Anda di halaman 1dari 11

EKOLOGI PEMERINTAHAN DAN PENGARUHNYA TERHADAP SISTEM

PEMERINTAHAN NEGARA

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Ekologi Administrasi

Dosen Pengampu Dr. Drs. Engkus, S.E., M.Si


Ningrum Fauziah Yusuf, S. AP., M. AP

Kelompok 10 :

Nurul Khotimah Fauzi (1208010148)

Sahra Fajrin Dytiar (1208010184)

PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PUBLIK


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG
BANDUNG
2023
EKOLOGI PEMERINTAHAN DAN PENGARUHNYA TERHADAP SISTEM
PEMERINTAHAN NEGARA
Nurul Khotimah Fauzi1) , Sahra Fajrin Dytiar2)
Email : Nurulkhotimahfauzi@gmail.com Sahrafajrin2323@gmail.com

Abstrak

Ekologi Pemerintah sebagai sebuah sistem harus memiliki suatu keseimbangan yang dinamis,
agar dapat menjaga eksistensinya terhadap perubahan lingkungan yang terjadi. Supaya
sistem pemerintah negara tetap seimbang dan dinamis.Tujuan Penelitian ini adalah untuk
mengetahui Ekologi Pemerintahan Dan Pengaruhnya Terhadap Sistem Pemerintahan
Negara.Penelitian ini menggukanakan  metode penelitian Studi Kepustakaan (Library
Research). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sistem pemerintahan harus mempunyai
fondasi yang kuat dimana tidak bisa diubah dan menjadi statis. Sehingga perlu membuat
mekanisme umpan balik dan umpan kedepan yang terbuka serta objektif untuk dapat menata
infrastruktur ideologi dalam membangun paradigma terhadap keseimbangan ekologi.
Kata Kunci: Ekologi Pemerintah, Sistem Pemerintahan Negara, Ekologi Administrasi
Abstract
Government ecology as a system must have a dynamic balance, in order to maintain its
existence against environmental changes that occur. So that the country's government system
remains balanced and dynamic. The purpose of this study is to determine the Ecology of
Government and its Influence on the State Government System. This research uses the
Library Research research method. The results of this study indicate that the government
system must have a strong foundation which cannot be changed and becomes static. So it is
necessary to create an open and objective feedback and feed-forward mechanism to be able
to organize the ideological infrastructure in building a paradigm for ecological balance.
Keywords: Government Ecology, State Government System, Administrative Ecology
A. PENDAHULUAN
Menurut Wasistiono (2013) Ekologi pemerintahan sebagai perpaduan antara kajian
ekologi dan ilmu pemerintahan telah meminjam konsep sentral ekosistem, dalam arti
mempelajari ekologi pemerintahan dengan melihat pemerintah sebagai sebuah sistem,
Yakni mempelajari hubungan timbal balik antara sistem pemerintahan sebagai “makhluk
hidup” dengan lingkungannya. Seperti menurut Riggs dalam (Engkus, 2017), ekologi
digambarkan sebagai interaksi antara organisme hidup dengan lingkungannya.
Ekologi adalah studi tentang bagaimana organisme berinteraksi dengan
lingkungannya (Rogers). Ekologi pemerintahan adalah bidang studi yang melihat proses
pengaruh timbal balik yang dihasilkan dari hubungan normatif antara pemerintah dan
organisasi tinggi negara, serta antara pemerintah dalam skala vertikal dan horizontal, dan
dengan masyarakat umum. Pertama-tama perlu diperhatikan tinjauan ekologis, yang
mempertimbangkan lingkungan, dan kemudian melihat administrasi negara/pemerintah
sebagai suatu sistem yang terdiri dari input, proses, output, dan umpan balik untuk
menjelaskan hubungan antara ekologi dan administrasi. (masukan). Pemerintah berfungsi
