Anda di halaman 1dari 12

RAHASIA

TENTARA NASIONAL INDONESIA ANGKATAN DARAT Lampiran II


KODIKLAT Keputusan Dankodiklat TNI AD
Nomor Kep / / / 2010
Tanggal 2010

NWP
( NET WORK PLANNING )

BAB I
PENDAHULUAN

1. Umum.

a. Pada umumnya hampir setiap orang untuk melaksanakan suatu


pekerjaan/kegiatan menggunakan ilmu yang terpakai. Secara tidak disadari suatu
pekerjaan/kegiatan selalu direncanakan, diorganisir dan dilaksanakan dalam suatu
kegiatan. Beberapa kegiatan dapat memerlukan waktu yang lama dan melibatkan
teknis yang sangat komplek, sehingga sering kegiatan itu diklasifikasikan menurut
besar kecilnya setiap kegiatan.

b. Suatu pekerjaan/kegiatan dituntut produk akhir dengan persyaratan dan


spesifikasi teknis tertentu. Untuk memenuhi ciri dari pelaksanaan ini perlu
mekanisme pengendalian dan pengawasan pelaksanaan yang effektif. Metode
Net Work Planning ini, digunakan untuk memperoleh efisiensi dalam
penyelenggaraan suatu kegiatan/pekerjaan dengan pemakaian sumber daya yang
optimal.

2. Maksud dan Tujuan.

a. Maksud. Naskah ini disusun dengan maksud untuk dijadikan salah satu
bahan ajaran untuk pendidikan Diklapa II.

b. Tujuan. Agar Perwira Siswa memahami tentang kegunaan NWP sebagai


ilmu terpakai dan dapat diterapkan dalam penyelenggaraan suatu
kegiatan/pekerjaan.

3. Ruang Lingkup dan Tata Urut. Uraian dan pembahasan tentang Net Work
Planning di bawah ini secara garis besar disusun dengan tata urut sebagai berikut:

a. Pendahuluan.
b. Diagram.
c. Waktu Pelaksanaan Program.
d. Lintasan Kritis.
e. Evaluasi.
f. Penutup.

RAHASIA
2

BAB II
DIAGRAM

4. Umum.

a. Net Work Planning (NWP) adalah gambaran pernyataan secara grafik dari
kegiatan-kegiatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan secara logis teratur dan
berurutan mulai dari awal sampai akhir.

b. Net Work Planning merupakan alat management yang memungkinkan lebih


luas dan lengkapnya dari suatu perencanaan dan pengendalian suatu kegiatan.
Dalam suatu kegiatan kita mengenal kategori sebagai berikut :

1) Kegiatan yang komplek, mempunyai banyak aktivitas yang saling


ketergantungan.

2) Kegiatan besar, mengandung arti banyak menggunakan tenaga kerja,


sumber daya dan alat peralatan serta waktu dan biaya.

3) Kegiatan yang memerlukan koordinasi, informasi yang ada dan


kontinyu serta harus diselesaikan dengan cepat, tepat dan dengan biaya
terbatas.

5. Prinsip–Prinsip Umum.

a. Kegunaan NWP. NWP tidak hanya dapat digunakan untuk


merencanakan suatu kegiatan konstruksi saja, tetapi dapat juga digunakan untuk
merencanakan secara detail semua kegiatan yang menyangkut dengan waktu dan
sumber daya ( Resources) antara lain :

1) Dapat memperhitungkan dan mengetahui waktu terjadinya tiap-tiap


peristiwa dalam suatu perencanaan operasi tempur sehingga akan diketahui
kesukaran-kesukaran yang timbul jauh sebelumnya.

2) Dapat merencanakan secara detail rencana pengoperasian pelajaran


di Lembaga Pendidikan.

3) Dapat merencanakan secara detail kegiatan produksi suatu pabrik.

4) Dapat menyusun rencana kerja suatu perusahaan pemasaran.


3

b. Prinsip yang harus diperhatikan dalam NWP.

