Anda di halaman 1dari 12

TRI PUSAT PENDIDIKAN DALAM MENYIKAPI

PELAKSANAAN LIMA HARI SEKOLAH DI PENDIDIKAN


DASAR

Bambang Dalyono1), Dwi Ampuni Agustin 1)


1)
Staf Pengajar UPBJJ - UT Semarang
Jl Raya Semarang - Kendal Km 14,5 Mangkang Wetan Semarang
Email : bambangd@ecampus.ut.ac.id, dwiam@ecampus.ut.ac.id

ABSTRAK

Manusia selama hidupnya selalu akan mendapat pengaruh dari keluarga, sekolah dan
masyarakat luas. Ketiga lingkungan tersebut sering disebut sebagai Tri Pusat Pendidikan.
Dengan demikian proses perkembangan pendidikan manusia untuk mencapai hasil yang optimal
tidak hanya tergantung sistem pendidikan formal dijalankan, tetapi juga tergantung pada
lingkungan pendidikan secara menyeluruh. Dalam Pasal 13 UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang
“Sistem Pendidikan Nasional” dinyatakan bahwa “jalur pendidikan terdiri atas pendidikan
format, non formal, dan informal”. Karena itu, dalam konteks sistem pendidikan nasional bahwa
keluarga, sekolah, dan masyarakat merupakan komponen sistem pendidikan. Menteri Pendidikan
dan Kebudayaan Republik Indonesia Muhadjir Effendy memastikan kebijakan lima hari sekolah
dalam seminggu akan diterapkan mulai tahun ajaran 2017-2018. Tujuan dari penulisan artikel ini
adalah untuk mengetahui harapan dan tantangan penerapan pelaksanaan lima hari sekolah.
Harapan Tri Pusat Pendidikan dalam menyikapi pelaksanaan lima hari sekolah adalah :
lingkungan pendidikan keluarga, sekolah, dan masyarakat mempunyai hubungan yang erat dan
saling melengkapi, baik berkenaan dengan kepentingan pendidikan bagi peserta didik maupun
dalam rangka pelaksanaannya : anak kesempatan rekreasi, wisata dan otomatis akan
meningkatkan pergerakan wisata domestik serta anak lebih banyak menghabiskan waktu bersama
keluarga. Sedangkan tantangan yang dihadapi adalah : perlu penguatan pendidikan informal,
nonformal dan kerja sama diantara Tri Pusat Pendidikan; pengembangan kurikulum dan
pengendalian mutu pendidikan; pengembangan profesi guru; sekolah yang masih menggunakan
sistem double shift, mengalami kesulitan dalam menyelenggarakan peraturan lima hari sekolah.

Kata Kunci : Tri Pusat Pendidikan, Pendidikan Dasar

PENDAHULUAN dalam membentuk baik atau


buruknya pribadi manusia menurut
Pendidikan berfungsi ukuran normatif. Proses
memanusiakan manusia, bersifat perkembangan dan pendidikan
normatif, dan mesti dapat manusia tidak hanya terjadi dan
dipertanggung jawabkan. Karena itu, dipengaruhi oleh proses pendidikan
idealnya pendidikan tidak yang ada dalam sistem pendidikan
dilaksanakan secara sembarangan, formal atau sekolah saja, tetapi
melainkan seyogyanya dilaksanakan manusia selama hidupnya selalu
secara bijaksana dan hendaknya akan mendapat pengaruh dari
disadari bahwa pendidikan di keluarga, sekolah dan masyarakat
sekolah tidak boleh berjalan sendiri luas. Ketiga lingkungan tersebut
tanpa memperhatikan aspirasi sering disebut sebagai Tri Pusat
keluarga dan masyarakat. Pendidikan. Dengan demikian proses
perkembangan pendidikan manusia
Pendidikan merupakan faktor
untuk mencapai hasil yang optimal
utama dalam pembentukan pribadi
tidak hanya tergantung sistem
manusia. Pendidikan sangat berperan
pendidikan formal dijalankan, tetapi

