Anda di halaman 1dari 8

EKOLOGI PEMERINTAHAN

TERHADAP TERCIPTANYA PEMERINTAHAN


YANG BAIK DAN BENAR
(GOVERNMENT ECOLOGY AGAINST THE GOVTOR OF GOOD GOVERNMENT)

NUR ASDIANTI DAENG MACORA


(NPM. 162041694)
Sekolah Tinggi Ilmu Pemerintahan – Abdi Negara
Jl. Raya Lenteng Agung No. 37 A, Jagakarsa, Jakarta Selatan
Pos-email : nurasdianti.daengmacora@yahoo.co.id;asdiantidaengmacora@gmail.com

Abstract
In ecology, surely not only one or two indicators are bound variables that make ecology
continue to be a cycle or system, but many indicators include good governance. A good
governance relationship involving all parties within a country becomes a unifier and has a
significant influence on various policies legalized by the government, thus making the role of
good governance a crucial dimension in shaping harmonious system interactions in the
ecology of Indonesian government.

Keywords : ecological governance, good governace

Abstrak
Dalam ekologi, pastilah tidak hanya satu atau dua indikator yang menjadi variabel terikat
yang membuat ekologi terus menjadi sebuah siklus atau sistem, melainkan banyak indikator
antara lain good governance. Hubungan good governance yang melibatkan semua pihak
dalam sebuah negara, menjadi pemersatu dan memiliki pengaruh yang cukup signifikan
terhadap berbagai kebijkan yang dilegalkan oleh pemerintah, sehingga membuat peran good
governance menjadi salah satu dimensi krusial dalam membentuk interaksi sistem yang
harmonis dalam ekologi pemerintahan Indonesia.
Kata kunci : ekologi pemerintahan, good governance (pemerintahan yang baik/benar)

1. PENDAHULUAN
Ekologi pemerintahan merupakan bagian terpenting dari sebuah kehidupan
pemerintah karena menentukan kualitas maupun kuantitas pemerintah itu sendiri dalam
menjalankan pemerintahan. Ekologi pemerintahan dibagi atas dua lingkungan, yakni
lingkungan fisik (tri gatra) dan lingkungan social (panca gatra). Lingkungan fisik dan
lingkungan sosial ini sangat berpengaruh terhadap perwujudan good gorvernance suatu
negara. Mewujudkan konsep good governance dapat dilakukan dengan mencapai
keadaan yang baik dan sinergi antara pemerintah, sektor swasta dan masyarakat sipil
dalam pengelolaan sumber-sumber alam, sosial, lingkungan dan ekonomi.
Melalui paper ini saya akan mengkaji mengenai pengaruh ekologi pemerintahan
terhadap perwujudan good governance di Indonesia. Di Indonesia terdapat dinamika di
lingkungan pemerintahannya. Dinamika di lingkungan pemerintahan merupakan gerakan
dari segala bentuk aktifititas, yang ada di dalam lingkungan pemerintahan itu sendiri.
Aktifitas dapat berbentuk fisik maupun non fisik. Didasarkan pada hal tersebut, kemudian
menjadi penting bagi kita untuk mengetahui seberapa besar pengaruh ekologi
pemerintahan dalam mewujudkan good governance.

2. PEMBAHASAN
a. Pengertian Ekologi Pemerintahan

Ekologi Pemerintahan, terdiri dari dua suku kata, yaitu Ekologi dan Pemerintahan.
Ekologi adalah suatu kajian yang berhubungan dengan antarrelasi antara organisme
dengan lingkungan, dasar empirisnya terletak pada hasil penelitian bahwa organisme
yang hidup itu bervariasi menurut lingkungannya.

Ekologi berasal dari bahasa Yunani kuno, secara etimologis kata tersebut berasal
dari kata Oikos yang artinya rumah dan logos adalah ilmu. Prinsip ekologi dapat diartikan
bahwa pemerintahan sebagai organisme yang mempunyai hubungan pengaruh timbal
balik dengan lingkungan hidupnya. Sedangkan Pemerintahan berarti suatu aktifitas,
proses, dan institusi yang terbentuk atas dasar kesepakatan Warga Negara yang
merupakan pencerminan dari harapan, kebutuhan dan keinginan Warga Negara untuk
mewujudkan kehidupan secara tertib, nyaman dan sejahtera atau lebih sederhananya
Pemerintahan merupakan suatu bentuk dinamis atau kegiatan yang dilakukan oleh
Pemerintah.

