Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN ANALISIS

KONTEN VIDEO PALSU TENTANG KONFLIK


UKRAINA DAN RUSIA DI PLATFORM TIKTOK
Kategori : Sosial

TikTok kini telah menjadi aplikasi media sosial terdepan dalam menyebarkan video pendek
berisi informasi salah mengenai perang di Ukraina kepada jutaan orang. Dengan pengguna
mencapai lebih dari satu miliar orang didunia. TikTok adalah tempat banyak kaum muda
memperoleh informasi mengenai invasi Rusia. Namun, TikTok sendiri kewalahan mengatasi
informasi palsu yang mengalir deras ke aplikasi tersebut.

I. DATA DAN FAKTA


A. Aplikasi TikTok
i. TikTok adalah sebuah aplikasi sosial dan platform video music
dimana pengguna bisa membuat, mengedit dan berbagi klip video
pendek lengkap dengan filter dan disertai musik sebagai pendukung.
B. Sejarah TikTok
i. Aplikasi TikTok berasal dar negeri Tiongkok yang diluncurkan pada
awal September tahun 2016 oleh seorang pengusaha bernama Zhang
Yiming sekaligus pendiri dari sebuah perusahaan berbasis tekonologi
yaitu ByteDance.
C. User TikTok di Indonesia
i. Berdasarkan data dari periklanan ByteDance, jumlah pengguna TikTok
di Indonesia mencapai 92,07 juta pada saat ini.
D. Bahaya video konten palsu Ukriana dan Rusia pada aplikasi TikTok
i. Di tengah invasi yang dilakukan Rusia terhadap Ukraina, aplikasi
TikTok menjadi sumber informasi perang bagi seluruh penggunanya.
Namun sangat disayangkan bahwa saat ini masih banyak misinformasi
tentang perang yang terjadi antara Rusia dan Ukraina pada platform
ini, contohnya seperti :
1. Streaming Siaran Langsung Palsu

 Streaming langsung palsu yang menunjukkan video


dramatis dari konflik lama atau latihan militer dengan
menambahkan efek audio palsu dari ledakan besar serta
baku tembak yang intens dan begitu banyak penonton
yang menonton siaran ini.

2. Video yang diambil dari Video Game


 Rekaman dramatis dari video game militer atau
computer-generated imagery (CGI) telah sering
digunakan sebagai pengganti video perang yang
sebenarnya.
 Adegan dari video game seperti Arma 3 dan Call of
Duty telah membanjiri TikTok. Pertempuran udara
palsu, termasuk rekaman yang menunjukkan jet tempur
ditembak jatuh, terbukti sangat populer. Beberapa akun
juga mencoba membuat aksi lebih realistis dan
menggunakan klip dari film perang, serial TV, atau
game kehidupan nyata.
 Satu video, yang dilihat 24 juta kali, menunjukkan
seorang pria muncul untuk menjatuhkan bahan peledak
di atas sebuah tangki. Itu diambil dari video
pertandingan Airsoft, permainan pertarungan tim yang
mirip dengan paintball dan diunggah ke YouTube pada
bulan Januari. Streaming langsung palsu yang terpisah,
dilihat oleh 2,3 juta pengguna, terdiri dari rekaman CGI,
serangan rudal dan telah beredar di internet sejak tahun
lalu.
E. Konten video Deepfake
Deepfake adalah video rekayasa atau materi digital yang dibuat oleh kecerdasan
buatan yang canggih hingga menghasilkan gambar dan suara yang terlihat dan
terdengar asli, contohnya :
1. Video Deepfake dari foto Vladimir Putin
Video asli

Video Deepfake
Pada video asli Dobbysyrules sedang me-lips sync lagu Shun Akiyama
Baka Mitai dan pada video Deepfake terlihat bahwa foto Presiden Rusia
Vladimir Putin yang di edit menggunakan teknik Deepfake sehingga
terlihat dan terdengar sedang menyanyikan lagu yang sama dengan
Dobbysyrules.
2. Video Deepfake Zelensky Menyerah

