Disusun Oleh :
NURMALITA (2002090067)
NAZIRA (2002090084)
CUT NYAK ANNISA (2002090083)
Semester : VI
Unit :C
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................ii
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang..........................................................................................1
B. Rumusan Masalah....................................................................................2
C. Tujuan Makalah.......................................................................................2
BAB II : PEMBAHASAN
A. Pengertian Model Fragmented................................................................3
B. Karakteristik Model Fragmented...........................................................3
C. Langkah-Langkah Model Fragmented...................................................4
D. Manfaat Model Fragmented....................................................................4
E. Kelebihan dan Kekurangan Model Fragmented...................................5
F. Penerapan Model Fragmented ...............................................................6
G.
BAB III : PENUTUP
A. Keimpulan ................................................................................................8
B. Saran ........................................................................................................8
REFERENSI...................................................................................................9
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang
digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas
atau pembelajaran tutorial. Model pembelajaran mengacu pada pendekatan
pembelajaran yang digunakan, termasuk di dalamnya tujuan-tujuan
pengajaran, pengelolaan kelas (Arends, 1997: 7)[1]
Menurut Johnson (dalam Trianto, 2010), untuk menegtahui kualitas
model pembelajaran harus dilihat dari dua aspek, yaitu proses dan produk.
Aspek produk mengacu apakah pembelajaran mampu menciptakan situasi
belajar yang menyenangkan (joyful learning) serta mendorong siswa untuk
aktif belajar dan berpikir kreatif. Aspek produk mengacu pada apakah
pembelajaran mampu mencapai tujuan, yaitu mampu meningkatkan
kemampuan siswa sesuai standar kemampuan atau kompetensi yang
ditentukan.
Untuk mencapai hal tersebut perlu diupayakan suatu pembelajaran
yang bermakna melalui pembelajaran terpadu. Dimana pembelajaran
terpadu membuat peserta didik memperoleh pengalaman langsung sehingga
dapat menambah kekuatan untuk menerima, menyimpan, dan menerapkan
konsep yang telah dipelajarinya.
Melalui model pembelajaran fragmented diharapkan peserta didik
bisa mendapatkan aspek proses dan produk yang sudah ditentukan. Dimana
pengertian model pembelajaran fragmentend yaitu model pembelajaran
yang di dalamnya terdapat penyusunan kurikulum tradisional berdasarkan
ilmu-ilmu yang berbeda dan terpisah. Pembelajaran yang dilaksanakan
secara terpisah yaitu hanya fokus pada satu disiplin mata pelajaran.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian model Fragmented?
2. Apakah karakteristik model Fragmented
3. Apakah langkah-langkah model fragmented
4. Apakah manfaat model Fragmented?
5. Apakah kelebihan dan kelemahan Model Fragmented?
6. Bagaimana penerapan model Fragmented dalam pembelajaran di
SD?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian model Fragmented
2. Untuk mengetahui karakteristik model Fragmented
4
3. Untuk mengetahui langkah-langkah model Fragmented
4. Untuk mengetahui manfaat model Fragmented
5. Untuk mengetahui kelebihan dan kelemahan model Fragmented
6. Untuk mengetahui penerapan model Fragmented dalam
pembelajaran di SD
5
BAB II
PEMBAHASAN
6
Model pembelajaran tipe Fragmented merupakan tipe pembelajaran
konvensional (umumnya) yang terpisah secara mata pelajaran. Mata
pelajaran disampaikan guru dan dipelajari siswa secara terpisah tanpa
ada usaha untuk menghubungkan kebermaknaan dan keterkaitan konsep
pada mata pelajaran.
Adanya keterpaduan konsep dari satu mata pelajaran yang
disampaikan secara sistematis dan logis.
Di dalam mata pelajaran tersebut terdapat bagian-bagian atau bidang-
bidang ilmu yang merupakan satu kesatuan dalam bidang ilmu tersebut.
Bagian tersebut disampaikan secara runtut sehingga membentuk
keterpaduan utuh yang saling berkesinambungan antara bagian-bagian
tersebut.
Materi yang diajarkan berpusat pada konten (isi).
Dalam tipe ini guru dan siswa akan lebih terfokus dalam mempelajari isi
pada mata pelajaran tersebut. Dalam satu waktu guru dan siswa hanya
mempelajari isi pada mata pelajaran. Sehingga dalam proses
pembelajaran yang berlangsung topic yang dibahas akan berfokus pada
isi dari mata pelajaran tersebut.
7
ia ajarkan dan mampu mengajarkan, menggali, dan memahami materi
tersebut secara luas dan mendalam. Dan model ini juga memberikan “zona
kenyamanan” bagi seluruh pesertanya artinya guru akan ditempatkan
sebagai seorang sumber belajar, sedangkan siswa sebagai pencari ilmu yang
berbeda. Dengan bantuan seorang guru siswa akan banyak mendapatkan
manfaat dari model fragmented ini.