sebagai suatu sistem yang memiliki lingkungan, masukan, proses (tindakan), keluaran,
dan umpan balik yang dihubungkan dengan cara berinteraksi. Di semua lembaga
pemerintahan/tatausaha negara dan di semua tingkatan pemerintahan/tatausaha negara,
termasuk pemerintah daerah, kerangka fundamental seperti ini mengarahkan pemahaman
kita terkait ekologi pemerintahan.
Sebuah subbidang penelitian pemerintah yang dikenal sebagai "ekologi pemerintah"
menyelidiki bagaimana lingkungan fisik dan temporal mempengaruhi pemerintah (das
sein), baik sebagaimana adanya maupun seperti yang diharapkan (das sollen) timbal balik
antara pemerintah dan sekitarnya. Investigasi ekologis yang mempertimbangkan subjek
sebagai ekosistem. Menurut pandangan ini, ekologi adalah ekosistem yang berinteraksi
dengan dirinya sendiri dan memiliki lingkungan strategisnya sendiri.
Pemerintah sebagai sebuah sistem harus memiliki suatu sistem keseimbangan yang
dinamis, agar sistemnya dapat menjaga eksistensinya terhadap perubahan lingkungan
yang terjadi. Untuk menjaga agar sistem pemerintahan tetap seimbang dan dinamis, perlu
dibuat mekanisme umpan balik dan umpan kedepan yang terbuka dan objektif. Sebuah
sistem merupakan bagian dari sistem lain yang lebih besar, yang terbentuk dari berbagai
sub-sistem. Antara sistem yang satu dengan sistem yang lain saling mendukung sehingga
membantu dalam pemecahan masalah dari satu sistem ke sistem yang lainnya. Jadi,
sebuah sistem diciptakan untuk memelihara dan melindungi kepentingan masyarakat luas
(Hasibuan, 2019). Oleh karena itu, Meadows (2009) mengemukakan bahwa sistem bukan
hanya sekedar jumlah dari bagian-bagian, tetapi lebih dari itu. Sebab berkumpulnya
bagianbagian menjadi satu satu kesatuan, membangun sebuah sinergi untuk mencapai
suatu tujuan tertentu.
B. KAJIAN PUSTAKA
1. Tinjauan Penelitian Sejenis Yang Relevan
Pertama, penelitian (naufal dholifun nafsi, 2021) dengan judul “Pemerintah
Sebagai Sebuah Sistem Dalam Kajian Ekologi (Government As A System In
Ecological Studies)” metode yang digunakan yaitu menggunakan metode penelitian
studi kepustakaan (library research). Hasil dari penelitian tersebut ialah pemerintah
sebagai sebuah sistem harus memiliki suatu sistem keseimbangan yang dinamis, agar
sistemnya dapat menjaga eksistensinya terhadap perubahan lingkungan yang terjadi.
Untuk menjaga agar sistem pemerintahan tetap seimbang dan dinamis, perlu dibuat
mekanisme umpan balik dan umpan kedepan yang terbuka dan objektif.
Kedua, penelitian (Ali Yusri & Jamaludin Md. Jahi, 2013) dengan judul
“Suatu Kajian Ekologi Pemerintahan tentang Dasar Pembangunan Persekitaran di
Provinsi Riau” metode yang digunakan yaitu menggunakan metode penelitian studi
kepustakaan (library research). Hasil dari penelitian tersebut ialah Dinamika
pembangunan dasar pembangunan ekologi dan persekitaran berdasarkan kajian
Ekologi Pemerintahan itu, esensinya terdiri dari upaya penting. Pertama, betapa
pentingnya menata infrastruktur ideologi dalam membangun paradigma terhadap
keseimbangan ekologi dan persekitaran dalam pengeskplotasian sumber alam di
Provinsi Riau. Kedua, betapa pentingnya mengetahui varian dari konsepsi kawasan
ekonomi khusus dan belajar dari pengalaman daerah lainnya terkait pengelolaan
beserta problematika yang dihadapi. Ketiga, betapa pentingnya memperhatikan
kawasan pesisir yang secara geografis letaknya di sempadan. Ertinya jika merancang-
bangun kawasan pesisir sempadan tersebut salah satu mestilah agenda strategik
pembangunan.
2. Tinjauan Teoritis
