Anda di halaman 1dari 6

KEWARGANEGARAAN

KLIPING KASUS IDENTITAS NASIONAL

DISUSUN OLEH
DINI FRISKA

DOSEN PENGAMPU :
RIO ARMANDA AGUSTIAN. S.H.,M.H

POLTEKES KEMENKES PANGKAL PINANG


TAHUN AKADEMIK 2019/2020
Empat Pelaku Penghina Bendera
Diringkus
Nasional penghinaan lambang negaraCindy • 13 Agustus 2019 07:05
Jakarta: Penyidik Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Mabes Polri menangkap empat pelaku berinisial
BO, MS, TS dan MF. Mereka diringkus lantaran mengencingi bendera merah putih. Video video
penghinaan itu sempat viral di media sosial.

"Dari hasil pemeriksaan, mereka mengakui bahwa mereka melakukan perbuatan tersebut," kata Kepala
Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divisi Humas Mabes Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo di
Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin, 12 Agustus 2019.

Dedi menuturkan Keempat pelaku tersebut tengah menjalani pemeriksaan secara intensif. Mereka kini
berada di Polres Inhu, Riau.
Keempat pelaku tersebut, lanjutnya, merupakan warga Indragiri Hulu, Riau. Mereka melakukan aksinya
pada Jumat, 9 Agustus 2019 sekitar pukul 23.40 WIB.
Video tersebut diunggah melalui media sosial Instagram dengan nama akun @boswestaaa. Mereka
dijerat dengan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2009 Tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara,
serta Lagu Kebangsaan bendera merupakan simbol kedaulatan dan kehormatan negara.

"Pasal 154 huruf A KUHP dan atau pasal 14 juncto pasal 15 UU Nomor 1 tahun 1946 tentang Peraturan
Hukum Pidana. Kemudian juga diterapkan UU ITE, pasal 66 dan pasal 24," sambung Dedi.

(ADN)

Posting Karikatur Pelecehan


Simbol Negara, Pemuda Jember
Ditangkap Polisi
Agregasi Antara, Jurnalis · Sabtu 10 Maret 2018 09:39 WIB

JEMBER - Aparat Polres Jember, Jawa Timur menangkap seorang berinisial NH yang memiliki akun media
sosial faceebook Habib Newport diduga pengunggah ujaran kebencian dengan gambar karikatur dinilai
menghina bendera merah putih di media sosial (medsos).
"Tim Cyber Polres Jember menemukan postingan sebuah karikatur bergambar seseorang sedang
membuang air kecil ke gambar yang mirip lambang negara bendera merah putih di salah satu grup
media sosial facebook," kata Kapolres Jember, AKBP Kusworo Wibowo, di Jember, Jumat 9 Maret 2018
malam.

Melihat komentar-komentar netizen di bawahnya yang geram kepada pelaku karena membuat
gambar melecehkan bendera merah putih itu, maka aparat Polres Jember langsung menangkap pelaku
untuk menghindari terjadi persekusi.

"Postingan tersebut mendapat respons negatif warga netizen pada kolom komentar, dengan beberapa
macam komentar tidak terima dengan gambar karikatur itu dan berindikasi situasi semakin memanas,
sehingga bersifat ada unsur ujaran kebencian terhadap tersangka," ujarnya pula.
Untuk menghindari terjadi perlakukan persekusi terhadap tersangka, Satuan Kriminal Polres Jember
menangkap pelaku di rumahnya untuk dilakukan pemeriksaan motif postingan di media sosial facebook
itu.

"Kami masih melakukan penelusuran terhadap motif dan tujuan pelaku menggungah karikatur yang
dinilai menghina bendera merah putih itu, kemudian kami juga akan telusuri dari mana pelaku
mendapatkan gambar karikatur tersebut," katanya lagi.

Akibat perbuatan itu, NH warga Desa Sukoreno, Kecamatan Umbulsari, Kabupaten Jember itu dijerat
dengan Undang Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) dengan
ancaman pidana paling lama 6 tahun penjara, dan denda maksimal Rp 1 miliar.

"Penindakan tegas terhadap pemilik akun yang memposting ujaran kebencian itu diharapkan dapat
menjadi pembelajaran bagi masyarakat lainnya agar dapat menggunakan media sosial secara bijak,"
ujarnya.