Bangun Rekaprima Vol.03/1/April/2017 50


juga tergantung pada lingkungan lingkungan alam, dan (2) lingkungan
pendidikan secara menyeluruh. sosial budaya. Setiap individu hidup
di dalam suatu lingkungan.
Namun di sisi lain, Menteri Lingkungan sekitar di mana individu
Pendidikan dan Kebudayaan hidup akan mempengaruhi
Republik Indonesia Muhadjir perkembangan pribadinya. Dalam
Effendy memastikan kebijakan lima arti luas, pendidikan adalah hidup
hari sekolah dalam seminggu akan atau kehidupan itu sendiri, artinya
diterapkan mulai tahun ajaran 2017- semua pengalaman hidup yang
2018. berlangsung dalam lingkungan dan
Dari uraian di atas timbul berpengaruh positif bagi
masalah : Apa harapan dan tantangan perkembangan individu (pribadi)
Tri Pusat Pendidikan dalam adalah pendidikan. Di dalam
Menyikapi Pelaksanaan Lima Hari lingkungannyalah tempat individu
Sekolah di Pendidikan Dasar ? hidup merupakan lingkungan
pendidikan baginya.
PENGERTIAN TRI PUSAT
PENDIDIKAN Hakekatnya pendidikan
berlangsung sepanjang hayat. Dalam
Pendidikan bagi kehidupan
konteks ini pendidikan dapat
manusia merupakan kebutuhan
berlangsung di dalam berbagai
mutlak yang harus dipenuhi
lingkungan, yaitu di dalam
sepanjang hayat. Tanpa pendidikan
lingkungan pendidikan informal
sama sekali, mustahil suatu
(keluarga), di dalam lingkungan
kelompok manusia dapat
pendidikan formal (sekolah), dan di
berkembang sejalan dengan aspirasi
dalam lingkungan pendidikan non
(cita - cita) untuk maju, sejahtera dan
formal (masyarakat). Berkenaan
bahagia menurut konsep pandangan
dengan ketiga lingkungan ini Ki
hidup mereka.
Hadjar Dewantara mengemukakan
Dalam Undang - Undang RI konsep yang dikenanl sebagai Tri
Nomor 20 tahun 2003 tentang sistem Pusat Pendidikan. Adapun dalam
pendidikan nasional bab II Pasal 2 Pasal 13 UU RI No. 20 Tahun 2003
dicantumkan tujuan pendidikan tentang “Sistem Pendidikan
nasional yaitu untuk mencerdaskan Nasional” dinyatakan bahwa “jalur
kehidupan bangsa dan pendidikan terdiri atas pendidikan
mengembangkan manusia Indonesia format, non formal, dan informal”.
seutuhnya yaitu manusia yang Karena itu, dalam konteks sistem
beriman dan bertakwa kepada Tuhan pendidikan nasional bahwa keluarga,
Yang Maha Esa dan berbudi pekerti sekolah, dan masyarakat merupakan
luhur, memiliki pengetahuan dan komponen sistem pendidikan.
keterampilan, kesehatan jasmani dan
Tri Pusat Pendidikan, adalah
rohani, kepribadian yang mantap dan
tiga pusat pendidikan yang
mandiri serta rasa tanggung jawab
bertanggung jawab atas
kemasyarakatan dan kebangsaan.
terselenggaranya pendidikan
Lingkungan adalah segala terhadap anak yaitu keluarga,
sesuatu yang ada di luar diri sekolah dan masyarakat. Sedangkan
individu. Lingkungan dapat fungsi lingkungan pendidikan adalah
dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu (1) membantu peserta didik dalam

Bangun Rekaprima Vol.03/1/April/2017 51


berinteraksi dengan berbagai memlihara dan mendidiknya, dengan
lingkungan sekitarnya (alam, sosial, sebaik - baiknya. Kewajiban kedua
dan budaya), utamanya berbagai orang tua mendidik anak ini terus
sumber daya pendidikan yang berlanjut sampai ia dikawinkan atau
tersedia, agar dapat dicapai tujuan dapat berdiri sendiri.
pendidikan yang optimal. Dengan
demikian lingkungan pendidikan Menurut Hasbullah (2013 :38),
adalah tempat berlangsungnya proses Tugas utama dari keluarga bagi
pendidikan, baik pendidikan formal, pendidikan anak ialah sebagai
pendidikan non formal, maupun peletak dasar bagi pendidikan akhlak
pendidikan informal. Selain itu dan pandangan hidup keagamaan.
lingkungan pendidikan sebagai Sifat dan tabiat anak sebagian besar
komponen sistem pendidikan. diambil dari kedua orang tuanya dan
dari anggota keluarga yang lain.
PENDIDIKAN KELUARGA
(LINGKUNGAN PENDIDIKAN Sedangkan menurut Drs. H.
INFORMAL) Fuad Ihsan (2013; 58), tugas dan
tanggung jawab orang tua dalam
Keluarga merupakan unit soial keluarga terhadap pendidikan anak -
terkecil yang bersifat universal. anaknya lebih bersifat pembentukan
Dalam arti sempit, kelurga adalah watak dan budi pekerti, latihan
unit sosial yang terdiri atas dua orang keterampilan dan pendidikan
(suami, istri) atau lebih (ayah, ibu kesosialan seperti tolong menolong
dan anak) berdasarkan ikatan bersama - sama menjaga kebersihan
pernikahan. Sedangkan dalam arti rumah, menjaga kesehatan dan
luas, keluarga adalah unit sosial ketentraman rumah tangga dan
berdasarkan hubungan darah atau sejenisnya.
keturunan, yang terdiri atas beberapa
keluarga. Pendidikan dalam keluarga Dengan demikian terlihat
dilaksanakan atas dasar tanggung betapa besar tanggung jawab orang
jawab kodrati dan atas dasar kasih tua terhadap anak. Bagi seorang,
sayang yang secara naluriah muncul keluarga merupakan persekutuan
pada diri orang tua. Sejak anak lahir hidup pada lingkungan keluarga
orang tua sudah terpanggil untuk tempat di mana ia menjadi diri
menolongnya, melindunginya dan pribadi atau diri sendiri. Keluarga
membantunya. juga merupakan wadah bagi anak
dalam konteks proses belajarnya
Di dalam Pasal 1 UU untuk mengembangkan dan
perkawinan Nomor 1 tahun 1974, membentuk diri dalam fungsi
dinyatakan bahwa perkawinan adalah sosialnya. Disamping itu keluarga
ikatan lahir dan batin antara seorang merupakan tempat belajar bagi anak
pria dan seorang wanita sebagai dalam segala sikap untuk berbakti
suami istri dengan tujuan kepada Tuhan sebagai perwujudan
membentuk keluarga yang bahagia nilai hidup yang tertinggi.
dan sejahtera, berdasarkan
Ketuhanan Yang Maha Esa. Anak Fungsi dan Peranan Pendidikan
yang lahir dari perkawinan ini adalah Keluarga
anak yang sah dan menjadi hak dan
Menurut Hasbullah (2013 :34),
tanggung jawab kedua orang tuanya
Pendidikan keluarga berfungsi