a. Teori Administrasi Publik
Para tokoh mengartikan administrasi publik dengan bermacam-macam
pengetahuan individu-individu. Seperti Woodrow Wilson, bahwa administrasi
publik merupakan kegiatan ataupun implementasi kegiatan aparat publik sebab
maksud aparat publik yaitu melakukan kewajiban publik secara cepat dan selancar
mungkin sejalan dengan harapan dan kemauan masyarakat.
(Chandler dan plano, 2011) mengemukakan bahwa administrasi publik
merupakan prosedur di mana sumber daya dan pegawai publik dikelola dan
terkoordinasi guna menyusun, menerapkan, dan mengkoordinasi (mengatur)
ketetapan-keteapan dalam kebijakan publik. Selain itu Priffher & Presthus
mengartikan administrasi publik sebagai sebuah usaha komposisi dari masing-
masing ataupun kelompok-kelompok guna melaksanakan kebijakan publik.
Henry dalam Pasolong 2013:8) mengemukakan bahwa administrasi publik
merupakan sebuah konsolidasi yang sangat umum antara konsep dan
implementasi dengan maksud memasarkan pengetahuan terhadap aparat publik
dalam kaitannya dengan warga negara yang diperintah dan juga mendukung
kebijakan publik supaya dapat lebih merespons dengan cepat terhadap keperluan
sosial.
Grey (2014:18) mengatakan bahwa argumennya tentang posisi administrasi
publik di dalam publik semacam berikut:
a) Administrasi publik bertindak sebagai penjamin equitability distribusi
pendapatan nasional terhadap kelompok-kelompok rakyat miskin secara
adil/seimbang
b) Administrasi publik memperhatikan hak-hak publik atas penetapan kekayaan
dan juga melakukan jaminan keleluasaan bagi publik untuk melakukan
responsibility atas pribadi mereka sendiri pada divisi pendidikan, kesehatan
serta bantuan layanan untuk kelompok-kelompok penduduk lansia.
c) Administrasi publik bertindak guna mempertahankan nilai-nilai budaya
penduduk yang sangat bermacam rupa itu dari keturunan ke keturunan
selanjutnya, dan juga melakukan/memberi jaminan dan dukungan sumber-
sumber alhasil nilai tersebut dapat meningkat dan bertumbuh sejalan dengan
desakan perubahan era, selain itu bisa secara terus menerus hidup bersama
secara tenang, damai dan sesuai dengan adat istiadat lain dan lingkungan
sekitar.
Posisi administrasi publik pada dasarnya guna memenuhi tujuan secara tepat
waktu dan berjalan dengan lancar, oleh sebab itu masing-masing aktivitas pada
administrasi publik diusahakan terpenuhi tujuan-tujuannya sesuai dan sejalan dengan
apa yang telah diagendakan dan memuat skala terbaik antara pemasukan dan
pengeluaran.
Kajian cakupan administrasi publik yang bisa kita pandang melalui dari tema-
tema yang dikaji selain pertumbuhan ilmu administrasi publik itu sendiri, Henry
dalam Pasolang (2013:09). antara lain:
a) Organisasi publik dalam pandangannya berhubungan dengan bentuk-bentuk
organisasi dan juga tingkah laku para aparat publik.
b) Manajemen publik yakni berhubungan dengan pola dan juga ilmu manajemen,
penilaian kegiatan dan kreativitas, pendanaan publik dan juga manajemen.
c) Penerapan yakni berkaitan dengan pendekatan terhadap masyarakat dan
penerapannya, denasionalisasi, administrasi antar lembaga pemerintah dan
juga etika para aparat public.
b. Definisi Ekologi
Ekologi dikenal sebagai ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik antara
makhluk hidup dengan lingkungannya. Makhluk hidup dalam kasus pertanian
adalah tanaman, sedangkan lingkungannya dapat berupa air, tanah, unsur hara,
dan lain-lain. Kata ekologi berasal dari bahasa Yunani oikos, yang berarti ”rumah”
