Anda di halaman 1dari 26

LAPORAN ANALISA KELAYAYAKAN PABRIK

KERIPIK TALASAN

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas analisa kelayakan pabrik

Oleh :

IMAM WAHYU NUGRAHA

201151056

TI PAGI B

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI

SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI WASTUKANCANA

PURWAKARTA

2023
LEMBAR PENGESAHAN

Program Studi Teknik Industri

Sekolah Tinggi Teknologi Wastukancana

“KERIPIK TALASAN”

Oleh :

IMAM WAHYU NUGRAHA 201151056

Disetujui dan disahkan sebagai:

Laporan Analisa Kelayakan Pabrik

Purwakarta, 04 april 2023

Dosen Pengampu

Ir. Dedy Setyo Oetomo, MBA, M.T, IPM.


KATA PENGANTAR

Assalamualaikum.Wr.Wb

Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat, taufik serta hidayah-Nya sehingga dapat melaksanakan serta
menyelesaikan makalah ini pada tepat waktu.

Kelancaran dalam penyusunan makalah ini tidak terlepas dari berbagai pihak
yaitu:

1. Bapak Apang Djafar Shiddique, M.T., selaku ketua Sekolah Tinggi Teknologi
Wastukancana Purwakarta.
2. Bapak Agung Widarman, S.T., MT. selaku ketua program studi Teknik Industri.
3. Bapak Ir. Dedy Setyo Oetomo, S.T., MBA, M.T., IPM., selaku dosen mata kuliah
“Analisa Kelayakan Pabrik” yang telah membantu dan membimbing kami,
sehingga kami bisa menyelesaikan tugas ini tepat waktu.
4. Mahasiswa Teknik Industri tahun 2020 yang tak bisa kami sebutkan satu persatu,
terimakasih telah menjadi teman berjuang bersama.
5. Teman-teman yang menjadi Support Sistem yang tidak bisa kami sebutkan satu
persatu, terima kasih telah membantu dalam segala hal sehingga pengerjaan
makalah ini selesai tepat waktu.

Saya menyadari adanya kekurangan dalam proses penulisan makalah ini seperti
kata pepatah tak ada gading yang retak begitu pula dalam penulisan ini, oleh karena
itu apabila nantinya terdapat kekeliruan dalam penulisan makalah ini kami
mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Akhir kata semoga makalah tugas
dapat bermanfaat untuk perkembangan dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita
semua.

Purwakarta, April 2023

Penulis
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ...........................................................................................

KATA PENGANTAR ..................................................................................................

DAFTAR ISI ..................................................................................................................

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................................

BAB 1 PENDAHULUAN .............................................................................................

1.1 LATAR BELAKANG ..............................................................................................


1.2 MAKSUD DAN TUJUSN LAPORAN SUDI KELAYAKAN................................
1.3 SASARAN KEGIATAN .........................................................................................
1.4 RUANG LINGKUP .................................................................................................
1.5 PENERIMA MANFAAT ........................................................................................

BAB II ANALISA ASPEK PASAR DAN PEMASARAN ........................................

2.1 PRODUK YANG DIPASARKAN ..........................................................................


2.2 ANALISA DEMAND PRODUK.............................................................................
2.3 PROYEKSI PERMINTAAN ....................................................................................
2.4 ANALISA PESAING ...............................................................................................
2.5 SEGMENTASI PASAR, TARGET PASAR DAN POSITIONING ........................
2.6 TAKTIK PEMASARAN (⁴P’S) DARI PRODUK YANG DIPASARKAN ............
2.7 STRATEGI SALURAN PENJUALAN DAN DISTRIBUSI PRODUK ..................

BAB III ASPEK PEMILIHAN LOKASI DAN ASPEK TEKNIS

3.1 ASPEK TEKNIS PEMILIHAN LOKASI

3.1.1 GAMBARAN UMUM LOKASI PABRIK/INDUSTRI

3.1.2 ANALISA TEKNIS PEMILIHAN LOKASI PABRIK

3.2 ASPEK TEKNIS

3.2.1 DESKRIPSI TEKNIS PRODUK

3.2.2 DESKRIPSI TEKNIK PRODUKSI


A. URAIAN PROSES PRODUKSI

B. KAPASITAS PRODUKSI DAN RENCANA PRODUKSI

C. KEBUTUHAN BAHAN BAKU UTAMA DAN PENOLONG

D. SPESIFIKASI ALAT/MESIN PRODUKSI


BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Salah satu jenis usaha yang tidak pernah surut adalah usaha makanan. Usaha
makanan ini memberikan peluang yang sangat besar untuk diusahakan. Apalagi
makanan yang cocok dengan lidah konsumen dan khas didaerah tersebut.

