Anda di halaman 1dari 83

EKOLOGI PEMERINTAHAN

DR. H. KENCANA SYAFIIE, M.Si


BAB 1
PENDAHULUAN
A. Pengertian Ekologi
Ekologi berasal dari bahasa Yunani Kuno, secara etimologis
kata tersebut berasal dari kata Oikos yang berarti rumah dan
Logos yang berarti ilmu, rumah sudah barang tentu
mempunyai lingkungan di sekitarnya yang memiliki pengaruh
timbal balik makhluk hidup maupun benda organik.

Ilmu dapat diartikan sebagai pengkajian, pelajaran,


pembahasan, pembacaan tentang sesatu, yang sudah barang
tentu mengamati, meneliti, memperhatikan serta
mendeteksi sesuatu.
Menurut Edward S. Rogers dlm bukunya Human
Ecology and Health, an Introduction for administration.
Yg diterbitkan Mac Millan, New York disebutkan bahwa:
Ecology is the study of the relations between organism
and their emvirontment (maksudnya Ekologi adh
Pelajaran ttg hub antara mahluk hidup dgn lingk sekitar
mereka).
Menurut Prajudi Atmosudirdjo dlm buku beliau
“Peranan Adm Pemda dlm Pembangunan (1970) bahwa
Ekologi adh suatu tata hub total (menyeluruh) dan
mutual (timbal balik yg berguna) ant suatu organisme
dgn lingk sekitarnya.
Menurut Komarudin dlm bukunya Ensiklopedia
Manajemen (bumi Aksana Jkt 1994) dikatakan bahwa :
Ekologi adh Suatu kajian yg berhub dgn antar relasi antara
organisme dgn lingk, dasar empirisnya terletak pd hasil
penelitian bhw organisme yg hidup itu bervariasi menurut
lingk-nya.
Jadi Ekologi berkenaan dgn makluk hidup, namun demikian
juga tdk menutup kemungkinan berkenaan dgn kehidupan
ilmu-s sosial, seperti ilmu negara, pem, politik, hukum,
ekonomi dan administrasi.
B. Pengertian Pemerintahan
Menurut Robert Mac Iver (1960:5) maksudnya :
Government is the organization of men under authority …
how man can be govern (maksudnya Pemerintah adh
Sebagai suatu organisasi dari org-s yg mempunyai
kekuasaan …. Bagaimana manusia itu bisa diperintah).
Menurut Prof Dr.Taliziduhu Ndraha (2002 : 10)
Ilmu Pemerintahan adh Ilmu yg mempelajari bgm
memenuhi dan melindungi kebutuhan dan tuntutan tiap
org akan jasa publik dan layanan civil dlm hub pem-an
(sehingga dpt diterima) pd saat dibutuhkan oleh yg
bersangkutan.
Pem adh kelompok org-s tertentu yg secara baik dan
benar serta indah melakukan sesuatu (eksekusi) at tdk
melakukan sesuatu (not to do) dlm mengkoordinasikan,
memimpin dlm hub ant dirinya dgn masy, ant departemen
dan unit dlm tubuh pemerintah itu sendiri.
Ilmu Pem-an adh Ilmu yg mempelajari bgm melaks
koordinasi dan kemampuan memimpin bid. Legislatif,
Yudikatif dan Eksekutif dlm hub pusat dan daerah, ant
lembaga serta ant yg memerintah dgn yg diperintah sec
baik dan benar dlm berbagai paristiwa dan gejala pem-an.
Jadi objek formal Ilmu Pem-an adh hub ant penguasa dgn
rakyatnya yg dpt dilihat dr paristiwa pem-an dan gejala
pem-an yg dlm penyabarannya dpt berbentuk hub tirani
dan anarkis sbg puncak ekstrim gejala pem-an dlm hub
vertikal; dpt juga berbentuk jual beli ant pem dan rakyat
dlm hub horizontal.
Gambar : Hub Vertikal Pem-an dlm bentuk Demokrasi sbb :

RAKYAT

PERTANGGUNG DEMOKRASI MANDAT


JAWABAN

P E M E R I N T A H
Bentuk sistem pemerintahan:
a. Sistem Pemerintahan Kabinet Presidensial;
b. Sistem Pemerintahan Kabinet Parlementer;
c. Sistem Pemerintahan Kabinet Campuran; dan
d. Sistem Pemerintahan Kabinet Komunis.
Sistem Pemerintahan Kabinet Presidensial

Kabinet Presidensial yaitu kabinet yang menteri-


menteri bertanggungjawab kepada presiden,
agar para menteri tidak berlindung di bawah
kekuasaan presiden apabila melakukan
kesalahan, maka antara badan legislatif
(parlemen) dengan badan eksekutif (presiden
dan menterinya) harus saling mengawasi secara
ketat.
Ciri-ciri sistem pemerintahan presidensial

