Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN

1.1    Latar Belakang


Administrasi sebagai ilmu mempunyai sifat umum dan universal dalam arti memiliki
unsur-unsur yang sama, dimanapun dan kapanpun ilmu administrasi dimaksud diterapkan. Tetapi
dalam kenyataannya dijumpai berbagai macam variasi dari gejala-gejala administrasi yang
terdapat dalam beberapa kelompok masyarakat dari sesuatu bangsa atau diantara berbagai
bangsa.
Di dunia ini kita jumpai sekian banyak sistem administrasi, khususnya administrasi
negara, yang hampir sama dengan banyaknya negara atau bangsa yang ada. Bahkan dalam satu
sistem administrasi Negara masih dijumpai subsistem administrasi dari satu kelompok
masyarakat tertentu atau dari suatu bagian wilayah Negara tertentu. Nampaknya disini terdapat
suatu hubungan pengaruh antara administrasi (Negara) atau administrasi dari suatu bagian
wilayah Negara (administrasi Daerah) dengan lingkungan sekitarnya, baik lingkungan fisik
maupun lingkungan masyarakat. Sehingga dalam hal ini para ahli mulai tertarik untuk
mempelajari hal tersebut dengan meminjam dalil, metoda dari pendekatan dari ilmu kehdupan
(biologi) yaitu ekologi, yang mempelajari hubungan pengaruh yang bersifat timbal balik antara
alam sekitar dengan organisma hidup.
Dengan mempelajari ekologi administrasi Negara dapat diketahui cirri-ciri suatu system
administrasi Negara dari suatu masyarakat, bangasa dan negara tertentu dan selanjutnya dapat
dipahami pula mengapa mengapa dalam suatu masyarakat, bangsa dan negara itu telah tumbuh
dan berkembang suatu system administrasi tertentu. Lain dari pada itu, dengan memahami
kondisi suatu masyarakat, bangsa dan negara kita dapat menyusun dan mengembangkan suatu
system administrasi Negara yang cocok dengan kondisi masyarakat, bangsa dan negara yang
bersangkutan.
Karena suatu lingkungan mempunyai beberapa macam aspek maka perlu diterapkan
aspek yang mana yang relevan bagi sesuatu system administrasi negara. Kesulitan akan semakin

1
bertambah oleh karena demikian banyak factor-faktor lingkungan yang mempengaruhi
administrasi negara, sehingga perlu dilakukan penentuan faktor-faktor mana yang esensial dan
penting serta mana yang tidak esensial dan tidak penting. Untuk mengetahui model ini biasanya
diciptakan suatu model sebagai alat analisa.Model ini dimanfaatkan sebagai sarana dalam
perbandingan berbagai system administrasi Negara, guna menemukan persamaan-persamaan dan
perbedaan-perbedaannya.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa pengertian Ekologi Administrasi Negara?
2. Apa saja Faktor-faktor Ekologis Beraspek Alamiah dan Pengaruhnya Terhadap Administrasi
Negara?
3.    Apa saja Faktor-faktor Ekologis Beraspek Kemasyarakatan Meliputi (IPOLEKSOSBUDMIL)
dan Pengaruhnya?
1.3    Tujuan
1.    Untuk mengetahui pengertian Ekologi Administrasi Negara.
2.   Untuk mengetahui Faktor-faktor Ekologis Beraspek Alamiah dan Pengaruhnya Terhadap
Administrasi Negara.
3.   Faktor-faktor Ekologis Beraspek Kemasyarakatan Meliputi (IPOLEKSOSBUDMIL) dan
Pengaruhnya.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Ekologi Administrasi Negara


Ekologi Administrasi (Negara) terdiri dua terminology yaitu “Ekologi” dan
“Administrasi” kedua terminology ini dapat ditelusuri dari berbagai sudut.Setiap sudut pandang
tersebut memberikan pengertian yang berbeda. Hal ini disebabkan oleh latar belakang
pengalaman, pendidikan dan cara pandang dari para ahli yang bersangkutan. Meskipun demikian
dari masing – masing cara pandang yang berbeda itu dapat ditelusuri beberapa hal yang
merupakan persamaannya. Dengan persamaan – persamaan tersebut maka dapat di rumumuskan
berbagai kriteria yang merupakan karakteristik dari Ekologi Administrasi itu sendiri, sehingga
dapat diambil batasan mendekati arti yang sebenarnya, bahkan tidak menutup kemungkinan
diperoleh pengertian yang sesungguhnya.

