Proposal
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih Gelar Strata (S1) Pada
Oleh :
Affan Sumantri
Makassar
2021
i
Proposal
Oleh :
Affan Sumantri
Menyetujui,
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui,
Ketua Jurusan Teknik Industri
MAKASSAR
ii
2021
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui,
Ketua Jurusan Teknik Industri
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. atas segala
Muhammad SAW. sebagai suritauladan bagi sekalian ummat dalam segala aspek
kehidupan, sehingga menjadi motivasi penulis dalam menuntut ilmu pada bangku
kuliah.
tuaku terkasih dan tersayang yang tidak henti - hentinya menyebut namaku dalam
setiap doanya, yang telah merawat, mendidik, serta memberi dukungan moral dan
Selesainya tugas akhir ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, untuk itu
penulis dengan segala kerendahan dan keikhlasan hati juga mengucapkan terimakasih
kepada :
skripsi ini.
Industri.
dan doa.
8. Semua pihak yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu yang telah
proposal ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis menerima saran
dan kritik yang bersifat membangun untuk kesempurnaannya. Semoga proposal ini
Penulis
v
DAFTAR ISI
SAMPUL
LEMBAR PENGESAHAN............................................................................................... i
BAB I PENDAHULUAN
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
PENDAHULUAN
Pada masa sekarang ini perkembangan ekonomi melaju sangat cepat, tidak
dibidang perindustrian mengantar kita untuk melakukan langkah awal agar dapat
memperhatikan kualitas dari hasil produksinya yang bebas dari kecacatan atau
kerusakan. Karena hal itu dapat menghindari pemborosan biaya produksi dan harga
produk dapat lebih kompetitif. Perbaikan kualitas harus dilakukan terus-menerus agar
dapat meminimalisir kecacatan produk menurut sukardi dkk (2011). “product quality is
the ability of a product to perform its function, it includes the product’s several durability,
attributes”. artinya kualitas produk adalah kemampuan suatu produk untuk menjalankan
fungsinya, itu termasuk daya tahan beberapa produk, keandalan, presisi, kemudahan
operasi dan perbaikan, dan atribut berharga lainnya. Salah satu perusahaan yang
menginginkan hal tersebut yaitu PT. Triteguh Manunggal Sejati di kabupaten Gowa.
produksi minuman berperisa ini meliputi pemilihan bahan baku, proses pengolahan
proses yang berlangsung harus dikontrol agar produk akhir yang dihasilkan aman dan
layak dikonsumsi konsumen.perusahaan ini berproduksi dengan job order atau sesuai
dengan orderan yang diterima dari konsumen. Dalam proses produksinya tidak
terlepas dari adanya kesalahan baik yang mengakibatkan kerusakan pada produk
1
seperti kurang pres cup, kode IJP rusak, bocor jarum, terkontaminasi, seal miring dan
seal berkerut. Penyebab pada kerusakan prduk ini tidak lepas dari beberapa faktor
yang berasal dari mesin, manusia, metode, bahan baku dan lingkungan. Ini akan
dianalisi oleh penulis. Melihat sangat penting menyadari hal ini sehingga dapat
histogram, peta kendali, peta diagram, dan fishbone. check sheet dan histogram
digunakan untuk menyajikan data agar mempermudah dalam memahami data untuk
memonitor produk yang rusak apakah masih berada dalam kendali statistik atau tidak
(Budi Kho, 2017), Kemudian dilakukan identifikasi terhadap jenis cacat yang dominan
G. 2017), Langkah selanjutnya adalah mencari faktor – faktor yang menjadi penyebab
2017).
permasalahan dalam penelitian ini yaitu masih adanya kecacatan produk dari hasil
sebagai berikut :
rasa apel.
2
3. Mencegah dan mengurangi terjadinya kerusakan pada produk minuman mountea
a. Bagi perusahaan, hasil penelitian ini dapat dijadikan usulan perbaikan dalam
b. Bagi peneliti, sebagai syarat dalam pengerjaan tugas akhir serta meningkatkan
menambah pengetahuan.