1. Hal tersebut berdasarkan atas prinsip-prinsip pemisahan


kekuasaan
2. Eksekutif tidak mempunyai kekuasaan untuk
membubarkan parlemendan juga tidak musti berhenti
sewaktu kehilangan dukungan dari mayoritas anggota
parlemen.
3. Dalam hal ini tidak ada tanggungjawab yang beralasan
antara presiden dan kabinetnya, karena pada akhirnya
seluruh tanggungjawab sama sekali tertuju pada presiden
(sebagai kepala pemerintahan)
4. Presiden terpilih langsung oleh para pemilih
LEGISLATIVE PRESIDEN

BDN KABINET
SENAT PERWA CHECKING POWER
KILAN WITH POWER MENTERI MENTERI

PEMILU PERINTAH PEMILU


ARTIKULASI
KEPENTINGAN
DAN
AGREGASI
KEPENTINGAN

RAKYAT
Sistem pemerintahan kabinet parlementer

Kabinet parlementer yaitu kabinet yang menteri-


menterinya masing-masing bertanggungjawab
kepada parlemen, hal ini karena parlemen yang
memilih menteri-menteri yang tepat begitu juga
perdana menterinya sendiri, anggota parlemen
dapat menjatuhkan setiap kesalahan masing-
masing menteri.
Ciri-ciri sistem pemerintahan parlementer

1. Di mana terjadi tanggungjawab berbalas-balasan antara


eksekutif dan legislatif, oleh karena itu pihak eksekutif
boleh membubarkan parlemen (legislatif) atau sebaliknya
eksekutif sendiri yang harus meletakkan jabatan
bersama-sama kabinetnya yaitu diwaktu kebijaksanaan
pemerintah tidak lagi dapat diterima oleh kebanyakan
suara para anggota sidang yang ada dalam parlemen
2. Dalam hal ini juga terjadi pertanggungjawaban bersama
(timbal balik) antara PM dengan kabinetnya
3. Pihak eksekutif terpilih sebagai kepala pemerintahan dan
pemegang masing-masing departemen negara, sesuai
dengan dukungan suara mayoritas parlemen
RAJA

PERDANA
MENTERI
DAN
DEWAN
MENTERI

PARLEMEN
(LEGISLATIF)

HOUSE OF HOUSE OF
REPRESENTATIVE COMMONS

RAKYAT
Sistem pemerintahan kabinet campuran

Kabinet campuran yaitu kabinet yang


presidennya tidak hendak kehilangan kekuasaan
ketika anggota parlemen memberikan mosi
tidak percaya kepada pemerintah oleh karena
itu yang jatuh hanya perdana menteri dan
menteri-menterinya tetapi presiden tidak dapat
dijatuhkan oleh parlemen.
LEMBAGA KONSTITUSI

PRESIDEN

PARLEMEN

PARTAI PM
SENAT
PARTAI
MENTERI
MENTERI

ARTIKULASI PEMILU PEMILU


KEPENTINGAN

RAKYAT
Sistem pemerintahan kabinet komunis

Kabinet komunis yaitu kabinet yang baik kepala


pemerintahan maupun kepala pemerintahan
dijabat secara ex officio oleh pimpinan partai
komunis, mulai dari tingkat pusat sampai pada
tingkat pemerintahan daerah, karena partai
komunis yang ada di daerah sekaligus menjadi
kepala daerah dan kepala wilayah.
PRESIDIUM
PARTAI
TERTINGGI

SENTRAL KOMITE PARTAI PRESIDEN


TINGKAT NASIONAL

SENTRAL KOMITE PARTAI KEPALA NEGARA


TINGKAT NEGARA BAGIAN BAGIAN

SENTRAL KOMITE PARTAIO KEPALA DAERAH


TINGKAT DAERAH (GUBERNUR)

SENTRAL KOMITE PARTAI KEPALA DISTRIK


TINGKAT DISTRIK (BUPATI/CAMAT)

RAKYAT PEKERJA
REPUBLIK
SISTEM
PEMERINTAHAN
PARLEMENTER KERAJAAN

DESENTRALISASI
SISTEM
PEMERINTAHAN
CAMPURAN
SISTEM SENTRALISASI
PEMERINTAHAN

SERIKAT
SISTEM
PEMERINTAHAN
PRESIDENSIAL KESATUAN

MULTI PARTAI
SISTEM
PEMERINTAHAN
PROLETARIAT MONO PARTAI
PENGERTIAN EKOLOGI PEMERINTAHAN

Dalam kesehatan masyarakat (Public health)


