Anda di halaman 1dari 42

EVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL PRODUKSI DALAM

MENINGKATKAN KUALITAS PRODUK

SKRIPSI
Diajukan untuk menempuh Ujian Sarjana Ekonomi
Pada Program Studi Akuntansi
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Muhammadiyah Bandung

SITI MUTMAINAH
NIM : 31720746

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI MUHAMMADIYAH

BANDUNG

2020
LEMBAR PENGESAHAN

EVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL PRODUKSI DALAM

MENINGKATKAN KUALITAS PRODUK

(Suatu Studi Kasus pada PT. Sansan Saudaratex Jaya 2 )

Disusun Oleh :

SITI MUTMAINAH

NIM : 31720746

Bandung, Februari 2020

Menyetujui,

Pembimbing I Pembimbing II

Rustandi, SE., M.Ak., Ak., CA Abin Suarsa, SE., MM., CTA

Mengetahui,

Kepala Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Ketua Program Studi Akuntansi

Muhammadiyah Bandung

Dr. Ia Kurnia, M.Pd Agus Bagianto, S.E,.M.Ak.,CA

i
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT , karena dengan Rahmat

dan Karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan Ujian Penelitian dengan judul

“EVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL PRODUKSI DALAM

MENINGKATKAN KUALITAS PRODUK” ini dengan baik. Shalawat serta

salam senantiasa selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW , beserta keluarga

dan para sahabat . Ujian Penelitian ini disusun untuk mencapai Gelar Sarjana

Akuntansi Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi muhammadiyah Bandung.

Dalam penyusunan laporan ini penulis mendapatkan banyak dukungan ,

secara langsung maupun tidak langsung dari berbagai pihak . Untuk itu pada

kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terimakasih yang sebesar besarnya

kepada :

1. Allah SWT , yang telah memberikan limpah Rahmat , Hidayah dan Karunia-Nya

kepada penulis selama membuat Ujian Penelitian ini.

2. Kepada orang tua, Bapak dan Mamah yang selalu memberikan doa dan dukungan

terhadap penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan Ujian Penelitian hingga

selesai.

3. Seluruh Dosen STIEMB yang telah memberikan ilmunya dan telah membantu

penulis dalam menempuh pendidikan di STIEMB.

ii
Dalam penyusunan Ujian Penelitian ini, penulis mendapatkan banyak

tantangan, dan hambatan ini nisa dilewati oleh karena itu, penulis mengucapkan

permohonan maaf sebesar besarnya kepada pihak jika masih terdapat banyak

kesalahan dalam pembuatan Ujian Penelitian ini karena penulis ini masih menyadari

Ujian Penelitian ini masih jauh dari kata sempurna, baik dari penulisan maupun dari

materi yang disampaikan . Kritik dan saran sangat penulis harapkan untuk

menyempurnakan karya tulis selanjutnya.

Penulis berharap , semoga tugas akhir ini dapat memberikan manfaat pada

semua pihak.

Bandung, Februari 2020

Siti Mutmainah

iii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL........................................................................................

LEMBAR PENGESAHAN.............................................................................i

ABSTRAK........................................................................................................

KATA PENGANTAR....................................................................................ii

DAFTAR ISI.................................................................................................iv

BAB I PENDAHULUAN...............................................................................1

1.1 Latar belakang Masalah......................................................................1

1.2 Fokus Penelitian..................................................................................5

1.2.1 Identifikasi Masalah.........................................................................5

1.2.2 Pembatasan Masalah........................................................................5

1.3 Rumusan Masalah ..............................................................................6

1.4 Tujuan Penelitian...............................................................................6

1.5 Manfaat Penelitian ............................................................................7

iv
BAB II TINJAUAN PUSTAKA..................................................................9

2.1 Landasan Teori................................................................................9

2.1.1 Sistem..............................................................................................9

2.1.2 Pengendalian Intern.......................................................................10

2.1.3 Kualitas Produk...........................................................................14

2.1.4 Sistem Produksi............................................................................20

BAB III METODE PENELITIAN.............................................................27

3.1 Jenis Penelitian...............................................................................27

3.2 Waktu dan Tempat Penelitian.........................................................28

A. Waktu Penelitian .......................................................................28

B. Tempat Penelitian.....................................................................28

3.3 Subjek dan Objek Penelitian...........................................................28

A. Subjek Penelitian......................................................................29

B. Objek Penelitian........................................................................29

3.4 Data dan Sumber Data Penelitian....................................................29

A. Data Primer...............................................................................29

B. Data Sekunder...........................................................................29

3.5 Metode Pengumpulan Data.............................................................29

v
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................30

LAMPIRAN ....................................................................................................

vi
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

Kualitas dalam suatu produk adalah hal yang terpenting bagi keberhasilan,

keuntungan atau kesuksesan bagi suatu perusahaan. Kualitas produk menjadi

perhatian penting bagi perusahaan dalam menciptakan sebuah produk. Produk yang

berkualitas menjadi kriteria utama konsumen dalam pemilihan produk yang

ditawarkan oleh perusahaan. Perusahaan juga senantiasa mampu mempertahankan

dan meningkatkan kualitas produk guna untuk memenuhi keinginan konsumen.

Kualitas produk tersebut mengandung berbagai tujuan, baik itu tujuan produsen

maupun konsumen. Produsen menganggap kualitas produk yang dipasarkan baik jika

produk tersebut laku dibeli dan diminati atau disukai konsumen. Sedangkan bagi

konsumen akan menganggap jika suatu produk itu baik maka konsumen ada

kebutuhan dan keinginan ingin membeli produk tersebut dan membuat konsumen

tersebut menjadi puas atau senang. Sehingga dapat dikatakan bahwa kualitas atau

mutu pada produk dalam suatu perusahaan tersebut menjadi gambaran atau cerminan

dalam mengetahui keberhasilan perusahaan dikalangan atau dimata konsumen dalam

melaksanakan usaha produksinya.