Untuk membatasi permasalahan yang akan di bahas supaya lebih terarah sesuai
1. Batasan masalah hanya untuk produk mountea rasa apale yang di produksi pada
3. Pengambilan data produk cacat diambil proses produksi mouentea rasa apel.
4. Pengolahan dan analisa yang dilakukan pada produk serta tehnik pengendalian
kualitas yang digunakan adalah check seet, historam, peta kendali, diagram
pareto dan diagram sebab akibat (fish bone diagram) dan flowchart.
1. Studi pustaka, yaitu penelitian yang dilakukan dengan membaca dan memahami
leiteratur- leiteratur yang ada pada buku referensi yang dapat menunjang dan
3
dirasakan berkaitan dengan topik yang akan dibahas dalam penulisan tugas akhir
ini.
2. Studi lapangan, yaitu metode studi lapangan dimana data didapat langsung
Laporan tugas akhir ini disusun secara sistematis dalam 6 bab sebagai berikut :
BAB I : Pendahuluan
Pada bab ini berisikan tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan
Pada bab ini berisikan landasan teori-teori dari permasalahan yang dibahas
Seven tools dan penelitian terdahulu yang menjadi acuan penelitian ini.
Pada bab ini berisikan kerangka konsep penelitian dan metodologi penelitian
penelitian, waktu penelitian, populasi dan sampel, sumber data, jenis data dan
pengolahan data.
Pada bab ini berisikan pengumpulan data dan pengolahan data menggunakan
4
BAB V : Analisa Pemecahan Masalah
Pada bab ini berisikan analisa pembahasan berisi analisis dan pembahasan
Pada bab ini berisikan kesimpulan dari hasil pengumpulan dan pengolahan
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kualitas
dalam memenuhi kebutuhannya, hal ini karena pada era globalisasi seperti
sekarang ini jumlah produk sejenis yang beredar di pasaran sangat banyak
dan rata-rata produk tersebut memiliki harga dan fungsi dasar yang sama.
2017). Para pemilik bisnis tanpa terkecuali kini berlomba-lomba untuk dapat
suatu produk yang berkualitas (Marire, 2014). Produk yang berkualitas baik
harapan konsumen, yang tentunya akan membawa citra baik bagi perusahaan
(Indriastitu, 2017).
6
belum diolah sama sekali, hingga bahan tersebut berubah menjadi produk jadi
yang sesuai dengan standar perusahaan. Apabila produk yang diproduksi oleh
perusahaan tidak sesuai dengan standar yang telah ditetapkan, maka produk
belum diolah sama sekali, hingga bahan tersebut berubah menjadi produk jadi
produk yang diproduksi oleh perusahaan tidak sesuai dengan standar yang
oleh perusahaan, dan nantinya hasil analisis tersebut akan digunakan sebagai
agar proses produksi berjalan dengan lebih baik dan tentunya lebih
atau manfaatnya “
effectiveness “
7
4. Feigenbaum (1991) “Kualitas merupakan keseluruhan gabungan
produk tersebut”.
6. Elliot (1993) “Kualitas adalah sesuatu yang berbeda untuk orang yang
berbeda dan tergantung pada waktu dan tempat atau dikatakan sesuai
dengan tujuan”.
mengikuti kualitas apakah itu baik atau buruk. Kualitas akan muncul
standard produk dan cara melarang produk yang tidak dapat memenuhi
standard tersebut.
8
bersaing secara efektif pada ekonomi global, maka produk mereka harus
2. Featuers (Ciri atau keistimewaan), yaitu ciri khas yang membedakan dari
ditetapkan.
Kegiatan yang dilakukan untuk menjamin agar kegiatan produksi dan operasi yang
9
diharapkan dapat tercapai.
dengan spesifikasi atau pensyaratan yang ada dan mengambil tindakan penyehatan
yang sesuai apabila ada perbedaan atara penampilan yang sebenarnya dengan
menurut Juran (1988) sebagai keseluruhan cara yang digunakan untuk menentukan
verifikas dan penjagaan dari suatu tingkat kualitas produk atau proses yang dikehendaki
dengan cara perencanaan yang seksama, pemakaian peralatan yang sesuai, inspeksi
setengah jadi, barang jadi, sampai standar pengiriman produk akhir ke konsume, agar
barang (jasa) yang dihasilkan sesuai dengan spesifikasi kualitas yang direncanakan.
pengendalian kualitas adalah suatu aktivitas atau tindakan yang terencana yang
dan jasa agar sesuai dengan standar yang telah ditetapkan oleh perusahaan itu sendiri.
