Anda di halaman 1dari 13

Jurnal Barik, Vol. 1 No.

3, Tahun 2020, 154-166


https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/JDKV/

PERANCANGAN KOMIK STRIP BERBASIS DIGITAL


TENTANG BAHAYA HOAX BAGI MASYARAKAT

Evan Setiawan1, Nova Kristiana2


1
Jurusan Desain, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Surabaya
email: evansetiawan@mhs.unesa.ac.id
2
Jurusan Desain, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Surabaya
email: novakristiana@unesa.ac.id

Abstrak
Disaat menikmati informasi dan penyebaran berita terutama melalui media online, budaya literasi masyarakat
yang masih rendah berakibat pada tingat kewaspadaan masyarakat sangat kurang dalam memahami sebuah
kebenaran dalam informasi. Banyak informasi palsu(HOAX), fitnah dan intimidasi yang disebarkan
oknum melalui Social Media dan Instant Messaging yang cenderung berbau SARA, provokatif, lalu
semua itu berubah menjadi teror di masyarakat. Peraturan yang melarang pembuatan dan penyebaran
hoax saat ini masih belum cukup efektif. Berdasarkan persoalan tersebut, salah satu cara strategi yang
akan digunakan yaitu pemanfaatan media sosial. Melawan hoax melalui media komik strip dengan
memanfaatkan media sosial menjadi fokus penulis guna membantu dalam memerangi hoax. Melalui
pengumpulan data dengan teknik observasi, dan studi pustaka, hasil dari pengumpulan data dianalisis
dengan metode 5w 1h tersebut dikembangkan menjadi konten cerita dalam komik strip, yang dirancang
melalui tahapan penulisan script, sketsa dan digitalisasi, hingga publish melalui media sosial. Upaya ini
diharapkan dapat memotivasi para peneliti untuk berperan serta dalam mendukung pemerintah,
khususnya program pemberantasan hoax dan dapat membantu dalam menyampaikan himbauan dan
ajakan bagi masyarakat teruma pengguna media sosialnya.
Kata Kunci: Komik Strip, Berita Palsu

Abstract
While enjoying information and dissemination of news primarily through online media, the Community
literacy culture is still low resulting in a level of vigilance of society is very lacking in understanding a
truth in information. A lot of false information (HOAX), slander and intimidation are disseminated
through Social Media and Instant Messaging that tend to smell SARA, provocative, and then all of it
turned into terror in the community. Regulations that prohibit the manufacture and dissemination of
hoaxes are still not effective enough. Based on the issue, one of the ways that will be used is social media
utilization. Fight the hoax through comic strip media by utilizing social media to be the focus of writers
to help in combating hoaxes. Through the collection of data with observation techniques, and the study
of the library, the results of the data collection analyzed by the method of 5w 1h was developed into the
story content in the comic strips, which is designed through the stages of writing scripts, sketches and
digitisation, to publish through social media. This effort is expected to motivate researchers to
participate in supporting the Government, especially the hoax eradication program and can assist in
delivering an appeal and solicitation for the people Teruma of social media users.
Keywords: Comic strips, fake news

PENDAHULUAN menggunakan informasi yang seolah-olah


Hoax atau berita palsu merupakan informasi meyakinkan tetapi tidak dapat diverifikasi
yang direkayasa untuk menutupi informasi kebenarannya. Tujuan dari hoax yang disengaja
sebenarnya. Dengan kata lain hoax juga bisa adalah membuat masyarakat merasa tidak aman,
diartikan sebagai upaya pemutarbalikan fakta tidak nyaman, dan kebingungan. Berita palsu

