0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
21 tayangan9 halaman
Berikut ringkuman analisis berita hoax di Indonesia dari tahun 2018 hingga 2019:
1. Banyak berita hoax yang beredar melalui media sosial seperti kasus Ratna Sarumpaet yang diduga diserang, hoax tentang telur palsu, dan konspirasi vaksin yang mengandung zat berbahaya
2. Berita hoax seringkali menyebar dengan cepat karena unggahan ulang dan fitur berbagi di media sosial
3. Berita hoax yang beredar seringkali
Deskripsi Asli:
Analisis Berita Hoax
Judul Asli
ANALISIS BERITA HOAX YANG ADA DIINDONESIA DARI TAHUN 2O18 SAMPAI TAHUN 2019
Berikut ringkuman analisis berita hoax di Indonesia dari tahun 2018 hingga 2019:
1. Banyak berita hoax yang beredar melalui media sosial seperti kasus Ratna Sarumpaet yang diduga diserang, hoax tentang telur palsu, dan konspirasi vaksin yang mengandung zat berbahaya
2. Berita hoax seringkali menyebar dengan cepat karena unggahan ulang dan fitur berbagi di media sosial
3. Berita hoax yang beredar seringkali
Berikut ringkuman analisis berita hoax di Indonesia dari tahun 2018 hingga 2019:
1. Banyak berita hoax yang beredar melalui media sosial seperti kasus Ratna Sarumpaet yang diduga diserang, hoax tentang telur palsu, dan konspirasi vaksin yang mengandung zat berbahaya
2. Berita hoax seringkali menyebar dengan cepat karena unggahan ulang dan fitur berbagi di media sosial
3. Berita hoax yang beredar seringkali
071611333071 Teknologi dan informasi semakin pesat berkembangnya dan terus mengikuti perkembangan zaman dengan adanya beragam media termasuk media online. Kemudahan serta efisiensi yang ditawarkan media online dalam penggunaannya menjadikan media ini menjadi wadah penyebaran informasi yang sangat berpengaruh pada masyarakat. Pada zaman serba maju informasi sangat mudah untuk didapatkan, data-data yang belum bisa dipertanggungjawabkan kadar kebenaranya seringkali menjadi komsumsi publik namun realitanya informasi itu belum benar adanya. Media online tidak hanya mengubah cara penyampaian informasi tetapi juga mengubah cara masyarakat mengkonsumsi informasi tersebut. Saat ini penyebaran informasi atau berita melalui media online tidak hanya dilakukan oleh situs berita yang sudah dikenal oleh masyarakat, namun oleh siapa saja pengguna internet dapat berperan dalam penyebaran suatu informasi. Sayangnya banyak informasi atau berita yang disebarkan secara individu atau berkelompok lebih banyak yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya atau teindikasi hoax. Hoax merupakan informasi atau berita yang berisi hal-hal yang belum pasti atau yang benar-benar bukan merupakan fakta yang terjadi. Kini informasi atau berita yang dianggap benar tidak lagi mudah ditemukan. Survey Mastel (2017) mengungkapkan bahwa dari 1.146 responden, 44,3% diantaranya menerima berita hoax setiap hari dan 17,2% menerima lebih dari satu kali dalam sehari. Bahkan media arus utama yang diandalkan sebagai media yang dapat dipercaya terkadang ikut terkontaminasi penyebaran hoax. Banyak berita hoax yang terjadi diindonesia rentang waktu tahun 2018 sampai tahun 2019, ini membuktikan bahwa msyarakat Indonesia sangat mudah percaya terhadap berita hoax. Dan ini sederetan berita hoax yang terjadi dinegara Indonesi Pemberitaan penganiayaan Ratna Sarumpaet oleh sekelompok orang pertama kali beredar dalam Facebook pada Oktober 