1) Inventarisasi aktifitas atau kegiatan-kegiatan yang terdapat dalam


suatu kegiatan.

2) Logika ketergantungan kegiatan yang satu dengan yang lainnya.

3) Penyusunan jaringan kerja NWP secara sistimatis.

6. Membuat Jaringan Kerja (NWP). Untuk menentukan dan mengembangkan


suatu jaringan kerja dari suatu kegiatan, perlu adanya penggunaan teknik bertanya tanpa
memikirkan masalah waktu dan resources.

a. Langkah-langkah dalam menyelesaikan dan mengembangkan jaringan kerja.

1) Memperinci Kegiatan/bagian-bagian kegiatan.

2) Menyusun Urutan Kegiatan secara logika.

3) Menggambar Diagram/Jaringan.

4) Menentukan Alokasi Waktu dari masing-masing kegiatan.

5) Menentukan Critikal Acktivity.

6) Relokasi Resources.

b. Sebagai pedoman/patokan yang harus dapat menjawab hal-hal sebagai


berikut :

1) Kegiatan apa yang mendahului.

2) Kegiatan-kegiatan apa yang dapat bersama-sama.

3) Kegiatan apa yang langsung mengikuti.

4) Apa saja yang membatasi saat dimulai.

5) Apa saja yang membatasi saat berakhir.

c. Contoh Penyusunan Jaringan Kerja.


4

1) Mencari pinjaman dana luar negeri A

2) Membuat pabrik semen B

3) Membuat pabrik pupuk C

4) Membuat Power stasion D

5) Membuat Bendungan E

6) Membuat banguan irigasi F

7) Membangun insdustri berat G

8) Pengembangan tanah-tanah pertanian H

Dengan melihat logika ketergantungan dan inventarisasi kegiatan-


kegiatan, maka jaringan kerja (Net Work Planning Diagram) sebagai berikut
:
7. Evaluasi

Gambar :

A B E

F
H
C
5

BAB III
WAKTU PELAKSANAAN PROGRAM

8. Umum. Setelah menentukan Jaringan Kerja dengan logika keuntungan satu


dengan yang lain, maka harus ditinjau waktu tiap-tiap kegiatan dan menganalisa seluruh
jaringan untuk mendapatkan waktu-waktu terjadinya masing-masing kegiatan.

9. Waktu dalam NWP.

a. Besarnya Waktu dari tiap-tiap kegiatan, secara keseluruhan akan


menentukan jangka waktu pelaksanaan kegiatan.

b. Penentuan Waktu didasarkan atas :

1) Perkiraan.

2) Pendekatan yang Logis/Wajar.

3) Pengalaman.

c. Unsur Waktu dalam Jaringan Kerja dibedakan :

1) Waktu yang diperlukan/terpakai untuk penyelesaian pekerjaan.

2) Waktu yang dipergunakan untuk menyatakan saat/Event (Event


Time).

3) Pernyataan waktu pada Event Time dibedakan :

(a) Saat Paling Pagi ( SP ) atau Early Event Time ( EET ).

(b) Saat Paling Lambat ( SL ) atau Latest Event Time ( LET ).

d. Simbol Pernyataan Waktu pada Event.

EET LET i
i
EET j LET j

MULAI SELESAI
6

e. Perhitungan saat yang paling pagi ( EET).

2
1 3
3 4 3
C
1 F

0 A D 5 17
1 6

B G
4
4 E 11 6
2 5
7

Dari Diagram : Kegiatan A - C - F 6 hari


Kegiatan A - D- G 12 hari
Kegiatan B - E - G 17 hari
Maka waktu untuk menyelesaikan kegiatan 17 hari

f. Menghitung saat paling lambat ( LET)

3 4 3
6 2 1
4
1 F
0 1
A D 5
1 6 7
0 1
B 7
G
4 6
E
2 5
4 7 1
1
7

Dari Diagram :

