Anda di halaman 1dari 14

Ekologi Administrasi Publik

Introduction

 Ekologi = ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik antara mahluk hidup
dan lingkungannya

 Ekologi merupakan disiplin baru dari Biologi yang merupakan mata rantai fisik
dan proses biologi serta bentuk bentuk yang menjembatani antara Ilmu Alam
dan Ilmu Sosial

 Otto Soemarwoto (1988) menyebutkan, persamaan Ekonomi dan Ekologi,


yaitu hubungan kepentingan perbedaannya : dalam Ekonomi, mata uang
yang dipakai dalam transaksi adalah uang, cek dan lain lain, sedang dalam
Ekologi yang menjadi alat transaksi adalah materi, energi, dan informasi
Ekologi dapat juga dikatakan sebagai Ekonomi Alam yang melakukan
transaksi dalam bentuk materi, energi &informasi

 Ekologi = ilmu yang mempelajari hubungan timbal¬ balik antara mahluk hidup
dan lingkungannya

 Ekologi merupakan disiplin baru dari Biologi yang merupakan mata rantai fisik
dan proses biologi serta bentuk¬ bentuk yang menjembatani antara Ilmu Alam
dan Ilmu Sosial

 Ekologi dapat juga dikatakan sebagai Ekonomi Alam yang melakukan


transaksi dalam bentuk materi, energi &informasi

 Ekologi administrasi merupakan lingkungan yang dipengaruhi dan


memengaruhi administrasi, yaitu politik, ekonomi, budaya teknologi, security
(keamanan), dan natural resource (sumber daya alam). Peran suatu masyarakat
dalam bidang politik (infrastruktur), ekonomi (pendapatan/institusi), sosial
budaya (pendidikan dan agama), teknologi dan hankam (tentram/tertib)jelas
sangat memengaruhi jalannya roda pemerintahan. Sebaliknya administrasi
negara juga akan memengaruhi faktor-faktor lingkungannya, dengan jalan
membina, menata, dan memproses kelangsungan roda pemerintahan untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan sesuai dengan peraturan yang berlaku.

F.W. Riggs Administrasi Negara dianalogikan sebagai organisma hidup (Living


Organism) mempengaruhi dan dipengaruhi oleh lingkungan hidupnya.

F.W. Riggs Ekologi: Ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik antara alam
sekitar dengan organisma hidup.

1
Manfaat Studi Ekologi Administrasi Negara : Dapat mengetahui karakteristik
Sistem Administrasi Negara suatu Masyarakat, Bangsa dan Negara tertentu yang
membedakannya dengan Administrasi Negara Masyarakat, Bangsa dan Negara lain.

Bintoro Tjokroamidjoyo : Sistem Administrasi Negara yang baik di suatu


masyarakat, bangsa tertentu belum tentu baik bila diterapkan di masyarakat, bangsa
yang lain.

Menurut pandangan T Keban ( 2008) dalam Rusli (2014:26),terdapat 3 (tiga)


Paradigma Administrasi Publik :

1) Paradigma ke 1: Administration of Public : Paradigma ini lebih mengedepankan


kekuasaan dan cenderung otoriter. Masyarakat diposisikan sebagai constituent,
dengan posisi seperti ini tidak ada pilihan lain bagi masyarakat selain menjadi
pendukung pemerintah

2) Paradigma ke 2: Administration for Public. Dalam paradigma ini sudah terjadi


perubahan sistem politik yang cukup mendasar, masyarakat memainkan peranan
yang penting sebagai pemilik kedaulatan. Program-program pembangunan dan
pelayanan publik harus bertitiktolak dari masalah dan tuntutan yang berkembang
dalam Peran pemerintah diarahkan pada pelayanan publik.

3) Paradima 3: Administration by Public : kajiannya lebih pada public demand are


differentiated yaitu negara lebih berfungsi sebagai fasilitator, katalisator,
berorientasi pada strategi, output/result, bernuansa pada privatization. Jadi dalam
paradigma ini pemerintah bukan satu-satunya agen pembangunan tetapi
berkolaborasi dengan sektor swasta/privat dan sektor masyarakat sipil, sehingga
memunculkan apa yang disebut dengan good governance.

