 241 2410


23 53.550 1921 296 246 2463
24 52.000 1663 256 214 2132
25 52.000 1825 281 234 2340
26 56.250 1887 290 242 2419
27 53.850 2016 310 259 2585
28 53.850 1932 297 248 2477
29 53.850 1932 297 248 2477
30 51.500 1928 297 247 2472
31 51.500 1968 303 252 2524
TOTAL 1.650.650 57.555 8.855 7.381 73.789
RATA-
53.247 1.857 286 238 2.380
RATA

Sumber : Data Primer yang diolah

4.2.2 Histogram

Set elah check sheet dibuat , maka langkah selanjut nya adalah membuat

histogram. Histogram ini barguna unutk melihat jenis kerusakan yang paling banyak

t erjadi. Berikut ini Histogram yang dibuat berdasarkan Tabel 3.


58

Gambar 2.1
Histogram Kerusakan Produk Desember 2012

57555

60000
50000
40000
30000
20000 8855 7381

10000
0
Jenis Kerusakan

Kabur Tidak Regist er Terpot ong

Dari histogram diatas, dapat kit a lihat jenis kerusakan yang paling sering

t erjadi adalah W arna/ Tinta Kabur, dengan jumlah kerusakan Sebanyak 57.555

eksamplar. Jumlah kerusakan t idak regist er sebanyak 8.855 eksamplar dan jumlah

kerusakan akibat terpotong sebanyak 7.381 eksamplar.

4.2.3 Peta Kendali P ( P-chart )

Setelah membuat histogram, langkah selanjutnya adalah membuat pet a

kendali (p-chart ) yang berfungsi unt uk melihat apakah pengedalian kualitas pada

perusahaan ini sudah t erkendali atau belum. Sepert i yang t elah dibahas sebelumnya

bahw a langkah aw al dalam membuat pet a kendali adalah sebagai berikut :

a) M enghit ung persent ase kerusakan.

b) M enghit ung garis pusat / Cent ral Line (CL)


59

c) M enghit ung bat as kendali at as / Upper Cont rol Limit (UCL)

d) M enghit ung bat as kendali baw ah / Low er Control Limit (LCL)

4.2.3.1 M enghitung Persentase Kerusakan

Persentase kerusakan produk digunakan untuk melihat persentase kerusakan

produk pada t iap sub-group (t anggal). Rumus untuk menghitung persentase

kerusakan adalah :

= …………………………………………….(1)

Ket erangan :

np : Jumlah gagal dalam sub grup

n : jumlah yang diperiksa dalam sub grup

subgroup : hari ke-

Berdasarkan Tabel 3, data t ersebut diolah dengan menggunakan M icrosoft

Excel 2007 unt uk mencari persent ase kerusakan dari set iap subgroup (t anggal).

Berikut ini adalah tabel hasil pengolahan data :


60

Tabel 4.2
Tabel Jumlah Produksi, Produk Rusak, dan Persentase Produk Rusak

Jumlah
Jenis Cacat (ekp) Persentase
Jumlah Produk
Tanggal Produk
Produksi Tidak Cacat
Cacat (%)
(ekp) Kabur Register Terpotong (ekp)
4.60
1 53250 1911 294 245 2450
4.20
2 53250 1744 268 224 2236
4.20
3 51500 1687 260 216 2163
4.20
4 51500 1687 260 216 2163
5.10
5 55750 2218 341 284 2843
4.10
6 53250 1703 262 219 2184
4.00
7 53250 1661 256 213 2130
4.20
8 53250 1744 268 224 2236
4.10
9 53250 1703 262 219 2184
4.10
10 51800 1657 255 212 2124
4.20
11 51800 1697 261 218 2176
4.50
12 56000 1966 302 252 2520
4.20
13 53550 1754 270 225 2249
5.00
14 53550 2088 321 268 2677
4.60
15 53550 1921 296 246 2463
4.50
16 53550 1880 289 241 2410
4.80
17 51800 1939 298 249 2486
4.10
18 51800 1657 255 212 2124
61

5.00
19 56000 2184 336 280 2800
4.90
20 53550 2047 315 262 2624
4.20
21 53550 1754 270 225 2249
4.50
22 53550 1880 289 241 2410
4.60
23 53550 1921 296 246 2463
4.10
24 52000 1663 256 214 2133
4.50
25 52000 1825 281 234 2340
4.30
26 56250 1887 290 242 2419
4.80
27 53850 2016 310 259 2585
4.60
28 53850 1932 297 248 2477
4.60
29 53850 1932 297 248 2477
4.80
30 51500 1928 297 247 2472
4.90
31 51500 1968 303 252 2523
TOTAL 1650650 57554 8855 7381 73790
RATA-
53246.77 1856.58 285.65 238.10 2380.32 4.47
RATA