2.2 Faktor-faktor Ekologis Beraspek Alamiah dan Pengaruhnya Terhadap Administrasi


Negara
Aspek-aspek kehidupan nasional terdiri dari aspek alamiah dan aspek kemasyarakatan,
maka faktor-faktor ekologis administrasi Negara Indonesia akan diperinci sejalan dengan aspek-
aspek kehidupan nasional tersebut.
Faktor-faktor ekologi yang beraspek alamiah terdiri dari lokasi dan posisi geografi,
keadaan dan kekayaan alam, keadaan dan kemampuan penduduk.
1.      Lokasi dan posisi geografis
Posisi geografis suatu negara menunjukkan ketentuan tentang lokasi suatu negara dalam
rangka ruang tempat dan waktu sehingga menjadi jelas batas-batas wilayah negara pada waktu
saat-saat tertentu. perketaan pada suatu saat tertentu ini penting, oleh karena batas-batas  wilayah
negara tersebut dapat saja berubah. Lokasi dengan demikian menunjuk kepada tempat atau letak
sesuatu secara tepat dan jelas, sehingga dalam kaitannya dengan negara akan kelihatan bentuk
wujudnya kedalam dan bentuk wujudnya keluar. Dari bentuk wujudnya kedalam akan nampak

3
corak wujudnya dan tata susunannya ke dalam, sedangkan dari bentuk wujudnya ke luar akan
dapat diketahui situasi dan kondisi lingkungannya. Lokasi dan posisi geografi ini jelas
mempunyai dampak/pengaruh terhadap struktur dan perilaku administrasi negara.  
a.    Pengaruh lokasi dan posisi geografi terhadap administrasi negara
Untuk melihat pengaruh lokasi dan posisi geografi terhadap administrasi negara perlu
disebutkan bentuk wujudnya negara Indonesia yang terdiri dari kepulauan, letak astronomis
miliknya yang berada di bawah tropik , posisi silang antara dua benua dan dua samudera.
1)      Bentuk wujudnya kedalam, geografi indonesia merupakan kepulauan (archipelago) terdiri dari
13, 667 buah pulau besar dan kecil, dengan luas wilayah daratan 1.919.170 km persegi dan luas
wilayah perairan/lautan 5’4 juta km persegi, sehingga keseluruhannya mencapai 7,3 km persegi.
Dengan perbandingan luas wilayah daratan dan wilayah lautan sekitar 1 : 3 jelas memerlukan
suatu administrasi negara yang mampu menghubungkan pulau-pulau tersebut satu dengan yang
lain sehingga pulau-pulau tadik tidak terisolasi dan bangsa indonesia yang mendiami pulau-pulau
itu merupakan bangsa yang terintegrasi. Dalam hubungan ini tepatlah apabila dalam Departemen
Jenderal Perhubungan Udara, yang dengan program-programnya masing-masing berusaha
meningkatkan perhubungan laut dan perhubungan udara dalam rangka menerobos isolasi pulau-
pulau tsb.
Lain daripada itu wilayah daratan indonesia yang sebagian terdiri dari gunung-gunung
berapi yang masih aktif disamping lembah-lembah ngara, mengakibatkan sebagian tanah
menjadi labil. Hal ini sering menimbulkan bencana alam berupa gunung berapi meletus, banjir
lahar panas dan dingin, tanah longsor, dan sebagainya. Guna menanggulangi akibat-akibat ini
perlu dipersiapkan administrasi negara dalam satuan yang dulu disebut Komando
Penanggulangan Bencana Alam (KOPABENAL) sekarang diubah menjadi Satuan Koordinasi
Pelaksanaan Penanggulangan Bencana Alam (Satkorlak Penanggulangan Bencana Alam ).
2)      Letak astronomik indonesia ialah diantara 95ᵒdan 141ᵒ bujur timur, di antara  6ᵒ lintang utara
dan 11ᵒ lintang selatan yang berarti berada didaerah trofis. Iklm tropis yang panas dan lembab
menyebabkan tumbuh-tumbuhan hidup subur sehingga dijumpai hutan-hutan yang cukup lebat.
Agar terjamin kelestariaannya maka perlu dilola, diatur pemampaatanya dan sekaligus
peremajaannya. Untuk ini semua diperlukan satu unit administrasi negara dan tergabung dalam
Direktorat Jenderal Kehutanan Dalam Lingkungan Departemen Pertanian. Disamping itu iklim
tropik juga sering menimbulkan kesulitan berhubung besarnya curah hujan, ditambah sebagian

