ALAMAT
Jalan Cakalang RT.002 RW.001 Kelurahan Kotabaru
Kecamatan Alok Timur Kabupaten Sikka
Nusa Tenggara Timur
Nomor :
Revisi : 1
DAFTAR ISI Halaman: 1 dari 1
1. LATAR BELAKANG
1.1. Kebijakan Mutu
1.2. Profil Perusahaan
1.3. Struktur Organisasi Perusahaan
1.3.1. Tugas dan Tanggung Jawab Tim Perusahan
1.3.2. Pembentukan Tim HACCCP
1.4. Lay Out Pabrik
1.4.1. Lay Out Saluran Limbah
1.4.2. Lay Out Distribusi Air
1.4.3. Lay Out Kontrol Pest
1.5. Deskripsi Bahan Baku
1.6. Deskripsi Produk Akhir
1.7. Diagram Alur Proses Tuna Beku
1.8. Diagram Alur Proses Tuna Loin Beku
2. PROGRAM PERSYARATAN DASAR
2.1 Pedoman Cara Berproduksi yg Baik / Good Manufacturing Practices (GMP)
Tuna Beku
2.2 Pedoman Cara Berproduksi yg Baik / Good Manufacturing Practices (GMP)
Tuna Loin Beku
2.3 Prosedur Standar Operasi Sanitasi / Sanitation Standard Operating
Procedures (SSOP)
2.4 Indentifikasi tindakan pencegahan dan indentifikasi CCP Tuna Beku
2.5 Indentifikasi tindakan pencegahan dan indentifikasi CCP Tuna Loin Beku
3. Rencana HACCP / Pelabelan
4. Prosedur Recall
5. Penanganan Keluhan Konsumen
6. Pelatihan
7. Amandemen
8. Formulir Monitoring
9. Instruksi Kerja Manual (IKM)
Nomor : 1.1.
LATAR BELAKANG
Revisi : 0
Kebijakan Mutu Halaman: 1 dari 1
VISI/KOMITMEN
MISI
1. Menggunakan bahan baku yang aman dan bermutu sesuai dengan standar
2. Menerapkan GMP dan SSOP serta HACCP secara konsisten
3. Menggunakan Tenaga yg terlatih di bidang pengolahan hasil perikanan
4. Melengkapi dan memelihara fasilitas, sarana dan peralatan yang ada di
tempat produksi
DIREKTUR UTAMA:
JONI
Nomor : 1.2.
LATAR BELAKANG Revisi : 0
Profil Perusahan Halaman: 1 dari 1
Fax. : -
Fax. : -
Approval Number : -
Produk : Ikan Tuna Beku (Frozen Tuna) dan Tuna loin Beku
(Frozen Tuna Loin)
Tujuan Pemasaran : - Dalam Negeri (Bali, Bitung, Surabaya, Jakarta
dan Pontianak )
- Luar Negeri ( Australia Dan Vietnam )
I
Nomor : 1.3.
LATAR BELAKANG Revisi : 1
Struktur Organisasi Halaman:1dari 1
Perusahaan
STRUKTUR ORGANISASI
DIREKTUR
UTAMA
DIREKTUR DIREKTUR
FINANCE PRODUKSI
MANAGER
Keterangan:
1. Ikan di cuci
2. Air limbah masuk ke penampungan Air/bak control
3. Air dipompa ke filter air limbah
4. Air dikeluarkan ke selokan pembuangan
Nomor : 1.4.2
LATAR BELAKANG Revisi : 0
LAY OUT DISTRIBUSI AIR Halaman:1 dari 1
Keterangan:
1. Air dipompa ke alat Ultra violet
2. Air dari Ultra violet disalurkan ke Saluran kran air
Nomor : 1.4.3
LATAR BELAKANG Revisi : 0
LAY OUT KONTROL PEST Halaman:1 dari 1
7. Spesifikasi Label -
2. Pencucian I
3. Penimbangan ikan
4.Pencucian II
5. Penyusunan
6. Pembekuan
7. Penyimpanan CS
8. Stuffing
Nomor : 1.8
LATAR BELAKANG
Revisi : 1
DIAGRAM ALUR PROSES Halaman: 1 dari 2
TUNA LOIN
2. Pencucian I
3. Penimbangan I
4.Chilling
5. Pencucian II
7. Trimming
8. Penimbangan II
9. Inject CO
10. Chilling II
11. Retauching
14. Pembekuan
15. Packing
16. Penyimpanan CS
17. Stuffing
Nomor : 2.1.