Sumber : Olah Data Primer

4.2.3.2 M enghitung Garis Pusat / Central Line (CL)

Garis pusat / Cent ral Line adalah garis tengah yang berada diantar bat as

kendali at as (UCL) dan bat as kendali baw ah (LCL). Garis Pusat ini merupakan garis

yang mew akili rata-rat a t ingkat kerusakan dalam suatu proses produksi. Unt uk

menghit ung garis pusat digunakan rumus :


62


= ̅= ∑
………………………………(2)

Ket erangan :

∑ = Jumlah t ot al yang rusak

∑ = jumlah t ot al yang diperiksa

Berdasarkan rumus (2) maka didapatkan Cent ral Line (CL) sebagai berikut :

∑ = 73790

∑ = 1650650


= ̅= ∑
= = 0.0447

4.2.3.3 M enghitung Batas Kendali Atas (UCL) dan Batas Kendali Baw ah (LCL)

Bat as kendali atas dan batas kendali baw ah merupakan indikator ukuran

secara st at ist ik sebuah proses bisa dikat akan menyimpang atau tidak. Bat as Kendali

atas (UCL) dapat dihit ung dengan menggunakan rumus :

̅( ̅)
= + 3( ) ……………………… (3)
63

Ket erangan :

̅ = rat a-rata kerusakan produk

n = tot al grup / sampel

dari rumus (3) maka dapat diperoleh Batas kendali at as sebesar :

̅ = 0.0447

n = 31

̅( ̅) . ( . )
= + 3( ) = 0.0447 + 3 (

= 0.048

Sedangkan untuk menghitung batas kendali baw ah (LCL) digunakan rumus :

̅( ̅)
= − 3( ) ………………………….. (4)

Ket erangan :

̅ = rat a=rat a kerusakan produk

n = jumlah produksi

cat at an : Jika LCL < 0 maka LCL dianggap = 0

dari rumus (4) maka dapat diperoleh bat as kendali baw ah sebesar :
64

̅ = 0.0447

n = 31

̅( ̅) . ( . )
= + 3( ) = 0.0447 - 3 (

= 0.041

Peta Kendali P ( P-cha rt )

Set elah nilai dari persentase kerusakan dari set iap grup, nilai CL, nilai UCL

dan nilai LCL didapat kan, maka langkah selanjutnya adalah membuat peta kendali p

(p-chart ). Pet a kendali p dibuat menggunakan bantuan program M init ab 16 agar

memudahkan penelit i unt uk melihat grup mana sajakah yang keluar dari bat as

kendali. Berikut ini p-chart dari hasil olah data M initab 16 :

Gambar 4.3
Peta Kendali P (P-chart)

P Chart of Jumlah Produk Rusak


0.052
1

1 1
0.050
1 1

1 1 1
0.048
UCL= 0.04744
Proport ion

0.046
_
P= 0.04470
0.044

0.042 LCL= 0.04197


1 1 1 1

1 1 1 1 1
0.040
1
1 4 7 10 13 16 19 22 25 28 31
Sample
Tests perform ed w ith unequal sam ple sizes
65

Test Results for P Chart of Jumlah Produk Rusak

TEST 1. One point more than 3.00 standard deviations from center line.
Test Failed at points: 2, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 13, 14, 17, 18, 19, 20, 21, 24,
27, 30, 31

* WARNING * If graph is updated with new data, the results above may no
Sumber : Olah data Tabel 4 menggunakan M init ab 16

Dari gambar diatas dapat kit a lihat bahw a masih ada t itik-t it ik yang berada

diluar bat as kendali (UCL dan LCL). Terdapat 18 Titik yang berada diluar bat as

kendali dan 13 t it ik yang berada didalam batas kendali, sehingga bisa dikatakan

bahw a proses t idak terkendali. Karena aadanya t it ik yang berflukt uasi dan t idak

berat uran hal ini menunjukkan bahw a pengendalian kualit as untuk produk Tribun

Timur masih mengalami penyimpangan, oleh sebab it u masih diperlukan analisis

lebih lanjut mengapa penyimpangan ini t erjadi dengan menggunakan diagram

sebab-akibat (fishbone diagram ) unt uk mengetahui penyebab dari

penyimpangan/ kerusakan dari produk ini.

