Anda di halaman 1dari 15

ANALISIS KUALITAS CRUDE PALM OIL MENGGUNAKAN

METODE SEVEN TOOLS DAN KONSEP KAIZEN

Fakri Afif1, Ch Desi Kusmindari2, Septa Hardini3


Universitas Bina Darma Palembang
Jalan Jendral Ahmad Yani No 03 Palembang
Email : Fakrinisasi97@gmail.com1, Desi christofora@binadarma.ac.id2
Septahardini@gmail.com3

Abstrak : Kelapa sawit sebagai tanaman penghasil minyak sawit dan inti sawit merupakan salah satu
primadona tanaman perkebunan yang menjadi sumber penghasil devisa non migas bagi Indonesia. Mutu
CPO dapat ditentukan dari beberapa parameter atau karakteristik, Diantaranya adalah banyak atau
sedikitnya kadar air, dan kadar asam lemak bebas (ALB) dan kadar kotoran yang terkandung di dalam
CPO. PT Sentosa Mulia Bahagia dalam permasalahannya Dimana masih tingginya, tingkat kadar asam
lemak bebas 5,86%, air, 0,87%, dan kotoran 0,96%. Maka perlu analisa produksi untuk mengukur
kualitas produk dengan menggunakan metode Seven Tools dan konsep Kaizen untuk melakukan
perbaikan masalah yang dihadapi perusahaan. (penyempurnaan secara terus menerus) serta
pemeliharaan tempat kerja untuk peningkatan kualitas. Penelitiaan ini bertujuan untuk menganalisis
kualitas CPO di PT Sentosa Mulia Bahagia. Dari hasil yang di dapatkan berdasarkan grafik pareto diatas
dapat dilihat bahwa mulai dari awal periode maret 2018 hingga akhir rata-rata tingkat kecacatan kadar
asam lemak bebas yang paling tinggi dan disusul tingkat kadar air dan kotoran. Faktor terjadinya
kecacatan Crude Palm Oil adalah faktor bahan baku, manusia, linggkugan kerja, mesin dan metode kerja.
Seiri, Memisahkan barang/materiaal yang tidak diperlukan diruang produksi. Material besi/pipa yang
berukuran besar yang terletak diruang produksi yang tidak digunakan lagi. Seiton, mengatur tata letak
barang sesuai dengan : jenis atau fungsi dan tingkat kepentingan. Seiso, Membersikan mesin yang
terdapat kotoran dari proses produksi. Lakukan perawatan dan pembersihan secara berkala dilantai
produksi.

Kata Kunci : Analisa Pengendalian Kualitas CPO, Seven Tools, Kaizen

Abstract : Palm oil as a producer of palm oil and palm kernel is one of the prima donna of plantation
crops that are a source of non-oil and gas foreign exchange for Indonesia. The quality of CPO can be
determined from a number of parameters or characteristics, including the amount or amount of water
content, and the level of free fatty acids (ALB) and the levels of impurities contained in CPO. PT Sentosa
Mulia Bahagia in its high problem, the level of free fatty acids was 5.86%, water, 0.87%, and dirt 0.96%.
Then the production analysis is needed to measure product quality by using the Seven Tools method and
the Kaizen concept to improve the problems faced by the company. (continuous improvement) and
workplace maintenance for quality improvement. This research aims to analyze the quality of CPO in PT
Sentosa Mulia Bahagia. From the results obtained based on the Pareto chart above it can be seen that
starting from the beginning of the March 2018 period until the end of the average defect rate of free fatty
acids is the highest and followed by the level of water and dirt levels. Factors in the occurrence of Crude
Palm Oil defects are factors of raw materials, human, work conditions, machines and working methods.
Seiri, Separating goods / materials that are not needed in the production room. Large iron / pipe material
located in a production room that is no longer used. Seiton, arrange the layout of goods according to:
type or function and level of importance. Seiso, Add the machine that has dirt from the production
process. Perform regular maintenance and cleaning on the production floor.

Keywords: CPO Quality Control Analysis, Seven Tools, Kaizen

18 Jurnal Ilmiah TEKNO Vol. 15 No.1,April 2018 18-32


1. PENDAHULUAN 4 Bilangan Yodium G yodium/100g 50-55
a. Latar Belakang Sumber : Standar Nasional Indonesia (2006)
Pengendalian kualitas merupakan salah satu Standar ini menetapkan syarat mutu
kegiatan yang sangat erat kaitannya dalam proses minyak kelapa sawit mentah atau yang dikenal
produksi, dimana pada pengendalian kualitas dengan nama Crude palm oil (CPO).
dilakukan serangkaian kegiatan berupa PT Sentosa Mulia Bahagia dalam kaitan
pemeriksaan atau pengujian terhadap memenuhi permintaan pelanggan, masih
karakteristik kualitas yang dimiliki oleh produk. dihadapi dengan permasalahan-permasalahan
tuntutan terhadap kualitas produk ini dari dahulu internal yaitu mengenai mutu dari produk.
hingga sekarang mengalami perubahan, yang Dimana masih terdapat cacat pada produk,
pada awalnya kualitas suatu produk tidak seperti pada tabel di bawah :
diperhatikan kini menjadi hal yang sangat Tabel 2 Rata-rata Tingkat Kecacatan CPO
utama.kegiatan pengendalian kualitas memiliki No Parameter Persentase
1 Kadar air 0,87 %
suatu tujuan utama yaitu untuk kepuasan para 2 Kadar Kotoran 0,96 %
3 Kadar Asam Lemak Bebas 5,86 %
konsumen, maka tentunya kualitas produk Sumber : PT Sentosa Mulia Bahagia
tersebut harus selalu memenuhi standar kualitas Dengan kondisi di atas, maka perlu
atau sesuai dengan spesifikasi yang sudah diadakan kegiatan analisa produksi untuk
ditetapkan serta didukung dengan keahlian yang mengukur kualitas produk di PT Sentosa
handal terhadap sistem pengendalian Mulia Bahagia dengan menggunakan metode
kualitas.pengendalian kualitas merupakan suatu Seven Tools (Diagram Pareto, Peta Kendali dan
sistem verifikasi dan penjagaan atau perawatan Diagram Sebab Akibat) dan konsep kaizen
dari suatu tingkat atau derajat kualitas produk untuk melakukan perbaikan masalah yang
atau proses yang dikehendaki dengan dihadapi perusahaan (penyempurnaan secara
perencanaan yang seksama, pemakaian peralatan terus menerus) serta pemeliharaan tempat kerja
yang sesuai, inspeksi yang terus-menerus serta untuk menghasilkan perbaikan dan peningkatan
tindakan korektif bilamana yang diperlukan, jadi kualitas dari produk yang dihasilkan. Diperlukan
pengendalian kualitas tidak hanya kegiatan perbaikan sistem kerja yang mampu
inspeksi ataupun menentukan apakah produk itu meningkatkan efektivitas. Metode kaizen
baik (accept) atau jelek (reject).Dalam adalah sebagai salah satu metode usulan
Menentukan kualitas mutu produk CPO sendiri perbaikan kerja yang sesuai untuk diterapkan
telah ditetapkan di dalam badan Standar di PT Sentosa Mulia Bahagia dengan
Nasional Indonesia memfokuskan kegiatannya pada perbaikan
Tabel 1 Syarat Mutu Minyak Kelapa Sawit sistem kerja dan keterlibatan manajemen. Untuk
Mentah (CPO)
No Kriteria Uji Satuan Persyaratan Mutu
meningkatkan kualitas produk yang di hasilkan.
Jingga Kemerah-
1 Warna -
Merahan
1. Tujuan Penelitian
Kadar Air dan
2
Kotoran
%fraksi masa 0,5 maks Tujuan dari penelitian ini adalah :
Asam Lemak Bebas
3 (sebagai Asam %fraksi masa 0,5 maks a. Mengetahui faktor penyebab terjadinya
palmitat)