4
hutan telah dibabat dalam rangka budidaya manusia, sungai-sungai meluap dan banjir menimpa
sebagian penduduk. Dengan demikian menjadi bertambahlah beban satkorlap penanggulangan
bencana alam. Yaitu mengatasi banjir ini, misalnya penghijauan dan pengendali banjir, pelurusan
alur sungai-sungai dan sebagiannya untuk keperluan ini semua, tepatlah apabila pada kabinet
sekarang ditunjuk Menteri Pengawas Pembangunan dan Lingkungan Hidup (PPLH).
3)      Posisi Silang negara Indonesia terletak antara 2 benua dan samudera. Dua benua tersebut ialah
Asia disebelah Utara Indonesia, dimana terletak negara-negara besar, sebagian wilayah Rusia
(komunis), R.R.C (disamping komunis, juga besar dalam jumlah penduduk), Jepang (kekuatan
Industri) dan India (jumlah penduduk nomor dua besarnya di Indonesia) dan Australia disebelah
selatan Indonesia, yang orientasinya ke barat. Dua Samudera yaitu Samudera Pasifik yang
peranan pentingnya telah terbukti sejak perang dunia ke II dan Samudera Indonesia (India) yang
semakin penting peranannya berhubung pertumbuhan negara-negara disekitarnya, dan
merupakan jalur supply minyak dari Timur Tengah ke Eropa, Amerika dan Jepang. Posisi silang
demikian ini menjadikan Indonesia sebagai incaran secara ideologis, politis, ekonomi, sosial
budaya dan militer. Disamping itu juga indonesia seolah-seolah menjadi medan terbuka yang
dapat didekati dari segala arah. Atas dasar ini diusahakan agar Indonesia mampu mengontrol
wilayahnya dan menangkal bahaya-bahaya yang ddan menangkal bahaya-bahaya yang datang
dari segala arah untuk mana perlu diciptakan seperangkat administrasi negara.
b.    Pengaruh administrasi negara terhadap geografi Indonesia
Pengaruh administrasi Negara terhadap geografi terutama lokasi dan posisinya hampir
tidak ada karena sifatnya alamiah. Tetapi pengaruh pada segi lain dapat ditelusuri melalui
perubahan cara pandang atau wawasan bangsa indonesia mengenai geografinya, semula dianut
suatu cara pandang batas perairan sepanjang 3 mil laut diukur pada garis pantai pada waktu air
pasang surut (laagwaterlijn ). Dalam hal demikian seolah-olah wilayah negara Indonesia
terbelah-belah menjadi beberapa bagian, karena dipisahkan oleh laut yang cukup luas ( lebih dari
3 mil laut 0 dimana kapal-kapal asing dapat memasukinya seperti di laut bebas. Keadaan yang
demikian tentu tidak dapat dibiarkan.

5
2.      Keadaan dan kekayaan alam
Negara Indonesia memiliki potensi kekayaan alam yang cukup besar, sumber-sumber
kekayaan alam beraneka ragam. Kekayaan alam ini dapat berupa tanah yang subur, lautan yang
kaya akan ikan dan kehidupan laut lainnya, bahan-bahan tambang dan sebagainya. Daratan
menyuburkan tanah dan juga mengandung potensi sebagai energi yang dapat dimampaatkan di
kemudian, disamping dapat juga mendatangkan bencana alam (  gunung meletus ).
a.       Pengaruh keadaan dan kekayaan alam terhadap adminitrasi negara
Pengaruh keadaan dan kekayaan alam ini terhadap administrasi negara nampak pada
usaha-usaha untuk memapaatkan sumber-sumber alam tadi bagi pemenuhan kebutuhan hidup
manusia. Tanah yang subur perlu dibudidayakan baik untuk bercocock tanam maupun untuk
aquakultur ( perikanan darat ). Lautan yang mengandung kekayaan laut yang bermacam-macam
ikan, kerang, dan sebagainya perlu dibudidayakan sehingga memberikan mampaat yang lebih
besar bagi penduduk. Untuk keperluan ini telah terbentuk seperangkat administrsi negara yang
terhimpun dalam Departemen Pertanian dengan komponen-komponennya.

b.      Pengaruh administrasi negara terhadap keadaan dan kekayan alam


Pengaruh administrsi negara terhadap keadaan dan kekayaan alam sangat terbatas, karena
kekayaan alam ini merupakan karunia Tuhan Yang Maha Esa. Pengaruhnya kalau jadi
kemampuan real. Misalnya air terjun merupakan potensi tenaga diubah untuk benar-benar
menjadi tenaga, tanah yang subur merupakan potensi untuk tanaman padi diubah agar benar-
benar padi dan seterusnya.