Kusworo berharap agar masyarakat lebih bijak menggunakan media sosial untuk tidak memposting
gambar-gambar atau kata-kata yang bersifat permusuhan atau ujaran kebencian, sehingga
menyebabkan situasi tidak kondusif.

Viral Bendera Merah Putih Dikencingi, Ini


Ancaman Pidananya
Jakarta - Polisi sedang menyelidiki video Instagram Story yang viral di media sosial karena merekam
adegan seorang pria sengaja mengencingi Bendera Merah Putih. Penyelidikan dilakukan untuk
memastikan asal pelaku perekam video tersebut.
"Kami masih selidiki apa benar kejadiannya di Pekanbaru. Pelaku juga sedang ditelusuri, di-profiling
warga yang tinggal di Pekanbaru atau bukan," kata Kabid Humas Polda Riau Kombes Sunarto saat
dimintai konfirmasi, Sabtu (10/8/2019) malam.

Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2009 Tentang Bendera, Bahasa, dan
Lambang Negara, Serta Lagu Kebangsaan bendera merupakan simbol kedaulatan dan kehormatan
negara.

Dalam undang-undang itu juga termaktub pernyataan terkait jerat pidana bagi warga yang melakukan
penghinaan terhadap lambang negara. Sanksi itu diatur dalam Pasal 154a Kitab Undang-Undang Hukum
Pidana (KUHP).

"Barang siapa menodai bendera kebangsaan Republik Indonesia dan lambang Negara Republik
Indonesia, diancam dengan pidana penjara paling lama empat tahun atau pidana denda paling banyak
Rp 45 ribu," bunyi pasal tersebut.
Selain itu, ada juga Pasal 57 UU 24/2009 yang berbunyi setiap orang dilarang:
a. mencoret, menulisi, menggambari, atau membuat rusak lambang negara dengan maksud
menodai, menghina, atau merendahkan kehormatan lambang negara;
b. menggunakan lambang negara yang rusak dan tidak sesuai dengan bentuk, warna, dan
perbandingan ukuran;
c. membuat lambang untuk perseorangan, partai politik, perkumpulan, organisasi dan/atau
perusahaan yang sama atau menyerupai Lambang Negara; dan
d. menggunakan Lambang Negara untuk keperluan selain yang diatur dalam Undang-Undang ini.

Polisi Tangkap Empat Orang Kencingi Bendera Merah


Putih

Jakarta, CNN Indonesia -- Polisi menangkap empat orang yang diduga terlibat dalam video bendera
merah putih yang dikencingi. Video bendera merah putih dikencingi itu viral di media sosial.
Karo Penmas Divisi Humas Polri, Brigjen Pol. Dedi Prasetyo mengatakan keempat pemuda itu sedang
diperiksa intensif oleh penyidik.

"Diamankan. Saat ini empat) pemuda tersebut masih diinterogasi oleh tim gabungan Polres Inhu
(Indragiri Hulu)," kata Dedi Prasetyo dalam keterangannya, Minggu (11/8).
Empat pelaku yang diamankan yakni BOS, MFS, MSS, dan DSW. Keempatnya merupakan warga Indragiri
Hulu.

Dedi mengatakan empat pelaku melakukan aksinya pada Jumat (9/11) malam pukul 23.40 WIB. Video
tersebut diunggah melalui Instagram story pelaku.
"BOS memposting video tersebut ke insta strory Instagram miliknya dengan nama akun @boswestaaa,"
kata Dedi.

Keempatnya dijerat dengan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2009 Tentang
Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan bendera merupakan simbol kedaulatan
dan kehormatan negara.

Dalam undang-undang itu juga tercantum jerat pidana bagi warga yang melakukan penghinaan
terhadap lambang negara.

Sanksi itu diatur dalam Pasal 154a Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP).
"Barang siapa menodai bendera kebangsaan Republik Indonesia dan lambang Negara Republik
Indonesia, diancam dengan pidana penjara paling lama empat tahun atau pidana denda paling banyak
Rp 45 ribu," bunyi pasal tersebut.

Anda mungkin juga menyukai