Anda di halaman 1dari 9

ANALISIS BERITA HOAX YANG ADA

DIINDONESIA DARI TAHUN 2O18


SAMPAI TAHUN 2019

ZAHRUL RIZAL FIKRI


071611333071
Teknologi dan informasi semakin pesat berkembangnya dan terus mengikuti perkembangan
zaman dengan adanya beragam media termasuk media online. Kemudahan serta efisiensi
yang ditawarkan media online dalam penggunaannya menjadikan media ini menjadi wadah
penyebaran informasi yang sangat berpengaruh pada masyarakat. Pada zaman serba maju
informasi sangat mudah untuk didapatkan, data-data yang belum bisa dipertanggungjawabkan
kadar kebenaranya seringkali menjadi komsumsi publik namun realitanya informasi itu
belum benar adanya. Media online tidak hanya mengubah cara penyampaian informasi tetapi
juga mengubah cara masyarakat mengkonsumsi informasi tersebut. Saat ini penyebaran
informasi atau berita melalui media online tidak hanya dilakukan oleh situs berita yang sudah
dikenal oleh masyarakat, namun oleh siapa saja pengguna internet dapat berperan dalam
penyebaran suatu informasi. Sayangnya banyak informasi atau berita yang disebarkan secara
individu atau berkelompok lebih banyak yang tidak dapat dipertanggungjawabkan
kebenarannya atau teindikasi hoax. Hoax merupakan informasi atau berita yang berisi hal-hal
yang belum pasti atau yang benar-benar bukan merupakan fakta yang terjadi. Kini informasi
atau berita yang dianggap benar tidak lagi mudah ditemukan. Survey Mastel (2017)
mengungkapkan bahwa dari 1.146 responden, 44,3% diantaranya menerima berita hoax
setiap hari dan 17,2% menerima lebih dari satu kali dalam sehari. Bahkan media arus utama
yang diandalkan sebagai media yang dapat dipercaya terkadang ikut terkontaminasi
penyebaran hoax. Banyak berita hoax yang terjadi diindonesia rentang waktu tahun 2018
sampai tahun 2019, ini membuktikan bahwa msyarakat Indonesia sangat mudah percaya
terhadap berita hoax. Dan ini sederetan berita hoax yang terjadi dinegara Indonesi
Pemberitaan penganiayaan Ratna Sarumpaet oleh sekelompok orang pertama kali beredar
dalam Facebook pada Oktober 2018. Konten tersebut kemudian diviralkan melalui Twitter
dan diunggah kembali serta dibenarkan beberapa tokoh politik tanpa melakukan verifikasi
akan kebenaran berita tersebut. Setelah ramai diperbincangkan, konten hoax ditanggapi
Kepolisian yang melakukan penyelidikan setelah mendapatkan tiga laporan mengenai dugaan
hoax pada pemberitaan tersebut. Belakangan, Ratna tidak dianiaya melainkan operasi plastik.
Hasil penyelidikan menunjukkan Ratna datang ke Rumah Sakit Bina Estetika Menteng,
Jakarta Pusat, pada 21 September 2018 sekitar pukul 17.00 WIB. Sarumpaet mengunggah
foto wajahnya yang memar di akun Instagram miliknya dengan keterangan Ratna telah di
keroyok segerombolan orang yang tak dikenal. Ratna Sarumpaet merupakan salah satu
anggota tim sukses pasangan capres dan cawapres Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Oleh
karena itu, kasus ini dianggap cukup menarik dan menuai banyak kontroversi karena politisi
Prabowo Subianto yang seyogyanya capres Republik Indonesia membenarkan pernyataan
yang telah dibuat oleh Ratna Sarumpaet sehingga menimbulkan kritik dan fitnah yang
menunjuk kepada pihak tertentu. Kasus ini tidak memerlukan waktu yang lama untuk
tersebar di media sosial dan banyak yang me-repost (mengunggah ulang) melalui media
sosial lainnya seperti Facebook, Twitter, Google, Youtube dan lain sebagainya. Hal ini
menjadi contoh bahwa dengan mudahnya berita hoax menyebar melalui media sosial. Selain
pengguna media sosial yang banyak, fitur membagi berita (share) tersebut sangatlah mudah.
Setelah kasus ini ditangani oleh pihak yang berwenang, Ratna mengaku ia melakukan hal
tersebut demi untuk menutupi rasa malunya pasca gagal operasi sedot lemak di wajahnya.
