Email : hestiuliasari@gmail.com
Abstrak: Kurikulum pada hakikatnya adalah alat untuk mencapai tujuan pendidikan. Karena
tujuan pendidikan sangat dipengaruhi oleh filsafat atau pandangan hidup suatu bangsa, maka
kurikulum yang dikembangkan juga harus mencerminkan falsafah atau pandangan hidup yang
dianut oleh bangsa tersebut. Oleh karena itu, terdapat hubungan yang sangat erat antara
kurikulum pendidikan di suatu negara dengan falsafah negara yang dianutnya. Pengembangan
kurikulum membutuhkan filsafat sebagai acuan atau landasan berpikir. Kurikulum dalam
perspektif rekonstruksionisme, bahwa model pengembangan kurikulum dengan berdasarkan
pada filsafat rekonstruksionisme adalah model yang biasanya digunakan dalam banyak proses
pengembangan kurikulum. Dalam model ini kurikulum lebih banyak mengambil posisi pertama
yaitu sebagai rencana dan kegiatan. Ide yang dikembangkan pada langkah awal lebih banyak
berfokus pada kualitas apa yang harus dimiliki dalam belajar suatu disiplin ilmu, teknologi,
agama, seni, dan sebagainya.
PENDAHULUAN
Kurikulum merupakan inti dalam bidang pendidikan dan memiliki pengaruh terhadap
seluruh kegiatan pendidikan. Pentingnya kurikulum dalam pendidikan dan kehidupan
manusia, maka penyusunan kurikulum harus disusun secara sistematis. Penyusunan
kurikulum membutuhkan landasan-landasan yang kuat, yang didasarkan pada hasil-hasil
pemikiran dan penelitian yang mendalam.
Penyusunan kurikulum yang tidak didasarkan pada landasan yang kuat dapat
berakibat fatal terhadap kegagalan pendidikan. Dengan sendirinya, akan berakibat pula
terhadap kegagalan proses pengembangan manusia. Penyusunan kurikulum juga harus
mempertimbangkan hakikat pendidikan sebagai upaya mengembangkan potensi-potensi
manusiawi peserta didik baik potensi fisik potensi cipta, rasa, maupun karsanya, agar potensi
itu menjadi nyata dan dapat berfungsi dalam perjalanan hidupnya. Dasar pendidikan adalah
cita-cita kemanusiaan universal. Pendidikan bertujuan menyiapkan pribadi dalam
keseimbangan, kesatuan organis, harmonis, dan dinamis guna mencapai tujuan hidup
kemanusiaan. Filsafat pendidikan adalah filsafat yang digunakan dalam studi mengenai
masalah-masalah pendidikan termasuk dalam penyusunan kurikulum.
Kurikulum Pendidikan Nasional Indonesia adalah suatu sistem yang memuat teori
dan praktek pelaksanaan pendidikan yang berdiri di atas landasan dan dijiwai oleh filsafat
bangsa guna diabdikan kepada bangsa untuk merealisasikan cita-cita nasional. Pendidikan
nasional Indonesia adalah suatu sistem yang mengatur dan menentukan teori dan praktek
pelaksanaan pendidikan yang berdiri di atas landasan dan dijiwai oleh flisafat bangsa
Indonesia yang diabdikan demi kepentingan bangsa dan negara Indonesia guna
memperlancar mencapai citacita nasional Indonesia.
Sedangkan filsafat pendidikan nasional Indonesia adalah suatu sistem yang mengatur dan
menentukan teori dan praktek pelaksanaan pendidikan yang berdiri di atas landasan dan dijiwai
oleh filsafat hidup bangsa "Pancasila" yang diabdikan demi kepentingan bangsa dan negara
Indonesia dalam usaha merealisasikan cita-cita bangsa dan negara Indonesia. Dalam rangka
memberi kontribusi terhadap filsafat hidup pancasila sebagai pedoman dasar bangsa Indonesia,
penyusunan kurikulum pendidikan nasional dapat mengakomodir salah satu pemikiran filsafat
pendidikan yaitu filsafat rekonstruksionisme.