Dalam sebuah program jaminan kualitas produk, perusahaan akan senantiasa

atau berusaha melakukan kegiatan pengendalian kualitas yang sangat intensif

1
2

terhadap komponen-komponen berdasarkan bahan dasar produk, proses produksi,

maupun sampai produksi akhir. Pengendalian internal proses produksi suatu produk

disini yaitu kegiatan untuk memastikan bahwa produk tersebut dalam kualitas

(standar) yang dapat tercermin dalam hasil akhir. Adapun yang dimaksud dengan

pengendalian internal proses produksi adalah kegiatan untuk memastikan apakah

kebijaksanaan dalam hal kualitas (standar) dapat tercermin dalam hasil akhir.

Pelaksanaa pengendalian internal produk ini sangat penting bagi

kelangsungan produksi dalam suatu perusahaan untuk menghasilkan produk yang

kualitasnya bagus (standar) yang sudah ditetapkan oleh perusahaan. Pengendalian

internal proses produksi ini juga bertujuan untuk menekan jumlah produk yang rusak

seminimal mungkin, menjaga agar produk akhir yang dihasilkan sesuai dengan

standar kualitas perusahaan yang sudah ditentukan, dan menghindari lolosnya produk

yang rusak atau yang cacat sampai ke tangan konsumen. Untuk itu perusahaan perlu

melakukan berbagai macam pengendalian dan pengawasan secara intensif dan terus-

menerus baik pada kualitas bahan baku, dalam proses produksi, maupun dalam

produksi akhir. Sehingga setiap adanya penyimpangan akan segera diketahui dan

tindakan perbaikan pun akan segera dapat dilakukan sebelum menimbulkan

kerusakan dan kerugian yang lebih besar.

Dengan diterapkannya pengendalian internal dalam proses produksi

diharapkan akan memperoleh output yang berkualitas, menekan jumlah produk yang

cacat atau rusak dalam proses produksi yang mana akan membantu memperkecil
3

biaya jaminan mutu dan mempertinggi reputasi perusahaan dengan menciptakan

image yang baik bagi perusahaan bahwa produknya mempunyai nilai lebih. Hal

tersebut pada akhirnya akan dapat meningkatkan volume penjualan dan memecah

resiko hilangnya profit margin dalam suatu perusahaan.

PT. Sansan Saudaratex Jaya 2 adalah suatu perusahaan yang dipilih sebagai

objek penelitian. Perusahaan ini berdiri pada tahun 2013, perusahaan ini bergerak

dibidang garment yang terletak di Cimahi. Kegiataan perusahaan ini memproduksi

pakaian, produk yang dihasilkan perusahaan ini pakaian jadi untuk ekspor sepeti jas

formal (jacket), OP (onepiece), Blouse, Celana, dan Rok. Dari beberapa produk

tersebut semuanya menjadi unggulan bagi perusahaan dan diminati banyak

konsumen. Terutama PT. Sansan Saudaratex Jaya 2 ini mengekspor semua produk

yang diproduksi dari Indonesia ke Jepang.

Permintaan pada produk-produk yang digeluti atau diproduksi oleh

perusahaan ini banyak sekali diminati apalagi bagi pegawai atau karyawankaryawan

yang bekerja dikantoran atau gedung-gedung tinggi pasti membutuhkan pakaian atau

produk yang sangat cocok untuk dipakai ke tempat kerja. Oleh karena itu perusahaan

cenderung lebih banyak memproduksi jas formal (jacket), OP (onepiece), Blouse,

Celana dan Rok. Tingkat kesulitan pembuatan produk-produk ini pun lebih tinggi

sehingga kecacatan produk sering ditemukan dalam produk tersebut. Kecacatan ini

bisa sering terjadi dari berbagai faktor yaitu dari bahan baku produk tersebut, pada
4

saat penggeralan kain tersebut, pada saat pembuatan dan pemotongan pola, dan pada

saat penjahitan pola untuk sampai menjadi sebuah baju.

Cacat produk yang dominan terjadi yaitu dari cara penggelaran kain yang

akan mengakibatkan sikain tersebut menjadi belang atau beda warna, dari cara

pemotongan kain mengikuti pola, dari cara pengecekan qc yang kurang teliti,

pengecekan qc ini dilakukan untuk memeriksa kain-kain yang cacat setelah di potong,

dari penjahitan baju yang kurang rapih atau tidak mengikuti patokan pola yang sudah

disesuaikan. Meskipun dalam standar operasional kegiatan pengendalian kualitas

pada PT. Sansan Saudaratex Jaya 2 sudah dilakukan. Namun, pada pelaksanaannya

belum diterapkan oleh karyawan / operator. Contohnya, ketika penjahitan bahan baku

yang akan dijadikan baju. Seringkali terjadi permasalahan-permasalahan, entah itu

bisa terjadi dari bahan baku, dari cara penjahitan. Masalah-masalah yang sering

timbul dalam pembuatan produk ini masalahnya pada pemasangan tangan yang sering

kali tidak sesuai dengan apa yang ditentukan. Ketika menjahit tangan yang

disambungkan ke badan harus mengikuti pola-pola tanda yang sudah ditetapkan atau

ditentukan. Namun, dalam pelaksanaannya karyawan / operator tersebut masih

melakukannya dengan tidak mengikuti standar atau prosedur yang ditentukan.

Kurangnya sikap disiplin dari karyawan / operator terhadap aturan yang sudah

ditetapkan perusahaan menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi terjadinya

kerusakan pada produk yang mengakibatkan produk cacat. Selain itu, karyawan /

operator yang melanggar aturan tidak diberikan sanksi yang tegas maka kesalahan
5

yang di buat oleh karyawan / operastor masih kesalahan yang sama yang

mengakibatkan terjadinya kerusakan produk. Oleh karena itu, diperlukan metode

pengendalian kualitas yang tepat agar dapat menekan jumlah produk cacat (reject)

yang terjadi itu menjadi berkurang.

Berdasarkan uraian latar belakang tersebut, penulis tertarik untuk mengadakan

penelitian terhadap pengendalian kualitas produk akhir yang dilakukan oleh PT.