PROGRAM PERSYARATAN DASAR
Revisi : 1
Good Manufacturing Practices Halaman: 1 dari 3
Tuna Beku
TAHAP GOAL PROSEDUR MONITORING TINDAKAN KOREKSI PENCAT
ATAN
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1. Penerimaan Menerima ikan sesuai - Ikan diterima dalam keadaan - Dilakukan pencatatan suhu - Penambahan anggota Form 1
bahan baku standar yang ditetapkan segar (suhu <40 C setiap bahan baku datang kerja pembongkaran Hasil Uji
- Pengecekan kualitas ikan oleh petugas ikan apabila hampir Bahan
(organoleptic) apakah masih - Memastikan proses melewati waktu yang Baku
bagus atau tidak pembongkaran berlangsung telah ditentukan
- Ikan dibongkar dengan cepat cepat dan ikan tidak terpapar (berlangsung
dan hati-hati sinar matahari langsung lambat/banyak ikan
- Hindari sinar matahari - Cek mutu Ikan secara visual yang menumpuk)
langsung oleh petugas penerima bahan - Tambahkan es apabila
- Ikan di pisahkan sesuai baku suhu ikan lebih dari 4°C
ukuran - Memastikan ikan diterima - Penolakan bahan baku
- Ikan yang rusak dan berbeda sudah sesuai standar apabila mutu kurang
jenis dipisahkan ke wadah perusahaan baik/ score organolectip
yang berbeda - Melakukan uji mikrobiologi <7
dan kimia (histamine) setiap 3 - Jika terdapat ikan yang
bulan sekali kualitas kurang bagus
ikan segera dipisahkan
dari ikan yang bagus
2. Pencucian I Membersihkan kotoran - Ikan ditempatkan pada basket - Uji Mikrobiologi air oleh lab - Dilakukan perbaikan Form cek
yang menempel pada Ikan besar berwarna Merah eksternal yang sudah alat filter apabila di suhu air
- Ikan dicuci menggunakan air terakreditasi setiap 6 bulan temukan hasil uji air
bersih yang telah difilter sekali tidak layak
menggunakan UV yang - Ikan dicuci pada wadah - Pencucian ulang bila
mengalir dengan suhu air pencucian yang bersih masih terdapat kotoran
maksimum 4 oC pengecekan secara visual pada ikan
- Jika suhu air ≥4 0C
dilakukan penambahan
es
3. Penimbangan Mendapatkan Ikan degan - Timbangan dibersihkan - Pengecekan kebersihan - Memisahkan Ikan Form 1
Ikan ukuran dan berat yang sebelum digunakan peralatan sebelum dan setelah apabila ada ukuran dan
tepat - Penimbangan dilakukan proses mutu yang tidak sesuai
dengan hati-hati oleh - Cek keakuratan penimbangan - Penimbangan ulang
karyawan yang bertugas Ikan oleh petugas apabila timbangan
- Penimbangan dilakukan - Timbangan dikalibrasi setiap 6 kurang
dengan menempatkan ikan bulan - Dilakukan pembersihan
(per jenis) pada basket merah kembali apabila
ditemukan timbangan
dalam keadaan kotor
- Jika timbangan tidak
berfungsi normal,maka
dilakukan perbaikan
dan dikalibrasi awal
4. Pencucian II Membersihkan kotoran - Ikan ditempatkan pada basket - Uji Mikrobiologi air oleh lab - Dilakukan perbaikan Form cek
yang menempel pada Ikan besar berwarna Merah eksternal yang sudah alat filter apabila di suhu air
- Ikan dicuci menggunakan air terakreditasi setiap 6 bulan temukan hasil uji air
bersih yang telah difilter sekali tidak layak
menggunakan UV yang - Ikan dicuci pada wadah - Pencucian ulang bila
mengalir dengan suhu air pencucian yang bersih masih terdapat kotoran
maksimum 4 oC pengecekan secara visual pada ikan
- Jika suhu air ≥4 0C
dilakukan penambahan
es
5. Penyusunan Menyusun ikan dengan - Ikan Tuna di ikat tali pada - Pertugas mengecek susunan - Bila ikatan tali yang
mengikat bagian ekor bagian ekor dan diberi pengait ikan agar jarak ikan tidak digunakan pada ekor
dengan posisi tergantung besi kemudian di susun di rak bersentuhan satu sama lain ikan terlepas atau
pada ruang ABF -Memastikan Ikatan tali pada longgar dilakukan
- Penyusunan ikan diberi jarak ekor ikan terikat kuat pengikatan ulang
kira-kira 1 kepalan tangan - Jika ditemukan jarak
- Penempatan ikan pada rak di ikan rapat dilakukan
ruang ABF diusahakan tidak perbaikan penyusunan
menyentuh lantai ikan
6. Pembekuan Menghasilkan produk - Pembekuan dilakukan selama - Petugas melakukan - Bila ikan belum beku Form 4
dengan suhu – 20 0 C -+ 8 jam dengan suhu ABF pengecekan suhu ABF setiap 2 sempurna dilakukan
maksimal – 35 0C jam pembekuan ulang
- Mengecek hasil pembekuan - Jika suhu naik,segera
secara visual konsultasikan dengan
teknisi untuk diperbaiki
7.Penyimpanan CS Mempertahankan suhu - Ikan di simpan di Cold - Melakukan pengecekan suhu - apabila suhu tidak Form 4