19 Jurnal Ilmiah TEKNO Vol. 15 No.1,April 2018 18-32


produk cacat (defect) dengan seven tools. Pengertian Flowchart yaitu alat bantu untuk
b. Melakukan Perbaikan dengan menampilkan baik proses dan keputusan logis
menggunakan Konsep Kaizen untuk dalam proses nyata yang melibatkan input
mengurangi cacat (defect) pada CPO. output, maupun dalam aliran data seluruh
2. METODOLOGI PENELITIAN sistem
a. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian yaitu di PT Sentosa Mulia
Bahagia di bagian produksi. yang bergerak
dibidang industri kelapa sawit yang terletak di
Desa peninggalan, Kec. Tungkal Jaya, Kab.
Musi Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan.
Berikut jadwal penelitian seperti di tabel
berikut :
Tabel 3 Jadwal Penelitian
Bulan
No Kegiatan
Maret April Mei Juni Juni Agustus
Studi
1
Pendahuluan
Perumusan
2
Masalah
Penulisan
3
Proposal
Pengumpulan
4
Data
Pengolahan
5
Data
6 Analisis hasil
Laporan
7
Akhir Skripsi

Metode yang digunakan dalam penelitian ini


adalah : Metode Seven Tools dan Konsep Kaizen
Seperti dibawah ini : Gambar 1 Diagram Alir Penelitian
a. Metode Seven tools 3. HASIL
b. Pengaplikasian cacat produk dengan a. Diagram Pareto
Diagram Pareto adalah grafik batang yang
diagram pareto
menunjukkan masalah berdasarkan urutan
c. Menghitung peta kendali X dan R
banyaknya jumlah kejadian. Urutannya mulai
kecacatan pada proses produksi
dari jumlah permasalahan yang paling banyak
d. Identifikasi penyebab masalah dengan
terjadi hingga pada permasalahan yang frekuensi
fishbone diagram
terjadinya paling sedikit. Dalam Grafik,
b. Konsep Kaizen
ditunjukkan dengan batang grafik tertinggi
1. Usulan perbaikan dengan konsep kaizen
(paling kiri) hingga grafik terendah
yaitu 5W+1H dan 5S/5R
(palingkanan).
b. Bagan Alir (Flowchart) Penelitian

20 Jurnal Ilmiah TEKNO Vol. 15 No.1,April 2018 18-32


1,200 18 5,76 5,77 5,86 5,71 5,64 5,74 5,75 0,22
% Kumulatif ALB 19 5,69 5,86 5,89 5,81 5,78 5,99
1,000 5,84 0,30
% Kumulatif Air 20 5,83 5,76 5,98 5,61 5,97 5,90 5,84 0,37
0,800 % Kumulatif Kotoran 21 5,91 5,66 5,73 5,76 5,76 5,89 5,79 0,25
22 5,98 5,65 5,99 5,87 5,78 5,60 5,81 0,39
0,600
23 5,61 5,86 5,97 5,69 5,59 5,78 5,75 0,38
0,400 24 5,79 5,67 5,76 5,94 5,68 5,64 5,75 0,30
25 5,67 5,75 5,56 5,82 5,65 5,99 5,74 0,34
0,200
26 5,87 5,76 5,64 5,81 5,67 5,64 5,73 0,23
0,000 27 5,85 5,88 5,83 5,61 5,75 5,57 5,75 0,31
1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29 31 28 5,83 5,76 5,94 5,72 5,78 5,82 5,81 0,22
29 5,63 5,76 5,90 5,92 5,86 5,77 5,81 0,29
Gambar 2 Grafik Pareto Tingkat Kecacatan CPO
Sumber : Pengolahan Data 30 5,59 5,78 5,88 5,71 5,78 5,89 5,77 0,30
31 5,81 5,64 5,70 5,88 5,96 5,56 5,76 0,40
Berdasar grafik pareto diatas dapat dilihat
Total ∑ X̅= 178,12 ∑R= 9,69
bahwa mulai dari awal periode maret 2018
∑ x̄̄ =5,74 R̄̄ = 0,31
hingga akhir rata-rata tingkat kadar asam lemak Sumber : Pengolahan Data
bebas yang paling tinggi tingkat kecacatan dan
a. Peta X̅
disusul tingkat kadar air dan kotoran, dari analisa
Rumus x̄ :
ini berarti yang menjadi prioritas adalah kadar
Mencari rata-rata x̄ Dengan rumus
ALB.
x1+x2+x3+. . .+Xn
x̄ =
b. Perhitungan Peta Kendali Kadar Asam n
Lemak Bebas Mencari rata-rata keseluruhan dengan rumus :
1. Peta Kendali X̅ -R
̅ ̅
x1+x 2+x3+. ̅ . .+x̅n
Tabel 4 Peta Kendali x̄ -R Kadar ALB x̄ =
k
Kadar Asam Lemak Bebas (%)
No X̅ R Contoh data dalam subgrup No.1 sebagai berikut
1 2 3 4 5 6
:
1 5,74 5,99 5,80 5,90 5,76 5,92 5,85 0,25
5,74+5,99+5,80+5,90+5,76+5,92 35,11
2 5,46 5,87 5,55 5,99 5,57 5,56 5,67 0,53x̄= 6
=
6
= 5,85
3 5,65 5,78 5,70 5.78 5,80 5,88 4,80 0,23 5,85+5,67+4,80+. . .+5,76 178,12
x̄ = = = 5,74
4 5,90 5,78 5,67 5,97 5,98 5,81 5,85 0,31 31 31

