Anda di halaman 1dari 18

PENGEMBANGAN FITUR SAFE SEARCH DAN EDUKASI

MASYARAKAT SEBAGAI LANGKAH MENGURANGI


PENYEBARAN HOAX

PERAN PUBLIC FIGURE DALAM MEMINIMALISIR ATAU


BAHKAN MENGHILANGKAN KEPERCAYAAN MASYARAKAT
TERHADAP HOAKS DENGAN MEMANFAATKAN MEDIA
SOSIAL

ditujukan untuk memenuhi tugas PKM-AI

Disusun Oleh :

Bragasta Abiyoso (082111833050)

KELAS BAHASA INDONESIA D-2.4


PROGRAM STUDI STATISTIKA
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS AIRLANGGA
2021
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ..................................................................................................................... i

DAFTAR TABEL ............................................................................................................ ii

DAFTAR GAMBAR....................................................................................................... iii

PENDAHULUAN ............................................................................................................ 1

METODE PENELITIAN ................................................................................................. 5

HASIL DAN PEMBAHASAN ........................................................................................ 6

KESIMPULAN DAN SARAN ...................................................................................... 10

Kesimpulan .......................................................................................................... 10

Saran .................................................................................................................... 10

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................... 12

i
DAFTAR TABEL

Tabel 1…………………………………………………………………………………7

ii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1………………………………………………………………………………9

Gambar 2………………………………………………………………………………9

iii
PENDAHULUAN
Perkembangan teknologi ke arah digital menjadi semakin pesat. Pada era digital
saat ini, berbagai bentuk kebutuhan serta hiburan manusia seperti film, video, lagu,
musik, e-book, dan jurnal ilmiah dapat diakses dengan cepat dan mudah hanya melalui
gadget. Tak terkecuali dengan penyebaran informasi atau berita. Hampir setiap orang
memiliki platform sendiri sehingga siapapun dapat membuat konten ataupun
menyebarkan sebuah berita. Pada era digital saat ini, sebuah berita dapat tersebar ke
penjuru dunia hanya dalam hitungan detik. Hal tersebut tentunya memiliki dampak positif
bagi banyak orang. Akan tetapi, perkembangan era digital yang membuat cepatnya berita
dapat tersebar juga memiliki dampak negatif yaitu tingginya risiko penyebaran berita
yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya atau teindikasi hoaks. Hoaks
merupakan bentuk serapan bahasa Inggris dari kata hoax yang berarti berita palsu. John,
dkk (1989) Menurut kamus tersebut hoax diartikan sebagai ‘malicious deception’ atau
sebuah kebohongan yang dibuat dengan tujuan negatif. Hal tersebut dapat diartikan
bahwa hoaks dibuat untuk mengubah atau memutarbalikkan fakta. “Tujuan dari pembuat
dan penyebar HOAX adalah menggiring opini masyarakat dan kemudian membentuk
persepsi yang salah terhadap suatu informasi yang sebenarnya.”(Henri, 2018 : 157).
Hoaks dapat digunakan sebagai alat yang dibuat oleh suatu oknum yang tidak
bertanggung jawab untuk memprovokasi atau memengaruhi suatu kalangan demi
keuntungan pribadi maupun keuntungan golongan.
Sejak wabah Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) ditetapkan sebagai pandemi
pada pertengahan bulan Maret tahun 2020 oleh WHO, sebagian besar kegiatan dilakukan
secara daring sehingga kebutuhan manusia terhadap teknologi digital semakin meningkat.
Oleh karena itu, tingkat penyebaran hoaks juga semakin meningkat di tengah wabah
pandemi Coronavirus Disease 2019 (Covid-19). Kementerian Komunikasi dan
Informatika (Kominfo) merilis data statistik hoaks yang menunjukkan bahwa hoaks
semakin meningkat sejak wabah pandemi Covid-19 melanda Indonesia. Farisa (29-12-
2021). Dalam artikel tersebut diketahui bahwa pada bulan keenam sejak pandemi Covid-
19 pertama kali melanda Indonesia, Kominfo telah mendeteksi 1.016 isu hoaks terkait
Covid-19 yang tersebar melalui 1.912 platform.