Video Deepfake ini menampilkan pemanipulasian video Zelensky di balik


podium dan memerintahkan masyarakat Ukraina meletakkan senjata
mereka. Bisa dilihat bahwa bagian kepalanya tampak terlalu besar dan
lebih berpiksel dibandingkan tubuhnya. Selain itu, suaranya juga
terdengar lebih dalam.
F. Respon masyarakat Indonesia terhadap konten palsu atau hoax
i. Masyarakat anti fitnah Indonesia (MAFINDO) menyatakan bahwa hasil
survei kepercayaan masyarakat Indonesia atas informasi hoax atau berita
palsu pada tahun 2021 masih cukup tinggi.
ii. Pada hari Selasa 28 Desember 2021, Dedy Helsyanto senior Mafindo
mengatakan bahwa angka warga yang terpapar informasi hoax itu hampir
60 persen dari jumlah pengguna internet di Indonesia. Dedy juga
mengatakan angka warga yang percaya dengan berita palsu itu setiap
tahunnya terus mengalami peningkatan. Sementara hanya beberapa persen
warga Indonesia saja yang mampu mengenali hoax. Dan kebanyakan hoax
yang ditemukan terkait isu sosial politik, sara, kesehatan, berita duka,
kecelakaan dan lowongan pekerjaan.

G. Contoh kasus hoax yang pernah terjadi di Indonesia melalui media sosial
i. Kasus hoax Ratna Sarumpaet 2018
a. Berita hoax ini pernah viral pada tahun 2018 dan berita ini masuk
dalam perinkat pertama yang paling dibicarakan oleh masyarakat.
Hoax yang disampaikan dalam berita adalah penganiayaan Ratna
Sarumpaet yang menampilkan bukti sebuah foto wajah Ratna
Sarumpaet seperti memar dan bengkak. Berita hoax ini disebarkan
melalui Facebook yang di unggah pada 2 Oktober 2018. Setelah itu
berita juga sempat tersebar dengan cepat di Twitter bahkan
beberapa tokoh politik juga menanggapi dan membenarkan adanya
penganiayaan terhadap ratna Sarumpaet tanpa verifikasi kebenaran
kasus tersebut namun setelah mendapat banyak perhatian dari
masyarakat maka pihak kepolisian langsung menyelidiki berita
yang beredar tersebut. Setelah diselidiki maka didapatkan hasil
bahwa berita tersebut adalah hoax. Wajah bengkak yang terjadi
pada Ratna Sarumpaet merupakan efek dari operasi bukan dari
penganiayaan.
ii. Kasus hoax gempa susulan di Palu
a. Berita hoax gempa susulan yang ada di Palu ini terjadi pada tahun
2018. Gempa ini sangat membuat korban menjadi kehilangan harta
benda dan keluarga. Namun, masih saja ada oknum yang membuat
para korban menjadi semakin cemas dengan adanya berita hoax
gempa susulan. Hoax ini beredar di berbagai sosial media dan
khususnya aplikasi Whatsapp, narasi di dalam berita tersebut
mengatakan bahwa akan ada gempa susulan berkekuatan 8,1
magnitudo dan berpotensi terjadi tsunami. Di dalam berita tersebut
juga dikatakan bahwa potensi gempa susulan tersebut dideteksi
oleh alat pendeteksi gempa yang ada di Badan Meteorologi,
Klimatologi, dan Geofisika. Setelah berita ini tersebar luas, Kepala
Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan
Bencana (BNPB) bernama Sutopo Purwo Nugroho membantah
berita tersebut. Ia menyatakan bahwa tidak ada alat yang bisa
mendeteksi kapan terjadinya gempa secara pasti.

