Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Pengelolaan keuangan dalam perusahaan merupakan kunci utama kegiatan
oprasional perusahaan dan tidak akan terlepas dari kegiatan yang berhubungan
dengan kas. Bila pemakaian dana tidak terkontrol akan berakibat kas kosong
yang menyebabkan terganggunya semua kegiatan oprasional perusahaan.
Manajemen atas arus keluar-masuknya dana perusahaan yang terkontrol akan
menunjukkkan kredibilitas perusahaan yang baik di dunia bisnis.
Dalam kondisi kas yang buruk , manajemen di tuntut untuk segera membenahi
keuangan perusahaan. Usaha mengatasi situasi tersebut akan mengarah
kepada pengawasan arus kas dengan penataan yang baik atas manajemen arus
kas.
Piutang timbul ketika perusahaan menjual barang seacara kredit. Piutang
meliputi semua tagihan dala bentuk utang kepada perorangan badan usaha
atau pihak tertagih lainnya. Prosesnya di mulai dari pengambilan keputusan
untuk memberikan kredit kepada pelanggan, melakukan pengiriman barang,
penagihan dan akhirnya menerima pembayaran.
1.2 Rumusan masalah
1. Mengidentifikasi pos-pos yang termasuk kas.
2. Mengidikasikan bagaimana kas dan pos-pos yang berhubungan di laporkan.
3. Menidenifisikan piutang dan mengidentifikasi jenis piutang yang berbeda.
4. Menjelaskan masalah akuntasi yang berhubungan dengan pengakuan piutang
usaha.
untuk
BAB II
Pembahasan
2.1 Cash
Cash, yaitu aktiva yang paling likuid, merupakan media pertukaran standar
dan dasar pengukuran serta akuntansi untuk pos-pos lainnya. Cash umumnya di
klasifikasikan sebagai aktiva lancer. Agar bisa di laporkan sebagai kas, suatu pos
harus dapat dengan segera di gunakan untuk membayar kewajiban lancer, dan
harus bebas dari setiap restriksi kontraktual yang membatasi pemakainnya dalam
melunasi hutang.
Cash terdiri dari uang logam, uang kertas, dan dana yang tersedia pada
deposito di bank. Instrumen yang dapat di negosiasikan seperti pos wesel, cek
yang di pisahkan, cek kasir, cek pribadi, wesel bank, rekening tabungan juga di
pandan sebagai kas. Dana kas kecil dan uang muka kembalian atau dana
pertukaran di masukan dalam aktiva lancar sebagai kas karena dana ini di
gunakan untuk memenuhi beban operasi berjalan dan melekuidasi kewajiban
lancar.
Piutang adalah klaim uang, barang, atau jasa kepada pelanggan atau pihak-pihak
lainnya. Untuk tujuan pelaporan keuangan, pitang di klasifasikan sebagai piutang
lancar ( jangka pendek ) atau piutang tidak lancar ( jangka panjang ). Piutang
lancar dapat di harapkan akan tertagih dalam satu tahun atau siklus operasi
berjalan, mana yang lebih panjang. Semua piutang selanjutnya di klasifikasikan
sebagai piutang tidak lancar. Piutang selanjutnya di klasifikasikan dalam neraca
baik sebagai piutang dagang atau piutang non dagang.
Piutang dagang adalah jumlah yang terhutang oleh pelanggan untuk
barang dan jasa yang telah di berikan sebagai bagian dari operasi bisnis
normal. Contonya seperti piutang dagang dan wesel tagih.
Piutang usaha adalah janji lisan dari pembeli untuk membayar barang
atau jasa yang di jual. Piutang usaha biasanya dapat di tagih dalam waktu
60-90 hari dan merupakan terbuka ( open accounts ) yang berasal dari
perluasan kredit jangka pendek.
Wesel Tagih adalah janji tertulis untuk membayar sejumlah uang tertentu
pada tanggal tertentu di masa depan. Wesel tagih dapat berasal dari
penjualan, pembiayaan, atau transaksi lainnya. Wesel tagih bisa bersifat
jangka pendek atau jangka panjang.
Piutang non dagang berasal dari berbagai transaksi dan dapat berupa janji
tertulis untuk membayar atau mengirim sesuatu.
Sejumlah contoh piutang non dagang adalah :
1. Uang muka kepada karyawan dan staf.
2. Uang muka kepada anak perusahaan.
3. Deposito untuk menutup kemungkinan kerugian dan kerusakan.
hilang.
Kreditor untuk barang yang di kembalikan, rusak, atau hilang.
Pelanggan untuk barang-barang yang dapat di kembalikan
( krat, container, dan sebagainya).
jumlah tak tertagih yang di pulihkan, dengan penjelasan atau catatan yang
sesuai pada akun pelanggan yang bersangkutan.