Selain temuan hoaks terkait Covid-19, pada tahun 2018 berita hoaks terkait
bencana gempa bumi susulan di Kota Palu tersebar di berbagai media sosial khususnya

1
aplikasi chatting Whatsapps. Bencana gempa bumi yang telah melanda kota tersebut telah
mengakibatkan trauma tersendiri bagi korban. Namun, tetap saja ada oknum yang tidak
bertanggung jawab menyebarkan hoaks sehingga para korban menjadi semakin trauma
dan khawatir. Berita tersebut berisi sebuah narasi yang mengatakan bahwa alat pendeteksi
gempa milik Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika mendeteksi gempa susulan
dengan kekuatan 8,1 magnitudo dan berpotensi tsunami. Kepala Pusat Data Informasi dan
Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho menegaskan bahwa berita tersebut adalah hoaks
dikarenakan tidak ada teknologi yang dapat digunakan untuk mendeteksi kapan terjadinya
bencana gempa bumi. (dalam Kominfo, 29-12-2021)

Sebagian besar hoaks tersebar melalui platform yang sering digunakan manusia
untuk mendapatkan informasi serta mengakses komunikasi yaitu media sosial. Mastel
(2017) Menurut survei tersebut, penyebaran berita atau informasi yang berisi hoaks
sebagian besar berasal dari media sosial (Facebook, Twitter, Instagram, dan Path) 92, 40
persen, Aplikasi Chatting (Whatsapp, Line, Telegram) 62,62 persen, dan Situs Web 34,40
persen. Kominfo (29-12-2021) Berdasarkan data yang dirilis oleh Kominfo tersebut dapat
diketahui bahwa dari 63 juta pengguna internet di Indonesia, 95 persennya menggunakan
internet untuk mengakses media sosial. Berdasarkan data-data tersebut dapat diartikan
bahwa tingkat antusias masyarakat Indonesia terhadap penggunaan media sosial
sangatlah tinggi sehingga hal tersebut juga berbanding lurus terhadap risiko kepercayaan
masyarakat terhadap hoaks. Dengan demikian, keberadaan situs-situs penyebar hoaks
akan semakin sulit diatasi. Menurut Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara
mengatakan upaya memblokir situs-situs penyebar hoaks bukanlah cara yang efektif.
Kominfo akan lebih fokus memaksimalkan literasi masyarakat. (dalam Yovita, 31-12-
2021). Akan tetapi, metode literasi belum sepenenuhnya maksimal mengingat rendahnya
minat baca masyarakat Indonesia. Oleh karena itu, diperlukan upaya lain untuk
meminimalisir atau bahkan menghilangkan tingkat kepercayaan masyarakat terhadap
berita yang belum terbukti kebenarannya.

Upaya yang dapat dilakukan berupa sosialisasi atau edukasi kepada masyarakat
agar tercipta masyarakat yang lebih cerdas bermedia sosial serta bijak dalam menghadapi
berita yang belum terbukti kebenarannya. Sosialisasi atau edukasi tersebut dapat
dilakukan oleh siapapun. “Dalam era Revolusi Industri saat ini, adanya perkembangan
pesat dalam bidang teknologi mengakibatkan seseorang dengan sangat mudah untuk

2
meng-influence banyak orang dalam berbagai media maupun platform seperti halnya
melalui social networking.“ (Maulana, dkk,. 2020 : 28). Akan tetapi, agar pengaruh
sosialisi atau edukasi tersebut lebih optimal, diperlukan peran dari public figure karena
seorang public figure memiliki platform atau pengaruh yang sangat besar terhadap pola
pikir serta perilaku masyarakat. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan tidak sedikit
masyarakat yang mengikuti lifestyle (gaya berpakaian, gaya rambut, gaya bahasa, serta
hobi) dan perkataan yang diucapkan oleh idolanya tersebut. Kominfo dapat memilih
seorang public figure dari tokoh politik, artis, selebriti, musisi, serta tokoh lainnya untuk
bekerja sama mengajak masyarakat agar lebih bijak menggunakan internet khususnya
menghadapi berita yang belum terbukti kebenarannya dan terindikasi hoaks. Public figure
yang dipilih tentunya yang memiliki image dan rekam jejak yang positif.

