Anda di halaman 1dari 10

TUGAS MINGGUAN II

BELAJAR DAN PEMBELAJARAN

Nama : Putri Wanda Aisyah


NPM : 192165067
Kelas : 2B
Prodi : Pendidikan Ekonomi

Jawaban Pertemuan Ke-9


1. Pandangan pokok psikologi Gestalt adalah berpusat bahwa apa yang dipersepsi itu
merupakan suatu kebulatan, suatu unity atau suatu Gestalt. Jelaskan?
Jawab :
Menurut teori gestalt bahwa suatu pengalaman harus dilihat secara netral. Dalam
suatu fenomena terdapat dua unsur yaitu objek dan arti. Objek merupakan sesuatu yang
dapat dideskripsikan, setelah tertangkap oleh indera, objek tersebut menjadi suatu
informasi dan sekaligus kita telah memberikan arti pada objek itu. Konfigurasi atau
gestalt akan kehilangan sesuatunya kalau dipisahkan menjadi bagianbagian
komponennya, karena setiap situasi atau pengalaman itu lebih dari jumlah semua
bagiannya. Hal ini memberikan pengertian singkat bahwa Gestalt merupakan aliran yang
mengembangkan paradigma pemikiran yang berpijak pada kerangka menyeluruh dalam
melihat objek, khususnya dalam proses belajar. Karena itu, perlu diingat bahwa psikologi
gestalt utamanya berminat pada persepsi dan proses problem solving. Maka dari itu
gestalt merupakan suatu rangkaian yang tidak dapat dipisahkan dan berpusat bahwa apa
yang dipersepsi itu merupakan suatu kebulatan, suatu unity atau suatu Gestalt.

2. Terkait dengan beberapa komponen problem yang menjadi perhatian Gestalt,


bagaimanakah peran guru hubungannya dengan proses belajar?
Jawab :
Tugas seorang guru secara essensial adalah membantu subjek didik untuk melihat
hubungan signifikan dan untuk mengelola instruksi sehingga ia mampu mengatur
pengalaman-pengalamannya, menunjukkan gambargambar, meletakkan kata-kata pada
papan tulis, mempresentasikan pelajaran yang dibaca dan banyak aktivitas pengajaran
lainnya. Dalam hal ini guru memberikan dorongan situasi agar subjek didik mampu
melakukan proses belaja dan guru harus memperhatikan suatu masalah (problem) tidak
hanya dari satu sudut pandang, dalam mengabil kesimpulan akan suatu problem guru
harus mampu menemukan dan mencari komponen-komponen yang berkaitan dengan
problem tersebut kemudian setelah hal tersbut, guru mengambil kesimpulan. Teori gestalt
ini dalam penerapnnya mirip dengan metode problem solving dimana pembelajaran
didasarkan suatu objek yang diteliti secara terstruktur dan sistematis, dimana setiap
bagian-bagiannya saling berkaitan satu sama lain.
3. Belajar harus disertai insight (insight full learning) yang mempunyai empat ciri.
Jelaskan?
Jawab :
Belajar yang disertai insight (insight full learning) biasanya mempunyai empat ciri, yaitu:
1) Transisi dari pemecahan permulaan sampai pemecahan terjadi dengan tiba-tiba.
2) Pemecahan yang dilakukan dengan insight biasanya lancar dan bebas dari kesalahan.
3) Pemecahan masalah yang disertai insight, dipegang teguh untuk pertimbangan
lamanya waktu.
4) Satu prinsip adanya insight adalah mudahnya aplikasi terhadap problem yang lain.

Jawaban Pertemuan Ke-10


1. Setelah Anda menyimak uraian tentang teori belajar konstruktivisme ini, sekarang coba
Anda diskusikan dengan teman kelas Anda, bagaimana kiranya menyusun langkah
pembelajaran yang berorientasi pada pembelajaran konstruktivisme ini?
Jawab :
Guru harus bersifat fleksibel, membina keakraban dengan siswa sehingga semakin dapat
memahami pemikiran-pemikiran siswa serta kebutuhan belajar apa yang diperlukan
siswa.
1) Orientasi, adalah fase memberikan kesempatan kepada siswa untuk memperhatikan
dan mengembangkan motivasi terhadap topik pembelajaran.
2) Elicitasi, adalah fase dimana siswa dibantu untuk menggali ide dengan diberi
kesempatan untuk mendiskusikan dan menggambarkan pengetahuan dasar mereka
melalui media yang akan dipresentasikan.
3) Rekonstruksi ide, adalah fase siswa melakukan klarifikasi dengan cara mengontraskan
idenya dengan ide orang lain, apakah cocok atau tidak.
4) Aplikasi ide, adalah fase dimana pengetahuan yang siswa peroleh perlu untuk
direalisasikan pada berbagai situasi yang dihadapi, ini akan membuat pengetahuan siswa
lebih lengkap dan rinci.
5) Review, adalah fase yang memungkinkan siswa mengaplikasikan pengetahuannyapada
situasi yang dihadapi sehari-hari, merivisi gagasannya dengan menambah suatu
keterangan.