Tanpa mencari tahu kebenarannya, akibatnya banyak orang yang merasa tertipu ketika sudah
mengetahui apa yang telah terjadi sebenarnya. Ratna sarumpaet membuat hoax hanya untuk
memperoleh simpati publik terhadap apa yang dialaminya dan membuat namanya menjadi
terkenal oleh publik. Ratna merupakan tokoh politik yang kurang terkenal di halayak umum
maka dara itu berita hoax tetang dirinya menjadi cara untuk mendongkrak elektabilitas
dirinya sendiri. Namaun sayang bukan popularitas dan simpati publik yang diperoleh
melainkan hujatan dan pidana yang diperoleh. Hoax Tentang makanan dan vaksinKetiga
berita hoax ini viral pada tahun 2018, selain isu tentag politik hoax juga masuk dalam dunia
kesehatan dan bahan pangan. Kasus tentang Imunisasi tak jarang mendapatkan penolakan
dari beberapa kelompok masyarakat karena adanya informasi yang tidak lengkap tidak benar
atau hoax. Salah satu hoax tentang vaksin imunisasi yang cukup viral adalah isu konspirasi
penyebaran virus atau penyakit melalui vaksin.
Dikabarkan vaksin yang digunakan imunisasi mengandung sel-sel hewan, virus, bakteri,
darah, dan nanah Isu yang tidak benar itu menimbulkan dampak yang luar biasa terhadap
stigma masyarakat Indonesia tentang Imunisasi. Imbasnya masyarakat menjadi ragu bahkan
takut untuk memberikan imunisasi pada anak-anak mereka. Selain itu hoax tentang telur
palsu terjadi pada awal 2018 masyarakat Indonesia digegerkan dengan berita hoax mengenai
telur palsu atau telur plastik yang beredar di pasar tradisional dan supermarket. Berbagai foto
dan video terkait proses pembuatan telur palsu banyak diunggah di YouTube dan media
sosial. Bahkan beberapa mengatakan bahwa telur-telur itu diproduksi dari Cina. Masyarakat
dibuat resah karena telur merupakan salah satu makanan sumber energi yang paling banyak
dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia. Isu tersebut juga merugikan peternak ayam petelur
dan para penjual telur. Kementerian Pertanian dan Satgas Pangan Mabes Polri bergerak dan
turun langsung ke lapangan guna menyikapi beredarnya berita-berita mengenai telur palsu
tersebut yang ternyata hanya hoax. Dan yang terakhir tentang makanan yang mudah terbakar
mengandung zat berbahaya seperti plastik ini terjadi pada awal 2018 bahkan muncul isu
adanya zat berbahaya dalam serbuk sebuah merek minuman kopi sachet. Hal itu ramai
diperbincangkan setelah adanya unggahan video seseorang menebarkan serbuk kopi tersebut
ke api yang membuat nyala api makin besar dan menyambar. Padahal BPOM, melalui situs
resminya memberikan penjelasan bahwa hal tersebut tidaklah dapat dibenarkan. Dari ketiga
kasus tersebut terlihat bhawa tujuan penyebaran adalah merubah stigma masyarakat dan
menakut-nakuti masyarakat, terbukti tidak ada yang benar dari ketiga berita yang viral di
awal tahun 2018. Melalui media yang di zaman sekarang sudah menjadi kebutuhan khusus
oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab menyebar keresahan yang ingin membuat
negara indonesia terpecah belah karana berita ini membuat resah masyarakat lalu msyarakat
mulai beregerak untuk demo dan sebagainya.
Hoax penculikan anak dan kebangkitan pki Media fecebook kembali menjadi sumber berita
hoax kali ini Hoax penculikan anak beredar di media sosial media seperti Facebook, Twitter
dan WhatsApp. Hal itu meresahkan masyarakat terutama orang tua yang memiliki anak-anak
masih kecil. Di Twitter, hoax yang beredar menyatakan pelaku penculikan anak tertangkap di
Jalan Kran Kemayoran, Jakarta Pusat. Hal itu langsung dibantah Kapolsek Kemayoran
Kompol Saiful Anwar yang mengatakan jika kabar penangkapan pelaku penculikan tersebut
tidak benar. Ia mengatakan jika laki-laki yang terdapat dalam video tersebut adalah seorang
tukang parkir yang mengidap gangguan jiwa. Selain itu, Hoax tentang kebangkitan PKI
sebenarnya bukanlah isu baru. Tapi isu ini menjadi makin viral pada 2018, seiring dengan
dinamika politik Indonesia. Beberapa kejadian seolah dikaitkan dengan kebangkitan PKI.