Salah satu public figure yang memiliki image dan rekam jejak yang positif adalah
Nicholas Saputra. Sejak kemunculan pertamanya di industri perfilman Indonesia tahun
2002, aktor pemeran Soe Hok Gie dalam film “Gie” tersebut selalu menunjukkan prestasi
dan hal-hal positif. Nicholas Saputra sudah beberapa kali mendapatkan nominasi bahkan
memenangkan penghargaan sebagai aktor terbaik dalam beberapa ajang penghargaan
film di Indonesia. Berkat prestasi dan rekam jejak positifnya, Nicholas Saputra ditunjuk
menjadi Duta Nasional UNICEF untuk memperjuangkan hak-hak anak di Indonesia pada
tahun 2019. Menurut Perwakilan UNICEF Indonesia, Debora Comini mengatakan bahwa
Nicholas Saputra mempunyai komitmen yang kuat terhadap isu-isu sosial dan memiliki
keinginan untuk menciptakan sebuah perubahan (dalam UNICEF, 05-01-2022). Tidak
mengherankan jika Nicholas Saputra memiliki banyak penggemar dari berbagai
kalangan. Nicholas Saputra juga menggunakan media sosialnya dengan bijak. Melalui
akun Instagram-nya “@nicholassaputra”, Nicholas Saputra hanya mengunggah foto-foto
pemandangan alam dan bangunan. Tidak seperti artis-artis lainnya, Nicholas Saputra
tidak pernah mengumbar kehidupan pribadinya di media sosial. Dalam beberapa
unggahannya Nicholas Saputra aktif mengampanyekan pentingnya menjaga kelestarian
lingkungan khususnya kelestarian flora dan fauna yang terancam punah. Tindakkannya
dalam mengampanyekan pentingnya menjaga kelestarian lingkungan selalu mendapatkan
respon positif dari pengikut-pengikutnya bahkan tak sedikit yang terpengaruh dengan
ajakannya tersebut. Hal tersebut dibuktikan pada saat berulang tahun pada tanggal 24
Februari 2021, Nicholas Saputra mendapatkan hadiah 1.567 pohon dari para

3
penggemarnya yang ditanam di Desa Bedono, Kabupaten Demak. Tindakan dari
penggemarnya tersebut tentunya tidak lepas dari pengaruh Nicholas Saputra sendiri yang
selama ini selalu mengampanyekan pentingnya menjaga kelestariaan lingkungan. Hal
tersebut dapat diasumsikan bahwa seperti public figure lainnya, Nicholas Saputra
memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap pola pikir serta tindakan yang dilakukan
oleh pengikutnya.

Berdasarkan data-data yang disajikan di atas, terdapat korelasi antara pengaruh


public figure terhadap pola pikir dan perilaku masyarakat melalui platform digital
khususnya Instagram sehingga tingkat kepercayaan masyarakat terhadap hoaks dapat
diminimalisir atau bahkan dihilangkan. Salah satu public figure yang memiliki pengaruh
positif yang besar terhadap pola pikir serta perilaku masyarakat adalah Nicholas Saputra.
Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi Nicholas Saputra
dalam memengaruhi masyarakat khususnya para pengikutnya dalam menyikapi berita
yang belum teruji kebenarannya dan terindikasi hoaks dengan memanfaatkan akun
Instagram-nya.