Ekologi pemerintahan itu sendiri barulah dikenal pada tahun 1980 – an. Ekologi
pemerintahan merupakan suatu cabang ilmu pemerintahan yang mempelajari adanya
suatu proses saling mempengaruhi sebagai akibat adanya hubungan normatif secara total
dan timbal balik antara pemerintah dengan lembaga – lembaga Negara, masyarakat,
lingkungan fisik dan lingkungan sosial dimana pemerintahan itu berada, baik secara
vertikal maupun horizontal. Ekologi pemerintahan dibagi atas dua lingkungan, yakni
lingkungan fisik ( tri gatra ) dan lingkungan sosial ( panca gatra ). Lingkungan fisik ( tri
gatra ). Lingkungan fisik yaitu lingkungan alam bersama tumbuhan dan hewan yang ada
di suatu wilayah Negara, termasuk manusia sebagai salah satu faktor yang selalu
berproses dengan lingkungannya.

b. Konsep Good Governance

Menurut bahasa Good Governance diartikan dengan “pemerintahan yang baik”.


Sedangkan menurut istilah Good Governance adalah suatu kesepakatan menyangkut
pengaturan negara yang diciptakan bersama oleh pemerintah, masyarakat madani (civil
society) dan sektor swasta. Kesepakatan tersebut mencakup keseluruhan bentuk
mekanisme, kepentingan, menggunakan hak hukum, memenuhi kewajiban, dan
menjembatani perbedaan diantara mereka.
Konsep good governance menggambarkan bahwa sistem pemerintahan yang baik
menekankan kepada kesepakatan pengaturan negara yang diciptakan bersama pemerintah,
lembaga-lembaga negara yang baik di tingkat pusat maupun daerah, sektor swasta,
masyarakat madani. Dengan demikian Good governance dikategorikan pemerintahan
yang baik, dalam standar proses dan maupun hasil-hasilnya, semua unsur pemerintahan
bisa bergerak secara sinergis, tidak saling berbenturan, memperoleh dukungan dar rakyat
dan terlepas dari gerakan - gerakan anarkis yang dapat menghambat proses pembangunan.

Istilah governance sebenarnya bukan sesuatu hal baru. Istilah tersebut sudah ada
sejak lama seumur dengan mulainya peradaban manusia. Governance dapat dipakai
dalam berbagai konteks seperti corporate governance, international governance, national
governance, dan local governance. Tata pemerintahan menyangkut cara - cara yang
disetujui bersama dalam mengatur pemerintahan dan kesepakatan yang dicapai antara
individu, masyarakat madani, lembaga-lembaga masyarakat, dan pihak swasta. Prinsip -
prinsip dari kepemerintahan yang baik / good governance sebetulnya berlaku dan
semestinya diterapkan bagi kehidupan internasional, nasional,provinsi, lokal, maupun
pribadi.

c. Pengaruh Ekologi Pemerintahan terhadap Perwujudan Good Governance

Pengaruh ekologi pemerintahan terhadap perwujudan Good Governance dapat


dilihat dari lingkungan fisik (tri gatra) dan lingkungan social (panca gatra). Lingkungan
fisik (tri gatra) dapat dikelompokkan menjadi tiga yaitu kondisi geografis , sumber daya
alam, dan penduduk sedangkan lingkungan sosial dikelompokan menjadi lima yaitu
ideologi, politik, sosial budaya, ekonomi, dan hankam.

 Lingkungan Fisik (tri gatra)

Lingkungan fisik dapat di kelompokan kedalam tiga kelompok yaitu


lingkungan geografis, sumber daya alam dan penduduk yang berpengaruh
terhadap perwujudan good governance di Indonesia.

1) Kondisi Geografis

Pengaruh kondisi geografis terhadap perwujudan good governance


dapat dilihat dari letak geografis Indonesia yang sangat strategis ikut
membentuk Indonesia sebagai salah satu Negara potensial di dunia. Letak
strategis geografis terlihat pada posisi silang indonesia yang menguasai
perdagangan, lalu lintas laut, darat dan udara serta daya tarik kepariwisataan.
Dengan kenyataan tersebut, Indonesia berpotensi sebagai negara dengan
ekonomi yang besar sebab Negara berkembang dan Negara industri
menjadikan Indonesia sebagai titik industri mereka. Letak geografis
merupakan salah satu determinan yang menentukan masa depan dari suatu
negara dalam melakukan hubungan internasional. Meski untuk sementara
waktu sedang diacuhkan, kondisi geografis suatu negara akan menentukan
peristiwa - peristiwa yang memiliki pengaruh secara global.
Banyak keuntungan letak geografis Indonesia yang dapat berpengaruh
terhadap tercapainya good governance misalnnya saja dalam bidang politik
yaitu : Memudahkan dalam melakukan kesepakatan dan kerjasama dengan
negara lain, dengan kedudukan Negara yang startegis, Indonesia memiliki
kondisi politik yang stabil dan kompetitif , dan Indonesia dapat menjadi
pemeran utama dalam kebijakan politik internasional.

