Anda di halaman 1dari 35

EKOLOGI

PEMERINTAHAN
OLEH :
KARIENA FEBRIANTIN, S.IP., M.IPol.

UNIVERSITAS NEGERI
SINGAPERBANGSA KARAWANG
2016
Pengertian Ekologi
• Ekologi berasal dari bahasa Yunani, yakni dari kata
oikos (lingkungan) dan logos (ilmu). Secara tipologi,
ekologi dibedakan atas darat, laut, dan udara.
Sedangkan secara jenis, ekologi dibagi atas alami
dan buatan.
• Edward S. Rogers: Ecology is of the study of
relationship between organism and their
environment.
• Fuad Amsyari: Ekologi ialah suatu ilmu yang
mempelajari hubungan antara satu organisme
dengan yang lainnya dan antara organisme –
organisme tersebut dengan lingkungannya.
Lanjutan..

• Prajudi Atmosudirjo: Ekologi adalah tata hubungan


total (menyeluruh) dan mutual (timbal-balik) antar
satu organisme dengan lingkungan sekelilingnya.
• H. Sitanggang: Ekologi ialah ilmu yang mempelajari
saling hubungan antara lingkungan dengan faktor-
faktornya, saling hubungan antar faktor – faktor
lingkungan sendiri dan saling hubungan antar unsur
sesuatu faktor,serta saling hubungan dengan
lingkungannya.
Pengertian
Ekologi Pemerintahan
• Ekologi pemerintahan ialah suatu ilmu
yang mempelajari adanya proses saling
pengaruh mempengaruhi sebagai akibat
adanya hubungan normatif secara total
dan timbal balik antara pemerintah
dengan lembaga-lembaga tinggi negara,
maupun antar pemerintah, vertikal
horizontal, dan dengan masyarakatnya.
Klasifikasi Lingkungan
• Menurut Fuad Amsyari lingkungan dapat dibedakan
dalam tiga kategori :
1. Lingkungan Fisik (physical environment), yaitu
segala sesuatu disekitar kita yang berbentuk “benda
mati”, seperti : rumah, kendaraan, gunung, air, sinar
matahari, dll.
2. Lingkungan Biologis (biological environment), yaitu
segala sesuatu yang berada di sekitar manusia
yang berupa organisme hidup selain manusia itu
sendiri. Seperti binatang dan tumbuh – tumbuhan.
3. Lingkungan Sosial (social environment), yaitu
manusia – manusia lain yang ada di sekitarnya,
seperti tetangga, teman-teman dan orang lain di
sekitar kita yang belum kita kenal.
Lanjutan..
• Manusia atau makhluk hidup pada
umumnya dan lingkungan mempunyai
ikatan ekologis, yaitu hubungan timbal balik
atau interaksi yang harmonis dan stabil
dalam bentuk ikatan sumber energi
kehidupan yang dalam batas – batas
tertentu tidak dapat dipisahkan satu dengan
yang lain, karena keduanya merupakan satu
kesatuan sistem yang disebut dengan
ekosistem.
Bentuk-Bentuk Ekosistem
• Berkaitan kajian ekologi, terdapat dua bentuk ekosistem,
yaitu :
1. Ekosistem Alamiah (natural ecosystem), yaitu
bentuk daripada proses kehidupan yang terdapat
seperti di hutan – hutan belantara atau lautan –
lautan luas, maupun di daerah – daerah kutub,
dimana campur tangan manusia belum sampai
kesana.
2. Ekosistem Buatan (artificial ecosystem), yaitu suatu
bentuk lingkungan hidup terutama sebagai hasil
kerja manusia terhadap ekosistemnya, sehubungan
dengan kemampuan yang luar biasa untuk
mengolah materi – materi yang ada di sekitarnya.
Asas – Asas Dasar Ekologi
1. Asas interpedensi merupakan ketergantungan
antara satu aspek dengan aspek lainnya.
2. Asas perubahan berbunyi bahwa segala sesuatu
itu akan mengalami perubahan atau lingkungan
dinamis.
3. Asas evolusi bahwa segala sesuatu perubahan
terjadi secara bertahap, tidak ada perubahan yang
bersifat meloncat. Ada proses – proses yang
mendahuluinya namun tidak nampak.
Ekologi Pemerintahan
• Pada tahun 1950 – an muncul istilah ekologi
administrasi, sedangkan istilah ekologi pemerintahan
itu sendiri barulah dikenal pada tahun 1980 – an.
• Ekologi pemerintahan merupakan suatu disiplin ilmu /
cabang ilmu pemerintahan yang mempelajari adanya
suatu proses saling mempengaruhi sebagai akibat
adanya hubungan normatif secara total dan timbal
balik antara pemerintah dengan lembaga – lembaga
Negara, masyarakat, lingkungan fisik dan lingkungan
sosial dimana pemerintahan itu berada, baik secara
vertikal maupun horizontal.
• Ekologi pemerintahan dibagi atas dua lingkungan,
yakni lingkungan fisik (tri gatra) dan lingkungan sosial
(panca gatra).
Lingkungan Pemerintahan
• Dalam Ekologi Pemerintahan, ada dua macam
Ekosistem yaitu :
1. Ekosistem/lingkungan Fisik
Lingkungan fisik ialah lingkungan alam bersama
tumbuhan dan hewan yang ada disuatu wilayah
Negara, termasuk manusia sebagai salah satu
faktor yang selalu berproses dengan lingkungannya.
Lingkungan Fisik dapat digolongkan kedalam 3
kelompok yaitu : kondisi geografis, keadaan
penduduk, dan sumber daya alam.
2. Ekosistem/lingkungan sosial atau geografis
Lingkungan geografis dapat memberi pengaruh
terhadap kehidupan fisik dan kehidupan kejiwaan
manusia.
• Lingkungan fisik pemerintahan dapat digolongkan ke dalam
tiga kelompok, antara lain :