Keripik talasan dan di buat dari bahan baku talas Di olah oleh tangan ahli. Berat
bersih 250gr. Cocok untuk oleh-oleh. Keripik ini tidak menggunakan bahan MSG dan
bahan pengawet. Masa kadaluarsa hanya 3 bulan terhitung mulai saat anda order.
Karena order pasti barang baru di kemas.

Akhir-akhir ini banyak orang yang berkreasi, membuat ide atau kegiatan secara
simpel dan efisien. Seperti contoh dalam hal penyajian makanan dan hidangan,
terutama makanan kecil. Biasanya mereka lebih memilih untuk memesan makanan
daripada membuatnya sendiri padahal makanan kecil sangat mudah namun mereka
beralasan pertimbangan waktu dan tenaga, padahal harga relatif murah dan mudah
terjangkau.

Dari pemikiran inilah kami mempunyai ide untuk membuka usaha makanan
kecil yang sudah menjadi salah satu makanan yang tidak asing diingatan masyarakat,
namun kami mencoba terobosan baru. Dalam memulai usaha dalam bidang apapun
yang pertama kali harus diperhatikan adalah peluang pasar dan bagaimana menggaet
order. Bagaimana peluang pasar yang hendak kita masuki dalam bisnis kita dan
bagaimana cara memperoleh order tersebut. Yang kedua adalah kita harus mampu
menganalisa keunggulan dan kelemahan pesaing kita dan sejauh mana kemampuan
kita untuk bersaing dengan mereka baik dari sisi harga, pelayanan maupun kualitas.
Yang ketiga adalah persiapkan mental dan keberanian memulai. Singkirkan hambatan
psikologis rasa malu, takut gagal dan perang batin antara berkeinginan dan keraguan.
Jangan lupa harus siap menghadapi resiko, dimanaresiko bisnis adalah untung atau
rugi. Semakin besar untungnya maka resikonya pun semakin besar. Yang terpenting
adalah berani mencoba dan memulai.

Dalam rencana pabrik ini, melihat kondisi masyarakat sekarang yang di nilai
lebih praktis membuat saya beranggapan adanya peluang di dalamnya. Dengan
menciptakan rasa baru dan bentuk yang baru, packaging yang lebih menarik agar
menjadi perhatian pelanggan.
1.2 Maksud dan Tujuan Laporan Studi Kelayakan

Maksud dan tujuan dari pelaksanaan laporan studi kelayakan ini adalah :

 Bagi investor :

Studi kelayakan bisnis ditujukan untuk melakukan penilaian dari kelayakan


usaha atau proyek untuk menjadi masukan yang berguna karena sudah mengkaji
berbagai aspek seperti aspek pasar, aspek teknis, dan operasi aspek organisasi dan
manajemen, aspek lingkungan dan aspek finansial secara detail sehingga dapat
dijadikan dasar bagi investor untuk membuat keputusan investasi secara lebih
objektif.

 Bagi mahasiswa :
1) Mengetahui, memahami dan mengimplementasikan analisis aspek pasar
dan pemasaran pada produk keripik talas
 Bagi Masyarakat

Hasil studi kelayakan bisnis merupakan suatu peluang untuk meningkatkan


kesejahteraan dan perekonomian masyarakat baik yang terlibat langsung maupun
tidak langsung sebagai akibat dari adanya usaha atau proyek tersebut.

 Bagi Pemerintah

Dari sudut pandang mikro hasil studi kelayakan ini bertujuan untuk
mengembangkan sumber daya baik dalam pemanfaatan sumber alam maupun
sumber daya manusia berupa penyerapan tenaga kerja. Dan juga menambah
pemasukan pemerintah baik dari pajak pertambahan nilai (PPN) maupun dari pajak
penghasilan (PPH).