Pada awal 2018 terjadi kasus pemukulan terhadap seorang kyai atau tokoh agama. Setelah
tertangkap pelakunya ternyata adalah orang gila Beberapa oknum yang tidak bertanggung
jawab menarasikan kejadian tersebut sebagai tanda-tanda kebangkitan PKI. Isu itu
menimbulkan keresahan masyarakat. Hoax ini mengacam integritas yang ada di negara
kesatuan NKRI
Di Bekasi Ada 6.000 TPS dan Prabowo Menang Dan berita Hoax Tentang Mereka Bukan
Lembaga Survei Tapi Timses Jokow. Ditahun politik banyak terjadi berita hoax salah satunya
adalah dua berita tersebut salah satunya adalah Sebuah akun Twitter @m_mirah, atas nama
Mirah Sumirat menulis bahwa Prabowo-Sandi menang telak di Bekasi. Melalui cuitan yang
diunggah pada 17 April 2019, ia menyampaikan kemenangan telak Prabowo-Sandi di Bekasi.
“Hasil laporan anggota di berbagai wilayah Kota Bekasi jumlah TPS ada lebih dari 6000 an
dan hampir lebih dari 70% pasangan 02 menang per tanggal 17 april 2019 pukul. 15.00wib,”
begitu ia tulis di akun Twitternya. Menurut penelusuran, yang disampaikan oleh akun
@m_mirah itu mengandung informasi yang keliru. Ia mengatakan, jumlah TPS di Bekasi ada
lebih dari 6.000-an, tapi faktanya, dilansir dari akun resmi KPUD Kota Bekasi, total jumlah
TPS di Bekasi hanya 3.030 TPS bukan 6.000 TPS. Berdasarkan analisis yang ada fakta tidak
membuktikan perkataan oknum twiteer tersebut sedangkan berita telah tersebar luas di media
sosial selain itu beredar juga Telah Beredar sebuah postingan Photo di media sosial tentang
beberapa lembaga survei setelah PEMILU 2019 kemarin, karena dianggap berpihak kepada
salah satu Capres dalam narasinya mengatakan "Mereka bukan lembaga survei tapi timses
Jokowi, Pendukung Prabowo di harap tenang"Faktanya, Wahyu Setiawan selaku Komisioner
KPU sudah mengumumkan bahwa pada pemilu 2019 ini sudah ada 40 lembaga survey yang
terverifikasi, yang bisa dijadikan acuan masyarakat melihat hasil quick count, karena
lembaga survei tersebut tidak berpihak kepada Capres manapun. 40 lembaga survey yang
terverifikasi tersebut salah satunya adalah Penelitian dan Pengembangan Kompas, Indo
Barometer, Charta Politika Indonesia, Poltracking Indonesia.jadi 4 lembaga survei yang ada
dalam postingan tersebut adalah termasuk lembaga survei yang terverifikasi dan bukan
Timses Jokowi. Pemilu merupak pesta demokrasi namum pemilu kali ini di cederai oleh
postingan berita hoax yang sering kali memebuat perpecahan dan tidak kondosifnya iklim
politik negri ini.
Surat Suara di Surabaya Sudah Tercoblos untuk Paslon 01 Dan Foto Kompak Penonton
yang Acungkan Salam Dua Jari di Millenial Road Safety Festival Beredar video mengenai
surat suara untuk 01 sudah tercoblos di Kalimas 1 Madya Pabean Cantian Surabaya. Video
berdurasi hampir satu menit itu menampilkan petugas KPPS yang mengatakan bahwa
sejumlah surat suara telah tercoblos untuk pasangan nomor urut 1, Jokowi-Ma’ruf Amin.