“inspeksi”. Dengan inspeksi, kegiatan ini sendiri sebenarnya justru merupakan bagian
dari kegiatan untuk mengendalikan kualitas produk atau proses, maka yang
kumpulan aktivitas dimana Kita berusaha untuk mencapai kondisi “fitnes for use”
tidak peduli dimana aktivitas tersebut akan dilaksanakan yaitu mulai pada saat produk
pengendalian kualitas antara lain akan meliputi aktivitas- aktivitas sebagai berikut :
pembuatannya.
• Dan lain-lain
memenuhi konsep “fitness for use“ ada dua macam yaitu parameter kualitas desain (
Derajat dimana kelas atau kategori dari suatu produk akan mampu
memiliki fungsi yang sama, bisa saja memberikan derajat kepuasan yang
contoh bisa dilihat pada rancangan televisi berwarna dan tidak berwarna.
“over design “ .
lainnya yang telah disepakati. Dalam pemakaian nantinya, maka produk tersebut
harus pula sesuai dengan fungsi yang telah dirancang sebelumnya. Kualitas
kesesuaian ini akan berkaitan dengan tiga macam bentuk pengendalian (control)
sebagai berikut :
cacat sebelum benar-benar terjadi. Contoh dalam hal ini seperti pembuatan
berlangsung.
ditetapkan.
1. Mengusahakan agar produk yang dihasilkan dapat mencapai standar kualitas yang
telah ditetapkan.
2. Mengusahakan agar produk-produk yang rusak menjadi sekecil mungkin, hal ini
12
▪ Menekan biaya inspeksi serendah mungkin
3. Menentukan tindakan perbaikan yang perlu dilakukan bila produk yang dihasilkan
produksinya nanti.
pembagian tanggung jawab yang jelas, sehingga dibutuhkan ahli yang mampu
3. Mesin (Machine)
metode kerja yang dijalankan baik, maka produk yang dihasilkan akan
13
kerja yang paling baik digunakan dalam perusahaan sehingga akan
5. Motivasi (Motivation)
6. Manajemen (Management)
terhadap kualitas produk. Ahli tehnik bertanggung jawab atas rancangan suatu
merencanakan ukuran kualitas seluruh aliran proses yang akan menjamin hasil
akhir akan memenuhi hasil standar tersebut. Kualitas pelayanan setelah produk
tersebut dimiliki oleh konsumen, telah menjadi suatu bagian penting dari paket
tersebut.
7. Pasar (Market)
yang melibatkan titik produk itu sendiri tetapi material dan metode kerja yang
konsumen secara cermat diamati oleh para pengusaha sebagai suatu dasar
fleksibel untuk dapat merubah sistem secara cepat dan tepat jika diperlukan.
8. Uang (Money)
Dengan meningkatkan persaingan produk pada pasar, menyebabkan
cukup besar untuk peralatan dan proses baru yang menjamin kualitas produk
sebagai berikut :
ada perbedan.
Menurut Magar dan Shinde, seven tools adalah alat statistik sederhana yang
digunakan untuk pemecahan masalah. Alat-alat ini baik dikembangkan di Jepang atau
diperkenalkan di Jepang oleh Guru Kualitas seperti Deming dan Juran. Kaoru Ishikawa
telah menyatakan bahwa 7 alat ini dapat digunakan untuk menyelesaikan 95 persen dari
semua masalah. Alat-alat ini telah menjadi fondasi kebangkitan industri Jepang yang
Alat statistik dasar telah mengambil banyak hal penting, karena seven tools sangat
Konsep di balik seven tools berasal dari Kaoru Ishikawa, yang menurut dia 95%
masalah terkait kualitas dapat diselesaikan dengan alat dasar ini. Kunci keberhasilan
Berikut merupakan penjelasan tiap-tiap point dari seven tools digunakan untuk
15
membantu pengumpulan data, definisi masalah, analisis pola atau tren, dan analisis
proses:
telah dicetak pada formulir, dengan maksud yang dapat dikumpulkan dengan
mudah dan ringkas. Check Sheet adalah mode yang dimaksudkan untuk
mengumpulkan data diskrit atau berkelanjutan dari suatu proses dengan cara
yang jelas dan terorganisir (Amitava, 2001). Data ini dapat digunakan sebagai
data input untuk alat kualitas lain seperti histogram, diagram pareto dan
Menurut Bauer (2006), Check Sheet adalah formulir yang digunakan untuk
adalah bentuk sederhana yang dapat Anda gunakan untuk mengumpulkan data
berguna. Jenis pengumpulan data ini dapat digunakan untuk hampir semua hal,
mulai dari memeriksa terjadinya jenis cacat tertentu hingga menghitung barang
sebagai berikut :
mengumpulkan.