5 5,75 5,57 5,74 5,64 5,62 5,85 5,70 0,28Berikut Perhitungan Batas Peta Kendali x̄
6 5,87 5,89 5,65 5,77 5,90 5,63 5,79 0,27Diketahui :
7 5,76 5,89 5,99 5,76 5,70 5,59 5,78 0,40n =6
8 5,55 5,92 5,90 5,55 5,64 5,57 5,69 0,37
A2 = 0.483 dengan ukuran subgrup 6 (lihat tabel
9 5,47 5,91 5,77 5,87 5,88 5,75 5,78 0,44
10 5,63 5,96 5,80 5,90 5,67 5,90 variabel)
5,81 0,33
11 5,61 5,64 5,86 5,79 5,87 5,61 5,73 0,26Maka dapat dicari Upper Control Limit (UCL),
12 5,76 5,84 5,98 5,81 5,76 5,75 5,82 0,23dan Lower Control Limit (LCL) sebagai Berikut
13 5,55 5,86 5,80 5,91 5,79 5,75 5,78 0,36:
14 5,97 5,75 5,59 5,67 5,87 5,90 5,79 0,38
a. Center Line CL = x̄̄
15 5,69 5,89 5,72 5,91 5,67 5,61 5,75 0,30
16 5,86 5,95 5,91 5,76 5,81 5,76 Pada Kendali x̄ CL = x̄ = 5,74
5,84 0,19
17 5,76 5,74 5,71 5,91 5,97 5,85 5,82 0,26b. Uppel Control Limit (UCL)

21 Jurnal Ilmiah TEKNO Vol. 15 No.1,April 2018 18-32


UCL = x̄ + A2 . R̅ 5 5,75 5,57 5,74 5,64 5,62 5,85 5,70 0,28
= 5,74 + 0.483x.31 6 5,87 5,89 5,65 5,77 5,90 5,63 5,79 0,27
= 5,74 + 0,14973 7 5,76 5,89 5,99 5,76 5,70 5,59 5,78 0,40
8 5,55 5,92 5,90 5,55 5,64 5,57 5,69 0,37
= 5,89
9 5,47 5,91 5,77 5,87 5,88 5,75 5,78 0,44
c. Lower Control Limit (LCL) 10 5,63 5,96 5,80 5,90 5,67 5,90 5,81 0,33
LCL = x̄ – A2. R = 5,74 - 11 5,61 5,64 5,86 5,79 5,87 5,61 5,73 0,26
0.483x0.31 12 5,76 5,84 5,98 5,81 5,76 5,75 5,82 0,23
= 5,74 - 0,14973 13 5,55 5,86 5,80 5,91 5,79 5,75 5,78 0,36
14 5,97 5,75 5,59 5,67 5,87 5,90 5,79 0,38
= 5,59
15 5,69 5,89 5,72 5,91 5,67 5,61 5,75 0,30
d. Grafik X̅ 16 5,86 5,95 5,91 5,76 5,81 5,76 5,84 0,19
6 17 5,76 5,74 5,71 5,91 5,97 5,85 5,82 0,26
5,8 18 5,76 5,77 5,86 5,71 5,64 5,74 5,75 0,22
5,6 19 5,69 5,86 5,89 5,81 5,78 5,99 5,84 0,30
5,4 20 5,83 5,76 5,98 5,61 5,97 5,90 5,84 0,37
X
5,2 21 5,91 5,66 5,73 5,76 5,76 5,89
CL
5,79 0,25
5
22 5,98 5,65 5,99 5,87 5,78 5,60 5,81 0,39
4,8 UCL
4,6 23 5,61 5,86 5,97 5,69 5,59 5,78 5,75 0,38
LCL 24 5,79 5,67 5,76 5,94 5,68 5,64
4,4 5,75 0,30
4,2 25 5,67 5,75 5,56 5,82 5,65 5,99 5,74 0,34
4 26 5,87 5,76 5,64 5,81 5,67 5,64 5,73 0,23
1 4 7 10 13 16 19 22 25 28 31 27 5,85 5,88 5,83 5,61 5,75 5,57 5,75 0,31
28 5,83 5,76 5,94 5,72 5,78 5,82 5,81 0,22
Sumber : Pengolahan Data
Gambar 3 Grafik x̄ ALB 29 5,63 5,76 5,90 5,92 5,86 5,77 5,81 0,29
30 5,59 5,78 5,88 5,71 5,78 5,89 5,77 0,30
Dari grafik diatas terlihat bahwa ada satu data
31 5,81 5,64 5,70 5,88 5,96 5,56 5,76 0,40
yaitu pada hari ketiga yang berada diluar batas ∑x̄̄ = 173,35 ∑R̅ = 9,46
Total
kendali dengan 4,80. Dikarenakan ada data yang
∑ x̄̄ = 5,77 R̄̄ = 0,31
keluar batas control maka harus dilakukan revisi
atau dihitung ulang dengan menghilangkat data Sumber : Pengolahan Data

yang keluar batas control. Rumus x̄ :