Bangun Rekaprima Vol.03/1/April/2017 52


sebagai berikut : a) Pengalaman emosional ini merupakan salah satu
Pertama Masa Kanak - Kanak. Di faktor yang terpenting di dalam
dalam keluargalah anak didik mulai membentuk pribadi seseorang. c)
mengenal hidupnya. Lembaga Menanamkan Dasar Pendidikan
pendidikan keluarga memberikan Moral. Di dalam keluarga juga
pengalaman pertama yang merupakan penanaman utama dasar -
merupakan faktor penting dalam dasar moral bagi anak, yang biasanya
perkembangan pribadi anak.Suasana tercermin dalam sikap dan perilaku
pendidikan keluarga sangat penting orang tua sebagai teladan yang dapat
diperhatikan, sebab dari sinilah dicontoh anak. Teladan ini
keseimbangan jiwa di dalam melahirkan gejala identifikasi positif,
perkembangan individu selanjutnya yakni penyamaan diri dengan orang
ditentukan. Pendidikan keluarga yang ditiru, dalam hal ini penting
adalah yang pertama dan utama. sekali dalam rangka pembentukan
Pertama, yaitu kehadiran anak di kepribadian. d) Memberikan Dasar
dunia ini disebabkan hubungan Pendidikan Sosial. Pada dasarnya
kedua orang tuanya. Mengingat keluarga merupakan lembaga social
orang tua adalah orang dewasa, maka resmi yang minimal terdiri dari ayah,
merekalah yang harus bertanggung ibu dan anak. MenurutHasbullah
jawab kepada anak, juga (2006 : 43), Perkembangan benih-
memberikan pendidikan anak benih utama kesadaran sosial pada
sebagai individu yang tumbuh dan anak - anak dapat dipupuk sedini
berkembang. Utama, maksudnya mungkin, terutama lewat kehidupan
adalah bahwa orang tua bertanggung keluarga yang penuh rasa tolong-
jawab pada pendidikan anak. menolong, gotong - royong secara
Seorang anak dilahirkan dalam kekeluargaan, menolong saudara
keadaan tidak berdaya, dalam atau tetangga yang sakit, bersama-
keadaan penuh ketergantungan sama menjaga ketertiban, kedamaian,
dengan orang lain, tidak mampu kebersihan dan keserasian dalam
berbuat apa - apa bahkan tidak segala hal. e) Peletakan Dasar -
mampu menolong dirinya. b) Dasar Keagamaan. Keluarga sebagai
Menjamin Kehidupan Emosional lembaga pendidikan berperan besar
Anak. Suasana di dalam keluarga dalam proses internalisasi dan
merupakan suasana yang diliputi transpormasi nilai - nilai keagamaan
oleh rasa cinta dan simpati yang kedalam pribadi anak. Anak - anak
sewajarnya, suasana yang aman dan seharusnya dibiasakan ikut serta ke
tenteram, suasana percaya masjid (tempat ibadah) bersama -
mempercayai. Untuk itulah sama untuk menjalankan ibadah,
pendidikan keluarga, kehidupan mendengarkan khutbah atau ceramah
emosional atau kebutuhan anak akan - ceramah keagamaan, kegiatan ini
rasa kasih sayang dapat dipenuhi besar pengaruhnya terhadap
atau dapat berkembang dengan baik, kepribadian anak.
hal ini dikarenakan adanya hubungan
darah antara pendidik dengan anak Penanggung Jawab Keluarga
didik, sebab orang tuanya Pendidikan dalam keluarga
menghadapi sedikit anak didik dan
Dalam hal ini orang tua (ibu
Karen hubungan tadi didasarkan atas
dan ayah) adalah pengembangan
rasa kasih sayang murni. Kehidupan
tanggung jawab pendidikan anak.

