Anda di halaman 1dari 15

Perkembangan Ekologi Administrasi Negara Indonesia dan Pengaruh

Ideologi Pancasila Terhadap Adminitsrasi Negara Yang Dilihat Dari Ekologi


Administrasi

Salisa Alfi Nasution, Witi Asriana, Wulan Amriani


Administrasi negara, Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau, Pekanbaru
wulanamriani15@gmail.com

ABSTRAK
Administrasi sebagai ilmu mempunyai sifat umum dan universal dalam arti memiliki
unsur-unsur yang sama, dimanapun dan kapanpun ilmu administrasi dimaksud diterapkan.
Namun, dalam kenyataannya dijumpai berbagai macam variasi dari gejala-gejala administrasi
yang terdapat dalam beberapa kelompok masyarakat dari suatu bangsa atau diantara berbagai
bangsa di dunia termasuk diindonesia. Di dunia ini kita jumpai sekian banyak sistem administrasi,
khususnya administrasi negara yang hampir sama dengan banyaknya dengan negara atau bangsa
yang ada, bahkan, dalam satu sistem administrasi suatu kelompok masyarakat tertentu atau dari
suatu bagian wilayah negara tertentu. Tampaknya disini terdapat suatu hubungan pengaruh antara
administrasi (negara) atau administrasi dari suatu bagian wilayah negara (administrasi daerah)
dengan lingkungan sekitarnya, baik lingkungan fisik maupun lingkungan masyarakat. Para ahli
mulai tertarik untuk mempelajari hal tersebut dengan meminjam dalil metode dan pendekatan
dari ilmu kehidupan (biologi) yaitu ekologi.

Kata Kunci : Ekologi, Ideologi Pancasila, Administrasi negara.

ABSTRACT
Administration as a science has a general and universal nature in the sense that it has the same
elements, wherever and whenever administrative science is applied. However, in reality there are
various kinds of administrative phenomena that exist in several groups of people of a nation or
between various nations in the world, including Indonesia. In this world we encounter many
administrative systems, especially state administration which is almost equal to the number of
countries or nations that exist, even in one administrative system of a group of people or a certain
part of the country's territory. It seems that here there is a relationship of influence between the
administration (state) or the administration of part of the country's territory (local government)
with the surrounding environment, both the physical environment and the community environment.
Experts became interested in studying this by borrowing the postulates of methods and approaches
from the life sciences (biology), namely ecology.

Keywords: Ecology, Pancasila ideology, State Administration.