sebagai cabang ilmu kesehatan, disebutkan
bahwa lingkungan (environtment) yaitu segala
sesuatu yang berada di sekitar manusia, dapat
mempengaruhi kehidupan manusia dan
masyarakat
Jadi lingkungan terdiri dari:
1. Lingkungan fisik (yaitu tanah, air, dan udara di
sekitar kita)
2. Lingkungan biologi (yaitu hewan dan
tumbuh-tumbuhan di sekitar kita)
3. Lingkungan sosial (yaitu sosial ekonomi,
budaya, dan psiko manusia di sekitar kita)
Melihat keterangan sebelumnya maka khusus
untuk pemerintahan sudah barang tentu
ekologinya meliputi antara lain:
1. Lingkungan fisik (yaitu geografi di sebuah
negara)
2. Lingkungan biologi (yaitu watak suatu bangsa)
3. Lingkungan sosial (yaitu budaya, ekonomi,
ideologi, politik, agama suatu suku)
Dengan begitu dalam penguraian, ketiga unsur
eksakta alamiah yang mempunyai pengaruh
pada pemerintahan suatu negara akan kita
sebut Tri Gatra (Geografi, Sumber Daya Manusia,
Sumber Daya Alam), sedangkan kelima unsur
sosio kemasyarakatan yang juga mempunyai
pengaruh pada pemerintahan dita sebut Panca
Gatra (Ideologi, Sosial Politik, Sosial Ekonomi,
Sosial Budaya, dan Sosial Keagamaan)
TRI GATRA
PENGARUH EKSAK

GEOGRAFI
SDM
SDA

PERENCANAAN

SOSIAL SOSIAL
POLITIK BUDAYA

EKONOMI SOSIAL
SOSIAL AGAMA
IDEOLOGI

PANCA GATRA
PENGARUH SOSIAL
BAB 2
PENGARUH LINGKUNGAN ALAM
A. Pengaruh Geografis
Terdapat hubungan yang erat antara ilmu pemerintahan
dengan ilmu bumi karena pengaruhnya ditujukan pada
keberadaan suatu pemerintahan terutama ekologinya.
Pengaruh tersebut sebagai contoh untuk menentukan
apakah suatu pemerintahan itu harus diciptakan
sentralisasi yang kaku terpusat, atau desentralisasi yang
berlebihan dengan pemberian pendemokrasian yang
besar kepada daerah sampai tampak bukan lagi sub
sistem tetapi seperti negara yang berdiri sendiri
B. Pengaruh SDM
SDM adalah Sumber Daya Manusia, yang dapat
membuat suatu pemerintahan maju karena
kepakaran, moralitas dan budaya penduduk
suatu negeri, tetapi bisa pula hancur karena
pemerintah yang memimpin tidak disukai oleh
rakyatnya akbiat kedzaliman pemimipinnya.
SDM dibedakan menjadi 4 yaitu: rakyat,
warga negara, masyarakat, dan penduduk
• Rakyat: keseluruhan orang-orang yang berada dalam negeri
maupun di luar negeri dan mempunyai hak pilih atau dicabut
hak pilihnya untuk waktu tertentu.
• Warganegara: mereka yang dinyatakan sebagai warga suatu
negara berdasarkan peraturan perundang-undangan negara
tersebut.
• Masyarakat: mereka yang bersama-sama menjadi anggota
suatu negara yang harus dibina dan dilayani oleh
administrasi setempat.
• Penduduk: mereka yang menjadi penghuni dari suatu negara
tertentu yang harus diinventarisir.
Gambar Masyarakat, Penduduk dan
Warganegara
DALAM
NEGERI

