Abstrak
PT Supra Matra Abadi merupakan salah satu perusahaan dari Asian Agri Group yang bergerak dalam
pengelolaan minyak kelapa sawit. Salah satu roduk yang dihasilkan adalah Crude palm oil(CPO). CPO
memiliki 3 indikator kualitas, yaitu yaitu kadar free fatty acid (FFA), kadar air dan kadar kotoran.
Berdasarkan data quality pada bulan November 2020 hingga Januari 2021, ditemukan bahwa masih ada
indikator kualitas CPO yang berada diluar batas standar yang ditentukan perusahaan untuk kadar FFA
dan kadar air. Oleh karena itu untuk mengatasi masalah tersebut dilakukan penelitian dengan
menggunakan metode Six Sigma dengan pendekatan Define, Measure, Analyse, Improve and Control
(DMAIC) untuk mengidentifikasi permasalahan dan akar penyebab permasalahan tersebut serta melakukan
usulan perbaikan untuk meningkatkan kualitas CPO. Setelah dilakukan pengolahan, ditemukan bahwa ada
kadar FFA dan kadar air berada diluar batas kendali dan memiliki kapabilitas bernilai negative untuk
kadar air dan nilai 0<cpk<1 untuk kadar FFA. Hal ini menandakan bahwa proses masih tidak capable
dan berada diluar batas spesifikasi perusahaan. Sehingga dilakukan analisis akar penyebabnya dengan
menggunakan fishbone diagram. Perbaikan untuk mengatasi permasalahan yang ada yaitu berupa
perbaikan jadwal penggantian dan perawatan mesin, penggunaan APD yang lengkap, setup mesin, serta
pengawasan yang lebih ketat lagi dalam prosedur kerja yang digunakan.
Abstract
PT Supra Matra Abadi is one of the companies from the Asian Agri Group which is engaged in the
management of palm oil. One of the products produced is Crude Palm Oil (CPO). CPO has 3 quality
indicators, namely free fatty acid (FFA), water content and dirt content. Based on quality data from
November 2020 to January 2021, it was found that there are still CPO quality indicators that are outside
the standard limits set by the company for FFA content and water content. Therefore, to overcome these
problems, research is carried out using the Six Sigma method with the Define, Measure, Analyze, Improve
and Control (DMAIC) approach to identify problems and the root causes of these problems and make
suggestions for improvements to improve the quality of CPO. After processing, it was found that there were
FFA levels and the water content was outside the control limits and had a negative value capability for
water content and 0<cpk<1 for FFA levels. This indicates that the process is still not capable and is outside
the company's specifications. So that the root cause analysis is carried out using a fishbone diagram.
Improvements to overcome existing problems are in the form of repairing machine replacement and
maintenance schedules, use of complete PPE, machine setup, and even tighter supervision in the work
procedures used.
5
Tabel 1. CTQ (Lanjutan)
Critical to Jenis Kandungan Spesifikasi Deskripsi
Quality (CTQ)
Kualitas CPO harus dijaga dengan cara
membuang zat yang mudah menguap, air
dalam hal ini merupakan salah satu zat yang
0% < Kadar Air
CTQ-2 Kadar Air mudah menguap bila berada pada suhu di atas
< 0,25%
100°C. Tingginya kadar Air dapat
menyebabkan minyak berbau tidak sedap dan
menurunkan mutu minyak tersebut.
Untuk mendapatkan minyak yang lebih baik
dapat dilakukan dengan cara membuang
kotoran, sehingga apabila suatu perusahaan
0% < Kadar pengolahan minyak kelapa sawit dapat
CTQ-3 Kadar Kotoran
Kotoran < 0,25% menekan kadar kotoran dengan tingkat yang
sekecil-kecilnya, maka minyak tersebut
sudah memiliki syarat menjadi minyak yang
bagus.
6
Berdasarkan gambar tersebut, terdapat data yang
diluar batas kendali pada data ke 32 yang berada
diatas UCL. Selanjutnya, dilakukan perhitungan
kembali dengan menghilangkan data ke-32
sehinga hasil yang diperoleh berdasarkan
gambar 9. di bawah ini.
2. Kapabilitas Proses
Kemampuan proses adalah suatu perhitungan
melalui perbandingan antara output produk
dengan spesifikasi disain. Jika peralatan
mempunyai kemampuan secara konsisten
memenuhi batas rentang kualitas yang diharapkan,
maka kualitas dan biaya produksi dapat optimal.
Capability process dibuat untuk kadar asam lemak
bebas (FFA), kadar air dan kadar kotoran.
a. Kapabilitas Kadar FFA
Kapabilitas kadar FFA ditunjukkan Gambar
dibawah ini.
