Anda di halaman 1dari 3

AKSI NYATA

TOPIK 2
FILOSOFI PENDIDIKAN NASIONAL
PPG PRAJABATAN 2022

Nama : Pramudita Dwi Sukmawati


Jurusan : Pendidikan Biologi
Kelas :A

Setelah saya mempelajari topik 2 ini dan mengaitkannya pada Praktik Pengalaman
Lapangan (PPL) di SMA Negeri 1 Surakarta. Saya merasakan bahwa peserta didik memiliki
karakteristik yang berbeda-beda dalam belajar. Sebagai seorang guru saya harus menjadi
fasilitor dalam menuntun dan mendampingin anak dalam mengembangkan potensi pada
dirinya.Oleh karena itu, pendidikan yang berdasarkan pemikiran Ki Hadjar Dewantara dapat
diterapkan oleh guru dalam melaksanakan kewajibannya sebagai seorang pengajar dan
pendidik.
Ki Hajar Dewantara, seorang guru semestinya mampu menjadi pamong, mendidik
dengan welas asih sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan si anak. Sistem pendidikan
yang terbaik adalah yang mampu menumbuhkan disiplin dan pemahaman mengenai kesejatian
hidup dari dalam Menurut diri siswa sendiri. Hal tersebut tidak dapat dicapai melalui metode
yang menekankan pada perintah, paksaan, dan hukuman seperti yang umum dipakai oleh
pendidikan kolonial Belanda. Sistem among memberikan kesempatan seluas-luasnya pada
kemandirian siswa. Peserta didik didorong untuk mengembangkan disiplin diri yang sejati,
melalui pengalaman, pemahaman, dan upayanya sendiri. Yang terpenting adalah menjaga agar
kesempatan ini tidak membahayakan si anak atau mengancam keselamatan orang lain. Dalam
sistem among, guru memiliki tiga fungsi utama. Di depan, ia menjadi teladan atau contoh yang
baik bagi para murid. Di tengah, menjadi pendorong atau pemberi semangat. Dan, di belakang
mengamati kemajuan para murid.
Ki Hajar Dewantara menyebutkan TRI MONG dalam sistem Pendidikan yakni:
a) MOMONG artinya Merawat dengan penuh kasih sayang, menanamkan ebiasaan
kebiasaan baik.
b) AMONG artinya Memberi contoh tentang baik dan buruk tanpa harus
memaksa/mengambilhak anak.
c) NGEMONG artinya Mengamati, merawat, menjaga agar anak mampu
mengembangkan dirinya, bertanggung jawab dan disiplin berdasarkan nilai-nilai
yang dimiliki sesuai kodratnya.
Pemikiran Ki Hadjar Dewantara bahwa didiklah peserta didik sesuai dengan tuntutan
alam dan zamannya sendiri. Karena setiap waktu, perkembangan zaman di seluruh dunia
selalu mengalami pertumbuhan maka pendidik harus siap untuk mengikuti perubahan zaman
tersebut. Oleh karena itu nantinya saya berharap dapat menjadi guru yang mengenal
perubahan zaman agar dapat menyesuaikan dengan karakteristik peserta didik pada zaman
tersebut.
Dari dasar-dasar pemikiran tersebut, saya mencoba untuk mempraktekannya pada
kegiatan PPL yang saya lakukan di SMA Negeri 1 Surakarta, dengan cara saya melakukan
observasi dan mencari data mengenai karakteristik peserta didik, kemudian saya
mendapatkan tugas dalam mengajar dan mendidik peserta didik dengan materi Virus pada
kelas X. 11. Pada saat praktek mengajar terbimbing saya merasa bahwa kelas yang saya
ampuh tergolong pasif, oleh karena itu saya membuat pembelajaran yang nantinya peserta
didik dapat merasa nyaman dan aktif dalam menerima materi. Saya meminta peserta didik
untuk mencari data materi yang nantinya akan dipresentasikan, peserta didik diberikan
kebebasan untuk membuat bentuk materi yang diinginkan, ada yang membuat poster melalui
canva, membuat artikel, membuat tulisan lettering di kertas, dan menggambarkan hasil yang
mereka dapat di kertas. Hasil-hasil yang telah peserta didik tuang dalam karya, patut saya
berikan apresiasi agar menghargai karya anak.
Pada pertemuan selanjutnya, peserta didik mengeluhkan bahwa jenuh dan bosan
dalam hal kerja kelompok, hal ini dasari kelas yang tidak mendukung dalam kerja kelompok.
Oleh karena itu, saya sebagai seorang guru harus dapat mampu untuk merancang
pembelajaran yang memerdekakan peserta didik, saya membentuk Kerjasama peserta didik
antar teman sebangku saja, kemudian melakukan kuis agar peserta didik tidak merasa jenuh
atas materi yang diberikan dan melakukan ceramah aktif di kelas agar peserta didik tetaplah
menjadi audience utama dalam pembelajaran di kelas.
Berikut beberapa foto yang dapat saya lampirkan selama kegiatan PPL di SMA
Negeri 1 Surakarta.

Foto ini adalah kegiatan observasi dan perencanaan, dimana sebelum melakukan
kegiatan mengajar terlebih dahulu membuat rencana pembelajaran berbentuk Modul Ajaar
kemudian dikonsulkan kepada guru pamong.

Ini adalah foto-foto suasana pembelajaran di dalam kelas ketika peserta didik lagi
mendengarkan.
Ketika peserta didik membentuk kelompok dan membuat karya
mereka berdasarkan hal yang diinginkan dan sebagai seorang guru
mendampingi peserta didik.

Peserta didik melakukan presentasi dan saya sebagai seorang


guru memberikan tanggapan atau klarifikasi atas materi tersebut

Pada akhir pembelajran saya memberikan kesimpulan.

Walaupun belum terlalu menerapkan pemikiran Ki Hadjar


Dewantara sepenuhnya, saya berusaha sedikit demi sedikit untuk
menerapkan ilmu dari Ki Hadjar Dewantara. Dari hasil praktek
tersebut, saya mendapatkan wawasan luas tentang pendidikan dari guru
pamong dan peserta didik yang menjadi bahan evaluasi untuk saya
kedepannya.

Anda mungkin juga menyukai