2) Sumber Daya Alam

Pengaruh keadaan sumber daya alam terhadap perwujudan good


governance nampak pada usaha - usaha untuk memanfaatkan sumber - sumber
alam tadi bagi pemenuhan kebutuhan masyarakat. Tanah yang subur perlu di
budidayakan baik untuk bercocok tanam/swasembada pangan dan hutan
tanaman industri, maupun untuk aquakultur (perikanan darat) dalam
pembinaan Departemen Kelautan dan Maritim. Lautan yang mengandung
kekayaan laut yang bermacam-macam, misalnya mutiara, ikan hias dibawah
permukaan laut dan wisata laut, ikan kebutuhan eksport, kerang dan
sebagainya perlu dibudidayakan sehingga memberikan manfaat yang lebih
besar bagi penduduk. Untuk keperluan ini telah terbentuk seperangkat
Administrasi Negara yang terhimpun dalam Departemen Pertanian,
Departmen Kelautan dan Maritim, Kementerian Pariwisata dengan komponen
- komponennya.

Namun banyak permasalah terhadap pengelolaan sumber daya alam di


Indonesia. Permasalahan yang timbul dari pengelolaan sumber daya alam yang
terjadi di Indonesia diantaranya adalah terus menurunnya kondisi hutan
Indonesia. Hutan merupakan salah satu sumber daya yang penting, tidak hanya
dalam menunjang perekonomian nasional tetapi juga dalam menjaga daya
dukung lingkungan terhadap keseimbangan ekosistem dunia. Secara geografis
kita bisa lihat bahwa Negara Indonesia adalah Negara yang memiliki hutan
yang sangat luas.

3) Penduduk

Pengaruh penduduk terhadap perwujudan good governance dapat


dilihat dari jumlah penduduknya. Jumlah penduduk adalah salah satu
indikator penting dalam suatu Negara. Para ahli ekonomi klasik yang di
pelopori Adam smith bahkan menganggap bahwa jumlah penduduk
merupakan input yang potensial yang dapat digunakan sebagai faktor produksi
untuk meningkatkan produksi suatu rumah tangga perusahaan. Semakin
banyak penduduk maka semakin banyak pula tenaga kerja yang dapat
digunakan. Oleh karena jumlah penduduk terus bertambah, maka banyak yang
harus dicanangkan untuk mengatasi keadaan jumlah penduduk yang semakin
bertambah. Pertumbuhan penduduk yang semakin cepat tersebut,
mengundang banyak masalah. Tetapi ini tidak berarti pada zaman dahulu
masalah kependudukan tidak ada. Sejalan dengan perkembangan penduduk
dunia, Indonesia juga sebagai negara berkembang yang tidak terlepas dari
pertambahan penduduk yang cepat.

 Lingkungan Sosial (panca gatra)

Lingkungan sosial pemerintahan ialah semua aspek kehidupan manusia


sebagai homo sosial, sebagai homo politicon, homo economic dan homo sapiens
di dalam kehidupan bernegara. Lingkungan sosial dikelompokkan menjadi lima
kelompok yaitu ideologi, politik, soaial budaya, ekonomi, dan hamkan

1) Ideologi

Ideologi merupakan salah satu hal yang digolongkan ke dalam


lingkungan sosial pemerintahan. Ideologi dalam suatu Negara tentu memberi
pengaruh terhadap perwujudan good governance suatu Negara. Sistem
pemerintahan di Indonesia yang sangat mendapat pengaruh dari ideologi
Pancasila yang dianut dan diterapkan di dalamnya. Dengan Pancasila yang
menjadi ideologi yang dianut dan berlaku diseluruh wilayah Indonesia, maka
seluruh aktivitas pemerintahan yang berlaku pun bertumpu pada Pancasila
yang menjadi dasar Negara. Sejumlah kebijakan dan pelaksanaannya pun tidak
boleh bertentangan dengan nilai – nilai yang diakui dan dijunjung tinggi di
dalamnya. Tentu corak pemerintahan yang berlaku di Indonesia yang
berlandaskan ideologi Pancasila berbeda dengan corak pemerintahan yang
berlaku di Amerika yang menganut sistem Liberal, serta di China yang lebih
ke Sosialis – Komunis.