3.      Keadaan dan kemampuan penduduk


Keadaan dan kemampuan penduduk mempunyai pengaruh terhadap administrasi negara,
dan sebaliknya keadaan dan kemampuan penduduk ini dipengaruhi juga olehj administrasi
negara tsb.
a.       Pengaruh keadaan dan kemampuan penduduk terhadap administrasi negara
Dalam melihat pengaruh faktor keadaan dan kemampuan penduduk ini beberapa hal
perlu diperhatikan yaitu :

6
1.      Jumlah penduduk
Jumlah penduduk dunia yang semakin meningkat dengan persentase kenaikan yang tinggi
dan yang tidak diikuti peningkatan persediaan bahan-bahan kebutuhan yang sebanding serta
penemuan-penemuan sumber-sumber baru menimbulkan rasa kekhawatiran yang amat sangat
dikalangan para pemimpin masyarakat.

2.      Distribusi spasil


Jumlah penduduk yang besar seperti diuraikan di atas dibarengi dengan distribusi sosial
yang timpang, artinya penyeberang diantara  berbagai wilayah negara tidak merata. Sebagai
gambaran sejak semula telah didapati bahwa kurang lebih 2/3 penduduk Indonesia berada di
pulau Jawa dan Madura, yang hanya merupakan kira-kira 1/13 luas seluruh wilyah indonesia,
berdasarkan hasil-hasil kedua sensus, yaitu pada tahun 1971 penduduk Indonesia 119.208.229
yang 76.086.327 berada dipulau jawa dan madura. Dan tahun 1980 penduduk Indonesia
147.490.298 yang 76.086 .327 berada dipulau Jawa dan Madura. Keadaan yang timpang ini tidak
dapat dipertahankan dan harus diambil langkah-langkah nyata dan berencana, untuk
mengatasinya dengan memindahkan sebagian penduduk jawa dan madura ini ke luar.
3.      Komposisi ( umur )
Komposisi menurut usia penduduk juga dipengaruhi administrasi negara. Penduduk
indonesia yang berusia 5-9 tahun pada tahun 1971 berjumlah 18.954.108, usia msuk sekolah
dasar, maka perlu diikuti program pemerintah yang diimplementasikan oleh Administrasi Negara
dibidang pendidikan dasar, dengan membangun gedung-gedung SD, merekrut guru-gurunya
mengadakan buku-buku bacaan dan alat-alat perlengkapan lainnya. Karena penduduk yang
berusia 15 – 24 tahun mengalami peningkatan baik secara nominal maupun persentase dalam
keseluruhan jumlah penduduk, yaitu dari 19.550.149, yang berarti 16,4 % dari jumlah penduduk
tahun 1971 menjadi 28.454.627 yang berarti 19,3 % dari jumlah penduduk tahun 1980. Maka
harus segera diikuti usaha-usaha memperluas lapangan kerja, dimana pada usia tersebut dimana
sebagian dari mereka akan membutuhkan lapangan kerja. Hal ini memerlukan tindakan-tindakan
daripada administrasi negara.

7
4.      Penghasilan penduduk
Seperti telah dikemukakan dalam beberapa laporan bahwa indonesia termasuk kelompok
negara-negara yang berpenghasilan rendah. Disamping India, Sri langka dan Tanzania. Hal ini
sudah jelas mengakibatkan kurang mampunya penduduk dan juga perekonomian nasional
mendukung beban pajak yang dipungut pemerintah untuk membiayai administrasi negara ( gaji
pegawai, alat perlengkapan dan sebagainya ). Akibat-akibat lebih lanjut dari keterbatasan
wilayah ini terhadap administrasi negara, akan diuraikan pada pembahasan aspek
kemasyarakatan, khususnya faktor ekonomi. 
b.      Pengaruh administrasi negara terhadap keadaan dan kemampuan penduduk
Program-program pemerintah yang diimplementasikan oleh administrasi negara dapat
merubah keadaan dan kemampuan penduduk.
1. Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi khususnya Direktoran Jenderal
Transmigrasi dengan jajarannya dan bekerja sama dengan unsur-unsur administrasi negara
lainnya misalnya dengan Departemen Dalam Negeri dalam suatu badan koordinasi
penyelenggaraan transmigrasi           ( Bakoptrans ) dapat lebih menyeimbang penyebaran spasial
penduduk.
2. Departemen kesehatan, dengan program-programnya dibidang kesehatan dapat
mempengaruhi keadaan kesehatan penduduk. Khusus program keluarga berencana, dapat
mempengaruhi pertumbuhan penduduk.

