Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

MODEL PENGGALAN (FRAGMENTED)

Tugas Ini Bertujuan Untuk Menyelesaikan Tugas Mata Kuliah


Pembelajaran Terpadu

Dosen Pengampu: Aminah, M.Pd


.

Disusun Oleh :

NURMALITA (2002090067)
NAZIRA (2002090084)
CUT NYAK ANNISA (2002090083)
Semester : VI
Unit :C

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS AL-MUSLIM
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
Rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
tugas mata kuliah pembelajaran terpadu mengenai “Model Fragmented” .
Struktur makalah ini terdiri dari beberapa topik pembahasaan, antara lain :
pengertian model fragmented, karakteristik pembelajaran model
fragmented, langkah-langkah model pembelajaran fragmented, manfaat
model pembelajaran fragmented,kelebihan dan kekurangan dari model
fragmented.
Terima kasih kami ucapkan kepada teman-teman yang telah
membantu dalam menyusun penulisan makalah ini yang tidak lepas dari
peran berbagai pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh
karena itu kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu menyelesaikan rancangan makalah ini
Kami berharap semoga Makalah ini dapat memberikan manfaat,
khususnya bagi kami dan umumnya bagi pembaca. Selain itu, dalam
penyusunan makalah ini juga masih terdapat banyak kesalahan dan
kekurangan yang kami sadari. Oleh karena itu, kami meminta kritik dan
saran pembaca yang membangun untuk perbaikan penyusunan makalah
selanjutnya.

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................ii
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang..........................................................................................1
B. Rumusan Masalah....................................................................................2
C. Tujuan Makalah.......................................................................................2

BAB II : PEMBAHASAN
A. Pengertian Model Fragmented................................................................3
B. Karakteristik Model Fragmented...........................................................3
C. Langkah-Langkah Model Fragmented...................................................4
D. Manfaat Model Fragmented....................................................................4
E. Kelebihan dan Kekurangan Model Fragmented...................................5
F. Penerapan Model Fragmented ...............................................................6
G.
BAB III : PENUTUP
A. Keimpulan ................................................................................................8
B. Saran ........................................................................................................8

REFERENSI...................................................................................................9

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang
digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas
atau pembelajaran tutorial. Model pembelajaran mengacu pada pendekatan
pembelajaran yang digunakan, termasuk di dalamnya tujuan-tujuan
pengajaran, pengelolaan kelas (Arends, 1997: 7)[1]
Menurut Johnson (dalam Trianto, 2010), untuk menegtahui kualitas
model pembelajaran harus dilihat dari dua aspek, yaitu proses dan produk.
Aspek produk mengacu apakah pembelajaran mampu menciptakan situasi
belajar yang menyenangkan (joyful learning) serta mendorong siswa untuk
aktif belajar dan berpikir kreatif. Aspek produk mengacu pada apakah
pembelajaran mampu mencapai tujuan, yaitu mampu meningkatkan
kemampuan siswa sesuai standar kemampuan atau kompetensi yang
ditentukan.
Untuk mencapai hal tersebut perlu diupayakan suatu pembelajaran
yang bermakna melalui pembelajaran terpadu. Dimana pembelajaran
terpadu membuat peserta didik memperoleh pengalaman langsung sehingga
dapat menambah kekuatan untuk menerima, menyimpan, dan menerapkan
konsep yang telah dipelajarinya.
Melalui model pembelajaran fragmented diharapkan peserta didik
bisa mendapatkan aspek proses dan produk yang sudah ditentukan. Dimana
pengertian model pembelajaran fragmentend yaitu model pembelajaran
yang di dalamnya terdapat penyusunan kurikulum tradisional berdasarkan
ilmu-ilmu yang berbeda dan terpisah. Pembelajaran yang dilaksanakan
secara terpisah yaitu hanya fokus pada satu disiplin mata pelajaran.

B. Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian model Fragmented?
2. Apakah karakteristik model Fragmented
3. Apakah langkah-langkah model fragmented
4. Apakah manfaat model Fragmented?
5. Apakah kelebihan dan  kelemahan Model Fragmented?
6. Bagaimana penerapan model Fragmented dalam pembelajaran di
SD?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian model Fragmented
2. Untuk mengetahui karakteristik model Fragmented

4
3. Untuk mengetahui langkah-langkah model Fragmented
4. Untuk mengetahui  manfaat model Fragmented
5. Untuk mengetahui kelebihan dan  kelemahan model Fragmented
6. Untuk mengetahui penerapan model Fragmented dalam
pembelajaran di SD

   

5
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Model Fragmented


Model Fragmented adalah susunan kurikulum tradisional yang
memisahkan berbagai macam disiplin ilmu. Di dalam kurikulum standar,
berbagai mata pelajaran diajarkan secara terpisah dan sama sekali tidak ada
usaha untuk menghubungkan dan menggabungkan pelajaran-pelajaran
tersebut merupakan model pembelajaran konvensional (umumnya) yang
terpisah secara mata pelajaran. Hal ini dipelajari siswa tanpa
menghubungkan kebermaknaan dan keterkaitan antara satu pelajaran
dengan pelajaran lainnya. Setiap mata pelajaran diajarkan oleh guru yang
berbeda dan mungkin pula ruang yang berbeda. Setiap mata pelajaran
memiliki ranahnya tersendiri dan tidak ada usaha untuk mempersatukannya.
Model pembelajaran terpadu tipe Fragmented adalah organisasi
kurikulum yang secara tegas memisahkan mata pelajaran satu dengan yang
lainnya (Kurniawan, 2014:65).
Fogarty (2009:4) model pembelajaran terpadu tipe fragmented
merupakan suatu model belajar mengajar suatu mata pelajaran yang utuh
tanpa mengaitkan dengan mata pelajaran lain. Seperti sebuah priskop,
memandang satu arah fokus pada setiap mata pelajaran. Hal ini dipelajari
siswa tanpa menghubungkan makna/isi dan keterkaitan antara satu pelajaran
dengan pelajaran lainnya.
Berdasarkan pernyataan tersebut, dapat disimpulkan bahwa model
fragmented ini menunjukkan pengintegrasian secara implisit di dalam satu
displin ilmu tertentu (intra disiplin). Di dalam masing-masing disiplin ilmu
itu memiliki bagian-bagian atau bidang-bidang ilmu yang merupakan satu
kesatuan dalam bidang ilmu tersebut. Misalnya dalam pembelajaran Bahasa
Indonesi terdapat lima aspek yaitu: Berbicara, menulis, menyimak,
membaca, dan apresiasi sastra. Dalam pelaksanaan pembelajaran Bahasa
Indonesia ini lima aspek tersebut dianjurkan secara menyeluruh sesuai
dengan kurikulum yang telah direncanakan. Untuk mata pelajaran IPA
terdiri atas ilmu Kimia, Fisika, dan Biologi. Sedangkan matapelajaran IPS
terdiri atas ilmu Geografi, Sejarah, dan Ekonomi.
Untuk memahami pembelajaran Fragmented, perhatikan gambar di
bawah ini: 

B. Karakteristik Pembelajaran Model Fragmented


 Setiap mata pelajaran diajarkan terpisah

6
Model pembelajaran tipe Fragmented merupakan tipe pembelajaran
konvensional (umumnya) yang terpisah secara mata pelajaran. Mata
pelajaran disampaikan guru dan dipelajari siswa secara terpisah tanpa
ada usaha untuk menghubungkan kebermaknaan dan keterkaitan konsep
pada mata pelajaran.
 Adanya keterpaduan konsep dari satu mata pelajaran yang
disampaikan secara sistematis dan logis.
Di dalam mata pelajaran tersebut terdapat bagian-bagian atau bidang-
bidang ilmu yang merupakan satu kesatuan dalam bidang ilmu tersebut.
Bagian tersebut disampaikan secara runtut sehingga membentuk
keterpaduan utuh yang saling berkesinambungan antara bagian-bagian
tersebut.
 Materi yang diajarkan berpusat pada konten (isi).
Dalam tipe ini guru dan siswa akan lebih terfokus dalam mempelajari isi
pada mata pelajaran tersebut. Dalam satu waktu guru dan siswa hanya
mempelajari isi pada mata pelajaran. Sehingga dalam proses
pembelajaran yang berlangsung topic yang dibahas akan berfokus pada
isi dari mata pelajaran tersebut.