produk minimal -18 0C Storage minimal suhu – 18 0 CS setiap 2 Jam sekali sesuai dengan standar
C - Mengecek penyusunan ikan yang di tetapkan,
- Penyusunan ikan di alasi palet didalam CS dilakukan pengecekan
dan menerapkan sistem FIFO mesin
- Jika terjadi fluktuasi atau
kenaikan suhu,segera
konsultasi dengan teknisi
untuk diperbaiki
8.Stuffing Menjaga mutu suhu ikan - Memastikan Kontainer/wadah - Pengecekan suhu pada - Jika suhu container atau form suhu
sampai ditangan yang digunakan sebagai container atau wadah wadah yang digunakan kontainer
konsumen/pembeli sarana angkutan ke - Sampling suhu saat dan tidak memenuhui
Konsumen/pembeli dalam sesudah muat standar maka dilakukan
kondisi bersih penggantian container
- Memastikan produk tidak atau pre cooling sampai
terkena matahari selama memenuhi standar
proses pemuatan berlangsung - Jika kenaikan suhu
selama proses
pengangkutan,maka
proses diberhentikan
sementara
PROGRAM PERSYARATAN Nomor : 2.2
DASAR Revisi : 1
Good Manufacturing Practices Tuna Halaman: 1 dari 6
loin Beku
2. Pencucian I Membersihkan kotoran - Ikan ditempatkan pada basket - Uji Mikrobiologi air oleh lab - Dilakukan perbaikan Form cek
yang menempel pada Ikan besar berwarna Merah eksternal yang sudah alat filter apabila di suhu air
- Ikan dicuci menggunakan air terakreditasi setiap 6 bulan temukan hasil uji air
bersih yang telah difilter sekali tidak layak
menggunakan UV yang - Ikan dicuci pada wadah - Pencucian ulang bila
mengalir dengan suhu air pencucian yang bersih masih terdapat kotoran
maksimum 4 oC pengecekan secara visual pada ikan
- Jika suhu air ≥4 0C
dilakukan penambahan
es
TAHAP GOAL PROSEDUR MONITORING TINDAKAN KOREKSI PENCAT
ATAN
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
3.Penimbangan I Mendapatkan Ikan degan - Timbangan dibersihkan - Pengecekan kebersihan - Memisahkan Ikan Form 1
ukuran dan berat yang sebelum digunakan peralatan sebelum dan setelah apabila ada ukuran dan
tepat - Penimbangan ikan dilakukan proses mutu yang tidak sesuai
satu per satu - Cek keakuratan penimbangan - Penimbangan ulang
Ikan oleh petugas apabila timbangan
- Timbangan dikalibrasi setiap 6 kurang
bulan - Dilakukan pembersihan
kembali apabila
ditemukan timbangan
dalam keadaan kotor
- Jika timbangan tidak
berfungsi normal,maka
dilakukan perbaikan
dan dikalibrasi awal
4.Chilling I Menjaga suhu ikan < 4 0 C -Ikan ditempatkan di bak chilling - Memastikan seluruh tubuh ikan -Penambahan es bila suhu Form bak
yang berisi air es untuk terendam air es air bak chilling > 4 0 C Chilling
mempertahankan suhu ikan <40 - Mengecek agar semua ikan -Dilakukan penggantian
C sudah diberi label (grade, bak chilling bila bak chilling
-Bak chilling yang digunakan berat, nama supplier) yang digunakan kotor
berwarna orange dan dalam - Pengecekan suhu air es pada
keadaan bersih bak chilling dilakukan 2 jam
sekali
5.Pencucian II Membersihkan kotoran - Ikan ditempatkan pada basket - Uji Mikrobiologi air oleh lab - Dilakukan perbaikan Form cek
yang menempel pada Ikan besar berwarna Merah eksternal yang sudah alat filter apabila di suhu air
- Ikan dicuci menggunakan air terakreditasi setiap 6 bulan temukan hasil uji air
bersih yang telah difilter sekali tidak layak
menggunakan UV yang - Ikan dicuci pada wadah - Pencucian ulang bila
mengalir dengan suhu air pencucian yang bersih masih terdapat kotoran
maksimum 4 oC pengecekan secara visual pada ikan
- Jika suhu air ≥4 0C
dilakukan penambahan
es
6.Pemotongan Memisahkan kepala dari - Pisau dan meja potong yang -Memastikan peralatan sebelum - Apabila suhu ikan tinggi Form
kepala badan ikan dan digunakan dalam keadaan dan selama proses selalu dalam (>4 0 C maka ikan di Suhu
danpembentukan mempermudah bersih keadaan bersih chilling kembali) proses
loin pembentukan loin - Ikan ditempatkan pada meja -Pengecekan suhu ikan setiap 2 - Dilakukan pencucian tuna
potong dan bagian kepala jam sekali ulang bila perlatan masih
dipisahkan dari badan ikan kotor
TAHAP GOAL PROSEDUR MONITORING TINDAKAN KOREKSI PENCAT
ATAN
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
- Kepala ikan dibuang dan - Melakukan pelatihan
dipisahkan dari daging agar karyawan
tidak menyebabkan
kontaminasi
- Pemotongan kepala dilakukan
secara manual menggunakan
pisau dengan cara kepala,
sirip dan ekor di buang serta
