PENDAHULUAN
Contoh kecil diatas mendorong penulis untuk mendalami lebih jauh mengenai
hubungan timbal balik antara sistem pmerintahan dengan lingkungan internal dan
eksternalnya yang dikemas dalam buku tentang ekologi pemerintahan. Tujusnnys
adalah untuk memberi pemahaman bagi para penyelenggara pemerintahan yang
berada di dalam sistem, para akademisi, maupun para mahasiswa yang belajar ilmu
pemerintahan sebagai calon birokrat, supaya lebih peka terhadap perkembangan
lingkungan. Kita tidak dapat lagi menggunakan berbagai paradigma lama tentang
ekologi pemerintahan yang bersifat statis karena lingkungan sistem pemerintahan
bergerak dan berubah dengan sangat dinamis, dan seringkali sulit diprediksi.
BAB II
ASAL-USUL DAN RUANG LINGKUP
EKOLOGI PEMERINTAHAN
Dilihat secara etimologis, ekologi pemerintahan berasal dari dua kata yakni
ekologi dan pemerintahan. Ekologi atau ilmu tentang lingkungan hidup, tumbuh dan
berkembang dari biologi yang menggambarkan adanya hubungan timbal balik
anatara makhluk hidup dengan lingkungan sekitarnya, termasuk kemampuan
beradaptasi dengan perubahan lingkungan.
Menurut Wikipedia kata ekologi berasal dari bahasa Yunani ”eokos” dan
“logos” yang awalnya berarti studi mengenai rumah. Jadi ekologi adalah studi ilmiah
yang mempelajari hubungan antara makhluk hidup yang sat dengan lainnya serta
dengan lingkungan sekitarnya.
Dari definisi sistem yang dikutip dari berbagai sumber diperoleh pemahaman
bahwa sistem dapat dilihat secara hierarakis maupun secara fungsional. Selain itu,
dibedakan pula antara sistem yang bersifat tertutup serta sistem yang bersifat
terbuka. Berkaitan dengan pandangan mengenai sistem secara hierarkis maka
sistem itu terdiri dari bagian-bagian subsistem atau sistem yang lebih kecil
berjenjang kearah yang lebih besar dalam susunan hierarkisnya
a. Masukan (input);
b. Proses (process);
c. Keluaran (output);
d. Nilai guna (outcome);
e. Dampak (impact);
f. Manfaat (benefit);
g. Umpan Balik (feedback);
h. Umpan ke depan (feedforward);
i. Lingkungan (environment);
Dilihat dari dimensi ruang, dapat diapahami bahwa visi dan misi organisasi
pemerintahan disusun untuk ruang tertentu, misalnya ada visi misi organisasi
pemerintahan nasional, dan adapula yang subnasional. Ruang dalam hal ini dapat
dilihat sebagai wilayah yurisdiksi dari kekuasaan suatu entitas pemerintahan.
Dilihat dari dimensi wktu, hubungan timbal nalik antara sistem pemerintahan
dengan visi misi organisasinya terikat pada kurun waktu tertentu. Salah satu ciri visi
yang baik adalah yang terikat pada waktu
Budaya organisasi adalaha seperangkat nilai dan norma yang telah dipahami
bersama yang digunakan untuk mengendalikan interaksi anggota organisasi yang
satu dengan lainnya serta dengan pemasok, pelanggan dan pihak lain yang berada
di luar organisasi
1. Bentuk Negara
2. Sistem politik
3. Sistem pemerintahannya
2. Kelembagaan
3. Personil
4. Keuangan daerah
5. Perwakilan daerah
6. Pelayanan publik
Isu lainnya adalah dalam sudut pandang ekologis wilayah kerja. Hal tsb juga
dianggap penting dalam RUU tentang tata hubungan kewenangan antara
pemerintah dan pemerintah serta antar pemerintah daerah.
BAB V
LINGKUNGAN EKSTERNAL
SISTEM PEMERINTAHAN
Setelah runtuhnya orde baru, datanglah era reformasi yang diharapkan dapat
melakukan koreksi total terhadap rezim penguasa sebelumnya baik pada masa orde
lama ataupun orde baru. Sistem yang dianut adalah demokrasi tanpa tambahan
nama dibelkangnya.
5.2 Ekonomi
5.3 Sosbud
5.4 Agama
Bagi bangsa Indonesia yang religius, faktor agama memegang peran penting
dalam kehidupan masyarakat yang secara langsung maupun tidak langsung
berpengaruh pada sistem pemerintahan.
1. Letak geografis
1) Adanya visi maritim yang jelas dan dihayati seluruh rrakyat Indonesia
Gambaran lebih lengkap dan rinci mengenai Indonesia sebagai negara yang
berada dalamlingkaran cincin api, dapat dilihat dari buku Blair dan Blair atau foto dan
video dari Kompas Ekspedisi Cincin Api 2011. Berdasarkan Natural Disaster Risk
Index (NDRI) 2010, Indonesia adalah negara dengan tingkat bencana alam tertinggi
kedua setelah Bangladesh, dengan kategori “extreme risk.” NDRI ini disusun oleh
perusahaan penasehat risiko global bernama maplecroft, dengan mengukur dampak
bencana alam terhadap manusia.
BAB VII
MENYELENGGARAKAN PEMERINTAHAN
BERWAWASAN EKOLOGIS
Bencana alam yang terjadi di dunia ini disebabkan oleh alam (nature
disaster)maupun ulah manusia (manmade disaster). Pemerintah sebagai lembaga
tinggi negara harus mampu menjadi pelopor pelestarian dan keseimbangan
lingkungan hidup. Banyak buku yang berkembang sekitar tahun 1990-an
menjelaskan mengenai perlunya menjaga kelestarian lingkungan hidup. Dalam buku
tersebut dijelaskan secara rinci mengenai permasalahan-permasalahan lingkungan
yang terjadi di antaranya tentang kelangkaan air, ancaman terumbu karang,
kebijakan energi alternatif, maningkatnya pemanasan global.
Kesadaran ekologis harus dimiliki oleh para politisi dan pejabat pemerintahan
yangcakan membuat dan melaksanakan kebijakan publik. Kesadaran tersebut juga
harus dimiliki oleh para penegak hukum, mulai dari polisi, jaksa, dan terutama
hakim, agar para penghancur bumi yang hanya mengejar keuntungan sesaat dapat
dihukum berat sehingga menimbulkan efek jera. Selain itu, kesadaran ekologis juga
harus dimiliki oleh para pebisnis, karena merekalah yang bekerja mengubah sumber
daya alam menjadi produk-produk industri yang mendatangkan keuntungan. Banyak
perilaku jahat yang menghancurkan bumi mendapat dukungan dari politisi busuk,
birokrasi bandit, serta penegak hukum yang korup.
7.3 Menyelenggarakan “Green Goverment”