Sansan Saudaratex Jaya 2 melalui Penelitian dengan judul : “EVALUASI SISTEM

PENGENDALIAN INTERNAL PRODUKSI DALAM MENINGKATKAN

KUALITAS PRODUK”

1.2 FOKUS PENELITIAN

1.2.1 Identifikasi Masalah

Masalah dapat didefinisikan sebagai suatu hal yang menghambat proses

pencapaian tujuan. Mengenai sistem pengendalian internal terhadap produksi

ditemukan beberapa masalah dan sebab-sebab masalah yang menyertainya. Berikut

adalah hasil identifikasi masalah :

1. Suatu pengendalian internal yang efektif sangat dibutuhkan untuk

mengendalikan aktivitas produksi.


6

2. Penilaian diberikan kepada manajemen untuk mengetahui pengendalian

internal produksi dan kualitas produk yang sudah dilaksakan secara efektif

dalam perusahaan.

3. Tidak tercapainya efektivitas pengendalian internal produksi dalam

meningkatkan kualitas produk.

1.2.2 Pembatasan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah dan identifikasi masalah,

sebenarnya banyak permasalahan yang dapat diungkapkan. Dalam penelitian ini

dilakukan pembatasan masalah agar ruang lingkup yang diteliti menjadi lebih spesifik

sehingga menghasilkan penelitian yang lebih efektif. Penulis membatasi mengenai

masalah yang diteliti hanya dalam lingkup pada kualitas produksi dalam menunjang

efektivitas pengendalian internal produksi.

1.3 RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang masalah yang di uraikan diatas maka, maka

penulis menemukan masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana Sistem Pengendalian Internal Produksi di PT. Sansan Saudaratex

Jaya 2?

2. Bagaimana kualitas produksi di PT. Sansan Saudaratex Jaya 2 ?


7

3. Bagaimana sistem pengendalian internal produksi dalam meningkatkan

kualitas produk di PT. Sansan Saudaratex Jaya 2?

1.4 TUJUAN PENELITIAN

Berdasarkan permasalahan yang telah didapat, adapun tujuan dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Mengetahui sistem pengendalian internal produksi di PT. Sansan Saudaratex

Jaya 2.

2. Mengetahui kualitas produksi di PT. Sansan Saudaratex Jaya 2.

3. Mengetahui sistem internal produksi untuk meningkatkan kualitas produk.

1.5 MANFAAT PENELITIAN

Manfaat penelitian ini adalah :

1. Bagi Perusahaan

a. Sebagai masukan atau sumbangan pikiran untuk menganalisis tentang

kualitas produk akhir yang dihasilkan dan dalam menentukan kebijakan

pengendalian kualitas produksi agar tercapai produk berkualitas yang

sesuai dengan standar.

b. Dan untuk menanggulangi atau mengurangi jumlah produk yang gagal

atau cacat.
8

c. Sebagai bahan pertimbangan bagi perusahaan untuk terus meningkatkan

pengendalian kualitas produk.

2. Bagi Penulis

a. Untuk memperoleh gambaran secara langsung tentang pelaksanaan,

pengawasan proses produksi dan pengawasan kualitas produk akhir yang

dilakukan secara nyata oleh perusahaan .

b. Untuk menambah dan menerapkan ilmu pengetahuan yang diperoleh

khususnya bidang manajemen produksi dan operasi tentang pengendalian

kualitas.

3. Bagi pihak lain / umum

a. Sebagai bahan referensi bagi kegiatan keilmuan yang menyangkut

kegiatan pengawasan suatu produk di masa yang akan datang.

b. Dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dan acuan dasar bagi

penelitian atau pihak-pihak lain dalam melakukan penelitian yang sejenis.


9
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 LANDASAN TEORI

2.1.1 SISTEM

A. Pengertian Sistem

Menurut Jogiyanto (2008:34),

“Sistem (system) dapat didefinisikan dengan pendekatan prosedur dan

dengan pendekatan komponen. Dengan pendekatan prosedur, sistem dapat

didefinisikan sebagi kumpulan dan prosedur-prosedur yang mempunyai

tujuan tertentu. Dengan pendekatan komponen, sistem didefinisikan sebagai

kumpulan dari komponen yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya

membentuk satu kesatuan untuk mencapai tujuan tertentu.”

Menurut Jogiyanto (2008:54) mengemukakan bahwa “Karakteristik yang

terkandung dalam sistem meliputi komponen-komponen berikut ini, batasan sistem

(boundary), lingkungan luar sistem, penghung (interface), input, output proses dan

sasaran atau tujuan”.

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang

saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem dapat

berupa suatu subsistem maka, sistem produksi adalah subsistemnya.

10
11

Suatu sistem memiliki batasan sistem yang merupakan daerah yang

membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan

yang lainnya. Batas sistem menunjukan ruang lingkup dari suatu sistem. Lingkungan

luar sistem adalah apapun diluar batas dari sistem yang dapat mempengaruhi operasi

sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan tapi dapat bersifat

merugikan sistem. Bila bersifat menguntungkan maka lingkungan tersebut harus tetap

dijaga dan di pelihara. Namun bila bersifat merugikan maka harus ditahan dan

dikendalikan, karena dapat mengganggu kelangsungan hidup dari sistem.

Pengolahan sistem merupakan bagian dari sistem yang akan merubah input

menjadi output. Misalnya sistem produksi akan mengolah bahan baku menjadi barang

jadi. Suatu sistem pasti memiliki tujuan atau sasaran, karena sasaran dari sistem akan

sangat menentukan input yang dibutuhkan sistem dan output yang akan dihasilkan

sistem.

Dari definisi-definisi diatas peneliti mengambil kesimpulan bahwa sistem

merupakan hal yang mendasar dalam suatu organisasi untuk membentuk suatu

kesatuan dalam mencapai tujuan tertentu.

2.1.2 PENGENDALIAN INTERN

A. Pengertian Pengendalian Internal

Pengendalian adalah suatu proses pengaturan aktivitas organisasi agar

elemen-elemen kinerja yang menjadi target tetap pada batas-batas yang dapat
12

diterima. Pada satu titik tertentu, pengendalian menyediakan indikasi apakah kinerja

aktual perusahaan dari segi keuangan, produktivitas, atau elemen-elemen lain telah

menyimpang dari rencana awal atau tidak. Pengendalian menyediakan mekanisme

bagi perusahaan untuk menyesuaikan diri jika kinerja telah melewati batas-batas yang

dapat diterima (Griffin, 2004: 162).