yang akan diukur dan tuliskan di sisi kiri check sheet. Tentukan waktu atau
tempat yang sedang diukur dan tuliskan ini di bagian atas kolom.
16
sheet saat itu terjadi.
5. Menghitung data dengan jumlah jumlah kejadian untuk setiap kategori yang
diukur.
6. Data dari check sheet dapat diringkas dalam beberapa cara, seperti dengan
2.6.2 Histogram
variasi, dan histogram adalah salah satu metode untuk membuat ringkasan data
sehingga data dianalisis, yang menyajikan data secara grafis tentang seberapa
sering elemen yang terdapat pada proses terlihat. Menurut Besterfield (2001)
Histogram adalah alat grafik penting yang menunjukkan frekuensi relatif atau
terjadinya nilai data kontinyu, mengungkapkan di mana nilai yang paling berulang
batang) yang digunakan untuk merencanakan frekuensi dengan mana nilai yang
kebutuhan untuk mengevaluasi data yang terjadi pada frekuensi tertentu. Ini
17
pertanyaan yaitu :
3. Jika tindakan perlu diambil pada proses, tindakan apa yang sesuai?
proses dan variabilitas yang berurutan atau waktu. Peta kendali mungkin adalah
alat kualitas yang paling dikenal, paling berguna, dan paling sulit dipahami.
Menurut Heizer dan Render (2006), Peta kendali (Control Chart) adalah
gambaran grafik data sejalan dengan waktu yang menunjukkan batas atas dan
bawah proses yang ingin kita kendalikan. Peta kendali dibangun sedemikian rupa
sehingga data baru dapat dibandingkan dengan data masa lalu secara cepat.
Sampel output proses diambil dan rata-rata sampel ini dipetakan pada sebuah
diagram yang memiliki batas. Batas atas dan bawah dalam sebuah diagram
kendali bisa dalam satuan temperatur, tekanan, berat, panjang, dan sebagainya.
menurut Amitava (2008), Peta kendali adalah alat grafis untuk memantau
sebagai grafik kendali Shewhart, karena Walter A. Shewhart adalah orang yang
pertama kali mengajukan teori ini. Nilai-nilai karakteristik kualitas diplot sepanjang
sumbu vertikal, dan sumbu horizontal mewakili sampel, atau subkelompok (dalam
18
Gambar 2.3 Control Chart
Menurut Heizer dan Render (2014), Peta kendali dibedakan menjadi dua
golongan besar sesuai dengan karakteristik data yang diobservasi, yaitu Variabel
dan Atribut.
1. Data Variabel
b. Diameter poros.
berbentuk selang bilangan yang bisa terjadi dalam digit di belakang koma
hingga n digit, tidak dapat dihitung, dan tidak terhingga. Bentuk distribusi
yang rapat seperti ini lebih sensitive terhadap perubahan, namun akan
lebih sulit baik dalam mengidentifikasi apa yang harus diukur juga dalam
pengukuran aktual.
Ada tiga jenis peta kendali yang dapat digunakan dalam data
variable, yaitu :
1. R-chart
2. X-chart
3. S-chart
19
2. Data atribut
bilangan cacah dimana nilai data harus interger atau tidak pecahan, dapat
dihitung, dan terhingga. Pengukuran data atribut akan jauh lebih sederhana
Ada empat jenis peta kendali yang dapat digunakan dalam data
atribut, yaitu :
penyebab dan gejala. Menurut Besterfield (2001), diagram pareto juga disebut
kehilangan kualitas (80 %). Prinsip aturan 80/20 adalah menyatakan bahwa 80%
masalah berasal dari 20% masalah. Diagram Pareto didasarkan pada prinsip
20
penyebab sebagian besar efek.
data dan dapat digunakan untuk menetapkan prioritas mengenai peluang untuk
menurun. Dalam lingkungan sumber daya yang terbatas, diagram ini membantu
2.8 Menunjukkan bahwa yang paling sering tidak selalu berarti paling mahal.
2.10 Mengukur dampak perubahan yang dibuat dari sebelum dan sesudah
proses.