1. Lingkungan geografis
Lingkungan geografis dapat memberi pengaruh terhadap
kehidupan fisik dan kehidupan kejiwaan manusia karena
didalamnya selalu terdapat adaptasi, misalnya penyesuaian
bentuk tubuh, cara hidup dan bentuk bermukim serta
berkelompok, penyebaran dan penyesuaian budaya serta sen
cara berpikir dan mempertahankan diri, dll.
Pengaruh lingkungan geografis terhadap kehidupan Negara
dapat dibagi menjadi tujuh aspek, yaitu :
a) Letak Negara dalam rotasi bola dunia
b) Bentuk daratan
c) Bentuk air
d) Kesuburan tanah dan mineral
e) Iklim
f) Bentuk – bentuk fisik pebatasan Negara
g) Ukuran wilayah negara
2. Sumber daya dan kekayaan alam (SDA)
Sejak awal kehidupan manusia selalu berhubungan
dengan sumber daya alam. Hubungan ini berjalan secara
terus menerus dalam proses yang saling mempengaruhi
dengan melakukan berbagai adaptasi.
a) Sumber daya alam adalah berbagai potensi yang
terdapat di dalam lingkungan alam yang dapat diubah
menjadi bahan atau energi untuk kepentingan hidup
manusia.
b) Kekayaan alam pada dasarnya juga termasuk dalam
SDA, namun secara spesifikasi berarti berbagai jenis
tumbuhan, hewan, dan berbagai material kandungan
bumi (cair maupun padat) yang dapat bermanfaat
kepada manusia dan bangsa yang memilikinya.
3. Penduduk
a) Penduduk sebagai lingkungan fisik harus melakukan
adaptasi dengan lingkungan sekitarnya.
b) Penduduk sebagai faktor ekonomi, manusia disebut
sebagai faktor produksi.
• Lingkungan sosial pemerintahan, terdiri atas :

1. Ideologi
Ideologi merupakan salah satu hal yang
digolongkan ke dalam lingkungan sosial
pemerintahan. Ideologi dalam suatu Negara tentu
memberi pengaruh yang sangat besar terhadap corak
kehidupan pemerintahan suatu Negara.
Sebagai contoh sistem pemerintahan di
Indonesia yang mendapat pengaruh dari ideologi
Pancasila yang dianut dan diterapkan didalamnya.
Dengan Pancasila yang menjadi ideologi yang dianut
dan berlaku diseluruh wilayah Indonesia, maka
seluruh aktivitas pemerintahan yang berlaku pun
bertumpu pada Pancasila yang menjadi dasar
Negara.
Lanjutan…

• Sejumlah kebijakan dan pelaksanaannya pun tidak


boleh bertentangan dengan nilai – nilai yang diakui
dan dijunjung tinggi di dalamnya. Tentu corak
pemerintahan yang berlaku di Indonesia yang
berlandaskan ideologi Pancasila berbeda dengan
corak pemerintahan yang berlaku di Amerika yang
menganut sistem Liberal, serta di China yang lebih
ke Sosialis – Komunis.
• Lingkungan sosial pemerintahan, terdiri atas :