Adapun pengertian pengendalian internal menurut COSO (Committe of

Sponsoring Organization) pada buku Auditing yang disusun oleh Jusup (2001:252)

mendefinisikan sebagai berikut :

“Pengendalian intern sebagai suatu proses yang dipengaruhi oleh dewan

komisaris, manajemen dan personil satuan usaha lainnya yang dirancang untuk

mendapat keyakinan memadai tentang pencapaian tujuan dalam hal-hal berikut:

a) Keandalan barang yang tidak terjadi kerusakan (reject)

b) Kesuksesan dengan undang-undang dan peraturan yang berlaku

c) Efektifitas dan efisiensi operasi.

”Sedangkan menurut Mulyadi (2008) mengatakan bahwa “Sistem

pengendalian Intern meliputi struktur organisasi, metode dan ukuran-ukuran yang

dikoordinasi untuk menjaga kekayaan organisasi, mengecek ketelitian dan kendala

data akuntansi, mendorong efisiensi dan mendorong dipatuhinya kebijakan

manajemen”.
13

Jadi peneliti menyimpulkan bahwa pengendalian intern merupakan proses

yang dipengaruhi oleh sumber daya manusia yang dirancang untuk membantu

organisasi mencapai suatu tujuan atau objektif tertentu. Pengendalian intern

merupakan suatu cara untuk mengarahkan, mengawasi, dan mengatur sumber daya

suatu organisasi.

Kemudian Mulyadi (2010) mengungkapkan bahwa terdapat beberapa konsep

dasar dari pengendalian internal, diantaranya adalah :

1) Pengendalian internal merupakan suatu proses untuk mencapai suatu tujuan

tertentu, bukan tujuan itu sendiri. Pengendalian internal merupakan suatu

rangkaian tindakan dan menjadi bagian tidak terpisahkan, bukan hanya

sebagai tambahan dari insfrastruktur entitas.

2) Pengendalian internal dijalankan oleh orang bukan hanya terdiri dari pedoman

kebijakan dan formulir, namun dijalankan oleh orang dari setiap jenjang

organisasi, yang mencakup dewan komisaris, manajemen dan personel lain.

3) Pengendalian internal dapat diharapkan mampu memberikan keyakinan

memadai, bukan hanya keyakinan mutlak, bagi manajemen dan dewan

komisaris entitas. Keterbatasan yang melekat dalam semua sistem

pengendalian internal dan pertimbangan manfaat dan pengorbanaan dalam

pencapaina tujuan pengendalian menyebabkan pengendalian internal tidak

dapat memberikan keyakinan mutlak.


14

4) Pengendalian internal ditunjukan untuk mencapai tujuan yang saling berkaitan

diantaranya pelaporan keuangan, kepatuhan, dan operasi.

B. Tujuan Pengendalian Intern

Tujuan pengendalian intern menurut Mustofa (1987:78) adalah :

a. Mengamankan harta perusahaan, berarti melindungi kekayaan perusahaan

terhadap pencarian dan pembuatan yang sejenis yang berhubungan dengan

kekayaan perusahaan. Dengan pengendalian intern yang baik, maka harta atau

kekayaan-kekayaan perusahaan akan lebih aman karena semua harta

perusahaan dicatat dengan teliti dipegang oleh orang yang berwenang yang

telah ditetapkan lebih dahulu sehingga pertanggung jawaban akan jelas.

b. Memperoleh data yang dipercaya, karena dapat dipakai oleh pihak ekstern,

oleh berbagai pihak yang kepentingannya berbeda-beda, dan dipercaya karena

dapat dipakai untuk keperluan intern perusahaan. Data bisa dipakai untuk

menentukan tindakan lanjut tentang produksi, penjualan, pengukuran efisiensi

dan lain-lain. Apabila data tidak bisa dipercaya, suatu analisa tidak perlu

dilakukan sebab hanya menghasilkan kesimpulan yang salah.

c. Melancarkan operasi dan efisiensi, agar operasi tetap lancer pada kapasitas

yang maksimal, penjualan selalu di imbangi dengan kemajuan-kemajuan

dibidang organisasi dan prosedur-prosedur selalu dilakukan. Setiap periodic

selalu dievaluasi kelemahan-kelemahannya dan memberikan perbaikan-

perbaikan yang diperlukan. Organisasi selain berfungsi melancarkan


15

operasional juga berfungsi pengendalian efisiensi. Dengan di terapkannya

divisi-divisi atau bagian-bagian yang ada didalam suatu organisasi sebagai

pusat pertanggung jawaban maka para kepala devisi atau kepala bagian

memperoleh tugas pengawasan efisiensi.

d. Mendorong ditaatinya kebijakan-kebijakan manajemen adalah karyawan

sebagai motor penggerak organissai perusahaan dalam mencapai tujuan.

Meskipun rencana dan kebijakan telah ditentukan oleh manajer tingkat atas ,

bila tidak ada ketaatan karyawan untuk melaksanakan rencana, maka rencana

tersebut akan sia-sia. Pemberian tugas dan pendelegasian wewenang intern

akan mendorong karyawan untuk mentaati kebijaksanaan tersebut.

Sesuai dengan tujuan tersebut maka pengendalian intern dapat dibagi

menjadi:

a. Pengendalian Intern Akuntansi (Internal Accounting Controls)

Dibuat untuk mencegah terjadinya kedidak efisiensian yang tujuannya adalah

menjaga kekayaan perusahaan dan memeriksa keakuratan data akuntansi. Umumnya

kebijakan-kebijakan manajemen, pelaksanaan aktivitas meliputi persetujuan,

pemisahan antara fungsi operasional penyimpangan dan pencatatan, serta pengawasan

fisik atas kekayaan.

b. Pengendalian Intern Administratif (Internal Administratif Controls)


16

Dibuat untuk mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen yang tujuannya

adalah untuk memperoleh informasi mengenai hasil operasi, apakah pelaksanaan

pekerjaan menyimpang dari rencana , ada ketidak efesiensian atau tidak.