Pada peta x̄ ada data yang out control, pada Mencari rata-rata x̄ dengan rumus
hari ketiga dengan nilai 4,80. maka data tersebut :
dibuang, dan dilakukan perhitungan ulang. x1+x2+x3+. . .+Xn
x̄ =
n
Sebagai berikut :
Mencari rata-rata keseluruhan dengan rumus

Tabel 5 Peta Kendali x̄ -R Kadar ALB :


̅ ̅
x1+x 2+x3+. ̅ . .+x̅n
No
Kadar Asam Lemak Bebas (%)
X R x̄ =
k
1 2 3 4 5 6
Contoh data dalam subgrup No.1 sebagai berikut
1 5,74 5,99 5,80 5,90 5,76 5,92 5,85 0,25
2 5,46 5,87 5,55 5,99 5,57 5,56 5,67 0,53 :
4 5,90 5,78 5,67 5,97 5,98 5,81 5,85 0,31

22 Jurnal Ilmiah TEKNO Vol. 15 No.1,April 2018 18-32


5,74+5,99+5,80+5,90+5,76+5,92 35,11 berada di out control batas UCL, CL, dan LCL,
x̄ = = = 5,85
6 6
5,85+5,67+5,85+. . .+5,76 173,35 tetapi grafik tersebut menunjukan ketidak
x̄ = = 5,77
31 31 stabilan terlihat dari grafik yang naik turun,
Berikut Perhitungan Batas Peta Kendali x̄
dengan nilai x̄ = 5,77%
Diketahui :
n =6 b. Peta R
A2 = 0.483 dengan ukuran subgrup 6 (lihat Rumus R̅ :

tabel variabel) Mencari kisaran R dengan rumus :

Maka dapat dicari Upper Control Limit (UCL), R= X(nilai terbesar) - X(nilai terkecil)

dan Lower Control Limit (LCL) sebagai Berikut : R= X(nilai terbesar) - X(nilai terkecil)

: Mencari rata-rata kisaran R̅ dengan rumus :

a. Center Line CL = x̄̄ R1+R2+R3+. . .+Rk


R̅ =
Pada kendali x̄ CL = x̄ = 5,77 k

b. Uppel Control Limit (UCL) Contoh data dalam subgrup No.1 sebagai berikut
UCL = x̄ + A2 . R̅ :
= 5,77 + 0.483x.31 R = 5,99 – 5,74 = 0,25
= 5,77 + 0,14973
0,25+0,53+0,23+. . .+0,40 9,69
= 5,91 R̅ = = = 0,31
31 31
c. Lower Control Limit (LCL)
Berikut Perhitungan Batas Peta Kendali R
LCL = x̄̄ – A2. R
Diketahui :
= 5,77 - 0.483x0.31
n =6
= 5,77 - 0,14973
D3 = 0 dengan ukuran subgrup 6 (lihat tabel
= 5,62
variabel)
D4 = 2.004 dengan ukuran subgrup 6 (lihat
d. Grafik X̅
6 tabel variabel)

5,9 Maka dapat dicari Upper Control Limit (UCL),


5,8 X dan Lower Control Limit (LCL) sebagai Berikut
5,7 CL :
5,6 UCL a. Central Line (CL)
5,5 LCL Pada kendali R CL = R̅ = 0,31
5,4
b. Upper Contol Limit (UCL)
1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29
UCL = D4.R
Sumber : Pengolahan data
= 2.004.0,31
Gambar 4 Perhitungan Ulang Grafik x̄
Kadar ALB = 0,62
Setelah dilakukan perhitungan ulang, dapat c. Lower Control Limit (LCL)
dilihat dari grafik diatas tidak ada lagi nilai yang LCL = D3.R

23 Jurnal Ilmiah TEKNO Vol. 15 No.1,April 2018 18-32


= 0x0,31 Maka dapat dicari Upper Control Limit (UCL),
=0 dan Lower Control Limit (LCL) sebagai Berikut
d. Grafik R :

0,7 a. Center Line CL = x̄̄


0,6 Pada Kendali x̄ CL = x̄ = 0,79
0,5 R b. Uppel Control Limit (UCL)
0,4
CL UCL = x̄ + A2 . R̅
0,3
UCL = 0,79 + 0.483x0,27
0,2
0,1 LCL = 0,79 + 0,13041
0 = 0,92
1 3 5 7 9 1113151719212325272931
c. Lower Control Limit (LCL)
Sumber : Pengolahan Data
LCL = x̄ – A2. R
Gambar 5 Grafik R ALB
= 0,79 - 0.483x0,27
Dari grafik diatas tidak ada nilai yang berada di
= 0,79 – 0,13041
out control batas UCL, CL, dan LCL, tetapi
= 0,65
grafik tersebut menunjukan ketidak stabilan
terlihat dari grafik yang naik turun, dengan nilai d. Grafik X̅
R = 0,31 1

0,8
c. Perhitungan Peta Kendali Kadar Air X
0,6
1. Peta Kendali X̅ -R CL
0,4
a. Peta X̅ UCL
Rumus x̄ : 0,2 LCL
Mencari rata-rata x̄ dengan rumus : 0
1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29 31
x1+x2+x3+. . .+Xn
x̄ =
n Sumber : Pengolahan Data
Mencari rata-rata keseluruhan dengan rumus : Gambar 6 Grafik x̄ Kadar Air
x̅1+x̅ 2+x̅3+. . .+x̅n x̅1+x̅ 2+x̅3+. . .+x̅n
x̄ = : x̄ =Dari grafik diatas tidak ada nilai yang berada di
k k

Contoh data dalam subgrup No.1 sebagai berikut out control batas UCL, CL, dan LCL, tetapi