Old Public Administration (OPA) (Rusli,2014:47)

Pokok masalah yang masih mengakar adalah karakter pemerintahan sentralistik para
birokrat yang menjalankan roda pemerintahan atau disebut Old Public
Administration (OPA).

Jika pola pikir yang terbentuk masih dalam paradigma tersebut, maka sampai kapan
pun sistem yang ada tak akan memberikan kemajuan dalam penyelenggaraan
pemerintahan

New Public Management (NPM)

Mulai tahun 1990-an ilmu administrasi publik mengenalkan paradigma baru yang
sering disebut New Public Management/NPM, Paradigma ini menekankan pada
perubahan perilaku pemerintah menjadi lebih efektif dan efisien dengan prinsip The

2
Invisible Hand-nya Adam Smith, yaitu mengurangi peran pemerintah; membuka
peran swasta dan pemerintah lebih berfokus pada kepentingan publik yang luas.

New Public Service (NPS)

birokrasi yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan perkembangan zaman ialah
dengan menerapkan paradigma New Publik Service (NPS). Paradigma ini
berdasarkan citizen/warga negara, demokrasi, dan pelayanan kepentingan umum.

Konsep Ekologi

 Menurut Kamus Webster : Ekologi sebagai suatu ilmu merupakan cabang


dari Biologi yang menyelidiki hubungan antara organisme hidup dengan
lingkungannya dimana dia hidup.
 J.W. Bews : Ekologi berasal dari Bahasa Yunani Oikos yang berarti rumah
tangga, yang berkaitan dengan seluruh hubungan dari organisma hidup
(seperti rumah tangga) dengan lingkungan hidupnya.
 Menurut Kotler (2003): “Pelayanan Publik merupakan aktivitas yang
ditawarkan oleh satu pihak pada pihak lain dan pada dasarnya tidak
berwujud (intangible) dan tidak menghasilkan kepemilikan (un-ownership)
 (Rusli. 2013 : 168) Secara umum sebuah konsep pelayanan umum
terbangun dari beberapa unsur pokok seperti :

1. Pemerintah (Servant)

2. Masyarakat (Customer)

3. Hubungan antara Servant dan Customer (Relations)

4. Lingkungan (Environment)

Isu-Isu Kontemporer Administrasi Publik (Rusli, Budiman, 2014:29)

1. Alih Fungsi Jadi Lahan Korupsi

2. Ancaman Politik Dinasti Dalam Pilkada

3. Fakta Integritas Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah

4. Kampanye Murah Agar Hasilkan Kepala Daerah amanah

5. Mahar Politik Dalam Pilkada dan Praktik Korupsi

6. Partai Politik dan Kaderisasi

7. Mempersempit Peluang Politik Dinasti Dalam Pilkada

8. Melepas Belenggu Politik Calon Tunggal

3
9. Program Bela Negara & Trauma Politik Militeriasi

10. Hate Speech Dalam Demokrasi di Indonesia.

Lingkungan Hidup (Environment)

Prof.Pamudji: Lingkungan hidup adalah keadaan sekitar yang melingkupi atau


mengelilingi suatu organisma hidup atau kehidupan Faktor-Faktor Lingkungan
Hidup Prof. Pamudji:

 Faktor lingkungan hidup yang relevan disebut faktor ekologis terdiri dari
dua bagian:

 Faktor alamiah: Letak geografis,kekayaan alam,kualitas penduduk.

 Faktor Sosial : Ipoleksosbud Hankam

Konsep Administrasi Negara

Dwight Waldo : Organisasi dan Manajemen darimanusia dan peralatan guna


mencapai tujuan pemerintah. Suatu seni dan ilmu tentang manajemen yang
dipergunakan untuk mengatur urusan-urusan negara

John M Pfifner & Robert V Presthus: Administrasi Negara adalah suatu proses
yang melibatkan beberapa orang dengan berbagai keahlian dan kecakapan untuk
melaksanakan kebijakan-kebijakan pemerintah

BENTUK EKOSISTEM

 Ekosistem Alamiah (natural), terdapat heterogenitas yang sangat tinggi dari


organisme hidup sehingga mampu mempertahankan proses di dalamnya
dengan sendirinya

 Ekosistem Buatan (artificial), organisme yang hidup kurang heterogen


sehingga bersifat labil, diusahakan menjadi stabil

Apa pun bentuk ekosistem tersebut yang terpenting adalah mengupayakan agar
ekosistem menjadi STABIL  manusia dapat tetap hidup secara teratur dari
generasi ke generasi dengan sejahtera.