Bangun Rekaprima Vol.03/1/April/2017 53


Secara kodrati orang tua bertanggung Situasi Keluarga Mempengaruhi
jawab atas pendidikan anak, dan atas Pedidikan Anak
kasih sayangnya orang tua mendidik
anak. Orang yang berperan sebagai Berbagai faktor yang ada dan
pendidik bagi anak di dalam keluarga terjadi di dalam keluarga akan turut
utamanya adalah ayah dan ibu. menentukan kualitas hasil
Selain mereka saudara - saudaranya pendidikan anak. Jenis keluarga,
yang sudah dewasa yang masih gaya kepemimpinan orang tua,
tinggal serumah pun turut bergaul kedudukan anak dalam urutan
dengan anak sehingga akan turut keanggotaan keluarga, fasilitas yang
mempengaruhi bahkan mendidiknya. ada dalam keluarga, hubungan
Apalagi dalam keluarga luas keluarga dengan dunia luar, status
(extended family), kakek, nenek, sosial ekonomi orang tua, dan
paman, bibi, bahkan pembantu sebagainya akan turut mempengaruhi
rumah tanggapun turut serta bergaul situasi pendidikan dalam keluarga,
dengan anak, mereka juga akan turut yang pada akhirnya akan turut pula
mempengaruhi atau mendidik anak. mempengaruhi pribadi anak (Dinn
Menyimak hal ini, pergaulan di Wahyudin (2012:3.7, 3.8).
dalam keluarga terkadang tidak
PENDIDIKAN SEKOLAH
berlangsung hanya dilakukan oleh
(LINGKUNGAN PENDIDIKAN
orang tua (ayah dan ibu) dan
FORMAL)
anaknya saja.
Selain mendapatkan
Tujuan dan Isi Pendidikan pendidikan di dalam lingkungan
Menurut Dinn Wahyudin keluarga, pada saatnya anak - anak
(2012 : 3.7), Sekalipun tidak ada mendapatkan pendidikan di sekolah.
tujuan pendidikan dalam keluarga Sekolah adalah suatu satuan (unit)
yang dirumuskan secara tersurat, sosial atau lembaga sosial yang
tetapi secara tersirat dipahami bahwa secara sengaja dibangun dengan
tujuan pendidikan dalam keluarga kekhususan tugasnya untuk
pada umumnya adalah agar anak melaksanakan proses pendidikan
menjadi pribadi yang mantap, (Dinn Wahyudin, dkk. 2012 : 3.8).
beragama, bermoral, dan menjadi
Sekolah mempunyai tujuan
anggota masyarakat yang baik.
pendidikan sesuai dengan jenjang
Memperhatikan tujuan tersebut bentuk dan jenisnya. Tujuan sekolah
maka pendidikan keluarga dapat dapat ditemukan di dalam kurikulum
dipandang sebagai persiapan kearah sekolah yang bersangkutan. Tujuan
kehidupan anak dalam umumnya adalah memberikan bekal
masyarakatnya. Adapun isi kemampuan kepada siswa dalam
pendidikan dalam keluarga biasanya, mengembangan kehidupannya secara
meliputi nilai agama, nilai budaya, pribadi, anggota masyarakat, warga
nilai moral dan keterampilan. Sesuai negara, makhuk Tuhan, serta
dengan sifatnya (informasi), keluarga mempersiapkan siswa untuk
tidak memiliki kurikulum formal melanjutkan ke jenjang pendidikan
atau kurikulum tertulis. berikutnya. Pada jenjang menengah
dan perguruan tinggi, sekolah juga

Bangun Rekaprima Vol.03/1/April/2017 54


bertujuan untuk memberikan bekal mendidik dan mengajar serta
kemampuan untuk dapat bekerja. memperbaiki dan memperhalus
tingkah laku anak didik yang dibawa
Fungsi dan Peranan Sekolah dari keluarganya. Sementara itu,
dalam perkembangan kepribadian
Sebagaimana fungsi
anak didik, peranan sekolah dengan
pendidikan pada umumnya, sekolah
melalui kurikulum, antara lain
memiliki fungsi konservasi dan
sebagai berikut : a)Anak didik
fungsi inovasi. Fungsi konservasi,
belajar bergaul sesama anak didik,
yaitu upaya - upaya sekolah dalam
antara guru dengan anak didik, dan
rangka melestarikan nilai - nilai
antara anak didik dengan orang yang
sosial - budaya masyarakat.
bukan guru (karyawan). b)Anak
Sedangkan fungsi inovasi adalah
didik belajar mentaati peraturan -
dalam rangka mengadakan
peraturan sekolah. c)Mempersiapkan
pembaharuan di dalam masyarakat.
untuk menjadi anggota masyarakat
Fungsi sekolah, sebagaimana yang berguna bagi agama, bangsa
diperinci oleh Hasbullah (2013 : 50), dan negara (Hasbullah, 2013 : 49,50)
adalah : a)Mengembangkan
Jelaslah bisa dikatakan bahwa
kecerdasan pikiran dan memberikan
sebagian besar pembentukan
pengetahuan. b)Spesialisasi :
kecerdasan (pengertian), sikap dan
Sekolah sebagai lembaga sosial yang
minat sebagai bagian dari
spesialisasinya dalam bidang
pembentukan kepribadian,
pendidikan dan pengajaran.
dilaksanakan oleh sekolah.
c)Efisiensi : pelaksanaan pendidikan
Kenyataan ini menunjukkan, betapa
dan pengajaran dalam masyarakat
penting dan besar pengaruh dari
menjadi lebih efisiensi. d)Sosialisasi
sekolah.
: proses membantu perkembangan
individu menjadi makluk sosial, Kurikulum Sekolah
makluk yang dapat beradaptasi
dengan baik di masyarakat. Di dalam pasal 36 UU RI No
e)Konservasi dan transmisi kultural : 20 tahun 2003 tentang sistem
Memelihara warisan budaya yang pendidikan nasional dinyatakan
hidup dalam masyarakat dengan bahwa kurikulum disusun
jalan menyampaikan warisan tadi berdasarkan jenjang pendidikan
(transmisi kultural) kepada generasi dalam kerangka Negara Kesatuan
muda (anak didik). f)Transisi dari Republik Indonesia dengan
rumah ke masyarakat : Ketika berada memperhatikan : a)Pendidikan iman
di keluarga, kehidupan anak serba dan takwa. b)Peningkatan akhlak
menggantungkan diri pada orang tua, mulia (mental). c)Peningkatan
maka memasuki sekolah di mana dia potensi, kecerdasan dan minat
mendapat kesempatan untuk melatih peserta didik. d)Keragam potensi
berdiri sendiri dan tanggung jawab daerah dan lingkungan. e)Tuntutan
sebagai persiapan sebelum ke pembangunan daerah dan nasional.
masyarakat. f)Tuntutan dunia kerja.
g)Pengembangan ilmu pengetahuan,
Peranan sekolah sebagai tehnologi dan seni. h)Agama.
lembaga yang membantu lingkungan i)Dinamika perkembangan global.
keluarga, maka sekolah bertugas

