Anda di halaman 1dari 2

TOPIK 3

RUANG KOLABORASI
PEMBELAJARAN SOSIAL EMOSIONAL

KELOMPOK 2:
1. Fathya Zahara (23301014)
2. Fitri Armita (23301016)
3. Fitria Anggela (23301018)
4. Ikke Yollanda Fatmi (23301020)
5. Jeki Emrizon (23301022)
6. Maria Syafri (23301024)

1. Apakah experiential learning bisa diterapkan di semua mata pelajaran? Berikan alasannya!
Experiential learning bisa diterapkan di hampir semua mata pelajaran karena metode ini
mengedepankan pembelajaran yang berpusat pada pengalaman langsung peserta didik dan
memungkinkan peserta didik untuk belajar melalui refleksi terhadap pengalaman tersebut.
Akan tetapi, penerapannya mungkin lebih mudah di mata pelajaran seperti sains, matematika,
bahasa, dan seni, karena ada banyak kesempatan untuk melibatkan peserta didik dalam
kegiatan praktis, eksplorasi, dan kreativitas.

2. Apakah manfaat experiential learning?


a. Meningkatkan motivasi dan minat peserta didik dalam belajar karena peserta didik terlibat
secara aktif dalam proses pembelajaran.
b. Meningkatkan pemahaman peserta didik tentang materi karena peserta didik belajar
melalui pengalaman langsung.
c. Membantu peserta didik mengembangkan keterampilan sosial dan emosional seperti
kerjasama, komunikasi, dan pengambilan keputusan.
d. Membantu peserta didik mengembangkan keterampilan praktis dan keterampilan yang
dapat diterapkan di dunia nyata.

3. Bagaimana sekolah bisa mendukung experiential learning? Apa saja tantangan bagi sekolah?
a. Memberikan pelatihan dan dukungan bagi guru untuk mengembangkan dan menerapkan
metode ini.
b. Memberikan sumber daya dan fasilitas yang dibutuhkan untuk melakukan kegiatan
praktis.
c. Menyediakan waktu yang cukup untuk peserta didik dan guru untuk melaksanakan
kegiatan praktis dan refleksi.

Beberapa tantangan yang dihadapi oleh sekolah dalam menerapkan experiential learning
adalah:
a. Keterbatasan sumber daya seperti waktu, uang, dan fasilitas.
b. Keterbatasan pengetahuan dan keterampilan guru dalam mengembangkan dan
menerapkan metode ini.
c. Kesulitan dalam mengevaluasi hasil belajar peserta didik secara objektif.

4. Apakah karakteristik peserta didik bisa mempengaruhi penerapan pembelajaran experiential


learning? Jelaskan! Bagaimana menghadapi kendala tersebut?
Ya, karakteristik peserta didik dapat mempengaruhi penerapan pembelajaran experiential
learning. Peserta didik yang kurang berani, kurang percaya diri, atau kurang terlibat dalam
kegiatan praktis mungkin akan kesulitan untuk belajar melalui metode ini. Untuk menghadapi
kendala ini, guru dapat memberikan dukungan dan dorongan kepada peserta didik, membuat
kegiatan praktis yang menarik dan membangkitkan minat peserta didik, serta memberikan
umpan balik yang konstruktif dan positif.

5. Pada kondisi daring (online) bagaimana penerapan experiential learning?


Pada kondisi daring, penerapan experiential learning dapat dilakukan dengan
menggunakan teknologi seperti video, simulasi, dan permainan online. Guru dapat membuat
video tutorial, simulasi interaktif, dan permainan online yang menarik dan mengaktifkan
peserta didik dalam pembelajaran.

Anda mungkin juga menyukai