4
METODE PENELITIAN
Metode penelitian merupakan salah satu langkah dalam menulis artikel ilmiah.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Sukmadinata
(2011). Menurut sumber tersebut Sukmadinata mengatakan bahwa penelitian deskriptif
kualitatif adalah penelitian yang mendeskripsikan dan menggambarkan fenomena-
fenomena yang ada dengan lebih memperhatikan mengenai karakteristik, kualitas,
keterkaitan antar kegiatan. Metode kualitatif deskriptif dinilai relevan untuk mendapatkan
informasi mengenai pengaruh seorang public figure terhadap pola pikir dan perilaku
masyarakat melalui media sosial. Di mana popularitas seseorang menjadi salah satu kunci
utama untuk menjadi panutan sebagian masyarakat di media sosial. Subjek dari penelitian
ini adalah pengaruh Nicholas Saputra melaui akun Instagram pribadinya
“@nicholassaputra”. Nicholas Saputra melalui akun Instagram-nya mengunggah foto
ataupun video yang berisikan ajakan untuk selalu menjaga kelestarian lingkungan. Selain
itu, Nicholas Saputra juga tak jarang menyampaikan pesan tentang pentingnya
pendidikan bagi generasi penerus bangsa. Sumber data yang digunakan dalam penelitian
ini adalah data primer dengan melakukan pengamatan terhadapt unggahan akun
Instagram “@nicholassaputra”. Selain itu, data sekunder yang digunakan dalam
penelitian ini didapatkan melaui refrensi dari jurnal ilmiah, artikel, website, serta sumber-
sumber terpercaya lainnya yang berhubungan dengan penelitian ini.

5
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pesatnya perkembangan teknologi menjadikan banyak hal menjadi serba digital.
Hal tersebut tentunya menimbulkan dampak positif dan juga negatif. Dampak positif dari
pesatnya perkembangan tekonologi menjadi serba digital adalah mudahnya mengakses
segala bentuk kebutuhan dan hiburan masyarakat. Selain itu, segala bentuk informasi dan
berita dapat tersebar secara cepat. Dampak negatif dari perkembangan teknologi menjadi
serba digital adalah banyaknya berita yang belum terbukti kebenarannya atau terindikasi
hoaks tersebar luas di berbagai media. Mastel (2017) Menurut survei tersebut, penyebaran
berita atau informasi yang berisi konten hoaks sebagian besar berasal dari media sosial
(Facebook, Twitter, Instagram, dan Path) 92, 40 persen; Aplikasi Chatting (Whatsapp,
Line, Telegram) 62,62 persen; dan Situs Web 34,40 persen. Pemberantasan dan
pemblokiran situs-situs penyebar hoaks di platform digital tentunya bukan solusi yang
paling efektif mengingat jumlah pengguna platform digital sulit untuk dikendalikan.
Menteri Kominfo, Rudiantara mengatakan bahwa akan lebih fokus kepada literasi atau
hulunya bukan hilir yaitu metode blokir. Hal tersebut dianalogikan seperti hilir yaitu
bagaimana menyembuhkan orang sakit. Sedangkan hulu adalah bagaimana membuat
orang sehat yaitu melalui sosialiasi dam edukasi (dalam Yovita, 9-01-2022). Akan tetapi,
menurut data statistik yang dirilis UNESCO, Indonesia menempati peringkat 60 dari
total 61 negara dengan tingkat literasi rendah (dalam Witanto, 2018 : 2). Oleh karena
itu, diperlukan upaya lain untuk meminimalisir atau bahkan menghilangkan kepercayaan
masyarakat terhadap berita yang belum terbukti kebenarannya dan terindikasi hoaks.
Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah edukasi dari seorang public figure untuk
memengaruhi pola pikir dan perilaku masyarakat dengan memanfaatkan platform digital.
Public figure yang dipilih tentunya yang memiliki rekam jejak positif dan pengaruh yang
besar.