dilakukan oleh tenaga terlatih
untuk mencegah kesalahan
- Pembentukan loin dilakukan
dengan memotong badan ikan
menjadi 4 bagian
- Pemotongan kepala dan
pembentukan loin dilakukan
secara cepat dan hati-hati
untuk menghindari kenaikan
suhu
7.Trimming Mendapatkan loin yang - Semua Daging hitam, tulang -Pengecekan kebersihan - Dilakukan pelatihan
bersih dari dari daging dan kulit yang tertinggal peralatan sebelum dan selama karyawan
hitam, kulit, dan tulang dibuang secara manual dan proses berlangsung - Dilakukan pemantau
dipisahkan dari potongan loin -Pengecekan kembali satu kondisi peralatan
- Proses ini dilakukan secara persatu daging loin agar tidak (ketajaman pisau)
cepat, tepat dan hati-hati ada sisa daging hitam, tulang sebelum proses
- Ikan dimasukkan kedalam dan kulit pada loin - Dilakukan trimming
plastic yang sudahdiberi kode ulang bila ditemukan
supplier daging hitam, tulang dan
kulit pada loin
8.Penimbangan 2 Mengetahui berat daging - Timbangan dibersihkan - Pengecekan kebersihan - Memisahkan Ikan
loin yang bersih sebelum digunakan peralatan sebelum dan setelah apabila ada ukuran dan
- Penimbangan dilakukan proses mutu yang tidak sesuai
dengan hati-hati oleh - Cek keakuratan penimbangan - Penimbangan ulang
karyawan yang bertugas Ikan oleh petugas apabila timbangan
- Penimbangan dilakukan - Timbangan dikalibrasi setiap 6 kurang
dengan menempatkan ikan bulan - Dilakukan pembersihan
pada pan kembali apabila
ditemukan timbangan
dalam keadaan kotor
TAHAP GOAL PROSEDUR MONITORING TINDAKAN KOREKSI PENCAT
ATAN
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
- Jika timbangan tidak
berfungsi normal,maka
dilakukan perbaikan
dan dikalibrasi awal
9.Inject CO Memperbaiki penampilan - Sebelum melakukan inject CO -Pengecekan pada regulator gas -Penggantian jarum suntik
daging loin perlatan diperiksa CO sebelum proses di mulai sesuai SOP
kebersihannya -Pastikan blower berfungsi saat -Dilakukan pembungkusan
- Penyuntikan gas CO kedalam proses inject CO berlangsung ulang bila terjadi kebocoran
daging ikan dilakukan secara -Petugas melakukan -Jika peralatan tidak dalam
merata. Cepat dan hati-hati pengecekan pada daging loin keadaan kondisi bersih
- Setiap daging loin yang sudah terbungkus plastic maka dilakukan
setelahdilakukan penyuntikan tertutup rapat pembersihan kembali
CO kemudian dimasukkan
kedalam plastic dan di isi
menggunakan gas CO
menggunakan sprayer
kemudian di ikat dengan karet
- Daging loin yang sudah
terbungkus plastik
ditempatkan di pan
10.Chilling II Menjaga suhu ikan < 4 0 C -Ikan secepatnya dimasukkan - Memastikan suhu ruang ruang -Jika suhu chiller lebih dari Form 4
kedalam ruang penyimpanan chilling < 4 0 C 4 0 C dilakukan
dingin (ABF 2) untuk mencegah - Pengecekan suhu ruang pengecekan mesin oleh
terjadinya kenaikan suhu chilling setiap 2 jam sekali teknisi
-Pan ditata rapih pada rak di -Dilakukan perbaikan oleh
dalam ruang Chilling (ABF 2) teknisi apabila mesin chiller
-Ikan disimpan diruang chilling bermasalah
selama 2 hari
11.Retauching Memastikan loin yang -Loin dikeluarkan dari dalam Memastikan warna co pada loin -Dilakukan Co ulang bila
dihasilkan dalam keadaan plastic dan ditempatkan di atas merata dan dilakukan penilaian warna CO pada loin belum
baik dan sesuai dengan meja proses grade merata
mutu loin yang diinginkan -Loin dirapikan kembali dengan
perusahaan cara di Trimming
TAHAP GOAL PROSEDUR MONITORING TINDAKAN KOREKSI PENCAT
ATAN
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
12.Penimbangan III Mengetahui berat daging - Timbangan dibersihkan - Pengecekan kebersihan - Memisahkan Ikan
loin yang bersih sebelum digunakan peralatan sebelum dan setelah apabila ada ukuran dan
- Penimbangan dilakukan proses mutu yang tidak sesuai
dengan hati-hati oleh - Cek keakuratan penimbangan - Penimbangan ulang
karyawan yang bertugas Ikan oleh petugas apabila timbangan
- Loin dimasukkan ke plastic - Timbangan dikalibrasi setiap 6 kurang
vacuum kemudian ditimbang bulan - Dilakukan pembersihan
kembali apabila
ditemukan timbangan
dalam keadaan kotor
- Jika timbangan tidak
berfungsi normal,maka
dilakukan perbaikan
dan dikalibrasi awal
13.Vacum Untuk mendapatkan dondisi - Mengatur mesin vacuum -Dilakukan pengecekan kondisi - Jika terdapat kebocoran