Faktor-Faktor Ekologis dalam Administrasi

 Riggs = “faktor-faktor Ekologi Administrasi Negara, yaitu economic


foundation, social structure, communication network, ideological/symbol
patterns and political system

4
 Nigro = faktor-faktor Ekologi Administrasi Negara, a.l. population
changes, advances in physyical technology, advances in social inventions
and ideological environment

 Pamudji (2004) = komponen sistem lingkungan, terdiri dari masukan,


proses konversi, keluaran dan umpan balik

 Lahirnya Ilmu Perbandingan Administrasi Negara semakin menegaskan


adanya pengakuan akademis terhadap karakteristik ekologis yang dimiliki
oleh suatu wilayah pemerintahan

Pengantar

 Ekologi Administrasi Pemerintahan muncul karena adanya gejala dan


peristiwa pemerintahan yang silih berganti dan dinamis
 Ilmu Pemerintahan adalah ilmu yang mempelajari hubungan antara
lembaga tertinggi dan tinggi negara dengan masyarakatnya dalam rangka
menjalankan kewenangan untuk melayani publik
 Ilmu Pemerintahan sebagai bagian dari Ilmu Sosial mengadopsi Ilmu
Ekologi dengan asumsi, bahwa pemerintahan sebagai sebuah sistem pada
dasarnya merupakan organisme hidup yang lahir, hidup, berkembang dan
kemungkinan akan mati atau digantikan oleh sistem lainnya

Studi/Kajian Ekologi Administrasi Pemerintahan

 memandang objek sebagai sebuah ekosistem. Artinya, sebuah ekosistem


memiliki sebuah lingkungan strategis tersendiri serta berinteraksi dengan
lingkungannya
 menggunakan paradigma antroposentrik. Ini berarti melihat manusia
merupakan entitas yang terpenting dan menjadi faktor utama di alam semesta
 menggunakan pendekatan holistik. Artinya, aktivitas pemerintahan bukanlah
aktivitas individual, melainkan aktivitas bersama sehingga dalam
menjalankannya perlu memerhatikan unsur-unsur lainnya secara
komprehensif dan berkelanjutan
 mekanisme yang berfungsi memelihara sistem dalam keadaan seimbang
dinamis. Artinya, setiap aksi yang dilakukan oleh pemerintah akan
menimbulkan reaksi

Sudut Pandang Kajian Ekologi Administrasi Pemerintahan (Wasistiono,2013)

 Sudut pandang Ekologi = Politik, yakni mencoba menuangkan buah


pikirannya pada bidang lain dengan menggunakan alat analisis yang

5
berasal dari kajian ekologi. Selain itu, Ekologi juga melihat mekanisme
yang selalu terpelihara dalam keadaan seimbang dinamis
 Sudut pandang Ilmu Pemerintahan salah satu wujud bangunan keilmuan
Ilmu Pemerintahan, selain Sosiologi Pemerintahan, Psikologi
Pemerintahan, Manajemen Pemerintahan dan sebagainya;
Teori, prinsip, konsep Studi Ekologi dipinjam untuk menjelaskan gejala
dan peristiwa pemerintahan
 Sudut pandang eklektik, bahwa kajian Ekologi Pemerintahan
merupakan interface antara kajian Ekologi dan Ilmu Pemerintahan.
Artinya, Ekologi dengan Ilmu Pemerintahan berkedudukan sejajar,
tidak dalam arti ilmu yang satu lebih besar dari ilmu yang lain.

Menurut Foley, tata ruang mengandung arti penataan segala sesuatu yang berada di
dalam ruang sebagai wadah penyelenggara kehidupan. Konsep tata ruang tidak
hanya menyangkut wawasan spasial, tetapi menyangkut pula aspek-aspek
nonspasial atau spasial. Hal ini didasarkan pada kenyataan, bahwa struktur fisik
sangat ditentukan dan dipengaruhi pula oleh faktor-faktor nonfisik, seperti
organisasi fungsional, pola sosial budaya, dan nilai kehidupan komunitas.