: grafik tersebut menunjukan ketidak stabilan


0,55+0,92+0,90+0,76+0,64+0,57 4,34 terlihat dari grafik yang naik turun, dengan nilai
x̄ = = = 0,723
6 6
x̄ = 0,79.
0,723+0,822+0,852+. . .+0,922 24,67
x̄ = = 0,79
31 31 b. Peta R
Berikut Perhitungan Batas Peta Kendali x̄ Rumus R̅ : Mencari kisaran R dengan rumus :
Diketahui : R= X(nilai terbesar) - X(nilai terkecil)
n =6 Mencari rata-rata kisaran R̅ dengan rumus :
A2 = 0.483 dengan ukuran subgrup 6 (lihat
R1+R2+R3+. . .+Rk
tabel variabel) R̅ =
k

24 Jurnal Ilmiah TEKNO Vol. 15 No.1,April 2018 18-32


Contoh data dalam subgrup No.1 sebagai berikut grafik tersebut menunjukan ketidak stabilan
: terlihat dari grafik yang naik turun, dengan nilai
R = 0,27.
R = 0,89 – 0,71 = 0,18
d. Perhitungan Peta Kendali Kadar Kotoran
0,18+0,25+0,40+. . .+0,12 8,59
R̅ = = = 0,27
31 31 1. Peta Kendali X̅ -R
a. Peta X̅
Berikut Perhitungan Batas Peta Kendali R
Rumus x̄ :
Diketahui :
Mencari rata-rata x̄ dengan rumus :
n =6
x1+x2+x3+. . .+Xn
D3 = 0 dengan ukuran subgrup 6 (lihat tabel x̄ =
n

variabel) Mencari rata-rata keseluruhan dengan rumus


D4 = 2.004 dengan ukuran subgrup 6 (lihat tabel :
̅ ̅
x1+x 2+x3+. ̅ . .+x̅n
variabel) x̄ =
k
Maka dapat dicari Upper Control Limit (UCL), Contoh data dalam subgrup No.1 sebagai berikut
dan Lower Control Limit (LCL) sebagai Berikut :
: 0,87+0,89+0,65+0,77+0,90+0,63 4,71
x̄ = = = 0,785
6 6
a. Central Line (CL)
0,785+0,782+0,688+. . .+0,740 24,15
Pada kendali R CL = R̅ = 0,27 x̄ = = 0,77
31 31

b. Upper Contol Limit (UCL) Berikut Perhitungan Batas Peta Kendali x̄


UCL = D4.R Diketahui :
= 2.004x0,27 n =6
= 0,54 A2 = 0.483 dengan ukuran subgrup 6 (lihat
c. Lower Control Limit (LCL) tabel variabel)
LCL = D3.R Maka dapat dicari Upper Control Limit (UCL),
= 0x0,27 dan Lower Control Limit (LCL) sebagai Berikut
=0
:
d. Grafik R
0,6 a. Center Line CL = x̄̄
0,5 Pada Kendali x̄ CL = x̄ = 0,77
0,4 R b. Uppel Control Limit (UCL)
0,3 CL UCL = x̄ + A2 . R̅
0,2 UCL = 0,77 + 0.483x0,31
0,1 LCL = 0,77 + 0,14973
0
= 0,91
1 3 5 7 9 1113151719212325272931
c. Lower Control Limit (LCL)
Sumber : Pengolahan data
LCL = x̄ – A2. R
Gambar 7 Grafik R Kadar Air
= 0,77 - 0.483x0,31
Dari grafik diatas tidak ada nilai yang berada di
= 0,77 – 0,14937
out control batas UCL, CL, dan LCL, tetapi

25 Jurnal Ilmiah TEKNO Vol. 15 No.1,April 2018 18-32


= 0,62 Maka dapat dicari Upper Control Limit (UCL),
dan Lower Control Limit (LCL) sebagai Berikut
d. Grafik X
:
1
a. Central Line (CL)
0,8 Pada kendali R CL = R̅ = 0,31
X
0,6 b. Upper Contol Limit (UCL)
CL
0,4 UCL = D4.R
UCL
0,2 = 2.004x0,31
LCL
= 0,62
0
1 3 5 7 9 1113151719212325272931 c. Lower Control Limit (LCL)
Sumber : Pengolahan Data LCL = D3.R

Gambar 8 Grafik x̄ Kadar Kotoran = 0x0,31

Dari grafik diatas tidak ada nilai yang berada di =0

out control batas UCL, CL, dan LCL, tetapi d. Grafik R


0,7
grafik tersebut menunjukan ketidak stabilan
0,6
terlihat dari grafik yang naik turun, dengan nilai 0,5 R
x̄ = 0,77. 0,4
CL
0,3
b. Peta R UCL
0,2
Rumus R̅ : 0,1 LCL
Mencari kisaran R dengan rumus : 0
1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29 31
R= X(nilai terbesar) - X(nilai terkecil)
Mencari rata-rata kisaran R̅ dengan rumus : Sumber : Pengolahan Data
Gambar 9 Grafik R Kadar Kotoran
R1+R2+R3+. . .+Rk
R̅ = Dari grafik diatas tidak ada nilai yang berada di
k
out control batas UCL, CL, dan LCL, tetapi
Contoh data dalam subgrup No.1 sebagai berikut
grafik tersebut menunjukan ketidak stabilan
:
terlihat dari grafik yang naik turun, dengan nilai
R = 0,89 – 0,63 = 0,26
R = 0,31.
0,26+0,40+0,37+. . .+0,43 9,63 Berikut hasil dari grafik peta kendali X̅ -R
R̅ = = = 0,31
31 31
untuk kadar asam lemak bebas, air dan kotoran
Berikut Perhitungan Batas Peta Kendali R dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Diketahui : Tabel Rekapitulasi Hasil Grafik Peta Kendali
No Jenis Peta X̅ Peta R
n =6
D3 = 0 dengan ukuran subgrup 6 (lihat tabel
variabel)
D4 = 2.004 dengan ukuran subgrup 6 (lihat tabel
variabel)