2. Bagaimana bukti konkrit peran guru sebagai fasilitator, mediator, dan pembimbing dalam
proses pembelajaran sekaitan dengan pembelajaran konstruktivisme ini?
Jawab :
Bukti konkrit peran guru dalam pembelajaran konstruktivisme adalah guru memahami
materi pembelajaran secara mendalam, menyediakan masalah dan alternatif solusi,
memonitor hasil belajar para siswa dan masalah-masalah yang dihadapi mereka,
memandu para siswa mengembangkan sikap positif terhadap belajar, mengaitkan
informasi baru dengan pengetahuan awal, dan menjelaskan bagaimana mengaitkan
gagasan-gagasan para siswa agar bisa berpikir secara kritis. Sudah jelas dalam teori
kontruktivisme ini didasarkan atas pengalaman yang dibangun oleh siswa sendiri guru
hanya menjadi fasilitator saja, pembelajaran beorientasi pada peserta didik, mungkin saja
terdapat perbedaan pemahaman antara guru dan dengan peserta didik, sehingga dapat
dikatakan bahwa yang berhak menentukan pengetahuan yang ada pada diri seseorang
adalah individu itu sendiri, bukan orang lain yaitu dengan melalui indera yang dimiliki,
atau dari satu pengalaman pada pengalaman yang selanjutnya.

3. Perbedaan antara pembelajaran tradisional dan konstruktivisme terletak pada aktivitas


yang dilakukan siswa. Jelaskan?
Jawab :
Berdasarkan aktivitas yang dilakukan oleh siswa terdapat perbedaan pembelajaran
tradisional dengan konstruktivisme yaitu jika pada tradisional siswa dituntut untuk belajar
mandiri, sedangkan pada konstruktivisme siswa lebih banyak belajar secara kelompok.
Sudah jelas dalam teori kontruktivisme ini didasarkan atas pengalaman yang dibangun
oleh siswa sendiri guru hanya menjadi fasilitator saja, pembelajaran beorientasi pada
peserta didik, mungkin saja terdapat perbedaan pemahaman antara guru dan dengan
peserta didik, sehingga dapat dikatakan bahwa yang berhak menentukan pengetahuan
yang ada pada diri seseorang adalah individu itu sendiri, bukan orang lain yaitu dengan
melalui indera yang dimiliki, atau dari satu pengalaman pada pengalaman yang
selanjutnya. Dalam teori kontruktivisme ini siswa harus aktif dalam pembelajaran.

Jawaban Pertemuan Ke-11


1. Sebutkan dan jelaskan diantara ciri-ciri perubahan khas yang menjadi katakteristik
perilaku belajar?
Jawab :
a. Perubahan Intensional
Perubahan yang terjadi dalam proses belajar adalah berkat pengalaman atau praktek
yang dilakukan dengan sengaja dan disadari, atau dengan kata lain bukan kebetulan.
Karakteristik ini mengandung pengertian bahwa siswa-siswi menyadari akan adanya
perubahan yang dialami, atau ia sekurang-kurangnya ia merasakan adanya perubahan
pada dirinya seperti penambahan pengetahuan, kebiasaan, sikap dan pandangan
sesuatu, keterampilan, dan seterusnya. Karena secara fitrah individu yang
bersangkutan tidak menyadari atau tidak menghendaki keberadaanya.
b. Perubahan Positif Dan Aktif
Perubahan yang terjadi karena proses belajar bersifat positif dan aktif, positif artinya
baik, bermartabat, serta sesuai dengan harapan. Hal ini juga bermakna bahwa
perubahan tersebut senantiasa merupakan penambahan,yakni diperolehnya sesuatu
yang baru (seperti pemahaman dan keterampilan baru) yang lebih baik dari pada
sebelumnya. Adapun perubahan yang terjadi dengan sendirinya seperti karena proses
kematangan (misalnya, bayi yang bias merangkak setelah bias duduk), karena usaha
anak itu sendiri.
c. Perubahan Efektif Dan Fungsional
Perubahan yang timbul karena proses belajar bersifat efektif, yakni berhasil guna.
Artinya, perubahan tersebut membawa makna dan manfaat tertentu bagi siswa dan
siswi. Selain itu, perubahan dalam proses belajar bersifat fungsional dalam arti bahwa
ia relative menetap dan setiap saat apabila dibutuhkan, perubahan tersebut dapat
direproduksi dan dimanfaatkan. Perubahan fungsional dapat diharapkan memberi
manfaat yang luas misalnya ketika siswa-siswi menempuh ujian dan menyesuaikan
diri dengan lingkungan kehidupan sehari-hari dalam mempertahankan kelangsungan
hidupnya. Selain itu, perubahan efektif dan fungsional biasanya bersifat dinamis dan
mendorong timbulnya perubahan positif lainnya.

