HACCP
Divalidasi oleh:
Tim Assisten
Kepala Bagian
Quality Control
Tanggal:
17 Juli 2018
RENCANA HACCP
PRODUK FAME CMC
KEJU BUAH
Tim Asisten
Tim HACCP
Divalidasi oleh,
Tim Asisten
Kepala Bagian
Quality Control
CATATAN REVISI
Disetujui
No. Hal Bag/ Sub Bag yang direvisi Tanggal
Oleh (Jbt/Prf)
Rev
DAFTAR ISI
Catatan Revisi 3
Daftar Isi 4
1 Tujuan 5
2 Ruang Lingkup 5
3 Struktur Organisasi 5
4 Deskripsi Produk 6
5 Kelayakan Dasar 8
8 Analisa Bahaya 12
11 Identifikasi Produk 28
12 Daftar Dokumen 30
12.1 Lampiran 30
1. TUJUAN
Penerapan rencana HACCP ini bertujuan untuk menjamin keamanan produk
pangan yang dihasilkan sehingga dapat meningkatkan kualitas dari produk,
menigkatkan kepuasan dan kesukaan konsumen, memperbaiki pengendalian produksi,
mengurangi limbah pabrik saat produksi sehingga diharapkan dapat menimalisir
keluhan dari konsumen.
2. RUANG LINGKUP
Ruang lingkup rencana HACCP ini meliputu sebagai berikut tujuan pembuatan
HACCP, struktur tim, deskripsi produk, kelayakan dasar GMP (good manufacturing
practice) dan SSOP (sanitation standard operation prosedure), pembuatan diagram alir
proses dan diagram alir lapang, analisis dan identifikasi bahaya, penetapan TKK,
pengawasan TKK, pengendalian bahaya, identifikasi produk berupa pelabelan dan
pengkodean produk, dan dokumentasi.
3. STRUKTUR TIM HACCP
Indriyani
Lasimpala
General Manager
Fame CMC
3. Penggunaan Produk Produk dapat langsung dikonsumsi atau ditambahkan pada olahan
makanan.
4. Jenis Pengemas Pembungkus terdiri dari 2 lapis yaitu alumunium foil ukuran 12 x
10 cm dengan tebal 2 mm dan dilapisi plastik berukuran 15 x 11
cm dengan tebal 2 mm.
Keju Buah tidak dianjurkan dikonsumsi apabila terjadi kerusakan fisik pada kemasan seperti
kemasan terbuka, mengembung dan terjadi perubahan produk.
Tempat Survey
1 Lokasi
Keju Buah
Panaskan kembali keju pada suhu 40°C dalam oven agar whey dapat
keluar dengan sempurna. Saring dengan kain penyaring dan ditekan
selama 2-3 jam. Setelah kulit terbentuk, lapisi permukaanya dengan
paraffin cair.
1. DIAGRAM ALIR LAPANG
4. ANALISA BAHAYA
5. ANALISA BAHAYA
1. Fisik M M S - - Melakukan
Penerimaa pengawasan saat
n susu Kimia L L US Kontaminasi patikel penerimaan
skim cair debu - Meakukan
Bahan Campuran program
Bakteri M M S pelatihan
Serangga pemasokan
- Penolakan
terhadap bahan
baku yang tidak
sesuai standar
2. Fisik M L US - - Melakukan
Penerimaa pengawasan saat
n ekstrak Kimia L L US Kontaminasi serangga penerimaan
buah Hilangnya kandungan - Melakukan
vitamin program
pelatihan
pemasokan
S. aureus
1. PENETAPAN TITIK KENDALI KRITIS (TKK)
YA TIDAK
TIDAK YA
YA
PROSEDUR VERIFIKASI
Pengembangan prosedur verifikasi oleh perusahaan bertujuan agar dapat menjamin bahwa
keseluruhan rencana HACCP dapat berjalan secara efektif. Dengan adanya sistem verifikasi
ini perusahaan dapat menjamin bahwa rencana HACCP telah berjalan dalam kegiatan
operasional sehari hari untuk menghasilkan produk yang aman. Implementasi prosedur
verifikasi ini menjadi tanggung jawab ketua atau coordinator tim HACCP.