1.3 Sasaran kegiatan

Kegiatan analisa kelayakan pabrik keripik talas ini ditunjukan kepada


mahasiswa untuk menerapkan materi-materi yang terdapat pada mata kuliah analisa
kelayakan pabrik pada laporan studi kelayakan pabrik keripik

1.4 Ruang Lingkup

Pada laporan studi kelayakan pabrik keripik talas, memiliki ruang lingkup
sebagai berikut :

a. Deskripsi produk keripik talas


b. Analisa aspek pasar dan pemasaran produk keripik talas
c. Analisa teknis dan teknologi produk keripik talas
1.5 Penerima Manfaat
 Penerima manfaat bisa lebih terbantu dalam pengetahuan tentang keunggulan
keripik kulit lumpia.
 Bagi peneliti sendiri diharapkan bisa meningkatkan wawasan sehingga bias
menyempurnakan laporan yang sementara ini di dapat.
 Pihak manajemen perusahaan
BAB II

ANALISA ASPEK PASAR DAN PEMASARAN

2.1 Produk Yang Dipasarkan

Produk yang dipasarkan merupakan produk keripik talas. Keripik talas ini
mungkin sudah tidak asing lagi , tetapi yang saya temui keripik talas ini selalu
berbentuk yang tidak asing dengan potongan biasa. Keripik talas ini juga jarang ada
dipasaran walapun ada cuman ada hanya sedikit , jadi disini saya akan membuat
produk keripik talas dengan bentuk yang bergelombang dan membuat dengan
berbagai rasa.

Usaha keripik talas ini sangat pas untuk cemilan atau pendamping makanan
seperti mie ,nasgor, soto, kwetiaw, seafood ,dll. Talasan ini juga banyak di buru
pembeli untuk di bawa dalam perjalanan ke tempat tujuan, selain harga nya yang
ekonomis talasan ini lumayan bisa mengganjal perut yang sedang keroncongan. dalam
varian yang telah di sediakan pembeli bisa memilih apa yang di inginkan, Dan dari
usaha rumahan ini lah kami dapat mengetahui cara berdagang dan prosesnya. Modal
yang dikeluarkan pun tidak begitu banyak, namun keuntungan yang diperoleh lebih
dari cukup dari modal yang dikeluarkan. talasan ini lumayan cukup banyak di buru
konsumen,dan belum banyak orang-orang di daerah sini ini ingin membangun usaha
rumahan seperti ini. Namun, Setiap usaha pasti akan atau pernah mengalami rugi atau
kegagalan. Usaha seperti ini pun tidak lepas dari hal tersebut.Tapi bagi yang ingin
mencoba berwirausaha ini , jangan takut akan hal tersebut. Karena kegagalan adalah
suatu keberhasilan yang tertunda

Gambar 2.1 keripik talas


2.2 Analisa Demand Produk Analisis Permintaan

Analisis demand atau permintaan adalah sebuah studi tentang alasan yang
mendasari permintaan untuk suatu produk. Permintaan adalah jumalah barang dan
layanan yang di ingingkan dan dapat dibeli oleh pelanggan selama periode tertentu
berdasarkan serangkaian kondisi ekonomi tertentu. Tujuan analisa ini adalah untuk
meramalkan dan mengantisipasi penjualan.

Permintaan adalah sumber kehidupan binis. Produsen akan menciptakan


produk atau layanan hanya jika pasar menginginkannya. Mereka optimis ketika
permintaan pasar besar dan tumbuh kuat dan pesimitis ketika permintaan kecil dan
lemah.

Makanan yang merupakan kebutuhan pokok manusia dalam kehidupannya kini


semakin berkembang. Kebutuhan pokok tersebut bukan hanya makanan berat seperti
nasi, bubur, roti, dan makanan pokok lainnya, tetapi makanan ringan atau yang sering
disebut snack kini sudah menjadi hal pokok yang dibutuhkan masyarakat dari
berbagai tingkat umur. Hal ini terbukti dengan adanya banyak produk snack yang
ditawarkan oleh perusahaan besar maupun kecil dan dipasarkan di warung-warung,
toko-toko, dan juga supermarket.

Peluang bisnis snack sangat terbuka lebar bagi para pelaku bisnis. Dilihat dari
banyaknya orang yang berstatus karyawan pabrik dan mahasiswa datang dari
berbagai kota. Mereka cenderung menyukai jajan atau makanan ringan untuk
dikonsumsi karena bersifat praktis serta dapat dimakan kapanpun dan dimanapun.
Selain itu, banyak toko-toko, agen makanan kecil sehingga memudahkan pelaku usaha
untuk mendistribusikan produknya tanpa harus membuang banyak tenaga untuk
menjajakan produk secara langsung dengan konsumen akhir.

Analisa demand dilakukan dengan mengumpulkan data jumlah penduduk


Purwakarta, Karawang, Subang dilakukan denagn melihat data permintaan talas dari
4 tahun kebelakang.