154
Evan Setiawan, Jurnal Barik, Vol. 1 No. 3, Tahun 2020, 154-166

sengaja dibuat untuk menipu pembaca atau hoax kategori pemerintahan, 200 hoax kategori
pendengarnya untuk mempercayai sesuatu dan kesehatan, 159 hoax terkait fitnah, 113 hoax
menggiring opini mereka agar mengikuti terkait kejahatan dan sisanya hoax terkait isu
kemauan pembuat berita palsu. agama, bencana alam, mitos, internasional dan isu
Fenomena Hoax atau berita palsu di media lainnya.
sosial sudah cukup banyak terjadi di Indonesia. (kominfo.go.id).
Pada tahun 2018 terdapat seorang remaja berumur Pada tanggal 24-25 Juni 2020, penulis
18 tahun yang ditangkap Satuan Reskrim Polres membagikan kuisioner online, dan berhasil
Sukabumi Kota akibat postingannya di media mendapatkan 125 responden. Dari 125 responden
sosial. Dalam postingan yang berisi berita palsu menjawab “pernah” menggunakan media sosial
atau hoax dan ujaran kebencian yaitu akan adanya Facebook dengan total 97,6 % dan menjawab
penyerangan terhadap ulama ini tersebar akun “pernah menjadi korban berita palsu di media
komunitas media sosial Facebook. Akibat sosial(Facebook)” dengan total 56%. Lalu, saat
postingannya itu, hoax atau palsu ini menjadi viral mereka menemukan berita palsu yang tersebar di
dan sempat membuat warga internet panas yang media sosial, mereka lebih memilih
akhirnya terprovokasi oleh postingan tersangka. “membiarkanya/cuek” dengan total 80,8% dari
Saat itu pihak kepolisian masih terus mendalami pada memilih melaporkan ke pihak pemerintah
motif di balik penyebaran hoax yang sudah yang menangani berita palsu. Tetapi para
meresahkan tersebut. Langkah tegas ini dilakukan responden sudah banyak yang tahu tentang bahaya
agar warganet dalam bermedia sosial harus cerdas dan cara menghadapi berita palsu di media sosial
dan tidak menyebar isu-isu yang bisa memecah dengan total 69%. Dan mereka menjawab “cukup
belah persatuan dan kesatuan (beritasatu.com). suka” membaca buku(online/Cetak) dengan total
Karena kurangnya masyarakat dalam 50%, yang menjawab “suka” meperoleh jumlah
penyaringan berita di media sosial, membuat 30,2%, sedangkan yang menjawab “tidak suka”
berita tersebut dapat di-posting oleh seseorang dan hanya berjumlah 19,8%. Setelah melihat hasil dari
dengan mudahnya tersebar. Saat ini jumlah observasi tersebut, perancang mengambil
pengguna internet atau media sosial terus kesimpulan, bahwa masih sangat tinggi
bertambah seiring waktu. Dengan era internet, keberhasilan para pelaku berita palsu menjadikan
mampu menghadirkan berbagai kemudahan yang pengguna Facebook sebagai korbanyan. Lalu para
bisa menjawab kebutuhan masyarakat akan pengguna media sosial terutama Facebook sudah
informasi dan pemanfaatan untuk kepentingan banyak yang mengerti dan paham akan bahayanya
sosial ekonomi. Tetapi dampak lain kehadiran berita palsu, tetapi kebayakan dari mereka masih
internet membuka ruang lebar bagi kehadiran acuh jika ada berita palsu yang tersebar di media
informasi atau berita-berita bohong tentang suatu sosial. Dibagian minat baca, para pengguna media
peristiwa yang meresahkan masyarakat. sosial banyak yang sudah sampai di taraf “cukup
Berdasarkan informasi dari situs web Komunikasi suka”, itu menunjukan bahwa hanya kurang
dan Informatika (Kominfo) memaparkan sedikit untuk membatu mereka para pengguna
penemuan hoax untuk bulan April 2019. Selama untuk sampai taraf “suka membaca”. Pengguna
bulan tersebut, Kominfo mengidentifikasi 486 media sosial Facebook sangat banyak dan juga ada
hoax. Jumlah hoax tersebut merupakan yang sedikit banyak orang yang memanfaatkan hal
terbanyak sejak Agustus 2018. Total jumlah hoax tersebut untuk kejahatan atau kepentingan pribadi,
yang berhasil didapatkan oleh mesin Ais yang karena itu, sangat penting bagi para pengguna
kemudian diidentifikasi, diverifikasi dan untuk lebih memahami tentang dampak dari berita
divalidasi oleh Kominfo menjadi 1.731 hoax palsu bagi diri sendiri maupun orang disekitar.
terhitung sejak Agustus 2018 sampai dengan April Pemerintahan Indonesia sendiri telah membuat
2019. sebuah Undang-Undang tentang menyebarkan
Dari total 1.731 hoax yang diidentifikasi, berita palsu, melalui Undang-Undang Informasi
diverifikasi dan divalidasi oleh Tim AIS dan Transaksi Elektronik (UU ITE).
Kemekominfo, hoax kategori politik Untuk membantu mengatasi permasalahan
mendominasi di angka 620 item hoax. Disusul 210 tersebut, maka diperlukan sebuah solusi, yaitu

155
“Perancangan Komik Strip tentang Bahayanya Berita Palsu untuk Masyarakat”