PENDAHULUAN
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya hubungan yang memiliki pengaruh antara
administrasi (negara) atau administrasi dari suatu bagian wilayah negara (administrasi daerah)
dengan lingkungan sekitarnya, baik lingkungan fisik maupun lingkungan masyarakat. Para ahli
mulai tertarik untuk mempelajari hal tersebut dengan meminjam dalil metode dan pendekatan dari
ilmu kehidupan (biologi) yaitu ekologi, yang mempelajari hubungan pengaruh yang bersifat timbal
balik antara alam sekitar dan organisme hidup. Ekologi tidak dapat dipisahkan dari
perkembangan administrasi publik di seluruh Negara yang sedang berkembang dan salah
satunya adalah Indonesia. Ekologi administrasi negara atau yang dapat dikatakan sebagai
faktor lingkungan dalam pelaksanaan administrasi negara khususnya yang berhubungan dengan
pelayanan publik. Hal ini dapat dikatakan demikian karena tujuan dari Administrasi Negara
adalah pelayanan publik yang sebaik-baiknya. Ekologi yang senantiasa ada dalam administrasi
negara khususnya pada pemerintahan daerah antara lain Politik, Ekonomi, Budaya, Teknologi,
Hukum, Agama, dan Pertahanan Keamanan. Adapun fungsi negara yang terdapat dalam UUD
1945 alinea ke 4 yakni sebagai berikut, Keamanan, Kesejahteraan, Pendidikan, Perdamaian dan
Relasi. Ekologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik antara makhluk hidup
dan lingkungannya.
Dengan demikian, ekologi merupakan disiplin baru dari biologi yang merupakan
mata rantai fisik dan proses biologi serta bentuk bentuk yang menjembatani antara ilmu alam
dan ilmu sosial. Ekologi juga merupakan cabang ilmu yang mendasari ilmu ilmu yang
berkembang dan selalu berkaitan dengan kehidupan sehari hari, terutama dengan lingkungan.
Oleh karena itu, ekologi dijadikan sebagai dasar pengetahuan lingkungan. Sejak tahun 1999
dimana mulai munculnya gerakan reformasi yang menekankan pada persoalan pelayanan. Untuk
mewujudkan hal tersebut, maka diterbitkan Presiden RI.(2014). Undang Undang No 32
Tahun 2004 dan selanjutnya diubah menjadi Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014.
Presiden RI, 30 September. Dengan demikian pelaksanaan administrasi negara ditingkat daerah
seyogyanya selalu didasarkan pada peraturan perundangan yang berlaku dan disesuaikan
dengan lingkungan Pemerintah Daerah yang bersangkutan. Hal ini perlu mendapat perhatian
karena pelaksanaan Administrasi Pemerintahan daerah yang merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dengan Administrasi Publik, di mana faktor ekologis atau lingkungan selalu
memengaruhi pelaksanaan pemerintahan didaerah khususnya yang berhubungan dengan
pemberian pelayanan kepada masyarakat.
Dalam pelaksanaan Administrasi negara khususnya dalam hubungannya dengan
Administrasi Pemerintahan di Daerah, sangat dipengaruhi oleh faktor ekologis atau faktor
lingkungan. Faktor lingkungan dalam pelaksanaan administrasi negara di tingkat pemerintahan
daerah dapat memperlancar atau menghambat proses atau kegiatan Administrasi negara dalam
hubungannya dengan pemberian pelayanan kepada masyarakat. Faktor lingkungan yang
berpengaruh dalam pelaksanaan Administrasi negara di Lingkungan Pemertintahan Daerah adalah
sebagai berikut: faktor sosial budaya, agama, ekonomi, politik, hukum dan pertahanan keamanan.
Administrasi negara dalam konteks Administrasi Pemerintahan Daerah juga dapat memengaruhi
lingkungannya melalui kegiatan pembinaan, pengelolaan, dan memproses kelangsungan
pemerintahan didaerah agar sesuai dengan tujuan yang ditetapkan.
Dalam pelaksanaan Administrasi negara khususnya dalam hubungannya dengan
Administrasi Pemerintahan Daerah sangat dipengaruhi oleh faktor ekologis atau faktor
lingkungan. Faktor lingkungan dalam pelaksanaan administrasi negara di tingkat pemerintahan
daerah dapat memperlancar atau bahkan menghambat kegiatan administrasi negara. Faktor
lingkungan yang sangat berpengaruh dalam pelaksanaan Administrasi negara di Lingkungan
Pemerintahan Daerah adalah faktor sosial budaya, ekonomi, agama, politik, hukum, dan
pertahanan keamanan. Dapat di ambil kesimpulan bahwa administrasi adalah seluruh kegiatan
yang dilakukan melalui kerja sama dalam suatu organisasi berdasarkan rencana yang telah
ditetapkan untuk mencapai tujuan.

METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan metode evaluasi terhadap kinerja ekologi, yang mana metode
ini penting untuk dilakukan, karena tanpa evaluasi tidak akan diketahui sampai sejauhmana
organisasi tersebut telah efektif melakukan perubahan menuju organisasi berkinerja tinggi. Kami
menggunakan metode evaluasi ini bertujuan untuk: 1.)Ekologi memiliki hubungan dan pengaruh
yang besar terhadap ekologi administrasi ; 2.)Fungsi dan pengaruh tersebut diidentifikasi dan
ditetapkan dengan baik agar dapat dimengerti; 3.)Fungsi dan pengaruh ekologi tersebut sedikit saja
agar mudah dikelola; 4.)Ada konsensus untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut.; 5.) Kemajuan
tumbuh dan berkembangnya ekologi tersebut kearah pencapaian tujuan yang lebih baik tersebut
dapat diukur.
HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Pengertian Ekologi Administrasi Negara
Kata ekologi pertama kali di perkenalkan oleh Ernest Hackel, seorang biologis Jerman pada
tahun 1869. Kata Ekologi terdiri dari kata Oikos dan Logos, Oikos = Rumah atau tempat tinggal,
sedangkan Logos = telaah atau studi. Jadi Ekologi adalah ilmu tentang rumah atau tempat tinggal
mahluk, biasanya ekologi didefinisikan sebagai berikut: “Ilmu yang mempelajari hubungan timbal
balik antara mahluk hidup dengan lingkungan” (Soejiran Dkk-Pengantar Ekologi). Ilmu tentang
ekologi jauh lebih luas bila dibandingkan dengan ilmu tentang ekonomi karena ekologi
mengondisikan bagaimana lingkungan diinvetarisasi dan dijinakkan, serta bagaimana pengaruh
lingkungan terhadap sesuatu. Berikut beberapa pendapat yang memberikan pendefinisian tentang
ekologi, yaitu sebagai berikut.
 Menurut Edward S. Rogers dalam bukunya Human Ecology and Healt an introduction for
administration (1940) : ekologi adalah pelajaran tentang makhluk hidup dengan lingkungan
sekitar mereka.
 Menurut J.W. Bews dalam bukunya Human Ecology (1935) dikatakan bahwa: ekologi
berasal dari Bahasa yunani , “ Oikos “ suatu rumah tangga atau tempat tinggal, sama dengan
akar kata dari ekonomi dan ilmu-ilmu ekonomi. Ekonomi adalah suatu subjek yang biasa
berkenaan dengan ekologi, tetapi ekologi lebih luas jangkauannya. Hal tersebut berkenaan
dengan seluruh antar hubungan dari makhluk hidup dengan lingkungan sekitar mereka.
 Menurut Prajudi Atmosudirdjo dalam Peranan Administrasi Peme- rintahan Daerah Dalam
Pembangunan: ekologi adalah suatu tata hubungan total (menyeluruh) dan mutual (timbal
balik yang berguna) antara suatu organisme dengan lingkungan sekitarnya.
 Menurut Fuad Amsyari (1977) dalam bukunya Prinsip-Prinsip masalah pencemaran
lingkungan hidup: Ilmu ekologi adalah suatu ilmu yang mempelajari tentang hubungan antara
suatu organisme - organisme tersebut dengan lingkungannya.
 Menurut Komarudin (1944) dalam bukunya Ensiklopedia Manajemen: Ekologi adalah suatu
kajian yang berhubungan dengan antar relasi antara organisme dengan lingkungan, dasar
empirisnya terletak pada hasil penelitian bahwa organisme yang hidup itu bervariasi menurut
lingkungannya.
Ekologi Administrasi (Negara) terdiri dua terminology yaitu “Ekologi” dan “Administrasi”
kedua terminology ini dapat ditelusuri dari berbagai sudut. Setiap sudut pandang tersebut
memberikan pengertian yang berbeda. Hal ini disebabkan oleh latar belakang pengalaman,
pendidikan dan cara pandang dari para ahli yang bersangkutan. Meskipun demikian dari masing-
masing cara pandang yang berbeda itu dapat ditelusuri beberapa hal yang merupakan
persamaannya. Persamaan-persamaan tersebut maka dapat di rumumuskan berbagai kriteria yang
merupakan karakteristik dari Ekologi Administrasi itu sendiri, sehingga dapat diambil batasan
mendekati arti yang sebenarnya, bahkan tidak menutup kemungkinan diperoleh pengertian yang
sesungguhnya yaitu mengandung pengertian bahwa segala bentuk kegiatan administrasi disuatu
negara sangat berkaitan erat dengan perilaku dominan manusia yang berada disuatu negara.
Misalnya, etika yang menjunjung tinggi profesionalitas. Budaya atau etos kerja inilah secara
langsung maupun tak langsung akan berimbas pada proses administrasi negaranya yang sangat
sistematis, Birokrasi pemerintah yang jelas dan tidak berbelit-belit.
Dengan demikian ekologi administrasi publik yaitu suatu ilmu yang mempelajari adanya
proses saling mempengaruhi sebagai akibat adanya hubungan normatif secara total dan timbal
balik antara pemerintah dengan lembaga-lembaga tertinggi negara maupun antar pemerintah,
vertikal-horisontal, dan dengan masyarakatnya. Dimensi pemerintahan dapat dikaji berdasarkan
salah satu teori dari Aristoteles, yaitu teori organisme. Asumsi teori ini menyatakan bahwa negara
atau pemerintahan itu adalah kodrat dan merupakan satu organisme yang mempunyai kehidupan
tersendiri. Dalam bukunya “politics” Aristoteles menyatakan bahwa negara adalah satu
masyarakat paguyuban (perkumpulan) yang paling tinggi diatas masyarakat paguyuban lainnya.
“Dimana negara bersifat kodrat dan memiliki semua sifat organisme yang terdapat pada mahluk
hidup”. Tingkatan paguyuban menurut Aristoteles yaitu: keluarga, kehidupan bermasyarakat
secara berkelompok, kehidupan bernegara. Penyesuaian dalam dimensi pemerintahan:
Penyesuaian kedaulatan dengan pencapaian tujuan dalam kehidupan bernegara, dan penyesuaian
dengan lingkunagannya, baik faktor lingkungan eksternal dan internal.
Disamping penyesuaian kedaulatan tersebut harus ada keseimbangan diantaranya: Kelompok
masyarakat dengan kelompok lain, kehidupan kelompok dengan kehidupan pereorangan
(individu), hubungan antara individu dengan individu lainnya, hubungan antara warga dengan
sumber daya dan kekayaan alam yang tersedia, hubungan warga negara perseorangan dan secara
bersama dengan lingkungan sosial, budaya, dan lingkunganalam semesta. Dari uraian di atas dapat
disimpulkan bahwa:
• Ekologi adalah ilmu yang mempelajari interaksi antara manusia dengan lingkungan macam-
macam ekologi antara lain; ekologi manusia, ekologi negara, ekologi pembangunan, dan
sebagainya.
• Ekologi Administrasi negara adalah serangkaian proses yang terorganisir dari suatu
aktivitas publik atau kenegaraan yang bertujuan untuk memecahkan masalah-masalah
publik melalui perbaikan-perbaikan terutama di bidang organisasi, sumber daya manusia,
dan keuangan.
• Ekologi Administrasi merupakan lingkungan yang dipengaruhi dan mempengaruhi
administrasi, yakni: Politik, ekonomi, budaya, tekhnologi, security dan natural resource.