atau ”tempat untuk hidup”, dan “logos” yang berarti ilmu, sehingga ekologi
berarti ilmu yang mengkaji interaksi antar makhluk hidup maupun interaksi antara
makhluk hidup danlingkungannya.
Ekologi juga dapat didefinisikan sebagai pengkajian hubungan organisme-
organisme atau kelompok organisme terhadap lingkungannya, atau ilmu hubungan
timbal balik antara organismeorganisme hidup dengan lingkungannya (Odum,
1996). Saat ini ekologi lebih dikenal sebagai ”ilmu yang mempelajari struktur dan
fungsi dari alam”. Bahkan ekologi dikenal sebagai ilmu yang mempelajari rumah
tangga makhluk hidup.
Secara harfiah ekologi adalah ilmu tentang mahkluk hidup dalam rumahnya,
atau dapat diartikan juga sebagai ilmu tentang rumah tangga mahluk hidup.
Ekologi adalah studi tentang “kehidupan di rumah” dengan penekanan pada
“keseluruhan atau pola hubungan antara organisme dan lingkungannya”. Anonim
(2018) menyebutkan bahwa “within the discipline of ecology, researchers work at
five broad levels, sometimes discretely and sometimes with overlap: organism,
population, community, ecosystem, and biosphere”.Melihat subtansi dari ekologi
sebagai ilmu pengetahuan, maka dikatakan juga bahwa, organisasi negara dapat
dipandang sebagai ekologi dalam mengatur rumah tangga negara melalui
pelaksanaan pemerintahan.
c. Ekologi Pemerintahan
Ekologi pemerintahan terdiri atas dua kata, yakni ekologi dan pemerintahan.
Ekologi berasal dari bahasa Yunani “Oikos” yang artinya rumah atau tempat
tinggal, atau dengan kata lain lingkungan tempat organisme-organisme tinggal
atau hidup. “Logos”, artinya ilmu. Ekologi mempunyai makna tergantung tentang
organisme. Anonim (2018) menyebutkan bahwa Ecology is the study of how
organisms interact with one another and with their physical environment.
Organisme diperkenalkan pertama kali oleh Ernest Haeckel dari Jerman pada
tahun 1896 yakni “The biogenetic law is a theory of development and evolution
proposed by Ernest Haeckel in Germany in the 1860s”. Dengan demikian, prinsip
dasar ekologi dengan mempertimbangkan ekosistem, habitat dan hubungan
dengan biogeochemical (Odum, 1953). Untuk itu, secara harfiah ekologi adalah
ilmu tentang mahkluk hidup dalam rumahnya, atau dapat diartikan juga sebagai
ilmu tentang rumah tangga mahluk hidup.
Ekologi Pemerintahan dapat juga didefinisikan sebagai cabang ilmu
pemerintahan yang memelajari pengaruh lingkungan ruang dan waktu terhadap
pemerintahan, baik sebagaimana adanya (das sein) maupun sebagaimana
diharapkan (das sollen). Kajian ekologi pemerintahan dapat digunakan untuk
menggambarkan, menjelaskan, memverifikasi gejala dan peristiwa yang berkaitan
dengan hubungan timbal balik antara pemerintah dengan lingkungan sekitarnya.
Kajian ekologi pemerintahan dengan memandang objek sebagai sebuah
ekosistem. Cara pandang ini dilihat sebagai sebuah ekositem yang memiliki
sebuah lingkungan strategis tersendiri serta berinteraksi dengan lingkungannya.
d. Pengertian Sistem
Sistem menurut Harijono (1984: 78), sistem adalah sekumpulan objek yang
mencakup hubungan fungsional antara tiap-tiap objek dan hubungan antara ciri
tiap objek, dan yang secara keseluruhan merupakan suatu kesatuan secara
fungsional. Menurut Jerry FutzGerald (1981 : 5) Sistem adalah suatu
jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul
bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu
sasaran yang tertentu.
Menurut Lani (1995: 9), sistem adalah himpunan dari bagian-bagian yang
saling berhubungan yang secara bersama mencapai tujuan-tujuan yang sama.