C. Langkah-langkah model pembelajaran tipe Fragmented.


 Membedah kurikulum
Membedah kurikulum dilakukan dengan menganalisis KI, KD,
Indikator, dan Tujuan Pembelajaran yang terdapat pada kurikulum.
 Menentukan subjek atau mata pelajaran
Guru menentukan subjek mata pelajaran yang akan diajarkan kepada
peserta didik
 Membuat daftar topic yang akan diajarkan sesuai deng subjek
Guru membuat daftar topik-topik yang akan diajarkan. Topic-topik
tersebut disusun berdasarkan subjek atau mata pelajaran yang sudah
ditentukan. Topic tersebut berisi bagian-bagian materi dari subjek yang
dibuat dalam bentuk daftar topic.
 Membuat skala prioritas
Skala prioritas disusun berdasarkan kebutuhan siswa. Penyusunan skala
prioritas dilakukan dengan menyusun topik mulai dari topic yang utama
sampai yang terakhir. Penyusunan ini berguna untuk mengurutkan topic
supaya dapat diajarkan secara bertahap dan mudah dipelajari.

D. Manfaat Model Fragmented


Salah satu manfaat dari model fragmented ini adalah menjaga agar
suatu mata pelajaran terjaga keaslian dan kemurniannya tidak tercampuri
dengan matapelajaran yang lainnya. Oleh karena itu model ini menyiapkan
seorang guru yang betul-betul pakar atau ahli di bidang mata pelajaran yang

7
ia ajarkan dan mampu mengajarkan, menggali, dan memahami materi
tersebut secara luas dan mendalam. Dan model ini juga memberikan “zona
kenyamanan” bagi seluruh pesertanya artinya guru akan ditempatkan
sebagai seorang sumber belajar, sedangkan siswa sebagai pencari ilmu yang
berbeda. Dengan bantuan seorang guru siswa akan banyak mendapatkan
manfaat dari model fragmented ini.
Model fragmented ini akan berguna apabila diterapkan pada sekolah
dasar yang siswanya memiliki berbagai macam karakter yang berbeda
dengan berbagai macam bidang ilmu yang ada yang nantinya siswa akan
didorong untuk memilih jurusan yang paling mereka sukai. Dan model ini
sangat bermanfaat pada tingkat menengah atas dan universitas di mana
masing-masing siswa akan kita dorong untuk menentukan dan
mengkhususkan bidang keahlian yeng meraka miliki melalui serangkaian
aktivitas seperti monitoring, pelatihan, serta kerja sama belajar. Selain itu
model ini juga sangat bermanfaat untuk guru yang ingin lebih spesifik
dalam keahliannya di bidang ilmu tertentu dan menggembangkan kurikulum
yang ada dalam proses pembelajaran di kelas.

E. Kelebihan dan Kekurangan Model Fragmented


Kelebihan Model Fragmented
Adapun kelebihan dari model Fragmented ini, antara lain:
 Guru dapat menyiapkan bahan ajar sesuai dengan bidang keahliannya
dan dengan mudah menentukan ruang lingkup bahasan yang
diprioritaskan dalam setiap pengajaran
 Materi pelajaran merupakan bentuk yang murni dari setiap ilmu
 Menciptakan guru yang ahli dibidangnya serta dapat mengembangkan
ilmunya secara luas

Kekurangan Model Fragmented


Model pembelajaran terpadu jenis Fragmented ini memiliki beberapa
kelemahan, antara lain :
 Siswa tidak mampu membuat hubungan yang berkesinambungan antara
macam bidang ilmu yang berbeda sehingga mereka tidak mampu
membuat hubungan secara konsep dua mata pelajaran yang berbeda.
 Model ini akan menyebabkan semacam proses tumpang tindih dalam hal
konsep, perilaku dan konsep yang dikuasai siswa.
 Tidak efisien waktu karena mata pelajaran disajikan secara terpenggal-
penggal

F. Penerapan Model Fragmented


Menurut Fogarty (1991:6) model fragmented sangat cocok
diterapkan pada tahap penjurusan mata pelajaran misalnya diterapkan pada

