Anda di halaman 1dari 13

Lembaga Kemasyarakatan

atau
Lembaga Sosial

Evi Agnesia (17.023.63.201.023)


Nur Wiwin (17.023.63.201.009)
Aan I Gusti (17.023.63.201.013)
Alib (17.023.63.201.023)
Pingki Angelita Rais (17.023.63.201.030)
Lembaga Masyarakat
Istilah lembaga kemasyarakatan dalam bahasa
Inggris adalah social institution. Namun social institution
juga diartikan sebagai pranata sosial. Hal ini dikarenakan
mengatur perilaku para anggota masyarakat.
Para ahli seperti Koentjoroningrat, Paul Horton dan
Chester L. Hunt, Peter L. Berger juga mengemukakan
pendapatnya mengenai lembaga kemasyarakatan. Sehingga
kesimpulannya, lembaga masyarakat adalah lembaga yang
dibentuk oleh anggota masyarakat Warga Negara Indonesia
secara sukarela atas dasar kesamaan visi, misi, profesi,
fungsi dan kegiatan untuk berperanserta dalam
pembangunan dalam rangka mencapai tujuan nasional
dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang
berdasarkan Pancasila, yang terdiri dari organisasi
keagamaan, lembaga swadaya masyarakat, organisasi
profesi, organisasi swasta, organisasi sosial, organisasi
politik, media massa, dan bentuk organisasi lainnya.
Tujuan Lembaga Kemasyarakatan
1. Memberikan pedoman kepada anggota
masyarakat, bagaimana mereka harus
bertingkahlaku atau bersikap di dalam
menghadapi masalah-masalah dalam
masyarakat, yang terutama menyangkut
kebutuhan pokok.
2. Menjaga kebutuhan masyarakat yang
bersangkutan
3. Memberikan pegangan kepada masyarakat untuk
mengadakan sistem
pengendalian sosial (social control), artinya,
sistem pengawasan dari masyarakat terhadap
tingkah laku anggota-anggotanya.
Proses Pertumbuhan Lembaga
Kemasyarakatan
Menurut Maclver dan Page, kebiasaan
merupakan perilaku yang diakui dan
diterima oleh masyarakat. Selanjutnya,
dikatakan bahwa apabila kebiasaan
tersebut tidak semata-mata dianggap
sebagai cara perilaku saja. Akan tetapi,
bahkan diterima sebagai norma-norma
pengatur, maka kebiasaan tadi disebutkan
sebagai mores atau tata kelakuan.
Sistem Pengendalian Sosial (Sosial Control)

Pengendalian sosial terutama bertujuan


untuk mencapai keserasian antara
stabilitas dengan perubahan-perubahan
dalam masyarakat. Atau, suatu sistem
pengendalian sosial bertujuan untuk
mencapai keadaan damai melalui
keserasian antara kepastian dengan
keadilan/kesebandingan.
Ciri-ciri Umum Lembaga Kemasyarakatan
Gillin di dalam karyanya yang berhudul General Features of Social
Institution, telah menguraikan beberapa ciri umum lembaga
kemasyarakatan yaitu sebagai berikut :
1. Suatu lembaga kemasyarakatan adalah organisasi pola-pola
pemikiran dan pola-pola perilaku yang terwujud melalui aktivitas-
aktivitas kemasyarakatan dan hasil-hasilnya.
2. Suatu tingkat kekekalan tertentu merupakan ciri dari semua lembaga
kemasyarakatan.
3. Lembaga kemasyarakatan mempunyai satu atau beberapa tujuan
tertentu. Mungkin tujuan-tujuan tersebut tidak sesuai atau sejalan
dengan fungsi lembaga yang bersangkutan apabila dipandang dari
sudut kebudayaan secara keseluruhan.
4. Lembaga kemasyarakatan mempunyai alat-alat perlengkapan yang
dipergunakan untuk mencapai tujuan lembaga bersangkutan.
5. Lambang-lambang biasanya juga merupakan ciri khas lembaga
kemasyarakatan.
6. Suatu lembaga kemasyarakatan mempunyai tradisi tertulis ataupun
yang tak tertulis, yang merumuskan tujuannya, tata tertib yang
berlaku, dan lain-lain.
Tipe Lembaga Kemasyarakatan
Tipe-tipe lembaga kemasyarakatan dapat diklasifikasikan
dari berbagai sudut. Menurut Gillin dan Gillin :
1. Dari sudut perkembangannya :
a. Crescive Institutions Bahan Ajar Pengantar Sosiologi
Gumgum Gumilar, S.Sos., M.Si./ Program Studi
Ilmu Komunikasi Unikom Lembaga-lembaga yang secara
tidak sengaja tumbuh dari adat-istiadat masyarakat. Contoh
: hak milik, perkawinan, agama, dsb.
b. Enacted Institution
Dengan sengaja dibentuk untuk memenuhi tujuan
tertentu, misalnya lembaga utang-piutang, lembaga
perdagangan, dan lembaga-lembaga pendidikan, yang
kesemuanya berakar pada kebiasaan-kebiasaan masyarakat.
Tipe Lembaga Kemasyarakatan
2. Dari sudut sistem nilai-nilai yang diterima
masyarakat:
a. Basic Institutions
Lembaga kemasyarakatan yang sangat
penting untuk memelihara dan
mempertahankan tata tertib dalam
masyarakat. Dalam masyarakat Indonesia,
misalnya keluarga, sekolah-sekolah, segara,
dsb.
b. Subsidiary Institutions
Dianggap kurang penting. Misalnya
kegiatan-kegiatan untuk rekreasi.
Tipe Lembaga Kemasyarakatan