vacuum pada produk dan (setting) sesuai kemasan fisik plastic seblum digunakan pada plastic vakum
mencegah kontaminasi produk yang akan di vacuum -Pengecekan kebocoran pada maka segera diganti
pada saat penyimpanan - Loin yang terbungkus plastic plastic setelah proses vacuum dengan plastic yang baru
vacuum dimasukkan ke mesin -sebelum dan sesudah mesin dan dilakukan vacuum
vacuum digunakan dilakukan ulang
- Apabila pemvacuman telah pengecekan mesin oleh operator - -jika hasil vacuum tidak
selesai dilakukan pengecekan atau teknisi maksimal maka mesin
secara random dicek oleh teknisi
- Daging ikan yang sudah
divacum ditempatkan pada
longpan
14.Pembekuan Menghasilkan produk - Pan diletakan di rak- rak yang - Petugas melakukan - Bila ikan belum beku Form 4
dengan suhu – 20 0 C sudah tersedia di ruang ABF pengecekan suhu ABF setiap 2 sempurna dilakukan
- Pembekuan dilakukan selama jam pembekuan ulang
8 jam dengan suhu ABF - Mengecek hasil pembekuan - Jika suhu naik,segera
maksimal – 35 0C secara visual konsultasikan dengan
teknisi untuk diperbaiki
15.Packing - Menjaga mutu dan - Semua produk dikemas dalam - Mengecek Kondisi kemasan - Melakukan pengemasan
keamanan produk dan plastic dan karton apabila ada yang bocor dalam ulang apabila plastic dan
mencegah kerusakan fisik berdasarkan spesifikasinya plastic kemasan master carton rusak
pada produk - Ikan dimasukkan satu persatu - Pengecekan label agar sesuai - Jika terjadi salah
- Memudahkan konsumen kedalam kemasan plastik dengan spesifikasi produk dan pelabelan maka label
untuk mengetahui deskripsi polyethylene dan dimasukkan data produksi diganti
TAHAP GOAL PROSEDUR MONITORING TINDAKAN KOREKSI PENCAT
ATAN
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
dan keterangan pada ke master Carton
produk yang dikemas - Pengemasan dilakukan
dengan rapi, bagus dan
dengan cepat, cermat dan
hati-hati untuk menghindari
adanya peningkatan suhu
16.Penyimpanan Mempertahankan suhu - Ikan di simpan di Cold - Melakukan pengecekan suhu - apabila suhu tidak Form 4
CS produk minimal -18 0C Storage minimal suhu – 18 0 CS setiap 2 Jam sekali sesuai dengan standar
C - Mengecek hasil pembekuan yang di
- Penyusunan ikan di alasi palet secara visual tetapkan,dilakukan
dan menerapkan sistem FIFO pengecekan mesin
- Jika terjadi fluktuasi atau
kenaikan suhu,segera
konsultasi dengan teknisi
untuk diperbaiki
17.Stuffing Menjaga mutu suhu ikan - Memastikan Kontainer/wadah - Pengecekan suhu pada - Jika suhu container atau form
sampai ditangan yang digunakan sebagai container atau wadah wadah yang digunakan suhu
konsumen/pembeli sarana angkutan ke - Sampling suhu saat dan tidak memenuhui kontainer
Konsumen/pembeli dalam sesudah muat standar maka dilakukan
kondisi bersih penggantian container
- Memastikan produk tidak atau pre cooling sampai
terkena matahari selama memenuhi standar
proses pemuatan berlangsung - Jika kenaikan suhu
selama proses
pengangkutan,maka
proses diberhentikan
sementara
ANALISIS BAHAYA DAN IDENTIFIKASI Nomor : 2.3
TINDAKAN PENCEGAHAN Revisi : 1
Sanitation Standard Operation Procedures Halaman: 1 dari 4
6. Pelabelan, Mencegah - Semua bahan kimia diberi - Cek secara visual - Bahan kimia yang (Form 3)
penyimpanan, dan penyalahgunaan label keluar masuknya tidak berlabel,
penggunaan bahan bahan kimia - Penggunaan bahan kimia bahan-bahan kimia dipisahkan serta
zat kimia yang benar disesuaikan dengan dari ruang dilabel ulang
petunjuk penggunaan penyimpanan
- Penyimpanan bahan kimia - Cek label apakah
diruang terpisah, diawasi sesuai dengan isi
oleh petugas khusus dan
akses terbatas
7. Pengawasan kondisi Mengelola - Karyawan harus dalam - Kondisi kesehatan - Karyawan yang sakit Hasil medical
kesehatan personil/ personil yang kondisi sehat pekerja dicek sebelum diistirahatkan check up
kontrol personil mempunyai - Karyawan yang tidak masuk ruang proses - Karyawan tidak
tanda-tanda sehat melapor kepada secara visual oleh diijinkan masuk jika
penyakit, luka petugas petugas tidak mengikuti
atau kondisi lain - Jika sakit tidak boleh - Cek kondisi kesehatan prosedur yang berlaku
yang dapat masuk ruang proses personil secara
menjadi sumber - Semua karyawan harus periodik oleh dokter (6
kontaminasi menggunakan pakaian bulan sekali)
kerja yang bersih saat
akan masuk ke ruang
proses dan area
penanganan
- Karyawan harus