2. Politik
Pemerintahan dan politik adalah dua hal yang sangat
erat kaitannya, sehingga perbedaannya terkadang sulit
dilakukan. Demikian pula dalam hal ini, dapat dipastikan
bahwa sistem politik yang dianut oleh suatu Negara tentu
sangat mempengaruh aktivitas lingkungan pemerintahan di
dalamnya. Kita lihat saja sistem perpolitikan di Indonesia yang
menganut sistem kepartaian dengan multipartai. Kehadiran
partai – partai yang semakin menjamur saat ini tentu
mengambil pengaruh yang sangat besar bagi kehidupan
pemerintahan yang ada.
Kebijakan yang dikeluarkan kemudian selalu lahir dari
pertarungan pertentangan kepentingan antar parpol yang ada.
Sehingga parpol yang kemudian “menang” dalam pertarungan
tersebut dapat mengambil pengaruh yang paling besar dalam
pengeluaran kebijakan dan mendapat kesempatan yang
sebesar - besarnya untuk mengakomodasi kepentingan
parpol yang memboncenginya.
3. Sosial Budaya
Sosial budaya juga termasuk dalam lingkungan sosial
pemerintahan yang paling besar memberikan impact bagi
kehidupan pemerintahan. Kondisi budaya suatu Negara
kemudian akan sangat nampak dari corak pemerintahannya.
Misalnya saja di Indonesia, dengan sosial budaya yang
multikulural akibat dari kondisi geografis yang terpisah – pisah
berbentuk kepulauan sangat berpengaruh pada bentuk
Negaranya, yakni Negara kesatuan. Kemudian dengan
masyarakat yang plural mengenai agama, semuanya sangat
berpengaruh pada iklim pemerintahannya yang menjunjung
tinggi sikap toleransi yang kemudian memunculkan semboyan
“Bhinneka Tunggal Ika”.
Lebih jauh lagi pengaruh kemajemukan budaya tersebut
dalam kehidupan pemerintahan kita, yaitu dengan penerapan
sistem pemerintahan daerah yang otonom, dengan harapan
masing - masing daerah dapat mengembangkan segala
potensi yang dimilikinya. Dengan penerapan asas
desentralisasi tersebut, diharapkan seluruh daerah memiliki
daya saing tinggi yang sifatnya sehat untuk terus menggali
potensinya agar lebih maju, namun tetap dalam kerangka
NKRI.
4. Ekonomi
Sisi ekonomi dan sisi ekologi pemerintahan, merupakan
dua ujung tali yang saling tarik menarik antarbagian yang satu
dengan bagian yang lainnya. Kadangkala pemfokusan
perhatian pada kebijakan pemerintah mengenai peningkatan
taraf ekonomi suatu Negara menyebabkan kehidupan
ekologisnya terlupakan. Padahal hal yang mungkin tidak
diingat bahwa betapapun kemajuan suatu Negara dalam
bidang ekonominya, tentu tidak ada nilainya jika sisi
ekologinya rusak akibat eksploitasi besar – besaran
dilakukan.
Misalnya saja di Indonesia, akibat sistem pemerintahan
yang otonom pada tiap daerah menyebabkan lahirnya
bermacam – macam masalah terkait ekologi yang apabila
dianalisis lebih dalam masalah tersebut ternyata berangkat
dari ekonomi. Bagaimana PAD tiap daerah kemudian
dijadikan “ajang persaingan” bagi daerah – daerah, sehingga
tak ayal pengerukan kekayaan daerah dilakukan
sebagaimana mungkin asalkan PAD-nya tinggi.
4. Ekonomi
Hal tersebut tentu sangat miris kedengarannya, dan lebih
miris lagi pada saat kabar bencana yang terjadi disejumlah
daerah itu terjadi. Kemudian, muncul pula masalah lain dalam
bidang yang serupa, kondisi / jumlah penduduk yang sangat
besar yang tidak ditunjang dengan kebijakan berupa
penyediaan lapangan kerja, sehingga menyebabkan tingginya
angka pengangguran dan kriminalitas, sementara sebagian
besar aparat pemerintahnya sibuk melakukan korupsi
“berjamaah”. Semua ini berangkat dari kebijakan ekonomi
yang tidak seimbang, yang di mana kebijakan – kebijakan
yang dikeluarkan oleh pemerintah tidak bersifat holistic
pertimbangannya dalam melihat potensi dan masalah –
masalah lain yang mungkin atau telah hadir selain masalah
ekonomi yang terus menerus menjadi fokusnya.
Maka dalam hal ini, tentu sangat dibutuhkan kejelian
pemerintah dalam mencari solusi atas masalah – masalah
ekonomi yang berskala kenegaraan di atas agar dapat
teratasi dengan bijak.
5. Hankam (pertahanan dan keamanan)
Bidang hankam merupakan bidang yang tak bisa
dinafikan bahwa memiliki pengaruh yang cukup besar bagi
iklim pemerintahan kita. Salah satu syarat suatu Negara dapat
dikatakan Negara apabila memiliki wilayah. Hal ini kemudian
tentu menjadi perhatian oleh pemerintah untuk memperkuat
pertahanan keamanan untuk menjaga kedaulatan negaranya.
Apabila kita tarik konsep ideal tersebut pada kondisi Indonesia
kekinian, maka dapat kita lihat kesenjangan – kesenjangan