4.2.4 Diagram Sebab-akibat ( Fishbone Diagram )

Diagram sebab-akibat / Fishbone Diagram digunakan untuk menganalisis

faktor-fakt or apa sajakah yang menjadi penyebab kerusakan produk. Adapun fakt or-

faktor yang mempengaruhi dan menjadi penyebab kerusakan produk secara umum

dapat digolongkan sebagai berikut :


66

1. Pekerja (People), yait u pekerja yang terlibat langsung dalam proses produksi.

2. Bahan Baku (M aterial ), yaitu komponen-komponen dalam menghasilkan

suatu produk menjadi barang jadi.

3. M esin (M achine), yait u mesin-mesin dan berbagai peralat an yang digunakan

selama proses produksi.

4. M etode (M et hod ), yaitu inst ruksi at au perintah kerja yang harus diikut i

dalam proses produksi.

5. Lingkungan (Environment ), yait u keadaan sekitar t empat produksi baik secara

langsung maupun secara tidak langsung mempengaruhi proses produksi.

Dapat kita lihat pada Gambar 4.1 , yait u hist ogram produk dimana ada tiga

jenis kerusakan yang timbul dalam proses produksi, yaitu t inta kabur, layout Koran

(t idak regist er), dan Koran t erpot ong. Sebagai alat bant u unt uk mencari penyebab

t erjadinya kerusakan t ersebut , digunakan diagram sebab-akibat untuk menelusuri

masing-masing jenis kerusakan. Berikut ini adalah penggunaan diagram sebab-akibat

unt uk t inta kabur, layout Koran(t idak register), dan koran t erporong.
67

1.Tinta Kabur

Gambar 4.4
Diagram Sebab-akibat Tinta Kabur

People M ethod

Kurang Fokus Ukuran t inta

Tinta Kabur

Kurang Set t ingan


Kepekatan Tinta
Tinta belum tercampur merata

M at erial M achine

Sumber : Hasil Obesrvasi dan Wawancara Lapangan

Hasil cet akan yang kabur disebabkan oleh penyerapan tint a yang kurang baik

yang menyebakan produk ini dianggap t idak layak t erbit. Hal ini biasanya t erjadi

pada saat aw al percet akan, karena pada saat aw al percet akan, t inta pada mesin

cet ak masih pekat (belum t erlalu cair) sehingga menyebabkan beberapa hasil

cet akan terilhat kabur. Selain it u, faktor lainnya yang menyebabkan tint a menjadi

kabur adalah t akaran tint a yang t idak pas yang di sebabkan oleh pekerja yang kurang

fokus. Sett ingan mesin yang t idak pas juga menyebabkan hasil cet ak menjadi kabur.
68

2. Layout Koran (Tidak Register)

Gambar 4.5
Diagram Sebab-akibat Layout Koran (Tidak Register)

People M et hod

Kurang Fokus Inst ruksi Kerja

Layout Koran
(Tidak Register)
Suhu Ruangan Panas Kurang Set t ingan

Environment M achine

Sumber : Hasil Obesrvasi dan Wawancara Lapangan

Posisi layout Koran agak menggeser, dit andai dengan simbol yang berbent uk

garis silang sebagai simbol acuan yang t erlet ak pada pertengahan Koran yang

menjadi lipatan tidak sejajar at au melebar. Hal ini disebabkan karena pekerja kurang

fokus dalam memasang layout dan mengat ur mesin. Kurang fokusnya pekerja

disebabkan oleh suhu ruangan yang panas sehingga membuat suasana kerja

operat or menjadi terganggu. Selain itu kurangnya inst ruksi kerja yang jelas sehingga

menyebakan pekerja melakukan kesalahan baik it u penempat an layout at aupun

pada set tingan mesin.


69

3. Koran Terpotong

Gambar 4.6
Diagram Sebab-akibat Koran Terpotong

People M et hod

Kurang Fokus Kurang Koordinasi

Koran Terpotong

Suhu Ruangan Panas M esin Pemotong


Kurang tajam

Environment M achine

Sumber : Hasil Obesrvasi dan Wawancara Lapangan

Koran yang t erpot ong pada saat t ahap pemot ongan (cut ting) oleh mesin

t idak sesuai layout dimana t erdapat tulisan at aupun gambar yang t erpot ong t idak

rapi. Hal ini disebakan oleh operat or yang kurang cermat dalam mengecek set tingan

mesin ataupun memeriksa ket ajaman pisau pemot ong sehingga menyebabkan

pot ongan Koran t idak rapi. Kurang sigapnya karyaw an ini juga disebabkan oleh suhu

ruangan yang panas sehingga menyebabkan kinerja karyaw an menjadi t erganggu.