2.3     Faktor-faktor Ekologis Beraspek Kemasyarakatan Meliputi (IPOLEKSOSBUDMIL)


dan Pengaruhnya
1)      Ideologi
Ideologi adalah suatu komlpeks atau jalinan ide-ide tentang manusia dan dunia, yang
dijadikan pedoman dan cita-cita hidup. Bagi Indonesia, ideology yang dimaksud adalah
Pancasila, sesuai dengan penegasan presiden Soeharto bahwa “Pancasila adalah sumber dari
segala gagasan kita mengenai wujud masyarakat yang kita anggap baik, yang menjamin
kesentosaan kita semua, yang mampu member kesejahteraan lahir dan batin bagi kita semua.

8
a.       Pengaruh Ideologi Pancasila terhadap Administrasi Negara
Dalam mempelajari pengaruh ideologi terhadap administrasi Negara Indonesia
hendaknya dilihat Pancasila sebagai dasar/ideologi Negara yang telah dirumuskan dalam
pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 dan yang selanjutnya telah terjabarkan dalam pasal-
pasal UUD 1945.
(1)   Sila Ketuhanan Yang Maha Esa
Adanya pembangunan tempat-tempat ibadah, penyediaan fasilitas-fasilitas penunaian
ibadat oleh administrasi Negara merupakan petunjuk-petunjuk pengaruh sila Ketuhanan Yang
Maha Esa terhadap adminstrasi Negara.
(2)   Sila Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab
Untuk mewujudkan sila ini adminstarsi Negara mengambil langkah-langkah
menghapuskan penindasan, menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia. Departemen Luar
Negeri memelihara hubungan antar Negara atas dasar saling menghormati dan saling menghargai
satu sama lain.
(3)   Sila Persatuan Indonesia
Perlu diingat bahwa kebinekaan masyarakat Indonesia juga perlu diperhatikan dengan
membentuk satuan-satuan pemenrintahan di daerah-daerah yang bersifat otonom dengan
administrasi daerahnya masing-masing. Dengan demikian cita Negara kesatuan dilengkapi
dengan asas desentralisasi  dengan maksud untuk mencapai efisiensi dan evektifitas
pemerintahan.
(4)   Sila Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan
Sila keempat ini mengandung nilai cita demokrasi. Sebagai Negara demokrasi
pemerintah dan adminstrasi negaranya harus bertanggung jawab kepada rakyat, dikontrol oleh
rakyat, dan memberikan pelayanan kepada rakyat, hanya saja system dan mekanismenyta
berbeda-beda. Di Indonesia pertanggungan jawab administrasi Negara diberikan kepada rakyat
melalui presiden sebagai administrator pemerintah.
(5)      Sila Keadilan Sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
Pada dasarnya sila ini menghendaki adanya kemakmuran yang merata diantara seluruh
rakyat. Sila ini berwujud ke dalam norma-norma yang mengatur kesejahteraan social yaitu pasal
33 dan 34 UUD 1945. Departemen-departemen pemerintahan telah diciptakan untuk

9
mewujudkan norma-norma tersebut serta peraturan-peraturan disiapkan dan dilaksanakan untuk
memberikan perlindungan kepada yang lemah.
b.      Pengaruh Administrasi Negara terhadap Ideologi Pancasila
Pada ketetapan MPR Nomor II/MPR/1978 telah memetapkan suatu pedoman
penghayatan dan pengamalan pancasila yang merupakan penuntun dan pegangan hidup dalam
kehidupan bermasyarakat dan bernegara bagi setiap warga Negara Indonesia. Dalam rangka
melaksanakan ketetapan tersebut presiden sebagai administrator pemerintahan membentuk tim
penasehat presiden tentang Pelaksanaan Pedoman  Penhayatan dan Pengamalan Pancasila.

