Anda di halaman 1dari 4

UJIAN AKHIR SMESTER GENAP

PENDIDIKAN PANCASILA
Dosen Pengampu : Irton,SE ,M.Si

Di susun oleh :

Muhammad Rifai Candra Prasetya


21.96.2501
Ilmu Komunikasi

FAKULTAS EKONOMI DAN SOSIAL


PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS AMIKOM YOGYAKARTA
2022
1. Kita masih membutuhkan Pancasila sebagai pedoman karena Pancasila memiliki
nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. Apabila tidak bisa kita aplikasikan dalam
kehidupan sehari-hari, hanya akan menjadi sebuah semboyan saja tanpa memiliki arti
yang sangat penting di dalam Pancasila tersebut. Sebagai pandangan hidup bagi
masyarakat, yang dimana fungsi ini dapat kita wujudkan di dalam berbagai sikap,
mental, maupun prilaku dan juga amal perbuatan. Pancasila menjadi sebuah tuntunan
hidup bagi seluruh masyarakat. Dan juga Pancasila memilki fungsi serta peranan bagi
bangsa Indonesia dan menjalankan pemerintahanya. Pancasila memilki sebuah
potensi untuk menjamin keutuhan bangsa Republik Indonesia yang terbentang dari
Sabang sampai Marauke. Walaupun kita sudah mengamalkanya akan tetapi tidak
bertindak secara nyata, hal itu juga tidak dapat membuat kita menjadi warga negara
yang baik.
2. Pancasila mengedepankan prinsip Ketuhanan dengan mencantumkannya di Sila
Pertama. Agama mengajarkan kepada pemeluk-pemeluknya untuk senantiasa taat
kepada Tuhannya. Indonesia merupakan salah satu Negara yang ber-Tuhan, artinya
setiap warga Negara mempercayai adanya Tuhan. Sehingga Prinsip Ketuhanan
dicantumkan di dalam sila Pancasila yang merupakan dasar serta ideologi Negara
Indonesia. Di Indonesia terdapat beberapa agama yang berbeda-beda sehingga untuk
menjaga kerukunan di antara masyarakat, maka sila Pertama di dalam Pancasila
dibuat dengan bahasa yang umum dan mencakup seluruh warga negara. Setiap warga
Negara diberikan kebebasan dalam memeluk agamanya dan menjalankan ibadah
sesuai dengan perintah agamanya. Pancasila mencantumkan mengenai prinsip-prinsip
cinta tanah air sekaligus taat dalam beragama. Agama juga mengajarkan hal
demikian, setiap pemeluknya taat dalam beragama dan mencintai tanah airnya.
Keduanya saling mendukung dalam mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia.
3. Pancasila sebagai Kepribadian Bangsa adalah
Pancasila Sebagai dasar negara
Pancasila pada fungsinya sebagai dasar negara adalah sumber kaidah hukum yang
mengatur bangsa Indonesia atau sebagai dasar pijakan penyelenggaraan negara serta
seluruh kehidupan berbangsa dan bernegara.
Pancasila Sebagai Pedoman
Pancasila sebagai petunjuk atau pedoman di berbagai kegiatan kehidupan untuk
mengatur kehidupan bernegara dan berbangsa Indonesia.
Pancasila Sebagai Bernegara
Pancasila sebagai gagasan fundamental mengenai bagaimana hidup bernegara milik
seluruh bangsa Indonesia buka ideologi milik negara atau rezim tertentu. Pancasila
dijadikan sebagai cita - cita dan tujuan yang hendak di capai Indonesia yaitu
masyarakat yang Pancasilais.
Pancasila Sebagai Sumber Hukum
Segala peraturan undang - undang yang berlaku yag dijalankan di Indonesia harus
bersumber dari Pancasila atau tidak bertentangan dengan Pancasila karena kehidupan
bernegara Indonesia berdasarkan Pancasila.
Pancasila Sebagai Kepribadian Bangsa
Pancasila sebagai kepribadian bangsa karena Pancasila lahir bersama dengan lahirnya
bangsa Indonesia dan merupakan ciri khas bangsa Indonesia dalam sikap mental
maupun tingkah lakunya sehingga dapat membedakan dengan bangsa lain.