Bangun Rekaprima Vol.03/1/April/2017 55


j)Persatuan nasional dan nilai-nilai mengajar anak didik menerima dan
kebangsaan. memiliki kebudayaan bangsa.
d)Lewat bidang pengajaran, sekolah
Secara kodrati tanggung jawab membantu anak didik
pendidikan anak berada pada orang mengembangkan kemampuan
tua, namun cara formal dalam intelektual dan keterampilan kerja,
pendidikan di sekolah pendidik (guru sehingga anak didik memiliki
dan sebagainya), bertanggung jawab keahlian untuk bekerja dan ikut
atas pendidikan anak atau peserta memangun bangsa dan negara
didik. Karena itu, antara guru dengan (Hasbullah, 2013 : 54,55).
orang tua perlu menjalin kerjasama
yang baik dalam rangka Pendidikan Masyarakat
melaksanakan pendidikan. Oleh (Lingkungan Pendidikan Non
karena itu, guru perlu memahami formal)
latar belakang keluarga peserta
didiknya. Melalui jalinan kerjasama Masyarakat adalah sekolompok
yang baik antara guru dengan orang manusia yang berintergrasi secara
tua anak didik, guru akan terorganisasi, menempati daerah
memperoleh berbagai masukan tertentu, dan mengikuti suatu cara
sebagai dasar pertimbangan dalam hidup atau budaya tertentu.
membantu peserta didik Masyarakat dapat dibedakan dalam
mengembangkan kepribadiannya. berbagai jenis. Jenis masyarakat
Sebab pada dasarnya antara antara lain masyarakat pedesaan
pendidikan di sekolah dan (rural community) dan masyarakat
pendidikan di dalam keluarga tidak perkotaan (urban community).
boleh ada pertentangan yang akan Pendidikan non formal selain
menimbulkan kebingungan pada diri menjadi tanggung jawab pemerintah,
anak yang akan merugikan juga menjadi tanggung jawab orang
perkembangan anak. dewasa (masyarakat) yang ada di
lingkungan masyarakat yang
Sumbangan Sekolah sebagai bersangkutan. Pendidikan dalam
Lembaga Pendidikan lingkungan masyarakat dapat
berfungsi sebagai pengganti,
Sekolah merupakan lembaga pelengkap, penambah dan mungkin
pendidikan kedua setelah keluarga, pengembang pendidikan di
yang tidak bersifat kodrati. Sekolah lingkungan keluarga dan sekolah.
berperan besar dalam pengembangan
berbagai aspek dari anak didik. Masyarakat Sebagai Lingkungan
Beberapa sumbangan sekolah bagi Pendidikan Non formal
pendidikan anak adalah : a)Sekolah
melaksanakan tugas mendidik Di dalam lingkungan
maupun mengajar anak, serta masyarakat, setiap orang akan
memperbaiki, memperluas tingkah memperoleh pengalaman tentang
laku si anak didik yang dibawa dari berbagai hal, misalnya tentang
keluarga. b)Sekolah mendidik lingkungan alam, sosial budaya dan
maupun mengajar anak didik sebagainya. Di dalam masyarakat,
menjadi pribadi dewasa susila, setiap orang mempunyai status
sekaligus warga negara dewasa tertentu. Mereka belajar tentang nilai
susila. c)Sekolah mendidik maupun - nilai, dan peranan - peranan yang

Bangun Rekaprima Vol.03/1/April/2017 56


seharusnya mereka lakukan. Setiap dalam lingkungan pendidikan non
orang memperoleh pengalaman formal yang tersruktur dan
bergaul dengan anggota masyarakat berjenjang antara lain Kelompok
lainnya di luar rumah dan di luar Belajar Paket A, Kelompok Belajar
lingkungan sekolah. Penyimpangan Paket B, kursus komputer dan bahasa
tingkah laku akan mendapat teguran Inggris di lembaga kursus tertentu
agar segera disesuaikan. Sekalipun juga ada yang tersruktur dan
mungkin seseorang akan berjenjang dan lain - lain. Sedangkan
memperoleh pengaruh yang tidak contoh penyelenggaraan pendidikaan
baik, tetapi di dalam masyarakat yang tidak berstruktur dan tidak
mereka juga mempelajari hal - hal berjenjang adalah ceramah
yang baik dan bermanfaat. Demi keagamaan yang ditayangkan
terciptanya homoginitas atau televisi, ceramah di tempat ibadah,
konformitas di dalam masyarakat, penyampaian informasi melalui
generasi tua melaksanakan sosialisasi majalah atau koran.
atau pendidikan bagi anak - anak
mereka, baik dilaksanakan secara Tanggung Jawab dan Fungsi
melembaga maupun tidak Lingkungan Pendidikan Non
melembaga. Formal