bidang hankam Indonesia.
Dengan kondisi ekologis yang terpisah pulau antar pulau
oleh perairan, maka seharusnya kebijakan pemerintahan
terkait hankam tersebut lebih mendapat perhatian lagi.
Sementara pada saat ini, masalah klaim mengklaim wilayah
masih saja terjadi sebagai cerminan masih sangat kurangnya
perhatian pemerintah terkait masalah tersebut.
Suatu pernyataan Aristoteles menyatakan bahwa “ketika
suatu sistem pemerintahan yang diterapkan disuatu Negara
berbeda dengan sistem yang sama, maka hasilnya tidak akan
mutlak sama, hal tersebut dikarenakan ada faktor lain yang
mempengaruhi, misalnya faktor kondisi geografis”.
Adapun prinsip dasar ekologi pemerintahan, antara lain :
1) Setiap masalah akan menimbulkan suatu stimulus negatif yang baik
secara langsung maupun tidak langsung dapat menghancurkan /
menganggu eksistensi manusia.
2) Perlunya tindakan adaptasi menyeluruh dan mengarah pada suatu
perbaikan ekosistem agar menjadi lebih stabil dan harmonis, serta
bebas dari ancaman stimulus negatif yang sama untuk masa yang
akan datang.
3) Apabila tindakan adaptasi yang dilakukan merupakan suatu stimulus
negatif yang baru bagi organisme lain, maka segala usaha harus
mendahulukan kepentingan populasi manusia dibandingkan
populasi lainnya.
4) Tindakan adaptasi apapun yang dilakukan harus berorientasi pada
pemikiran untuk kemanfaatan yang sebesar mungkin bagi
kepentingan eksistensi manusia (asas kemanfaatan).
• Penerapan ekologi secara analogis dalam bidang
pemerintahan, yakni dapat dilihat pada :
1. Ekosistem
Pada dasarnya adalah dinamika ekologi meliputi
gelombang kehidupan, energi, kelahiran, pertumbuhan,
kematian, perkembangan, kehancuran dalam hubungan
yang saling mempengaruhi.
2. Suksesi
Yaitu adanya kehidupan setelah adanya kematian suatu
spesies.
3. Habitat
Adalah suatu ruang atau wilayah di mana terdapat suatu
kehidupan tumbuhan atau binatang. Dalam habitat ini
terjalin suatu hubungan unsur-unsur lingkungan yang
rumit.
4. Perubahan energi
Organisme hidup dapat bergerak dan berjalan karena
adanya perubahan energi dari dan ke lingkungan mereka.
Energi tersebut dapat dirubah sesuai dengan
kepentingannya.
5. Saling hubungan antar organisme
Beberapa pola hubungan:
a) Bersifat netral: pengaruh suatu organisme yang selalu
sama terhadap organisme lainnya.
b) Bersifat kompetitif: hubungan yang saling
memperebutkan untuk keperluan masing-masing
kehidupan organisme
c) Bersifat mutualisme (yang satu memerlukan yang
lain)
• Dimensi pemerintahan dapat dikaji berdasarkan salah satu
teori dari Aristoteles, yaitu teori organisme. Yang menyatakan
bahwa Negara atau pemerintahan itu adalah kodrat dan
merupakan satu organisme yang mempunyai kehidupan
tersendiri.
• Dalam bukunya “Politics”, Aristoteles menyatakan bahwa
Negara adalah suatu masyarakat paguyuban yang paling
tinggi di atas masyarakat paguyuban yang lainnya. Negara
bersifat kodrat dan memiliki semua sifat organisme yang
terdapat pada makhluk hidup. Aristoteles juga menyatakan
bahwa bernegaralah yang membedakan manusia dengan
makhluk hidup lainnya.
• Penyesuaian dalam dimensi pemerintahan, antara lain:
1. Dari teori organisme, gerak dan cara bergerak pemerintahan
itu merupakan proses upaya penyesuaian dalam beberapa
hal, yaitu :
a) Penyesuaian dalam kedaulatan dengan pencapaian
tujuan dalam kehidupan bernegara.
b) Penyesuaian dengan lingkungannya, baik faktor – faktor
internal maupun eksternal.
2. Upaya mencari keseimbangan hubungan yang terbaik, antara
lain:
a) Kelompok masyarakat dengan kelompok yang lain,
b) Kelompok dengan individu,
c) Individu dengan individu,
d) Warga dengan SDA yang tersedia, dan
e) Hubungan warga Negara perseorangan dan secara
bersama dengan lingkungan sosial budaya dan
lingkungan alam sekitar.
• Ada 5 hal yang akan pengaruhi bekerjanya sistem dalam
ekologi pemerintah:
1. Kondisi keadaan penduduk (keadaan ekonomi, sosial,
budaya):
a) Dalam Indonesia yang sangat heterogen/multi teknik
dibutuhkan suatu pemerintahan.
b) Fenomena sosiologis, banyak dimensi yang bisa menjadi
asumsi pemerintahan desentralistik karena heterogenitas
masyarakat kita, integrasinya lemah, ingin memisahkan
diri masyarakatnya, rentang kendali pemerintah sangat
jauh.
2. Struktur sosial
a) Solidaritas mekanis; yang masih banyak persamaan -
persamaan kerja di dalam masyarakat; pedesaan.
b) Solidaritas organis; sudah muncul perbedaan –