Gambar 13. Kapabilitas Kadar Kotoran
10
melakukan sistem First in First Out (FIFO). • Faktor Metode
Selain itu dalam pengiriman juga harus Metode perebusan yang kurang maksimal
terlindung agar tidak terkena air hujan yang begitu juga CPO yang terlalu lama disimpan
dapat meningkatkan kadar air. ditanki penyimpanan dan untuk metode
• Untuk metode kerja yang perlu diperhatikan pemisahan berat jenis air kurang maksimal di
ialah dalam stasiun perebusan agar perebusan stasiun klarifikasi
tidak terlalu lama dan harus sesuai yaitu 3. Beberapa kesimpulan saran perbaikan yang dapat
selama 90 menit dengan tekanan sebesar 3 bar, dilakukan dalam upaya peningkatan kualitas CPO
sehingga dapat menjaga atau mengurangi agar menjadi lebih baik adalah maintenance mesin
kadar air yang terkandung dalam buah saat secara bertahap, melakukan set up mesin seperti
proses produksi. Selain itu suhu pada inspeksi suhu dan tekanan secara berkala,
Continuous Settling Tank harus tepat yaitu pengawasan yang ketat tentang aturan
sekitar 80o-85oC agar pemisahan kadar penggunaan APD, pemilihan bahan baku TBS
minyak, air dan kotoran dapat optimal (Juni, yang berkualitas dengan melakukan evaluasi
2016). terhadap supplier luar maupun evaluasi buah TBS
yang dipanen dikebun agar kualitas TBS yang
5. Kesimpulan diolah tetap stabil dan baik kematangannya, TBS
Berdasarkan hasil pengolahan data dan analisis sebaiknya langsung diolah dan tidak lama
yang telah dilakukan dapat diambil beberapa kesimpulan disimpan maupun ditumpuk, TBS yang sudah
sebagai berikut. diolah menjadi CPO hendaknya langsung dikirim
1. Berdasarkan hasil pengolahan data diperoleh pada dan tidak terlalu lama disimpan dan mengetatkan
tahap define, dan dari hasil wawancara serta lagi SOP yang telah ditetapkan pada setiap stasiun.
pengumpulan data di perusahaan dapat diketahui
terdapat 3 jenis Critical To Quality (CTQ) kualitas Daftar Pustaka
CPO, yaitu kadar Asam lemak bebas / Free Fatty
Acid (FFA), kadar air dan kadar kotoran. Standar Amitava, M. (2016). Fundamental of Quality Control and
kualitas FFA di perusahaan adalah 2%-5%, kadar Improvement. Hokoben, New Jersey: John
air 0%-0,25% dan kadar kotoran 0%-0,25%. Wiley & Sons, Inc.
2. Berdasarkakn hasil pengolahan dengan Basu, R., & Wright, J. (2003). Quailty Beyond Six Sigma.
pendekatan DMAIC didapatkan bahwa kadar FFA Butterworth-Heinemann.
dan kadar air ada yang berada diatas spesifikasi Elfadina, E. A. (2021). Top 10 Fakta Menarik Kelapa
dimana penyebbabnya telah dianalisis Sawit Indonesia. Retrieved from Warta Eknomi:
menggunakan diagram fishbone dimana terdapat https://www.wartaekonomi.co.id/read322594/to
faktor mesin, material, manusia dan metode yang p-10-fakta-menarik-kelapa-sawit-indonesia
mempengaruhi dari kualitas CPO baik untuk kadar Evans, James, R., & William, M. (2007). An Introduction
FFA maupun kadar air. Berikut merupakan to Six Sigma and Process Improvement. Jakarta:
penyebab dari kadar FFA yang tinggi dan kadar air Salemba Empat.
bervariasi: Gaspersz, V. (2005). Total Quality Management. Jakarta:
• Faktor Mesin PT Gramedia Pustaka Utama.
Faktor performa mesin yang kurang baik, Jamaluddin. (2017). Manajemen Mutu: Teori dan
temperature yang kurang optimal pada stasiun- Aplikasi pada Lembaga Pendidikan. Jambi:
stasiun dan umur mesin juga sudah lumayan Pusaka Jambi.
tua. Juni, S. (2016). Pengaruh Waktu dan Tekanan Uap
• Faktor Material Perebusan Tandan Buah Segar (TBS) Terhadap
Berondolan sawit yang tergores, TBS yang Kehilangan Minyal (Oil Losses) di PT Murini
buruk kualitasnya baik itu kematangan yang Sam-Sam Ii Pelintung Dumai. LP2M-UMRI, 12-
kurang atau terlalalu matang, TBS yang terlalu 19.
lama disimpan dan TBS yang terkena hujan Montgomery, D. (2009). Introduction to Statistical
saat pengiriman ke pabrik Quality Control 6th Edition. United States of
• Faktor Manusia American: John Wiley & Sons, Inc.
Kelelahan operator dan ketidaktelitian Murnawan, Heri, & Mustofa. (2014). Perencanaan
operator diakibat lingkungan yang berisik Produktivitas Kerja dari Hasil Evaluasi
karena suara mesin yang kuat dan waktu siklus Produktivitas dengan Metode Fishbone di
yang lama. Perusahaan Percetakan Kemasan PT X . Jurnal
Teknik Industri Heuristic Universitas 17
Agustus 1945.
11
Nonthaleerak, P., & Henry, L. (2008). Exploring the six
sigma phenomenon using multiple case study
evidance. International Journal of Operations
and Production Management, 279-303.
Stamatis, D. (2004). Six Sigma Fundamentals: A
Complete Guide to The System, Methods, and
Tools. New York: Productivity Press.
Umar, H. (2002). Strategic Management in Action.
Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
12