2018. Konten tersebut kemudian diviralkan melalui Twitter dan diunggah kembali serta dibenarkan beberapa tokoh politik tanpa melakukan verifikasi akan kebenaran berita tersebut. Setelah ramai diperbincangkan, konten hoax ditanggapi Kepolisian yang melakukan penyelidikan setelah mendapatkan tiga laporan mengenai dugaan hoax pada pemberitaan tersebut. Belakangan, Ratna tidak dianiaya melainkan operasi plastik. Hasil penyelidikan menunjukkan Ratna datang ke Rumah Sakit Bina Estetika Menteng, Jakarta Pusat, pada 21 September 2018 sekitar pukul 17.00 WIB. Sarumpaet mengunggah foto wajahnya yang memar di akun Instagram miliknya dengan keterangan Ratna telah di keroyok segerombolan orang yang tak dikenal. Ratna Sarumpaet merupakan salah satu anggota tim sukses pasangan capres dan cawapres Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Oleh karena itu, kasus ini dianggap cukup menarik dan menuai banyak kontroversi karena politisi Prabowo Subianto yang seyogyanya capres Republik Indonesia membenarkan pernyataan yang telah dibuat oleh Ratna Sarumpaet sehingga menimbulkan kritik dan fitnah yang menunjuk kepada pihak tertentu. Kasus ini tidak memerlukan waktu yang lama untuk tersebar di media sosial dan banyak yang me-repost (mengunggah ulang) melalui media sosial lainnya seperti Facebook, Twitter, Google, Youtube dan lain sebagainya. Hal ini menjadi contoh bahwa dengan mudahnya berita hoax menyebar melalui media sosial. Selain pengguna media sosial yang banyak, fitur membagi berita (share) tersebut sangatlah mudah. Setelah kasus ini ditangani oleh pihak yang berwenang, Ratna mengaku ia melakukan hal tersebut demi untuk menutupi rasa malunya pasca gagal operasi sedot lemak di wajahnya. Tanpa mencari tahu kebenarannya, akibatnya banyak orang yang merasa tertipu ketika sudah mengetahui apa yang telah terjadi sebenarnya. Ratna sarumpaet membuat hoax hanya untuk memperoleh simpati publik terhadap apa yang dialaminya dan membuat namanya menjadi terkenal oleh publik. Ratna merupakan tokoh politik yang kurang terkenal di halayak umum maka dara itu berita hoax tetang dirinya menjadi cara untuk mendongkrak elektabilitas dirinya sendiri. Namaun sayang bukan popularitas dan simpati publik yang diperoleh melainkan hujatan dan pidana yang diperoleh. Hoax Tentang makanan dan vaksinKetiga berita hoax ini viral pada tahun 2018, selain isu tentag politik hoax juga masuk dalam dunia kesehatan dan bahan pangan. Kasus tentang Imunisasi tak jarang mendapatkan penolakan dari beberapa kelompok masyarakat karena adanya informasi yang tidak lengkap tidak benar atau hoax. Salah satu hoax tentang vaksin imunisasi yang cukup viral adalah isu konspirasi penyebaran virus atau penyakit melalui vaksin. Dikabarkan vaksin yang digunakan imunisasi mengandung sel-sel hewan, virus, bakteri, darah, dan nanah Isu yang tidak benar itu menimbulkan dampak yang luar biasa terhadap stigma masyarakat Indonesia tentang Imunisasi. Imbasnya masyarakat menjadi ragu bahkan takut untuk memberikan imunisasi pada anak-anak mereka. Selain itu hoax tentang telur palsu terjadi pada awal 2018 masyarakat Indonesia digegerkan dengan berita hoax mengenai telur palsu atau telur plastik yang beredar di pasar tradisional dan supermarket. Berbagai foto dan video terkait proses pembuatan telur palsu banyak diunggah di YouTube dan media sosial. Bahkan beberapa mengatakan bahwa