8 KUNCI SANITASI GOAL PROSEDUR MONITORING KOREKSI REKAMAN
memakai pelindung baju,
sarung tangan, topi atau
penutup kepala berjaring,
masker, sepatu dan
selalu diganti secara
bertahap
8. Pengendalian Pest Mengendalikan - Menjaga kebersihan - Mengecek cela, insect - mengganti insect Form 3
lingkungan ruang pengolahan dan kiler, dan tirai killer bila tidak
sumber pest, lingkungan berfungsi atau tidak berfungsi, mengganti
pencegahan - Menutup cela yang - Pengecekan harian tirai jika ada yang
masuknya pest memungkinkan pest dan perangkap binatang lepas
serta serangga dapat masuk dan insect killer secara - hewan atau binatang
pemusnahan dan - Memasang perangkap, visual oleh petugas yang tertangkap akan
pembasmian pest insect killer dan tirai dan dicatat dibunuh dan dikubur
plastic disetiap pintu
Nomor : 2.4
ANALISIS BAHAYA
Revisi : 1
Identifikasi tindakan pencegahan dan Identifikasi CCP Halaman: 1 dari 4
Tuna Beku
TAHAP Potensi PENYEBAB BAHAYA SIGNIFIKAN PENJELASAN TINDAKAN PENCEGAHAN INDENTIFIKASI CCP
Bahaya BAHAYA
(1) (3) (5) (6) (7) (8)
Peluang Tingkat Q1 Q2 Q3 Q4 CCP/
L,H, M Kepara NOT
Yes
No
han CCP
L,H, M
Kail yang M H √ Mata kail yang terbawa pada Pengecekan secara menyeluruh dari Y N Y N CCP
FISIK: terbawa dari ikan dari nelayan atau lupa karyawan dan memberikan penjelasan
Kail pancingan di cabut nelayan saat kepada nelayan agar selau mencabut kail
nelayan mendapatakan ikan tersebut bila ikan tertangkap (menggunakan metal
detector)
KIMIA: Kenaikan M H √ Ikan pada dasarnya sudah Pengecekan suhu saat ikan diterima dan Y N Y N CCP
Histamin suhu selama mengandung histidin. Bila segera lakukan penambahan es untuk
proses penanganan ikan yang mencegah kenaikan suhu ikan dan
berlangsung lambat Maka Histamin akan menghambat peningkatan histamin
0
1. Penerimaan naik diatas suhu 4 C
Bahan Baku sehingga dapat
menyebabkan alergi pada
konsumen
Yes
No
han CCP
L,H, M
Yes
No
han CCP
L,H, M
TAHAP Potensi PENYEBAB BAHAYA SIGNIFIKAN PENJELASAN TINDAKAN PENCEGAHAN INDENTIFIKASI CCP
Bahaya BAHAYA
(1) (3) (5) (6) (7) (8)
Peluang Tingkat Q1 Q2 Q3 Q4 CCP/
L,H, M Kepara NOT
Yes
No
han CCP
L,H, M
Kail yang M H √ Mata kail yang terbawa pada Pengecekan secara menyeluruh dari Y N Y N CCP
FISIK: terbawa dari ikan dari nelayan atau lupa karyawan dan memberikan penjelasan
Kail pancingan di cabut nelayan saat kepada nelayan agar selau mencabut kail
nelayan mendapatakan ikan tersebut bila ikan tertangkap (menggunakan metal
detector)
KIMIA: Kenaikan M H √ Ikan pada dasarnya sudah Pengecekan suhu saat ikan diterima dan Y N Y N CCP
Histamin suhu selama mengandung histidin. Bila segera lakukan penambahan es untuk
proses penanganan ikan yang mencegah kenaikan suhu ikan dan
berlangsung lambat Maka Histamin akan menghambat peningkatan histamin
0
1. Penerimaan naik diatas suhu 4 C
Bahan Baku sehingga dapat
menyebabkan alergi pada
konsumen
Yes
No
han CCP
L,H, M
4.Chilling I KIMIA: Kenaikan L M √ Bila penanganan ikan yang Penambahan es perlu dilakukan untuk
Histamin suhu selama lambat Maka Histamin akan mencegah kenaikan suhu ikan dan
0
proses naik diatas suhu 4 C menghambat peningkatan histamin
berlangsung sehingga dapat
menyebabkan alergi pada
konsumen
Yes
No
han CCP
L,H, M
Yes
No
han CCP
L,H, M
16. Penyimpanan BIOLOGI: Tinggi L M √√ Dikontrol selama Di kontrol dengan menerapkan GMP
( CS) frekuensi suhu penanganan dengan (Penyimpanan Cold Storage)
Kontaminasi pembekuan menerapkan GMP
bakteri
Pathogen
(Salmonella,
E.coli)
TAHAP Potensi PENYEBAB BAHAYA SIGNIFIKAN PENJELASAN TINDAKAN PENCEGAHAN INDENTIFIKASI CCP
Bahaya BAHAYA
(1) (3) (5) (6) (7) (8)
Peluang Tingkat Q1 Q2 Q3 Q4 CCP/
L,H, M Kepara NOT
Yes
No
han CCP
L,H, M
SPESIFIKASI LABEL
1. Nama perusahaan atau Distrubutor
2. Manufacrure HACCP
3. Product Name
4. Scientific Name
5. Production Date
6. Use By Date
7. Ingredients
8. Specification
9. Lot No
10. Net Weight
11. Gross Weight
MONITORING
What : Cek label pada bahan pengemas
How : pemeriksaan secara visual
When : Saat kedatangan bahan pengemas dari suplier
Sebelum penggunaan
Who: Staff purchasing / bagian gudang kering / QC
TINDAKAN KOREKSI
Contoh Label:
DISTRIBUTOR
MANUFACTURE HACCP
SCIENTIFIC NAME
Thunnus albacares
PRODUCTION DATE
USE BY DATE
NATURAL
INGREDIENTS
NO ARTIFICIAL COLOUR, NO PRESERVATIVE
SPECIFICATION
FROZEN SMALL STEAK
Lot No.