untuk memberikan informasi dan himbauan digunakan adalah dengan metode 5W+1H (What,
kepada masyarakat tentang pentingnya untuk Where, When, Why, Who, dan How). Metode ini
tidak menyebar isu-isu yang bisa memecah belah biasa digunakan untuk mengumpulkan informasi
persatuan, dan agar tidak terjerat UU ITE. Target dan menganalisis sebuah permasalahan yang
remaja dipilih, karena remaja merupakan terjadi sehingga kita dapat mendapat solusi yang
pengguna sosial media terbanyak dan di usia tepat untuk mengatasinya.
tersebut mereka mudah terpengaruh terhadap
segala sesuatu yang ada di media sosial maupun KERANGKA TEORITIK
internet. Tinjauan Komik
Media utama yang digunakan adalah komik Menurut (Kusrianto, 2007:164). Komik
strip. Media komik strip dipilih, karena selain merupakan penggambaran suatu cerita yang
berfungsi sebagai media hiburan, juga berfungsi tersusun dari rangkaian gambar. Selain gambar
sebagai media untuk penghimbau. Komik strip komik dilengkapi dengan teks yang ditampilkan
berbasis digital yang dirancang diharapkan dapat sebagai keterangan gambar atau sebagai dialog.
menjadi media yang memberi himbauan pada Pada umunya yang ditampilkan pada komik
masyarakat tentang bahaya hoax. Permasalahan adalah peranan dari karakter atau seorang tokoh.
dalam perancangan ini adalah bagaimana Elemen Komik
merancang sebuah komik strip guna sebagai Komik memiliki elemen yang salin mendukung
media untuk menghimbau untuk masyarakat satu sama lain agar sebuah cerita dapat disampaikan
untuk lebih waspada dan paham terhadap bahaya dengan baik. Berikut elemen-elemen komik
menurutuIndiria Maharsi (2011):
hoax.
1) Panel
Perancangan terdahulu yang hampir serupa, Panel adalah kotak yang berisi ilustrasi dan teks
berjudul “Perancangan Komik Strip Sebagai yang nantinya membentuk sebuah alur cerita.
Media Layanan Masyarakat Untuk Bijak Dalam Panel bisa dikatakan sebagai frame atau
Bersosial Media” yang disusun oleh Ng William representasi dari kejadian-kejadian utama dari
Surya, Arief Agung S, dan Jacky Cahyadi. cerita yang terdapat dalam komik tersebut.
Perancangan tersebut berisi tentang himbauan Menurut McCloud (2001:99) panel berfungsi
pada pengguna sosial media, tentang pentingnya sebagai petunjuk umum untuk waktu atau ruang
menggunakan sosial media secara bijak dan yang terpisah. Sedangkan rentang waktu dan
dimensi ruang dalam komik lebih dijelaskan
bertanggung jawab, sesuai dengan aturan yang
oleh isi dari panel tersebut.
telah ada di UU ITE. 2) Sudut Pandang dan Ukuruan Gambar dalam
Panel
METODE PENELITIAN a) Sudut pandang gambar dalam komik yang
(PENCIPTAAN/PERANCANGAN) tercipta memakai pola seperti dalam film.
Dalam perancangan komik strip ini diperlukan Artinya logika gerak-gerik kamera film bisa
sejumlah data pendukung untuk menunjang diterapkan dalam visualisasi komik.
perancangan, proses pengumpulan data berasal Terdapat lima macam sudut pandang dalam
dari data primer dan data sekunder. Salah satu komik yaitu; Bird Eye View, High Angle,
Data Primer yaitu kuisioner. Kuisioner dilakukan Low Angle, Eye Level dan Frog Eye.
b) Ukuran gambar dalam panel atau frame size,
untuk mengetahui apakah target audience
dikemas berdasarkan kebutuhan adegan
mengerti tentang bahaya hoax yang tersebar di yang ditampilkan, hal ini karena masing-
sosial media. Lalu salah satu Data sekunder yaitu masing gambar yang dihasilkan memiliki
studi literatur. Studi ini berfungsi memperdalam maksud maupun makna tertentu. Ukuran
materi lebih lanjut yang berkaitan dengan gambar dalam panel antara lain; close up,
perancangan. Penulis melakukan pencarian extremeuclose up, medium close up, long
berupa jurnal, buku, dan internet untuk mencari shot dan extreme long shot.
informasi yang dibutuhkan. Hal ini juga berguna 3) Parit atau Gang
membantu penulis untuk menganalisis data yang Istilah ini merujuk pada ruang di antara panel.
berhubungan dengan perancangan. Lalu penulis Parit atau ruang sela inilah yang menumbuhkan
imajinasi pembaca, dua gambar yang terpisah
menggunakan metode analisis data yang
dalam panel diubah pembaca untuk menjadi

156
Evan Setiawan, Jurnal Barik, Vol. 1 No. 3, Tahun 2020, 154-166

sebuah gagasan yang sesuai dengan interpretasi Ragam Format Komik


pembaca itu sendiri (McCloud, 2001: 66). 1. Komik Strip Istilah komik strip merujuk pada
4) Balon Kata Balon kata merupakan representasi komik yang terdiri dari beberapa panel saja dan
dari pembicaraan ataupun narasi dari peristiwa biasanya muncul di surat kabar ataupun
yang sedang terjadi atau keadaan yang
majalah. Padauumumnya komik strip hanya
digambarkan dalam panel tersebut. Secara garis
besar balon kata dibedakan menjadi tiga bentuk, berisi 4 panel dan sebagian besar ber-genre
yaitu: humor maupun politik.
a) Balon ucapan, dalam komik representasi 2. Buku Komik adalah komik yang disajikan
ucapan ini berbentuk seperti gelembung dalam bentuk buku dengan kemasan
dengan penunjuk arah mengarah padaitokoh menyerupai majalah dan terbit secara rutin.
yang mengucapkan kata-kata tersebut. Buku komik yang pertama kali muncul adalah
b) Balon pikiran, merepresentasikan pemikiran The Funnies pada tahun 1929. Setelah itu
tokoh dalam komik dan hanya sebatas kata- bermunculan Komik Buku yang diterbitkan
kata dalam batin saja. oleh DC Comicsuyang pada perkembangan
c) Captions secara umum dipakai untuk
selanjutnyammenjadi penerbit komik terbesar
pengisahan atau penjelasan naratif non
dialog. Biasanya berbentuk kotak dan di dunia disamping Marvel Comics yang
tersambung di tepi panel. muncul belakangan dengan tokohnya yang
5) Bunyi Huruf/ Sound Effect terkenal yaitu Spiderman (Kusrianto, 2007:
Bunyi huruf ini digunakan untuk mendramatisir 168).
sebuah adegan. Bentuknya bermacam-macam, 3. Web-Komik ini menggunakan media internet
setiap komikus punya gaya sendiri untuk dalam publikasinya. Dengan memakai situs
membuatnya. Bunyi huruf atau sound lettering web maka komik jenis ini hanya menghabiskan
merupakan ekspresi dari ucapan yang biaya yang relative lebih murah dibanding
dikeluarkan oleh obyek seperti; suara hewan media cetak dan jangkauannya sangat luas tak
(melolong, mendesis, dsb), suara benda (pohon
terbatas. Komik ini muncul seiring dengan
patah, benda jatuh, suara bel berdering, suara
tercebur di air, suara mesin, dsb) dan suara munculnya cyberspace di dunia teknologi
manusia yang bukan dialog (suara tertawa komunikasi. Pada dasarnya format penyajian
bersama-sama, dsb). panel dalam web komik adalah bebas dan tidak
6) Ilustrasi terpaku pada satu gaya saja. Perbedaan yang
Ilustrasi memberikan penggambaran secara mendasar pada komik jenis ini dengan komik
jelas terhadap narasi atau cerita yang muncul lainnya adalah media penerbitan komik
dalam balon teks, sehingga memudahkan tersebut, yaitu internet. Namun belakangan ini
pembaca untuk memahami jalan cerita yang format panel memanjang kebawah mulai
disuguhkan dalam komik tersebut. banyak digunakan oleh para komikus dan
7) Cerita Komik juga dikatakan sebagai sastra
menjadi ciri khas baru pada web komik..
gambar (Viusal Art, 2007: 28). Dengan
demikian terdapat dua hal yang menjadi unsur
dasarr terbentuknya komik, yaitu gambar dan Tinjauan Tentang Hoax
narasi atau cerita, sehingga karena sifat yang Secara singkat informasi hoax adalah
khas ini maka komik disebut juga sebagai informasi yang tidak benar. Dalam cambridge
medium hybrid (Visual Art, 2007: 18) dictionary, kata hoax sendiri berarti tipuan atau
8) Garis Gerak Garis gerak merupakan efek lelucon. Kegiatan menipu, trik penipuan, rencana
gerakan yang ditimbulkan oleh gestur atau penipuan disebut dengan hoax. Kemudian, situs
pergerakan karakter-karakter (manusia dan hoaxes.org dalam konteks budaya mengarahkan
benda) yang muncul dalam ilustrasi komik. pengertian hoax sebagai aktivitas menipu: Ketika
9) Symbolia Symbolia merupakan representasi
koran sengaja mencetak cerita palsu, facebook
ikon yang digunakanmdalam komikudan kartun
(Walker, 1980:20). Contoh dari symbolia di sebagai sarana penyebaran berita palsu kita
antaranya adalah; Plewds (berkeringat), menyebutnya hoax. Kita juga menggambarkannya
Squeans (pusing atau sakit), Emanata (terkejut), sebagai aksi publisitas yang menyesatkan,
Briffits (berpindah tempat atau bergeser), ancaman bom palsu, penipuan ilmiah, penipuan
Grawlixes (marah). bisnis, dan klaim politik palsu sebagai hoax.