Adapun faktanya, dilansir dari detiknews.com surat suara yang disebut bukan tercoblos
melainkan rusak. Hasanudin sebagai Panwas Kelurahan Nyamplungan menjelaskan, "Ada
lima lembar surat suara untuk pilpres yang rusak tapi ini sudah clear oleh saya sebagai
panwas dan dibantu oleh pengawas TPS. Saksi yang hadir anggota KPPS dan PPK
mengklarifikasi membuktikan bahwa surat suara tersebut memang rusak"dilihat dari kedua
berita itu sangat menyudutkan pihak nol 1 berbagai macam bentuk beruta bohong disebar
luaskan melalui media dan satu lagi yang menjadi viral yaitu Beredar postingan di media
sosial Facebook foto acara Millennial Road Safety Festival yang diadakan oleh Polresta
Serang di alun-alun Barat Kota Serang, dalam foto tersebut para penonton mengangkat
tangan dan berpose dua jari. Faktanya Direktur Lalu Lintas (Dirlantas) Kombes. Pol Wibowo
menegaskan kegiatan Millennial Road Safety Festival tidak ada kaitannya dengan politik,
baik pileg maupun pilpres. Program tersebut dilaksanakan dalam rangka mengkampanyekan
dan mensosialisasikan keselamatan berlalu lintas khususnya kepada generasi millenial dan
masyarakat pada umumnya. Kombes. Pol Wibowo mengatakan "Saya sudah sudah lihat foto
yang tersebar di medsos itu dan saya menduga itu foto hasil rekayasa. Apalagi panggung
kegiatan yang digelar Polres Serang Kota pada acara MRSF tidak sama dengan foto tersebut
Kementerian Agama pada November 2018 memutuskan untuk menambah lapisan birokrasi
untuk pasangan yang menikah di Indonesia, menyatakan bahwa mereka harus memiliki kartu
nikah, selain sertifikat pernikahan yang biasanya. Gambar kartu nikah yang baru menjadi
viral, menunjukkan kotak foto untuk empat istri untuk setiap suami. Indonesia telah
mengizinkan laki-laki Muslim untuk memiliki empat istri, tetapi kartu khusus ini, yang
memiliki logo Kementerian Agama, tidak asli. Pasangan yang menikah di Indonesia harus
mendapatkan buku nikah yang bentuknya seperti paspor yang merah untuk suami dan yang
hijau untuk istri. Selain itu, KTP pasangan juga wajib mencantumkan status perkawinan
mereka. Jadi mengapa harus menciptakan kartu baru? Alasan resminya adalah kenyamanan,
tetapi orang-orang yang skeptis khawatir bahwa itu hanyalah bentuk lain dari peningkatan
pendapatan, karena Kementerian Agama terkenal akan korupsinya, mulai dari menaikkan
biaya naik haji hingga menggelapkan dana dari proyek percetakan Alquran. Ternyata dan
terbukti ini adalah bertia hoax dimna ada oknum yang melakukan pembohongan media Pada
April 2018, Setya Novanto, mantan ketua DPR dan Partai Golkar, dijatuhi hukuman 15 tahun
penjara karena menggelapkan $7,3 juta dari proyek KTP-el. Pada Juli 2018, jurnalis televisi
Najwa Shihab mewawancarai Setya di penjaranya di Lapas Sukamiskin di Bandung, Jawa
Barat. Di sel yang kecil dan sempit, Setya mengklaim dia menghabiskan sebagian besar
waktunya bangun jam 3 pagi dan membaca Al-Quran, yang ia perlihatkan. Hanya saja, itu
bukan selnya. Dan buku yang ia perlihatkan bukanlah Al-Quran. Najwa, orang terpintar di
televisi Indonesia, tidak tertipu. Investigasi oleh KPK dan ombudsman mengungkapkan
bahwa para penjahat korupsi yang dipenjara di sana tinggal di sel-sel pribadi yang lebih
seperti kamar hotel bintang lima, dan mereka yang cukup kaya bisa datang dan pergi sesuka
hati. Kepala sipir penjara diganti, tetapi hanya orang bodoh yang percaya bahwa penjahat
korupsi tidak akan lagi membeli hak istimewa. Sekali lagi, itu hanya untuk para tahanan yang
memiliki banyak uang curian. Bagi tahanan yang tidak memiliki uang, mereka harus
menjalani kesengsaraan yang ekstrem.
Kecelakaan pesawat Lion Air JT 610 yang jatuh di perairan laut Karawang, Jawa Barat,
menjadi isu yang banyak diperbincangkan di berbagai ruang publik dan media sosial.
Bersamaan dengan itu bermunculan pula berbagai isu meliputi berita, foto dan video yang
disinformasi bahkan hoaks terkait peristiwa jatuhnya pesawat tersebut. Kabar hoaks ini tentu
menimbulkan banyak spekulasi dan keresahan di kalangan masyarakat, mengingat banyaknya
jumlah korban pada tragedi maut tersebut. Salah satunya beredar pula video di platform
youtube yang diunggah oleh channel Juragan Batik Reborn pada tanggal 29 Oktober 2018
dengan judul "LION AIR JT610 tersebut Mengerikan Hasil Rekaman BLACK BOX". Video
tersebut bukan isi rekaman dari blackbox Lion Air JT610 akan tetapi tanggapan seseorang
terkait video MAP detik-detik Lion AIr JT610 hilang kontak. Sehingga judul konten tersebut
tidak sesuai dengan isinya dapat dikategorikan sebagai konten disinformasi/Hoaks. Adapun
Black box Lion Air JT 610 ditemukan oleh Tim SAR TNI AL yang dipimpin oleh Panglima
Komando Armada I Laksamana Muda Yudo Margono. Kotak yang berisi informasi
penerbangan ini ditemukan pada kedalaman 30 meter pada Kamis, 01 November 2018 pukul
10.15 WIB. Beredarnya broadcast konten melalui Aplikasi Whatsapp tentang gempa susulan
di Palu sangat meresahkan masyarakat Kota Palu khususnya. Berita itu berdampak langsung
kepada korban gempa dan tsunami yang masih mengalami trauma. Broadcast tersebut
tersebar melalui. Dalam pesan berantai tersebut tertulis bahwa Palu dalam keadaan siaga 1.