iii. Kasus Tanjung Balai


a. Kerusuhan yang terjadi di kota Tanjung Balai, Sumatera Utara
pada hari Jumat 29 Juli 2016, yang di picu akibat adanya keberatan
dari seorang warga etnis Tionghoa atas volume adzan yang
dikumandangkan di salah satumasjid di Jl Karya, Tanjung Balai.
Nada bicara perempuan bernama Meiliana tersebut saat menegur
dinilai kasar dan menyinggung jamaah di dalam masjid. Informasi
itu pun cepat menyebar dan memancing emosi warga. Kalimat-
kalimat provokatif yang beredar di media sosial diduga ikut
memicu emosi warga. Akibatnya, kericuhan tak terhindarkan.
iv. Kasus Hoax tentang Covid
a. Ketua Umum Cyber Indonesia Muannas Alaidid melaporkan
Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Fahira Idris atas
dugaan penyebaran berita bohong. Fahira diduga menyebarkan
berita bohong melalui cuitan di akun Twitter pribadinya tentang
jumlah pasien yang terjangkit virus corona atau COVID-19 di
Indonesia. Walaupun twitnya telah dihapus oleh Fahira, Muannas
mengatakan tangkapan layar cuitan itu telah tersebar dan
meresahkan masyarakat. Pada hari senin 2 Maret 2020, Muannas
mengatakan bahwa unggahan tersebut menimbulkan kegaduhan
dan meresahkan masyarakat. Konten itu sempat diprotes netizen
bahkan menjadi trending topik di Twitter dengan tagar
#tangkapfahiraidris.
b. Pelaku yang berasal dari Tanjung Priok Jakarta Utara ditangkap
polisi karena menyebarkan hoax ada seorang perempuan berusia
lanjut meninggal dunia karena virus corona di Soekarno-Hatta. Dia
menulis status tersebut pada 12 Februari 2020 dan mengunggah
foto perempuan berinisial RR yang terkapar di Terminal 3 Bandara
Soekarno-Hatta. Unggahan foto tersebut diikuti dengan keterangan
foto yang memuat unsur kebohongan, yaitu "Virus Corona Masuk
Soekarno Hatta". Setelah ditelusuri, RR adalah perempuan yang
meninggal karena penyakit jantung. Pelaku ditangkap beserta
barang bukti sebuah ponsel pintar yang digunakan untuk menyebar
berita bohong melalui beragam sosial media.
c. Sebuah postingan video yang beredar di Twitter menyebutkan
bahwa vaksin COVID-19 untuk menekan penularan virus Corona
mengandung racun berbahaya namun Satgas COVID-19 melalui
situs resminya menegaskan bahwa potongan video yang diunggah
oleh akun @lbeen16 di Twitter tersebut adalah informasi palsu
alias hoax atau konten yang menyesatkan. Vaksin yang diedarkan
massal tentu saja sudah terjamin keamanannya, syarat sebelum
vaksin diedarkan harus melalui berbagai tahap uji klinis dan
memenuhi standar aman, ampuh, stabil, dan efisien dari segi biaya.
v. Kasus hoax yang terjadi pada Asrama Mahasiswa Papua di Surabya
a. Kerusuhan pengepungan asrama mahasiswa Papua di Surabaya.
Pada 16 Agustus 2019, kejadian bermula dari adanya informasi
perusakan bendera merah putih dan dibuang ke selokan,
sekelompok ormas bersama aparat kepolisian dan TNI
mengepung asrama mahasiswa Papua di Kerusuhan tidak
terhindarkan, polisi menangkap 43 mahasiswa asal Papua sebelum
akhirnya dipulangkan kembali. Belakangan dari penyelidikan oleh
kepolisian informasi terkait adanya perusakan bendera merah
putih dan dibuang ke selokan di asrama mahasiswa Papua di
Surabaya hoax. Tri Susanti selaku koordinator aksi lapangan saat
pengepungan ditetapkan sebagai tersangka karena menyebarkan
berita bohong atau hoax. Dalam video yang beredar, Tri Susanti
menyatakan Bendera Merah Putih dimasukkan selokan dan
dipatah-patahkan yang akhirnya menimbulkan amarah dari ormas
dan masyarakat Surabaya. Namun, belakangan informasi tersebut
tidak terbukti. Polda Jawa Timur yang sudah memeriksa 43
mahasiswa Papua dalam asrama tersebut belum bisa membuktikan
adanya perusakan bendera tersebut. Kabid Humas Polda Jawa
Timur, Kombes Pol. Frans Barung Mangera, menyampaikan tidak
tertutup kemungkinan pelakunya bukan penghuni asrama
mahasiswa Papua
b. Kerusuhan Manokwari Papua.
Kerusuhan pecah di Manokwari Papua, masyarakat turun ke jalan
menggelar demonstrasi buntut dari perlakuan mahasiswa asal
Papua di Malang dan Surabaya. Kerusuhan meluas hingga
terjadinya aksi pembakaran fasilitas publik dan pemerintah.
Sejumlah bangunan seperti rumah warga, hingga Gedung DPRD
Papua Barat dibakar warga. Sejumlah ruas jalan juga diblokade,
yakni Jalan Yos Sudarso, Jalan Trikora Wosi, dan Jalan
Manunggal Amban, Distrik Manokwari Barat, Kabupaten
Manokwari. Demonstrasi digelar sebagai buntut perlakuan ormas
dan aparat keamanan yang dianggap menghina mahasiswa Papua
di Malang, Surabaya, dan Semarang. belakangan polisi
mengindentifikasi kerusuhan di Manokwari dipicu peredaran
berita bohong atau hoax, terutama di media sosial. Hoax
dimaksud salah satunya terkait informasi adanya mahasiswa asal
Papua yang meninggal akibat keributan di Surabaya dan Malang.
Namun faktanya tidak ada mahasiswa Papua yang meninggal
dalam bentrok antara mahasiswa Papua dan Ormas di dua daerah
tersebut.
vi. Kasus hoax babi ngepet yang viral
Aparat kepolisian Polres Metro Depok mengungkap fenomena babi
ngepet yang sempat viral pada 27 April 2021, namun rupanya hanya
karangan belaka tokoh masyarakat setempat. Imran Edwin Siregar
Kapolres Metro Depok mengatakan bahwa berita tentang babi ngepet
yang sempat viral itu adalah hoax. Menurut pengakuan terduga pelaku
bahwa babi yang dipamerkan kepada masyarakat dan diisukan sebagai
babi ngepet adalah babi hutan asli yang dibeli dari pencinta binatang
melalui toko online. Tidak ada motif apapun dari tersangka selain ingin
terkenal di mata para tetangganya, karena sebelumnya masyarakat
setempat mengaku kehilangan uang 1 juta rupiah hingga 2 juta rupiah dan
sempat beredar kabar bahwa uang itu dibawa babi ngepet.
vii. Kasus hoax Ibu gorok leher anak
Sebuah video viral di media sosial video yang menayangkan seorang anak
perempuan terluka di bagian leher, Adapun narasi yang dibuat dalam
video itu adalah anak itu menangis karena digorok lehernya saat
dibangunkan sahur. Namun hal itu langsung dibantah oleh sang ibu. Dia
menyebut peristiwa yang sebenarnya terjadi adalah saat itu tengah
memotong lontong untuk menu makan sahur, tapi pisau yang digunakan
tidak sengaja mengenai sang anak. Melihat anaknya terluka, Y yang panik
kemudian keluar rumah meminta pertolongan tetangga untuk membawa
putrinya MS ke rumah sakit. Namun saat hendak membawa anaknya ke
RS Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur, ada seorang warga yang
mendokumentasikan dengan video dan menarasikan jika sang anak
digorok lehernya oleh sang ibu. Pelaku mengaku teledor karena tak
mengecek kembali informasi yang diterima sehingga menimbulkan
kegaduhan di masyarakat akibat kabar hoax yang disebar.