157
“Perancangan Komik Strip tentang Bahayanya Berita Palsu untuk Masyarakat”

Adapun hoax tentu membuat gaduh dan tidak Remaja menunjukkan peningkatan
nyaman yang berimplikasi ke masyarakat luas. reflektivenes tentang diri mereka yang
Hasil observasi penulis menemukan bahwa berubah dan meningkat berkenaan dengan
unggahan hoax beranekaragam, mulai dari kata- apa yang orang pikirkan tentang mereka.
kata, narasi, meme, maupun foto dan video. Seperti pertanyaan: Apa yang mereka
Penyebaran hoax dilakukan oleh oknum yang pikirkan tentang aku ? Mengapa mereka
tidak bertanggungjawab sehingga pembaca menatapku? Bagaimana tampilan rambut
percaya terhadap sebuah berita yang belum aku? Apakah aku salah satu anak “keren”?
valid kebenarannya. Menurut Rahadi (2017:62), dan lain lain.
terdapat 7 jenis informasi yang termasuk dalam 2) Remaja Awal (13 atau 14 tahun - 17 tahun)
hoax, yaitu: Pada fase ini perubahan-perubahan terjadi
1) Fake news (berita palsu) sangat pesat dan mencapai puncaknya.
2) Clickbait (tautan jebakan) Ketidakseimbangan emosional dan
3) Confirmation bias (bias konfirmasi) ketidakstabilan dalam banyak hal terdapat
4) Misinformation(informasi yang salah) pada usia ini. Ia mencari identitas diri karena
5) Satire(sindiran) masa ini, statusnya tidak jelas. Pola-pola
6) Post-truth (pasca kebenaran) hubungan sosial mulai berubah. Menyerupai
7) Propaganda (berita provokasi) orang dewasa muda, remaja sering merasa
Dari ketujuh jenis informasi yang tergolong hoax berhak untuk membuat keputusan sendiri.
tadi harus disertai langkah nyata untuk Pada masa perkembangan ini, pencapaian
mengantisipasinya, karena sangat meresahkan dan kemandirian dan identitas sangat menonjol,
menjadi ancaman bagi semua. pemikiran semakin logis, abstrak dan
idealistis dan semakin banyak waktu
Tinjauan Tentang Remaja diluangkan diluar keluarga.
Menurut WHO, remaja adalah penduduk 3) Remaja Lanjut (17-20 atau 21 tahun) Dirinya
dalam rentang usia 10-19 tahun, menurut ingin menjadi pusat perhatian; ia ingin
Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 25 tahaun menonjolkan dirinya; caranya lain dengan
2014, remaja adalah penduduk dalam rentang usia remaja awal. Ia idealis, mempunyai cita-cita
10-18 tahun dan menurut Badan Kependudukan tinggi, bersemangat dan mempunyai energi
dan Keluarga Berencana (BKKBN) rentang usia yang besar. Ia berusaha memantapkana
remaja adalah 10-24 tahun dan belum menikah. identitas diri, dan ingin mencapai
Masa remaja adalah masa peralihan atau masa ketidaktergantungan emosional.
transisi dari anak menuju masa dewasa. Pada masa
ini begitu pesat mengalami pertumbuhan dan Validasi
perkembangan baik itu fisik maupun mental. Pihak yang menjadi ahli validasi materi dan
Sehingga dapat dikelompokkan remaja terbagi desain, yaitu Saudara David Prastyo P. yang
dalam tahapan berikut ini : merupakan ilustrator professional dan memiliki
1) Pra Remaja (11 atau 12-13 atau 14 tahun) Pra pemahaman tentang komik strip online .hasil dari
remaja ini mempunyai masa yang sangat validasi yaitu “secara keseluruhan komik sudah
pendek, kurang lebih hanya satu tahun; untuk bagus, unik, dan informatif menjadikan poin-poin
laki-laki usia 12 atau 13 tahun - 13 atau 14 alur cerita sebagai judul dari setiap panel komik
tahun. Dikatakan juga fase ini adalah fase stripnya, saran mungkin kedepannya bisa
negatif, karena terlihat tingkah laku yang ditambahkan materi yang lucu di komiknya
cenderung negatif. Fase yang sukar untuk sebagai bumbu tambahan supaya komiknya ada
hubungan komunikasi antara anak dengan varian menghibur.”
orang tua. Perkembangan fungsi-fungsi
tubuh juga terganggu karena mengalami HASIL DAN PEMBAHASAN
perubahan-perubahan termasuk perubahan Hasil Metode analisa menggunakan teknik
hormonal yang dapat menyebabkan analisa 5W+1H
perubahan suasana hati yang tak terduga.