10770
Net Weight
10 KGS
Gross Weight
11 KGS
KLASIFIKASI
1. Kategori 1: Ketidak sesuaian dapat mengancam jiwa manusia
2. Kategori 2: Ketidak sesuaian berpotensi mengancam jiwa manusia
3. Kategori 3: Ketidak sesuaian berpotensi mengakibatkan economic fraud
METODE
1. Notifikasi pada jaringan distribusi
2. Penarikan produk
3. Menentukan sumber masalah
4. Menangani keluhan konsumen
5. Melakukan tindakan koreksi
WAKTU RECALL
Segera setelah ditemukan ketidak sesuaian
PENANGGUNG JAWAB
Manajemen Quality Assurance
PROSEDUR
1. Rapat menetapkan agenda recall
2. Menetapkan jadwal penarikan kembali
3. Notifikasi pada jaringan distribusi
4. Penarikan produk
5. Menentukan sumber masalah
6. Menangani keluhan konsumen
7. Melakukan tindakan koreksi
8. Amandemen bila diperlukan
REKAMAN RECALL
Rekaman notifikasi, jumlah produk yang berhasil ditarik, sumber masalah, dan
tindakan koreksi
Nomor : 5
RENCANA HACCP
Revisi : 1
PENANGANAN KELUHAN Halaman: 1 dari 1
KONSUMEN
PERNYATAAN MANAJEMEN
PENANGGUNG JAWAB
Manajemen Quality Assurance
PROSEDUR
1. Melayani dengan baik setiap pengaduan
2. Pemberian kompensasi pada pengadu
3. Identifikasi ketidaksesuain
4. Inspeksi sumber masalah
5. melakukan tindakan koreksi
6. Amandemen bila diperlukan
REKAMAN PENGADUAN
Rekaman pengaduan
Rekaman kompensasi
Rekaman tindakan koreksi
Tanggal
Nama Pelanggan
Alamat
No. HP
Produk Keluhan
Uraian Keluhan
Solusi yang
diinginakan dari
perusahaan
Nomor : 6
RENCANA HACCP Revisi : 0
PELATIHAN Halaman: 1 dari 2
PERSYARATAN
Seluruh karyawan yang menangani produk perikanan harus diawasi dan diarahkan dan
atau dilatih tentang persyaratan higiene pangan berdasarkan tugas dan
tanggungjawabnya.
Bertanggung jawab mengembangkan dan memelihara prosedur yang dipersyaratkan
sesuai regulasi dan pedoman pelaksanaan program pelatihan berdasarkan prinsip
HACCP
Sesuai dengan persyaratan dan ketentuan nasional tentang pelatihan karyawan pada
industri pangan
PROSEDUR
Manager dan supervisor processing harus memiliki pengetahuan tentang prinsip-prinsip
dan praktik food hygiene.
Seluruh karyawan harus bertanggung jawab dan memahami cara melindungi produk dari
kontaminasi atau penurunan mutu.
Karyawan pengolahan harus memiliki pengetahuan dan keahlian / ketrampilan yang
cukup untuk menangani ikan secara higienis.
Personil yang menangani bahan pembersih atau bahan kimia lainnya yang berpotensi
menimbulkan bahaya terhadap produk harus dilatih secara khusus terkait teknik
penanganan bahan kimia yang aman.
Tingkat pelatihan yang dipersyaratkan adalah awareness (pemahaman) dan kompetensi
dalam penugasan.
Metode Pelatihan:
Kegiatan workshop tentang teori dan praktik penerapannya
Pendampingan, melalui karyawan yang telah memiliki pengalaman kepada karyawan
baru
Demonstrasi teknik
Pelatihan dapat dengan mengikuti pelatihan yang diselenggarakan oleh pihak eksternal
maupun pihak internal perusahaan (in house training)
MONITORING
What : awareness dan kompetensi personil dalam penugasan
How : Pengecekan
- Registrasi daftar hadir peserta pelatihan
- Hasil penilaian
When : Sebelum karyawan ditugaskan, sebelum prosedur/metode baru dilaksanakan
Who : QA
TINDAKAN KOREKSI
Retraining apabila hasil penilaian menunjukkan kompetensi belum terpenuhi
Penilaian ulang
PENCATATAN
Data personil & sertifikat pelatihan
Daftar hadir pelatihan
Hasil evaluasi pelatihan
Nomor : 7
RENCANA HACCP Revisi : 1
AMANDEMEN Halaman: 1 dari 2
Pernyataan manajemen
Rekaman hasil tinjauan perubahan dan tindakan apapun yang dipelihara dan
dimutakhirkan.
Penanggungjawab :
ProsedurVerifikasi:
1. Perbaikan dokumen
2. Perbaikan sistem
3. Verifikasi
4. Validasi
5. Notifikasi
Notifikasi:
Notifikasi kepada Lembaga Sertifikasi HACCP
Perubahan dokumen rencana kerja jaminan mutu selalu dimutakhirkan dan dicatat dalam
tabel berikut:
Halaman
No Tgl Revisi Uraian singkat
revisi
Penambahan Tujuan Pemasaran pada Profil
1 4 Juli 2020 1.2
Perusahan
Merubah susnan letak struktur organisasi dan
1 4 Juli 2020 1.3 garis koordinasi
Hari/Tanggal :
Temperatur Tindakan
Jam Jenis Berat Sensory Test Perbaikan
Supplier Ikan
Ikan Total
1 2 3 Mata Ingsang Lendir Daging Bau Tekstur
Catatan :
Standard temperature ikan ≤ 4 0C
Sampling suhu ikan di lakukan 3 kali secara acak (Ikan bagian atas,bagian tenggah,bagian dalam) di wadah yang berbeda
Sensory test sesuai SNI ikan segar
Sensory Test dilakukan dengan mengecek 3 sampel yang sama dengan sampel suhu ikan
Pemeriksa, Verifikasi
Jam Temperatur
Jenis Ikan No.Bak Tindakan Perbaikan
( 0C)
Catatan :
Standard temperature < 4 0C
Bak Chilling berwana merah dan diberi nomor
Bak pencucian berwarna biru
Pengukuran suhu dilakukan per 2 jam sekali
Pemeriksa, Verifikasi
Waktu Tindakan
No. Kondisi Sanitasi
Pre-op Break Post-op Koreksi
1. Bangunan dan Faslilitas
a. Lantai, dinding, sekat , jendela dan
pintu
b. Saluran air
c. Langit-langit
d. Lampu
2. Peralatan (kelayakan, keutuhan dan kondisi kebersihan)
a. Mesin perebusan
b. Rak pendinginan
c. Meja-meja dan palet
d. Bak adonan dan lori
e. Keranjang, pisau, talenen
f.
