Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Filsafat pendidikan sebagai salah satu acuan untuk memperbaiki

pendidikan di Indonesia. Dengan mempelajari tentang filsafat pendidikan

maka generasi yang akan datang akan lebih memahami tentang pendidikan

dan aliran filsafat pendidikan, agar kita dapat mengambil hikmah

pembelajaran dari aliran-aliran filsafat pendidikan tersebut.

B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian Progresivisme dan sejarahnya?

2. Apa landasan filosofis Progresivisme?

3. Bagaimana pandangan Progresivisme tentang pendidikan?

4. Apa pengertian Perenialisme dan sejarahnya?

5. Apa landasan filosofi Perenialisme?

6. Bagaimana pandangan Perenialisme tentang pendidikan?

C. Tujuan Masalah

1. Mendeskripsi sejarah dan pengertian Progresivisme

2. Mendeskripsi landasan filosofis Progresivisme

3. Mendeskripsipandangan Progresivisme tentang pendidikan

4. Mendeskripsi sejarah dan penegertian Perenialisme

5. Mendeskripsi landasan filosofi Perenialisme

6. Mendeskripsi pandangan Perenialisme tentang pendidikan

1
BAB II

PEMBAHASAN

1. Sejarah dan pengertian Progresivisme

Aliran Progresivisme lahir di Amerika,akhir abad 19 menjelang

awal abad 20. Mula-mula istilah ini bersifat sosiologi guna menyebut

gerakan sosial politik di Amerika, ketika prosesindustrialisme dan

urbanisasi menjadi gejala yang begitu masif. Dalam ruang politik,

gerakan – gerakan progresivisme dipelopori dua tokoh, yaitu Robertt La

Follete dan Woodrow Wilson yang sepanjang waktu keduanya terus

melakukan upaya-upaya pleasure padakekuasaan-kekuasaan politik yang

dipandang kontraproduktif dengan kepentingan – kepentingan

masyarakat umum. Sementara disisi yang lain, gerakan ini berupaya pula

menghilangkan monopoli-monopoli ekonomi, termasuk berbagai

pengupayaan pada hunian-hunian masyarakat pinggiran.

Dari itulah awal mula istilah PROGRESIVISME. Dalam

perkembangannya, istilah ini kemudian digunakan pula dalam ruang

pendidikan untuk menyebut aliran pendidikan yang mencoba mengkritisi

pendidikan tradisional. Aliran ini berpendapat bahwa pengetahuan yang

benar pada masa kini mungkin tidak benar di masa mendatang.

Pendidikan harus terpusat pada anak, bukannya memfokuskan pada guru.

Progresivisme mempunyai konsep yang didasari oleh pengetahuan dan

2
kepercayaan bahwa manusia itu mempunyai kemampuan-kemampuan

yang wajar dan dapat menghadapi dan mengatasi masalah-masalah yang

bersifat menekan atau mengancam adanya manusia itu sendiri. Aliran

filsafat progresivisme ini muncul dan dan berkembang pada permulaan

abad XX terutama di Amerika Serikat.

Progresivisme pada dasarnya adalah progres, yang berarti maju.

Progresivisme lebih mengutamakan perhatiannya ke masa depan, kurang

memperhatikan bahwa manusia memiliki hak asasi yang bertumpu pada

kebebasan mutlak yang menuju ke arah kebudayaan. Selain itu aliran ini

pula tidak mengaku suatu kemutlakan kehidupan, sehingga nilai-nilai yang

dipegangi bersifat fleksibel terhadap perubahan, tidak rigid, dan tidak

terikat pada suatu nilai tertentu, toleran dan terbuka.