2) Politik

Sistem politik yang dianut oleh suatu Negara tentu sangat


mempengaruhi dalam perwujudan good governance. Kita lihat saja sistem
perpolitikan di Indonesia yang menganut sistem kepartaian dengan multi
partai. Kehadiran partai – partai yang semakin menjamur saat ini tentu
mengambil pengaruh yang sangat besar bagi kehidupan pemerintahan yang
ada. Kebijakan yang dikeluarkan kemudian selalu lahir dari pertarungan
pertentangan kepentingan antar parpol yang ada,. Sehingga parpol yang
kemudian “menang” dalam pertarungan tersebut dapat mengambil pengaruh
yang paling besar dalam pengeluaran kebijakan dan mendapat kesempatan
yang sebesar - besarnya untuk mengakomodasi kepentingan parpol yang
memboncenginya.

3) Sosial Budaya

Sosial budaya juga termasuk dalam lingkungan sosial pemerintahan


memberikan impact terhadap perwujudan good governance. Kondisi budaya
suatu Negara kemudian akan sangat nampak dari corak pemerintahannya.
Misalnya saja di Indonesia, dengan sosial budaya yang multikulural akibat
dari kondisi geografis yang terpisah - pisah berbentuk kepulauan sangat
berpengaruh pada bentuk Negaranya, yakni Negara kesatuan. Kemudian
dengan masyarakat yang plural mengenai agama, semuanya sangat
berpengaruh pada iklim pemerintahannya yang menjunjung tinggi sikap
toleransi yang kemudian memunculkan semboyan “Bhinneka Tunggal Ika”.
Lebih jauh lagi pengaruh kemajemukan budaya tersebut dalam kehidupan
pemerintahan kita, yaitu dengan penerapan sistem pemerintahan daerah yang
otonom, dengan harapan masing - masing daerah dapat mengembangkan
segala potensi yang dimilikinya. Dengan penerapan asas desentralisasi
tersebut, diharapkan seluruh daerah memiliki daya saing tinggi yang sifatnya
sehat untuk terus menggali potensinya agar lebih maju, namun tetap dalam
kerangka NKRI.

4) Ekonomi

Pengaruh ekologi pemerintahan terhadap perwujudan good governance


sangatlah besar, karena ekonomi mempengaruhi suatu kebijakan pemerintah
yang berusaha peningkatkan taraf ekonomi suatu negara. Kadangkala
pemfokusan perhatian pada kebijakan pemerintah mengenai peningkatan taraf
ekonomi suatu Negara menyebabkan kehidupan ekologisnya terlupakan.
Padahal hal yang mungkin tidak diingat bahwa betapapun kemajuan suatu
Negara dalam bidang ekonominya, tentu tidak ada nilainya jika sisi
ekologinya rusak akibat eksploitasi besar – besaran dilakukan. Di Indonesia,
akibat sistem pemerintahan yang otonom pada tiap daerah menyebabkan
lahirnya bermacam – macam masalah terkait ekologi yang apabila dianalisis
lebih dalam masalah tersebut ternyata berangkat dari ekonomi. Bagaimana
PAD tiap daerah kemudian dijadikan “ajang parsaingan” bagi daerah - daerah,
sehingga tak ayal pengerukan kekayaan daerah dilakukan sebagaimana
mungkin asalkan PAD nya tinggi. Hal tersebut tentu sangat miris
kedengarannya, dan lebih miris lagi pada saat kabar bencana yang terjadi
disejumlah daerah itu terjadi. Kemudian, muncul pula masalah lain dalam
bidang yang serupa, kondisi / jumlah penduduk yang sangat besar yang tidak
ditunjang dengan kebijakan berupa penyediaan lapangan kerja,sehingga
menyebabkan tingginya angka pengangguran dan kriminalitas, sementara
sebagian besar aparat pemerintahnya sibuk melakukan korupsi “berjamaah”.
Semua ini berangkat dari kebijakan ekonomi yang tidak seimbang, yang
dimana kebijakan – kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah tidak bersifat
holistik pertimbangannya dalam melihat potensi dan masalah - masalah lain
yang mungkin atau telah hadir selain masalah ekonomi yang terus menerus
menjadi fokusnya. Maka dalam hal ini, tentu sangat dibutuhkan kejelian
pemerintah dalam mencari solusi atas masalah - masalah ekonomi yang
berskala kenegaraan di atas agar dapat teratasi dengan bijak.
5) Hankam ( pertahanan dan keamanan)