II. ANALISIS
A. Efek dari penyebaran hoax
i. Hoax dapat menimbulkan kecemasan dan memicu kepanikan publik.
Pemikiran kita akan selalu membayangkan keadaan secara berlebihan.
Berita hoax juga mengganggu situasi emosional dan suasana hati yang
berkepanjangan hingga menghantui pikiran dalam waktu yang lama.
ii. Berita hoax dapat menimbulkan manipulasi dan kecurangan yang dapat
menjatuhkan sesama manusia dan jika terus dibiarkan, penyebaran hoax
atau informasi palsu ini dapat membentuk mental masyarakat ke arah
pemahaman hoax.
iii. Jika mental masyarakat sudah ke arah pemahaman hoax maka masyarakat
lebih mudah percaya dengan informasi palsu tanpa melakukan
perbandingan atau klarifikasi terhadap sumbernya.
iv. Dampak hoax bisa merusak relasi, kohesi sosial, ikatan kewargaan,
hubungan antar pemeluk agama dan antar agama serta dapat memicu
konflik.
v. Persatuan dan kesatuan yang telah lama terjalin bisa rapuh seketika akibat
berita hoax atau informasi palsu yang disebar.
vi. Jika konten-konten pada platform sosial media hoax ini masih berlanjut
secara terus menerus maka tidak menutup kemungkinan dampakmya yaitu
masyarakat akan mempercayai konten pada platform sosial media itu
tanpa melihat sumber yang terpercaya dan memastikan informasi pada
konten tersebut.