Informasi menukil seorang yang bekerja di BMKG ketika selesai memeriksa alat pendeteksi
gempa. Pesan tersebut menyebutkan bahwa akan terjadi gempa susulan berkekuatan 8,1 SR
dan berpotensi tsunami besar. Informasi itu hanya isu bohong. Kepala Humas BNPB, Sutopo
Purwo Nugroho, melalui akun media sosial mengonfirmasi faktanya tidak ada satu pun
negara di dunia dan iptek yang mampu memprediksi gempa secara pasti. Salah satu orang
terkaya di dunia, Bill Gates, mengunggah foto dirinya sedang mengenakan blangkon sambil
melepaskan nyamuk. Saat itu saya melepaskan nyamuk yang terinfeksi bakteri umum yang
dapat mencegah penyebaran demam berdarah selama perjalanan ke Indonesia. Tuan rumah
memberi saya blangkon, penutup kepala tradisional Jawa, untuk dipakai saat berkunjung,"
tulis Bill Gates di Instagram. Ternyata itu hoax. Beberapa hari terakhir, di media sosial
maupun aplikasi chatting tersebar video yang diklaim sebagai serangan hacker terhadap
server Komisi Pemilihan Umum (KPU). Namun setelah ditelusuri, informasi tersebut ternyata
hoaks atau kabar palsu. Hal itu diungkapkan oleh salah satu ahli keamanan IT, Zul Amri,
melalui akun LinkedIn-nya. Lewat unggahan tersebut, video yang disebarkan itu merupakan
simulasi serangan dari situs ThreatCloud. Sekadar informasi, situs itu memang menampilkan
simulasi serangan siber global secara realtime. Pada awal 2018 beredar berita hoax melalui
broadcast message tentang pemantauan segala aktivitas pengguna ponsel. Bahkan informasi
itu menunjukkan pengguna ponsel akan disadap dan dipantau oleh Badan Siber dan Sandi
Negara (BSSN). Padahal informasi ini hoax. publik dibuat resah dengan beredarnya isu
penyerangan ulama yang dilakukan oleh orang gila. Akibatnya, sejumlah wilayah pun
melakukan razia terhadap orang gila guna meminimalisir adanya serangan yang dikabarkan
menyasar kepada ulama. Kepala Satgas Nusantara, Irjen Gatot Pramono Eddy mengatakan,
setidaknya ada 45 berita penyerangan terhadap ulama selama kurun waktu Februari 2018.
Namun, dari puluhan berita hoax tersebut, hanya ada 3 berita yang benar-benar terjadi.
Selebihnya adalah berita hoax yang memang diproduksi oleh Muslim Cyber Army (MCA)
dan Saracen. Sejumlah pengamat menyebutkan bahwa dugaan kuat para oknum tidak
bertanggung jawab tersebut memproduksi berita hoax adalah untuk memecah belah bangsa.
Presiden RI Joko Widodo pun menegaskan bahwa tindakan penyebaran kebencian maupun
berita hoax berpotensi untuk menciptakan disintehrasi bangsa. Pada awal Januari 2018,
sekelompok orang yang tergabung dalam ormas Front Pembela Islam (FPI) melakukan
penyerangan dan membakar markas Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia (GMBI) di
Bogor. Menurut sejumlah saksi mata, penyerangan tersebut dilakukan oleh anggota FPI yang
berjumlah sekitar 150 orang. Alasan penyerangannya pun dipicu dari kabar hoax yang
didapat para anggota FPI dari media sosial bahwa ada salah satu anggota FPI yang ditusuk
oleh anggota GMPI. Akibat penyerangan tersebut, satu markas GMBI serta sebuah rumah
hangus terbakar. Kerugian yang ditimbulkan pun mencapai ratusan juta rupiah.

Anda mungkin juga menyukai