2. Pertumbuhan Ekologi Administrasi Negara


Berdasarkan perkembangannya, Negara di seluruh belahan dunia mempunyai identitas
masing-masing. Identitas itu dikategorikan menjadi dua yakni:
1) Developed Country Center Country (dominan daerah kutub. Ex: Eropa)
Developed Country adalah istilah untuk kategori Negara maju yang merupakan Negara
pusat. Negara ini dikatakan sebagai Negara maju karena dalam segala aspek kehidupannya baik
itu dari segi Politik, ekonomi, budaya, tekhnologi, security dan natural resource mereka telah
mandiri. Mandiri di sini artinya bahwa mereka telah mampu menyediakan sendiri kebutuhan
Negara. Negara maju memiliki Sumber Daya Manusia dengan skill yang tinggi sehingga mampu
menciptakan tenaga ahli di berbagai bidang. Mereka para tenaga ahli juga dapat menciptakan
tekhnologi maju dan innovasi terbaru bagi perkembangan yang berkelanjutan dengan lebih baik
dan lebih baik lagi. Selain itu, Negara maju bisa mengolah sumber daya alamnya sendiri .
Walaupun beberapa Negara maju di belahan dunia ada yang masih mengimpor bahan mentah dari
Negara berkembang seperti Indonesia. Akan tetapi, bagi mereka Negara maju tidak ada masalah
karena bahan jadi akan lebih memberikan keuntungan yang besar.
2) Developing Country Satellite Country (Biasanya berada di daerah Tropis)
Developing Country adalah istilah yang digunakanuntuk Negara satellite (Negara
pinggiran) yang memproduksi hasil-hasil pertanian. Pada umumnya, Negara pinggiran ini adalah
Negara yang tergolong dalam kategori Negara berkembang, contohnya adalah Negara Indonesia.
Adapun ciri dari Negara berkembang adalah sebagai berikut: Jumlah penduduknya banyak dan
padat perkilo meter perseginya dan tingkat pendidikan rakyatnya rendah dengan tingkat buta
aksara tinggi. Sebagian rakyatnya bekerja disektor pertanian pangan secara tak produktif,
sementara hanya sebagian kecil rakyatnya bekerja disektor industry sehingga produktifitas
kerjanya rendah. Kuantitas sumber-sumber alamnya sedikit serta kualitasnya rendah. Kalau
mempunyai sumber-sumber alam yang memadai namun belum diolah atau belum dimanfaatkan.
Mesin-mesin produksi serta barang- barang kapital yang dimiliki dan digunakan hanya kecil atau
sedikit jumlahnya. Sebagian besar dari mereka merupakan negara-negara baru diproklamasikan
kemerdekaannya dari penjajahan kira-kira satu atau dua dekade.
Pada tahun 1950-an sekelompok ilmuwan politik dan administrasi negara mulai menyadari
bahwa memindahkan begitu saja (to adoft) system dan lembaga-lembaga atau pranata politik dan
administrasi negara dari suatu lingkungan masyarakat, bangsa dan negara tertentu ke lingkungan
masyarakat, bangsa dan negara yang lain belum tentu cocok dan bahkantidaklah tepat. Hasil-hasil
ilmu social lainnya seperti misalnya sosiologi, antropologi dan lain-lain yang memperkuat
pendapat apa yang baik dalam suatu lingkungan masyarakat, bangsa, dan negara tertentu belum
tentu baik pula bagi masyarakat, bangsa, dan negara lain, bahkan dapat terjadi sebaliknya.
Pengalaman membuktikan pula bahwa bantuan teknis dari negara-negara maju, ternyata tidak
demikian halnya dinegara berkembang. Hal ini sekali menjadi faktor pendorong untuk
mempelajari hubungan pengaruh timbal balik antara system dan pranata-pranata administrasi
negara dengan lingkungannya, dalam hal ini lingkungan masyarakat, bangsa dan negara maju dan
lingkungan masyarakat, bangsa, dan negara yang sedang berkembang.
Hal ini sekali lagi menjadi faktor pendorong untuk mempelajari hubungan timbal balik
antara system dan pranata-pranata administrasi negara dengan lingkungannya, dalam hal ini
lingkungan masyarakat, bangsa dan negara maju dan lingkungan masyarakat, bangsa, dan negara
berkembang termasuk pengaruh lingkungan internasional-globalisasi, regional dan hubungan
bilateral dua negara bertetangga. Dalam rangka penyempurnaan sistem dan pranata administrasi
negara dari negara berkembang perlu didukung oleh suatu pengkajian perbandingan. Dalam
perbandingan ini digunakan pendekatan secara ekologi.