Nicholas Saputra adalah salah satu aktor dan aktivis lingkungan yang dinilai
memiliki pengaruh besar terhadap pola pikir dan perilaku masyarakat. Selain itu,
Nicholas Saputra dapat dikatakan menjadi salah satu public figure yang bijak dalam
bermedia sosial. Melalui akun Instagram pribadinya “@nicholassaputra”, Nicholas
Saputra hanya mengunggah foto-foto pemandangan alam dan bangunan dengan
menyertakan caption yang berisi pesan-pesan positif. Pesan-pesan tersebut seperti
pentingnya menjaga kelestarian lingkungan, pentingnya menjaga kesehatan, pentingnya

6
menjaga protokol kesehatan di tengah wabah Covid-19, pentingnya alam bagi kehidupan
manusia, pentingnya pendidikan bagi generasi penerus bangsa, serta pesan-pesan positif
lainnya. Nicholas Saputra dapat dikatakan sebagai virtual opinion leader di Intagram
dengan jumlah pengikut lebih dari 1,3 juta yang terhitung per tanggal 9 Januari 2022.
Dalam bermedia sosial Instagram, Nicholas Saputra menghindari unggahan sensitif yang
berpotesi memicu konflik dari pengikutnya. Berikut ini adalah beberapa contoh unggahan
di akun Instagram “@nicholassaputra” milik Nicholas Saputra (Tabel 1)

Unggahan (caption) Tanggal Menyukai Komentar


Mengunggah
“Peran tanaman bakau di wilayah pesisir sangat 26 Juli 2021 93.040 akun 3.890
penting bagi kehidupan kita. Selain mencegah komentar
abrasi, ekosistem bakau juga menjadi tempat
berkembang biak beragam hewan laut. Mari ikut
bersama @grabid mengurangi jejak karbon
dengan #LangkahHijau menanam pohon di
grb.to/MenanamPohon”
“Makanan berserat tinggi seperti sayuran, baik 14 April 2021 75.793 akun 1.042
dikonsumsi selama bulan puasa. Ikuti bertualang komentar
rasa di @grabfoodID dan memesan makanan
yang sehat dan bergizi dengan beragam pilihan.
#bisalah pesan untuk sahur dan berbuka dengan
pesanan terjadwal agar sampai tepat waktu”
“Pit-pitan” 24 Februari 2021 78.690 akun 3.324
komentar
“Suara yang baik adalah suara alam.. 2 Agustus 2020 82.624 akun 1.475
dengarkan.” komentar
“Tetap prioritaskan kesehatan di kala sebagian 9 Juni 2020 78.620 akun 1.337
dari kita sudah mulai beraktivitas kembali. Tentu komentar
dengan kesadaran yang lebih tinggi untuk
menjaga keselamatan diri dan sesame”
“Wujudkan tujuan dengan semangat dan harapan 25 Januari 2020 53.030 akun 350
baru. Selamat tahun baru imlek 2020” komentar
“Sayang populasi gajah sumatera di alam liar 18 Januari 2020 62.054 akun 797
terus menurun akibat perburuan dan hilangnya komentar
habitat alami mereka. Belum lagi seringnya
terjadi konflik antara manusia dan gajah yang
biasanya berakhir dengan gajah mati diracun atau
ditembak. Namun, di Desa Pameu, di pedalaman
Aceh, masyarakat disana memiliki cara sendiri
untuk hidup berdampingan dengan hutan yang
merupakan habitat gajah sumatera.”
Tabel 1. Contoh unggahan akun Instagram "@nicholassaputra". Sumber :
https://www.instagram.com/nicholassaputra/

7
Berdasarkan tabel tersebut, Nicholas Saputra memiliki banyak pengikut aktif serta
pengaruh yang sangat besar terhadap pola pikir pengikutnya. Indikasi tersebut
berdasarkan pada unggahan yang rata-rata selalu disukai oleh lebih dari 50.000
pengikutnya, setiap unggahan tidak menimbulkan kontroversi dan provokasi, setiap
unggahan tidak pernah membahas ataupun menghakimi public figure lain yang sedang
terkena kasus, setiap unggahannya selalu berisikan pesan-pesan positif, hampir semua
pengikutnya adalah penggemar film-filmnya, sebagian besar pengikutnya terpengaruh
terhadap pesan positif yang disampaikannya.