26 Jurnal Ilmiah TEKNO Vol. 15 No.1,April 2018 18-32


1 Kadar Dari grafik X̅ Dari grafik R- 4 Kadar Dari grafik Dari grafik R dapat
Asam kadar asam lemak Chart tidak ada Kotoran X̅dapat dilihat dilihat tidak ada nilai
Lemak bebas terlihat nilai yang berada tidak ada nilai yang berada di out
Bebas bahwa ada satu di out control : yang berada di out control.
data yang berada Dengan batas control. Dengan batas control
out control : control : Dengan batas :
Yaitu data pada CL : 0,31 control : CL : 0,31
hari ke 3 dengan UCL : 0,62 CL : 0,77 UCL : 0,62
nilai 4,80. LCL : 0 UCL : 0,91 LCL : 0
Denga batas Proses produksi LCL : 0,62 Proses produksi
control : dengan peta R Proses produksi dengan R masih
CL : 5,74 masih dalam dengan peta X̅ dalam control.
UCL : 5,89 control. masih dalam
LCL : 5,59 control.
Berarti harus
dilakukan Sumber : Pengolahan Data
perhitungan, data
yang keluar harus e. Diagram sebab Akibat (Fishbone Diagram)
dibuang.
Berikut hasil analisis menggunakan diagram
sebab akibat

Tabel 6 Rekapitulasi Hasil Grafik Peta Kendali


(Lanjutan)
Sumber : Pengolahan Data
No Jenis Peta X̅ Peta R
2 Asam Setelah ilakukan Berikut Adalah beberapa penyebab atau
Lemak perhitungan ulang,
Bebas dapat dilihat dari faktor yang didapatkan dari analisis Diagram
Perhitung grafik diatas tidak
an ulang ada lagi nilai yang Sebab Akibat (Fishbone Diagram)
Peta X̅ berada di out
control :
1. Faktor Manusia
Dengan batas a. Operator tidak teliti dalam waktu
control :
CL : 5,77 proses pengolahan kelapa sawit
UCL : 5,91
LCL : 5,62 b. Kurang konsentrasi dari operator

3 Kadar Air Dari grafik X̅ bisa Dari grafik R bisa


saat proses pengolahan
dilihat tidak ada dilihat tidak ada nilai 2. Faktor Metode Kerja
nilai yang berada yang berada di out
di out control . control . a. Metode kerja yang tidak bervariasi
Dengan Batas Dengan batas control
control : : yang mengaharuskan operator hanya
CL : 0,79 CL : 0,27
UCL : 0,92 UCL : 0,54 berada disatu tempat
LCL : 0,65 LCL : 0
Proses produksi Proses produksi b. Penjadwalan produksi yang kurang
dengan peta X̅ dengan peta R masih
masih dalam dalam control.
tepat
control. 3. Faktor Lingkungan Kerja

27 Jurnal Ilmiah TEKNO Vol. 15 No.1,April 2018 18-32


a. Pencahayaan yang kurang diruangan What (Apa?)
Masih tingginya tingkat kadar
asam lemak bebas
proses produksi Yaitu di pengaruhi oleh
Why tingkat kematang buah dan
b. Banyak material yang tidak berguna (Mengapa?) pengaruh temperatur
Tingginya Pemurnian
yang berserakan tingkat
Who (Siapa?) Karyawan QC dan Produksi
kadar Asam
c. Lingkungan yang kerja yang kurang Where
Lemak Di PT Sentosa Mulia Bahagia
(Dimana?)
Bebas
bersih When
Periode Bulan Maret 2018
(Kapan?)
4. Faktor Mesin Karyawan agar lebih teliti lagi
How
saat penyetingan mesin pada
a. Mesin sering terjadi shutdown pada (Bagaimana?)
saat proses produksi
saat proses produksi Sumber : Pengolahan Data
b. Kurangnya perawatan mesin Tabel 7 Metode 5W+1H untuk memberikan
sehingga sering menyebabkan mesin usulan perbaikan tehadap tingginya tingkat kadar
Air
shutdown DESKRIPSI
MASALAH 5W+1H
TINDAKAN/USULAN
5. Faktor Material
Tingginya tingkat kadar
What (Apa?)
a. Pemeriksaan yang kurang teliti dari air
Air dalam CPO dapat
operator dalam pengecekan tandan disebabkan oleh
kurangnya efisiensi pada
buah segar sebelum diproses proses pemurnian minyak
Why serta steam yang
b. Penumpukan buah, sehingga terkena (Mengapa?) digunakan pada saat
proses masih tercampur
hujan saat masih disortasi, karena dengan minyak, dan juga
akan meningkatkan kadar air minyak Tingginya tergantung pada
tingkat kematangan buah
sawit. kadar Air Karyawan QC dan
Who (Siapa?)
Produksi
c. Proses pemanenan yang kurang Where Di PT Sentosa Mulia
(Dimana?) Bahagia
teliti, sering tangkai pada tbs masih When
Periode Bulan Maret 2018
(Kapan?)
panjang yang sehausnya tidak Untuk mendapatkan kadar
melebihin ½ cm, ini akan air sesuai yang diinginkan
How
maka dilakukan
(Bagaimana?)
menyebabkan berkurangnya kadar pengawasan yang intensif
pada proses pengolahan
minyak sawit Sumber : Pengolahan Data
f. Konsep Kaizen Tabel 8 Metode 5W+1H untuk memberikan
1 Konsep 5W+1H usulan perbaikan tehadap tingginya tingkat kadar
Konsep 5W + 1H. Salah satu alat pola pikir Kotoran
untuk menjalankan roda PDCA dalam kegiatan DESKRIPSI
MASALAH 5W+1H
TINDAKAN/USULAN
kaizen adalah dengan teknik bertanya dengan Tingginya tingkat kadar
What (Apa?)
kotoran
pertanyaan dasar 5W + 1H ( What, Who, Why, Kurang nya ketelitian
Where, When dan How). Why karyawan pada saat
Tingginya
(Mengapa?) penyaringan pada saat
tingkat
Tabel 6 Metode 5W+1H Untuk Memberikan proses clarifikasi
kadar
usulan perbaikan tehadap tingginya tingkat kadar Karyawan QC dan
Kotoran Who (Siapa?)
Produksi
ALB Where Di PT Sentosa Mulia
MASALA DESKRIPSI (Dimana?) Bahagia
5W+1H
H TINDAKAN/USULAN When Periode Bulan Maret 2018