3. Ekologi Administrasi Negara Indonesia


Secara singkat agar mudah dipahami para mahasiswa atau masyarakat awan tentang
perkembangan ekologi administrasi di Indonesia sejak era Soeharto hingga era Susilo Bambang
Yudhoyono. Bahwa perkembangan ekologi administrasi Indonesia era orde baru lebih identik
dengan politik pemerintahan yang monolik sentralistik dengan kepemimpinan mantan Presiden
Soeharto yang sarat dengan soldier leader. Dalam menganalisis ekologi administrasi negara
Indonesia dipergunakan perincian faktor-faktor ekologis yang beraspek alamiah dan faktor-faktor
ekologis yang beraspek kemasyarakatan, tetapi berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tertentu
tekanannya pada aspek kemasyarakatan, yang meliputi ideologi, politik, ekonomi, social budaya
dan militer/hankam (Ipoleksosbudmil). Indonesia sejak era Soeharto hingga era Susilo Bambang
Yudhoyono. Bahwa perkembangan ekologi administrasi Indonesia era orde baru lebih identik
dengan politik pemerintahan yang monolik sentralistik dengan kepemimpinan mantan Presiden
Soeharto yang sarat dengan soldier leader. Dalam menganalisis ekologi administrasi negara
Indonesia dipergunakan perincian factor-faktor ekologis yang beraspek alamiah dan faktor-faktor
ekologis yang beraspek kemasyarakatan, tetapi berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tertentu
tekanannya pada aspek kemasyarakatan, yang meliputi ideologi, politik, ekonomi, social budaya
dan militer/hankam.

4. Faktor-Faktor Ekologi Administrasi


Negara sudah menjadi hukum dalam ilmu administrasi bahwa administrasi dipengaruhi oleh
lingkungannya. Lingkungan saat sekarang ini yang sedang mengalami proses perubahan yang
cepat. Lingkungan senantiasa berubah, namun perubahan yang sedang berlangsung berjalan dalam
tempuh yang lebih cepat. Perubahan ini berlangsung disemua aspek kehidupan, bersifat lintas
sektoral dan lintas disiplin. Perubahan yang berlangsung secara global. Ia menyangkut perubahan
yang amat mendasar yaitu perubahan nilai-nilai, bahkan universalisasi nilai-nilai. Perubahan
sistem nilai masyarakat akan mempengaruhi pula terhadap perkembangan administrasi.
Perkembangan Kabupaten/Kota selalu dipengaruhi oleh faktor ekologis atau faktor lingkungan,
yang senantiasa memengaruhi jalannya administrasi negara di tingkat kabupaten/kota. Lingkungan
sebagai faktor eksternal dalam pemerintahan kabupaten/kota sangat memengaruhi jalannya
administrasi negara di tingkat kabupaten/kota. Faktor ekologi atau faktor lingkungan yang
dimaksud di sini adalah faktor social budaya, ekonomi, politik, hukum dan pertahanan-keamanan.
Untuk membahas faktor-faktor lingkungan yang memengaruhi administrasi negara seperti yang
telah di kemukakan di atas, maka berikut akan dijelaskan pengaruh dari faktor-faktor tersebut
adalah sebagai berikut:

A. Faktor Sosial Budaya,


Berbicara menyangkut sosial budaya, berarti tidak dapat dipisahkan dengan masyarakat
yang hidup sebagai sebuah kelompok. Masyarakat yang merupakan sebuah kelompok social
sebagai sebuah entity memiliki kehidupan bersama, di mana di dalamnya akan terbentuk berbagai
kelompok sosial. Dalam kehidupan sebuah masyarakat yang di dalamnya ada organisasi sosial,
struktur kelas dan sebagainya. Sudah tentu kelas sosial dan struktur kelas yang hidup di tengah
kelompok masyarakat memiliki ciri dan sifat yang berbeda. Struktur sosial yang ada di tengah-
tengah kelompok masyarakat memiliki nilai sosial yang mengatur kehidupan kelompok
masyarakat tersebut. Perubahan yang merupakan proses sosial dalam masyarakat juga akan
berdampak kepada pelaksanaan administrasi negara pada umumnya dan khusunya administrasi
negara pada level pemerintaham daerah. Hal ini dibuktikan dengan adanya otonomi daerah yang
telah dilaksanakan sejak tahun 1997, di mana kearifan lokal turut diperhitungkan dalam proses
pelaksanaan administrasi pemerintahan di daerah baik provinsi maupun kabupaten.
Hal ini mengindikasikan bahwa faktor sosial budaya sebagai salah satu faktor ekologi
administrasi negara sangat memengaruhi jalannya administrasi negara di level pemerintah daerah
di seluruh Indonesia. Hal ini ditandai dengan pelaksanaan adminsitrasi negara yang tidak dapat
dipisahkan dari faktor sosial budaya yang hidup di tengah-tengah masyarakat sebagai penerima
pelayanan publik. Selain itu, di Indonesia hidup berbagai suku dan adat istiadat yang perlu
mendapatkan penanganan yang serius dari pemerintah baik pada tingkat pusat maupun pada
tingkat pemerintah daerah. Di mana hampir sebagian besar wilayah yang faktor sosial budaya atau
adat istiadat yang masih kuat pengaruhnya dalam kehidupan pemerintahan.

B. Faktor Agama
Salah satu faktor ekologi atau lingkungan administrasi negara yang cukup berpengaruh
dalam pelaksanaan Administrasi negara di Indonesia secara keseluruhan. Seseorang yang memiliki
nilai-nilai agama akan dapat membentuk moral dan akhlak yang baik. Dengan demikian akan
berdampak pada pelaksanaan Administrasi negara khususnya dalam memberikan pelayanan yang
sebaik-baiknya kepada masyarakat. Dengan moral dan akhlak yang baik pasti dalam melakukan
tugas-tugas pelayanan kepada masyarkat akan dapat berjalan dengan baik. Oleh sebab itu dalam
rekruitmen pegawai atau pejabat selalu harus memenuhi salah satu persyaratan yakni “bertaqwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa”. Persyaratan tersebut mengharuskan setiap pegawai atau pejabat
pemerintah baik di tingkat pusat maupun daerah dituntut memiliki ketaqwaan yang tinggi kepada
Tuhan Yang Maha Esa, sehingga dalam melaksanakan pelayanan kepada masyarakat dapat
dilaksanakan dengan baik karena yang dilayani adalah masyarakat (manusia).
Di sisi lain dalam pelaksanaan administrasi negara terlihat faktor agama sangat
berpengaruh. Hal ini ditandai dengan pemberian libur untuk melaksanakan hari-hari besar
keagamaan maupun ada pemberian toleransi kepada masyarakat yang beragama Islam untuk
melaksanakan puasa. Dengan pemberian libur maupun pemberian toleransi dalam hubungannya
dengan keagamaan memang sangat memengaruhi jalannya Administrasi negara baik di tingkat
pusat maupun daerah, di mana hari yang seharusnya disiapkan untuk melakukan tugas-tugas
pelayanan kepada masyarakat akan tertunda karena harus libur.