158
Evan Setiawan, Jurnal Barik, Vol. 1 No. 3, Tahun 2020, 154-166

WHAT : “Apa yang membuat komik strip Target audience dari perancangan komik strip
dirancang?” Komik strip ini dirancang sebagai online ini adalah :
media untuk menghimbau masyarakat akan a. Geografis Seluruh Indonesia
bahayanya berita palsu. b. Demografis
WHO : “siapa target audience perancangan komik Umur : remaja 10-19 tahun
strip?” Remaja berusia 15-25 tahun yang suka Jenis Kelamin : Laki-laki dan perempuan
bermedia sosial dan suka membaca. Pendidikan : SMP, SMA, dan umum
WHEN : “Kapan cerita komik strip ini diangkat?” c. Behavior
Cerita komik strip ini diangkat sesuai dengan -Pengikut tren
masyarakat awal tahun 2020 yang juga merupakan -Menggunakan sosial media
tahun dimana perancangan ini dibuat. WHY : d. Psikografis
“Mengapa komik strip mampu menjadi media -Semua kelas sosial
baca yang efisien?” Komik strip memiliki panel -Suka membaca komik online maupun cetak
yang sedikit karena hal tersebut membuat isi -Menghabiskan waktu luang di sosial media
ceritanya singkat dan langsung bisa dimengerti Diharapkan dengan adanya komik strip berbasis
oleh pembaca. digital ini, pembaca dapat lebih memahami
WHERE : “Dimana komik strip tersebut tentang bahaya hoax yang beredar di sosial media,
disebarkan?” Perancangan komik strip disebarkan serta dapat lebih memahami dan tahu bagaiman
melalui media soaial, yaitu Facebook karena cara mengghadapinya.
pengguna media sosial tersebut sudah banyak ada
di kalangan masyarakat. Strategi Visual
HOW : “Bagaimana membuat komik strip ini Komik strip ini menggunakan full colour dan
mampu menghibur dan menyajikan ragam visual menggunakan gaya gambar kartun. Hal tersebut
yang benar-benar diharapkan?” Komik strip ini bertujuan agar pembaca tidak bosan dan mudah
dirancang dengan gaya kartun dengan full colour membedakan objek yang ada dalam komik strip
bertujuan agar pembaca tidak bosan dan bisa ini. Lalu dengan balon kata yang berisisi tulisan
menikmatinya saat membaca. Mengingat narasi dari tokoh komik strip. Teknik visualisasi
kecepatan berita atau informasi yang tersebar di sketsa dan tahapan produksi lainnya dilakukan
Facebook sangat cepat, para pengguna akan secara digital dengan bantuan software grafis.
dengan mudahnya melihat ciri komik strip yang
ringkas dalam penyajiannya Strategi Media
Sesuai dengan namanya, komik strip ini
Konsep Perancangan desebarkan di media sosial, karena lebih mudah
Media untuk menghimbau tentang bahaya dalam mengakses dan dapat menjangkau lebih
hoax ini, berbentuk komik strip berbasis digital. banyak orang dengan fitur share. Media sosial
Media komik strip dipilih, karena komik strip yang digunakan adalah Facebook, karena
memiliki jumlah panel yang sedikit, hanya sekitar penggunanya sangat banyak. Facebook sendiri
4-5 panel dan sangat mudah dalam proses merupakan sebuah situs yang menghadirkan
mengaksesnya melalui internet. Penggunaan panel layanan jejaring sosial dimana para penggunanya
yang sedikit ini dapat membantu penyampaian dapat saling berinteraksi dengan para pengguna
pesan dalam cerita, karena pesan yang ingin lainnya karena Facebook sendiri memiliki
disampaikan harus dapat dimuat di dalam jumlah jangkauan yang sangat luas, mencakup seluruh
panel yang sedikit, sehingga pesan yang ingin penjuru dunia.
disampaikan bisa diterima oleh pembaca secara
jelas. Pada komik strip terdapat cerita kecil Konsep Kreatif
lanjutan dari cerita. Cerita kecil ini bercerita Dalam cerita komik strip ini mengangkat tema
mengenai kelanjutan dari cerita di komik strip berita palsu yang dipadukan dengan hal-hal yang
sebelumnya, dan terdapat beberapa pesan penting terjadi dalam kehidupan sehari-hari.
atau sebagai solusi dari masalah yang ada di cerita Menggunakan bahasa non-formal dan santai
lanjutan tersebut. dalam penulisan naskah, bertujuan agar komik