21
Gambar 2.4 Contoh Diagram Pareto
penyebab dan akibat dalam suatu permasalahan. Menurut Dina Rosmalia et al.
(2015) diagram sebab akibat adalah suatu diagram yang menunjukkan hubungan
penyebab dan karakteristik akar- akar penyebab dari masalah yang ditemukan
kerja), Materials (bahan baku dan bahan penolong), Motivation (motivasi), Money
direncanakan.
22
Gambar 2.5 Contoh Fishbond Diagram
Scatter diagram adalah alat yang berguna untuk memperjelas apakah ada
hubungan antara dua variabel, dan apakah hubungan itu positif atau negative.
yang mungkin antara perubahan yang diamati dalam dua set variabel yang
berbeda (Amitava, 2001). Dengan kata lain, ini digunakan untuk membuktikan
variabel diplot terhadap variabel plot yang lain untuk menentukan apakah ada
korelasi antara dua variabel. Diagram ini digunakan untuk memplot distribusi
dua variabel. Tujuan dari scatter diagram adalah untuk menampilkan apa yang
terjadi pada satu variabel ketika variabel yang lain diubah. Diagram digunakan
untuk menguji teori bahwa dua variabel terkait. Kemiringan diagram menunjukkan
23
Gambar 2.6 Contoh Scatter Diagram
Flow chart adalah salah satu metode efektif untuk mendefinisikan suatu
proses. Flow chart adalah gambar sederhana dari suatu proses. Bisa dikatakan
proses dari awal hingga akhir proses dalam suatu sistem. Flow chart
menunjukkan urutan kejadian dalam suatu proses. Flow chart pragmatis dapat
24
Diagram ini dapat digunakan sebagai rujukan mencari titik kegiatan yang
menimbulkan malasah pada sebuah proses. Berikut simbol dan arti yang
digunakan:
Proses Dokumen
Gambar 2.8 Aneka Simbol dan Arti dalam Process Flowchart
penggunaan alat sistematis, atau dengan kata lain sistematis alat kualitas.
semua seven tools, namun pada pengaplikasiannya hanya beberapa alat yang
25
cacat yang lain, empat
paling berpengaruh
terhadap kualitas
(11%).
Upaya dilakukanpenganalisaa
diketahui penyebab
tingkat kerusakan
kerja,material atau
lingkungan kerja.
26
Suharto Analisa Stattiscal Hasil peneletian
Bakhtiar, Pengendalian Quality Control
menunjukkan bahwa
Suharto Kualitas (SQC)
penyebab
Tahir dan Dengan
Ria Menggunakan penyimpangan
Asysyifa MetodeStatistic
kualitas pada UD.
Hasni al Quality
Mestika yaitu dari
(2013) Control (SQC)
di UD. sekian kerusakan
MestikaTapaktu
yang terjadi, yang
an
paling berpengaruh
adalah kerusakan
manusia, material,
Untuk megendalikan
yang menjadi
penyebab kerusakan
harus dilakukan
tindakan pencegahan
27
secara kapabilitas proses
Cp pada produk HK
tahun2014 diperoleh
Opportunity) diperoleh
Problem cacat
28
mengalami
penurunan yang
sebelumnya sebesar
% setelah dilakukan
perbaikan.