WNI
LUAR
NEGERI
PENDUDUK

MASYARAKAT WNA

BUKAN
PENDUDUK
Gambar Pasar SDM

INVEST
ANGKA TEKNOL ASI KONDIS
PEND USIA
TANKER OGI EKONO I
UDUK KERJA
JA MI

Ijazah Gaji
Kemampuan/Keterampilan Jaminan Iur depan
Penglaman Syarat
C. Pengaruh SDA
SDA adalah Sumber Daya Alam, mulai dari flora dan
fauna. Akan halnya SDA, dua negara dapat saling
bertempur matian-matian karena persoalan SDA ini.
Jadi selama ini memang sebagian besar orang
menganggap bahwa daya tarik pariwisata hanya
bersifat hedonistik dan materialistik sehingga
kemudian menjadi sekularistik. Tetapi dalam Ekologi
Pemerintahan ini unsur-unsur kepariwisataan harus
menyeimbangkan antara kebaikan, kebenaran, dan
keindahan sehingga lahirlah unsur Geografis, unsur
Historis, dan Unsur Kultural.
BAB 3
PENGARUH SOSIO KEMASYARAKATAN
A. Ideologi
Ideologi adalah sistem pedoman hidup yang menjadi
cita-cita untuk dicapai oleh sebagian besar individu
dalam masyarakat yang bersifat khusus, disusun secara
sadar oleh para tokoh pemikir negara serta kemudian
menyebar-luaskannya secara resmi sebagai dasar
negara.
Ada tiga kutub paradigma yaitu Paradigma Sosialisme
Komunis, Paradigma Liberalisme Kapitalis, dan
Paradigma Islam
1. Paradigma Sosialisme Komunis
Paradigma ini muncul untuk mengantisipasi
perbedaan kelas dan jurang pemiusah antara si
kaya dan si miskin, caranya adalah dengan
menyamaratakan penghasilan perekonomian.
Unsur sosialis komunis adalah:
1. Negara terlibat dalam berbagai aspek kehidupan (bold
State)
2. Kolektifitas berlaku pada berbagai aktivitas
3. Kooperatif diberlakukan oleh pemerintah dengan berbagai
instansi tanpa memperbolehkan keberadaan swastanisasi
4. Sama rata sama rasa (egalitarianisme) karena komune
berarti sama
5. Proteksi konprehensif
6. Modernisasi linear yang sosialis
7. Ekologi rendah dalam arti perhatian pada lingkungan
kurang
2. Paradigma Liberalisme Kapitalis
Berangkat dari keinginan manusia untuk hidup
bebas, maka pengawasan manusia atas manusia
dikurangi, sehingga berbagai protes untuk
menyuarakan hidup dan kehidupan dilontarkan,
misalnya kebebasan berpendapat, kebebasan
bergaul, kebebasan beragama, kebebasan
berfikir, kebebasan menulis, kebebasan mencari
nafkah, kebebasan berkumpul, dan kebebasan
meuwjudkan keberadaan.
Syarat-syarat untuk Pemerintahan yang
Liberalisme Kapitalis:
1. Negara lepas tangan dalam mengatur kehidupan
masyarakat dalam banyak hal (No State)
2. Terdapat fundamentalisme pasar yang dikuasai swasta
berduit
3. Otoritatianisme
4. Terdapat penerimaan yang sangat jauh berbeda
(feodalistik)
5. Welfare
6. Modernisasi linear yang liberalis
7. Kepedulian pada ekologi yang rendah
3. Paradigma Islam
Nabi Muhammad SAW antara lain menyebutkan
bahwa orang kaya (kapitalis) harus
membayarkan zakatnya kepada kaum miskin,
mustadafin, dhuafa (sosialis) sebelum kaum
miskin menolak zakat orang kaya dengan
mengatakan bahwa yang mereka perlukan
adalah darah orang kaya (sebelum terjadi
revolusi sosial komunis).
Paradigma Islam melahirkan beberapa
kriteria antara lain sebagai berikut:
1. Pemerintah negara hanya melindungi para fakir miskin,
orang tua jompo, anak yatim piatu yang baik dan benar
disebut dengan amar makruf
2. Pemerintah dan masyarakat dituntut untuk transparan dan
jujur serta adil dalam perdagangan
3. Dalam penggajian dan penghonoran harus dihitung sesuai
dengan tingkat kelelahan disebut dengan keringat
4. Dalam politik dan hukum Islam pemerintah harus
menyeimbangkan antara kekuasaan dan pelayanan, antara
hukum dan hak azasi manusia, antara effectivness dan
responsiveness.
Tiga narasi agung yang menguasai dunia
LOGIKA ETETIKA ETIKA
ILMU SENI MORAL
AKAL RASA BUDI
KEBENARAN KEINDAHAN KEBAIKAN
TEORI PRAKTIS LUHUR
PERHITUNGAN NUANSA KEPATUTAN
KEPASTIAN PERLUKISAN PENGKAJIAN
FAKTA CIPTA ADAT
PENDAPAT KARSA KERELAAN
BUKTI KARYA NORMA
TABEL TIGA PARADIGMA IDEOLOGIS
SOSIALISME KOMUNIS PEMERINTAHAN ISLAM LIBERALISME KAPITALIS
BOLD STATE AMARMARUFNAHIMUNGKAR NO STATE
KOLEKTIVITAS TRANSPARANSI PASAR
KOOPERATIF WASATHAN OTORITATIANISME
EGALITARIAN PROFESIONALISME FEODALISTIK
PROTEKSI KEKUASAAN DAN PELAYANAN WELFARE
IDEOLOGI DUNIA
TIRANI ANARKIS
MARAH SESAT
KOMISME KAPITALISME
SOSIALISME LIBERALISME
ILMU MORAL
KEKUASAAN LAYANAN
PANAS DINGIN