Menurut Wheaton, tata ruang bukan hanya mengakomodasi kegiatan ekonomi


yang akan menghasilkan pertumbuhan, tetapi juga harus mengembangkan sistem
alokasi ruang yang memberdayakan rakyat kecil. Namun, pembangunan
berkelanjutan seperti digarisbawahi di atas bukan hanya masalah lingkungan alam,
melainkan juga lingkungan sosial. Untuk itu, diperlukan Reformasi Administrasi
Publik yang menyeluruh dari pusat sampai daerah

Globalisasi telah memasuki era Revolusi Industri 4.0. Klaus menyebutkan,


dunia telah mengalami 4 (empat) tahapan revolusi :

 Revolusi  Industri 1.0 terjadi pada abad  ke 18  melalui  penemuan  mesin


uap sehingga memungkinkan barang dapat diproduksi secara masal;

 Revolusi Industri 2.0 terjadi pada abad ke 19-20 melalui penggunaan listrik
yang membuat biaya produksi menjadi murah;

 Revolusi Industri 3.0 terjadi pada sekitar tahun 1970an  melalui penggunaan


komputerisasi;

 Revolusi Industri 4.0 terjadi pada sekitar tahun 2010an melalui rekayasa
intelegensia dan internet of thing sebagai tulang punggung pergerakan dan
konektivitas manusia dan mesin;

6
Society 5.0 sendiri terjadi pada sekitar tahun 2019an, yaitu dampak dari Revolusi
Industri 4.0 melalui rekayasa intelegensia dan internet of thing (IoT) sebagai tulang
punggung pergerakan dan konektivitas manusia dan mesin, pada era ini
menambahkan konsep dimana masyarakat harus memanusiakan manusia dengan
teknologi; Sederhananya, apabila Revolusi Industri 4.0 ini membuat manusia
menjadi lebih modern karena memiliki akses terhadap teknologi, sedangkan Society
5.0 adalah masa dimana teknologi-teknologi ini menjadi bagian dari manusia

Administrasi Negara terbagi menjadi :

Administrasi Sipil : aktivitas yang dilakukan oleh lembaga departemen maupun non
departemen sampai pd tingkat kecamatan, kelurahan/desa.

Administrasi Militer : seluruh aktivitas yang dilaksanakan oleh fungsi kesatuan


dalam lingkungan angkatan bersenjata.

Tujuan pokok Administrasi Pemerintahan adalah memberikan pelayanan pada


masyarakat.

Administrasi Perusahaan Negara, meliputi tugas usaha untuk pemenuhan modal


pemerintah, a.l. transportasi, perbankan, asuransi dll. Tujuan Administrasi
Perusahaan Negara ini adalah keuntungan dan pelayanan.

Teori Pembentukan Negara :

1. Teori Ketuhanan : Negara dapat terbentuk atas kehendak/Ciptaan Tuhan


YME. Segala sesuatu yang ada dalam negara (pemerintahan, rakyat dll) tidak
mungkin timbul manakala tidak diciptakan oleh Tuhan YME.

2. Teori Hukum Alam : Negara dapat dibentuk oleh karena Kemauan


Alam (muncul pada masa Plato dan Aristoteles). Dalam hal ini kondisi alam
yang memungkinkan untuk timbulnya manusia kemudian berkembang
dan kemudian terbentuklah negara

3. TeoriPerjanjian: merupakan tindak lanjut dari 2 teori sebelumnya.


Dimana keadaan alam meyebabkan perkelahian antar
manusia sehingga timbul negara karena perjanjian
kedua belah pihak.

Dalam era globalisasi terbentuknya negara dapat melalui beberapa proses seperti :

1. Penaklukan : suatu negara menaklukan wilayah ttt kmdn dimasukkan wil


pmrintahan negara penakluk, shg terbentuk negara yg lebih luas.