2) Politik
a.     Pengaruh sistem politik terhadap administrasi Negara
Oleh karena administrasi Negara ada dibawah pimpinan pejabat-pejabat politis yang
berorientasi kepada partai politik tetentu, maka sering terjadi pembentukan suatu badan/lembaga
baru atau unit-unit baru dalam kementrian, walaupun secara terselubung dilatar belakangi
kepentingan untuk menempatkan orang-orang partai pada jabatan dalam badan/lembaga yang
baru tersebut.
Pada era Orde Baru mulai diambil langkah-langkah untuk membenahi administrasi
Negara menuju kearah administrasi Negara yang sehat, dengan mengurangi pengaruh partai-
partai politik. Usaha-usaha tersebut seperti:
         Bidang Organisasi, antara lain meliputi refungsionalisasi, restrukturisasi, dan
penempatan.
         Bidang struktur dan prosedur kerja, antara lain meliputi hubungan-hubungan,
debirokratisasi/decontrol dan penyelenggaraan fungsi organisasi dan metoda.
         Di bidang perusahaan Negara, telah dilakukan pengelompokan perusahaan-perusahaan
milik Negara kedalam tiga bentuk perusahaan yaitu: Perusahaan Jawatan (PERJAN),
Perusahaan Umum (PERUM) dan Perusahaan Perseroan (PERSERO).
b.    Pengaruh administrasi Negara terhadap sistem politik
Pengaruh administrasi Negara terhadap system politik dapat ditelusuri bertolak pada
maklumat Pemerintah tentang pembentukan partai-partai politik 3 Nopember 1945 yang berisi
anjuran pemerintah tentang pembentukan partai-partai politik.

10
3) Ekonomi
a.    Pengaruh faktor ekonomi terhadap administrasi Negara
Ekonomi Indonesia tidak berdasarkan pada ekonomi bebas, tidak pula berdasakan
ekonomi sentral yang bercorak etatisma, melainkan berdasarkan nilai-nilai Pancasila. Landasan
ekonomi tersebut mampunyai dampak terhadap administrasi Negara, yaitu bahwa dalam rangka
mewujudkan “usaha bersama berdasarkan atas asas kekeluarhgaan” atau secara tegas disebut
sebagai usaha koperasi, maka pemerintah sejak semula sudah mempersiapkan seperangkat
administrasi Negara untuk membina koperasi.
Dalam rangka pelaksanaan pembangunan nasional diperlukan investasi modal yang
cukup besar baik oleh pemerintah sendiri maupun oleh pihak swasta. Faktor-faktor ekonomi
khususnya pembangunan ekonomi, yang memerlukan penanaman modal dalam negeri dan asing,
mempunyai dampak terhadap sistem administrasi Negara. Pembangunan nasional yang
dilaksanakan secara bertahap dean berencana diperlukan suatu badan perencana yang
diperlengkapi dengan seperangkat administrasi Negara.
b.    Pengaruh administrasi Negara terhadap ekonomi
Dalam mempelajari pengaruh administrasi Negara terhadap ekonomi dapat dikemukakan
beberapa hal saja yaitu :
         Anggaran belanja dan pendapatan Negara,
         Kebijakan penanaman modal,
         Kebijakan proteksi (perlindungan) dan
         Kebijakan di bidang ekspor.

4) Sosial Budaya
a.    Pengaruh sosial budaya terhadap administrasi Negara
Pembahasan pengaruh faktor sosbud terhadap administrasi Negara Indonesia sengaja
dilakukan secara garis besar saja, dengan maksud untuk dinahas lebih lanjut secara terperinci dan
intensif dalam laporan atau tulisan sendiri.
         Tradisional versus modern
         Teknologi social dan fisik

11
         Rovolusi komunikasi
b.      Pengaruh administrasi Negara terhadap sosial budaya
Pengaruh administrasi Negara terhadap social budaya dapat ditelusuri melalui program-
program pembangunan social budaya yang dilancarkan oleh pemerintah yang diimplementasikan
oleh administrasi Negara. GBHN telah memberikan pengarahan-pengarahan program
pembangunan dibidang social budaya yang dapat dijadikan acuan dalam membahas pengaruh
administrasi Negara terhadap social budaya. Beberapa pengaruh yang dimaksud adalah :
         Program moderenisasi desa,
         Program-program di bidang seni budaya,
         Program di bidang pendidikan,
         Program di bidang kesehatan dan keluarga berencana.