Tabel 2.2 Analisa demand produk keripik talas

kabupaten/kota tahun
2018 2019 2020 2021 rata-rata
purwakarta 29.49 30.19 15.57 23.26 24.6275
subang 6.52 5.3 4.31 18.26 8.5975
karawang 3.25 6.09 15.1 15.83 10.0675
jumlah 39.26 41.58 34.98 57.35 43.2925

Sumber : WEB BPS jawa barat


2.3 Proyeksi Permintan

Proyeksi permintaan dapat digunakan untuk hampir semua bidang usaha yang
berjangka waktu 3 sampai 5 tahun dan cukup efektif karena biasanya disesuaikan
dengan siklus hidup suatu produk. Penggunaannya didasarkan pada kondisi historis
permintaan produk. Peramalan permintaan merupakan usaha untuk mengetahui
jumlah produk atau sekelompok produk dimasa yang akan datang dalam satu kondisi.

Sebelum menjalankan sebuah usaha, perlu membuat suatu perencanaan usaha


terlebih dahulu agar usaha yang akan dijalankan dapat terarah dengan baik dan
berkembang. Dalam membuat suatu perencanaan usaha, terlebih dahulu harus
mengetahui kondisi pasar yang ada terhadap produk yang akan dibuat. Dengan ini
dapat mengetahui peluang dari usaha yang akan dijalankan.

Sebelum mengetahui dan mengukur peluang usaha yang ada, perlu diketahui
proyeksi permintaan terhadap produk dan penawaran pasar dengan menggunakan
data yang akurat. Untuk mengetahui proyeksi permintaan terhadap produk dapat
dilihat dari banyaknya jumlah target pasar, yaitu dengan melihat jumlah penduduk
yang tinggal di daerah Purwakarta, Jawa Barat.

Purwakarta adalah salah satu kecamatan yang berada di kabupaten Purwakarta,


provinsi Jawa Barat, Indonesia.

Pertumbuhan penduduk di kota Purwakarta sangat cepat. Banyak penduduk


yang imigrasi ke Purwakarta untuk mencari pekerjaan sehingga menyebabkan
bertambahnya penduduk.

Tabel 2.3 proyeksi permintaan

Alpha 0.60000002

Period Demand

2018 39.26

2019 41.58

2020 34.98

2021 57.35
Error Expondential smoothing
Analysis
Forecast Error Absolute Squared |% Error|
39.26
39.26 2.32 2.32 5.3824 0.055796056
40.65200006 -5.672 5.672 32.17158 0.162149801
37.24879989 20.1012 20.1012 404.0582 0.350500438
Total 16.7492 28.0932 441.6122 0.568446295
Average 5.583067 9.3644 147.2041 0.189482098
Bias MAD MSE MAPE
SE 21.01457
Next period 49.30952

Forecasting
80
60
Value

40
Demand
20
Forecast
0
1 2 3 4
Time

2.4 Analisa Pesaing

2.4.1 Contoh Pesaing (mbote kriuk)

Keberadaan sebuah produk di pasar tidak akan lepas dengan adanya produk
sejenis, produk dari sebuah perusahaan bisa menjadi pendatang baru (produk baru
di pasaran) dan bisa juga menjadi penantang baru bagi produk yang lebih dulu
muncul di pasar. Keripik kulit lumpia merupakan salah satu produk penantang
bagi produk yang sudah ada.

Salah satu contoh produk sejenis adalah Simbok_ku yang sudah menyebar
luas di pasar.
Gambar 2.4 pesaing keripik mbote

2.4.2 Analisa pesaing ini dilakukan dengan SWOT analisis

A. Strength (kekuatan)

 Harga cemilan yang dipasarkan murah sehingga terjangkau oleh semua


kalangan.

 Memiliki beragam vasiasi rasa.

 Bisa tahan lama hingga berbulan bulan.

 Kemasan yang praktis sehingga mudah dibawa kemana saja.

B. Weakness (kelemahan)

 Belum banyak dikenal oleh masyarakat.

 Produk banyak saingan sehinga harus pintar dalam segi memasarkannya.

 Distribusi produk blom luas.

C. Opportunity (peluang)

 Keripik talas ini dapat menjadi salah satu alternatif makanan ringan yang
praktis dan hemat.

 Dapat memperluas pasar dengan cara dipasarkan di super market, toko


oleh-oleh menitipkan di warung-warung kecil dan melalui social media atau
web.

 Sesuai dengan pola hidup masyarakat yang serba instan, dan gemar dalam
mengemil.
D. Threat (ancaman)

 Adanya pesaing baru.

 Adanya produk subtitusi.

 Daya beli konsumen menurun.