Kegiatan dari Event 6 ke Event 4 paling lambat 14 hari

Kegiatan dari Event 4 ke Event 3 paling lambat 12 hari

Kegiatan dari Event 3 ke Event 1 paling lambat 11 hari

Kegiatan dari Event 6 ke Event 5 paling lambat 11 hari

Kegiatan dari Event 5 ke Event 2 paling lambat 4 hari

Kegiatan dari Event 2 ke Event 1 paling lambat 0 hari

Kegiatan dari Event 6 ke Event 5 paling lambat 11 hari

Kegiatan dari Event 5 ke Event 3 paling lambat 6 hari

Kegiatan dari Event 3 ke Event 1 paling lambat 5 hari

g. Cara menganalisa waktu. Menganalisa waktu dapat dibagi :

1) Saat K egiatan paling pagi ( EET/SP )

a) Perhitungan dari kiri ke kanan

b) Harga yang terbesar yang dipakai.

3
6
3
6
6

G
8

2) Saat Kegiatan paling lambat ( EET/ SL)

a) Perhitungan dari kanan ke kiri


b) Harga terkecil yang dipakai.

6
6
6
3 3
3

E
10. Evaluasi.

BAB IV

LINTASAN KRITIS

11. Umum.

a. Lintasan Kritis adalah lintasan yang melalui kegiatan-kegiatan kritis.


b. Kegiatan Kritis, apabila pelaksanaan kegiatan tersebut terjadi kelambatan
akan berakibat terlambatnya seluruh kegiatan.

12. Sifat-sifat Lintasan Kritis.

a. Lintasan kritis merupakan satu rangkaian yang tidak terputus dari awal
sampai akhir.
b. Dalam satu kegiatan mungkin terdapat lebih dari satu lintasan kritis.
c. Lintasan kritis dapat juga bercabang
d. Jumlah waktu kegiatan dalam lintasan keritis lebih besar dari jumlah waktu
kegiatan dalam lintasan lainnya
e. EET = LET atau SP = SL.

13. Penentuan Lintasan Kritis.


9

a. Cara Langsung. Menghubungkan Event yang memiliki nilai EET = LET


atau EET = SP. Net Work Diagram sebagai berikut :
Menghitung EET dan LET secara langsung kemudian menghubungkan Event-event
yang EET = LET.

C
1 3
3 4 F
6 2 14

A 3
0 1 17
1 D 5 6
0 17

4
6
B
7 G
4 11
2 5
4 E 11

b. Cara Metrik.

1) Buat Diagram bujur sangkar dengan menentukan jumlah peristiwa


yang terdapat pada jaringan.

a) Menurut arah horizontal terdapat pada bagian atas.


b) Menurut arah vertikal tempatkan pada Samping.

2) Pertemuan bagian horizontal dan vertikal dituliskan i = Mulai dan j =


Akhir. Nomor peristiwa diisikan menurut bagian horizontal dan vertikal.

3) Masukan data-data kegiatan pada hubungan nomor peristiwa.

4) Menghitung EET diambil nilai terbesar dan menghitung LET diambil


nilai terkecil.

5) Menentukan Lintasan Kritis/Jaringan Kerja.

Gambar :
10

LET 0 4 6 14 11 17

EET 1 2 3 4 5 6

0 1 * *B A
1

4 2 *E
7

1 3 C D
2 5

3 4 F
3

11 5 *G
6

17 6 *

Dari Diagram diketahui Lingkaran Kejadiannya 6 buah, buat sebuah


bujur sangkar yang dibagi-bagi menjadi ( 6 + 2 ) = 8 baris dan ( 6 + 2 ) = 8
kolom sehingga bujur sangkar menjadi 8 x 8 = 64 kotak. Pada sudut kiri
atas bujur sangkar dibagi dua dan diberi tulisan akhir ( LET ) = j dan
mulai ( EET ) = i.

a) Perhitungan EET.

(1) Dari peristiwa 1 terdapat kegiatan B dan A. Kegiatan B


mempunyai duration 4 dan Kegiatan A mempunyai duration 1.
Maka EET nya ditulis pada sebelah kiri peristiwa 2 adalah
angka 4 dan peristiwa 3 angka 1.

