Anda di halaman 1dari 2

TP 2017B - Nama Kelompok 7:

1. Dwiki Ramadhan 17010024066


2. Ollyvia Arizka V 17010024071
3. Yomaya Mega K 17010024076
4. Anisa Nur Kholifah 17010024077
5. Mega Novita Sari 17010024085

Filsafat Pendidikan Aliran Rekonstruksionisme


A. Pengertian
Kata rekonstruksionisme bersal dari kata bahasa inggris reconstruct berarti menyusun
kembali. Dalam konteks filsafat pendidikan, aliran rekonstruksionisme merupakan suatu aliran
yang berusaha merombak tata susunan lama dengan membangun tata susunan
hidup kebudayaan yang bercorak modern. Rekonstruksinalisme mencita-citakan terwujudnya
sutu dunia baru, dengan kebudayaan baru dibawah suatu kedaulatan dunia, dalam control
mayoritas umat manusia.
Rekonstruksionisme merupakan kelanjutan dari gerakan progresivisme, gerakan ini
lahir didasari atas suatu anggapan bahwa kaum progresif hanya memikirkan dan melibatkan
diri dengan masalah-masalah masyarakat yang ada pada saat sekarang ini. Rekonstruksionisme
di pelopori oleh George Count dan Harold Rugg pada tahun 1930 yang ingin membangun
masyarakat baru, masyrakat yang pantas dan adil.tokoh- tokoh aliran rekonstruksionisme yaitu
Caroline pratt, George count, dan Harold rugg. Usaha rekonstruksionisme sosial yang
diupayakan Brammeld didasarkan atas suatu asumsi bahwa kita telah beralih dari masyarakat
agraris pedesaan kemasyarakat urban yang berteknologi tinggi namun masih terdapat suatu
kelambatan budaya yang serius yaitu dalam kemampuan manusia menyesuaikan diri terhadap
masyarakat teknologi. Hal tersebut sesuai dengan pandangan Count bahwa apa yang diperlukan
pada masyarakat yang memiliki perkembangan teknologi yang cepat adalah rekonstruksi
masyarakat dan pembentukan serta perubahan tata dunia baru.
1. Pandangan Rekonstruksionisme Mengenai Ontologi
Dengan ontologi, dapat diterangkan bagaimana hakikat dari segala sesuatu.
Aliran rekonstruksionisme memandang bahwa realita itu bersifat universal. Realita itu
ada dimana-mana, dan sama disetiap tempat (Jalaluddin dan Abdullah idi, 2012:117).
2. Pandangan Rekonstruksionisme Mengenai Epistemologis
Kajian epistemologis aliran ini lebih merujuk pada pendapat aliran pragmatisme
(progressive) dan parennialisme. Menurut aliran ini, untuk memahami realita
memerlukan sutu asas tahu. Maksudnya, kita tidak mungkin memahami realita ini
tampak melalui proses pengalaman dan hubungan dengan realita terlebih dahulu
melalui penemuan ilmu pengetahuan.
3. Pandangan Rekonstruksionisme Mengenai Aksiologi
Dalam proses interaksi sesama manusia, diperlukan nilai-nilai begitu juga dalam
hubungan manusia dengan alam semesta, prosesnya tidak mungkin dilakukan dengan
sikap netral. Dalam hal ini, manusia sadar ataupun tidak sadar telah melakukan proses
penilaian yang meupakan kecenderungan manusia.
4. Pandangan Rekonstruksionisme Mengenai Kurikulum
Menurut aliran rekonstruksionisme, kurikulum tidak hanya berfungsi untuk
melestarikan budaya atau apa yang ada pada saat sekarang tetapi juga membentuk apa
yang akan dikembangkan di masa depan.
5. Pandangan Rekonstruksionisme Mengenai Pendidikan
Filsafat pendidikan Rekonstruksionisme merupakan variasi dari Progresivisme, yang
menginginkan kondisi manusia pada umumnya harus diperbaiki. Semua bidang
kehidupan harus diubah dan dibuat baru aliran yang ekstrim ini berupaya merombak
tata susunan masyarakat lama dan membangun tata susunan hidup yang baru.

B. Ciri-Ciri Aliran Filsafat Pendidikan Rekonstruksionisme


1. Promosi pemakaian problem solving tetapi tidak harus dirangkai dengan penyelesaian
problema social yang signifikan.
2. Mengkritik pola life adjustment (perbaikan tambal-sulam).
3. Pendidikan perlu berfikir tujuan jangka pendek dan jangka panjang.
4. Pesimis terhadap pendekatan akademis, tetapi lebih focus pada penciptaan agen
perubahan melalui pertisipasi langsung dalam unsur-unsur kehidupan.
5. Pendidikan berdasar fakta bahwa belajar terbaik bagi manusia adalah terjadi dalam
aktivitas hidup yang nyata bersama sesamanya.
6. Learning by doing (belajar sambil bertindak).

C. Aharianto menjelaskan pokok-pokok konsep rekonstruksionisme sebagai berikut:


1. Pendidikan harus menciptakan tatanan sosial yang baru sesuai dengan nilai-nilai dan kondisi
sosial yang baru.
2. Masyarakat baru
3. Anak, sekolah, dan pendidikan dipengaruhi oleh kekuatan sosial budaya.
4. Guru meyakinkan murid tentang kebenaran dan memecahkan masalah melalui rekonstruksi
sosial secara demokratis.
5. Memperbaharui tujuan dan cara-cara yang dipakai pendidikan.

Sumber:
https://id.scribd.com/doc/119554118/FILSAFAT-PENDIDIKAN-REKONSTRUKSIONISME#user-util-
view-profile. Diakses pada tanggal 16 September 2019

http://berbagiilmu191097.blogspot.com/2017/09/aliran-rekonstruksionisme-dalam.html. Diakses
pada tanggal 16 September 2019

Anda mungkin juga menyukai