E. Matriks Analisis SWOT

Tabel 2.4.2 Matriks Analisis SWOT

IFAS Kekuatan (strength) Kelemahan (weaknes)

 Harga cemilan yang  Belum banyak dikenal


dipasarkan murah oleh masyarakat.
sehingga terjangkau  Produk banyak
oleh semua kalangan. saingan sehingga
 Memiliki beragam harus pintar dalam
variasi rasa. segi memasarkannya.
 Bisa tahan lama  distribusi produk
hingga berbulan belum luas.
bulan.
 Kemasan yang
peraktis sehingga
EFAS mudak dibawa
kemana saja.

Peluang (opportunity) Strategi SO Strategi WO

 Keripik talas ini dapat  Mempertahankan  Meningkatkan


menjadi salah satu cemilan yang praktis pemasaran yang
alternatif makanan dan hemat. menjadi salah satu
ringan yang praktis  menciptakan variasi alternatif makanan
dan hemat. rasa untuk di ringan.
 Dapat memperluas kenalkan kepada  Meningkatkan
pasar dengan cara penjual dengan promosi dengan
menitipkan di warung- teknologi social media teknologi yang
warung kecil ke pusat atau web. melalui berbagai
toko oleh-oleh,  Memanfaatkan media.
supermarket dan keunggulan produk  Memperluas distribusi
melalui social media. yang mudah dibawa dengan memanfaatkan
 Sesuai dengan pola kemana saja pada teknologi.
hidup masyarakat masyarakat yang
yang serba instan. suka produk instan.

Ancaman (threats) Strategi ST Strategi WT

 Adanya pesaing baru.  Mempertahankan  Meningkatkan


 Adanya produk kualitas yang ada pemasaran keripik
subtitusi. dengan menawarkan talas menggunakan
 Daya beli konsumen harga terjangkau. media social.
menurun.  Melakukan inovasi  Memberikan diskon
produk baik rasa kepada customer
maupun kemasan. dengan pembelian
dalam jumlah yang
banyak.

Tabel 2.4.2 Matriks IFAS dan EFAS

Sterngth (Kekuatan)
No faktor Bobot ranting skor
Harga cemilan yang
dipasarkan murah sehingga
1 terjangkau oleh semua 0.16 4 0.60
kalangan.

Memiliki beragam variasi rasa.


2 0.13 3 0.4
Bisa tahan hingga berbulan-
3 bulan. 0.14 3 0.42

Kemasan yang peraktis


sehingga mudak dibawa
4 0.15 4 0.64
kemana saja.

Jumlah skor 0.58 2.06

Weaknes (Kelemahan)
No faktor Bobot ranting skor
Belum banyak dikenal oleh
1 0.15 2 0.50
masyarakat.

Produk banyak saingan


2 0.14 3 0.40
sehingga harus pintar dalam
segi memasarkannya.

Distribusi produk belum luas.


3 0.16 3 0.42
Jumlah skor
0.45 1.32

Total (kekuatan + kelemahan) 1.03 3.38

Opportunitie (peluang)
No faktor Bobot ranting skor
Keripik kulit lumpia ini dapat
menjadi salah satu alternatif
1 makanan ringan yang praktis 0.16 4 0.50
dan hemat.

Dapat memperluas pasar


dengan cara menitipkan di
2 warung-warung kecil. dan 0.17 3 0.62
melalui social media.

Sesuai dengan pola hidup


3 masyarakat yang serba instan. 0.16 2 0.42

Jumlah skor
0.49 1.54

Threats (ancaman)
No faktor Bobot ranting skor

1 Adanya pesaing baru 0.15 2 0.50

Adanya produk subtitusi


2 0.14 3 0.40
Daya beli konsumen menurun
3 0.16 3 0.42
Jumlah skor
0.45 1.32

Total (peluang+ ancaman) 0.94 2.86

Kekuatan – Kelemahan = 0,94


Peluang – Ancaman = 0,25
2.5 Segmentasi pasar, Target pasar dan positioning produk keripik talas
2.5.1 Segmentasi pasar

 Segmentasi Demografis produk keripik talas untuk varian rasa original adalah
di pasarkan ke konsumen dari anak-anak sampai dewasa. Keripik talas ini juga
dengan kandungan gizinya yang banyak, baik dikonsumsi oleh penyandang
anak anak hingga orang dewasa untuk membantu teman makan di kala santai.
Sedangkan untuk keripik talas varian rasa pedas di produksi untuk dipasarkan
ke konsumen pencinta pedas, original, dan keju.
 Segmentasi geografis dari produk keripik talas menyasar ke masyarakat yang
hidup di wilayah perkotaan maupun pedesaan, karena keripik talas memiliki
rasa original,keju dan juga rasa pedas yang diminati masyarakat perkotaan
maupun pedesaan khususnya masyarakat provinsi Jawa Barat.
 Segmentasi psikografis dari produk keripik talas menyasar ke masyarakat yang
suka terhadap makanan yang instan, yang suka ngemil karena keripik talas
tidak memerlukan proses lagi saat konsumen ingin mengkonsumsinya.