2. Manifestasi atau perwujudan perilaku belajar biasanya lebih sering tampak dalam
perubahan-perubahan yang salah satunya adalah kebiasaan. Jelaskan?
Jawab :
Menurut Burghar dt (1973), kebiasaan itu timbul karena proses penyusutan
kecenderungan respons dengan menggunakan stimulasi yang berulang-ulang. Dalam
proses pembelajaran, pembiasaan juga meliputi pengurangan perilaku yang tidak
diperlukan. Karena proses penyusutan atau pengurangan inilah muncul suatu pola
bertingkah laku baru yang relatif menetap dan otomatis. Kabiasaan ini terjadi karena
prosedur seperti dalam classical dan operant conditioning. Kebiasaan muncul akibat
tindakan yang berulang. Dalam proses pembeljaran, pembiasaan bisa mengurangi
perilaku yang tidak baik, dan menambah kebiasaan yang baik yang dilakukan peserta
didik. Bisa karena terbiasa, pembiasaan akan memunculkan suatu pola perilaku baru
dalam individu peserta didik. Ini terjadi secara sadar maupun tidak didasari oleh peserta
didik tersebut, biasanya hal ini berkaitan dengan sikap dan perilaku peserta didik.

3. Keanekaragaman jenis belajar itu muncul dalam dunia pendidikan sejalan dengan
kebutuhan manusia yang juga bermacam-macam, salah satunya adalah jenis belajar
pemecahan masalah. Jelaskan maksud dari teori belajar pemecahan masalah?
Jawab :
Strategi pembelajaran pemecahan masalah merupakan sebuah teknik dalam membantu
siswa belajar untuk dapat memahami dan menguasai materi pembelajaran dengan
memakai strategi pemecahan masalah sedangkan pembelajaran memecahkan masalah
merupakan suatu pengajaran kepada siswa bagaimana memecahkan suatu persoalan.
Dengan kata lain, memecahkan masalah berorientasi kepada isi atau konten mata
pelajaran, sedangkan pemecahan masalah lebih cenderung ke arah konsep atau strategi.
Strategi pembelajaran pemecahan masalah bisa dilaksanakan melalui pendekatan
pembelajaran, yaitu suatu cara yang dilakukan oleh guru agar materi yang ditampilkan
dapat beradaptasi dengan para siswa. Selain itu dapat juga dilakukan dengan
menggunakan metode pembelajaran yaitu dengan cara menyajikan materi yang masih
bersifat luas (umum).
4. Unsur-unsur dinamis dalam belajar adalah unsur-unsur yang dapat berubah dalam proses
belajar, salah satunya adalah dipengaruhi oleh suasana belajar. Jelaskan dan bagaimana
upaya pengembangannya?
Jawab :
Suasana yang menyenangkan dapat menumbuhkan kegairahan belajar, sedangkan
suasana yang kacau, ramai, tak tenang dan banyak gangguan, sudah tentu tidak
menunjang kegiatan belajar yang efektif. Hal ini berarti bahwa suasana belajar turut
menentukan motivasi, kegiatan, keberhasilan belajar siswa. Hal itu harus dirancang oleh
guru melalui sebuah rancangan pengajaran. Agar suasana belajar tersebut kondusif, maka
upaya-upaya yang dapat dilakukan adalah:
1) Buatlah kontak pengajaran dengan para siswa.
2) Rancanglah aktivitas belajar siswa.
3) Berikan kebebasan kepada siswa untuk mengemukakan pendapatnya.
4) Buatlah suasana yang demokratis, agar tidak menakutkan bagi para siswa dalam
beraktivitas.
5) Rancanglah ruangan belajar sefleksibel mungkin hingga mudah dirubah-ubah.

