Anda di halaman 1dari 31

Materi dalam

Pembelajaran
IPA

Riezky Maya
Probosari
keterpaduan
materi
0 pembelajaran
??
1 Mengapa harus dipadukan?
Secara alami, semua orang terutama saat pra
sekolah memandang segala sesuatu secara
holistik.

Saat mengalami belajar secara formal,


terkadang ada kebingungan karena ada
berbagai ilmu atau mata pelajaran yang
terpisah satu sama lain.

Sulit memahami fenomena yang terjadi di


lingkungan masyarakat danalam sekitarnya.
Mengapa harus menggunakan kurikulum yang koheren?
Mengapa harus menghubungkan ide, membedakan tema,
dan ke merangkaikan materi?

1.Teori para ahli pendidikan mengenai pengajaran, pembelajaran,


dan otak manusia;

2. Praktisi pendidikan memberi kritikan terhadap kurikulum


standar dan berbasis tes yang terlalu padat.

3. Persiapan dan kesiapan siswa untuk memecahkan masalah


terutama dalam kehidupan nyata

4. Siswa memandang pembelajaran sebagai parsial dan kadang


tidak terlalu relevan (Fogarty, 2009)
Macam-macam model pembelajaran
terpadu (Fogarty, 2009)
Cellular Connected Nested

Sequenced Shared Webbed

Threaded Integrated Immersed

Networked
1. Cellular
Prioritas hanya satu arah; pada disiplin tunggal atau area materi tertentu saja.

Model tradisional untuk disiplin ilmu yang terpisah dan berbeda, seperti yang digambarkan pada
standar belajar siswa di setiap disiplin ilmu. Seringkali topik dari dua bidang tidak secara
sengaja dikorelasikan.
Contoh, guru menerapkan model ini dalam matematika, sains, ilmu sosial, humaniora, seni
rupa dan praktis. Dalam proses pembelajarannya, butir-butir materi tersebut dilaksanakan
secara terpisah-pisah pada jam yang berbeda-beda.
Keuntungan : mempelajari suatu bidang secara khusus, murni (misal bidang fisika saja dll),
memungkinkan mempelajari materi secara spesifik dan mendalam

Kekurangan: siswa dibiarkan dengan kemampuannya sendiri menghubungkan dan


mengintegrasikan konsep yang serupa, transfer pembelajaran ke situasi baru cenderung tidak
terjadi, efek kumulatif dalam mengerjakan tugas pada masing-masing bidang.
2. Connected

Fokus pada satu disiplin; detil dan ada interkoneksi.

Dalam setiap bidang studi, dihubungkan topik dengan topik selanjutnya, konsep dengan konsep
selanjutnya,persiapan untuk pelajaran periode berikutnya, dan menghubungkan ide-ide secara
eksplisit.
Contoh : guru menghubungkan konsep pecahan dengan desimal, yang selanjutnya berhubungan
dengan uang, nilai, dll.

Keuntungan : siswa melihat gambaran besar serta terlibat dalam kajian yang terfokus pada satu
aspek, keterampilan dan konsep dasar, seperti metode ilmiah atau observasi dikembangkan dari
waktu ke waktu secara bertahap tapi tetap fokus.
Kekurangan: karena koneksi dibuat eksplisit dalam bidang ilmu tertentu, kemungkinan untuk
integrasi dengan bidang lain sangat kecil.
3. Nested
pandangan 3-D —multidimensi pada satu tema, topik atau unit

Dalam satu pelajaran, guru menargetkan beberapa keterampilan (keterampilan sosial,


keterampilan berpikir, dan keterampilan khusus konten berdasarkan standar tertentu).

Contoh: Guru merancang unit fotosintesis untuk secara bersamaan mendapatkan keterampilan
diskusi (keterampilan sosial), berpikir logis (keterampilan berpikir), dan siklus hidup tanaman
(konten sains).
Keuntungan: Ada pengkayaan pengalaman pembelajaran siswa melalui konten, strategi
berpikir, keterampilan sosial, dan keterampilan lain, sehingga pelajaran memiliki banyak
dimensi.
Kekurangan: menggabungan dua, tiga, atau empat target pembelajaran dan/atau standar
dalam satu pelajaran dapat membingungkan siswa jika tidak dilakukan dengan hati-hati.
Selain itu penguasaan konseptual mungkin menjadi kurang optimal karena siswa
melakukan banyak tugas belajar sekaligus.
4. Sequenced
Konten internal yang bervariasi yang dibingkai oleh topik yang luas dan terkait.

Topik atau unit studi disusun kembali dan diurutkan agar sesuai satu sama lain.
Ide-ide serupa diajarkan dalam konser sambil tetap menjadi mata pelajaran yang
terpisah.
Contoh: Guru bahasa Inggris menyajikan novel sejarah yang menggambarkan
periode tertentu sedangkan guru sejarah mengajarkan periode sejarah yang
sama.
Keuntungan: dengan mengatur ulang urutan topik, bab, dan unit, guru
dapat menentukan prioritas kurikuler yang mungkin berbeda urutan dengan
yang di buku teks sehingga siswa terbantu dalam memahami materi
5. Shared
Dua bidang ilmu yang berbagi elemen pengorganisasian dengan konsep dan keterampilan yang sama.
Model ini berbeda secara radikal dari pendekatan tematik dalam konseptualisasi konsep pemersatu
karena konsep dihasilkan dari elemen bersama daripada pengenalan tema dari luar. Model ini
menggunakan pendekatan induktif, muncul dari berbagai konten spesifik
Perencanaan dilakukan secara bersama dalam dua disiplin ilmu, di mana konsep atau ide yang serupa
muncul sebagai bagian dari hasil pengorganisasian.