159
“Perancangan Komik Strip tentang Bahayanya Berita Palsu untuk Masyarakat”

strip tidak terasa kaku bagi pembaca, mengingat


target audience remaja dengan berumur 10-19
tahun. Deskripsi Karakter Tokoh Utama Dan
Pendukung
Tokoh utama dari perancangan komik strip ini
Konsep Visual adalah Rini dan adiknya yang bernama Rio, yang
Menggunakan full colour dengan ukuran sering muncul sebagai karakter di beberapa cerita,
dimensi 2048x2048 pixel per 1 halaman komik dan di akhir cerita, mereka akan memberitahukan
strip online. Menggunkan line art tebal dengan bahayanya berita palsu dan memberi solusi pada
gaya gamabr seperti kartun. cerita yang diangkat.
Tokoh Rini dan Rio dibuat sebagai karakter yang
Konsep Media masih muda, Rini dengan usia 19 tahun sebagai
Pemilihan media sosial Facebook sebagai mahasiswa. Rini sebagai pengguna sosial media,
tempat peberbit komik strip ini, karena Facebook suka membaca buku, dan cara menghadapi berita
memiliki fitur yang berfungsi membuat sebuah palsu yang tersebar melalui internet maupun sosial
halaman dengan tujuan untuk memudahkan kita media. Sedangkan adiknya, Rio berumur 14 tahun
menerbitkan atau mempromosikan suatu produk. yang masih duduk dibangku kelas 2 smp, dia
banyak sedikit belajar dari kakaknya tentang
Tujuan Kreatif bahayanya berita palsu di internet maupun sosial
Tujuan kreatif perancangan komik strip ini media juga. Tokoh Rini dan Rio merupakan tokoh
adalah membantu target audience untuk yang nantinya akan memberikan himbauan atau
memahami tentang bahayanya berita palsu serta solusi pada suatu masalah sehari-hari yang mereka
dampaknya jika disebar oleh pengguna sosial alami, dan berkaitan dengan berita palsu di
media, dan bagaimana cara menghadapi berita internet maupun sosial media.
sosial dengan bijak Kemudian untuk tokoh-tokoh cerita dalam
komik strip ini, divisualisasikan sebagai tokoh
Konsep Media dengan rentang usia 10-19 tahun, dengan berbagai
Media komik strip ini berbasis digital kegiatan yang dilakukan sehari-hari.
bertujuan untuk memudahkan dalam menyebaran
media ini yang melalui internet. Di dalam
peancangan ini, penulis juga membutuhkan media
pendukung sebagai bentuk membantu dibagian
prosmosi. Karena komik strip ini tidak dicetak,
pembagian media pendukung ini diundi melalui
kuis online dengan hadiahnya adalah poster,
pembatas buku, pin, dan kaos.

Program Kreatif
Judul Buku
Judul dari komik strip adalah “Asik Baca
Buku, Hancurkan Berita Palsu”.

Sinopsis
Seorang mahasiswa bernama Rini dengan
adiknya yang masih duduk di bangku Smp
bernama Rio. Meraka yang mengajarkan, tentang Gambar 4. Tokoh Rini dan Rio
bagaimana cara melawan dan memberitahukan
dampak buruk berita palsu di masyarakat Setting Cerita
sekitarnya. Juga membagi saran tentang Setting cerita dalam komik strip online ini
bagaimana untuk meningkatkan minat membaca. dibuat dalam lingkungan Indonesia, dengan