3. Air
a. Warna/jernih dan tdk berbau pd
seluruh keran di proses
b. Filter dan lampu UV
4. Es
a. Warna/jernih dan tdk berbau
b. Gudang es bersih dilengkapi pallet
5. Pencegahan Kontaminasi Silang
a. Tangan, sarung tangan, apron dan
alat kerja dlm kondisi bersih
b. Tutup kepala dan masker menutup
dgn sempurna
c. Perhiasan, jam tangan dan cat kuku
tidak digunakan karyawan
6. Fasilitas Higiene Personil
a. Ruang ganti/locker
b. Kran cuci tangan
c. Bak cuci tangan (50-70 ppm)
d. Bak cuci kaki (150-200 ppm)
e. Toilet berfungsi dan bersih, tersedia
sabun & pengering
7. Proteksi dari bahan kontaminan
a. Tdk ada kondensasi
b. Limbah padat tdk tercecer
c. Gudang bahan kimia
- Diberi label
- Disimpan dgn baik
d. Gudang bumbu/bahan
Waktu Tindakan
No. Kondisi Sanitasi
Pre-op Break Post-op Koreksi
e. Gudang pengemas/karton kering,
bersih dan rapi
f. Chiling room & coldstorage
- Pallet
- Sirkulasi/penataan/bersih
- Bahan baku terpisah dgn produk
akhir
8. Kondisi kesehatan personil
Tdk ada tanda-tanda gangguan kesehatan
personil yg beresiko thd produk
9. Pengendalian pest
a. Lingkungan bersih
b. Tdk ada barang yg bukan utk
pengolahan
c. Pintu dan jendela selalu tertutup
d. Tirai plastik
e. Screen pd saluran air
f. Insect lamp*
g. Trap (tikus)*
*cek jumlah, cari penyebabnya
Hari/Tanggal: /
ABF 0 C
Jam Tindakan Koreksi Jam CS 0 C Tindakan Koreksi
1 2 3
00.00
02.00
04.00
06.00
08.00
10.00
12.00
14.00
16.00
18.00
20.00
22.00
Catatan:
-Pengecekan suhu dilakukan 2 jam sekali
-Pengecekan suhu ABF dilakukan apabila ada ikan didalamnya
-ABF 2 digunakan sebagai ruang chilling
-Standar suhu ABF 1 dan 3 (– 35) 0 C, ABF 2 <4 0 C dan CS (-18 ) 0C
Hari/Tanggal :
Temperatur 0C
Tahapan Proses
0 0 0 0 0
Pemotongan kepala dan C C C C C
pembentukan loin
0 0 0 0 0
Trimming C C C C C
Catatan :
Standard temperatur Ikan < 4 0C
Temperatur ikan di cek setiap 2 jam
Pemeriksa, Verifikasi
Hari / Tanggal :
Catatan :
Peralatan kerja yang dimaksud ialah pan, pisua, basket, talenan, timbangan, dan
mesin vacuum.Pembersihan peralatan kerja di lakukan sebelum, saat proses dan
sesudah kegiatan kerja
Tata cara pembersihan Peralatan Kerja :
A. Sebelum kerja
Semua peralatan dibilas dengan air mengalir kecuali alas timbangan dan mesin
vacuum, di bersihkan menggunakan kain khusus
B. Proses kerja
Pisau dan talenan selalu dibilas dengan air mengalir untuk membersihkan sia-sia
penanganan ikan.sisa air pada talenan di keringkan menggunakan wiper
C. Sesudah kerja
Semua peralatan dibersihkan dengan air mengalir dan sabun food grade,
kecuali alas timbangan dan mesin vacuum, di bersihkan menggunakan kain
khusus
Sisa sabun di bilas dengan air sampai bersih dan tidak ada sisa kotoran atau
basah sabun
Tiriskan peralatan agar cepat kering
Penyimpanan alat di tempatkan pada masing-masing ruang penyimpanan.
IKM: 2
INTRUKSI KERJA MANUAL
REVISI :
Penanggung Jawab
Ruswanto
IKM: 3
INTRUKSI KERJA MANUAL
REVISI :
HALAMAN:
Aturan Pakai Basket / Keranjang
Jenis Fungsi
Penanggun Jawab
Ruswanto
IKM: 4
INTRUKSI KERJA MANUAL REVISI :