2.1.3 KUALITAS PRODUK

A. Pengertian Produk

Produk merupakan aspek penting dalam variabel marketing mix. Produk juga

sebagai salah satu variable yang menentukan dalam kegiatan suatu usaha, karena

tanpa produk suatu perusahaan tidak dapat melakukan kegiatan untuk mencapai hasil

yang diharapkan. Banyaknya pesaing dalam dunia bisnis memerlukan suatu produk

yang berbeda satu sama lainnya dan ataupun sama. Produk suatu perusahaan haruslah

memiliki suatu keunggulan ataupun kelebihan dibandingkan produk yang dihasilkan

perusahaan lain.

Menurut Kotler dan Armstrong, (2008:266) mendefinisikan produk sebagai

“segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepada pasar agar menarik pehatian, akuisisi,

penggunaan, atau konsumsi yang dapat memuaskan suatu keinginan atau kebutuhan”.

Menurut Tjiptono (1999:95), Produk adalah segala sesuatu yang di tawarkan

produsen untuk diperhatikan, diminati, dicari, dibeli, digunakan, atau dikonsumsi

pasar sebagai pemenuhan kebutuhan atau keinginan pasar yang bersangkutan.


17

J. Stanton (1997) menyebutkan pengertian produksi sebagai berikut, produk

secara sempit dapat diartikan sebagai sekumpulan atribut fisik yang secara nyata

terkait dalam sebuah bentuk dapat diidentifikasikan.

Sedangkan secara luas, Produk merupakan sekumpulan atribut yang nyata dan

tidak nyata yang didalamnya mencakup warna, kemasan, harga, presise, pengecer,

dan pelayanan dari pabrik dan pengecer yang mungkin diterima oleh pembeli sebagai

sebuah hal yang dapat memberikan kepuasan atas keinginannya.

Menurut Kotler & Armstrong, (2001: 346) Produk (product) adalah segala

sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan perhatian, dibeli,

digunakan, atau dikonsumsi yang dapat memuaskan keinginan dan kebutuhan. Secara

konseptual produk adalah pemahaman subyektif dari produsen atas sesuatu yang

biasa ditawarkan debagai usaha untuk mencapai tujuan organisasi melalui pemenuhan

kebutuhan dan kegiatan konsumen sesuai dengan kompetensi dan kapasitas organisasi

serta daya beli pasar. Selain itu produk dapat pula diidentifikasikan sebagai presepsi

konsumen yang dijabarkan oleh produsen melalui hasil produksinya. Produk dapat

dipandang penting oleh konsumen dan dijadikan pengambilan keputusan pembelian.

a. Atribut Produk

Menurut kotler & Armstrong 2001:354) beberapa atribut yang menyertai dan

melengkapi produk (karakteristik atribut produk) adalah :

1. Merek (Branding)
18

Merek (Brand) adalah nama, istilah, tanda, symbol, atau rancangan, atau

kombinasi dari semua ini yang dimaksudkan untuk mengidentifikasi produk atau jasa

dari atau kelompok penjual dan membedakannya dari produk pesaing. Pemberian

merek merupakan masalah pokok dalam strategi produk. Pemberian merek itu mahal

dan memakan waktu, serta dapat menambah keberhasilan yang besar pada produk

(Kotler & Amstrong, (2001:360)).

2. Pengemasan (Packing)

Pengemasan (Packing) adalah kegiatan merancang dan membuat waadah atau

pembungkus suatu produk.

3. Kualitas Produk (Product Quality)

Kualitas Produk (Product Quality) adalah kemampuan suatu produk untuk

melaksanakan fungsinya meliputi, daya tahan keandalan, ketepatan kemudahan

operasi dan perbaikan, serta atribut bernilai lainnya. Untuk meningkatkan kualitas

produk perusahaan dapat menerapkan program “Total Quality Management (TQM)”.

Selain mengurangi kerusakan produk, tujuan pokok kualitas total adalah untuk

meningkatkan nilai pelanggan.

b. Tingkatan Produk

Pada dasarnya tingkatan produk adalah sebagai berikut :

1. Produk Inti (Core Product)

Produk inti terdiri dari manfaat inti untuk pemecahan masalah yang dicari.
19

2. Produk Aktual (Actual Product)

Seorang perencanaan produk harus menciptakan produk actual (Actual

Product) disekitar produk inti. Karakteristik dari produk actual diantaranta, tingkat

kualitas, nama merek, kemasan yang dikombinasikan dengan cermat untuk

menyampaikan manfaat inti (Kotler & Armstrong, (2001:348)).

3. Produk Tambahan

Produk tambahan harus diwujudkan dengan menawarkan jasa pelayanan

tambahan untuk memuaskan konsumen, misalnya dengan menanggapi dengan baik

claim dari konsumen dan melayani konsumen lewat telepon jika konsumen

mempunyai masalah atau pertanyaan. (Kotler & Armstrong, (2001:349)).

B. Pengertian Kualitas Produk

Pengertian dan konsep kualitas memiliki arti yang sangat luas,

sehinggaterdapat berbagai definisi atas kualitas,. Menurut para ahli salah satunya,

Ahyari (2003:239) “Kualitas didefinisikan sebagi jumlah dari atribut atau sifat-sifat

sebagaimana dideskripsikan di dalam produk (dari jasa) yang bersangkutan “.

Kualitas produk merupakan fokus utama dalam perusahaan. Kualitas

merupakan salah stu kebijakan penting dalam meningkatkan daya saing produk yang

utama memberi kepuasan kepada konsumen yang melebihi atau paling tidak sama

dengan kualitas dari pesaing.


20

Kualitas mencakupi produk, jasa, manusia, proses dan lingkungan. Pada sisi

yang lain kualitas juga merupakan kondisi yang selalu berubah (misalnyan apa yang

dianggap merupakan kualitas saat ini mungkin dianggap kurang berkualitas pada

masa yang akan datang ).

Pengertian atau definisi kualitas dapat berbeda makna bagi setiap orang,

karena kualitas memiliki banyak kriteria dan sangat tergantung pada konteksnya.