2.5.2 Targeting

Pemasaran global terstandarisasi, produk keripik talas akan dipasarkan di


supermarket, retail, warung, toko oleh-oleh dan e-commerce untuk memudahkan
semua konsumen dari anak-anak sampai dewasa, dengan menawarkan harga yang
cukup terjangkau.

2.5.3 Positioning

Produk keripik talas yang dipasarkan memiliki keunggulan dari rasa yang
enak, kandungan gizi yang tinggi maka dari itu keripik talas baik untuk tubuh.
Dengan harga yang terjangkau keripik talas dapat di konsumsi oleh berbagai
kalangan. Keripik kulit talas juga menawarkan varian rasa yang beragam, dengan itu
konsumen dapat memilih sesuai keinginannya.

2.6 Taktik Pemasaran (4P 1S)

 Product
Berdasarkan kebiasaan mayoritas masyarakat indonesia suka yang instan dan
suka ngemil maka dari itu keripik talas diproduksi, karena keripik talas cara
penyajiannya cukup dihidangkan bersama nasi, bahkan keripik talas bisa jadi
makanan ringan yang bergizi.
 Price
Harga pada keripik talas satu kemasan dengan berat bersih 250 gr dibandrol Rp
15.000 untuk harga pasar
 Promotion
Promosi yang akan saya lakukan adalah adanya potongan harga dengan
pembelian tertentu, penjualan juga akan dilakukan di toko online sehingga
memudahkan pelanggan untuk membelinya. Banyak dari pelanggan yang tertarik
pada promosi produk.

 Place
Produk keripik talas bisa didapatkan di super market, toko oleh-oleh ,warung,
retailer,e-commerce dengan itu memudahkan jangkauan pelanggan. Penjualan
sekitar Kabupaten Purwakarta Dan Karawang, pertimbangan ini karena mayoritas
masyarakat Jawa Barat yang suka akan rasa gurih dan pedas.

2.7 Strategi saluran penjualan dan distribusi produk

Usaha talasan ini mempromosikannya yaitu memberikan sempel icip untuk


menarik pelanggan agar tahu dulu rasa dari wadidaw tersebut. Menawarkan langsung
kepada konsumen, Menjual/menyimpan produk di super market, warung-
warung,toko oleh-oleh membuat akun media sosial seperti Facebook, Twitter, dan
lain-lain.
1. Orientasi Produk
Membuat variasi rasa yang berbeda dan bisa request rasa. Tujuan yang ingin
dicapai, agar konsumen tidak merasa bosan dengan rasa yang cenderung
homogen.
2. Orientasi Wilayah Pemasaran
Area pemasaran utama adalah di toko yang banyak dilalui oleh wisatawan.
3. Orientasi Kegiatan Promosi
Promosi merupakan bagian dari proses pemasaran. Promosi sangat
mempengaruhi kelancaran dan keberhasilan suatu usaha. Kami melakukan
promosi produk kami melalui sejumlah media baik elektronik, cetak, iklan di
radio maupun promosi langsung dari mulut ke mulut. Promosi melalui media
elektronik dilakukan dengan membuka semacam onlineshop di berbagai jaringan
sosial yang kini marak di dunia maya. Promosi melalui media cetak kami lakukan
dengan membuat pamflet, Mencari distributor-distributor di seluruh nusantara.
4. Orientasi Harga
Yaitu memberikan harga normal, tidak terlalu mahal dan tidak juga terlalu
murah yang menyebabkan merusak pasar.
5. Penjualan Kolektif
Yaitu memberikan pilihan kepada konsumen dengan menjual lebih dari satu
produk dengan harga yang lebih miring bila dikalkulasi per produknya. Pembelian
dengan harga yang miring ini perbungkus.
BAB III