SENI
B. SOSIAL POLITIK
Situasi Politik sangat mempengaruhi
pemerintahan dalam ekologi pemerintahan,
misalnya kita lihat selama lebih dari setengah
abad Negara Kesatuan Republik Indonesia
merdeka, bangsa Indonesia melakukan kepala
daerah secara perwakilan, artinya para wakil
rakyat yang dipilih dalam setiap pemilihan
umum mengadakan pemilihan kepala daerah
setempat.
Untung dan ruginya pemilihan langsung
kepala daerah di seluruh Indonesia ini:
1. Menarik hati masyarakat adalah orang terpandang
dalam pemilihan langsung ini, baik karena bekas
pejabat ataupun pejabat yang masih berkuasa
2. Karena banyaknya masyarakat yang tingkat
pendidikannya relatif rendah maka kadar ikut-ikutan
akan tinggi apalagi pada suatu bangsa yang tingkat
dekadensi moral sedang terjadi
3. Pihak yang berpikir optimis kita musti menyadari
bahwa dalam agama apapun kita mempercayai hati
nurani, sehingga lahirlah dari dulu istilah “Vox Populey
Vox Dey” yaitu suara rakyat adalah suara Tuhan
MOSI
LEGISLATIF EKSEKUTIF

Pembangunan Politik Pembangunan Ekonomi

Jadi dari gambar tersebut di atas jelas bahwa


dalam pembangunan politik yang semakin
meningkat akan berbanding terbalik dengan
pembangunan ekonomi yang semakin merosot
KEBIRI
LEGISLATIF EKSEKUTIF

Pembangunan Politik Pembangunan Ekonomi

Dibandingkan dengan keadaan sebelum reformasi,


dimana pihak eksekutif mengkebiri pihak legislatif
karena bahkan ada anggota legislatif adalah isteri
dan anak aparat eksekutif yang tidak mungkin
mengkritik kepala rumah tangganya. Anggota hanya
berdiam diri saja selama sidang tetapi memperoleh
honor yang lumayan besarnya, itulah yang
membuat pihak eksekutif seenaknya melakukan
korupsi, kolusi, dan nepotisme.
C. SOSIAL EKONOMI
Jadi membicarakan perekonomian Indonesia tidak
dapat lagi bermuluk-muluk membicarakan hasil
tambang dan hasil bumi yang kaya, karena tidak lagi
dinikmati oleh seluruh rakyat Indonesia. Dari tahun ke
tahun jumlah penduduk miskin bertambah, semua ini
dari ketidak adilan para pemimpin, sementara itu
rekrutmen tenaga kerja tidak lagi pernah transparan.
Ini dimulai dari penerimaan pegawai negeri yang
buruk (nepotisme) sampai pada munculnya korupsi
dan kolusi
KORUPSI
Korupsi adalah setiap perbuatan yang dilakukan
siapapun juga untuk kepentingan diri sendiri,
untuk kepenringan orang lain, atau untuk
kepentingan suatu badan yang langsung
menyebabkan kerugian bagi keuangan dan
perekonomian negara.
KOLUSI
Kolusi adalah kerja sama seorang atau
sekelompok orang yang memangku jabatan atau
memiliki kewenangan tertentu dalam
pemerintahan dengan masyarakat atau pejabat
yang memerlukan bantuan saling memberikan
(jasa, komisi, uang atau materi lainnya) yang
menimbulkan ketidak adilan dalam percaturan
sumber daya manusia.
NEPOTISME
Nepotisme adalah pendang bulu dalam memilih
orang, baim karena hubungan saudara, agama,
suku, almamater kendati yang ditolong
(ditunjuk) relatif lebih buruk dari pihak kandidat
lainnya.
BAB 4
PENGARUH SOSIO KEAGAMAAN
A. PENGERTIAN ISLAM
Agama adalah suatu unsur mengenai pengalaman yang
dipandang mempunyai nilai tertinggi, yaitu pengabdian
kepada suatu kekuasaan, yang dipercayai sebagai suatu
yang menjadi asal mula segala sesuatu, kemudian yang
menambah dan melestarikan nilai-nilai serta sejumlah
ungkapan yang sesuai dengan urusan pengabdian
tersebut, baik dengan jalan melakukan upacara yang
simbolis maupun melalui perbuatan yang bersifat
perseorangan atau secara bersama-sama.
AGAMA DUNIA BERDASARKAN BENUA
Agama Amerika Amerika Eropa Asia Afrika Australia Jumlah
Utara selatan
Katholik 96315000 397810000 262026000 121311000 119244000 8095000 1004801000