Banyak pakar dibidang kualitas yang mencoba untuk mendefinisikan kualitas

berdasarkan sudut pandangnya masing-masing.

a. Manfaat Kualitas Produk

Kualitas memiliki hubungan yang erat dengan kepuasan pelanggan. Kualitas

memberikan suata dorongan kepada pelanggan untuk menjalin ikatan hubungan yang

kuat dengan perusahaan.

Dalam jangka panjang ikatan seperti ini memungkinkan perusahaan untuk

memahami dengan seksama harapan pelanggan serta kebutuhan mereka. Dengan

demikian perusahaan dapat meningkatkan kepuasan pelanggan dimana perusahaan

memaksimalkan atau meniadakan pengalaman pelanggan dapat menciptakan

kesetiaan atau kepuasan pelanggan pada perusahaan yang memberikan kualitas

memuaskan.

Menurut Kotler dalam Sangadji dan Sopiah, (2013:116) secara ringkas

manfaat dari kualitas yang superior antara lain berupa :


21

a. Loyalitas pelanggan yang lebih besar

b. Pangsa pasar yang lebih besar

c. Harga saham yang lebih tinggi

d. Harga jual yang lebih tinggi

e. Produktivitas yang lebih besar

Semua manfaat tersebut pada akhirnya akan mengarah pada peningkatan daya

saing berkelanjutan dalam organisasi yang mengupayakan pemenuhan kualitas yang

bersifat costomer-driven. Dalam jangka panjang perusahaan akan tetap survive dan

menghasilkan laba.

2.1.4 SISTEM PRODUKSI

A. Pengertian Produksi

Produksi adalah kegitan untuk menciptakan dan menambah kegunaan suatu

barang dan jasa. Untuk memenuhi kebutuhan yang beraneka ragam, manusia

memerlukan barang dan jasa. Suatu kegiatan yang menghasilkan barang dan jasa

disebut produksi.

Produksi adalah “Kegiatan yang mentransformasikan masukan (input)

menjadi keluaran (output), tercakup semua aktivitas atau kegiatan yang menghasilkan

barang atau jasa, serta kegiatan-kegiatan lain yang mendukung atau menunjang usaha
22

untuk menghasilkan produk tersebut yang berupa barang-barang atau jasa (Assauri,

2004:17)

Menurut Drs. Eko Harsono (1994:4)

Produksi adalah setiap usaha manusia / kegiatan yang membawa benda ke dalam

suatu keadaan sehingga dapat dipergunakan untuk kebutuhan manusia dengan lebih

baik.

Menurut Assauri (1999:11)

Produksi merupakan suatu kegiatan atau proses yang mentransformasikan masukan

(input) menjadi hasil keluaran

(output).

Menurut Magfuri (1987:72)

Produksi adalah mengubah barang agar mempunyai kegunaan untuk memenuhi

kebutuhan manusia. Produksi merupakan segala kegiatan untuk menciptakan atau

menambah guna atas suatu benda yang ditunjukan untuk memuaskan orang lain

melalui pertukaran.

Menurut Partadireja (1985:21), “Produksi adalah segala kegiatan yang

bertujuan untuk meningkatkan atau menambah guna atas suatu benda atau segala

kegiatan yang ditujukan untuk memuaskan orang lain melalui pertukatan”.

Menurut Heizer dan Render (2005:4)


23

Produksi adalah proses penciptaan barang dan jasa.

Barang dan jasa yang di produksi adalah untuk memenuhi kebutuhan manusia.

Kegiatan produksi membutuhkan faktorfaktor produksi seperti sumber alam, tenaga

kerja, modal dan teknologi. Pada hakekatnya produksi merupakan pencipta atau

penambahan faedah atau bentuk, waktu dan tempat atas faktorfaktor produksi

sehingga lebih bermanfaat bagi kebutuhan manusia. Pengertian propduksi secara luas

adalah usaha atau kegiatan yang dilakukan menimbulkan kegunaan dari suatu barang

dan jasa untuk memenuhi kebutuhan orang banyak.

B. Siklus Produksi

Dalam suatu bisnis, siklus produksi memiliki peranan penting dalam

pencapaian tujuan perusahaan. Siklus produksi menghasilkan produk yang dapat

dijual untuk menghasilkan laba, yang berarti mendorong terciptanya profitabilitas

bagi perusahaan. Lebih dari itu, siklus produksi yang di jalankan dengan baik mampu

menghasilkan produk yang sesuai dengan harapan pelanggan, penyerahan tepat

waktu, serta pencapaian efektivitas dan efisiensi operasi. Menurut Krismiaji

(2005:393) menjelaskan siklus produksi adalah “Siklus yang memproses bahan baku

menjadi produk jadi (barang atau jasa) yang siap untuk dijual”.

C. Aktivitas-Aktivitas Siklus Produksi

Siklus produksi dapat dibagi kedalam empat aktivitas dasar (Romey dan

Steinbart, 2005:140), yaitu :


24

1. Desain Produk

Tujuan aktivitas ini adalah mendesain sebuah produk yang memenuhi

permintaan dalam hal kualitas, kekuatan dan fungsi dan secara simultan

meminimalkan biaya produksi. Dokumen utama yang digunakan adalah :

a. Daftar bahan baku (bill of material) berisi nomor bahan baku, deskripsi, serta

jumlah masing-masing komponen bahan baku yang digunakan dalam satu unit

produk jadi.

b. Daftar operasi (operation list) berisi kebutuhan tenaga kerja dan mesin yang

diperlukan untuk memproduksi produk.

2. Perencanaan dan Penjadwalan

Tujuan langkah ini adalah mengembangkan rencana produksi cukup efisien

untuk memenuhi pesanan yang ada dan mengantisipasi permintaan jangka pendek

tanpa menimbulkan kelebihan persediaan barang jadi. Menurut Romey dan Steinbart

(2005:142) terdapat dua metode perencanaan sumber daya produksi yang umum

dijelaskan sebagai berikut :

a. Perencanaan sumber daya produksi (manufacturing resource plaming/MRP-

II), yakni memproduksi barang sebagai ekspetasi dari pelanggan dengan

mencari keseimbangan antara kapasitas produksi yang ada dengan kebutuhan

bahan baku untuk memenuhi kebutuhan penjualan.

b. Sistem produksi just-in-time (JIT), bertujuan untuk meminimumkan atau

meniadakan persediaan bahan baku, barang dalam proses, dan barang jadi
25

karena barang hanya diproduksi untuk merespon permintaan konsumen.