Jawaban Pertemuan Ke-12


1. Terdapat beberapa prinsip yang relatif berlaku umum yang dapat kita pakai sebagai dasar
dalam upaya pembelajaran, yang baik bagi siswa untuk meningkatakan upaya belajarnya
maupun bagi guru yang digunakan untuk meningkatkan upaya mengajarnya. Jelaskan
prinsipprinsip tersebut?
Jawab:
1) Prinsip Kesiapan yaitu proses yang dipengaruhi kesiapan siswa atau kondisi siswa
yang memungkinkan ia dapat belajar.
2) Prinsip Motivasi adalah suatu kondisi atau keadaan dari peserta didik untuk mengatur
arah kegiatan dan memelihara kondisi tersebut.
3) Prinsip Persepsi adalah interpretasi tentang situasi yang hidup dan dipengaruhi oleh
perilaku individu itu sendiri. Setiap individu dapat melihat dunia dengan caranya sendiri
yang berbeda dari yang lain.
4) Prinsip Tujuan adalah sasaran khusus yang hendak dicapai oleh setiap individu.
Tujuan ini harus lebih jelas tergambar dalam pikiran dan dapat diterima oleh setiap
peserta didik dalam proses pembelajaran itu terjadi.
5) Prinsip Perbedaan Individual adalah proses pengajaran yang memperhatikan
perbedaan individual dalam kelas dan dapat memberi kemudahan pencapaian tujuan
belajar setinggi-tingginya. Pengajaran yang hanya memperhatikan satu tingkat sasaran
akan gagal memenuhi kebutuhan seluruh siswa.
6) Prinsip Transfer dan Retensi adalah belajar yang dapat dianggap bermanfaat bila
seseorang itu dapat menyimpan dan menerapkan hasil belajar dalam situasi baru dan pada
akhirnya dapat digunakan dalam situasi yang lain. Proses itulah yang disebut dengan
Proses Transfer. Sedangkan yang dimaksud dengan Retensi adalah kemampuan
sesesorang untuk menggunakan lagi hasil belajar.
7) Prinsip Belajar Kognitif mencakup asosiasi antar unsur, pembentukan konsep,
penemuan masalah, dan keterampilan memecahkan masalah yang selanjutnya
membentuk perilaku baru, berpikir, menalar, menilai dan berimajinasi. Dalam prinsip ini
akan melibatkan proses pengenalan dan penemuan.
8) Prinsip Belajar Afektif mencakup beberapa unsur yaitu nilai emosi, dorongan, minat
dan sikap. Prinsip belajar afektif seseorang akan menemukan bagaimana ia
menghubungkan dirinya dengan pengalaman baru.
9) Prinsip Belajar Evaluasi yaitu evaluasi dapat mempengaruhi proses belajar saat ini dan
selanjutnya pelaksanaan pelatihan evaluasi memungkinkan bagi individu untuk menguji
kemajuan dalam pencapaian tujuan.
10) Prinsip Belajar Psikomotor yaitu proses belajar psikomotor individu menetukan
bagaimana ia mampu mengendalikan aktifitas ragawinya. Belajar psikomotor
mengandung aspek mental dan fisik.

2. Perhatian mempunyai peranan sangat penting dalam kegiatan belajar peserta didik.
Jelaskan maksudnya?
Jawab:
Perhatian dalam proses belajar akan timbul pada siswa apabila bahan pelajaran sesuai
dengan kebutuhannya. Apabila perhatian ini tidak ada pada siswa, maka siswa ini perlu
dibangkitkan lagi perhatiannya. Selain itu juga, perhatian digunakan sebagai pemusatan
energi psikis (pikiran dan perasaan) terhadap suatu terhadap suatu objek. Makin terpusat
perhatian pada pelajaran, proses belajar tersebuat akan semakin baik dan hasilnya akan
semakin baik juga. Dan oleh sebab itu, guru harus selalu berupaya agar perhatian siswa
terpusat pada pelajaran.