7
2. Peleburan (Fusi) dua negara atau lebih meleburkan diri selanjutnya terbentuk
negara baru
3. Pemisahan Diri terbentuknya pemerintahan baru karena
memisahkan diri dari negara asalnya
4. Pendudukan Atas Negara suatu wilayah yang belum ada pemerintahan
sebelumnya, tidak ada eksistensi negara sebelumnya.

Menurut Dr. Paimin Napitupulu, kegagalan Indonesia dalam mengelola


lingkungan :

 Kita membiarkan pemanfaatan sumber daya alam melebihi laju


regenerasinya, ex : eksploitasi hutan.
 Membiarkan laju menipisnya sumber daya alam tanpa menimbang
pengembangan energi laternatif.
 Bangsa Indonesia membiarkan produksi limbah yg melebihi kemampuan
asimilasi lingkungan.
 Rendahnya profesionalisme birokrasi dan kurang bertanggung jawab,
kebijakan pemerintah yg tidak transparan serta berkembangnya ideologi
komsumtif di kalangan elit penguasa.

Pembangunan Berkelanjutan

Masalah utama pada dimensi ekonomi adalah perubahan global dan globalisasi.
Maksudnya adalah perubahan keadaan lingkungan hidup (ekologi) global,
globalisasi ekonomi, perubahan budaya dan konflik utara-selatan. Globalisasi yang
muncul sejak tahun 1990-an, tidak dapat dibendung kehadirannya dan mau tidak
mau harus dihadapi oleh setiap negara. Kemajuan teknologi, komunikasi dan
telekomunikasi serta transportasi semakin mendukung arus globalisasi sehingga
hubungan ekonomi antar negara dan region menjadi sangat mudah.

Definisi Jejaring (Network) Jejaring (network), menurut Aldrich dan Whetten


(1981), didefinisikan sebagai totalitas semua unit yang terhubung oleh bentuk relasi
tertentu dan dibangun oleh keterikatan diantara semua organisasi. Tata
pemerintahan jejaring memiliki dua kajian historis yang berbeda. Dilihat dari
literatur studi kebijakan, pembuatan kebijakan yang efektif, termasuk proses
implementasi, terbentuk oleh adanya kolaborasi antara pegawai dan kepentingan
tertentu (Sabatier dan Jenkins-Smith, 1993; Rhodes, 1990).

dengan model jejaring akan tercipta inovasi dalam organisasi. Dengan mengeksplor
serangkaian alternatif yang melibatkan berbagai penyedia (provider) maka model
jejaring memungkinkan adanya eksperimentasi yang begitu penting dalam proses
inovasi. Sistem pemberian layanan melalui model jejaring, jika ditata dengan tepat,

8
akan menghasilkan peluang inovasi yang lain. Tata pemerintahan yang demokratis
menghasilkan pelayanan publik yang berkualitas tinggi, dan konteks inovasi terletak
pada daya responsivitas birokrasi dan pemerintah kepada publik. Ketiga, model
jejaring mengedepankan konteks kecepatan (speed) dan fleksibilitas (flexibility).
Fleksibilitas memacu kecepatan respon pemerintah kepada lingkungan. Terlalu
lambatnya reaksi birokrasi kepada situasi dan tantangan baru dipicu oleh struktur
pembuatan keputusan di birokrasi yang terlalu hirarkis. Rigiditas pemerintah serta
sistem pengadaan (procurement) menyebabkan birokrasi sulit untuk bergerak cepat
atau mengubah arah yang sejalan dengan perubahan lingkungan. Sebaliknya, dalam
model jejaring, pemerintah dan birokrasi akan lebih fleksibel. Model ini
memungkinkan pemerintah untuk mem-bypass prosedur apabila prosedur yang
dimaksud memperlambat proses di birokrasi

Ekologi dan Budaya

Kearifan Lokal dalam Implementasi Otonomi Daerah dalam pelayanan publik dan
lebih fokus pada pembangunan daerah adalah bentuk kepedulian terhadap berbagai
potensi daerah dan budaya lokal. Akan tetapi bagi sebagian masyarakat masih
memandang bahwa nilai kearifan lokal dianggap sebagai kendala karena tidak
sejalan dengan kemajuan jaman. Harus diakui bahwa pelaksanaan otonomi daerah
saat ini seringkali memandang budaya lokal sebagai penghambat pembangunan,
padahal sebenarnya nilai-nilai luhur masyarakat memiliki pandangan filosofis yang
tinggi untuk dijadikan panduan untuk mempertahankan jati diri bangsa.