160
Evan Setiawan, Jurnal Barik, Vol. 1 No. 3, Tahun 2020, 154-166

sedikit unsur parodi dari tempat, gadget, dan 13.Rio sedang menerapkan saran untuk
peralatan yang ada. Setting cerita komik strip menonaktifkan media sosial saat membaca.
online ini dibuat sesuai dengan tempat-tempat 14.Salah satu penyebab berita palsu bisa tersebar
yang umum digunakan ketika tidak sengaja di masyarakat yaitu, mereka yang di bayar
menjadi korban berita palsu saat mengakses oleh pihak tertentu untuk menyebarkan berita
internet maupun sosial media, seperti rumah, palsu tersebut.
kantor, di jalan, mini market, dan ruangan 15.Rini sedang menjelaskan bagi penyebar hoax,
tertutup. dapat diancam Pasal 28 ayat 1 Undang-
Undang Informasi dan Transaksi Elektronik
Isi Buku atau Undang-Undang ITE.
Perancangan komik strip ini memiliki 20 16. Berteman dengan orang yang suka membaca
cerita, antara lain : untuk meningkatkan minat membaca.
1. Pengertian berita palsu atau hoax yang 17.Menulis daftar buku yang populer karena hal
disampaikan oleh Rini. tersebut bisa menumbuhkan minat baca dari
2. Tips tentang bagaimana cara menghadapi membaca buku yang disukai.
berita palsu dari kominfo.go.id yang juag 18.Dampak dari berita palsu adalah menyebar
disampaikan oleh Rini. ketakutan dan teror pada masyarakat.
3. Sepupu Rini dan Rio. Ia seharian bermain 19.Saat membaca disarankan memilih tempat
gadget. Kegiatan tersebut kurang bagus dan yang nyaman agar lebih fokus dan tidak
natinya akan dibahas oleh Rio. mengganggu saat membaca.
4. Di grup chat kelas ada yang membagikan 20.Rini dan Rio memberikan himbauan
informasi tetapi masih belum dicek keaslian bagaimana cara mengadukan berita palsu di
berita tersebut dan Rini memberikan saran internet.
terhadapan kejadian tersebut.
5. Rio sedang menerapkan apa yang sudah Proses Desain
dikatakan oleh Rini untuk membiasakan Visualaisasi
membaca. Gaya gambar, line art dan colouring,
6. Ruri teman kampus Rini yang sedang curhat bereferensi pada komik strip yang berasal dari
tentang pekerjaannya dan Rini memberikan indonesia sendiri, yaitu Kudjo Komik dibuat oleh
saran. Ervandra Halim dan Komik Dracko Diary yang
7. Saat di kelas, teman Rio mengajak bermain dibuat oleh Indra AD. Gaya gambar komik mereka
tebakan, lalu Rio menjawab hal yang paling yang memiliki line art tebal, lalu dengan gaya
mengerikan adalah berita fakta yang tak lagi seperti kartun dan teknik pewarnaannya simpel
dipercaya. yang cocok untuk komik strip.
8. Rini membeli buku di toko untuk meningkatkan
minat baca.
9. Salah satu damapak berita palsu adalah adanya
pihak yang diuntungkan dan juag ada pihak
yang dirugikan.
10. Rani adalah salah satu teman Rini di kampus.
Ia sedang bingung tentang bagaimana
meningkatkan membaca. Rini datang dan
mendengar cerita dari Rani. Lalu Rani Gambar 1. Komik Kudjo dan Dracko Diary
(Sumber: google.com)
memberi beberapa saran.
11.Seharian sangat sibuk dengan aktivitas tetapi
Oleh sebab itu, pembuatan tokoh utama
ingin meningkatkan minat baca, sarannya
menjadi hal yang sangat perlu diperhatikan.
adalah membaca saat waktu istirahat atau
Melalui penjaringan ide, perancang memaparkan
sebelum tidur.
konsep karakter tokoh utama yang diharapkan
12.Rio menjelaskan tentang ciri-ciri berita palsu
nanti bisa menjadi ikon dan penguat perancangan
komik strip ini.

161
“Perancangan Komik Strip tentang Bahayanya Berita Palsu untuk Masyarakat”

Gambar 5. Jenis panel yang digunakan


Gambar 2. Thumbnail Tokoh Utama

Gambar 3. Tightissue dan desain Final Tokoh Utama


(Sumber: Dok. perancang, 2020)

Untuk tokoh-tokoh yang ada didalam komik


strip ini, semua mengikuti gaya ilustrasi dari tokoh
utama, yaitu dibagian lineart, tone warna, dan
mata. Lalu mengenai visual latar belakangnya
mengambil refrensi dari Komik Kudjo dan Dracko Gambar 6. Jenis balon teks yang digunakan
Diary.
Tipografi
Gaya Layout / Panel / Balon Di dalam perancangan komik strip, terdapat
Gaya balon yang digunakan bervariasi, sesuai teks atau tulisan untuk membantu memberi
dengan kebutuhan cerita. Layout panel yang keterangan pada gambar. Perancang juga
digunakan bervariasi dan tidak monoton 4 persegi menggunakan beberapa font yang nanti akan
atau 1 persegi besar dalam sebuah halaman saja. digunakan dalam komik strip tersebut.

Tipografi Judul.

Typografi yang digunakan untuk judul adalah


Badaboom.

Tipografi Nama Pengarang

162
Evan Setiawan, Jurnal Barik, Vol. 1 No. 3, Tahun 2020, 154-166

Hasil Jadi

Tipografi yang digunakan untuk nama pengarang


adalah Chuck Noon

Tipografi Teks Narasi

Tipografi yang digunakan untuk teks narasi adalah


Back Issues.

Sampul Depan
Desain sampulnya dengan tokoh utama komik
strip ini sebagai objek utamanya, yaitu Rini yang
sedang memegang buku dengan menghadap ke
pembaca. Pada bagian background terdapat siluet
putih tumpukan buku dan di atasnya terdapat
tulisan “Asik Baca Buku, Hancurkan Berita
Palsu” sebagai judul dari komik strip ini.

Gambar 7. Sampul

163
“Perancangan Komik Strip tentang Bahayanya Berita Palsu untuk Masyarakat”

Gambar 9. Sampul di media sosial

Gambar 10. Tampilan halaman komik strip di Facebook

Gambar 8. Komik strip dari cerita 1-20 Gambar 11. Tampilan post komik strip pada halaman di
Facebook
Penempatan media Komik di Facebook
Di Facebook selain ada bagian gambar untuk Media Pendukung
foto profil, juga ada gambar untuk sampul Poster tentang komik strip online ini berfungsi
halaman. Karena hal tersebut, perancang juga sebagai promosi yang akan disebarkan melalui
membuat sampul halaman untuk komik strip. media sosial. Konsep desain poster yang
menjadikan Rini dan Rio sebagai objek utama
dalam poster. Rio yang sedang membawa palu
bertulis “FAKTA”, memiliki pesan yaitu untuk

164
Evan Setiawan, Jurnal Barik, Vol. 1 No. 3, Tahun 2020, 154-166

menghancurkan berita palsu melalui fakta-fakta.


Sedangkan Rini yang membawa buku, bertujuan
mengajak pembaca untuk mulai suka membaca.
Dan diatasnya ada judul dari komik strip ini.