Di dalam lingkungan Pendidikan non formal selain


masyarakat setiap orang akan menjadi tanggung jawab pemerintah,
memperoleh pengaruh yang sifatnya juga menjadi tanggung jawab
mendidik dari orang - orang yang bersama orang dewasa (masyarakat)
ada di sekitarnya, baik dari teman yang ada di lingkungan masyarakat
sebaya maupun orang dewasa yang bersangkutan. Pendidikan
melalui interaksi sosial secara dalam lingkungan masyarakat dapat
langsung atau tatap muka. Pengaruh berfungsi sebagai pengganti,
pendidikan tersebut dapat bila pelengkap, penambah, dan mungkin
diperoleh melalui interaksi secara juga pengembang pendidikan di
tidak langsung. Misalnya, melalui lingkungan keluarga dan sekolah.
siaran televisi, internet, buku - buku,
Karakteristik Lingkungan
koran, ceritera. Selain itu di dalam
Pendidikan Non Formal
masyarakat terdapat berbagai
lembaga, seperti kursus, majelis Lingkungan pendidikan
taklim, pendidikan keterampilan, masyarakat, seperti kursus,
pendidikan kesetaraan, bimbingan kelompok belajar, majelis taklim,
tes yang turut berpartisipasi dalam bimbingan tes tergolong jalur
melaksanakan pendidikan. pendidikan non formal, adapun
karakteristiknya, antara lain :
Bentuk Lingkungan Pendidikan a)Secara faktual tujuan
Non formal pendidikannya lebih menekankan
Pendidikan non formal dapat pada pengembangan keterampilan
terselenggara secara tidak terstruktur praktis. b)Peserta didiknya bersifat
dan berjenjang, dapat pula heterogen. c)Isi pendidikannya ada
diselenggarakan secara tersruktur yang terpogram secara tertulis, ada
dan berjenjang. Contoh pula yang tidak terprogram secara
penyelenggaraan pendidikan di tertulis. d)Dapat tersruktur,

Bangun Rekaprima Vol.03/1/April/2017 57


berjenjang dan berkesinambungan masyarakat berfungsi nuntuk
dan dapat pula tidak tersruktur, tidak melengkapi pendidikan yang tidak
berjenjang, tidak berkesinambungan. bisa diberikan keluarga.Namun
e)Waktu pendidikannya terjadwal demikian, tidak berarti bahwa
secara ketat atu tidak terjadwal, lama keluarga dapat melepaskan tanggung
pendidikannya relatif singkat. f)Cara jawab pendidikan bagi anak -
pelaksanaan pendidikan mungkin anaknya. Keluarga diharapkan
bersifat artificial mungkin juga bekerja sama dan mendukung
bersifat wajar. g)Evaluasi pendidikan kegiatan pendidikan di sekolah dan
mungkin dilaksanakan secara di masyarakat.
sistematis dapat pula tidak sistematis.
h)Credentials mungkin ada dan Pendidikan di sekolah tidak
mungkin tidak ada. boleh berjalan sendiri tanpa
memperhatikan aspirasi keluarga dan
Secara kongkrit peran dan masyarakat. Dalam melaksanakan
fungsi pendidikan kemasyarakatan pendidikannya, sekolah perlu kerja
dapat dikemukakan sebagai berikut : sama dengan para orang tua peserta
a)Memberikan kemampuan didik dan masyarakat. Misal, kerja
professional untuk mengembangkan sama itu, yakni dengan didirikan dan
karir melalui kursus penyegaran, berperannya Komite Sekolah.
penataran, lokakarya, seminar,
konperensi ilmiah dan sebagainya. Dewasa ini, sekalipun
b)Memberikan kemampuan teknis pendidikan sekolah adalah penting,
akademik dalam suatu sistem tetapi sekolah tidak mampu
pendidikan nasional seperti sekolah memberikan keseluruhan kebutuhan
terbuka, kursus tertulis, pendidikan pendidikan bagi peserta didiknya,
melalui radio, televisi dan juga belum mampu menampung
sebagainya. c)Ikut serta seluruh anak usia sekolah. Bahkan
mengembangkan kemampuan dalam kontek belajar 9 tahun,
kehidupan beragama melalui pendidikan di dalam masyarakat
pesantren, pengajian, pendidikan seperti Kejar Paket A dan Kejar
agama di surau / langgar, biara, Paket B, merupakan pengganti
sekolah minggu dan sebagainya. pendidiksn SD dan SMP. Dengan
demikian, antara lingkungan
Hubungan Keluarga, Sekolah, dan pendidikan keluarga, sekolah dan
Masyarakat masyarakat terdapat hubungan yang
erat dan saling melengkapi, baik
Pada masyarakat tradisional berkenaan dengan kepentingan
pendidikan cukup dilaksanakan di pendidikan bagi peserta didik
lingkungan keluarga dan masyarakat maupun dalam rangka
saja. Akan tetapi, dalam masyarakat pelaksanaannya.
modern, keluarga tidak dapat
memenuhi semua kebutuhan dan Kebijakan Lima Hari Sekolah
aspirasi pendidikan bagi anak- Menteri Pendidikan dan
anaknya, baik menyangkut Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir
pengetahuan, sikap, maupun Effendi mengusulkan hari Sabtu
keterampilan untuk melaksanakan akan dijadikan hari libur sekolah.
peranannya di dalam masyarakat. Pertimbangannya agar anak lebih
Dengan demikian, sekolah dan banyak menghabiskan waktu