PEMBAHASAN
Kurikulum pada hakikatnya adalah alat untuk mencapai tujuan pendidikan. Karena
tujuan pendidikan sangat dipengaruhi oleh filsafat atau pandangan hidup suatu bangsa, maka
kurikulum yang dikembangkan juga harus mencerminkan falsafah atau pandangan hidup
yang dianut oleh bangsa tersebut. Oleh karena itu, terdapat hubungan yang sangat erat antara
kurikulum pendidikan di suatu negara dengan falsafah negara yang dianutnya. Sebagai
contoh pada waktu Bangsa Indonesia dijajah oleh Belanda, maka kurikulum pada masa itu
sangat berorientasi pada kepentingan politik Belanda. Demikian pula pada saat negara kita
dijajah Jepang, maka orientasi kurikulumnya disesuaikan dengan kepentingan dan sistem
nilai yang dianut negara Matahari menggunakan Pancasila sebagai dasar dan falsafah hidup
dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, maka kurikulum pendidikan pun
disesuaikan dengan nilai-nilai Pancasila. Perumusan tujuan pendidikan, penyusunan program
pendidikan, pemilihan dan penggunaan pendekatan atau strategi pendidikan, peranan yang
harus dilakukan pendidik/peserta didik senantiasa harus sesuai dengan falsafah hidup bangsa
Indonesia, yaitu Pancasila.
Muhaimin dan Abdul Mujib menyatakan, bahwa terdapat tujuh pengertian kurikulum
menurut fungsinya, yaitu:
Pertama, kurikulum sebagai program studi yakni: Seperangkat mata pelajaran yang
mampu dipelajari oleh peserta didik di sekolah atau di instansi pendidikan lainnya. Kedua,
kurikulum sebagai konten yakni: data atau informasi yang tertera dalam buku-buku kelas
tanpa dilengkapi dengan data atau informasi lainnya yang memungkinkan timbulnya belajar.
Ketiga, kurikulum sebagai kegiatan yang berencana yakni: kegiatan yang direncanakan
tentang hal-hal yang akan diajarkan, dan bagaimana hal itu dapat diajarkan dengan hasil
yang baik.
Keempat, kurikulum sebagai hasil belajar yakni: seperangkat tujuan yang utuh untuk
memperoleh suatu hasil tertentu tanpa menspesifikasikan cara-cara yang dituju untuk
memperoleh hasil-hasil itu, atau seperangkat hasil belajar yang direncanakan dan diinginkan.
Kelima, kurikulum sebagai reproduksi kultural yakni: transfer dan refleksi butir-butir
kebudayaan masyarakat, agar memiliki dan dipahami anak-anak generasi muda masyarakat
tersebut.
Saat ini pendidik rekonstruksionis menjadi lebih sensitive terhadap isu-isu global,
dimana mereka menganalisa bagian dari tatanan sosial yang lebih besar. Dalam sejarah, Amerika
Serikat telah mengambil posisi relative sebagai isolasionis, tetapi ketergantungan antara Negara-
negara tidak lagi mengizinkan orang amerika untuk terus mengabaikan perkembangan dari
Negara lain. Pendidik saat ini merasakan kebutuhan yang menekankan pada saling pengertiang
antara Negara dan budaya yang berbeda.
Kesimpulan
Daftar pustaka
Syamsul Bahri, Pengembangan Kurikulum Dasar dan Tujuannya, IAIN Ar-Raniry, Banda
Aceh, 2011
Sarwiji Suwandi, Pengembangan Kurikulum Program Studi Pendidikan Bahasa (dan Sastra)
Indonesia yang Responsif terhadap Kebijakan Merdeka Belajar-Kampus Merdeka dan
Kebutuhan Pembelajaran Abad ke-21, Universitas Sebelas Maret, 2020
Muhammad Nasikin, Rekonstruksi Pendidikan Islam Di Era Society 5.0 Mahasiswa Program
Doktor Pendidikan Agama Islam,Universitas Islam Negeri Sultan Aji Muhammad Idris
Samarinda, 2021