Ortodox 93056000 1730000 36080000 3587000 27698000 568000 162719000

Protestan 9790000 16930000 8039000 79969000 84729000 7415000 206872000

Yahudi 6952000 1071000 1465000 5484000 327000 96000 15395000

Islam 2642000 1326000 12545000 625194000 269959000 101000 911767000

Shinto 363000 500 500 3160000 200 500 3524700

Konghucu 121000 3162000 60000 183361000 307000 20000 187031000

Budha 554000 530000 271000 307323000 20000 25000 308723000

Hindu 1259000 867000 703000 714652000 1431000 355000 719267000

Jumlah 211052000 423426500 321189500 2044041000 503715200 16675500 3520099700


AGAMA DUNIA TAHUN 1985
NO AGAMA JUMLAH %
1 2 3 4
1. Katholik 1.004.801.000 28,54
2. Orthodox 162.719.000 4,60
3. Protestan 206.872.000 5,80
4. Yahudi 15.395.000 0,04
5. Islam 911.767.000 25,00
6. Shinto 3.524.700 0,10
7. Kong Hu Cu 187.031.000 5,30
8. Budha 308.723.000 8,70
9. Hindu 719.267.000 20,43
JUMLAH 3.520.099.700 98,51
AGAMA DUNIA TAHUN 2005
NO AGAMA JUMLAH %
1 2 3 4
1. Katholik 1.0196.263.957 19,4
2. Orthodox 254.713.505 4,1
3. Protestan 224.199.668 3,6
4. Yahudi 15.173.989 0,2
5. Islam 1.364.967.084 22,1
6. Shinto 119.165.362 1,9
7. Kong Hu Cu 561.744.936 9,1
8. Budha 758.479.772 12,3
9. Hindu 1.055.131.524 17,1
10. Dan lain-lain 616.662.415 10,0
JUMLAH 3.520.099.700 100,0
B. Pengaruh Islam
Agama islam sangat berpengaruh terhadap
tegaknya kebenaran dan perlawanan di muka
bumi ini. melihat sistem pemerintahan dan
struktur organisasi Nabi Muhammad SAW
berbeda dengan struktur dan sistem
Pemerintahan, karena wahyu tidak
dimusywarahkan namun ketiranian hanya boleh
ketika pemimpin pemerintahan itu baik dan
benar sedangkan bawahannya keliru.
Sedangkan demokratisasi hanya boleh bila
pemimpin pemerintahan memerlukan pendapat
sedangkan bawahan, staf dan masyarakat jelata
baik dan benar dalam arti baik dibidang moral
dalam berpartisipasi memperhatikan kaidah
etika dan kemudian benar di bidang keilmuan
dalam arti memiliki ilmu pengetahuan dalam
pengaturan kenegaraan.
C. Pengaruh Kristen
Agama kristen baik Katholik maupun Protestan
memiliki pengaruh besar terhadap lahirnya
kapitalisme, dalam Theologia Agama Kristen kebajikan
adi kodrati meliputi Iman, Pengharapan, dan Kasih.
Kebajikan Kodrati meliputi:
1. Penguasaan diri
2. Keadilan
3. Ketabahan
4. kebaikan
Dalam Perjanjian Baru (Injil) ada beberapa
daftar kebajikan orang antara lain:
1. Merasa miskin dihadapan Allah
2. Berduka cita karena adanya kejahatan
3. Lemah lembut
4. Lapar dan haus akan kebenaran
5. Murah hati
6. Suci hati karena akan melihat Allah
7. Pembawa damai sebagai anak cucu Allah
8. Bersemangat karena memperjuangkan kebenaran
9. Berbahagia karena akan difitnah orang jahat
10.Bergembira karena akan ditempatkan didalam Syurga
D. Pengaruh Yahudi
Agama Yahudi sangat berpengaruh terhadap
lahirnya berbagai peperangan di muka bumi ini.
Agama Yahudi sangat keras dalam menegakkan
agamanya, sehingga dalam agama ini ditemukan
Partai Tangan Tuhan yang diperbolehkan
membunuh sesama manusia untuk menegakkan
kebenaran, itulah sebabnya sepanjang sejarah
mereka hanya berperang.
E. Pengaruh Budha
Agama Budha berpengaruh besar terhadap
lahirnya perdamaian di muka bumi ini. Secara
filosofis agama Budha sangat menolak
peperangan dan malahan menganjurkan
perdamaian. Agama Budha adalah sebuah
perilaku mulia yang kasih sayang kepada sesama
umat manusia.
Delapan unsur kebenaran:
1. Mata pencaharian yang benar
2. Berkata secara benar
3. Berbuat bertindak dengan benar
4. Berpikir harus benar
5. Memutuskan perkara secara benar
6. Berjalan di jalan yang benar
7. Memiliki perhatian yang benar
8. Bersemadhy secara benar
F. Pengaruh Hindu
Agama Hindu berpengaruh besar terhadap
lahirnya misitisisme di muka bumi ini. Agama
Hindu sangat mempercayai hukum karma, oleh
karena itu mereka gentar untuk berbuat
kejahatan, mereka memilih “ahisma”, pemimpin
pemerintahan dalam Agama Hindu.
Membentuk seorang pemimpin pemerintahan
bernama Hasta Brata, sebagai berikut:
1. Harus memiliki watak Matahari yang menerangi
2. Harus memiliki watak Bulan yang menyenangkan
3. Harus memiliki watak Bintang yang mempedomani
4. Harus memiliki watak Angin yang mengisi
5. Harus memiliki watak Mendung yang menakutkan
6. Harus memiliki watak Api yang membakar semangat
7. Harus memiliki watak Samudera yang menerima
masukan
8. Harus memiliki watak Bumi yang menganugerahi
BAB 5
PENGARUH SOSIAL BUDAYA
A. Pengertian Budaya
Secara etimologi berasal dari kata Sansakerta
yaitu “Buddhayah”, bentuk jamak dari kata
“Buddhi” (akal) sehingga dikembangkan menjadi
budi-daya, yaitu kemampuan akal budi
seseorang atau sekelompok manusia. Menurut
Moh Hatta “kebudayaan adalah ciptaan hidup
dari suatu bangsa”.
Budaya dapat meliputi antara lain:
1. Sistem Pengetahuan
2. Sistem Mata Pencaharian
3. Sistem Pendidikan
4. Sistem Peribadatan
5. Sistem Seni
6. Sistem Moral
7. Sistem Hukum
8. Sistem Olahraga
B. Pengaruh Budaya Daerah
Budaya kedaerahan yang ada di Indonesia:
1. Budaya Jawa
2. Budaya Minangkabau
3. Budaya Sunda
4. Budaya Bugis Makassar
5. Budaya Manado
6. Budaya Bali
7. Budaya Batak
8. Budaya Papua
9. Budaya Aceh
1. Budaya Jawa: terkenal dengan ketabahan
yang tinggi dan bahkan juga ulet
2. Budaya Minangkabau: terkenal ulet bersilat
lidah dan tidak mau mengalah
3. Budaya Sunda: sering memakan dedauanan
mentah untuk menjaga kulit wanita dan
tingginya kepercayaan agama orang Sunda.
4. Budaya Bugis Makassar: terkenal dengan bertebal muka
dengan orang lain
5. Budaya Manado: terkenal paling moderat di kawasan tanah air
6. Budaya Bali: terkenal dengan istilahnya Ngoupin, Ngedeng,
Ngayah
7. Budaya Batak: terkenal paling eksistensialis dalam menantang
hidup
8. Budaya Papua: sebagian besar orang Papua adalah keras hati
dan gengsi
9. Budaya Aceh: lebih suka dikatakan sebagai penjahat dari pada
dinilai telah meninggalkan agama Islam
C. Pengaruh Budaya Asing
1. Budaya Liberalisme Barat
Faham liberalisme sangat mempengaruhi
kehidupan karena faham ini berangkat dari
kehendak manusia yang ingin bebas menikmati
kehidupan, yang dianggap sebagai kehidupan
yang harus dinikmati dalam hidup yang tidak
lama ini.
2. Budaya Sosialisme Komunis
Komunisme adalah tindak lanjut dan bentuk
ekstrim dari sosialisme yaitu untuk
mengantisipasi persaingan bebas ekonomi
antara kelas berjuis konglomerat yang kaya raya
dengan kelas proletar yang miskin jelata
3. Budaya China
Bangsa China sudah tumbuh dan berkemang
sejak jaman dulu, berbeda dengan sejarah
bangsa lain yang melahirkan para nabi Samawi,
maka China juga memiliki sendiri para nabi-nabi,
budaya yang spesifik dan sejarah masa lalu yang
cemerlang. Di bidang pangan China merupakan
penghasil terbaik Dunia untuk makanan.
BAB 6
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari keseluruhan uraian di muka, dapatlah kita
ambil kesimpulan antara lain sebagai berikut:
1. Maju atau mundurnya suatu negara di bidang
perekonomian, bukan ditentukan oleh
tersedia atau tidaknya kekayaan alam di
negara tersebut.
2. Faktor budaya mampu menjadi pendorong
percepatan suatu bangsa mengejar ketinggalannya,
budaya tersebut akan terlihat dalam semangat untuk
memenuhi kebutuhan hidup secara optimal,
dilandasi jiwa korzak kebangsaan dan agama yang
senantiasa menyuruh umatnya berbuat benar, baik
dan elok perilakunya.
3. Hubungan antara perkembangan ekonomi di satu
pihak dengan di pihak lain demokratisasi yang
berbeda-beda menurut situasi dan kondisi sesuai
ruang dan waktu, Faktor ekonomi mempunyai
dampak yang signifikan terhadap perekonomian
tetapi bukan yang paling menentukan, pada
umumnya memang ada korelasi.
4. Korelasi antara kemakmuran dalam bidang
perekonomian dengan demokratisasi di
bidang politik, menunjukkan bahwa situasi di
bidang politik keamanan berada pada tingkat
yang bervariasi, karena sangat ditentukan
oleh keberadaan rezim yang berkuasa.
5. Negara-negara kaya memiliki demokratisasi yang
spesifik menurut budaya mereka masing-masing,