8
tingkat Universitas ataupun Sekolah Menengah Atas yang dalam proses
pembelajarannya terdapat penjurusan/pemisahan mata pelajaran.
Akan tetapi di Sekolah Dasar juga dapat diterapkan baik di kelas
rendah maupun di kelas tinggi yaitu di kelas. Tergantung bagaimana guru
bisa mengemas pembelajaran sebaik mungkin, agar siswa bisa lebih
bermakna dalam mengikuti pembelajaran.
Sebagai contoh penerapan, berikut ini tentang pembelajaran Bahasa
Indonesia di sekolah dasar dengan menggunakan pembelajaran terpadu
model fragmented.
Tujuan pembelajaran Bahasa Indonesia adalah meningkatkan
kemampuan berbahasa siswa baik lisan maupun tertulis. Kemampuan
berbahasa meliputi kemampuan mendengarkan, membaca, berbicara,
menulis, dan apresiasi sastra. Dalam pembelajaran Bahasa Indonesia
diharapkan kelima kemampuan tersebut dapat meningkat baik secara lisan
maupun tertulis.
Untuk meningkatkan dan mengembangkan kemampuan berbahasa
siswa diperlukan berbagai usaha, strategi maupun metode yang inovatif dan
kreatif sehingga pembelajaran Bahasa Indonesia tidak menjadi pembelajaran
yang membosankan bagi siswa. Dengan pembelajaran yang aktif, kreatif,
efektif, dan menyenangkan diharapkan siswa dapat belajar mandiri dan
merasa bertanggung jawab untuk mengembangkan kemampuannya sendiri
tanpa ada paksaan dari guru. Untuk mencapai tujuan tersebut seorang guru
harus berusaha untuk membuat rencana pembelajaran sesuai dengan
kebutuhan, potensi, sarana dan prasarana yang tersedia.
Dalam pembelajaran Bahasa Indonesia, kelima aspek kemampuan
berbahasa tersebut harus diberikan secara menyeluruh dan terencana,
sehingga diharapkan siswa dapat meningkatkan dan menguasai kelima
aspek tersebut baik secara lisan maupun tulis dalam pengembangan ilmu
pengetahuan.
Namun dalam pembelajaran model Fragmented ini kelima aspek
dalam keterampilan berbahasa di penggal-penggal dalam waktu yang
berbeda. Hal itu dimaksudkan agar siswa bisa menguasai suatu
pembelajaran secara mendalam. Model Fragmented ini dalam
pemenggalannya bisa disampaikan dalam waktu yang berbeda atau juga
penggunaan guru yang berbeda.

9
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Model Fragmented merupakan model pembelajaran konvensional
(umumnya) yang terpisah secara mata pelajaran. Hal ini dipelajari siswa
tanpa menghubungkan kebermaknaan dan keterkaitan antara satu pelajaran
dengan pelajaran lainnya.
Sesuai dengan Fogarty yang menyatakan kesepuluh model dalam
pembelajaran terpadu, tentunya masing-masing model memiliki kelebihan
dan kekurangan dalam implementasi dilapangan. Seperti model Fragmented
dengan semua kelebihan dan kelemahannya, semua dapat dimaksimalkan
dengan kreatifitas dan inovasi guru dalam menciptakan suasana
pembelajaran yang dapat memotivasi siswa dalam belajar sehingga
meminimalkan semua kelemahan yang ada pada masing-masing model
terutama pada model fragmented.

B. Saran
Seorang pendidik (guru) diharapkan mampu menyesuaikan dan
mengkondisikan kepada siswa yang bagaimana model pembelajaran
fragmented ini diterapkan dan bisa memaksimalkan kelebihannya agar
pembelajaran bisa tercapai sesuai tujuan yang ingin dicapai.

10
DAFTAR PUSTAKA

Hernawan, Asep Hary. 2007. “Pembelajaran Terpadu di


SD”. Jakarta : Universitas Terbuka.
Fogarty, Robin. 1991. “How to Integrate the Curricula”. United
States of America : IRI/Skylight Publishing, Inc.
Education, Jurnal. 2013. “Pembelajaran Terpadu Tipe Fragmented”.
Dalam www.google.com.
Resmini, Novi. Model-model Pembelajaran Terpadu pdf. Universitas
Pendidikan Indonesia
Soenarko, Bambang. 2011. Konsep Pembelajaran Terpadu. Kediri:
Universitas Nusantar PGRI Kediri
Kuliah, Gratis. 2012. “Kelebihan dan kekurangan Model
Pembelajaran Terpadu”. Dalam www.blogspot.com.
Julianto. 2010. Kajian Teori dan Implementasi Model Pembelajaran
Terpadu dalam Pembelajaran di kelas. Surabaya: Unesa University Press

11

Anda mungkin juga menyukai