(2) Dari peristiwa 2 hanya terdapat kegiatan E yang


mempunyai duration 7.
Maka EET nya ditulis pada sebelah kiri peristiwa 5 adalah
angka 11 didapat dari 4 ditambah 7.
11

(3) Dari peristiwa 3 terdapat kegiatan C dan D. Kegiatan C


mempunyai duration 2 dan Kegiatan D mempunyai duration 5.
Maka EET untuk C ditulis pada sebelah kiri peristiwa 4 adalah
angka 3 didapat dari 1 ditambah 2. Untuk EET untuk D ditulis
pada sebelah kiri peristiwa 5 adalah angka 6 didapat dari 1
ditambah 5, tapi ada angka 11 maka diambil angka yang lebih
besar yaitu angka 11.

(4) Dari peristiwa 4 hanya terdapat kegiatan F yang


mempunyai duration 3.
Maka EET nya adalah 3 ditambah 3 adalah 6, tapi ada angka
17 maka ditulis 17 pada sebelah kiri peristiwa 6.

(5) Dari peristiwa 5 hanya terdapat kegiatan G yang


mempunyai duration 6.
Maka EET nya ditulis pada sebelah kiri peristiwa 6 adalah
angka 17 didapat dari 11 ditambah 6.

(6) Dari peristiwa 6 tidak terdapat kegiatan .

b) Perhitungan LET ( Dalam harga LET = EET=17 ) , maka


hitungan dimulai dari peristiwa 6.

1) Dari peristiwa 6 terdapat kegiatan F dan G. Kegiatan F


mempunyai duration 3 dan Kegiatan G mempunyai duration 6.
Maka LET nya ditulis pada sebelah atas peristiwa 5 adalah
angka 11 didapat dari 17 dikurang 6 atau ( 17 – 6 = 11) dan
peristiwa 4 angka 14 didapat dari 17 dikurang 3 atau ( 17 – 3
= 14 ) .

2) Dari peristiwa 5 terdapat kegiatan E yang mempunyai


duration 7 dan kegiatan D yang mempunyai duration 5
Maka LET nya ditulis pada sebelah atas peristiwa 2 adalah
angka 4 didapat dari 11 dikurang 7 ( 11 – 7 = 4 ) dan diatas
peristiwa 3 ditulis angka 6 didapat dari 11 dikurang 6 atau (
11 – 5 = 6 )

3) Dari peristiwa 4 hanya terdapat kegiatan C yang


mempunyai duration 2.
Maka LET untuk C ditulis pada sebelah atas peristiwa 3
adalah angka 12 didapat dari 14 dikurang 2 atau ( 14 – 2 = 12)
tapi karena ada angka 6 maka ditulis angka 6.
4) Dari peristiwa 3 hanya terdapat kegiatan A yang
mempunyai duration 1.
12

Maka LET nya adalah 5 didapat dari 6 dikurang 1 ( 6 – 1 = 5)


tapi ada angka 0 maka ditulis angka 0 pada sebelah atas
peristiwa 1.
5) Dari peristiwa 2 hanya terdapat kegiatan B yang
mempunyai duration 4.
Maka LET nya adalah 0 didapat dari 4 dikurang 4 ( 4 – 4 = 0 )
maka ditulis angka 0 pada sebelah atas peristiwa 1.
6) Dari peristiwa 1 tidak terdapat kegiatan.

RAHASIA
14. Evaluasi.

BAB V
EVALUASI AKHIR PELAJARAN
( Bukan Naskah Ujian )

15. Evaluasi Akhir.

BAB VI

PENUTUP

16. Penutup. Demikian Naskah Sekolah Sementara ini disusun sebagai bahan ajaran
untuk pedoman bagi Gadik dan Siswa dalam proses belajar mengajar NWP pada
pendidikan Diklapa II.

A.n. Komandan Kodiklat


Dirdik

Wahid Hidayat, S. IP
Brigadir Jenderal TNI

RAHASIA

Anda mungkin juga menyukai