telur-telur itu diproduksi dari Cina. Masyarakat dibuat resah karena telur merupakan salah satu makanan sumber energi yang paling banyak dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia. Isu tersebut juga merugikan peternak ayam petelur dan para penjual telur. Kementerian Pertanian dan Satgas Pangan Mabes Polri bergerak dan turun langsung ke lapangan guna menyikapi beredarnya berita-berita mengenai telur palsu tersebut yang ternyata hanya hoax. Dan yang terakhir tentang makanan yang mudah terbakar mengandung zat berbahaya seperti plastik ini terjadi pada awal 2018 bahkan muncul isu adanya zat berbahaya dalam serbuk sebuah merek minuman kopi sachet. Hal itu ramai diperbincangkan setelah adanya unggahan video seseorang menebarkan serbuk kopi tersebut ke api yang membuat nyala api makin besar dan menyambar. Padahal BPOM, melalui situs resminya memberikan penjelasan bahwa hal tersebut tidaklah dapat dibenarkan. Dari ketiga kasus tersebut terlihat bhawa tujuan penyebaran adalah merubah stigma masyarakat dan menakut-nakuti masyarakat, terbukti tidak ada yang benar dari ketiga berita yang viral di awal tahun 2018. Melalui media yang di zaman sekarang sudah menjadi kebutuhan khusus oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab menyebar keresahan yang ingin membuat negara indonesia terpecah belah karana berita ini membuat resah masyarakat lalu msyarakat mulai beregerak untuk demo dan sebagainya. Hoax penculikan anak dan kebangkitan pki Media fecebook kembali menjadi sumber berita hoax kali ini Hoax penculikan anak beredar di media sosial media seperti Facebook, Twitter dan WhatsApp. Hal itu meresahkan masyarakat terutama orang tua yang memiliki anak-anak masih kecil. Di Twitter, hoax yang beredar menyatakan pelaku penculikan anak tertangkap di Jalan Kran Kemayoran, Jakarta Pusat. Hal itu langsung dibantah Kapolsek Kemayoran Kompol Saiful Anwar yang mengatakan jika kabar penangkapan pelaku penculikan tersebut tidak benar. Ia mengatakan jika laki-laki yang terdapat dalam video tersebut adalah seorang tukang parkir yang mengidap gangguan jiwa. Selain itu, Hoax tentang kebangkitan PKI sebenarnya bukanlah isu baru. Tapi isu ini menjadi makin viral pada 2018, seiring dengan dinamika politik Indonesia. Beberapa kejadian seolah dikaitkan dengan kebangkitan PKI. Pada awal 2018 terjadi kasus pemukulan terhadap seorang kyai atau tokoh agama. Setelah tertangkap pelakunya ternyata adalah orang gila Beberapa oknum yang tidak bertanggung jawab menarasikan kejadian tersebut sebagai tanda-tanda kebangkitan PKI. Isu itu menimbulkan keresahan masyarakat. Hoax ini mengacam integritas yang ada di negara kesatuan NKRI Di Bekasi Ada 6.000 TPS dan Prabowo Menang Dan berita Hoax Tentang Mereka Bukan Lembaga Survei Tapi Timses Jokow. Ditahun politik banyak terjadi berita hoax salah satunya adalah dua berita tersebut salah satunya adalah Sebuah akun Twitter @m_mirah, atas nama Mirah Sumirat menulis bahwa Prabowo-Sandi menang telak di Bekasi. Melalui cuitan yang diunggah pada 17 April 2019, ia menyampaikan kemenangan telak Prabowo-Sandi di Bekasi. “Hasil laporan anggota di berbagai wilayah Kota Bekasi jumlah TPS ada lebih dari 6000 an dan hampir lebih dari 70% pasangan 02 menang per tanggal 17 april 2019 pukul. 