Sistem ini beroprasi atas dasar rencana produksi jangka pendek.

3. Operasi Produksi

Umumnya setiap perusahaan membutuhkan data yang berasal dari operasi

produksinya : bahan baku yang digunakan, jam tenaga kerja yang digunakan, opersai

mesin yang dilakukan, serta biaya overhead produksi lainnya yang terjadi. Dokumen

yang terkait dengan aktivitas operasi produksi diantaranya bukti pengembalian barang

gudang, jam kartu kerja, dan laporan produk selesai. Bukti pengambilanbarang

gudang merupakan formulir yang digunakan oleh fungsi produksi untuk

mengembalikan bahan baku ke gudang. Pengembalian tersebut umumnya disebabkan

karena adanya sisa bahan yang tidak terpakai dalam proses produksi. Kartu jam kerja

digunakan untuk mencatat jam tenag kerja langsung yang dikonsumsi untuk

memproduksi yang tercantum dalam surat order produksi. Sementar itu laporan

produk selesai dibuat oleh fungsi produksi untuk memberitahukan selesainya

produksi pesanan kepada fungsi yang terkait (Mulyadi, 2010:416-418).

4. Akuntansi Biaya

Sistem informasi akuntansiharus mengumpulkan biaya berdasarkan berbagai

kategori dan kemudian membebankan baiayabiaya tersebut ke produk tertentu dan

unit organisasional tertentu. Dokumen yang digunakan dalam aktivitas ini adalah

seluruh dokumen yang digunakan pada aktivitas sebelumnya ditambah bukti

memorial (journal voucher).


26

D. Pengerian Sistem Produksi

“Sistem atau siklus produksi berkaitan dengan proses mengubah bahan baku

menjadi barang jadi. Sistem ini meliputi perencanaan dan pengendalian tentang jenis

dan jumlah barang yang di produksi, tingkat persediaan yang harus diselenggarakan,

dan transaksi-transaksi serta kejadian-kejadian yang bersangkutan dengan proses

produksi” (AL. Haryono Jusup 2002:151).

Transaksi dalam sisten ini dimulai pada saat bahan baku diminta untuk

keperluan produksi, dan diakhiri dengan pengiriman barang yang diproduksi menjdai

barang jadi.

E. Fungsi-fungsi serta Pengendalian yang Terkait dengan Sistem

Produksi

1. Fungsi Penjualan

Jika dalam suatu perusahaan produksinya berdasarkan pesanan dari pembeli,

bagian order penjualan berfungsi menerima order dari costumer dan menentukan

order tersebut ke departemen produksi.

2. Fungsi Otoritas Produksi

Fungsi ini bertanggung jawab untuj membuat perintah produksi bagi bagian-

bagian yang ada dibawahnya yang akan terkait dalam pelaksanaan proses produksi
27

guna memenuhi perintah produksi dan fungsi penjualan. Fungsi otoritas produksi

berada ditangan departemen produksi dan biasanya dibantu oleh fungsi perancanaan

dan pengawasan produksi dalam membuat order produksi. Surat order produksi ini

dilampiri surat kebutuhan dan daftar keinginan produksi.

3. Fungsi Produksi

Fungsi ini bertanggung jawab untuk melaksanakan produksi sesuai dengan

surat order produksi yang diterima dari departemen produksi dan daftar kebutuhan

bahan serta daftar kegiatan produksi yang melampiri surat order produksi.

4. Fungsi Perencanaan dan Pengawasan Produksi

Fungsi ini bertanggung jawab untuk membantu Departemen Produksi dalam

merencanakan dan mengawasi kegiatan produksi. Otoritas pelaksanaan produksi

diberikan didepartemen perencanaan dan pengendalian produksi berdasarkan order

yang diterima dari pembeli ataupun analis taksiran penjualan dan permintaan barang.

Dokumentasi otoritas dilakukan dengan menerbitkan order produksi bernomor urut

cetak. Selain itu dibuat juga laporan permintaan bahan yang menunjukan bahan baku

dan bahan lain yang dibutuhkan bahan yang harus dibeli dahulu, maka salah satu

copy laporan dikirimkan ke bagian pembelian.

5. Fungsi Gudang

Fungsi gudang bertanggung jawab untuk melayani permintaan bahan baku

dan bahan atau barang yang lain yang disimpan digudang.


28
BAB III

METODE PENELITIAN

1.1 JENIS PENELITIAN

Jenis penelitian ini berupa penelitian lapangan dengan mengambil suatu objek

penelitian yang ada di PT. Sansan Saudaratex Jaya 2. Metode penelitia ini adalah

penelitian deskriptif kualitatif, berupa kata-kata lisan atau tulisan tentang tingkah laku

manusia yang dapat diamati. Data kualitatif itu berwujud uraian terperinci responden,

tanpa mencoba mencocokan suatu gejala dengam kategori buku yang telah ditetapkan

sebelumnya, sebagaimana jawaban pertanyaan (Sutopo, 2010;4).

Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami

fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian. Misalnya: perilaku,

presepsi, motivasi, tindakan, dan lain-lain, secara holistik, dan dengan cara deskripsi

dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan

dengan memanfaatkan berhbagai metode alamiah (Moleong, 2007:6). Penelitian ini

bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengendalian intern dalam meningkatkan

kualitas produksi pada PT, Sansan Saudaratex Jaya 2, yaitu yang berkaitan dengan

lingkungan pengendalian, penaksiran resiko, aktivitas pengendalian, informasi dan

komunikasi, serta pengawasan. Dari penelitian ini dapat diketahui apakah

pengendalian intern dalam meningkatkan kualitas produksi sudah berjalan dengan

efektif atau belum. Data yang di peroleh dari penelitian ini disusun dan dipelajari

29
30

menurut urutannya dan dihubungkan satu dengan yang lainnya secara menyeluruh

sehingga kesimpulan yang dapat diambil hanya berlaku untuk tempat yang diteliti

saja.