4 tren tata pemerintahan dengan bentuk jejaring

 third-party government, yakni menguatnya peran sektor privat dan NGO


dalam memberikan pelayanan publik. Beberapa penanda munculnya tren ini
adalah semakin luasnya sistem kontrak diantara agen-agen pemerintah,
komersialisasi, kemitraan publik-privat, outsourcing, kesepakatan konsesi,
dan privatisasi

 joined-up government diantara agen-agen pemerintah agar pelayanan publik


menjadi lebih terintegrasi. Melalui model ini, berbagai hambatan (bottleneck)
di birokrasi dibuka sehingga ada pembagian informasi diantara setiap
lembaga pemerintah. Disamping itu, model ini mengedepankan aspek
koordinasi yang kuat diantara setiap lembaga pemerintah dalam mengelola
isu publik te

 the digital revolution. Pesatnya kemajuan teknologi memungkinkan setiap


organisasi untuk berkolaborasi dengan partner eksternal

9
 consumer demand, yakni publik semakin sadar diri untuk mengontrol
sebagian besar kehidupannya tertentu

6 tipe jejaring

1. service contract (pemerintah menggunakan kesepakatan kontrak -


kontraktor dan subkontraktor menciptakan hubungan baik secara vertikal
maupun horisontal)
2. supply chain (dibentuk untuk kegiatan produksi yang lebih kompleks
seperti sistem transportasi multimodal, hanya sedikit ditemukan dalam
sektor publik tipe ini banyak ditemukan dalam sektor swasta)
3. ad hoc(membentuk suatu jejaring sebagai suatu respon kepada situasi
tertentu yang sifatnya darurat)
4. channel partnership (perusahaan swasta dan nonprofit melakukan suatu
transaksi atas nama pemerintah)
5. information dissemination (untuk diseminasi informasi, entitas pemerintah
dapat bekerja sama dengan organisasi swasta dan non profit agar informasi
tersedia bagi masyarakat secara umum civil switchboar

JAWABAN NOMER 1

Dalam kerangka berfikir Ekologi Administrasi Publik, pemahaman tentang


stratifikasi masyarakat dan perspektif The Old Public Administration, New Public
Management, dan New Public Service sangat penting. Hal ini disebabkan oleh
beberapa alasan berikut:

1. Stratifikasi masyarakat: Konsep stratifikasi masyarakat mengacu pada


pembagian masyarakat ke dalam lapisan atau kelas berdasarkan faktor-
faktor seperti pendidikan, pendapatan, dan status sosial. Pemahaman
tentang stratifikasi masyarakat membantu dalam memahami perbedaan
kebutuhan dan kepentingan masyarakat yang berbeda-beda dalam konteks
administrasi publik. Oleh karena itu, dalam merancang dan melaksanakan
kebijakan publik, penting untuk mempertimbangkan perbedaan dalam
kebutuhan dan kepentingan masyarakat yang berbeda-beda.

2. Perspektif The Old Public Administration: Perspektif The Old Public


Administration menekankan pada keefektifan dan keefisienan dalam
pengelolaan administrasi publik. Pemahaman tentang perspektif ini
membantu dalam mengembangkan sistem administrasi publik yang efektif
dan efisien untuk memenuhi kebutuhan masyarakat secara efektif. Namun,
kerangka kerja ini juga dianggap memiliki kelemahan dalam mengabaikan
peran partisipasi masyarakat dalam proses pengambilan keputusan dan
pengelolaan administrasi publik secara keseluruhan.

10
3. Perspektif New Public Management: Perspektif New Public Management
menekankan pada pengelolaan administrasi publik yang efisien, transparan,
dan berorientasi pada hasil. Pemahaman tentang perspektif ini membantu
dalam meningkatkan efektivitas dan efisiensi pengelolaan administrasi
publik melalui penerapan prinsip-prinsip manajemen swasta yang terbukti
berhasil.