5) Militer
Militer di Indonesia mempunyai kedudukan, peranan dan fungsi yang khas, sesuai
dengan jiwa dan semangat pengabdiannya, yaitu mempunyai fungsi ganda atau dwi fungsi =
sebagai kekuatan pertahanan-keamanan dan sebagai kekuatan sosial.
Peranan militer (ABRI) sebagai kekuatan sosial meliputi : ikut menentukan haluan
Negara, bertinak sebagai pelopor, stabilisator dan dinamisator, ikut serta dalam pembangunan
nasional. Diciptakan suasana hubungan kerjasama yang harmonis di antara sesama kekuatan-
kekuatan sosial.hal ini memperkokoh integritas bangsa, yang siap menunaikan tugas-tugas
pembangunan di samping selalu siap juga dalam menghadapi bahaya dari dalam dan dari luar.
a.          Pengaruh militer terhadap administrasi Negara
Pengaruh militer terhadap administrasi Negara dapat ditelusuri melalui dwifungsi ABRI
dengan system kekaryaannya. Praktek-praktek dan kebiasaan administrasi militer sampai tingkat
tertentu mewarnai system dan prosedur serta praktek-praktek dan kebiasaan administrasi
lembaga-lembaga tadi.
         Pemantapan prinsip-prinsip organisasi
         Asisten sekretaris wilayah/daerah
         Tata upacara
b.          Pengaruh administrasi Negara terhadap militer/hankam

12
Pengaruh administrasi Negara terhadap militer (hankam) paling tidak Nampak dalam 2
hal.Pertama, karena anggota militer sewaktu-waktu harus siap ditugaskan di luar jajaran
departemen hamkan, maka mereka harus memiliki kualifikasi yang sedemikian rupa sehingga
cocok dengan tuntutan persyaratan jabatan-jabatan di luar jajaran hankam dimaksud.
Kedua, pelaksanaan sishankamrata memerlukan pengerahan kekuatan rakyat. rakyat perlu
dipersipakan dengan latihan-latihan, diorganisir dalam kelompok-kelompok yang sewaktu-waktu
dapat digerakan untuk menghadapai tugas-tugas nyata dalam kankamrata.

BAB III
PENUTUP
4.1  Kesimpulan
1.    Pengertian Ekologi Administrasi Negara adalah serangkaian proses yang terorganisir dari suatu
aktivitas publik atau kenegaraan yang bertujuan untuk memecahkan masalah-masalah publik
melalui perbaikan-perbaikan terutama di bidang organisasi, sumberdaya manusia, dan keuangan.
2.    Faktor-faktor ekologi yang beraspek alamiah terdiri dari lokasi dan posisi geografi, keadaan dan
kekayaan alam, keadaan dan kemampuan penduduk.
3.    Faktor-faktor Ekologis Beraspek Kemasyarakatan Meliputi Ideologi, Politik, Ekonomi, Sosial
budaya dan Militer

4.2  Saran
Administrasi di Indonesia dari tahun ke tahun terus mengalami perkembangan, sesuai latar
belakang sejarah dan kondisi alam maupun sosialnya nya, terdapat dua faktor yang mempengarui
Administrasi Negara di Indonesia yaitu Faktor Alamiyah dan Faktor kemasyarakatan.

13
Dalam makalah ini tidak hanya dipaparkan pengaruh faktor-faktor itu, tetapi juga pengaruh
Administrasi Negara terhadap faktor tersebut. Jadi diharuskan untuk melihat dari kedua sisi
bukan hanya satu sisi saja.
Semoga makalah ini dapat menjadi rujukan untuk pembuatan makalah selanjutnya.

DAFTAR PUSTAKA
Komarudin. 1983. Ensiklopedia Manajemen, Bandung : Alumni.
Pamudji, S. 2004. Ekologi Administrasi Negara. Jakarta: Bumi Aksara.
Prajudi Atmosudirdjo, S. 1978.  Faktor Ekologi Dalam Administrasi Pemerintahan.  Jakarta: Yayasan
Karya Dharma IIP.
Siagian, Sondang P. 1976. Administrasi dan Pembangunan, Jakarta: Gunung Agung.
Soedjiran R, dkk. 1986. Pengantar ekologi. Bandung : Remadja Karya.

14

Anda mungkin juga menyukai