Gambar 13. Media pendukung berupa pin


Kaos
Desain kaos depan dengan Rini sebagai tokoh
utama dan dibawahnya ada judul dari komik strip
online. Lalu dibagian belakang terdapat judul dari
komik strip online yang dibuat dengan ukuran
kecil, agar tulisan dibelakang kaos tidak
mengganggu desain dari kaos yang depan. Lalu
selain kegunaan kaos sebagai media promosi, kaos
ini juga bisa digunakan untuk kegaiatan sehari-
hari, contohnya saat pergi ke mall ataupun hanya
bersatai dirumah dengan keluarga.
Gambar 11. Media pendukung berupa poster

Karena di dalam komik strip online ini ada


cerita tentang membaca buku juga, maka media
pendukung selanjutnya adalah pembatas buku.

Gambar 14. Media pendukung berupa kaos

SIMPULAN DAN SARAN


Komik strip sebagai media penghimbau bagi
Gambar 12. Media pendukung berupa pembatas buku masyarakat tentang bahaya hoax memiliki potensi
positif terbukti dari adanya like, share dari
Pin yang memiliki bentuk yang simpel tetapi pembaca. Komik strip ini merupakan salah satu
tampilannya sangat menarik. Selain itu, pin juga strategi untuk memeberi edukasi kepada
menjadi media sangat mudah dilihat dan sangat masyarakat agar berhati-hati dalam menerima
dipakai. Karena hal tersebut, perancang memilih informasi yang kebenarannya belum pasti,
pin sebagai media pendukung. sehingga tidak akan asal melakukan like and
share. Strategi ini yang diterapkan penulis adalah
berbagi informasi dengan tidak menggurui, serta
menggunakan sindiran halus, sehingga bisa
diterima semua kalangan khususnya remaja yang
sangat berpotensi terpapar hoax. Dari berbagai

165
“Perancangan Komik Strip tentang Bahayanya Berita Palsu untuk Masyarakat”

media yang ada, komik strip menjadi salah satu Ng William Surya, Arief Agung S, dan Jacky
media potensial karena bisa dimanfaatkan penulis Cahyadi. Perancangan Komik Strip Sebagai
untuk mengemas konten melalui visual dan teks Media Layanan Masyarakat Untuk Bijak
yang singkat, padat, namun jelas sesuai dengan Dalam Bersosial Media, h. 3 & 8
tujuannya yaitu mengurangi penyebaran hoax Rahadi, Dedi Rianto, 2017. Perilaku Pengguna
yang melalui sosial media dan dilawan Dan Informasi Hoax Di Media Sosial.
menggunakan media yang peruntukannya sama. Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan
Dengan fitur berbagi atau “share” di media sosial (JMDK), Vol. 5 h 1.
maka akan semakin memudahkan penyebaran Rut Risrnanta Silalahi, Puri Bestari, Windhi Tia
komik strip ini sehingga masyarakat menjadi lebih Saputra. 2017. Karakteristik Strategi
cepat mengerti tentang bahaya hoax. Crowdsourcing untuk Membatasi
Terlepas dari media komik strip online yang Penyebaran Hoaxs di Indonesia, Studi Kasus:
sangat populer dengan mengusung tema berita Masyarakat Anti Fitnah Indonesia, Jurnal
palsu, penulis menyadari bahwa masih ada Komunikasi, (Jakarta: UFN Veteran Jakarta)
kekurangan yang begitu besar terhadap h.130-131
perancangan ini, sehingga sangat jauh dari kata Sumadiria, AS Haris. 2005. Jurnalistik Indonesia,
sempurna. Kesulitan yang paling terasa adalah Menulis Berita dan Feature. Bandung : PT.
kendala dalam pencarian ide-ide untuk konsep Refika Aditama.
cerita. Karena komik strip online memiliki Tebba, Sudirman. 2005. Jurnalistik Baru. Jakarta:
keterbatasan panel yang sedikit, itu membuat Kalam Indonesia.
penulis harus bisa menyampaikan cerita dengan Will, Eisner, 1998. Theory of Comics and Sequential
tepat dan menarik, agar para pemabaca bisa Art, USA : Poorhouse.
mengerti. Juga keterbatasan penulis dalam
memberikan topik berita palsu di komik strip. Berita Satu. (2018). ”Sebarkan Hoax, Remaja 18
Oleh karena itu, untuk ke depannya adalah Tahun Ditangkap Polis” diunduh pada
memperbanyak konten komik strip sesuai isu hoax Tanggal 29 Mei 2020, dari
yang berkembang, sehingga berita palsu yang http://BeritaSatu.com.html
beredar langsung dapat diklarifikasi. Komik strip Kominfo. (2019). “Temuan Kominfo: Hoax
ini bisa dikembangkan lebih jauh menjadi komik Paling Banyak Beredar di April 2019”
interaktif, animasi, maupun game yang sama- diunduh pada Tanggal 15 Agustus 2020, dari
sama memiliki potensi menyadarkan masyarakat. https://kominfo.go.id/
Pengertian Definisi. “Pengertian Facebook dan
REFERENSI Sejarah Pendiri Faebook” diunduh pada
Bonneff, Marcel, 1998. Komik Indonesia, Jakarta Tanggal 18 Juni 2020, dari
: Gramedia http://pengertiandefinisi.com/
McCloud, Scott, 2006 Making Comics, Oleh Kate Tirto.id. (2018). “Mengapa Facebook Jadi Sarang
Travers, John Williams, New York : Harper. Hoax” diunduh pada Tanggal 20 Juni 2020,
Muhammad Arsad Nasution, 2017. Hoax Sebagai dari https://tirto.id/
Bentuk Hudud Menurut Hukurn Islam,
Jurnals (Padangsidumpuan: IAIN
Padangsidimpuan), h. 17- 18

166

Anda mungkin juga menyukai