29
BAB III
produksi minuman berperisa ini meliputi pemilihan bahan baku, proses pengolahan
proses yang berlangsung harus dikontrol agar produk akhir yang dihasilkan aman dan
layak dikonsumsi konsumen.perusahaan ini berproduksi dengan job order atau sesuai
Dalam proses produksinya tidak terlepas dari adanya kesalahan baik yang
mengakibatkan kerusakan pada produk seperti kurang pres cup, kode IJP rusak, bocor
jarum, terkontaminasi, seal miring dan seal berkerut. Penyebab pada kerusakan prduk
ini tidak lepas dari beberapa faktor yang berasal dari mesin, manusia, metode, bahan
baku dan lingkungan. Ini akan dianalisi oleh penulis. Melihat sangat penting menyadari
hal ini sehingga dapat menghasilkan produk yang bermutu pada proses produksi itu
sendiri.
histogram, peta kendali, peta diagram, dan fishbone. check sheet dan histogram
digunakan untuk menyajikan data agar mempermudah dalam memahami data untuk
memonitor produk yang rusak apakah masih berada dalam kendali statistik atau tidak
(Budi Kho, 2017), Kemudian dilakukan identifikasi terhadap jenis cacat yang dominan
G. 2017), Langkah selanjutnya adalah mencari faktor – faktor yang menjadi penyebab
2017).
30
. Adapun kerangka konsep penelitian untuk lebih elas dapat dilihat dengan jelas
pada gambar :
Rekomendasi
31
3.3 Defenisi Oprasional variable
Cap IJP Yaitu cacat yang terjadi pada seal tidak Unit (IU)
kejadian tersebut.
Seal Yaitu cacat yang terjadi pada tutup cup Unit (IU)
32
Seal Yaitu cacat yang terjadi pada tutup Unit (IU)
33
BAB IV
METODOLOGI PENELITIAN
penelitian ini dilakukan untuk mengurangi tingakat kerusakan produk dibagian produksi.
4.2.1 Populsi
Populasi dalam penelitian ini adalah jumlah setiap variabel dari jenis
4.2.2 Sampel
Sampel dalam penelitian ini adalah jumlah setiap jenis kecacatan produksi
mountea rasa apale harian periode bulan september sampai desember 2020.
baik teks perkuliahan, jurnal, artikel, dokumen, internet dan sumber referensi lain
b. Penelitian Lapangan
penelitian.
34
jawab langsung dengan narasumber yang bersangkutan dengan penelitian
ini.
Adapun jenis data yang dibutuhkan adalah data primer dan data sekunder di PT
Japfa Comfeed Indonesia Tbk Unit Makassar bagian stock control finish product. Data
primer dan data sekunder yang dibutuhkan dalam pengolahan data adalah :
1. Data kuantitatif, yaitu data data yang diperoleh dalam bentuk angka yang
a. Jumlah produksi
2. Data kualitatif, yaitu data yang diperoleh dalam bentuk informasi yang tidak
a. Jenis kerusakan
dokumentasi. Dalam penelitian ini dokumen yang diperoleh berupa laporan kegiatan
produksi, laporan jumlah produksi, laporan jenis kecacata produksi, dan laporan jumlah
35
2. Membuat histogram
7. Membuat flowchart
36
4.7 Kerangka pemecahan masalah (Flowchart)
Mulai
Perumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Pengumpulan Data :
1. Proses Produksi
2. Data kuantitatif 3. Data kualitatif
a. Jumlah produksi a. jenis kerusakan
b. Jumlah produk yang rusak b. penyebab kerusakan
c. Bagan proses produksi
Pengolahan Data
37
DAFTAR PUSTAKA
Besterfield, Dale H. 2001. Total Quality Control Management. Edisi 6 New Jarsey
: Prentice- Hall
Besterfield, Dale H. 2009. Total Quality Control Management. Edisi 3 New Jarsey
: Prentice- Hall
Crosby, Philip B. 1979. Quality is Free. New York : Mc-Graw Hill Book Inc
Devani, Vera, dan Fitri Wahyuni. 2017. “Pengendalian Kualitas Kertas Dengan
Fakhri, Faiz Al. 2010. Analisis Pengendalian Kualitas Produksi di PT. XYZ Dalam
Pustaka Utama.
Jay Heizer & Barry Render. 2006. Operations Management. Salemba Empat.
Jakarta
Montgomery, Douglas C. 2009. Statistical Quality Control 6th Asia : John Wiley &
Muhamadiyah Jakarta.
Yamit, Z. 2002. Manajemen Kualitas Produk Dan Jasa, Edisi Pertama. Yogyakarta
Yamit, Z. 2013 Manajemen Kualitas Produk Dan Jasa, Edisi Kelima. Yogyakarta :