Meadows (2009) mengemukakan bahwa sistem bukan hanya sekedar jumlah
dari bagianbagian, tetapi lebih dari itu. Sebab berkumpulnya bagian-bagian
menjadi satu satu kesatuan, membangun sebuah sinergi untuk mencapai suatu
tujuan tertentu.
Jadi dapat disimpulkan bahwa sistem merupakan komponen yang saling
berhubungan sehingga membuat suatu kesatuan dan bisa mempengaruh antara
komponennya. Dari kesatuan ini kemudian memunculkan sinergi yang bermanfaat
bagi lingkungannya dan untuk mencapai tujuan tertentu.
e. Sistem Secara Hierarki
Banyak para ahli yang mengemukakan tentang hierarki suatu sistem
diantaranya Sutherland dalam Wasistiono (2013) mengemukakan bahwa ada
empat tipe struktur hierarki sistem yakni sebagai berikut. Tipe pertama, yakni tipe
dominasi struktural yang ditandai dengan adanya dominasi dari komponen sistem
yang lebih tinggi kepada komponen sistem yang lebih rendah. Komponen sistem
tertinggi berfokus pada kewenangan tertinggi. Dalam sistem pemerintahan, tipe
ini dapat ditemukan pada organisasi negara dan organisasi militer. Tipe kedua,
sebuah sistem dengan komponen-komponen yang tidak dapat diasumsikan secara
penuh dihambat oleh unit-unit yang lebih tinggi, atau beberapa hierarkis pada
berbagai aras tidak terhubungkan oleh rantai komando atau komunikasi. Dalam
sistem pemerintahan, tipe ini dapat dilihat pada organisasi-organisasi
persemakmuran seperti asosiasi beberapa negara ASEAN. Tipe ketiga, yang
disebut neogenetic hierarchy, yaitu suatu komponen pada tingkatan tinggi
dikembangkan dari komponen-komponen yang lebih rendah tingkatannya. Dalam
sistem pemerintahan, tipe ini dapat dilihat pada negara-negara berbentuk federasi.
Tipe keempat yang disebut dengan the identity hierarchy, yaitu sesuatu yang
mempunyai sifat khusus, yakni pergantian sebuah hierarki pada tingkat tinggi
secara sederhana menjadi bagian dari jumlah komponen-komponen yang lebih
rendah tingkatannya yang menjadi liputannya. Dalam sistem pemerintahan,
bentuk ini nampak pada asosiasi beberapa negara seperti European Union (EU).
Dilihat secara hierarkis, sistem pemerintahan di Indonesia terdiri dari:
Suprasistem berupa Pemerintahan Nasional dalam
arti luas, yang terdiri dari lembaga
tinggi.
Sistem berupa pemerintahan provinsi
Subsistem berupa pemerintahan kabupaten/kota.
Sub-subsistem berupa pemerintahan desa
Meskipun berposisi sebagai subsistem maupun sub-subsistem, pemerintah
kabupaten/kota dan pemerintahan desa pada dasarnya adalah sebuah sistem yang
utuh, yang menjalankan proses konversi untuk mengubbah masukan (input)
menjadi keluaran (output) dan nilai guna (outcome).
Ada tiga prinsip dasar yang harus dipahami dalam melihat pemerintahan
sebagai sebuah sistem. Pertama, hubungan antara suprasistem, sistem, subsistem,
dan sub-subsistem diatu melalui asas yang telah dipahami dan disepakati bersama.
Kedua, sistem yang berada pada susunan terendah atau terbawah tunduk pada
mekanisme sistem yang susunannya lebih tinggi. Ketiga, susunan sistem yang
lebih tinggi berkewajiban memberdayakan susunan sistem yang lebih rendah.
Prinsip-prinsip diatas jika tidak dilaksanakan dapat menimbulkan kekacauan
dalam sistem.
Berdasarkan hierarki sistem dari Bertalanffy (dalam Wasistiono, 2013: 46),
maka pemerintah masuk pada kategori tingkatan yang kedelapan yakni sistem
sosio-kultural (Socio Cultural Systems). Tingkatan ini lebih tinggi dari sistem
manusia yang berada pada tingkatan ketujuh, karena sistem sosio-kultural
merupakan produk interaksi antarmanusia.