Ciri utama aliran Progresivisme ialah bahwa aliran ini memandang

manusia sebagai subyek yang memiliki kemampuan untuk menghadapi

dunia dan lingkungan hidupnya yang multikompleks dengan keterampilan

dan kekuatan sendiri. Dan dengan kemampuan itu manusia dapat

memecahkan semua problemanya secara intelegen, dengan intelegensi

aktif. Maka dalam makna ini, arti liberal diatas berarti menghormati

martabat manusia sebagai subyek dalam hidupnya. Dalam arti demokrasi,

pandangan-pandangan progresivisme merupakan cara berpikir liberal,yang

memberi kemungkinan dan prasyarat bagi perkembangan tiap pribadi

manusia sebagaimana prestasi yang ada padanya.

3
2. Landasan Filosofi Aliran Progesivisme

Filsafat Progresivisme dipengaruhi oleh ide-ide dasar filsafat

paragmatisme, yang telah memberikan konsep dasar dengan asas utama,

yaitu manusia dalam hidupnya untuk tetap survive terhadap semua

tantangan dan harus paragmatis memandang sesuatu dari segi manfaatnya.

Progresivisme mempunyai konsep yang didasari oleh pengetahuan dan

kepercayaan bahwa manusia mempuyai kemampuan-kemampuan yang

wajar, dapat menghadapi dan mengatasi masalah-masalah yang bersifat

menekan atau mengancam keberadaan manusia itu sendiri. Oleh karena

kemajuan atau progres ini menjadi suatu statemen progresivisme, beberapa

ilmu pengetahuan yang mampu menumbuhkan kemajuan dipandang

merupakan bagian utama dari kebudayaan yang meliputi ilmu-ilmu hayat,

antropologi,psikologi,dan ilmu alam.

Aliran Progresivisme mengakui dan berusaha mengembangkan

asas progresivisme dalam sebuah realitas kehidupan, agar manusia bisa

survive menghadapi semua tantangan hidup. Dinamakan

instrumentalismekarena akiran ini beranggapan bahwa kemampuan

inteligensi manusia sebagai alat untuk hidup, untuk kesejahteraan, dan

untuk mengembangkan kepribadian manusia. Dinamakan

eksperimentalisme, karena aliran ini menyadari dan mempraktikkan asas

eksperimen untuk menguji kebenaran suatu teori. Dinamakan

environmentalisme, karena aliran ini menganggap lingkungan hidup itu

4
memengaruhi pembinaan kepribadian. Oleh sebab itu, dalam pembinaan

kepribadiaan diperlukan rekayasa lingkungan yang kondusif dan

berkelanjutan.

3. Pandangan Progresivisme tentang pendidikan

Progresivisme berargumentasi bahwa isi pendidikan hendaknya

dihubungkandengan apa yang para siswa ketahui sehingga siswa dapat

membangun pengetahuan sebelumnya. Eksperimentalisme berpendirian

bahwa manusia, keterampilan-keterampilan dan intelegensinya merupakan

pedoman yang dapat dipercaya bagi tujuan hidup mereka. Prinsip ini

terikat dalam filsafat Progresivisme karena tema utama dalam filsafat ini

adalah partisipasi aktif individu dalam pertumbuhan dan perkembangan

dirinya sendiri. Progresivis berkata bahwa partisipasi penting karena

sejauhmana seseorang aktif dalam pertumbuhan dan perkembangannya

sendiri dapat berpengaruh negatif atau positif jalan hidupnya. Aspek

filsafat pendidikan progresivisme ini dapat ditelusuri munculnya pada

masyarakat demokratis modern, yang mana individu-individu didorong

untuk berpartisipasi aktif dalam pemerintahan. Individualisme mengarah

pada sejauhmana isi pendidikan disesuaikan dengan kebutuhan setiap

siswa. Progresivis berargumentasi bahwa setiap siswa adalah unik dan

belajar dalam cara yang khas, isi pendidikan hendaknya dipresentasikan

dalam cara sedemikian rupa sehingga memenuhi kebutuhan seluruh siswa.