perbedaan masyarakat secara banyak; perkotaan,
masyarakat; polarisasi pekerjaan sangat banyak.
3. Sistem ekonomi di dalam suatu Negara
a) Sistem ekonomi pancasila, patrilinearlistrik
pertimbangan keluarga, lebih di utamakan =
nepotisme
b) Sistem penyelengaraan ekonomi dalam suatu Negara
• Daya beli masyarakat
• Income masyarakat
• Peredaran uang
• Potensi sumber daya alam
4. Ideologi
a) Fungsi ideologi dalam masyarakat :
• Fungsi integrasi = mempunyai kekuatan untuk
menyatukan perbedaan dalam masyarakat, harus
mampu disadari,
• Fungsi sebagai penataan tujuan bersama,
• Fungsi sebagai patron nilai yang mengatur
kehidupan sosial masyarakat.
5. Sistem politik
Prinsip Dasar
Ekologi Pemerintahan
• Ada 4 prinsip dasar Ekologi Pemerintahan menurut Fuad
Amsyari, yaitu :
1. Setiap masalah akan menimbulkan stimulus negatif
terhadap sistem yang akan menghancurkan eksistensi
manusia.
2. Perlunya tindakan adaptasi yang menyeluruh dan
mengarah kepada suatu perbaikan ekosistem agar
menjadi lebih stabil dan harmonis.
3. Serta bebas dari ancaman stimulus negatif yang sama
untuk dimasa yang akan datang. Apabila tindakan
adaptasi yang dilakukan merupakan satu stimulus negatif
yang baru bagi organisme lain, maka segala usaha harus
mendahulukan kepentingan populasi manusianya
dibanding kepentingan populasi lainnya.
4. Tindakan adaptasi apapun yang dilakukan harus
berorientasi pada pemikiran untuk kemanfaatan yang
sebesar mungkin untuk kepentingan eksistensi manusia.
Pengaruh Lingkungan Sosial
Terhadap Ekologi Pemerintahan
1. Pengaruh Ideologi terhadap Ekologi Pemerintahan
Secara etimologi, istilah ideologi berasal dari bahasa
Yunani yaitu dari kata Ideas dan logos. Yang berarti
ilmu atau ajaran tentang ide, gagasan, atau cita – cita
tertentu, di mana sifatnya tetap dan sekaligus
merupakan dasar, pandangan atau paham.
• Untuk memperkuat ketahanan ideologi perlu langkah
pembinaan sebagai berikut :
Pengamalan Pancasila secara obyektif dan
subyektif. Pancasila sebagai ideologi terbuka perlu
direlevansikan dan diaktualisasikan agar mampu
membimbimbing dan mengarahkan masyarakat,
Bangsa dan Negara.
• Bhineka Tunggal Ika dan Wawasan Nusantara
terus dikembangkan dan ditanamkan dalam
masyarakat yang majemuk sebagai upaya untuk
menjaga persatuan bangsa dan kesatuan wilayah.
• Contoh para pemimpin, penyelenggara Negara dan
pemimpin tokoh masyarakat merupakan hal yang
sangat mendasar.
• Pembangunan seimbang antara fisik, material, dan
spiritual untuk menghindari tumbuhnya matrealisme
dan sekularisme. Pendidikan moral Pancasila
ditanamkan pada anak didik dengan cara
mengintegrasikan ke dalam pelajaran lain.
Pengaruh Politik terhadap Ekologi
Pemerintahan
• Membahas politik tidak lepas dari pemerintahan.
Lebih khusus lagi dalam pemerintahan Indonesia.
Kita ketahui bahwa sistem politik yang dianut suatu
Negara mau tidak mau pasti akan berpengaruh ke
dalam lingkungan pemerintahan Negara tersebut,
begitu pula di Indonesia.
• Sistem multi partai yang dianut Negara kita pasti
akan sangat berpengaruh terhadap pengambilan –
pengambilan kebijakan oleh pemerintah.
• Bagaimana tidak, parlemen diduduki oleh orang –
orang yang berasal dari partai politik. Maka tidak
heran jika kebijakan yang dikeluarkan akan selalu
ada perbedaan – perbedaan didalamnya.
Pengaruh Ekonomi terhadap
Ekologi Pemerintahan
• Bidang yang mengalami perbenturan paling keras dengan
urusan lingkungan adalah ekonomi, sebagian besar
terminologi ekonomi mulai dari yang Marxis sampai yang
monetarian terbukti gagal mempertemukan keperdulian
lingkungan dengan kenyataan praktik berekonomi di dunia
nyata.
• Dalam peningkatan ekonomi, nilai ekologi diabaikan.
Padahal nilai ekologi lebih penting daripada perkembangan
nilai ekonomi. Sehingga tidak mengherankan terganggunya
keseimbangan ekosistem, langsung maupun tidak
langsung seperti meningkatnya suhu udara di perkotaan,
pencemaran udara, menurunnya air tanah dan permukaan
tanah, banjir dan masih banyak lagi dampak – dampak
yang di timbulkan akibat pengrusakan lingkungan demi
mengembangkan ekonomi.
• Dalam permasalahan ini, pemerintah sudah
seharusnya berfikir langkah apa yang harus
diambil, kebijakan – kebijakan yang diambil
tidak hanya sekedar kebijakan semata, tapi
membutuhkan realisasi yang berdampak
positif bagi ekologi maupun perkembangan
perekonomian.
Pengaruh Sosial Budaya
terhadap Ekologi Pemerintahan