15.00wib,” begitu ia tulis di akun Twitternya. Menurut penelusuran, yang disampaikan oleh akun @m_mirah itu mengandung informasi yang keliru. Ia mengatakan, jumlah TPS di Bekasi ada lebih dari 6.000-an, tapi faktanya, dilansir dari akun resmi KPUD Kota Bekasi, total jumlah TPS di Bekasi hanya 3.030 TPS bukan 6.000 TPS. Berdasarkan analisis yang ada fakta tidak membuktikan perkataan oknum twiteer tersebut sedangkan berita telah tersebar luas di media sosial selain itu beredar juga Telah Beredar sebuah postingan Photo di media sosial tentang beberapa lembaga survei setelah PEMILU 2019 kemarin, karena dianggap berpihak kepada salah satu Capres dalam narasinya mengatakan "Mereka bukan lembaga survei tapi timses Jokowi, Pendukung Prabowo di harap tenang"Faktanya, Wahyu Setiawan selaku Komisioner KPU sudah mengumumkan bahwa pada pemilu 2019 ini sudah ada 40 lembaga survey yang terverifikasi, yang bisa dijadikan acuan masyarakat melihat hasil quick count, karena lembaga survei tersebut tidak berpihak kepada Capres manapun. 40 lembaga survey yang terverifikasi tersebut salah satunya adalah Penelitian dan Pengembangan Kompas, Indo Barometer, Charta Politika Indonesia, Poltracking Indonesia.jadi 4 lembaga survei yang ada dalam postingan tersebut adalah termasuk lembaga survei yang terverifikasi dan bukan Timses Jokowi. Pemilu merupak pesta demokrasi namum pemilu kali ini di cederai oleh postingan berita hoax yang sering kali memebuat perpecahan dan tidak kondosifnya iklim politik negri ini. Surat Suara di Surabaya Sudah Tercoblos untuk Paslon 01 Dan Foto Kompak Penonton yang Acungkan Salam Dua Jari di Millenial Road Safety Festival Beredar video mengenai surat suara untuk 01 sudah tercoblos di Kalimas 1 Madya Pabean Cantian Surabaya. Video berdurasi hampir satu menit itu menampilkan petugas KPPS yang mengatakan bahwa sejumlah surat suara telah tercoblos untuk pasangan nomor urut 1, Jokowi-Ma’ruf Amin. Adapun faktanya, dilansir dari detiknews.com surat suara yang disebut bukan tercoblos melainkan rusak. Hasanudin sebagai Panwas Kelurahan Nyamplungan menjelaskan, "Ada lima lembar surat suara untuk pilpres yang rusak tapi ini sudah clear oleh saya sebagai panwas dan dibantu oleh pengawas TPS. Saksi yang hadir anggota KPPS dan PPK mengklarifikasi membuktikan bahwa surat suara tersebut memang rusak"dilihat dari kedua berita itu sangat menyudutkan pihak nol 1 berbagai macam bentuk beruta bohong disebar luaskan melalui media dan satu lagi yang menjadi viral yaitu Beredar postingan di media sosial Facebook foto acara Millennial Road Safety Festival yang diadakan oleh Polresta Serang di alun-alun Barat Kota Serang, dalam foto tersebut para penonton mengangkat tangan dan berpose dua jari. Faktanya Direktur Lalu Lintas (Dirlantas) Kombes. Pol Wibowo menegaskan kegiatan Millennial Road Safety Festival tidak ada kaitannya dengan politik, baik pileg maupun pilpres. Program tersebut dilaksanakan dalam rangka mengkampanyekan dan mensosialisasikan keselamatan berlalu lintas khususnya kepada generasi millenial dan masyarakat pada umumnya. Kombes. Pol Wibowo mengatakan "Saya sudah sudah lihat foto yang tersebar di medsos itu dan saya menduga itu foto hasil rekayasa. Apalagi panggung kegiatan yang digelar Polres Serang Kota pada acara MRSF tidak sama dengan foto tersebut Kementerian Agama pada November 2018 memutuskan untuk menambah lapisan birokrasi untuk pasangan yang menikah di Indonesia, menyatakan bahwa mereka harus memiliki