Kegiatan ini bertujuan untuk memastikan bahwa rencana HACCP telah benar belum di
implementasikan. Hal tersebut dilakukan perusahaan dengan cara antara lain melakukan
konfirmasi bahwa :
Peninjauan atas hasil monitoring terhadap CCP dan tindakan koreksi yang ada (jika ada
tindakan koreksi) dilakukan setiap hari oleh operator, supervisor dan manejer. Rekaman hasil
pemantauan didentifikasi dan di dokumentasikan .
1. Pengujian produk
Dilakukan pengujian produk secara berkala terhadap bahan baku, produk dalam proses dan
bahan baku akhir. Dalam pengujian ini dapat pula dikonfirmasi bahwa batas kritis yang telah
ditetapkan pada kenyataannya memang dapat mengendalikan bahaya. Verifikasi terhadap
produk akhir harus dapat memperlihatkan bahwa produk telah memenuhi persyaratan
pelanggan dan /atau parameter keamanan pangan. Hal ini termasuk pengujian produk terhadap
mikroorganisme, residu kimia, kontaminasi fisik, berat, ukuran dan penampakan, pH, suhu,
kadar air, rasa, dan tekstur.
1. Audit
Audit terhadap semua elemen HACCP dalam HACCP Plan dilakukan baik secara internal
maupun eksternal dalam kurun waktu sekurang-kurangnya 1 kali setahun. Audit ini dilakukan
oleh auditor audit internal yang telah terlatih.
Setiap keluhan dari pelanggan baik lisan maupun tertulis akan ditangani dengan baik. Keluhan
atau pengaduan pelanggan atau konsumen tersebut dapat berkaitan dengan produk yang
dihasilkan maupun proses produksinya. Prosedur penangan keluhan pelanggan ini menjadi
tanggung jawab QA.
Pada setiap keluhan akan dicatat antara lain: tanggal keluhan/pengaduan, identitas pelapor, isi
keluhan, penerima keluhan,dan penanganan yang dilakukan terhadap keluhan tersebut.Apabila
keluhan tersebut menyangkut produk,maka jika memungkinkan pelapor menyertakan sample
produk yang dikeluhkan dan kode produksinya.
Semua keluhan dilakukan rekaman tentang keluhan yang disampaikan kepada konsumen,
tentang isi keluhan, penerima keluhan, serta rekaman monitoring, rekaman tindakan korektif
yang dilakukan , serta rekaman verivikasi.Rekaman tindakan korektif yang dilakukan yakni
identifikasi produk (deskripsi dan jumlah produk), deskripsi penyimpanan yang terjadi,
tindakan korektif yang dilakukan, penanggung jawab dalam pelaksanaan tindakan korektif
tersebut, hasil dan evaluasi tindakan korektif.
PROSEDUR RECALL
Untuk menjaga kepuasan pelanggan dan menghindari konsumen dari mengkonsumsi produk
yang tidak aman, maka perusahaan tersebut mempunyai kebijakan untuk melakukan
penarikan produk (produk recall). Informasi yang menjadi alas an untuk melakukan
penarikan produk terutama adalah keluhan atau complain dari pelanggan, dan adanya
kesalahan bahan baku atau produksi.
Produksi yang telah ditarik selanjutnya dikumpulkan pada tempat yang terpisah dan telah
ditentukan. Informasi dan data penarikan produk akan di dokumentasikan dan ditindaklanjuti.
Tindak lanjut yang dilakukan dengan adanyapenarikan produk antara lain dapat berupa.
Pelaksanaan penarikan produk ini dilkukan dibawah tanggung jawab Plant Manager.