• Sosial budaya juga sangat berpengaruh terhadap


kondisi ekologi pemerintahan. Misalnya, di
Indonesia, sosial budaya yang multikulural akibat
dari kondisi geografis yang terpisah – pisah
berbentuk kepulauan sangat berpengaruh pada
bentuk Negaranya, yakni Negara kesatuan.
Pengaruh Pertahanan dan
Keamanan terhadap Ekologi
Pemerintahan
• Masalah pertahanan keamanan tidak bisa begitu saja
diabaikan. Suatu Negara yang kondisi pertahanan
negaranya tidak kuat, maka akan dengan mudah di
kacaukan oleh Negara lain yang memiliki kepentingan.
• Dengan begitu, sistem pemerintahan pun akan goyah,
yang akan mengakibatkan ketidakstabilan semua
sektor.
• Contohnya saja, Negara Indonesia tercinta ini, jelas
sekali bahwa sistem pertahanan di Negara kita masih
lemah. Kasus klaim mengklaim wilayah misalnya antara
Indonesia dengan Malaysia. Dari segi keamanan, teroris
dengan mudah memasuki wilayah NKRI.
Daftar Pustaka

• Inu Kencana Syafiie. 1998. Ekologi


Pemerintahan. Jakarta: PT Perca.

Anda mungkin juga menyukai