C. Faktor Politik
Keterkaitan faktor politik dalam ekologi administrasi negara sangat erat dan faktor politik
tidak dapat dilepaspisahkan dari administrasi negara. Dapat dikatakan demikian karena politik
merupakan pangkal tolak dari administrasin negara dan administrasi negara merupakan kelanjutan
dari proses politik baik di tingkat pusat maupun di daerah. Woodrow Wilson (1974), administrasi
adalah kelanjutan dari sebuah kebijakan artinya administrasi berjalan ketika sebuah kebijakan yang
dihasilkan dari proses politik itu terjaga kestabilannya. Dapat dikatakan bahwa berbicara
menyangkut politik berarti berbicara tentang kekuasaan karena orientasi dari politik adalah
kekuasaan. Oleh sebab itu dalam hal mempelajari politik pada sebuah Negara berarti mempelajari
kekuatan dan kekuasaan yang ada di dalamnya. Dalam kehidupan Administrasi negara diatur
bagaimana pola hubungan antara lembaga-lembaga kekuasaan ini. Bagaimana pola hubungan
pemerintah dengan legislatif yang merupakan representative dari rakyat, bagaimana rakyat
diorganisir untuk dapat mengefektifkan kekuasaan.
Sesuai dengan tujuan dari administrasi negara adalah bagaimana memberikan pelayanan
yang terbaik kepada masyarakat yang ditunjang dengan situasi atau kestabilan politik dalam suatu
Negara. Administrasi negara yang dijalankan oleh para birokrat, sangatlah dipengaruhi ketika
terjadinya konflik kepentingan politis yang meliputi pemerintahan yang akan berimplikasi atas.
Pada hakekatnya administrasi negara berarti keterlibatan negara dalam masyarakat. Ordengan
mandegnya agenda formulasi kebijakan yang telah direncanakan. Formulasi kebijakan merupakan
rumusan dari berbagai janji politik pasangan calon presiden dan wakil presiden, calon gubernur
dan wakil gubernur, maupun calon bupati dan wakil bupati ketika melaksanakan kampanye dalam
pemilihan presiden dan wakil presiden maupun kepala dan wakil kepala daerah di tingkat propinsi
maupun kabupaten/kota.

D. Faktor Ekonomi
Sesuai pasal 33 UUD 1945 yang dijadikan sebagai dasar perekonomian Indonesia sangat
penting untuk dimaknai dalam pembangunan ekonomi secara nasional. Dengan demikian
pemerintah perlu melakukan upaya-upaya dalam meningkatkan tingkat kesejahteraan masyarakat
menuju kemakmuran di bidang ekonomi. Upaya-upaya yang dilakukan sangat dibutuhkan
kolaborasi antara pemerintah dan swasta dan juga sangat dibutuhkan koperasi dari masyarakat
sebagai modal utama dalam pembangunan ekonomi. Pembangunan ekonomi adalah suatu proses
kenaikan pendapatan total dan pendapatan perkapita dengan memperhitungkan adanya
pertambahan penduduk dan disertai dengan perubahan fundamental dalam struktur ekonomi suatu
negara dan pemerataan pendapatan bagi penduduk suatu Negara. Administrasi negara berfungsi
melakukan penataan dan pengaturan sistem ekonomi dalam suatu otoritas/pemerintahan agar
terwujud efisiensi dalam tata kelola perekonomian. Sedangkan keadaan ekonomi suatu negara
menunjukkan indikator keberhasilan penerapan administrasi negara oleh pemerintah negara
tersebut. Administrasi negara juga bertujuan untuk mencapai kesejahteraan umum. Kesejahteraan
umum sangat berkaitan dengan ekonomi. Bagaimana manusia berlomba-lomba untuk memenuhi
kebutuhannya dengan sumber daya/alat pemuas kebutuhan yang terbientasi administrasi negara
adalah non-profit.

E. Faktor Hukum
Dalam pelaksanaan pelayanan publik sangat diperlukan upaya penegakan hukum atau Law
Enforcement sehingga masyarakat yang mendapatkan layanan dari pemerintah akan mendapatkan
sebuah kepastian hukum dalam hubungannya dengan layanan yang diterima. Penegakan hukum
sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor-faktor tersebut mempunyai makna yang netral,
sehingga dampak positif atau negatif terletak pada isi faktor-faktor tersebut. Faktor-faktor tersebut
antara lain sebagai berikut : Faktor hukumnya sendiri yakni undang-undang; Faktor penegak
hukum, yakni pihak-pihak yang membentuk maupun menerapkan hukum; Faktor sarana atau
fasilitas yang mendukung penegakan hukum; Faktor masyarakat, yakni lingkungan di mana
hukum tersebut berlaku dan diterapkan; Faktor kebudayaan, yakni sebagai hasil karya cipta, dan
rasa yang didasarkan pada karsa manusia di dalam pergaulan hidup.
Dengan demikian dalam hubungannya dengan pelaksanaan administrasi negara penegakan
hukum sangat diperlukan sehingga pelayanan yang diberikan kepada masyarakat mempunyai
landasan hukum yang kuat sehingga aparat dalam memberikan pelayanan maupun masyarakat
sebagai penerima layanan memiliki kepastian hukum. Khususnya pelaksanaan adminsitrasi
Negara di tingkat pemerintah daerah perlu ada penegakan hukum yang memadai karena proses
pemberian layanan lebih banyak pada tingkat daerah terkhusus dalam hubungannya dengan
otonomi daerah yang sementara dilaksanakan.