3. Bagaimana implikasi prinsip belajar “perhatian dan motivasi” bagi peserta didik dan
guru. Jelaskan?
Jawab :
Implikasi bagi peserta didik : siswa dituntut untuk memberikan perhatian terhadap semua
rangsangan yang mengarah kearah tujuan belajar. Adanya tuntuntan untuk selalu
memberikan perhatian ini, menyebabkan siswa harus membangkitkan perhatiannya
kepada segala pesan yang dipelajarinya.
Implikasi bagi guru: merangsang atau menyiapkan bahan ajar yang menarik.
Mengkondisikan proses belajar aktif. Mengupayakan pemenuhan kebutuhan siswa dalam
belajar (misalnya kebutuhan untuk dihargai, tidak merasa tertekan).

Jawaban Pertemuan Ke-13


1. Apakah yang dimaksud dengan motivasi itu, mengapa motivasi penting dalam belajar?
Jawab :
Motivasi belajar adalah keseluruhan daya penggerak dalam diri siswa yang menimbulkan
kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar dan memberikan
arah pada kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subyek belajar itu
dapat tercapai (Sardiman, 1986: 75). Demikian dalam belajar, prestasi siswa akan lebih
baik bila siswa memiliki dorongan motivasi orang tua untuk berhasil lebih besar dalam
diri siswa itu. Sebab ada kecenderungan bahwa seseorang yang memiliki kecerdasan
tinggi mungkin akan gagal berprestasi karena kurang adanya motivasi dari orang tua.
Motivasi dalam belajar sangat penting artinya untuk mencapai tujuan proses belajar
mengajar yang diharapkan, sehingga motivasi siswa dalam belajar perlu dibangun.

2. Berikan masing-masing satu contoh motivasi intrinsik dan ekstrinsik? Berikan pendapat
anda?
Jawab :
Contoh motivasi intrinsik adalah ketika seorang siswa menyadari jika dia rajin belajar
dan menjadwalkan kegiatan belajarnya maka dia akan
mendapatkan nilai yang bagus. Contoh tadi masuk dalam motivasi intrinsik karena
motivasi tersebut tidak perlu dirangsang dari luar, karena dalam diri setiap individu sudah
ada dorongan untuk melakukan sesuatu dengan kata lain motivasi yang berasal dari
dalam diri siswa. Contoh motivasi ekstrinsik adalah pemberian hadiah juara kepada siswa
yang berprestasi sehingga membuat siswa tersebut semangat terus untuk belajar. Contoh
tadi masuk dalam motivasi ekstrinsik karena motivasi tersebut muncul karena adanya
dorongan dari luar atau rangsangan dari luar dengan kata lain motivasi yang berasal dari
luar diri siswa.

3. Sebutkan salah satu faktor yang memengaruhi motivasi dalam belajar seseorang, berikan
contohnya?
Jawab:
Salah satu faktor yang mempengaruhi motivasi dalam belajar seseorang adalah cita-cita
atau aspirasi siswa. Contohnya adalah siswa yang memiliki cita-cita menjadi seorang
dokter sehingga membuat siswa tersebut rajin belajar khususnya pada mata pelajaran
biologi.