Model fragmented ini akan berguna apabila diterapkan pada sekolah
dasar yang siswanya memiliki berbagai macam karakter yang berbeda
dengan berbagai macam bidang ilmu yang ada yang nantinya siswa akan
didorong untuk memilih jurusan yang paling mereka sukai. Dan model ini
sangat bermanfaat pada tingkat menengah atas dan universitas di mana
masing-masing siswa akan kita dorong untuk menentukan dan
mengkhususkan bidang keahlian yeng meraka miliki melalui serangkaian
aktivitas seperti monitoring, pelatihan, serta kerja sama belajar. Selain itu
model ini juga sangat bermanfaat untuk guru yang ingin lebih spesifik
dalam keahliannya di bidang ilmu tertentu dan menggembangkan kurikulum
yang ada dalam proses pembelajaran di kelas.
8
tingkat Universitas ataupun Sekolah Menengah Atas yang dalam proses
pembelajarannya terdapat penjurusan/pemisahan mata pelajaran.
Akan tetapi di Sekolah Dasar juga dapat diterapkan baik di kelas
rendah maupun di kelas tinggi yaitu di kelas. Tergantung bagaimana guru
bisa mengemas pembelajaran sebaik mungkin, agar siswa bisa lebih
bermakna dalam mengikuti pembelajaran.
Sebagai contoh penerapan, berikut ini tentang pembelajaran Bahasa
Indonesia di sekolah dasar dengan menggunakan pembelajaran terpadu
model fragmented.
Tujuan pembelajaran Bahasa Indonesia adalah meningkatkan
kemampuan berbahasa siswa baik lisan maupun tertulis. Kemampuan
berbahasa meliputi kemampuan mendengarkan, membaca, berbicara,
menulis, dan apresiasi sastra. Dalam pembelajaran Bahasa Indonesia
diharapkan kelima kemampuan tersebut dapat meningkat baik secara lisan
maupun tertulis.
Untuk meningkatkan dan mengembangkan kemampuan berbahasa
siswa diperlukan berbagai usaha, strategi maupun metode yang inovatif dan
kreatif sehingga pembelajaran Bahasa Indonesia tidak menjadi pembelajaran
yang membosankan bagi siswa. Dengan pembelajaran yang aktif, kreatif,
efektif, dan menyenangkan diharapkan siswa dapat belajar mandiri dan
merasa bertanggung jawab untuk mengembangkan kemampuannya sendiri
tanpa ada paksaan dari guru. Untuk mencapai tujuan tersebut seorang guru
harus berusaha untuk membuat rencana pembelajaran sesuai dengan
kebutuhan, potensi, sarana dan prasarana yang tersedia.
Dalam pembelajaran Bahasa Indonesia, kelima aspek kemampuan
berbahasa tersebut harus diberikan secara menyeluruh dan terencana,
sehingga diharapkan siswa dapat meningkatkan dan menguasai kelima
aspek tersebut baik secara lisan maupun tulis dalam pengembangan ilmu
pengetahuan.
Namun dalam pembelajaran model Fragmented ini kelima aspek
dalam keterampilan berbahasa di penggal-penggal dalam waktu yang
berbeda. Hal itu dimaksudkan agar siswa bisa menguasai suatu
pembelajaran secara mendalam. Model Fragmented ini dalam
pemenggalannya bisa disampaikan dalam waktu yang berbeda atau juga
penggunaan guru yang berbeda.
9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Model Fragmented merupakan model pembelajaran konvensional
(umumnya) yang terpisah secara mata pelajaran. Hal ini dipelajari siswa
tanpa menghubungkan kebermaknaan dan keterkaitan antara satu pelajaran
dengan pelajaran lainnya.
Sesuai dengan Fogarty yang menyatakan kesepuluh model dalam
pembelajaran terpadu, tentunya masing-masing model memiliki kelebihan
dan kekurangan dalam implementasi dilapangan. Seperti model Fragmented
dengan semua kelebihan dan kelemahannya, semua dapat dimaksimalkan
dengan kreatifitas dan inovasi guru dalam menciptakan suasana
pembelajaran yang dapat memotivasi siswa dalam belajar sehingga
meminimalkan semua kelemahan yang ada pada masing-masing model
terutama pada model fragmented.
B. Saran
Seorang pendidik (guru) diharapkan mampu menyesuaikan dan
mengkondisikan kepada siswa yang bagaimana model pembelajaran
fragmented ini diterapkan dan bisa memaksimalkan kelebihannya agar
pembelajaran bisa tercapai sesuai tujuan yang ingin dicapai.
10
DAFTAR PUSTAKA
11