ALIRAN REKONSTRUKSIONISME
Disusun oleh:
Kelompok 5
Chyrza Adhea Salsabila(06081282328031)
Encang S. Farindi(06081182328057)
Dosen Pengampu:
Somakim, DR. M. Pd.
Zuli Nuraeni, S. Pd., M. Pd.
Ruth Helen Simarta, S.Pd, M..Mat, M.Pd.
Universitas Sriwijaya
2023/2024
Daftar isi
1.Halaman judul..................................................................................... i
2. Daftar Isi ............................................................................................. ii
3.Latar Belakang Rekonstruksisme...............................................1
4.Pengertian Aliran Rekonstruksisme.........................................1
5.Sejarah Aliran Rekonstruksionisme..........................................2
6.Tokoh-Tokoh Aliran Rekonstruksionisme.............................3
7. Kelebihan Dan Kekurangan Aliran
Rekonstruksionisme....................................................................6
8.kesimpulan...........................................................................................7
9.Daftar Pustaka.....................................................................................8
ii
A.Latar Belakang Munculnya Aliran Rekonstruksionisme
Rekonstruksionisme dikembangkan pada tahun 1930 oleh George Count danHarold
Rag. Arus rekonstruksionis pada prinsipnya bertepatan dengan multi-tahun.Tetapi aliran
Rekonstruksionis tidak setuju dengan jalan yang diambil oleh filsafatPerenialis.
Rekonstruksionisme tidak hanya berfokus pada isu-isu sifat manusia, tetapijuga pada teori-
teori pembelajaran untuk pembentukan karakter siswa yang berorientasipada masa depan.
Secara prinsip dan tujuan, aliran rekonstruksionisme ini tidak jauh beda dengan
aliran perenialisme. Kedua aliran ini sama-sama menunjukkan kekewatirannya pada realitas
kehidupan (kebudayaan) yang sejatinya selalu berubah-ubah. Bedanya hanya pada masing-
masing cara yang dilakukan untuk mengontrol realitas atau tatanan kehidupan yang
dimaksud.
Dalam melaksanakan langkah atau cara yang dimaksud, aliran ini memanfaatkan
pendidikan sebagai lembaga utamanya. Karena kehidupan di dunia ini tidak mungkin
terlepas dari pendidikan, maka aliran ini berkeyakinan bahwa tugas penyelamatan manusia
merupakan tugas semua manusa.
1
Aliran ini juga menganggap bahwa, rusaknya tatanan kehidupan bisa disebabkan
oleh rusaknya tatanan pendidikan. Oleh karena itu, pendidikan harus lebih memahami
kehidupan (kebudayaan) di lingkungannya. Disamping itu, pendidikan dituntut untuk
memahami sekaligus memastikan perubahan-perubahan yang terjadi dalam kehidupan ini,
sehingga pendidikan yang dijalankan bisa saling iring dengan realitas kehidupan
(kebudayaan).
2
D. TOKOH-TOKOH ALIRAN REKONSTRUKSIONISME
1. Caroline Pratt
Caroline pratt lahir pada tanggal 13 mei 1867 dan meninggal pada 6 juni 1954.
Caroline pratt berpendapat bahwa manusia harus mampu berpikir kritis dan efektif serta
bekerja secara konstruktif sehingga bisa membawa perubahan tatanan kehidupan kearah
yang lebih baik. Salah satu caranya dengan melalui pendidikan.
2. George Count
George count adalah tokoh pelopor aliran rekonstruksionisme. Ia lahir pada tanggal
9 desember 1889 dan wafat pada tanggal 10 november 1974. Menurutnya realitas
kehidupan selalu berubah dan sulit di prediksi. Pokok pikiran George count dalam
pendidikan adalah mengajak pendidik untuk membuang mentalitas budak, agar berhati-hati
dalam mengumpulkan kekuatan dan berjuang membentuk tatanan sosial yang didasarkan
pada sistem ekonomi kolektif dan prinsip demokratis.
3. Paulo Freire
Paulo Freire adalah seorang tokoh pendidikan yang lahir pada tahun 1921. Menurut
Paulo Freire, pendidkan adalah yang memanusiakan manusia, hal ini didasari pandangan
melihat kenyataan manusia yang mengalami penindasan yang tersistematis. Pendidikan juga
harus membebaskan manusia dari perlakuan yang membelenggu dan cenderung
merendahkan manusia.
4. Harold Rugg
4
Harold Rugg lahir pada tanggal 17 januari 1886 di Amerika dan meninggal pada 17
mei 1960 di New York, amerika.Harold Rugg adalah seorang pelopor aliran
rekonstruksionisme pada tahun 1930.Harold Rugg bersama George Count di tahun tersebut
ingin membangun masyarakat baru, yang adil dan pantas.Harold Rugg mengkhawatirkan
kurikulum yang tidak memiliki relevansi dengan dunia nyata dan mengabaikan masalah
sosial.
