Anda di halaman 1dari 4

UJUAN AKHIR SEMESTER

Mata Kuliah : Pendidikan Pancasila

Dosen Pengampu :
Muh. Ayub Pramana, S.H., M.H.

Nama dan NIM :


Yohanes De Brito Paskalis Sadewo K
21.96.2563

FAKULTAS EKONOMI DAN SOSIAL


PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS AMIKOM YOGYAKARTA
2022
1. Kita masih membutuhkan Pancasila sebagai pedoman kehidupan bersama padahal
masing-masing dari kita sudah yang jika diamalkan sudah bisa menjadikan kita aorang
yang baik karena kita hidup dinegara yang agama, suku, budaya dan ras yang berbeda-
beda sehingga Pancasila memiliki kedudukan yang menganduk makna sebagai ideologi
nasional, cita-cita dan tujuan negara Indonesia. Pancasila tidak hanya milik satu
golongan tertentu tetapi milik bangsa Indonesia bersama, Pancasila bersumber dari nilai-
nilai kearifan lokal yang sudah hidup detengah-tengah masyarakat. Dan tentunya dalam
hal Ketuhanan dan keagamaan juga dituliskan dalam sila pertama Pancasila. Pancasila
menjadi dasar negara untuk mempersatukan berbagai keragaman yang ada tersebut dan
pandangan Pancasila ini perlu dipertahankan. Jika ideologi Pancasila ini tidak kita
pertahankan, maka bangsa Indonesia akan terpecah belah dan kehilangan tujuan dalam
kehidupan bersama berbangsa dan bernegara yang satu.

2. Hubungan antara kehidupan beragama dengan kehidupan ber-Pancasila adalah


Hubungan negara dan agama dalam negara yang berdasarkan Pancasila dimana
sila Ketuhanan Yang Maha Esa menegaskan bahwa Indonesia bukanlah negara
yang berdasarkan suatu agama dan bukan pula negara yang memisahkan agama
dan negara. Tetapi negara yang berketuhanan di mananegara menempatkan
agama dan kepercayaan sebagai roh atau spiritkeutuhan Negara Kesatuan
Republik Indonesia. Hubungan agamadannegara adalah hubungan saling
membutuhkan, di mana agama memberikankerohanian yang dalam berbangsa
dan bernegara sedangkan negaramenjamin kehidupan keagamaan.

3. Pancasila adalah sebagai kepribadian bangsa yang berarti pancasila merupakan


pencerminan dari jati diri bangsa Indonesia. Oleh karena itu, bangsa indonesia
harus menjadikan pengalaman pancasila sebagai pedoman dalam kehidupan
bermasyarat dan bernegara. Ini terwujud dalam sikap mental dan tingkah laku
serta amal perbuatan Bangsa Indonesia. Sikap mental dan tingkah laku itu
menjadi ciri khas, yang artinya dapat dibedakan dengan bangsa lain. Pancasila
lahir bersama dengan lahirnya Bangsa Indonesia, memiliki ciri khas yang hanya
dimiliki Bangsa Indonesia. Pancasila sebagai kepribadian bangsa juga erat
kaitannya dengan Pancasila sebagai pandangan hidup atau pedoman hidup.
Bangsa indonesia harus menjadikan pengalaman Pancasila sebagai pedoman
dalam kehidupan bermasyarat dan bernegara. Misalnya dalam hal berdemokrasi,
sangat penting untuk menyelesaikan masalah dengan jalan musyawarah tanpa
adanya kekerasan. Itu sesuai dengan kepribadian dan jati diri bangsa Indonesia.

4. Ideologi Marxisme atau Komunisme, ideologi Liberal dan ideologi Kapitalis


tidak sesuai dengan ideologi Pancasila karena ideologi komunisme / marxisme
bertentangan dengan ideologi Pancasila. Ideologi komunisme/Marxisme
menganut sistem politik satu partai dan tidak ada partai oposisi. Teori komunisme
mengajarkan pertentangan antar kelas dan bahwa hanya proletar saja yang akan
memimpin dalam pemerintahan. Tidak dapat diragukan lagi bahwa Marxisme-
Komunisme bertentangan dengan Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi
bangsa Indonesia. Liberalisme dan kapitalisme adalah dua ideologi yang
bertentangan dengan Pancasila. Hal ini karnea liberalisme berorientasi pada pasar,
bukan manusia. Sementara kapitalisme berorientasi pada pemilik modal, bukan
kesejahteraan masyarakat umum. Hal ini sekaligus menegaskan pertentangan
antara liberalisme dan kapitalisme dengan baik sila kedua maupun kelima
Pancasila. Oleh karena itu, kedua ideologi ini tidak diterapkan di Indonesia.
Sebagai gantinya, diterapkan sistem ekonomi kerakyatan berlandaskan Pancasila.

5. Pentingnya Pancasila sebagai dasar pengembangan Ilmu pengetahuan dan


teknologi Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi menuntut setiap
individu harus cepat mengembangkan kemampuan literasi teknologi, data, dan
sumber daya manusia. Ketiga hal tersebut menjadi modal dasar dalam
pengembangan berbagai kompetensi bagi setiap individu. Perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi ini juga harus diimbangi dengan landasan
fundamental bangsa. Pancasila tidak hanya sebatas sebagai dasar negara,
pedoman hidup, dan pemersatu bangsa Indonesia, tetapi juga menjadi bintang
penuntun dalam segala aspek kehidupan, termasuk perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi. Nilai-nilai dasar yang terkandung dalam Pancasila
harus dijadikan pedoman utama dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi. Pancasila sebagai dasar pengembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi diharapkan dapat memberikan dampak yang luas bagi kemaslahatan
kehidupan bangsa Indonesia. Ilmu pengetahuan dan teknologi boleh berkembang
dan maju, namun harus diimbangi dengan menjaga dan mengimplementasikan
nilai-nilai luhur ideologi bangsa dalam segala aspek kehidupan berbangsa dan
bernegara. Oleh karena itu, Pancasila dijadikan sebagai filter untuk memilih mana
yang sesuai dengan karakter dan budaya bangsa dan mana yang tidak.

Anda mungkin juga menyukai