Anda di halaman 1dari 13

Pertemuan ke-5 (10/12/08)

Pranata Hukum
A. Deskripsi Pranata hukum
B. Fungsi Pranata hukum
C. Pelembagaan Pranata hukum
D. Kehidupan berKonstitusi
E. Hakikat hukum perundang-undangan
A. Deskripsi Pranata Hukum
Bilamana timbul pranata hukum ?
Thomas Hobbes : Jika dua orang
membutuhkan hal yang sama, tetapi hanya
satu orang yang memperolehnya, maka
mereka akan saling bermusuhan, masing-
masing pihak akan mencoba mengganggu dan
menindas pihak lain untuk mencapai tujuan
demi kelangsungan hidupnya (Johnson, 1966)

Hidup bersama tanpa aturan dpt menjadi


bumerang yg memusnahkan kelangsungan hidup
manusia, shg mulai dikenalah pranata hukum
APA Pengertian hukum? ingat Teori GAJAH
Hukum adl seperangkat aturan, yg mengatur
tingkah laku manusia (social order), dibuat oleh
pejabat yg berwenang yg disertai sanksi

Pranata sosial adl suatu sistem norma utk


mencapai suatu tujuan atau kegiatan yg oleh
masya dipandang penting (Horton & Hunt, 1987).

So, pranata hukum aadl suatu tatanan/pedoman


perilaku kehidupan hukum utk mewujudkan
ketertiban masyarakat (social order).
B. Fungsi Pranata Hukum
Menjalankan Fungsi integrasi (integration)
- dg cara mempertahankan keterpaduan antara
komponen yg beda pendapat/konflik utk
mendorong terbentuknya solidaritas sosial

Teori sibenertika Talcott Parson :


sistem sosial merupakan suatu sinergi
antara berbagai sub sistem sosial
(ekonomi, politik, hukum & budaya)
yang saling interdependensi
Merujuk teori sibernetika, maka :
1.Mempelajari pranata hukum harus dilihat
dalam konteks hubungan dg semua sub
sistem yg ada;
2.Pranata hukum merupakan institusi sosial yg
tdk mungkin otonom, independen dan steril
dari pengaruh sub sistem di luar hukum;
3.Otonomi hukum akan sangat berkurang
terutama saat berhadapn dg sub sistem politik
hukum adlh kristalisasi kompromi politik yg berkuasa
Hukum itu produk politik,
tapi, aturan main politik itu
Social statis: hub politik & hukum
Pengaruh konfigurasi politik thp karakter
produk hukum (Disertasi Moh. Mahfud MD)
Konfigurasi politik  Karakter produk hukum
- Demokratis  Responsif/otonom
- Non demokratis/otoriter  Konservatif, represif

Ciri-ciri demokratis: Ciri-ciri hukum responsif


- Hukum memenuhi kebutuhan
- Peran serta publik; masyarakat;
- Proses pembuatan partisipatif
- dominasi parlemen; - Fungsi hukum sbg instrumen
pelaksana kehendak rakyat
- kebebasan pers. - Interpretasi hukum dilakukan
oleh yudikatif.
C. Pelembagaan Pranata Hukum
1. Legislatif (MPR-DPR), pembuat produk hukum
2. Eksekutif (Presiden-pemerintahan), pelaksana
perUU yg dibantu oleh Kepolisian (POLRI) selaku
institusi yg berwenang melakukan penyidikan;
JAKSA yg melakukan penuntutan
3. Yudikatif (MA-MK) sbglembaga penegak keadilan
Mahkamah Agung (MA) beserta Pengadilan Tinggi
(PT) & Pengadilan Negeri (PN) se-Indonesia
mengadili perkara yg kasuistik;
sedangkan Mahkamah Konstitusi (MK) mengadili
perkara peraturan PerUU
4. Lawyer, pihak yg mewakili klien utk berperkara di
pengadilan, dsb
Mahkamah Konstitusi (MK) sbg pengawal Konstitusi
(The Guardian of Constitution), Pasal 24C UUD NRI 1945
(1)Mahkamah Konstitusi berwenang mengadili pada
tingkat pertama dan terakhir yang putusannya bersifat
final untuk menguji undang-undang terhadap
Undang-Undang Dasar, memutus sengketa
kewenangan lembaga negara yang kewenangannya
diberikan oleh Undang-Undang Dasar, memutus
pembubaran partai politik, dan memutus
perselisihan tentang hasil pemilihan umum. ***)
(2) Mahkamah Konstitusi wajib memberikan putusan
atas pendapat Dewan Perwakilan Rakyat mengenai
dugaan pelanggaran oleh Presiden dan/atau Wakil
Presiden menurut Undang-Undang Dasar. ***)
D. Kehidupan berKonstitusi
Neg Indonesia adlh Neg Demokrasi & Nomokrasi
Pasal 1 ayat (3) UUD NRI 1945 berbunyi, “Negara
Indonesia adalah negara hukum”
Konsekuensinya ada Supremasi Hukum; hukum
sbg panglima dlm perikehidupan bernegara

Hierarki tata urutan perUU sbb:


(1) UUD NRI Th 1945;
(2) UU/PERPPU;
(3) Peraturan Pemerintah (PP);
(4) Peraturan Presiden (PerPres)
(5) Peraturan Daerah (Provinsi,
Kabupaten/Kota & Desa
Konstitusi mrpk hukum dasar yang dijadikan
pegangan dalam penyelenggaraan suatu Negara

Perkembangan Konstitusi Indonesia


1. Undang-Undang Dasar (UUD) 1945
- Masa berlaku 18/8/1945 - 27/12/1949 & 5/7/1959 –

19/10/1999
2. Konstitusi Republik Indonesia Serikat (KRIS) 1949
- Masa berlaku 27/1949 – 17/8/1950
3. Undang-Undang Dasar Sementara (UUDS)1950
- Masa berlaku 17/8/1950 - 5/7/1959
4. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia

Tahun 1945 (UUD NRI 1945),


E. Hakikat hukum perundang-undangan
1. Mrpkn produk kekuasaan tertinggi dari negara
2. Nilai sosial yang diatur mengutamakan golongan
tetentu yang dominan (hasil proses demokrasi)
3. Mrpkn produk proses politik yang sarat dengan
kepentingan politik
4. Merupakan seperangkat pesan (massage) kepada
publik  A law or legal system is a system of
communication (Anttony Allot, 1980)
5. Baru merupakan seperangkat rencana (hukum)
yang belum tentu dapat menjelma menjadi hukum
yang nyata.
Dasar Keberlakuan Undang-Undang
1. Kekuatan berlaku yuridis (juridische geltung)
- Jika prosedure pembuatannya sah dan dibuat
institusi yg berwenang.
2. Kekuatan berlaku sosiologis (soziologische geltung)
a. Jika dapat dipaksakan berlakunya oleh penguasa

(teori kekuasaan)
b. Jika diterima dan diakui oleh warga masyarakat.
(teori pengakuan)
3. Kekuatan berlaku filosofis (filosofische geltung)
- Jika sesuai dengan cita hukum tertinggi
(rechtsidee) sbg nilai positif yang tertinggi.
Ketiga dasar keberlakuan tsb bersifat kumulatif.
Pertemuan ke-6 (17/12/08)

Diskusi tugas / presentasi paper


di depan kelas

Anda mungkin juga menyukai