3. Dari sudut penerimaan masyarakat:


a. Approved-Socially Sanctioned Institutions
Lembaga-lembaga yang diterima
masyarakat, seperti sekolah, lembaga
perdagangan, dsb.
b. Unsanctioned Institutions
Lembaga-lembaga yang ditolak
masyarakat, walau masyarakat kadang-kadang
tidak berhasil memberantasnya. Misalnya
kelompok penjahat, pemeras pencoleng, dsb.
Tipe Lembaga Kemasyarakatan
4. Dari sudut penyebarannya :
a. General Institutions
Contoh : Agama merupakan suatu General Institutions, karena
dikenal oleh hampir semua masyarakat dunia.
b. Restricted Institutions
Agama Islam, Katolik, Protestan, Budha, dan Hindu, merupakan
Restricted Institutions, karena dianut oleh masyarakat tertentu di dunia ini.
5. Dari sudut fungsinya :
a. Operative Institutions Bahan Ajar Pengantar Sosiologi
Gumgum Gumilar, S.Sos., M.Si./ Program Studi Ilmu Komunikasi
Unikom Berfungsi sebagai lembaga yang menghimpun pola-pola atau tata
cara yang diperlukan untuk mencapai tujuan lembaga yang bersangkutan.
b. Restricted Regulative
Bertujuan untuk mengawasi adat-istiadat atau tata kelakukan
yang tidak menjadi bagian mutlak lembaga itu sendiri.
Bentuk-bentuk Umum Lembaga Kemasyarakatan
Namun untuk menentukan lembaga–lembaga
kemasyarakatan yang pokok, sekurangnya setiap masyarakat
memiliki delapan buah lembaga kemasyakatan berdasarkan
fungsi untuk memenuhi keperluan hidupnya, yaitu yang
menyangkut lembaga :
1. Kekerabatan yang disebut juga sebagai kinship
institutions, antara lain mencakup lembaga
perkawinan, tolong menolong antar kerabat,
pengasuhan anak, sopan santun pergaulan antar
kerabat, dan lain-lain,
2. Ekonomi (produksi, mengumpulkan dan
mendistribusikan hasil produksi, dan lain-lain), antara
lain mencakup pertanian, peternakan, berburu,
industri, perbankan, koperasi, dan sebagainya,
3. Pendidikan, yaitu yang menyangkut pengasuhan anak,
berbagai jenjang pendidikan, pemberantasan buta
huruf, perpustakaan umum, pers, dan sebagainya,
Bentuk-bentuk Umum Lembaga Kemasyarakatan
4. Ilmu pengetahuan, meliputi pendidikan,
penelitian, metodologi ilmiah, dan sebagainya,
5. Keindahan dan rekreasi, menyangkut berbagai
cabang kesenian, olah raga, kesusateraan, dan
sebagainya,
6. Agama, menyangkut peribadatan, upacara,
semedi, penyiaran agama, doa, kenduri, ilmu
gaib, ilmu dukun, dan sebagainya,
7. Kekuasaan, menyangkut pemerintahan,
kepartaian, demokrasi, ketentaraan dan
sebagainya,
8. Kesehatan atau kenyamanan, menyangkut
kecantikan dan kesehatan, kedokteran,
pengobatan tradisional, dan sebagainya.
SEKIAN

Anda mungkin juga menyukai