5
4. Sejarah dan Pengertian Perenialisme

Pemikiran-pemikiran teori pendidikan perenialisme telah muncul

jauh di periode pertengahan, tetapi pengakuan secara resmi mengenai

teori-teori pendidikan yang dihasilkan filsafat pendidikan perenialisme

baru berlangsung sekitar tahun 1930-an. Terutama ketika filsafat ini, hadir

sebagai bentuk reaksi keras terhadap kalangan progresif,yang dinilai telah

membuat pendidikan menjadi semakin jauh dari visi hidup yang

sebenarnya.

Istilah ”Perenialisme” berasal dari bahasa latin, yaitu dari akar kata

perenis atau perenial yang berarti tumbuh terus melalui waktu, hidup terus

dari waktu ke waktu atau abadi. Maka, pandangan selalu mempercayai

mengenai adanya nilai-nilai, norma-norma yang bersifat abadi dalam

kehidupan ini. Atas dasar itu, perenialis memandang pola perkembangan

kebudayaan sepanjang zaman adalah sebagai pengulangan dari apa yang

ada sebelumnya sehingga perenialisme sering disebut sebagai dengan

istilah “tradisionalisme”.

Prenialisme lahir sebagai suatu reaksi dan solusi terhadap

pendidikan progresif dan atas terjadinya suatu keadaan yang mereka sebut

sebagai krisis kebudayaan dalam kehidupan manusia modern.

Perenialisme menentang pandangan Progresivisme yang menenkankan

perubahan dan sesuatu yag baru. Jalan yang ditempuh oleh kaum

6
perenialis adalah dengan jalan mundur, dengan menggunakan kembali

nilai-nilai atau prinsip-prinsip umum yang telah menjadi pandangan hidup

yang kuat, kukuh pada zaman kuno, dan abad pertengahan.

Perenialisme merupakan aliran filsafat yang susunan bangunan

ilmunya merupakan satu kesatuan. Oleh karena itu premis-premis yang

disusun merupakan hasil pikiran yang memberi kemungkinan bagi

seseorang untuk bersikap tegas dan jujur. Dengan demikian perenialisme

ini tidak sepaham dengan prinsip-prinsip yang evolusionistis dan

naturalistis.Selain itu, Perenialisme merupakan juga teori pendidikan yang

sangat dipengaruhi oleh prinsip-prinsip realisme. Perenialisme memiliki

pandangan yang konservatif/tradisional akan hakikat manusia dan

pendidikan. Kaum perenialisme berpendapat bahwa kebenaran bersifat

universal dan tidak berubah, dan karena itu, pendidikan yang baik juga

universal dan konstan.

5. Landasan Filosofi Perenialisme

Landasan filosofi perenialisme yaitu Idealisme dan Rasionalisme.

Idealisme adalah suatu aliran filsafat yang paling tua yang umumnya

didasarkan pada fulusuf besar plato [427-347 SM]. Aliran ini memiliki

suatu keyakinan, realitas ini terdiri dari substansi sebagaimana ide-ide atau

spirit. Alam nyata tergantung pada tuhan sebagai jiwa universal. Aliran ini

memandang nilai adalah suatu yang absolut dan universal.

7
Rasionalisme secara etimologis berasal dari kata bahasa inggris

rationalism. Kata ini berakar dari bahasa latin ratio yang berarti ‘akal’. Jadi

rasionalisme adalah aliran filsafat yang berpegangan bahwa akal

merupakan sumber pengetahuan dan pembenaran. Ia menekankan akal

budi/rasio sebagai sumber utama ilmu pengetahuan, mendahului atau

unggul atas, dan bebas/terlepas dari pengamatan indrawi.

Filsafat pendidikan perenialisme adalah filsafat kebenaran

universal dan pendidikan universal. Para ahli atau tokoh aliran

perenialisme percaya bahwa manusia pada dasarnya sama dan kondisi

manusia dalam bentuk yang paling esensial, tetap konstan esensial.

Dengan kepercayaan ini, tujuan pendidikan bukan untuk mempersiapkan

masyarakat untuk vokasi atau karier, tetapi mengajarkan mereka menjadi

individu-individu yang rasional,terdidik dan kreatif.