Selain memiliki banyak pengikut aktif di Instagram, Nicholas Saputra juga


memiliki rekam jejak positif sejak kemunculannya pertama kali di industri perfilman
Indonesia. Selain iu, Nicholas Saputra juga dikenal sebagai salah satu public figure yang
menerapkan gaya hidup senderhana. Berikut adalah prestasi dan juga rekam jejak positif
yang dimiliki Nicholas Saputra sejak awal kariernya antara lain :

1. Sejak awal kariernya hingga sekarang, Nicholas Saputra telah memainkan lebih
dari 20 judul film dan berhasil memenangkan lima dari sebelas nominasi yang
didapatkannya dalam beberapa ajang penghargaan film di Indonesia (Wikipedia,
10-01-2022)
2. Berkat karya, prestasi, dan rekam jejaknya yang positif, Nicholas Saputra dipilih
sebagai Duta Nasional UNICEF Indonesia pada tahun 2019 untuk
memperjuangkan hak-hak anak di Indonesia (UNICEF, 10-01-2022)
3. Tahun 2020 berkat kecintaannya pada lingkungan dan keberagaman di
Indonesia, Nicholas Saputra membuat dan merilis sebuah film dokumenter
berjudul “SEMES7A”, film dokumenter tersebut mengangkat cerita dari tujuh
tokoh dari berbagai daerah di Indonesia yang berusaha menjaga keseimbangan
alam dan meminimalisir dampak perubahan iklim dengan menerapkan kearifan
lokal, tradisi/budaya setempat, serta perspektif agama dari masing-masing
individu (UNICEF, 10-01-2022)
4. Pada tahun 2020, Nicholas Saputra dipilih menjadi Duta Belajar Ruangguru
berkat kepeduliannya terhadap pendidikan di Indonesia. Ruangguru merupakan
salah satu startup terbesar di Indonesia yang berfokus pada layanan pendidikan.

8
Gambar 1. Nicholas Saputra sebagai Duta Belajar Ruangguru. (Sumber :
https://www.instagram.com/p/CHeb35iBZU5/)

5. Nicholas Saputra memiliki pengaruh yang besar terhadap kesadaran masyarakat


tentang pentingnya menjaga kelestarian lingkungan. Saat ulang tahunnya yang
ke 37, Nicholas Saputra mendapatkan hadiah berupa 1.567 pohon dari donasi
para penggemarnya yang ditanam di Desa Bedono, Kabupaten Demak. Upaya
yang dilakukan oleh penggemarnya tersebut tentunya tidak lepas dari pengaruh
Nicholas Saputra selama ini dalam mengampanyekan pentingnya menjaga
kelestarian lingkungan. (sumber : Instagaram “@lindungihutan”, 10-01-2022)

Gambar 2. Pengaruh Nicholas Saputra. Sumber :


https://www.instagram.com/p/CL6L3rDBfLc/?utm_medium=copy_link.

9
KESIMPULAN DAN SARAN
• Kesimpulan
Derasnya arus informasi mengakibatkan potensi penyebaran hoaks
semakin tidak terkendali. Solusi yang dilakukan Kominfo dengan memblokir
situs-situs penyebar hoaks dinilai kurang efektif sehingga diperlukan solusi lain.
Solusi tersebut adalah menjadikan public figure sebagai virtual opinion leader
dengan memengaruhi dan mengedukasi masyarakat dalam menghadapi berita
yang belum terbukti kebenarannya dan terindikasi hoaks. Supaya pengaruh
tersebut lebih maksimal, diperlukan pubic figure yang memiliki prestasi dan
rekam jejak positif. Salah satu public figure yang memiliki rekam jejak positif dan
juga jumlah pengikut banyak di Instagram adalah Nicholas Saputra.
Berdasarkan data-data yang telah dipaparkan, dapat disimpulkan bahwa
aktor Nicholas Saputra memiliki pengaruh positif yang sangat besar terhadap pola
pikir masyarakat khususnya para pengikutnya atau dapat disebut sebagai virtual
opinion leader di Intagram. Nicholas Saputra juga memiliki banyak prestasi di
berbagai bidang. Selain itu, selama masa kariernya Nicholas Saputra dikenal
sebagai public figure yang memiliki citra baik dan tidak pernah terlibat dalam
kasus apapun. Menurut pengamat dari Universitas Indonesia, Devie Rahmawati
mengatakan bahwa Nicholas Saputra adalah legenda, citra positif yang
dimilikinya adalah organik sehingga membentuk karakter positif dan kekal yang
melekat pada dirinya (dalam Putra, 10-01-2022). Oleh karena itu, Nicholas
Saputra memiliki potensi yang sangat besar untuk memengaruhi dan mengedukasi
masyarakat Indonesia agar lebih bijaksana dalam menghadapi berita yang belum
teruji kebenarannya dan terindikasi hoaks dengan memanfaatkan akun Instagram
pribadinya.