Selain itu kurangnya koordinasi ant ara operator dalam menjalankan mesin

menyebabkan set tingan mesin t erganggu.


70

4.2.5 Usulan Tindakan Perbaikan

Set elah menget ahui penyebab t erjadinya penyimpangan/ kerusakan pada

produk Koran Harian Tribun Timur, maka disusun suatu usulan t indakan perbaikan

secara umum dalam upaya menekan t ingkat kerusakan produk.

1. Usulan Tindakan Perbaikan untuk Tinta Kabur

M embuat suatu tim pengaw as yang bert ugas mengaw asi dan mengecek

ulang kinerja operator sehingga dapat mengurangi kesalahan yang disebabkan oleh

human error . Selain itu sebaiknya bahan baku t inta yang digunakan diperiksa

kembali apakah tint a it u masih sesuai spesifikasi yang dit ent ukan atau t idak

(misalnya tint a itu t erlalu kent al). Peraw atan M esin juga sangat pent ing, melakukan

peraw at an mesin secara rut in t idak hanya dilakukan ket ika mesin mengalami

kerusakan (prevent ive maint enance).

2. Usulan Tindakan Perbaikan untuk Layout Koran (Tidak register)

M enambah fasilit as diruang percetakan untuk mengurangi dampak suhu

ruangan yang panas yang disebabkan oleh mesin dan cuaca, misalnya

menambahkan kipas angin. Selain itu melaksanakan briefing secara rutin disetiap

aw al dan akhir kerja agar inst ruksi kerja yang diberikan bisa t erserap dengan baik.
71

3. Usulan Tindakan Perbaikan untuk Koran Terpotong

Kurang fokusnya operator yang disebabkan oleh suhu ruangan yang panas

menyebabkan beberapa kesalahan bisa t erjadi. Oleh sebab itu perlu ditambahkan

fasilit as yang berfungsi unt uk mengurangi suhu udara yang disebabkan oleh mesin

dan cuaca, sepert i penambahan kipas angin pada set iap sudut , at au kipas angin mini

unt uk setiap t empat operator. Selain it u, melakukan pengecekan mesin yang rut in

juga dapat meminimalkan t ingkat kesalahan yang disebabkan oleh mesin. Oleh

karena itu peraw at an mesin (preventive maint enance) yang rutin dapat menjaga

kestabilan mesin saat berproduksi.


BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

1. Berdasarkan hasil pet a kendali p (p-chart ) dapat dilihat bahw a t ernyata

kualitas produk berada diluar bat as kendali yang seharusnya. Hal ini dapat

dilihat pada grafik pet a kendali yang menunjukkan masih banyak t it ik-t itik

yang berada diluar bat as kendali dan titik t ersebut berflukt iasi sangat tinggi

dan t idak berat uran. Hal ini merupakan indikasi bahw a proses berada dalam

keadaan tidak terkendali at au masih mengalami penyimpangan.

2. Berdasarkan histogram yang dibuat, t ingkat kerusakan yang paling t inggi

adalah t inta kabur dengan jumlah kerusakan 57.555 eksamplar. Tingkat

kerusakan t ertinggi kedua adalah layout Koran yang miring (t idak regist er)

sebanyak 8855 eksamplar dan tingkat kerusakan Koran terpotong sebesar

7381 selama bulan desember 2011 dari t ot al produksi 1.650.650 eksamplar.

Sedangkan total kerusakan adalah 73.789 eksamplar dari t ot al produksi

1.650.650 selama bulan desember 2011.

3. Berdasarkan hasil analisis diagram sebab akibat dapat diket ahui fakt or

penyebab kerusakan dalam proses produksi, yaitu berasal dari fakt or

pekerja, mesin produksi, met ode kerja, mat erial/ bahan baku dan lingkungan

kerja.
72

5.2 Saran

1. Perusahaan perlu menggunakan met ode statist ic unt uk dapat menget ahui

jenis kerusakan dan faktor yang menyebabkan kerusakan it u terjadi. Dengan

demikian perusahaan dapat melakukan t indakan pencegahan unt uk

mengurangi produk rusak untuk produksi berikut nya.