1.2 WAKTU DAN TEMPAT PENELITIAN

A. Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan pada bulan April 2019

B. Tempat Penelitian

Penelitian dilakukan di PT. Sansan Saudaratex 2 yang beralatkan di

Jl Raya Cimindi No. 103, Cimahi

1.3 SUBJEK DAN OBJEK PENELITIAN

A. Subjek Penelitian

Subjek penelitian adalah orang-orang yang mengerti tentang kualitas produk

pada perusahaan tersebut, diantaranya pimpinan, karyawan bagian produksi, bagian

administrasi, dan bagian penerjemah.

B. Objek Penelitian
31

Objek yang akan diteliti adalah kualitas produk yang disajikan oleh

perusahaan, beserta dengan pengendalian internalnya.

1.4 DATA DAN SUMBER DATA PENELITIAN

Data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu :

A. Data Primer

Data primer adalah data yang langsung diperoleh dari sumber data pertama

dilokasi penelitian atau obyek penelitian (Sugioni, 2014:137).

Data primer tersebut diperoleh dengan melakukan observasi langsung di PT.

Sansan Saudaratex Jaya 2. Data Primer dalam penelitian ini diperoleh dari wawancara

bersama manajer PT. Sansan Saudaratex Jaya 2.

B. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang didapat secara tidak langsung melalui media

perantara, misalnya melalui buku, jurnal, dokumen, dan lain-lain (Sugiono,

2014:137). Data sekunder dalam penelitia ini diperoleh dari membaca buku dan

dokumen dari PT. Sansan Saudaratex Jaya 2 yang berkaitan dengan kualitas produk,,

data jumlah produk yang rusak/bulan, data jumlah produksi/bulan, dan dokumen dari

PT. Sansan Saudaratex Jaya 2.

1.5 METODE PENGUMPULAN DATA


32

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini antara lain :

1. Pengamatan (observasi)

Pengamatan yaitu pengumpulan data dengan mengadakan pengamatan secara

langsung terhadap objek yang diteliti (Suharsoimi Arikunto, 2002:133)

2. Wawancara (Interview)

Wawancara yaitu teknik pengumpulan data dalam metode survey yang

menggunakan npertanyaan secara lisan yang dilakukan oleh pewawancara (Interview)

untuk memperoleh informasi dariterwawancara. (Suharsimi Arikunto, 2002:132)

3. Dokumentasi

Metode dokumentasi yaitu suatu usaha yang dilakukan dalam kajian untuk

mengumpulkan data dengan cara menggunakan sumber informasi untuk mencapai

tujuan yang diharapkan. Metode dokumentasi ini digunakan untuk memperoleh

gambaran mengenai masalah yang terjadi dalam perusahaan.

Akan tetapi berdasarkan tinjauan langsung ke objek penelitian, maka dilarang

mendokumentasi bagian produksi berupa foto atau video karena hal tersebut

merupakan rahasia atau ketentuan dari PT. Sansan Saudaratex Jaya 2.


33
DAFTAR PUSTAKA

Ahyari, Agus. 2000. Manajemen Produksi. BPFE-UGM. Yogyakarta.

Al. Haryono Jusup. 2001. Dasar-Dasar Akuntansi, Jilid 2. Yogyakarta: Bagian

Penerbitan Sekolah Tinggi Ilmu YKPN.

Assauri, Sofjan. 2004. Manajemen Pemasaran, Rajawali Press, Jakarta.

Fandy Tjiptono. 1999. Strategi Pemasaran. Yogyakarta: Andi Offset.

Georgopolous dan Tannenbaum. 1985. Efektivitas Organisasi. Jakarta: Erlangga

Handayaningrat, Soewarno. 1994. Pengantar Studi Ilmu Administrasi dan

Manajemen. Jakarta: Haji Masagung.

Hiro Tugiman. 2006. Pengendalian Internal

HM, Jogiyanto. 2008. Sistem Teknologi Informasi. Yogyakarta: CV ANDI

OFFISET.

Kotler dan Keller. 2009. Manajemen Pemasaran, Jilid I, Edisi ke 13. Jakarta:

Erlangga.

Kotler, Amstrong. 2001. Prinsip-prinsip pemasaran, Edisi keduabelas, Jilid 1. Jakarta:

Erlangga.

Kotler, P. Armstrong, G. 2008. Prinsip-prinsip Pemasaran. Sabran Bab,Penerjemah.

Jakarta: Erlangga.

34
35

Krismiaji. 2015. Sistem Informasi Akuntansi, Edisi Keempat. UPP STIM YKPN,

Yogyakarta.

Mulyadi, 2010, Sistem Akuntansi, Edisi katiga, Salemba Empat, Jakarta.

Mulyadi. 2008. Sistem Akuntansi. Jakarta: Salemba Empat.

Murti et, Sumiarti. 1987. Dasar-dasar Ekonimi Perusahaan Edisi II. Yogyakarta:

Liberty.

Partadireja, Ace. 1985 . Pengantar Ekonomi. Yogyakarta: BPFE-UGM.

Romey, Marshall B dan Paul John Steinbart, Paul John. 2005. Accounting

Information System, 2-9th Edition, Salemba Empat, Jakarta.

Sangadji, E. M., & Sopiah, 2013. Consumer Behavior: Perilaku Konsumen dan

Strategi Pemasaran Jilid 2. Jakarta: Erlangga.

Stanton, William, J. 1997. Fundamental of Marketing. Edisi Bahasa Indonesia

Terjemahan oleh F.X. Budiyanto . Jakarta: Binarupa Aksara.

Suharmini, Arikunto. 2002. Prosedur Penelitian. Edisi Lima, Asdi Mahasatya,

Jakarta.

Tjiptono, Fandy. 2008. Strategi Pemasaran, Edisi 3. Yogyakarta: ANDI.

Zulian Yamit. 2013. Manajemen Kualitas Produk & Jasa. Yogyakarta: Ekonisi.

Anda mungkin juga menyukai