2. Tokoh-tokoh Progresivisme
Filsafat pendidikan Progresivisme dikembangkan oleh para ahli pendidikan seperti: 1. William James (11 Januari 1842 26 Agustus 1910) William James seorang psychologist dan seorang filosuf Amerika yang sangat terkenal. Paham dan ajarannya demikian pula kepribadiannya sangat berpengaruh diberbagai negara Eropa dan Amerika. Meskipun demikian dia sangat penceramah
dibidang filsafat, juga terkenal sebagai pendiri Pragmatisme. James berkeyakinan bahwa otak atau pikiran, seperti juga aspek dari eksistensi organik, harus mempunyai fungsi biologis dan nilai kelanjutan hidup. Dan dia menegaskan agar fungsi otak atau pikiran itu dipelajari sebagai bagian dari mata pelajaran pokok dari ilmu pengetahuan alam. Jadi James menolong untuk membebaskan ilmu jiwa dari prakonsepsi teologis, dan menempatkannya di atas dasar ilmu perilaku. Buku karangannya yang berjudul Principles of Psychology yang terbit tahun 1890 yang membahas dan mengembangkan ide-ide tersebut, dengan cepat menjadi buku klasik dalam bidang itu, hal inilah yang mengantar William James terkenal sebagai ahli filsafat Pragmatisme dan Empirisme radikal. 2. John Dewey (1859 - 1952) John Dewey adalah seorang profesor di universitas Chicago dan Columbia (Amerika). Teori Dewey tentang sekolah adalah "Progressivism" yang lebih menekankan pada anak didik dan minatnya daripada mata pelajarannya sendiri. Maka muncullah "Child Centered Curiculum", dan "Child Centered School". Progresivisme
mempersiapkan anak masa kini dibanding masa depan yang belum jelas, seperti yang diungkapkan Dewey dalam bukunya "My Pedagogical Creed", bahwa pendidikan adalah proses dari kehidupan dan bukan persiapan masa yang akan datang. Dewey mengembangkan pragmatisme dalam bentuknya yang orisinil, tapi meskipun demikian, namanya sering pula dihubungkan terutama sekali dengan versi pemikiran yang disebut instrumentalisme. Adapun ide filsafatnya yang utama, berkisar dalam hubungan dengan problema pendidikan yang konkret, baik teori maupun praktik. reputasi (nama baik) internasionalnya terletak dalam sumbangan pikirannya terhadap filsafat pendidikan Progressivisme Amerika. Dewey tidak hanya berpengaruh dalam kalangan ahli filsafat profesional, akan tetapi juga karena perkembangan idenya yang fundamental dalam bidang ekonomi, hukum, antropologi, teori politik dan ilmu jiwa. Dia adalah juru bicara yang sangat terkenal di Amerika Serikat dari cara-cara kehidupan demokratis. Diantara karya-karya Dewey yang dianggap penting adalah Freedom and Cultural, Art and Experience, The Quest of Certainty Human Nature and Conduct (1922),
Experience and Nature (1925), dan yang paling fenomenal adalah Democracy and Education(1916). 3. Hans Vaihinger (1852-1933) Hans Vaihinger berpendapat bahwa tahu itu hanya mempunyai arti praktis. Persesuaian dengan obyeknya tidak mungkin dibuktikan; satu-satunya ukuran bagi berpikir ialah gunanya (dalam bahasa Yunani Pragma) untuk mempengaruhi kejadiankejadian di dunia. Segala pengertian itu sebenarnya buatan semata-mata; jika pengertian itu berguna. untuk menguasai dunia, bolehlah dianggap benar, asal orang tahu saja bahwa kebenaran ini tidak lain kecuali kekeliruan yang berguna saja. 4. Georges Santayana Georges digolongkan pada penganut pragmatisme ini. Tapi amat sukar untuk memberikan sifat bagi hasil pemikirannya, karena amat banyak pengaruh yang bertentangan dengan apa ayang dialaminya.
Tidak universal melainkan berbeda-beda sesuai dengan kondisi yang ada; Disesuaikan dengan sifat-sifat peserta didik (minat, bakat, dan kebutuhan setiap peserta didik) atau chil centered;
Berbasis pada masyarakat;. Bersifat fleksibel dan dapat berubah atau direvisi.
d. Metode Metode pendidikan yang diutamakan progresivisme adalah metode pemecahan masalah (poblem solving method), serta metode penyelidikan dan penemuan (inquiry and discovery method). e. Peranan pendidik dan peserta didik Dalam aliran progresivisme, guru harusnya berperan untuk memimpin dan membimbing pengalaman belajar tanpa ikut campur terlalu jauh atas minat dan kebutuhan peserta didik, sedangkan peserta didik berperan sebagai organisme yang rumit yang mempunyai kemampuan luar biasa untuk tumbuh.
REFERENSI S.Ardiwinata, Jajat dan Achmad Hufad. 2007. Sosiologi Antropologi Pendidikan. Bandung: UPI Press. Syaripudin, Tatang dan Kurniasih. 2006. Pengantar Filsafat Pendidikan. Bandung: Percikan Ilmu. http://kukuhsilautama.wordpress.com/2011/03/31/aliran-filsafat-pendidikan-modern.html http://panjiaromdaniuinpai2e.blogspot.com/2008/06/aliran-aliran-filsafat-pendidikan.html http://education.feedfury.com/content/16333546-filsafat_pendidikan.html http://fadliyanur.blogspot.com/2008/05/aliran-progresivisme.html http://id.wikipedia.org/wiki/Progresivisme