F. Faktor Pertahanan dan Keamanan


Salah satu faktor ekologi yang turut mempengaruhi jalannya administrasi negara baik di
tingkat nasional maupun di tingkat daerah kabupaten/kota. Sejak kemerdekaan Republik Indonesia
tanggal 17 Agustus 1945 militer memegang peranan yang sangat penting dalam menjaga keutuhan
Negara Kesatuan Republik Indonesia. Selanjutnya administrasi negara dapat berjalan dengan baik
apabila Negara dalam keadaan aman, dan di sini peran militer dalam menjaga kestabilan dan
keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Oleh sebab ituperan militer juga masih diperlukan
dalam pelaksanaan sistem administrasi negara.

5. Pengaruh Faktor Ekologi (Agama) Terhadap Etika Pelayanan Administrasi Negara


Etika pelayanan perspektif Islam bisa di lihat dari pelayanan prima yang di berikan kepada
wajib pajak, di mulai dari karakteristik pelayanan dan juga etika pelayanan. Rasulullah SAW
bersabda: “Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, sesungguhnya Rasulullah Shollallahu 'Alaihi
Wasallam telah bersabda, "Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir maka
hendaknya ia berkata yang baik-baik atau diam. Dan barang siapa yang beriman kepada Allah
dan hari akhir maka hendaknya ia memuliakan (menghormati) tetangganya. Dan barang siapa
yang beriman kepada Allah dan hari akhir maka hendaknya ia memuliakan (menghormati)
tamunya." (Riwayat Bahra dan Muslim).
Dalam hadits yang lain Rasulullah SAW juga bersabda yang artinya: “Sebaik-baiknya
manusia ialah yang paling banyak memberiakan manfaat bagi manusia lainnya”. Semua ini
menunjukkan bahwa etika pelayan dalam pespektif Islam tidak bisa lepas, karna untuk melayani
dengan baik seorang petugas harus memiliki kejujuran, bertanggung jawab, dapat di percaya, tidak
menipu, melayani dengan khitmah dan juga tidak melupakan akhirat.

KESIMPULAN
Ekologi Administrasi negara merupakan rangkaian proses yang terorganisir dari suatu
aktivitas publik atau kenegaraan yang bertujuan untuk memecahkan masalah-masalah publik
melalui perbaikan-perbaikan terutama di bidang organisasi, sumber daya manusia, dan keuangan
yang lingkungannya dipengaruhi dan mempengaruhi administrasi, yakni: politik, ekonomi,
budaya, agama, sosial, dan lain sebagainya. Ekologi administrasi negara ini berkembang melalui
dominan ke beberapa daerah, yang pertama Developed Country Center Country (dominan daerah
kutub. Ex: Eropa) artinya negara yang maju. Karena dalam segala aspek kehidupannya baik itu
dari segi Politik, ekonomi, budaya, tekhnologi, security, sumber daya alam, dan lainnya mereka
mampu menyediakan sendiri kebutuhan Negara nya sendiri. Yang kedua Developing Country
Satellite Country (Biasanya berada di daerah Tropis) artinya negara yang tergolong dalam kategori
Negara berkembang, contohnya adalah Negara Indonesia.
Ekologi dipengaruhi beberapa faktor, yakni faktor sosial, yang artinya perubahan
merupakan proses sosial dalam masyarakat juga akan berdampak kepada pelaksanaan administrasi
negara pada umumnya dan khususnya administrasi negara pada level pemerintahan daerah, lalu
yang kedua, faktor agama, dalam rekruitmen pegawai atau pejabat selalu harus memenuhi salah
satu persyaratan yakni “bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa”. Ketiga, faktor politik,
administrasi berjalan ketika sebuah kebijakan yang dihasilkan dari proses politik itu terjaga
kestabilannya. Keempat, faktor ekonomi, ekonomi suatu negara menunjukkan indikator
keberhasilan penerapan administrasi negara oleh pemerintah negara tersebut, kelima, faktor
hukum, masyarakat yang mendapatkan layanan dari pemerintah akan mendapatkan sebuah
kepastian hukum. Dan terakhir, faktor keamanan dan ketahanan, administrasi negara dapat
berjalan dengan baik apabila negara dalam keadaan aman, dan di sini dibutuhkan peran militer
dalam menjaga kestabilan dan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA

Hilman Fitrian Akbar, H. F. (2021). Faktor-Faktor Ekologi Administrasi Dalam Sistem


Pemerintahan Daerah . Jurnal Inovasi Penelitian, 2751-2760.
Sakti, F. T. (2020). Sistem Administrasi negara Indonesia. Bandung: Jurusan Administrasi Publik
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
15 | P a g e

Anda mungkin juga menyukai