4. Apa yang harus dilakukan oleh guru untuk membangkitkan motivasi belajar peserta
didik?
Jawab :
a. Gunakan metode dan kegiatan yang beragam
Melakukan hal yang sama secara terus menerus bisa menimbulkan kebosanan dan
menurunkan semangat belajar. Siswa yang bosan cenderung akan mengganggu proses
belajar. Variasi akan membuat siswa tetap konsentrasi dan termotivasi. Sesekali
mencoba sesuatu yang berbeda dengan menggunakan metode belajar yang bervariasi
di dalam kelas. Cobalah untuk membuat pembagian peran, debat, transfer
pengetahuan secara singkat, diskusi, simulasi, studi kasus, presentasi dengan audio-
visual dan kerja kelompok kecil.
b. Jadikan siswa peserta aktif
Pada usia muda sebaiknya diisi dengan melakukan kegiatan, berkreasi, menulis,
berpetualang, mendesain, menciptakan sesuatu dan menyelesaikan suatu masalah.
Jangan jadikan siswa peserta pasif di kelas karena dapat menurunkan minat dan
mengurangi rasa keingintahuannya. Gunakanlah metode belajar yang aktif dengan
memberikan siswa tugas berupa simulasi penyelesaian suatu masalah untuk
menumbuhkan motivasi dalam belajar. Jangan berikan jawaban apabila tugas tersebut
dirasa sanggup dilakukan oleh siswa.
c. Buatlah tugas yang menantang namun realistis dan sesuai
Buatlah proses belajar yang cocok dengan siswa dan sesuai minat mereka sehingga
menarik karena mereka dapat melihat tujuan dari belajar. Buatlah tugas yang
menantang namun realistis. Realistis dalam pengertian bahwa standar tugas cukup
berbobot untuk memotivasi siswa dalam menyelesaikan tugas sebaik mungkin,
namun tidak terlalu sulit agar jangan banyak siswa yang gagal dan berakibat turunnya
semangat untuk belajar.
d. Ciptakan suasana kelas yang kondusif
Kelas yang aman, tidak mendikte dan cenderung mendukung siswa untuk berusaha
dan belajar sesuai minatnya akan menumbuhkan motivasi untuk belajar. Apabila
siswa belajar di suatu kelas yang menghargai dan menghormati mereka dan tidak
hanya memandang kemampuan akademis mereka maka mereka cenderung terdorong
untuk terus mengikuti proses belajar.
e. Berikan tugas secara proporsional
Jangan hanya berorientasi pada nilai dan coba penekanan pada penguasaan materi.
Segala tugas di kelas dan pekerjaan rumah tidak selalu bisa disetarakan dengan nilai.
Hal tersebut dapat menurunkan semangat siswa yang kurang mampu memenuhi
standar dan berakibat siswa yang bersangkutan merasa dirinya gagal. Gunakan
mekanisme nilai sepelunya, dan cobalah untuk memberikan komentar atas hasil kerja
siswa mulai dari kelebihan mereka dan kekurangan mereka serta apa yang bisa
mereka tingkatkan. Berikan komentar Anda secara jelas. Berkan kesempatan bagi
siswa untuk memperbaiki tugas mereka apabila mereka merasa belum cukup. Jangan
mengandalkan nilai untuk merombak sesuatu yang tidak sesuai dengan Anda.

Jawaban Pertemuan Ke 14 dan 15


1. Apa yang dimaksud dengan kondisi belajar?
Jawab :
Kondisi belajar adalah suatu keadaan yang mana terjadi aktivitas pengetahuan dan
pengalaman melalui berbagai proses pengolahan mental. Dengan kata lain, kondisi
belajar adalah suatu situasi belajar (situation learning) yang dapat menghasilkan
perubahan tingkah laku (performance) pada seseorang setelah ia ditempatkan pada situasi
tersebut.
2. Jelaskan dan berikan contohnya yang dimaksud dengan kondisi belajar internal dan
kondisi belajar eksternal?
Jawab :
1) Kondisi internal (internal condition)
Kemampuan yang telah ada pada diri individu sebelum ia mempelajari sesuatu yang
baru. Kondisi internal ini dihasilkan oleh seperangkat proses transformasi, (ingat
information Processing Theory Gagne). Contoh kondisi belajar internal adalah faktor
kesehatan, ketika seseorang memiliki keadaan tubuh yang sehat maka dalam proses
kegiatan belajar hasilnya akan lebih baik dibandingkan yang memiliki tubuh yang
sedang sakit.
2) Kondisi eksternal (eksternal condition)
Situasi perangsang diluar diri si belajar. Kondisi belajar diperlukan untuk belajar
berbeda-beda untuk tiap kasus. Jenis kemampuan belajar yang berbeda akan
membutuhkan kemampuan belajar sebelumnya yang berbeda dan kondisi eksternal
yang berbeda pula. Contoh kondisi belajar eksternal adalah lingkungan keluarga,
ketika lingkungan keluarga sedang tidak baik secara otomatis akan membuat anak
stres dan berpengaruh kepada kegiatan belajarnya. Beda hal dengan kondisi keluarga
yang harmonis, kondisi belajar siswa akan lebih baik.