C. METODE PENELITIAN
Dalam penelitian ini, metode yang digunakan ialah metode metode penelitian Studi
Kepustakaan (Library Research). Studi kepustakaan adalah studi yang digunakan dalam
mengeumpulkan informasi dan data dengan bantuan berbagai macam material yang ada
di perpustakaan seperti dokumen, buku, majalah, kisah-kisah sejarah, dan sebagainya
(Mardalis, 1999). Selain itu, studi kepustakaan juga dapat dilakukan dengan memelajari
berbagai buku referensi serta hasil penelitian sebelumnya yang sejenis untuk
mendapatkan landasan teori mengenai masalah yang akan diteliti (Sarwono: 2006).
Dengan kata lain segala usaha yang dilakukan oleh peneliti untuk menghimpun informasi
yang relevan dengan topik atau masalah yang akan atau sedang diteliti. Informasi itu
dapat diperoleh dari bukubuku ilmiah, laporan penelitian, karangankarangan ilmiah, tesis
dan disertasi, peraturan-peraturan, ketetapan-ketetapan, buku tahunan, ensiklopedia dan
sumbersumber tertulis baik tercetak maupun elektronik lain.
Studi kepustakaan merupakan suatu kegiatan yang tidak dapat dipisahkan dari suatu
penelitian. Teori-teori yang mendasari masalah dan bidang yang akan diteliti dapat
ditemukan dengan melakukan studi kepustakan. Selain itu seorang penelitian dapat
memperoleh informasi tentang penelitian-penelitian sejenis atau yang ada kaitannya
dengan penelitiannya, dan penelitian-penelitian yang telah dilakukan sebelumnya.
Dengan melakukan studi kepustakan peneliti dapat memanfaatkan semua informasi dan
pemikiran-pemikiran yang relevan dengan penelitiannya.