• Saran
Pemerintah dapat menjadikan Nicholas Saputra sebagai Duta Anti Hoaks
Indonesia untuk mengedukasi masyarakat. Edukasi yang dapat dilakukan berupa
iklan resmi dari Kominfo yang di bintangi Nicholas Saputra. Dalam iklan tersebut,
Nicholas Saputra mengajak masyarakat untuk lebih bijak menggunakan media
sosial dan menghadapi berita yang belum terbukti kebenarannya. Iklan tersebut
dapat ditayangkan melaui televisi serta media sosial seperti Instagram dan

10
Youtube. Kominfo juga dapat membuat film pendek bertemakan hoaks yang
dibintangi oleh Nicholas Saputra dengan memanfaatkan pengalamannya di dunia
seni peran. Pada tahun 2012, KPK RI membuat sebuah film pendek berjudul “Aku
Padamu” yang dibintangi oleh Nicholas Saputra. Film yang ditayangkan di
channel Youtube KPK RI dengan tema korupsi tersebut telah ditonton sebanyak
125.205 kali per tanggal 12 Januari 2022. Oleh karena itu, jika Kominfo membuat
sebuah film ataupun iklan yang dibintangi oleh Nicholas Saputra maka
kemungkinan besar pesan yang disampaikan akan diterima oleh banyak orang.
Selain itu, Kominfo dapat mengadakan sosialisasi atau seminar bertemakan hoaks
dengan menjadikan Nicholas Saputra sebagai pembicara utama. Sosialisasi
tersbut dapat dilakukan secara luring ataupun daring.

11
DAFTAR PUSTAKA

Farisa, F. 2020. Menkominfo Sebut Isu Hoaks Covid-19 Jumlahnya Capai 1.016.
https://kominfo.go.id/content/detail/28407/menkominfo-sebut-isuhoakscovid-19
jumlahnya-capai-1016/0/sorotan_media. Diakses tanggal 29 Desember 2021
pukul 20.35 WIB.

Kominfo. 2013 . Kominfo : Pengguna Internet di Indonesia 63 Juta Orang.


https://kominfo.go.id/index.php/content/detail/3415/Kominfo+%3A+Pengguna+
Internet+di+Indonesia+63+Juta+Orang/0/berita_satker. Diakses tanggal 29
Desember 2021 pukul 20.56 WIB.

_______. 2018. Identifikasi Hoaks terkait Gempabumi Sulteng, Kominfo Imbau


Masyarakat Tak Sebarkan.
https://www.kominfo.go.id/content/detail/14807/siaran-pers-no-
253hmkominfo102018-tentang-identifikasi-hoaks-terkait-gempabumi-sulteng-
kominfo-imbau-masyarakat-tak-sebarkan/0/siaran_pers. Diakses tanggal 29
Desember 2021 pukul 20.12 WIB.

KPK RI. 2012. [KITA VS KORUPSI] AKU PADAMU.


https://www.youtube.com/watch?v=hMzpz3hWKRU&t=381s. Diakses tanggal
12 Januari 2022 pukul 11.45 WIB.