4. Perspektif New Public Service: Perspektif New Public Service


menekankan pada pentingnya mendorong partisipasi masyarakat dalam
pengambilan keputusan publik dan memperbaiki kinerja pelayanan publik
dengan mengutamakan kebutuhan masyarakat. Dalam kerangka berfikir
Ekologi Administrasi Publik, perspektif ini dapat membantu dalam
membangun pemerintahan yang lebih responsif terhadap kebutuhan
masyarakat dan menjalankan kebijakan publik yang lebih inklusif dan
berkelanjutan.

Dalam kerangka berfikir Ekologi Administrasi Publik, pemahaman tentang


perspektif The Old Public Administration, New Public Management, dan New
Public Service sangat penting. Perspektif The Old Public Administration
menekankan pada prinsip-prinsip birokrasi tradisional, seperti hierarki, otoritas, dan
aturan yang jelas. Dalam konteks ekologi administrasi publik, perspektif ini dapat
membantu dalam membangun sistem administrasi publik yang stabil dan dapat
diandalkan, serta membantu dalam menjalankan kebijakan publik yang efektif.

Sementara itu, perspektif New Public Management menekankan pada efisiensi,


penghematan biaya, dan pencapaian hasil yang terukur dalam pengelolaan
administrasi publik. Dalam konteks ekologi administrasi publik, perspektif ini dapat
membantu dalam membangun sistem administrasi publik yang lebih terbuka dan
inovatif, serta membantu dalam memaksimalkan pemanfaatan sumber daya yang
tersedia untuk mencapai hasil yang lebih baik dan efektif.

Perspektif New Public Service menekankan pada pentingnya mendorong partisipasi


masyarakat dalam pengambilan keputusan publik dan memperbaiki kinerja
pelayanan publik dengan mengutamakan kebutuhan masyarakat. Dalam konteks
ekologi administrasi publik, perspektif ini dapat membantu dalam membangun
pemerintahan yang lebih responsif terhadap kebutuhan masyarakat dan menjalankan
kebijakan publik yang lebih inklusif dan berkelanjutan.

Dengan memahami ketiga perspektif ini dalam kerangka berfikir Ekologi


Administrasi Publik, pemerintah dapat membangun sistem administrasi publik yang
lebih baik dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat, dan menjalankan

11
kebijakan publik yang lebih inklusif dan berkelanjutan, serta memastikan
keberlanjutan sistem administrasi publik itu sendiri.

JAWABAN NOMER 2

Aspek ekologi kemasyarakatan yang mempengaruhi ekologi administrasi publik


dapat dibagi menjadi beberapa aspek, antara lain:

1. Budaya dan tradisi masyarakat: Budaya dan tradisi masyarakat


mempengaruhi tata nilai dan norma yang dianut oleh masyarakat. Nilai dan
norma tersebut dapat mempengaruhi cara masyarakat mengakses dan
menggunakan pelayanan publik, serta mempengaruhi bagaimana
pemerintah berinteraksi dengan masyarakat.

2. Kondisi sosial-ekonomi masyarakat: Kondisi sosial-ekonomi masyarakat


mempengaruhi tingkat partisipasi dan kepercayaan masyarakat terhadap
pemerintah dan pelayanan publik. Masyarakat yang hidup dalam
kemiskinan atau ketidaksetaraan sosial-ekonomi mungkin kurang memiliki
akses dan kesempatan untuk memperoleh pelayanan publik yang
berkualitas.

3. Struktur politik dan hukum: Struktur politik dan hukum mempengaruhi


tingkat kebebasan dan partisipasi masyarakat dalam pengambilan keputusan
publik. Struktur politik dan hukum yang otoriter atau tidak transparan dapat
menghambat partisipasi masyarakat dan memberikan kesempatan untuk
korupsi dan praktik administrasi publik yang buruk.

4. Teknologi informasi dan komunikasi: Teknologi informasi dan komunikasi


mempengaruhi cara masyarakat berinteraksi dengan pemerintah dan
memperoleh pelayanan publik. Teknologi informasi dan komunikasi juga
dapat digunakan untuk meningkatkan transparansi, akuntabilitas, dan
partisipasi masyarakat dalam pengambilan keputusan publik.