oleh karena itu mereka berjuang untuk
mengekspos demokrasi yang mereka miliki kepada
negara lain, tetapi liberalisme dan hak azasi
manusia, yang mereka sampaikan pada satu sisi
menyenangkan ini, pada kesempatan lain
menimbulkan dekadensi moral karena banyaknya
perjudian, pelacuran, penyakit kelamin dan
narkoba yang beredar di negara mereka.
6. Iran yang memiliki spesifikasi Keagamaan Islam
Syiah melesat menjadi negara yang disegani
karena memiliki peluru kendali yang siap
diledakkan di negara-negara kapitalis dan komunis,
berangkat dari keyakinan yang besar untuk
menghormati keimamahan yang sesungguhnya
berbeda jauh dengan Islam Sunni yang berada di
Indonesia, hal ini memperlihatkan bahwa sosial
budaya yang dilandasi agama menjadi ekologi yang
sangat berpengaruh bagi pemerintahan.
B. Saran Tindak
1. Loyalitas para Pegawai Negeri Sipil hendaknya kepada tugas
sesuai dengan peraturan yang berlaku, selama ini loyalitas
hanya kepada atasan. Di Indonesia, begitu seseorang baru
dilantik baru dilantik para staf lalu berbondong-bondong
memperlihatkan kedekatan, setelah itu yang berlaku adalah
bagaimana perintah atasan, dan staf senantiasa menutupi
apa yang terjadi sepanjang yang terjadi itu adalah sebuah
kekeliruan oleh karena itu yang dilaporkan hanya yang
benar dan baik saja. Seharusnya loyalitas para staf adalah
kepada tugas bukan kepada atasan yang tidak menutup
kemungkinan untuk keliru sebagai manusia.
2. Budaya Feodalistik yang masih kental terasa
hendaknya diubah menjadi budaya yang agamis,
maksudnya setelah Indonesia merdeka maka pegawai
negeri dianggap pemerintah yang menggantikan, oleh
karena itu untuk menjadi pegawai orang berkenan
menyogok sebanyak apapun, oleh karena itu bagi
pemegang jabatan sudah tentu dianggap nigrat,
mereka selalu dihormati, masyarakat menunduk bila
lewat di depan pejabat pemerintah karena dianggap
raja yang berkuasa dan harus dihormati.
3. Saat ini biaya hidup terlalu tinggi, maksudnya
orang-orang kaya membelikan mobil bagi
seluruh keluarganya, resikonya sering terjadi
kemacetan di jalan raya, memang teknologi
harus dimanfaatkan tetapi bukan berarti
harus pemborosan
4. Masyarakat termasuk para karyawan dan
pegawai negeri sipil masih gagap teknologi,
maksudnya bahwa sekarang ini komputer
telah masuk ke berbagai kantor
pemerintahan, tetapi tetap saja terjadi over
lapping antara tugas yang satu dengan tugas
yang lain, hal ini karena eltronic government
itu sendiri tidak dimanfaatkan.
5. Pelayanan lemah, maksudnya pelayanan adalah
sama apa yang dibutuhkan oleh masyarakat
dengan apa yang diberikan pemerintah, kalau
pemerintah mendirikan pasar di suatu tempat
yang sulit dikunjungi pembeli dan penjual dan
harga retribusi yang tidak sebanding maka berarti
pemerintahan tidak dapat berbangga bahwa telah
melakukan pelayanan karena masyarakat tidak
butuh apa yang diberikan oleh pemerintah
6. Mutu Pagawai rendah, maksudnya setiap ada
penerimaan pegawai selalu yang diterima
anak pejabat atau anak mereka yang banyak
uang, resikonya pegawai negeri yang diterima
tidak lagi memperhatikan mutu mulai dari
kecerdasan, moral dan keterampilan kerja.
Bahkan pemberian penghargaan di kantor-
kantor hanya berdasarkan selera atasan.
7. Staf senantiasa menunggu petunjuk,
maksudnya bahwa inisiatif sekarang ini tidak
lagi menjadi acuan prestasi seorang pegawai
karena mereka takut salah dan menjadikan
atasan sebagai dewa, jadi pekerjaan selalu
menunggu petunjuk pengarahan, untuk itu
Juklak menjadi acuan utama.
8. Karena pejabat pemerintah terlalu dikulus-
individukan, maka resikonya penegakkan
hukum tidak berjalan ketika pejabat
pemerintah terlibat, sebaliknya kepada rakyat
kecil yang tidak mengerti hukum mereka
pasrah apapun keputusannya.
9. Keseluruhan terjadi dalam waktu lama tetapi
ironisnya ketika reformasi didengungkan,
supremasi hukum tetap belum ditegakkan
secara sempurna karena dalam waktu singkat
rakyat kembali tidak memperoleh keadilan

Anda mungkin juga menyukai