ASPEK PEMILIHAN LOKASI DAN ASPEK TEKNIS

3.1 Aspek Teknis Pemilihan Lokasi

3.1.1 Gambaran Umum Lokasi Pabrik/Industri

Lokasi suatu perusahan mempakan salah satu faktor yang cukup penting,
karena hal tersebut akan mempengaruhi kedudukan pemsahaan dalam persaingan
dan menentukan kelangsungan hidup perusahaan tersebut. Penentuan lokasi
pemsahaan sangat berkaitan erat dengan aspek-aspek lain, diantaranya lokasi tersebut
harus mempunyai keuntungan jangka panjang termasuk pertimbangan untuk
memperluas pemsahaan pada masa yang akan datang.
Tujuan penentuan lokasi pemsahaan dengan tepat, adalah untuk dapat membuat
operasi pemsahaan berjalan dengan lancar, efektif dan efisien. Dalam penentuan lokasi
pabrik, perlu diperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya biaya produksi
dan biaya distribusi dari barang yang dihasilkan, sehingga biaya-biaya ini dapat
ditekan serendah mungkin. Serta mampu menyediakan barang tepat pada waktunya
dengan jumlah, kualitas dan harga yang sesuai serta memperoleh keuntungan.
Agar usaha keripik talas berjalan dengan lancer, maka harus menentukan lokasi
pabrik yang tepat. Karena dengan pemilihan lokasi pabrik sangat berpengaruh
terhadap kemajuan pabrik itu sendiri.
3.1.2 Analisa Teknis Pemilihan Lokasi Pabrik

Agar usaha keripik kulit lumpia bisa dijalankan dengan lancar, maka perlu
menentukan lokasi pabrik yang tepat. Karena dengan pemilihan lokasi juga sangat
berpengaruh pada lancar atau tidaknya sebuah bisnis. Untuk menjalankan bisnis ini
kami lebih memilih di daerah purwakarta dengan memanfaatkan lahan yang ada, jadi
segala aktivitas produksi dilakukan di kabupaten subang dengan alasan dilingkungan
sekitar rumah yang sangat strategis dengan banyaknya karyawan yang tinggal di
daerah tersebut.

Analisa penentuan lokasi pabrik dengan metode beban skor


1. Menentukan skor factor yang dinilai
Keterangan skor :
2 = kurang
2 = sedang
3 = baik 4
4 = baik sekali
2. Menentukan bobot factor yang dinilai
 Sumber bahan baku = 30
 Sewa tempat = 25
 Sarana transportasi = 20
 Tenaga kerja = 15
 Limbah = 40
3. Hasil skoring yang dibuat :

Tabel 3.1.2 penilaian lokasi alternative terhadap factor yang ditentukan


FAKTOR YANG Lokasi
DINILAI subang purwakarta karawang
Sumber bahan baku 3 4 3
sewa tempat 2 4 1
sarana transportasi 4 3 4
tenaga kerja 3 4 2
limbah 3 4 1

4. Menghitung beban skor tiap lokasi, Saya lakukan dengan asumsi

Tabel 3.1.2 Hasil Perhitungan Bobot skor


Skor bobot x skor
FAKTOR YANG
bobo suban purwakart karawan suban purwakart karawan
DINILAI
t g a g g a g
Sumber
bahan baku 30 3 4 3 60 120 60
sewa tempat 25 2 4 1 50 100 25
sarana
transportasi 20 4 3 4 80 60 80
tenaga kerja 15 3 4 2 45 60 30
limbah 40 3 4 1 120 160 40
jumlah beban
skor 355 500 235

Alternatif terbaik dengan nilai yang terbesar dari skor yaitu di darangdan
kabupaten purwakarta.
Gambar 3.1.2 lokasi pembangunan pabrik

3.2 Aspek Teknis

3.2.1 Deskripsi teknis produk

Kemasan produk yang sudah mengalami perubahan dari asalnya sederhana dan
di buat semenarik mungkin. Selain kemasan, label juga mengalami perubahan menjadi
lebih menarik dan memuat informasi mengenai keripik talas dengan lengkap. Berikut
adalah desain kemasan terbaru:

Gambar 3.2.1 desain produk keripik talas


3.2.2 Deskripsi teknis produksi

A. Uraian Proses Produksi


OPERATION PROCESS CHART

Nama obyek : keripik talas


No peta :1
Dipetakan oleh : Imam Wahyu N/ 201151056/ TI Pagi B
Tanggal dipetakan : 10 April 2023

Kemasan Minyak Garam 250 gram Talas


250 gram (40 liter) Air kapur sirih 10 liter QTY 40 kg

15’
Pengupasan
(mesin
O-1
pengupas)
140kg-160kg

20'
Pemotongan
(mesin
O-2
pemotong)
100kg-150kg

10'
Pembersihan
O-3 (wadah)
500-100 liter

5'
Diangkat kemudian
kemudian dimasukan
O-4
kedalam mesin
mixing

10'
Mixing bumbu
O-5
(mesin mixing)