Bangun Rekaprima Vol.03/1/April/2017 58


bersama keluarga. ”Nanti kalau dua Ketua Dewan Pendidikan
hari libur, anak kesempatan rekreasi, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY),
wisata dan otomatis akan Prof. Wuryadi meminta pemerintah,
meningkatkan pergerakan wisata dalam hal ini Kemdikbud, agar lebih
domestik serta waktu bersama berhati – hati dalam membuat
keluarga menjadi bertambah” kata kebijakan. Menurutnya, kebijakan
Muhadjir usai membuka dialog lima hari sekolah tidak dapat
pendidikan yang bertajuk ”Peran diterapkan di semua sekolah.
Strategis Pendidikan Karakter Dalam Pasalnya, ini sangat tergantung
Mewujudkan Generasi Emas dengan kesiapan sekolah masing –
Indonesia” di Gedung PGRI Tanah masing. “Bagi sekolah yang mapan
Abang III, Jakarta. tentu tidak kesulitan menerapkan
lima hari sekolah dengan
Selanjutnya pemerintah pusat memadatkan materi pelajaran karena
melalui Kementerian Pendidikan dan mereka memang sudah siap. Namun,
Kebudayaan bakal mengeluarkan bagi sekolah yang belum mapan akan
keputusan bahwa hari Sabtu sebagai menjadi masalah bagi
hari libur pendidikan nasional, mereka.”(Andi, 2016).
setelah kajian libur sekolah nasional
dirampungkan. Keputusan tersebut Tantangan Tri Pusat Pendidikan
diwujudkan, semua daerah dalam Menyikapi Pelaksanaan
diwajibkan menerapkan hari efektif Lima Hari Sekolah
sekolah hanya lima hari dalam
sepekan. Mulai Senin hingga Jumat. Tantangan pendidikan nasional
Dengan demikian, jika ditetapkan (Tri Pusat Pendidikan) kaitannya
Sabtu sebagai hari libur secara dengan arah pembangunan
nasional, maka ada konsekuensi pendidikan nasional ke depan perlu
penambahan jam belajar pada Senin membenahi permasalahan yang
sampai Jumat. Sehingga beban mendasar dengan pendekatan
belajar anak - anak tidak holistik. Adapun arah pembangunan
tereduksi.Selain itu, kegiatan pendidikan nasional ke depan
ekstrakurikuler dan mengasah minat diantaranya, sebagai berkut :
serta bakat yang biasanya dilakukan a) Penguatan Pendidikan Non
di hari Sabtu, juga bisa ditempatkan formal dan informal dalam
sepanjang Senin sampai Jumat. Kerangka “Life Long
Learning”
Meski begitu, ada beberapa hal
yang harus dijadikan perhatian jika Pembangunan pendidikan ke
sistem ini berlaku. Terutama depan perlu membenahi
mengenai tujuan diberlakukannya permasalahan yang mendasar dengan
kebijakan tersebut. “Harus dilihat pendekatan holistik. Sekolah hanya
dahulu kondisinya, seperti masih merupakan bagian terkecil dalam
adanya sekolah yang masih upaya pembangunan manusia yang
menggunakan sistem double shift. unggul dan mampu bersaing. Maka
Sekolah ini tidak mungkin bisa menurut TIM PGRI (2014: 118),
menyelenggarakan peraturan lima perubahan yang paling mendasar
hari kerja.” dalam pembangunan pendidikan
kedepan adalah memfungsikan
semua potensi institusi dalam

Bangun Rekaprima Vol.03/1/April/2017 59


masyarakat, yaitu pendidikan formal, masyarakat, baik berkenaan dengan
PNF (Pendidikan Non Formal), kepentingan pendidikan bagi peserta
pendidikan informal, lembaga didik maupun dalam rangka
swadaya masyarakat, serta berbagai pelaksanaannya.
lembaga pelatihan profesi, bahkan
mekanisme belajar mandiri yang b) Pengembangan Kurikulum dan
memperoleh pengakuan. Pengendalian Mutu Pendidikan