2.6 Pengakuan Wesel Tagih
Suatu wesel tagih di dukung oleh promes formal, yaitu janji tertulis untuk
membayar sejumlah uang tertentu pada suatu tanggal di masa depan. Wesel
semacam itu merupakan instrumen yang dapat di negosiasikan yang di
tandatangani oleh pembuat untuk kepentingan yang di bayar atau penerima,
yang mungkin secara legal dan secara cepat bisa menjual nilai waktu dari
uang, namun wesel di klasifikasikan sebagai berbunga dan tanpa bunga. Wesel
berbunga memiliki suku bunga di tetapkan, sementara wesel tanpa bunga
( bunga nol ) memasukkan bunga sebagi bagian dari nominal yang tidak
dinyatakan secara eksplisit. Wesel tagih di pandang sebagai aktiva yang cukup
likuid, meskipun bersifat jangka panjang, karena dapat dengan mudah
dikonversikan menjadi kas.
2.7 Penilain Wesel Tagih
Akun penyisihan wesel tagih yang utama adalah penyisihan untuk wesel tak
tertagih. Perhitungan dan estimasi yang terlibat dalam menilai wesel tagih
jangka pendek dalam mencatat beban piutang tak tertagih serta penyisihan
yang berhubungan sama persis dengan wesel dagang. Baik metode presentase
penjualan maupun metode analisis piutang dapat di gunakan untuk
mengestimasi jumlah piutang tak tertagih.
2.8 Disposisi Piutang Usaha dan Wesel Tagih
Dalam rangka mempercepat penerimaan kas dari piutang, pemilik dapat
mentransfer piutang usaha atau wesel tagih kepada perusahaan lainnya secara
tunai yang kedua pemilik piutang menjual piutang karena memerlukan kas
dan akses terhadap kredit normal tidak tersedia atau sangat mahal. Terakhir
penagihan piutang seringkali memerlukan banyak waktu dan mahal.
Perusahaan kartu kredit seperti Master Card, Visa, American express, Diners
Club, dan lain-lain lalu mengambil alih proses penagihan dan membayar kas
kepada perusahaan penjual..
Transfer piutang kepada pihak ke tiga dapat di lakukan dalam salah satu dari
dua acara berikut :
1. Pinjaman yang dijamin.
Piutang seringkali digunakan sebagai jaminan dalam suatu transaksi
peminjaman. Kreditor meminta debitor manunjuk ( menetapkan ) atau
mengadaikan piutang sebagai jaminan pinjaman tidak di bayar pada saat jatuh
tempo, maka kreditor memiliki hak untuk mengkonversi jaminan itu menjadi
kas yaitu, untuk menagih piutang.
2. Penjualan Piutang
Penjualan piutang semakin sering terjadi dalam beberapa tahun terakhir. Jenis
penjualan yang umum di lakukan adalah penjualan piutang kepada factor.
Factor adalah perusahaan pembiayaan atau bank yang membeli piutang dari
perusahaan untuk mendapatkan imbalan ( fee ) dan kemudian menagih
piutang secara langsung dari pelanggan. Piutang dapat dijual atas dasar tanpa
tanggung renteng atau dengan tanggung renteng.
uang untuk
banyak hal seperti makan siang karyawan, ongkos taksi, perlengkapan kantor
yang kecil dan beban rupa-rupa lainnya. Pemakain cek untuk pembayaran
semacam itu tidaklah praktis, namun pengendalian tertentu terhadap
pembyaran ini juga penting. Metode yang sederhana untuk mendapatkan
pengendalian yang baik, tanpa melanggar aturan pengeluaran cek, adalah
system imprest untuk pengeluaran kas kecil.
2.10.2 Rekonsilasi Saldo Bank
Rekonsilasi bank adalah skedul yang menjelaskan setiap perbedaan antara
antara catatan kas bank dengan catatan kas perusahaan. Jika perbedaan ini
berasal dari transaksi yang belum di catat oleh bank, maka catatan kas
perusahaan di pandang yang benar. Namun jika beberapa bagian dari
perbedaan itu berasal dari pos-pos lain, maka catatan bank atau catatan
perusahaan harus di sesuaikan. Bentuk rekonsilasi terdiri dari dua bagian :
1. Saldo per laporan bank
2. Saldo per buku depositor
Kedua bagian ini berakhir dengan Saldo kas yang tepat yang sama. Saldo
kas yang tepat adalah jumlah yang di laporkan dalam neraca. Ayat jurnal
penyesuaian harus di buat untuk seluruh pos-pos penambahan daan
pengurangan yang muncul dalam Saldo per buku depositor.