3. Apa yang dimaksud dengan masalah belajar pada siswa? Bagaimana guru mengetahui
adanya masalah belajar pada siswa?
Jawab :
Masalah belajar adalah suatu kondisi tertentu yang dialami oleh murid dan menghambat
kelancaran proses yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah
laku yang baru secara keseluruhan. Kondisi tertentu itu dapat berkenaan dengan keadaan
dirinya yaitu berupa kelemahan-kelemahan dan dapat juga berkenaan dengan lingkungan
yang tidak menguntungkan bagi dirinya. Masalah-masalah belajar ini tidak hanya dialami
oleh murid-murid yang lambat saja dalam belajarnya, tetapi juga dapat menimpa murid-
murid yang pandai atau cerdas. Cara mengetahui seorang guru adanya masalah belajar
pada siswa dengan melihat proses kegiatan belajar siswa tersebut apakah pendiam atau
sering melamun, kemudian melihat hasil belajarnya dari nilai apakah selalu turun
nilainya.

4. Jelaskan secara singkat langkah-langkah mendiagnosis masalah belajar?


Jawab :
a. Mengidentifikasi adanya masalah belajar.
Untuk mengidentifikasi masalah belajar diperlukan seperangkat keterampilan khusus,
sebab kemampuan mengidentifikasi yang berdasarkan naluri belaka kurang efektif.
Semakin luas pengetahuan guru tentang gejala-gejala kesehatan belajar dan semakin
banyak pengalaman guru dalam mengidentifikasi kesulitan belajar, akan makin
terampil guru melakukan diagnosis masalah belajar. Gejala-gejala munculnya
masalah belajar dapat diamati dari berbagai bentuk, biasanya muncul dalam bentuk
perubahan perilaku yang menyimpang atau dalam menurunnya hasil belajar. Perilaku
menyimpang juga muncul dalam berbagai bentuk seperti suka menggangu teman,
merusak alat-alat pembelajaran, sukar memusatkan perhatian, sering termenung,
menangis, hiperaktif, sering bolos dan sebagainya.
b. Menelaah atau menetapkan status siswa Penelaahan dan penetapan status murid
dilakukan dengan cara:
1) Menetapkan tujuan khusus yang diharapkan dari murid
2) Meningkatkan ketercapaian tujuan khusus oleh murid dengan menggunakan teknik
dan alat penilaian yang tepat
3) Menetapkan pola pencapaian murid yaitu seberapa jauh ia berbeda dari tujuan yang
ditetapkan itu
c. Memperkirakan sebab terjadinya masalah belajar Membuat perkiraan yang tepat
adalah suatu perbuatan yang kompleks yang keberhasilannya sangat dipengaruhi oleh
berbagai faktor. Bebrapa prinsip yang harus diingat dalam memperkirakan sebab
terjadinya masalah belajar.
1) Gejala yang sama dapat ditimbulkan oleh sebab yang berbeda
2) Sebab yang sama dapa menimbulkan gejala yang berbeda
3) Berbagai penyebab dapat berinteraksi yang dapat menimbulkan gejala masalah
yang makin kompleks.
Dan ada juga dengan cara diagnosis masalah belajar dilakukan jika guru menandai
atau mengidentifikasi adanya kesulitan belajar pada muridnya. Diagnosis masalah
belajar dilakukan secara sistematis dan terarah dengan langkahlangkah sebagai
berikut:
1) Mengidentifikasi adanya masalah belajar Semakin luas pengetahuan guru tentang
gejala-gejala kesehatan belajar dan semakin banyak pengalaman guru dalam
mengidentifikasi kesulitan belajar, akan makin terampil juga guru melakukan
diagnosis masalah belajar. Gejala-gejala munculnya masalah belajar dapat diamati
dari berbagai bentuk, biasanya muncul dalam bentuk perubahan perilaku yang
menyimpang atau dalam menurunnya hasil belajar.
2) Menelaah atau menetapkan status siswa
Penelaahan dan penetapan status murid dilakukan dengan cara:
a. Menetapkan tujuan khusus yang diharapkan dari murid.
b. Meningkatkan ketercapaian tujuan khusus oleh murid dengan menggunakan
teknik dan alat penilaian yang tepat.
c. Menetapkan pola pencapaian murid yaitu seberapa jauh ia berbeda dari tujuan
yang ditetapkan itu.
3) Memperkirakan sebab terjadinya masalah belajar Beberapa prinsip yang harus
diingat dalam memperkirakan sebab terjadinya masalah belajar adalah:
a. Gejala yang sama dapat ditimbulkan oleh sebab yang berbeda.
b. Sebab yang sama dapat menimbulkan gejala yang berbeda.
c. Berbagai penyebab dapat berinteraksi yang dapat menimbulkan gejala
masalah yang makin kompleks.

Anda mungkin juga menyukai