B. Efek dari Deepfake


i. Dampak dari Deepfake yaitu bisa mengancam reputasi, citra dan
kreadibilitas seseorang apalagi jika Deepfake yang dihasilkan terlihat real
dan mirip dengan aslinya.
ii. Dengan contoh sederhana yang ada pada data dan fakta diatas, sudah jelas
jika teknik Deepfake ini sangat berbahaya karena bisa memanipulasi
video dari seseorang dengan mengatakan sesuatu atau melakukan sesuatu
yang sebenarnya tidak pernah dia katakan atau lakukan.
iii. Kedepannya jika penyebaran hoax menggunakan efek Deepfake semakin
meluas maka penyebaran hoax akan semakin sulit untuk dihentikan
karena Deepfake dapat meniru wajah bahkan suara seseorang dengan
sangat detail.

III. PENGARUH KE INDONESIA


A. Indonesia dengan keadaan yang sangat beragam menjadi sasaran prioritas
penyebaran hoax terutama yang berkaitan dengan isu agama dan politik. Kasus
Tanjung Balai merupakan salah satu hoax paling berbahaya karena dampak
negatifnya bagi daerah dan masyarakat setempat. Dalam skala nasional mendorong
sikap negatif terhadap kelompok minoritas, dalam hal ini Tionghoa dan Non
Muslim.
B. Jika masyarakat Indonesia menelan mentah-mentah Informasi palsu atau hoax
tentang isu SARA yang digunakan untuk menyebabkan kebencian pada suatu suku,
golongan atau agama tertentu tanpa mencari sumber yang relevan atau
terverifikasi, maka tidak menutup kemungkinan akan menimbulkan perpecahan
antara masyarakat Indonesia. Dari contoh seperti kasus hoax yang terjadi pada
Asrama Mahasiswa Papua bisa disimpulkan kalau Indonesia sangat sensitif
terhadap isu SARA. Jika kasus hoax seperti itu terulang kembali maka tidak
menutup kemungkinan akan menimbulkan konflik dalam negara ini dimana
Indonesia memiliki beragam suku, adat, dan budaya serta agama.
C. Hoax tentang COVID-19 di Indonesia
i. Penyebaran hoax di masa pandemi sangat berbahaya karena dapat menjadi
salah satu gangguan yang berpotensi untuk memperlambat proses
penanggulangan COVID-19 di Indonesia jika masih banyak masyarakat
yang tertipu dengan informasi palsu atau hoax.
ii. Munculnya stigma negatif di masa pandemi
Stigmatisasi dapat menjadi kendala dalam upaya penanggulangan COVID-
19, karena dengan adanya stigma tersebut tidak sedikit pasien yang menjadi
lebih menutup diri sehingga menyulitkan petugas dalam penangangan
COVID-19, seperti penelusuran kontak erat menjadi sulit dilakukan karena
pasien jadi tidak jujur. Selain itu, di masyarakat sendiri terjadi
kecenderungan untuk merahasiakan kondisi ataupun gejala yang dialaminya
karena takut akan mengalami stigma sosial. Hal lain yang juga menghambat
penanganan COVID-19 yaitu munculnya kelompok-kelompok anti test
COVID-19 karena takut dikucilkan dari masyarakat yang berakibat pada
penyebaran kasus yang tidak terkontrol lagi.
iii. Masyarakat Indonesia menjadi menganggap remeh atau menyepelakan
kasus COVID-19 dan tidak sadar akan bahaya sesungguhnya yang dapat
menyerang kesehatan mereka.
IV. SARAN
A. Berita hoax seringkali menggunakan judul sensasional yang provokatif, misalnya
dengan langsung menudingkan jari ke pihak tertentu. Isinya pun bisa diambil dari
berita media resmi, hanya saja diubah-ubah agar menimbulkan persepsi sesuai
yang dikehendaki sang pembuat hoax. Oleh karenanya, apabila menjumpai berita
dengan judul provokatif, sebaiknya Anda mencari referensi berupa berita serupa
dari situs online resmi, kemudian bandingkan isinya, apakah sama atau berbeda.
Dengan demikian, setidaknya Anda sebabagi pembaca bisa memperoleh
kesimpulan yang lebih berimbang.
B. Untuk informasi yang diperoleh dari website atau mencantumkan link, cermatilah
alamat URL situs dimaksud. Apabila berasal dari situs yang belum terverifikasi
sebagai institusi pers resmi -misalnya menggunakan domain blog, maka
informasinya bisa dibilang meragukan.
C. Perhatikan dari mana berita berasal dan siapa sumbernya? Apakah dari institusi
resmi seperti KPK atau Polri? Sebaiknya jangan cepat percaya apabila informasi
berasal dari pegiat ormas, tokoh politik, atau pengamat. Perhatikan keberimbangan
sumber berita. Jika hanya ada satu sumber, pembaca tidak bisa mendapatkan
gambaran yang utuh.
D. Hal lain yang perlu diamati adalah perbedaan antara berita yang dibuat berdasarkan
fakta dan opini. Fakta adalah peristiwa yang terjadi dengan kesaksian dan bukti,
sementara opini adalah pendapat dan kesan dari penulis berita sehingga memiliki
kecenderungan untuk bersifat subyektif.
E. Di era teknologi digital saat ini, bukan hanya konten berupa teks yang bisa
dimanipulasi, melainkan juga konten lain berupa foto atau video. Ada kalanya
pembuat berita palsu juga mengedit foto dan video dengan teknik Deepfake untuk
memprovokasi pembaca, cara untuk mengecek keaslian foto bisa dengan
memanfaatkan mesin pencari Google yakni dengan melakukan drag and drop ke
kolom pencarian Google Images. Hasil pencarian akan menyajikan gambar-gambar
serupa yang terdapat di internet sehingga bisa dibandingkan.