28 Jurnal Ilmiah TEKNO Vol. 15 No.1,April 2018 18-32


(Kapan?) 3. Seiso (Kebersihan)
Agar karywan lebih teliti
How Pelaksanaan Kebersihan, yaitu dengan :
pada saat penyetingan
(Bagaimana?)
temperatur tangki CST
a. Membersikan mesin yang terdapat
Sumber : Pengolahan Data
kotoran dari proses produksi.
2. Konsep 5S/5R
b. dan juga lantai produksi dari sampah dan
Berikut Metode 5S/5R yang bisa diterapakan
material yang tidak digunakan.
setelah melakukan pengamatan secara langsung
c. Lakukan perawatan dan pembersihan
dilingkungan kerja produksi PT Sentosa Mulia
secara berkala dilantai produksi.
Bahagia :
Faktor Kebersihan :
1. Seiri (Pemilahan)
a. Menetapkan tanggung jawab individu
Pelaksanaan Pemilahan, yaitu :
terhadap proses kebersihan.
a. Memisahkan barang/materiaal yang
b. Menyediakan fasilitas kebersihan,
tidak diperlukan dirunga produksi.
misalnya : tempat sampah, sapu, dan
b. Memisah kemudian menyimpan atau
lain-lain.
memindahkan barang yang tidak
c. Melakukan sistem pengawasan dan
diperlukan
pemeriksaankebersihan.
c. Memisahkan mengelompokan barang
Keutungan yang dproleh dari pelaksanaan
menurut kepentingannya.
kebersihan :
Barang- barang yang tidak perlu antara lain
a. Lingkungan kerja menjadi aman dan
:
nyaman.
a. Material besi/pipa yang berukuran besar
b. Kesehatan terjaga
yang terletak diruang produksi yang
c. Meningkatkan kualitas dan
tidak digunakan lagi.
produktivitas.
b. Kabel-kabel yang berserakan dilantai
d. Meningkatkan efesiensi waktu dan
produksi.
menekan biaya akibat kerusakan
c. Serta memindahkan kendaraan berupa
peralatan dan produk.
motor yang diletakan dilantai produksi
4. Seiketsu (Pemantapan)
2. Seiton (Penataan)
Hal-hal dalam pelaksanaan pemantapan
Pelaksanaan penataan/kerapian :
yaitu
a. Mengatur tata letak barang sesuai
a. Memberi tandah daerah berbahaya
dengan : jenis atau fungsi dan tingkat
b. Membuat petunjuk arah
kepentingan.
c. Menempatkan warna peringatan
b. Menyiapkan tempat beserta fasilitasnya.
d. Menyiapkan pengamanan
c. Memberikan laber pada tempat barang
e. Menetapkan label tanggung jawab orang
dan mesin.
f. Memberikan tanda benar
d. Melakukan pemeriksaan secara berkala
g. Papan pengumuman
terhadap kondisi kerapian.
h. Pos jaga

29 Jurnal Ilmiah TEKNO Vol. 15 No.1,April 2018 18-32


i. Pengaturan kabel-kabel sehingga proses produksi terhenti, sehingga
j. Membuat jadwal 3-S menyebabkan kadar ALB meningkat. Maka
Beberapa langkah dalam menuju dilakukan perhitungan ulang dengan
pemantapan antara lain : membuang data yang berada pada out
a. Pemeriksaan secara berkala control tersebut, dari hasil perhitungan
b. Pola tindak lanjut ulang maka seluruh data sudah dalam batas
c. Mekanisme pantau control dengan nilai X̅ = 5,77.
d. Penetapan kondisi tidak wajar 2. Peta R
5. Shitsuke (Pembiasaan) Dari grafik R dapat dilihat bahwa tidak ada
Langkah-langkah menuju pembiasaan yaitu data yang berada out control, semua data
: sudah berada dalam control, UCL, LCL.
a. Kesempatan belajar/pelatihan bagi Tetapi grafik tersebut menunjukan ketidak
karyawan. stabilan terlihat dari grafik yang naik turun,
b. Membangun hubungan yang baik antar dengan nilai R = 0,31.
karyawan. b. Kadar Air
c. Teladan dari atasan. 1. Peta X̅
d. Penetapan target bersama. Dari grafik X̅ bisa dilihat tidak ada nilai yang
4. ANALISIS HASIL berada di out control batas UCL, LCL. Tetapi
1. Diagram Pareto grafik tersebut menunjukan ketidak stabilan
Dari hasil pengolahan data pada grafik pareto terlihat dari grafik yang naik turun, dengan
kita bisa mengetahui persentase kerusakan yaitu nilai X̅ = 0,79.
dalam periode awal maret sampai akhir maret 2. Peta R
2018 rata-rata (Persentase kumulatif). kadar Dari grafik R bisa dilihat tidak ada nilai yang
asam lemak bebas lebih tinggi dibandingkan berada di out control batas UCL, LCL. Tetapi
kadar air dan kotoran, ini menjadi prioritas grafik tersebut menunjukan ketidak stabilan
utama perusahaan dalam perbaikan kualitas terlihat dari grafik yang naik turun, dengan
CPO. nilai R = 0,27.
2. Peta Kendali c. Kadar Kotoran
a. Kadar Asam Lemak Bebas 1. Peta X̅
Berikut analisis hasil dari peta kendali ALB, Dari grafik X̅ bisa dilihat tidak ada nilai yang
Air, dan Kotoran : berada di out control batas UCL, LCL. Tetapi
1. Peta X̅ grafik tersebut menunjukan ketidak stabilan
Dari grafik X̅ kadar asam lemak bebas terlihat dari grafik yang naik turun, dengan
terlihat bahwa ada satu data yang berada nilai X̅ = 0,77.
diluar batas control bawah, yaitu pada data 2. Peta R
ke 3 dengan nilai 4,80. Dikarenakan pada Dari grafik R bisa dilihat tidak ada nilai yang
hari ketiga mesin mengalami Shutdown berada di out control batas UCL, LCL. Tetapi

