Anda di halaman 1dari 17

Kelompok 3

Anggota :
1. Siska Rofiqoh Faradilla (17020114002)
2. Septia Dwi Adi Pratama (17020114006)
3. Adinnia Yuriswandha (17020114013)
4. Sri Wahyuni
(17020114017)
Gerhana
Matahari
Pengertian Gerhana Matahari

Gerhana matahari merupakan suatu keadaan dimana pada waktu


matahari menyinari bumi, matahari tersebut tiba-tiba tertutupi oleh bulan
yang juga berotasi mengelilingi bumi. Dengan kata lain gerhana matahari
adalah kejadian dimana matahari tertutup oleh bulan karena pada saat itu
posisi matahari, bulan, dan bumi berada pada satu garis lurus. Sehingga
ketika gerhana matahari tersebut terjadi, kondisi bumi akan gelap gulita.
Meskipun gerhana matahari ini terjadi pada pasi hari, sing hari atau sore
hari, namun kondisi bumi akan seperti malam hari karena tidak adanya
cahaya matahari yang menyinari bumi. Hal inilah yang menjadi daya tarik
tersendiri ketika terjadinya gerhana matahari.
Proses Gerhana
Matahari
Gerhana Matahari terjadi ketika posisi Bulan terletak
di antara Bumi dan Matahari sehingga menutup sebagian
atau seluruh cahaya Matahari.
Bagian pertama adalah umbra. Umbra adalah
bayangan tergelap dari 3 bagian bayangan Bulan. Wilayah
Bumi yang dilalui jalur bayangan umbra akan melihat
gerhana total. Pada saat itu, piringan Matahari tertutupi
sepenuhnya oleh piringan Bulan. Bagian kedua adalah
penumbra. Penumbra adalah bayangan Bulan bagian luar.
Wilayah yang dilalui jalur penumbra akan melihat gerhana
Matahari parsial (sebagian) dan langit tidak akan gelap
seperti layaknya gerhana Matahari total. Dan bagian ketiga
adalah antumbra. Antumbra merupakan wilayah pada
bayangan gerhana Matahari di mana Bulan yang menutupi
sepenuhnya terlihat di dalam cakram sumber cahaya
(matahari).
gerhanamatahari02.swf
Jenis Gerhana
Matahari
1. Gerhana Total
Gerhana total, terjadi apabila saat puncak
gerhana, piringan Matahari ditutup
sepenuhnya oleh piringan Bulan. Saat itu,
piringan Bulan sama besar atau lebih besar
dari piringan Matahari. Ukuran piringan
Matahari dan piringan Bulan sendiri berubah-
ubah tergantung pada masing-masing jarak
Bumi-Bulan dan Bumi-Matahari.
2. Gerhana Sebagian
Gerhana sebagian,
terjadi apabila piringan
Bulan (saat puncak
gerhana) hanya menutup
sebagian dari piringan
Matahari. Pada gerhana ini,
selalu ada bagian dari
piringan Matahari yang
tidak tertutup oleh piringan
Bulan
3. Gerhana Cincin
Gerhana cincin, terjadi apabila piringan
Bulan (saat puncak gerhana) hanya menutup
sebagian dari piringan Matahari. Gerhana jenis
ini terjadi bila ukuran piringan Bulan lebih
kecil dari piringan Matahari.
Sehingga ketika piringan Bulan berada di
depan piringan Matahari, tidak seluruh
piringan Matahari akan tertutup oleh piringan
Bulan. Bagian piringan Matahari yang tidak
tertutup oleh piringan Bulan, berada di
sekeliling piringan Bulan dan terlihat seperti
cincin yang bercahaya
4. Gerhana Hibrida
Gerhana hibrida, bergeser antara
gerhana total dan cincin. Pada titik
tertentu di permukaan bumi, gerhana ini
muncul sebagai gerhana total, sedangkan
pada titik-titik lain muncul sebagai
gerhana cincin. Gerhana hibrida relatif
jarang.
Dampak Gerhana Matahari
1. Bumi menjadi gelap
2. Gangguan medan magnet bumi
3. Gangguan jaringan komunikasi
4. Binatang kebingungan, gelisah, dan
berteriak keras
Gerhana Matahari di Indonesia
1. Gerhana matahari total 9 Maret 2016
Gerhana matahari total ini bisa disaksikan dengan jelas di 12
provinsi dari Indonesia bagian barat sampai timur. Untuk wilayah
Indonesia bagian barat, waktu puncak terjadinya gerhana adalah
pada pukul 07.20 WIB dan 07.21 WIB. Untuk Indonesia bagian
tengah, puncak gerhana matahari total terjadi pada pukul 08.35
WITA. Sedangkan untuk Indonesia bagian timur, puncak gerhana
ini terlihat pada pukul 09.50 WIT. Provinsi yang penduduknya bisa
melihat gerhana matahari total adalah Sumatera Barat, Sumatera
Selatan, Bengkulu, Jambi, Bangka Belitung, dan Kalimantan Barat.
Selain itu, wilayah lain, seperti Kalimantan Tengah, Kalimantan
Selatan, Kalimantan Timur, Sulawesi Barat, dan Sulawesi Tengah,
serta Maluku Utara.

Anda mungkin juga menyukai