kartu nikah, selain sertifikat pernikahan yang biasanya. Gambar kartu nikah yang baru menjadi viral, menunjukkan kotak foto untuk empat istri untuk setiap suami. Indonesia telah mengizinkan laki-laki Muslim untuk memiliki empat istri, tetapi kartu khusus ini, yang memiliki logo Kementerian Agama, tidak asli. Pasangan yang menikah di Indonesia harus mendapatkan buku nikah yang bentuknya seperti paspor yang merah untuk suami dan yang hijau untuk istri. Selain itu, KTP pasangan juga wajib mencantumkan status perkawinan mereka. Jadi mengapa harus menciptakan kartu baru? Alasan resminya adalah kenyamanan, tetapi orang-orang yang skeptis khawatir bahwa itu hanyalah bentuk lain dari peningkatan pendapatan, karena Kementerian Agama terkenal akan korupsinya, mulai dari menaikkan biaya naik haji hingga menggelapkan dana dari proyek percetakan Alquran. Ternyata dan terbukti ini adalah bertia hoax dimna ada oknum yang melakukan pembohongan media Pada April 2018, Setya Novanto, mantan ketua DPR dan Partai Golkar, dijatuhi hukuman 15 tahun penjara karena menggelapkan $7,3 juta dari proyek KTP-el. Pada Juli 2018, jurnalis televisi Najwa Shihab mewawancarai Setya di penjaranya di Lapas Sukamiskin di Bandung, Jawa Barat. Di sel yang kecil dan sempit, Setya mengklaim dia menghabiskan sebagian besar waktunya bangun jam 3 pagi dan membaca Al-Quran, yang ia perlihatkan. Hanya saja, itu bukan selnya. Dan buku yang ia perlihatkan bukanlah Al-Quran. Najwa, orang terpintar di televisi Indonesia, tidak tertipu. Investigasi oleh KPK dan ombudsman mengungkapkan bahwa para penjahat korupsi yang dipenjara di sana tinggal di sel-sel pribadi yang lebih seperti kamar hotel bintang lima, dan mereka yang cukup kaya bisa datang dan pergi sesuka hati. Kepala sipir penjara diganti, tetapi hanya orang bodoh yang percaya bahwa penjahat korupsi tidak akan lagi membeli hak istimewa. Sekali lagi, itu hanya untuk para tahanan yang memiliki banyak uang curian. Bagi tahanan yang tidak memiliki uang, mereka harus menjalani kesengsaraan yang ekstrem. Kecelakaan pesawat Lion Air JT 610 yang jatuh di perairan laut Karawang, Jawa Barat, menjadi isu yang banyak diperbincangkan di berbagai ruang publik dan media sosial. Bersamaan dengan itu bermunculan pula berbagai isu meliputi berita, foto dan video yang disinformasi bahkan hoaks terkait peristiwa jatuhnya pesawat tersebut. Kabar hoaks ini tentu menimbulkan banyak spekulasi dan keresahan di kalangan masyarakat, mengingat banyaknya jumlah korban pada tragedi maut tersebut. Salah satunya beredar pula video di platform youtube yang diunggah oleh channel Juragan Batik Reborn pada tanggal 29 Oktober 2018 dengan judul "LION AIR JT610 tersebut Mengerikan Hasil Rekaman BLACK BOX". Video tersebut bukan isi rekaman dari blackbox Lion Air JT610 akan tetapi tanggapan seseorang terkait video MAP detik-detik Lion AIr JT610 hilang kontak. Sehingga judul konten tersebut tidak sesuai dengan isinya dapat dikategorikan sebagai konten disinformasi/Hoaks. Adapun Black box Lion Air JT 610 ditemukan oleh Tim SAR TNI AL yang dipimpin oleh Panglima Komando Armada I Laksamana Muda Yudo Margono. Kotak yang berisi informasi penerbangan ini ditemukan pada kedalaman 30 meter pada Kamis, 01 November 2018 pukul 10.15 WIB. Beredarnya broadcast konten melalui Aplikasi Whatsapp tentang gempa susulan di Palu sangat meresahkan masyarakat