D. HASIL DAN PEMBAHASAN


a. Pendekatan Sistem Dalam Pemerintahan
Sistem pemerintahan mempunyai sistem dan tujuan untuk menjaga suatu
kestabilan negara itu. Namun di beberapa negara sering terjadi tindakan separatisme
karena sistem pemerintahan yang dianggap memberatkan rakyat ataupun merugikan
rakyat. Sistem pemerintahan mempunyai fondasi yang kuat dimana tidak bisa diubah
dan menjadi statis. Jika suatu pemerintahan mempunyai sistem pemerintahan yang
statis, absolut maka hal itu akan berlangsung selama-lamanya hingga adanya
desakan kaum minoritas untuk memprotes hal tersebut. Tujuan
pemerintahan negara pada umumnya didasarkan pada cita-cita atau tujuan
negara. Misalnya, tujuan pemerintahan negara Indonesia adalah melindungi
segenap bangsa Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum,
mencerdaskan kehidupan bangsa, serta ikut melaksanakan ketertiban dunia yang
berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial. Lembaga-
lembaga yang berada dalam satu system pemerintahan Indonesia bekerja
secara bersama dan saling menunjang untuk terwujudnya tujuan dari
pemerintahan di negara Indonesia. (Azam, Wijaya and Mendra 2012).
Pemerintahan dalam arti luas adalah pemerintah/ lembaga-lembaga Negara
yang menjalankan segala tugas pemerintah baik sebagai lembaga eksekutif, legislative
maupun yudikatif.Sistem pemerintahan mempunyai sistem dan tujuan untuk menjaga
suatu kestabilan negara itu. Namun di beberapa negara sering terjadi tindakan
separatisme karena sistem pemerintahan yang dianggap memberatkan rakyat ataupun
merugikan rakyat. Sistem pemerintahan mempunyai fondasi yang kuat dimana tidak
bisa diubah dan menjadi statis. Jika suatu pemerintahan mempunya sistem
pemerintahan yang statis, absolut maka hal itu akan berlangsung selama-lamanya
hingga adanya desakan kaum minoritas untuk memprotes hal tersebut. (Azam, Wijaya
and Mendra 2012).
Tujuan pemerintahan negara pada umumnya didasarkan pada cita-cita atau
tujuan negara. Misalnya, tujuan pemerintahan negara Indonesia adalah melindungi
segenap bangsa Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan
kehidupan bangsa, serta ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan
kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial. Lembaga-lembaga yang berada
dalam satu system pemerintahan Indonesia bekerja secara bersama dan saling
menunjang untuk terwujudnya tujuan dari pemerintahan di negara Indonesia. (Azam,
Wijaya and Mendra 2012).
Dalam suatu negara yang bentuk pemerintahannya republik, presiden adalah
kepala negaranya dan berkewajiban membentuk departemen-departemen yang akan
melaksakan kekuasaan eksekutif dan melaksakan undang-undang. Setiap departemen
akan dipimpin oleh seorang menteri. Apabila semua menteri yang ada tersebut
dikoordinir oleh seorang perdana menteri maka dapat disebut dewan menteri/cabinet.
Kabinet dapat berbentuk presidensial, dan kabinet ministrial. (Azam, Wijaya and
Mendra 2012).
Secara luas berarti sistem pemerintahan itu menjaga kestabilan masyarakat,
menjaga tingkah laku kaum mayoritas maupun minoritas, menjaga fondasi
pemerintahan, menjaga kekuatan politik, pertahanan, ekonomi, keamanan sehingga
menjadi sistem pemerintahan yang kontiniu dan demokrasi dimana seharusnya
masyarakat bisa ikut turut andil dalam pembangunan sistem pemerintahan tersebut.
Hingga saat ini hanya sedikit negara yang bisa mempraktikkan sistem pemerintahan
itu secara menyeluruh. (Azam, Wijaya and Mendra 2012).
Demi tercapainya sebuah keseimbangan dalam sistem pemerintahan, tujuan
pemerintahan diharapkan dapat mewujudkan tercapainya masyarakat yang sejahtera,
berkeadilan dan penuh ketenteraman dalam masyarakat. Dengan demikian, kebijakan
pemerintah daerah dapat diarahkan pada kesemimbangan dalam semua sektor yang
ada dalam proses pelaksanaan pemerintahan di Daerah. Keseimbangan ini akan
memberikan langkah pada terciptanya daya saing dan keberlanjutan kualitas
sumberdaya daerah yang ada untuk dikelola dengan baik sehingga outward looking
pemerintahan daerah menjadi faktor penting untuk mengelola pemerintahan daerah
yang berdaya saing.
b. Komponen Sistem Pemerintahan
Dilihat secara fungsional, sistem pemerintahan terdiri atas komponen-komponen
sebagai berikut:
a) Masukan (Input) berupa : orang, uang, barang, peraturan perundang - undangan,
kebijakan, sistem dan prosedur, metode dan lain sebagainya;
b) Proses (process) berupa : pembuatan kebijakan, pembuatan perijinan, pembuatan
layanan administrasi, proses penyediaan pelayanan dasar pendidikan, kesehatan,
lapangan pekerjaan, fasilitas umum, ketentraman dan ketertiban umum dan lain
sebagainya;
c) Keluaran (Output) berupa : barang dan jasa publik seperti layanan pendidikan,
layanan kesehatan, perijinan, layanan administrasi, layanan ketentraman dan
ketertiban umum, barang-barang publik yang disubsidi, dan lain sebagainya;
d) Nilai guna (Outcome) berupa nilai manfaat berbagai kebijakan publik yang dibuat
oleh pemerintah maupun penyediaan barang -barang publik bagi kepentingan
masyarakat luas,yang seharusnya digambarkan melalui tingkat kepuasan
masyarakat;
e) Dampak (Impact) berupa : dampak langsung maupun tidak langsung dari
pembuatan kebijakan publik maupun penyediaan barangbarang publik oleh
pemerintah, antara lain berupa terpenuhinya kebutuhan dasar, sehingga tercipta
kestabilan nilai tukar rupiah, tingkat kejahatan yang menurun, dlsb;
f) Manfaat (Benefit) berupa : keuntungan langsung maupun tidak langsung yang
diperoleh karena bekerjanya sistem misalnya pertumbuhan ekonomi, kestabilan
politik, kestabilan keamanan dlsb;
g) Umpan balik (Feedback) berupa : umpan balik pada internal system berupa kritik
dari masyarakat, pikiran pembaca yang dimuat dalam surat kabar, demonstrasi
oleh masyarakat, diskusi-diskusi dalam rapat dinas dlsb;
h) Umpan ke depan (Feedforward) berupa : umpan kedepan berupa masukan dari
pemerintah desa, kabupaten/kota, provinsi kepada pemerintah pusat berjenjang ke
atas mengenai pelaksanaan kebijakan publik yang dibuat oleh masing-masing
tingkatan pemerintahan.
i) Lingkungan (Environment) berupa : lingkungan internal dan lingkungan eksternal
dari sebuah sistem pemerintahan pada masing-masing tingkatan. Sebuah sistem
mempunyai batas yang dinamakan “boundary of system” .
Batas ini memisahkan antara sistem dengan lingkungan sekitarnya. Dalam
sistem pemerintahan, batas sebuah sistem pemerintahan dapat bersifat maya (abstrak)
maupun nyata. Batas nyatanya berupa wilayah teritorial dan batas-batasnya,
perkantoran, perangkat pemerintahan, dan lain sebagainya. Sedangkan, pada sistem
sebagai sebuah model berpikir, maka batas sistemnya bersifat maya (batas
maya/abstrak). Oleh karena itu, dapat ditarik kesimpulan bahwa Pemerintah adalah
sebuah sistem terbuka, untuk memahami gejala dan peristiwa.