5. Muhammad Iqbal
Muhammad iqbal dari kalangan intelektual muslim. Dalam hal ini beliau
mengungkapkan bahwa perubahan mendasar dalam pendidikan merupakan kebutuhan
yang meliputi keseluruhan system pendidikan guna membentuk pandangan baru yang
sesuai dengan kebutuhan zaman. Ia juga mengatakan bahwa hakikat manusia adalah
segenap kekuatan diri yang akan menentukan siapa saja. Apabila ego manusia berkembang
dengan baik, maka eksistensinya dalam masyarakat dan dunia juga akan di akui.
5
E. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN ALIRAN REKONSTRUKSIONISME
1.1 Kelebihan
1. Aliran ini mengikuti perkembangan zaman dan juga membangun tata susunan
kebudayaan baru atau membuang yang tidak perlu.
2. Aliran ini menekankan peran murid dan juga peran guru yang cukup besar dalam
pendidikan. Dalam hal ini, murid ditekankan untuk aktif dan guru bukan hanya
sebagai pengajar namun juga sebagai pembimbing yang mengarahkan anak
didiknya.
3. Menekankan peserta didik agar terbuka kepada lingkungan sosialnya dan
membahas masalah sosial di lingkungan masyarakat.
4. Tidak tertutup dan terbuka akan adanya perkembangan zaman yang signifikan.
5. Kurikulum berisi mata pelajran yang berorientasi pada kebutuhan masyarakat
masa depan.
6. Membangkitkan kesadaran siswa tentang masalah sosial, ekonomi dan politik
yang dihadapi oleh umat manusia dalam skala global dan mengajarkan
keterampilan yang diperlukan untuk mengatasi masalah tersebut.
1.2 Kekurangan
1. Aliran ini terlalu berfokus pada bidang sosial. Artinya, aliran ini berfokus kepada
memperdalam ilmu sosial siswa dan mungkin malah mengorbankan ilmu
pengetahuan lain seperti ilmu sains yang juga sangat penting untuk siswa.
2. Memungkinkan masuknya politik kedalam pembelajaran.
3. Tidak terlalu fokus dalam perkembangan karakter anak yang dibutuhkan
sekarang ini, aliran ini lebih berfokus pada masalah global, seperti politik, sosial
ekonomi dan lain-lain.
4. Karena tujuan sekolah adalah mengembangkan rekayasa sosial, beban dan
tanggung jawab sekolah sangat besar.
5. Aliran ini bersifat makro, dan kurang menitikberatkan pada individu, padahal
pendidikan seharusnya bertujuan untuk membangun kepribadian yang
didalamnya terdapat kebagusan akal budi dan akhlak individu.
6
F.Kesimpulan
Rekonstruksionisme berasal dari bahasa Inggris reconstruct yang berarti menyusun
kembali. Dalam konteks filsafat pendidikan aliran rekonstruksionisme adalah suatu aliran
yang berusaha merombak tata susunan lama dan membangun tata susunan hidup
kebudayaan yang bercorak modern. Melalui lembagai dan proses pendidikan,
rekonstruksionisme ingin merombak tata susunan lama dan membangun tata susunan
hidup kebudayaan yang sama sekali baru.
Adapun pengaplikasi aliran ini dalam dunia pendidikan diantaranya yaitu: misi
sekolah adalah untuk meningkatkan rekonstruksi sosial, pendidikan bertanggung jawab
dalam menciptakan aturan sosial yang ideal, kurikulum sekolah tidak boleh didominasi oleh
budaya mayoritas maupun oleh budaya yang ditentukan atau disukai karena semua budaya
dan nilai-nilai yang berhubungan berhak untuk mendapatkan tempat dalam kurikulum, guru
harus menunjukkan rasa hormat yang sejati atau ikhlas terhadap semua budaya baik dalam
memberi pelajaran maupun dalam hal lainnya.
7
DAFTAR PUSTAKA
https://www.compasiana.com/annisabilqisthi/5db6df73097f3608d46a0c82/aliran-filsafat-
rekonstruksionisme-dan-penerapannya-dalam-masa-kini?page=all. (n.d.). diakses
pada 13 oktober 2023.
https://www.studocu.com/id/document/universitas-singaperbangsa-karawang/filsafat-
pendidikan/filsafat-pendidikan-rekonstruksionisme/43674262. (n.d.). diakses
pada :13 oktober 2023, jam 19.24.
muhmidayeli. (2011). Filsafat Pendidikan. hal 174. bandung : PT. Refika Aditama.
https://www.kompasiana.com/amp/alfinmaqsudialhasani/5ecc4b37d541df400f24cf15/filsafat-
pendidikan-rekonstruksionisme
https://www.kumpulanmakalahmahmud.com/2013/10/filsafat-rekontruksionisme-pengertian.html?
m=1