Kota Palu khususnya. Berita itu berdampak langsung kepada korban gempa dan tsunami yang masih mengalami trauma. Broadcast tersebut tersebar melalui. Dalam pesan berantai tersebut tertulis bahwa Palu dalam keadaan siaga 1. Informasi menukil seorang yang bekerja di BMKG ketika selesai memeriksa alat pendeteksi gempa. Pesan tersebut menyebutkan bahwa akan terjadi gempa susulan berkekuatan 8,1 SR dan berpotensi tsunami besar. Informasi itu hanya isu bohong. Kepala Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, melalui akun media sosial mengonfirmasi faktanya tidak ada satu pun negara di dunia dan iptek yang mampu memprediksi gempa secara pasti. Salah satu orang terkaya di dunia, Bill Gates, mengunggah foto dirinya sedang mengenakan blangkon sambil melepaskan nyamuk. Saat itu saya melepaskan nyamuk yang terinfeksi bakteri umum yang dapat mencegah penyebaran demam berdarah selama perjalanan ke Indonesia. Tuan rumah memberi saya blangkon, penutup kepala tradisional Jawa, untuk dipakai saat berkunjung," tulis Bill Gates di Instagram. Ternyata itu hoax. Beberapa hari terakhir, di media sosial maupun aplikasi chatting tersebar video yang diklaim sebagai serangan hacker terhadap server Komisi Pemilihan Umum (KPU). Namun setelah ditelusuri, informasi tersebut ternyata hoaks atau kabar palsu. Hal itu diungkapkan oleh salah satu ahli keamanan IT, Zul Amri, melalui akun LinkedIn-nya. Lewat unggahan tersebut, video yang disebarkan itu merupakan simulasi serangan dari situs ThreatCloud. Sekadar informasi, situs itu memang menampilkan simulasi serangan siber global secara realtime. Pada awal 2018 beredar berita hoax melalui broadcast message tentang pemantauan segala aktivitas pengguna ponsel. Bahkan informasi itu menunjukkan pengguna ponsel akan disadap dan dipantau oleh Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN). Padahal informasi ini hoax. publik dibuat resah dengan beredarnya isu penyerangan ulama yang dilakukan oleh orang gila. Akibatnya, sejumlah wilayah pun melakukan razia terhadap orang gila guna meminimalisir adanya serangan yang dikabarkan menyasar kepada ulama. Kepala Satgas Nusantara, Irjen Gatot Pramono Eddy mengatakan, setidaknya ada 45 berita penyerangan terhadap ulama selama kurun waktu Februari 2018. Namun, dari puluhan berita hoax tersebut, hanya ada 3 berita yang benar-benar terjadi. Selebihnya adalah berita hoax yang memang diproduksi oleh Muslim Cyber Army (MCA) dan Saracen. Sejumlah pengamat menyebutkan bahwa dugaan kuat para oknum tidak bertanggung jawab tersebut memproduksi berita hoax adalah untuk memecah belah bangsa. Presiden RI Joko Widodo pun menegaskan bahwa tindakan penyebaran kebencian maupun berita hoax berpotensi untuk menciptakan disintehrasi bangsa. Pada awal Januari 2018, sekelompok orang yang tergabung dalam ormas Front Pembela Islam (FPI) melakukan penyerangan dan membakar markas Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia (GMBI) di Bogor. Menurut sejumlah saksi mata, penyerangan tersebut dilakukan oleh anggota FPI yang berjumlah sekitar 150 orang. Alasan penyerangannya pun dipicu dari kabar hoax yang didapat para anggota FPI dari media sosial bahwa ada salah satu anggota FPI yang ditusuk oleh anggota GMPI. Akibat penyerangan tersebut, satu markas GMBI serta sebuah rumah hangus terbakar. Kerugian yang ditimbulkan pun mencapai ratusan juta rupiah.