6. Pandangan Perenialisme tentang pendidikan

Kaum perenialis berpandangan bahwa dalam dunia yang tidak

menentu dan penuh kekacauan, serta membahayakan yang

ditimbulkanakibat terjadinya krisis di berbagai dimensi kehidupan

manusia (dalam pendidikan khususnya), tidak ada satu pun yang lebih

bermanfaat daripada kepastian tujuan pendidikan serta kestabilan dalam

perilaku pendidik. Dalam pemikiran itu, untuk mengatasi dan

mengembalikan keadaan krisis yang terjadi sekarang ini, perenialisme

8
memandang bahwa jalann keluar tidak lain adalah kembali pada

kebudayaan masa lampau yang dianggap cukup ideal dan teruji

ketangguhannya.

Untuk itulah, pendidikan sekarang harus lebih banyak

mengarahkan pusat perhatiannya kepada kebudayaan masa lampau yang

iseal serta telah teruji dan tangguh. Dengan kata lain, perenialisme

memiliki pandangan yang bertolak (anti) terhadap medernistik yang terlalu

mengedepankan logika dan rasio modernistik daripada sumber

pengetahuan lainnya serta terlalu memandang sesuatu berdasarkan materi.

Jelaslah jika dikatakan bahwa pendidikan yang ada sekarang ini perlu

kembali keapada masa lampau karena dengan mengembalikan pada masa

lampau, kebudayaan yang dianggap krisis ini dapat teratasi melalui

perenialisme karena ia dapat mengarahkan pusat perhatiannya pada

pendidikan zaman dahulu dengan sekarang.

Perenialisme memandang pendidikan sebagainjalan kembali atau

proses mengembalikan keadaan sekarang, Perenialisme memberikan

sumbangan yang berbengaruh, baik berupa teori maupun praktik bagi

kebudayaan dan pendidikan zaman sekarang. Maka, dapat dikatakan

bahwa perenialisme memandang pendidikan sebagai jalan kembali, yaitu

sebagai suatu proses mengembalikan kebudayaan sekarang, terutama

pendidikan sekarang ini perlu dikembalikan ke kebudayaan masa lampau.

9
BAB III

PENUTUP

1. Kesimpulan

Aliran-aliran dalam filsafat pendidikan adalah pemikiran-

pemikiran yang membawa pembaharuan pada pendidikan. Sejak dulu,

maupun dimasa depan pendidikan itu selalu mengalami perkembangan

seiring dengan perkembangan sosial budaya dan perkembangan iptek.

2. Saran

Saran kami dengan adanya materi filsafat pendidikan

terutama aliran-aliran filsafat pendidikan ini diharapkan mulai

sekarang mahasiswa harus lebih berfikir kritis terhadap masalah-

masalah yang di kampus,masyarakat,lingkungan sekitar maupun di

dunia pendidikan itu sendiri.

Demikian makalah ini kami buat, kami menyadari bahwa

makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari

kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik dan saran dari pembaca

sangat kami butuhkan guna perbaikan makalh berikutnya

10
11
DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, Rulam. 2014. Pengantar Pendidikan Asas & Filsafat Pendidikan.

Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Amri, Amsal. 2017. Studi Filsafat Pendidikan. Banda Aceh: Yayasan PeNA

Aceh.

Anwar, Muhammad. 2015. Filsafat Pendidikan. Jakarta: Kencana.

Gandhi, TeguhbWangsa. 2014. Filsafat PendidikanMazhab-Mazhab Filsafat

Pendidikan. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Murtaufiq, Sudarto.”Telaah Krtis Aliran-Aliran Filsafat Pendidikan”.

Journal.uninsla.

Soegiono, M.M., dkk..2012. Filsafat pendidikan Teori dan

Praktik..Bandung:Rosda.

12

Anda mungkin juga menyukai