Bidang hankam merupakan bidang yang memiliki pengaruh terhadap


perwujudan good governance. Salah satu syarat suatu Negara dapat dikatakan
Negara apabila memiliki wilayah. Hal ini kemudian tentu menjadi perhatian
oleh pemerintah untuk memperkuat pertahanan keamanan untuk menjaga
kedulatan negaranya. Apabila kita tarik konsep ideal tersebut pada kondisi
Indonesia kekinian, maka dapat kita lihat kesenjangan - kesenjangan bidang
hankam Indonesia. Dengan kondisi ekologis yang terpisah pulau antar pulau
oleh perairan, maka seharusnya kebijakan pemerintahan terkait hankam
tersebut lebih mendapat perhatian lagi. Sementara pada saat ini, masalah klaim
mengklaim wilayah masih saja terjadi sebagai cerminan masih sangat

3. PENUTUP
Kesimpulan :

Ekologi pemerintahan merupakan suatu cabang ilmu pemerintahan yang


mempelajari adanya suatu proses saling mempengaruhi sebagai akibat adanya
hubungan normative secara total dan timbal balik antara pemerintah dengan lembaga
– lembaga Negara, masyarakat, lingkungan fisik dan lingkungan social dimana
pemerintahan itu berada, baik secara vertical maupun horizontal. Ekologi
pemerintahan dibagi atas dua lingkungan, yakni lingkungan fisik (tri gatra) dan
lingkungan social (panca gatra). Mewujudkan konsep good governance dapat
dilakukan dengan mencapai keadaan yang baik dan sinergi antara pemerintah, sektor
swasta dan masyarakat sipil dalam pengelolaan sumber-sumber alam, sosial,
lingkungan dan ekonomi.

Pengaruh ekologi pemerintahan terhadap perwujudan Good Governance dapat


dilihat dari lingkungan fisik (tri gatra) dan lingkungan social (panca gatra).
Lingkungan fisik (tri gatra) dapat dikelompokkan menjadi tiga yaitu kondisi geografis
, sumber daya alam, dan penduduk sedangkan lingkungan social dikelompokan
menjadi lima yaitu ideology, politik, social budaya, ekonomi, dan hankam.
DAFTAR PUSTAKA
Awang, Azam, dkk.,Ekologi Pemerintahan, Alaf Riau, Pekanbaru, 2012.
Dwiyanto, Agus. Mewujudkan Good Governance Melalui Pelayanan Publik.
Yogyakarta:Gajahmada Universiti Press.
Manik, K.E.S. Pengelolaan Lingkungan Hidup, Djambatan, Jakarta, 2007.
M. Husein, Harun, Lingkungan Hidup, Masalah-masalah Pengelolaan dan Penegakan

Hukumnya, Bumi aksara, Jakarta, 1993

Syafiie. Inu. Kencana. Ilmu Pemerintahan. Bumi Aksara. Jakarta 2013


Prasetijo.2009 .Good Governance dan Pembangunan Berkelanjutan dalam
http://prasetijo.wordpress.com.
Artikel, Jurnal, Makalah, Daring
http://www.ziddu.com/download/15476855/tugassfinallekopem.docx.html
Dolophttp://www.kakdolop.com/2015/09/pengertian-aspek-dan-prinsip-prinsip.html
http://jurnalpolitik.uinsby.ac.id/index.php/jurnalpolitik/article/view/57/56
http://pengertiandefinisi.com/pengertian-ekologi-prinsip-ekologi-dan-tiga-aspek-utama-
ekologi/
http://fungsi.web.id/2015/06/pengertian-dan-prinsip-prinsip-ekologi.html
http://www.slideshare.net/lovebfmv/good-governance-sebagai-faktor-ekologi-pemerintahan
etd.repository.ugm.ac.id/index.php?mod=penelitian_detail&sub=PenelitianDetail&act=view
&typ=html&buku
http://www.kemendagri.go.id/article/2014/06/12/perkembangan-paradigma-good-governance
http://banten.bkkbn.go.id/Lists/Artikel/DispForm.aspx?ID=36&ContentTypeId=0x01003DC
ABABC04B7084595DA364423DE7897
http://www.unescap.org/sites/default/files/good-governance.pdf

Anda mungkin juga menyukai