5. Lingkungan fisik dan alam: Lingkungan fisik dan alam mempengaruhi


ketersediaan dan akses masyarakat terhadap pelayanan publik, seperti air
bersih, sanitasi, dan transportasi. Kondisi lingkungan fisik dan alam yang
buruk juga dapat menyebabkan bencana alam yang mempengaruhi
pelayanan publik dan memerlukan respons cepat dari pemerintah.

Dalam membangun ekologi administrasi publik yang berkelanjutan, pemerintah


perlu mempertimbangkan aspek-aspek ini dan memastikan bahwa kebijakan dan
program pelayanan publik yang dibuat sensitif terhadap kondisi dan kebutuhan
masyarakat.

12
JAWABAN NOMER 3

Contoh dari pandangan bahwa sistem yang lebih maju adalah sistem yang mampu
mengatasi berbagai hambatan lingkungan lebih efektif dapat dilihat dari Contoh
konkrit bisa ditemukan dalam banyak bidang, termasuk teknologi, lingkungan, dan
infrastruktur. Misalnya, di bidang teknologi, sebuah sistem komputer yang lebih
maju mampu mengatasi berbagai hambatan dan masalah yang tidak dapat
dipecahkan oleh sistem yang lebih tua. Kemampuan sistem yang lebih maju juga
dapat memudahkan tugas-tugas manusia dan meningkatkan produktivitas, yang
pada gilirannya akan mendorong pertumbuhan ekonomi.

Dalam bidang lingkungan, sebuah sistem yang lebih maju mungkin mampu
mengatasi berbagai masalah lingkungan seperti polusi udara atau air, yang tidak
dapat diatasi oleh sistem yang lebih tua. Kemampuan sistem yang lebih maju untuk
mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan dapat mendorong pertumbuhan
yang lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan.

Di bidang infrastruktur, sebuah sistem transportasi yang lebih maju mungkin


mampu mengatasi kemacetan lalu lintas yang kronis di kota-kota besar, yang
mungkin tidak dapat dipecahkan oleh sistem transportasi yang lebih tua.
Kemampuan sistem yang lebih maju untuk memudahkan mobilitas dan aksesibilitas
dapat mendorong pertumbuhan dan perkembangan wilayah, termasuk dalam
konteks kebijakan publik.

Dalam paradigma ekologi administrasi publik, pemahaman tentang lingkungan dan


masyarakat menjadi sangat penting. Ekologi administrasi publik melihat
administrasi publik sebagai bagian dari ekosistem yang lebih besar, dan mengakui
pentingnya mempertimbangkan interaksi antara berbagai faktor dan pemangku
kepentingan dalam proses pengambilan keputusan. Pemahaman tentang stratifikasi
masyarakat dan perspektif administrasi publik yang berbeda seperti The Old Public
Administration, New Public Management, dan New Public Service juga sangat
penting dalam memahami berbagai isu lingkungan dan sosial yang mempengaruhi
administrasi publik.

Pandangan mengenai pembangunan dan kemajuan sistem juga menjadi fokus dalam
paradigma ekologi administrasi publik. Sistem yang lebih maju dianggap memiliki
kemampuan yang lebih baik dalam mengatasi berbagai hambatan lingkungan dan
sosial, dan mendorong pertumbuhan dan transformasi. Namun, paradigma ekologi
administrasi publik juga mempertimbangkan dampak negatif yang mungkin terjadi
akibat perubahan lingkungan dan masyarakat, serta mempertimbangkan
kepentingan jangka panjang dari seluruh pemangku kepentingan, termasuk
lingkungan dan generasi mendatang.

13
Namun, harus diingat bahwa tidak semua sistem yang lebih maju selalu lebih baik
dalam semua hal. Dalam beberapa kasus, sistem yang lebih maju dapat menciptakan
masalah yang lebih besar daripada yang dipecahkan. Oleh karena itu, dalam
membangun sistem yang lebih maju, perlu diperhatikan juga aspek-aspek sosial,
lingkungan, dan keberlanjutan agar tercipta keseimbangan yang baik antara
kemajuan dan kesejahteraan

14

Anda mungkin juga menyukai