Pembangunan pendidikan Dalam era otonomi dan


diarahkan untuk membangun sistem desentralisasi, serta lima hari
pendidikan yang unggul dan bermutu sekolah, isi kurikulum sekolah tidak
melalui pendekatan pendidikan dapat disusun seluruhnya oleh pusat
berbasis luas (broad base education). karena sebagian besar kurikulum
Lebih lanjut TIM PGRI ( 2014 : 118 perlu diadaptasikan dengan potensi,
– 119 ), menjelaskan bahwa permasalahan, kebutuhan lingkungan
pendekatan pendidian berbasis luas daerah, dan satuan pendidikan yang
adalah memadukan seluruh fungsi beragam.
institusi yang ada dalam masyarakat
Salah satu kebijakan mendasar
dalam menumbuhkan mekanisme
untuk akselerasi perwujudan mutu
insentif bagi setiap orang yang
dan keunggulan pendidikan dasar
belajar memperoleh manfaat dari
(dalam rangka lima hari sekolah)
hasil belajarnya itu.
adalah, melakukan restrukturisasi
Konsep pemberdayaan dalam
kurikulum, program pendidikan
kaitannya dengan perwujudan
dasar, proses pembelajaran yang
masyarakat pembelajar dapat
mencerdaskan, dan evaluasi.
diterapkan dalam berbagai bidang,
Kurikulum pendidikan dasar (dan
yaitu kehidupan sosial, budaya,
menengah) tidak didominasi oleh
politik, atau ekonomi. Dalam rangka
muatan akademik seperti yang
mewujudkan masyarakat gemar
sekarang berlaku, tetapi lebih
belajar, pembangunan pendidikan
bermuatan kecakapan hidup yang
nasional perlu diarahkan pada
sesuai dengan potensi dan kebutuhan
penguatan pendidikan nonformal dan
lingkungan alam dan budaya
pendidikan informal (PNFI) untuk
setempat (TIM PGRI, 2014 : 126).
mengembangkan institusi dan
mekanisme proses belajar sepanjang Terdapat paling tidak empat
hayat (TIM PGRI, 2014 : 120). program pendidikan dasar yang perlu
Di sisi lain, peserta didik di dikembangkan untuk pendidikan
sekolah berasal dari berbagai dasar dan menengah, yaitu program
keluarga dengan latar belakang sosial pendidikan karakter, program
budayanya masing - masing. Sekolah kemampuan dasar untuk belajar
mendapat mandat tugas dan (basic learning tools), program
tanggung jawab pendidikan dari para pengetahuan dasar (basic learning
orang tua dan masyarakat (Dinn content) dan program kecakapan
Wahyudin, 2013 : 3.13). hidup yang relevan dengan
Dengan demikian muncul kebutuhan lingkungan.
tantangan bentuk kerja sama secara
simultan antara, lingkungan c) Pengembangan Profesi Guru
pendidikan keluarga, sekolah, dan

Bangun Rekaprima Vol.03/1/April/2017 60


Mutu guru adalah persyaratan berkenaan dengan kepentingan
mutlak untuk membangun pendidikan bagi peserta didik
pendidikan yang unggul. Betapapun maupun dalam rangka
baiknya kurikulum, lengkapnya pelaksanaannya.
sarana prasarana dan sumber daya 2. Anak kesempatan rekreasi,
yang modern tetapi jika sekolah itu wisata dan otomatis akan
tidak memiliki guru yang bermutu, meningkatkan pergerakan wisata
tidak ada jaminan siswanya akan domestik.
berprestasi tinggi. Lebih dari itu, 3. Anak lebih banyak
sebaik apa pun kurikulum dalam menghabiskan waktu bersama
bentuk dokumen tertulis, proses keluarga.
pembelajarannya tidak akan efektif
jika kinerja guru juga tidak dijamin DAFTAR PUSTAKA
profesional (TIM PGRI, 2014:133).
Andi. 2016. Kebijaksanaan lima
Guru yang bermutu dan Hari Sekolah Tidak Bisa
profesional memiliki semangat dan Untuk Semua Sekolah.
motivasi berprestasi dan selalu http://edupost.id/berita-
mengasah kecakapannya agar dapat pendidikan/kebijakan-lima-
membelajarkan siswa secara optimal. hari-sekolah-tidak-bisa-untuk-
semua-sekolah/
d) Tantangan lain adalah Kondisi Hasbullah. 2013. Dasar-DasarIlmu
sekolah. Pendidikan. Jakarta. Rajawali
Pers..
Masih adanya sekolah yang TIM PGRI. 2014. Pendidikan Untuk
masih menggunakan sistem double Transformasi Bangsa. Jakarta:
shift. Sekolah ini tidak mungkin bisa Buku Kompas.
menyelenggarakan peraturan lima Undang-Undang RI no : 1 .1974.
hari kerja. Tentang Perkawinan.
Undang-Undang RI no: 20. 2003.
KESIMPULAN
Tentang Sistim Pendidikan
Dari uraian di muka, maka Nasional.
dapat disimpulkan sebagai berikut : Wahyudin, Dinn. Dkk. 2013.
Penggantar Pendidikan.
1. Lingkungan pendidikan keluarga, Pondok Cabe, Pamulang,
sekolah, dan masyarakat Tangerang : Universitas
mempunyai hubungan yang erat Terbuka.
dan saling melengkapi, baik

Bangun Rekaprima Vol.03/1/April/2017 61

Anda mungkin juga menyukai