2. Secara umum faktor yang paling mempengaruhi kerusakan proses produksi

adalah fakt or manusia. Seperti yang telah dibahas pada bagian diagram

sebab-akibat, fakt or manusia sering muncul sebagai fakt or yang

menyebabkan kerusakan it u terjadi. Suhu ruangan yang panas menyebabkan

kinerja / mood karyaw an dalam bekerja menjadi t erganggu, sehingga

menyebabkan kesalahan-kesalahan lain muncul, sepert i operator kurang

cermat dalam menyett ing mesin, kurangnya koordinasi, dan hal lainnya. Oleh

sebab itu peneliti menyarankan untuk mengant isipasi suhu udara yang panas

dengan menambahkan fasilitas-fasilit as seperti kipas angin agar operat or

lebih nyaman dalam bekerja.


DAFTAR PUSTAKA

Faiz Al Fakhri. 2010. “ Analisis Pengendalian Kualit as Produksi di PT. M asscom


Graphy Dalam Upaya M engendalikan Tingkat Kerusakan Produk
M enggunakan Alat Bant u St at ist ik” . Diakses 3 M aret 2012 pukul 19.00,
dari e-library
Undip.

Sofjan Assauri. 1998. M anajemen Operasi Dan Produksi. Jakart a : LP FE UI.

Gasperz, Vincent . 2005. Total Quality M anajemen. Jakart a : PT.Gramedia


Pust aka Ut ama.

La Hat ani. 2008. “ M anajemen Pengendalian M ut u Produksi Rot i M elalui


Pendekat an St at ist ical Qualit y Cont rol (SQC)” . Diakses 3 M aret
2012 pukul 19.00,dari e-library Unhalu
(http:/ / 118.97.35.230/ library/ dinding.php?module=view details&id=25)

Heizer, Jay dan Barry Render.2006. M anajemen Operasi ed7. Jakart a: Salemba
Empat .

Sri Herw ant o dan Sunart o. 2007. “ Analisis Pengendalian M ut u Produk


PT.M eiw a Indonesia Plant II Depok” . Diakses 3 M aret 2012, pukul 19.00
reposit ory Gunadarma
(http:/ / repository.gunadarma.ac.id:8000/ 195/ )

J.M Juran. 1988. Juran's Quality Control Handbook 1& 2, 4th edition,
M cGraw Hill, Inc.

Krajew ski and Rit zman.1987.Operation M anagement, Strategy & Analysis


. Wesley Publishing Company, Inc.

M N. Nasut ion.2005.M anajemen M utu Terpadu (Total Quality M anagement).


Jakart a: Ghalia Indonesia.

Fajar Nugroho dan Hot niar Siringoringo. 2008.“ Analisis Cacat Produk Bot ol
M ilkuat 100 m l” . Diakses pada 3 M aret 2012 pukul 19.00, dari
Reposit ory Gunadarma
(http:/ / repository.gunadarma.ac.id:8000/ 1872/ )

Suyadi Praw irosent oso. 2007. Filosofi Baru Tentang M anajemen M utu Terpadu

73
Abad 21 “ Kiat M embangun Bisnis Kompetitif”. Jakart a : Bum i Aksara.

Bayu Prest iant yo, Sugiono dan Susilo Tot o R. 2003. “ Analisis Pengendalian
Kualit as Pada PT. Semarang M akmur Semarang ” . Diakses pada 3 M aret
2012 pukul 19.00, dari
Reposit ory Undip (ht tp:/ / eprints.undip.ac.id/ 9557/ 1/ 2002M M 1826.pdf)

Zulian Yam it . 2003 .M anajemen Produksi dan Operasi Ed.2. Yogyakart a:


Ekonisia.

Sumber Referensi dari Int ernet :

- ht t p:/ / w w w .scribd.com/ document _dow nloads/ direct / 77352506?ext ensi


on=ppt & ft =1330089219& lt =1330092829& uahk=7gH9M 19/ j5IPe0PQJqms
t 2zdIpI (diakses pada t anggal 2 M aret 2012 pukul 20.00).
- ht t p:/ / okasat ria.blogspot .com/ 2007/ 12/ t eori-dasar-st at ist ical-process-
cont rol.ht ml (diakses pada t anggal 2 M aret 2012 pukul 20.00).
- ht t p:/ / sisw ant o.blog.mb.ipb.ac.id/ 2011/ 06/ 26/ st at ist ical-process-
cont rol/ (diakses pada t anggal 2 M aret 2012 pukul 20.00).

74

Anda mungkin juga menyukai