Contoh: Guru sains dan matematika menggunakan konsep yang sama untuk pengumpulan data,
pembuatan bagan, dan grafik

Keuntungan: Dengan menggabungkan konsep yang serupa dalam dua disiplin ilmu yang berbeda akan
memfasilitasi pembelajaran, terutama dalam transfer konsep

Kekurangan:Memerlukan perencanaan yang lebih seksama, komitment dan fleksibilitas dalam menerapkannya.
6. Webbed
Diibaratkan seperti teleskop— tampilan luas dari keseluruhan konstelasi
sebagai satu tema, bercabang ke berbagai elemen.
Pada dasarnya merupanan pendekatan tematik untuk mengintegrasikan materi
pelajaran
Contoh: Guru menyajikan tema konseptual, seperti suatu konflik yang nantinya
bisa dikembangkan lebih lanjut bahkan bisa ditinjau dari lintas disiplin.
Keuntungan: lebih memotivasi siswauntuk melihat bagaimana berbagai
aktivitas dan ide saling berhubungan.
Kekurangan: perlu kecermatan dalam pemilihan tema dan guru kadang lebih
fokus pada kegiatan daripada pada konsep.
7. Threaded
Fokus pada kecakapan hidup yang memperbesar semua konten melalui pendekatan metakurikuler.

Standar, keterampilan berpikir, keterampilan sosial, keterampilan belajar, organisasi grafis, teknologi,
dan pendekatan kecerdasan majemuk untuk mempelajari integrasi melalui semua disiplin ilmu.
Misalnya: Guru IPA menargetkan keterampilan memprediksi untuk membaca, matematika, dan
eksperimen laboratorium sains
Keuntungan: Keuntungan dari model berulir berkisar pada konsep meta kurikulum: kesadaran
dan
kontrol keterampilan dan strategi berpikir dan belajar yang melampaui konten materi

Keuntungan: guru menekankan perilaku metakognitif sehingga siswa belajar bagaimana mereka
belajar.
Kekurangan: perlu ada tambahan keterampilan berpikir atau sosial. Hubungan konten di seluruh
area subjek tidak dibahas secara eksplisit
8. Integrated
Pola dan desain baru yang menggunakan elemen dasar dari tiap disiplin ilmu.

Model kurikuler integrated merupakan pendekatan lintas disiplin yang mirip dengan model shared.

Contoh dalam matematika, sains, sosial, seni rupa, bahasa, dan seni praktis lainnya, guru mencari
pola dan pendekatan konten melalui kaitana ini di semua bidang disiplin ilmu

Keuntungan: Siswa dikenalkan dengan keterkaitan dan keterkaitan antara berbagai disiplin ilmu dan
membangun pemahaman lintas bidang dan menumbuhkan apresiasi terhadap pengetahuan dan
keahlian orang lain.
Kekurangan: Tidak semua guru mampu menerapkan ini, perlu komitmen dan ketelitian dan
perencanaan yang cermat.
9. Immersed

Diibaratkan seperti mikroskop karena semua konten disaring melalui lensa minat dan keahlian.

Individu mengintegrasikan semua data, dari setiap bidang dan disiplin, dengan menyalurkan ide-ide melalui
bidang kajiannya secara intens.

Contoh: calon doktor memiliki bidang kajian khusus dan melihat semua pembelajaran melalui lensa tersebut.

Keuntungan: integrasi harus terjadi di dalam siswa seperti yang diilustrasikan dalam model ini. Siswa
didorong oleh rasa ingin tahu. “Semakin banyak kita tahu, semakin kita tahu bahwa kita tidak tahu”
menjadi kebenaran yang tidak tersembunyi.
Kerugian: Penyaringan semua ide melalui lensa mikroskopis tunggal dapat terjadi terlalu dini atau
dengan fokus yang terlalu sempit
10. Networked
Seperti prisma—memberikan tampilan yang menciptakan banyak dimensi dan arah fokus

Model networked merupakan sumber input eksternal yang berkelanjutan, selamanya


memberikan ide-ide baru, diperluas, dan diekstrapolasi atau disempurnakan.

Contoh: seorang arsitek yang mengadaptasi CAD/CAM teknologi untuk desain, jaringan dengan
teknologi programmer dan memperluas basis pengetahuannya, seperti yang biasa dia lakukan
dengan desainer interior.
Keunggulan:bersifat sangat proaktif, siswa memulai pencarian dan mengikuti jalur yang baru
muncul, dirangsang dengan informasi, keterampilan, atau konsep yang relevan yang
menggerakkan mereka untuk terus belajar.
Kelemahan:terlalu banyak minat bisa menjadikan siswa tidak fokus dan tidak mendapatkan
pencapaian optimal dalam bidangnya.
Bagaimana
Mengintegrasikan
Kurikulum

Anda mungkin juga menyukai