5'
Angkat
kemudian
O-6
lakukan
penggorengan

20' Penggorengan
(alat
O-7 penggoreng)

5'
Angkat
kemudian
O-8
tiriskan
(spinner)

10'
keterangan Packing
O-9 (alat packing)
kegiatan jumlah Waktu(menit)

9 110

10’ infeksi
i-1
1 10

Gambar 3.2.2 opc


B. Kapasitas produksi dan rencana produksi

Rencana produksi yang akan kami jalankan yaitu :

 Desain produk : Kami akan membuat desain kemasan yang sedapat mungkin
menarik dan praktis untuk dibawa-bawa sehingga dapat menjadi pilihan para
konsumen produk kami seperti pada gambar diatas.
 Melakukan Pengawasan : Kami selaku produsen selalu membuka komunikasi
dengan para konsumen-konsumen kami sehingga apabila ada kritik ataupun
saran maka akan segera kami tindak lanjuti dan perhatikan. Untuk kualitas
produk akan selalu senantiasa kami awasi dan perhatikan.

Metode rencana produksi yang akan digunakan adalah metode produksi masal
karena jenis produk yang homogen dan memiliki kuantitas yang banyak. Untuk
memenuhi kebutuhan pasar maka penjadwalan produksi harian mencapai 400
pcs/hari. Dengan hasil peramalan yang berdasar asumsi permintaan pasar sebagai
berikut :

Tabel 3.2.2 permintaan aktual 2021-2022

permintaan aktual 2021-


2022
bulan demand
mei 520440
juni 582422
juli 801748
agustus 314578
september 645765
oktober 526071
november 655701
desember 778230
januari 432561
februari 934782
maret 898232
april 652625

C. Kebutuhan bahan baku utama dan penolong

 Keripik talas, bahan baku keripik talas yang diperoleh dari kp. Kebon kelapa
No.80, RT.01/RW.02, Tanimulya, Kec. Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat,
Jawa Barat 40552. Bahan baku yang datang dalam keaadaan fress yang
diterima yakni 50 kg.
 Minyak goring, yang kita ambil dari PT Bina Karya Prima, Jl. Raya Bekasi
Km, 27 Pejuang Medan Satria, RT.005/RW.013, Kaliabang Tengah, Kec. Bekasi
Utara, Kota Bks, Jawa Barat 17132. Yang diperlukan 1,5 liter.
 Bumbu nya kita ambil dari PT Ajinomoto Indonesia Karawang Factory, Jl.
Harapan Raya, Blok JJ No. 1, Sirnabaya, Telukjambe Timur, Sirnabaya,
Telukjambe Timur, Karawang, Jawa Barat 41361. Bumbu yang kita perlu yaitu
sebesar 250 gram, bumbu original, pedas, dan keju.
 Untuk Garam kita mengambil dari PT. Susanti Megah

Keripik talas

Minyak goreng Bumbu rasa asli (mengabdung


penguat rasa mononatrium
glutamate)

Garam, air Bumbu rasa Bumbu rasa


kapur sirih pedas keju

Gambar 3.2.2 bahan baku keripik talas

D. Spesifikasi alat/mesin produksi

no Gambar teknologi Spesifikasi teknologi peralatan


peralatan
1.  Mesin pengupas talas
 Type VGP-X10C
 Voltas: 220-240 Volt
 Frekuensi : 50/60 Hz
 Daya Listrik : 550 Watt
 Kapasitas Produksi
 : 240-480 Kg / Jam
harga: Rp 7.750.000.00  Material: Stainless Steel
 Berat: 42 Kg
 Dimensi : 460 x 460 x 785
2.  mesin pengiris
 Kategori: Mesin Potong
 Type: YC-22OC Listrik
 Harga: Rp 2.270.000

Harga: Rp 2.270.000

3
 kapasitas : 25 Liter
 dimensi: 80 x 40 x 40 Cm
 dimensi Tank : 60 x 25 x 25 Cm
 keranjang : 57 x 23 x 20 Cm
 daya: 150 Watt

harga: Rp. 7.000.000

3
 Mesin granule packing & labeling
Ld-420 A
 Daya : 220V 50/60Hz
 Kapasitas : 650kg
 Dimensi:1217x1015x1343mm

harga 27.000.000

Anda mungkin juga menyukai