Lindungihutan. 2021. 1.567 Pohon Kado Untuk Nicholas Saputra!.


https://www.instagram.com/p/CL6L3rDBfLc/?utm_medium=copy_link. Diakses
tanggal 10 Januari 2022 pukul 13.10 WIB.

Mastel. 2017. Hasil Survey Mastel Tentang Wabah Hoax Nasional.


https://www.bkkbn.go.id/pocontent/uploads/Infografis_Hasil_Survey_MASTEL
_tentang_Wabah_Hoax_Nasional.pdf. Diakses tanggal 29 Desember 2021 pukul
22.21 WIB.

12
Maulana, Irfan, Jovanna Merseyside br. Manulang, dan Ossya Salsabila. 2020. Pengaruh
Social Media Influencer Terhadap Perilaku Konsumtif di Era Ekonomi Digital.
Majalah Ilmiah Bijak. Vol. 17, No. 1, hlm. 28-34.

Putra, Muh. Andika. 2021. Citra Tanpa Cela, Ada Apa dengan Nicholas Saputra?.
https://www.cnnindonesia.com/hiburan/20210420181451-234-632423/citra-
tanpa-cela-ada-apa-dengan-nicholas-saputra/2. Diakses tanggal 10 Januari 2022
pukul 15.50 WIB.

Ruangguru. https://www.instagram.com/p/CHeb35iBZU5/. Diakses tanggal 10 Januari


2022 pukul 19.25 WIB.

Saputra, Nicholas. https://www.instagram.com/nicholassaputra/. Diakses tanggal 9


Januari 2022 pukul 20.25 WIB.

Septanto, Henri. 2018. Pengaruh HOAX dan Ujaran Kebencian Sebuah Cyber Crime
Dengan Teknologi Sederhana di Kehidupan Sosial Masyarakat. Jurnal Sains dan
Teknologi. Volume 5, No. 2, halaman 157-162. Jakarta Timur : Institut Teknologi
dan Bisnis Kalbis.

Simpson, John, Edmund Weiner, and James Murray. 1989. Oxford English Dictionary.
Britania Raya : Oxford University Press.

Sukmadinata, Nana Syaodih. 2011. Metode penelitian pendidikan. Bandung: PT Remaja


Rosdakarya.

UNICEF. 2019. Aktor dan Aktivis Nicholas Saputra Resmi Jadi Duta Nasional Baru
untuk UNICEF Indonesia. https://www.unicef.org/indonesia/id/press-
releases/aktor-dan-aktivis-nicholas-saputra-resmi-jadi-duta-nasional-baru-untuk-
unicef. Diakses tanggal 10 Januari 2022 pukul 11.48 WIB.

13
_______. 2019. Nicholas Saputra Duta Nasional UNICEF Indonesia yang Baru.
https://www.unicef.org/indonesia/id/nicholas-saputra. Diakses tanggal 5 Januari
2022 pukul 00.02 WIB.

_______. 2019. Nicholas Saputra Duta Nasional UNICEF Indonesia.


https://www.unicef.org/indonesia/id/node/2706. Diakses tanggal 10 Januari 2022
pukul 11.40 WIB.

Wikipedia. 2021. Daftar penghargaan dan nominasi yang diterima oleh Nicholas
Saputra.https://id.m.wikipedia.org/wiki/Daftar_penghargaan_dan_nominasi_yan
g_diterim_oleh_Nicholas_Saputra. Diakses tanggal 10 Januari 2022 pukul 11.35
WIB.

Witanto, Janan. 2018. Minat Baca yang Sangat Rendah. Tugas akhir. Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan. Salatiga : Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga.

Yovita. Menteri Rudiantara: Blokir Situs Hoax Bikin Capek.


https://www.kominfo.go.id/content/detail/8766/menteri-rudiantara-blokir-situs-
hoax-bikin-capek/0/sorotan_media. Diakses tanggal 31 Desember 2021 pukul
23.01 WIB.

14

Anda mungkin juga menyukai