E. SIMPULAN
Dari hasil kajian yang telah penulis uraikan diatas dapat disimpulkan bahwa
Pemerintah sebagai sebuah sistem harus memiliki suatu sistem keseimbangan yang
dinamis, agar sistemnya dapat menjaga eksistensinya terhadap perubahan lingkungan
yang terjadi. Untuk menjaga agar sistem pemerintahan tetap seimbang dan dinamis, perlu
dibuat mekanisme umpan balik dan umpan kedepan yang terbuka dan objektif. Sistem
pemerintahan mempunyai tujuan untuk menjaga suatu kestabilan negara itu. Komponen
sistem pemerintahan, meliputi: (a) Masukan (input); (b) Proses (process); (c) Keluaran
(output); (d) Nilai guna (outcome); (e) Dampak (impact); (f) Manfaat (benefit); (g)
Umpan balik (feedback); (h) Umpan ke depan (feedforward); (h) Lingkungan
(environment).
F. DAFTAR PUSTAKA
Yusri, A., & Jahi Abstrak, J. (2013). Suatu Kajian Ekologi Pemerintahan tentang Dasar
Pembangunan Persekitaran di Provinsi Riau. Jahi 107 International Journal of the
Malay World and Civilisation (Iman), 1(2), 107–113.
Fakhsiannor. (2016). Analisis Faktor Ekologi terhadap Administrasi Negara dalam
Transformasi Administrasi Modern. As Siyasah, 1(1), 42–48.
Hasibuan, A. S. (2019). Peranan Ekologi Pemerintahan Dalam Meningkatkan Daya Saing
Kebijakan Pemerintah Daerah. Jurnal Kebijakan Pemerintahan, 33–47.
https://doi.org/10.33701/jkp.v2i1.916
Masturi, H., Hasanawi, A., & Hasanawi, A. (2021). Jurnal Inovasi Penelitian. Jurnal Inovasi
Penelitian, 1(10), 1–208.
Ruang Lingkup Ekologi Pemerintah Unikom Presentation . (n.d.).
Suradinata, E. (1996). Ekologi Pemerintahan Dalam Pembangunan. Bandung: Ramadhan.
Cahyadi, R. (2020). Ekologi Pemerintahan.
(Hasibuan, 2019) Peranan Ekologi Pemerintahan Dalam Meningkatkan Daya Saing Kebijakan
Pemerintah Daerah . Institut Pemerintahan Dalam Negeri
Kristiyanto, K., & Sitanggang, N. D. (2016). Dinamika Kajian Ekologi Integratif, dalam Membangun
Pola Pembangunan yang Berkelanjutan. Formatif: Jurnal Ilmiah Pendidikan MIPA, 6(2).
Roosadijo, M. M. (1982). Ekologi Pemerintahan Di Indonesia. Alumni.
Syafiie, I. K. (2003). Ekologi Pemerintahan: Mata Kuliah Dasar Keahlian MKDK pada Jurusan Ilmu
Pemerintahan Perguruan Tinggi, Swasta dan Kedinasan di Seluruh Indonesia. PT. Perca.

Anda mungkin juga menyukai