30 Jurnal Ilmiah TEKNO Vol. 15 No.1,April 2018 18-32


grafik tersebut menunjukan ketidak stabilan 4. Konsep Kaizen
terlihat dari grafik yang naik turun, dengan 1. Konsep 5W+1H
nilai R = 0,31. a. Kadar Asam Lemak Bebas (ALB)
3. Diagram Sebab Akibat (Fishbone Diagram) Pada konsep 5W+1H ini, yang menyebabkan
1. Faktor Manusia tingginya kadar asam lemak bebas adalah,
a. Operator tidak teliti dalam waktu proses tingkat kematangan buah yang belum benar-
pengolahan kelapa sawit benar matang dan temperatur panas pada saat
b. Kurang konsentrasi dari operator saat pemurnian CPO ditangki CST. Oleh karena
proses pengolahan. itu karyawan agar lebih teliti lagi saat
2. Faktor Metode Kerja penyortiran buah dan penyetingan mesin pada
a. Metode kerja yang tidak bervariasi yang proses produksi.
mengaharuskan operator hanya berada disatu b. Kadar Air
tempat Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa cacat
b. Penjadwalan produksi yang kurang tepat CPO pada kadar air dipengaruhi oleh
3. Faktor Lingkungan Kerja kurangnya efisiensi pada proses pemurnian
a. Pencahayaan yang kurang diruangan proses minyak serta steam yang digunakan pada saat
produksi proses masih tercampur dengan minyak, dan
b. Banyak material yang tidak berguna yang juga tergantung pada kematangan buah. Oleh
berserakan karena itu, Untuk mendapatkan kadar air
c. Lingkungan yang kerja yang kurang bersih sesuai yang diinginkan maka dilakukan
4. Faktor Mesin pengawasan yang intensif pada proses
a. Mesin sering terjadi shutdown pada saat pengolahan.
proses produksi c. Kadar Kotoran
b. Kurangnya perawatan mesin sehingga Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa cacat
sering menyebabkan mesin shutdown CPO pada kadar kotoran dipengaruhi oleh
5. Faktor Material kurangnya ketelitian karyawan pada saat
a. Pemeriksaan yang kurang teliti dari penyaringan clarifikasi dan temperatur. Oleh
operator dalam pengecekan tandan buah karena itu, Agar karywan lebih teliti pada saat
segar sebelum diproses penyetingan temperatur tangki CST.
b. Penumpukan buah, sehingga terkena 5. SIMPULAN
hujan saat masih disortasi, karena akan Dari hasil penelitian pada Crude Palm Oili
meningkatkan kadar air minyak sawit. terhadap jenis kadar asam lemak bebas, air, dan
c. Proses pemanenan yang kurang teliti, kotoran. Menggunakan metode Seven Tools dan
sering tangkai pada tbs masih panjang yang Konsep Kaizen dapat disimpulkan sebagai
sehausnya tidak melebihi ½ cm, ini akan beriukut
menyebabkan berkurangnya kadar minyak 1. Penyebab terjadinya cacat CPO berdasarkan,
sawit. diagram pareto adalah tingginya tingkat kadar

31 Jurnal Ilmiah TEKNO Vol. 15 No.1,April 2018 18-32


asam lemak bebas, air, dan kotoran. penerapan-kaizen-dan-seven
berdasarkan diagram sebab akibat kecacatan too.pdf&ved=2ahUKEwit1tyeuq7aAhUIQo
asam lemak bebas dan air disebabkan oleh 8KHWxmCAcQFjAAegQIABAB&usg=A
tingkat kematang buah dan pengaruh OvVaw0PtwKiV-YzUBMboCltryDS.
temperatur pada saat pemurnian. Penyebab diakses pada 18 Maret 2018, pkl :08.41
tingginya kadar kotoran dipengaruhi
Ilmu Manajemen Industri, 2016, QC Seven
kurangnya ketelitian karyawan pada saat
Tools (Tujuh Alat Pengendalian Kualitas).
penyaringan pada saat proses klarifikasi.
https://ilmumanajemenindustri.com/qc-
2. Perbaikan dengan Konsep Kaizen Dengan
seven-tools-tujuh-alat-pengendalian-
penerapan metode 5S yaitu dengan
kualitas/. Diakses pada 6 maret 2018. Pkl.
meningkatkan . Seiri, Memisahkan
1948.
barang/material yang tidak diperlukan
diruang produksi. Material besi/pipa yang Nasution, Arman Hakim, 2005. Manajeen
berukuran besar yang terletak diruang Industri, Andi. Yogyakarta 5528
produksi yang tidak digunakan lagi. Seiton,
mengatur tata letak barang sesuai dengan :
jenis atau fungsi dan tingkat kepentingan.
Seiso, Membersikan mesin yang terdapat
kotoran dari proses produksi. Lakukan
perawatan dan pembersihan secara berkala
dilantai produksi.
6. DAFTAR RUJUKAN

PT Sentosa Mulia Bahagia, 2018. Anual Report.


Peninggalan : PT SMB.

Ilmu Manajemen Industri, 2016, QC Seven Tools


(Tujuh Alat Pengendalian Kualitas).
https://ilmumanajemenindustri.com/qc-
seven-tools-tujuh-alat-pengendalian-
kualitas/. Diakses pada 6 maret 2018. Pkl.
1948.
Hedrawan, Andre Arief,Yustina, dkk, 2011,
Integrasi Penerapan Kaizen dan Seven Tools
di PT Gunawan Dianjaya Steel Tbk.
https://www.google.co.id/url?sa=t&source=
web&rct=j&url=https://media.neliti.com/me
dia/publications/134541-ID-integrasi-

32 Jurnal Ilmiah TEKNO Vol. 15 No.1,April 2018 18-32

Anda mungkin juga menyukai