V. SUMBER
A. https://www.bbc.com/news/60867414
B. https://www.nytimes.com/2022/03/05/technology/tiktok-ukraine-
misinformation.html
C. https://www.tiktok.com/discover/fake-russian-invasion?lang=en
D. https://metro.tempo.co/read/1457631/penjelasan-lengkap-kapolres-metro-
depok-soal-babi-ngepet-yang-viral-tapi-hoax
E. https://www.bbc.com/indonesia/indonesia-60737298
F. https://dailysocial.id/post/apa-itu-tik-tok
G. https://www.djkn.kemenkeu.go.id/artikel/baca/13206/Jangan-Mudah-
Termakan-Hoax-Saring-Sebelum-Sharing.html
H. https://www.republika.co.id/berita/obf1uk365/warga-pemicu-kerusuhan-di-
tanjung-balai-minta-maaf
I. https://www.liputan6.com/global/read/4908186/video-perang-rusia-vs-
ukraina-di-medsos-picu-trauma-ini-cara-menyikapinya
J. https://www.gramedia.com/best-seller/contoh-berita-hoax/
K. https://www.mafindo.or.id/dedy-helsyanto/
L. https://www.suara.com/tekno/2021/12/28/161840/masyarakat-indonesia-
masih-percaya-hoax
M. https://tirto.id/tiktok-dari-serangan-elite-as-hingga-perang-rusia-ukraina-gqYs
N. https://www.liputan6.com/news/read/4942344/pembuat-video-hoaks-ibu-
gorok-anak-di-jakarta-timur-ditangkap-ini-motifnya
O. https://regional.kompas.com/read/2019/12/26/06360081/kaleidoskop-2019--
pengepungan-asrama-mahasiwa-papua-di-surabaya?
page=all#:~:text=Kaleidoskop%202019%3A%20Pengepungan%20Asrama
%20Mahasiwa%20Papua%20di%20Surabaya,-Kompas.com%20%2D
%2026&text=KOMPAS.com%20%2D%20Pengepungan%20asrama
%20mahasiswa,beberapa%20wilayah%20di%20Tanah%20Papua.
P. https://www.medcom.id/telusur/cek-fakta/PNgYl3Ak-insiden-kerusuhan-di-
tanah-air-dipicu-berita-hoaks
Q. https://www.beritasatu.com/nasional/573247/hoax-asrama-papua-polda-jatim-
tetapkan-veronica-tersangka
R. https://www.youtube.com/watch?v=Cb7hLryojxc
S. https://www.youtube.com/watch?v=dtL43unpw4Y
T. https://www.bbc.com/indonesia/dunia-60789936

Anda mungkin juga menyukai