4. Ideologi Marxisme atau Komunisme , ideologi Liberal dan ideologi Kapitalis tidak
sesuai dengan ideologi Pancasila karena
1. Ideologi Marxisme-Komunisme
adalah paham atau ajaran Karl Heinrich Marx. Pada mulanya, dia beragama Protestan,
tapi kemudian menjadi atheis (tidak bertuhan dan antiagama). Dengan kata lain, dia
menganut atheisme (paham yang tidak mempercayai adanya Tuhan). Teman dekat
dan mitra Karl Marx adalah Friedrich Engels keduanya dikenal sebagai pendiri dan
peletak dasar komunisme modern. Teori Marx berkisar pada masalah sosial
kemasyarakatan, ekonomi, dan politik. Sebagai seorang atheis, Karl Marx
berpendapat bahwa agama adalah candu bagi masyarakat (Religion is the opium of
the people; Die Religion ist das opium des Volkes). Inilah pendapat kontroversial
Marx yang sangat tidak enak didengar di telinga orang-orang beragama. Marx
mengatakan, agama hanya sebagai pelipur lara bagi orang-orang yang tertindas dan
terhempas. Agama hanya menjanjikan kebahagiaan semu dan khayali. Karena itu,
untuk mencapai kebahagiaan yang riil dan sejati, manusia harus menghapus bayangan
kebahagiaan ilusif yang diajarkan oleh agama. Untuk meraih kebahagiaan hakiki dan
sejati, manusia harus mencampakkan khayalan-khayalan kebahagiaan yang
digambarkan oleh agama. Agama harus diberantas karena merupakan candu bagi
masyarakat. Dengan pendapatnya ini, Marx terkenal sebagi tokoh yang anti-Tuhan
dan antiagama.
2. Ideologi Liberal-Kapitalis
Liberalisme dan kapitalisme adalah dua ideologi yang bertentangan dengan Pancasila.
Hal ini karnea liberalisme berorientasi pada pasar, bukan manusia. Sementara
kapitalisme berorientasi pada pemilik modal, bukan kesejahteraan masyarakat umum.
Hal ini sekaligus menegaskan pertentangan antara liberalisme dan kapitalisme dengan
baik sila kedua maupun kelima Pancasila. Oleh karena itu, kedua ideologi ini tidak
diterapkan di Indonesia. Sebagai gantinya, diterapkan sistem ekonomi kerakyatan
berlandaskan Pancasila.
5. Perkembangan teknologi saat ini memang sudah sangat pesat. Semua orang tidak akan
lepas dari perkembangan teknologi. Nilai-nilai Pancasila berperan sebagai rambu
normatif bagi pengembangan iptek di Indonesia, artinya mampu mengendalikan iptek
agar tidak keluar dari cara berpikir dan cara bertindak bangsa Indonesia. Keempat,
bahwa setiap pengembangan iptek harus berakar dari budaya dan ideologi bangsa
Indonesia sendiri atau yang lebih dikenal dengan istilah indegenisasi ilmu
(mempribumian ilmu). Sampai sekarang Indoneisa memasuki perkembangan
tekhnologi 4.0 revolusi.
Daftar Pustaka
• http://graduate.uinjkt.ac.id/?p=15667
• https://beritadiy.pikiran-rakyat.com/citizen/pr-703121593/makna-fungsi-dan-
kedudukan-pancasila-sebagai-kepribadian-bangsa
• http://dakwah.uin-suka.ac.id/id/kolom/detail/14/mengapa-marxisme-komunisme-
leninisme-bertentangan-dengan-pancasila
• https://luk.staff.ugm.ac.id/atur/mkwu/8-PendidikanPancasila.pdf
• http://digilib.mercubuana.ac.id/manager/t%21@file_artikel_abstrak/Isi_Artikel_8827
29925752.pdf
• https://sentolo.kulonprogokab.go.id/detil/15/mewujudkan-nilai-nilai-pancasila-
sebagai-kepribadian-bangsa
• https://jurnal.darmaagung.ac.id/index.php/civiceducation/article/download/360/389/

Anda mungkin juga menyukai