PENDIDIKAN PANCASILA
Dosen Pengampu : Irton,SE ,M.Si
Di susun oleh :
4. Ideologi Marxisme atau Komunisme , ideologi Liberal dan ideologi Kapitalis tidak
sesuai dengan ideologi Pancasila karena
1. Ideologi Marxisme-Komunisme
adalah paham atau ajaran Karl Heinrich Marx. Pada mulanya, dia beragama Protestan,
tapi kemudian menjadi atheis (tidak bertuhan dan antiagama). Dengan kata lain, dia
menganut atheisme (paham yang tidak mempercayai adanya Tuhan). Teman dekat
dan mitra Karl Marx adalah Friedrich Engels keduanya dikenal sebagai pendiri dan
peletak dasar komunisme modern. Teori Marx berkisar pada masalah sosial
kemasyarakatan, ekonomi, dan politik. Sebagai seorang atheis, Karl Marx
berpendapat bahwa agama adalah candu bagi masyarakat (Religion is the opium of
the people; Die Religion ist das opium des Volkes). Inilah pendapat kontroversial
Marx yang sangat tidak enak didengar di telinga orang-orang beragama. Marx
mengatakan, agama hanya sebagai pelipur lara bagi orang-orang yang tertindas dan
terhempas. Agama hanya menjanjikan kebahagiaan semu dan khayali. Karena itu,
untuk mencapai kebahagiaan yang riil dan sejati, manusia harus menghapus bayangan
kebahagiaan ilusif yang diajarkan oleh agama. Untuk meraih kebahagiaan hakiki dan
sejati, manusia harus mencampakkan khayalan-khayalan kebahagiaan yang
digambarkan oleh agama. Agama harus diberantas karena merupakan candu bagi
masyarakat. Dengan pendapatnya ini, Marx terkenal sebagi tokoh yang anti-Tuhan
dan antiagama.
2. Ideologi Liberal-Kapitalis
Liberalisme dan kapitalisme adalah dua ideologi yang bertentangan dengan Pancasila.
Hal ini karnea liberalisme berorientasi pada pasar, bukan manusia. Sementara
kapitalisme berorientasi pada pemilik modal, bukan kesejahteraan masyarakat umum.
Hal ini sekaligus menegaskan pertentangan antara liberalisme dan kapitalisme dengan
baik sila kedua maupun kelima Pancasila. Oleh karena itu, kedua ideologi ini tidak
diterapkan di Indonesia. Sebagai gantinya, diterapkan sistem ekonomi kerakyatan
berlandaskan Pancasila.
5. Perkembangan teknologi saat ini memang sudah sangat pesat. Semua orang tidak akan
lepas dari perkembangan teknologi. Nilai-nilai Pancasila berperan sebagai rambu
normatif bagi pengembangan iptek di Indonesia, artinya mampu mengendalikan iptek
agar tidak keluar dari cara berpikir dan cara bertindak bangsa Indonesia. Keempat,
bahwa setiap pengembangan iptek harus berakar dari budaya dan ideologi bangsa
Indonesia sendiri atau yang lebih dikenal dengan istilah indegenisasi ilmu
(mempribumian ilmu). Sampai sekarang Indoneisa memasuki perkembangan
tekhnologi 4.0 revolusi.
Daftar Pustaka
• http://graduate.uinjkt.ac.id/?p=15667
• https://beritadiy.pikiran-rakyat.com/citizen/pr-703121593/makna-fungsi-dan-
kedudukan-pancasila-sebagai-kepribadian-bangsa
• http://dakwah.uin-suka.ac.id/id/kolom/detail/14/mengapa-marxisme-komunisme-
leninisme-bertentangan-dengan-pancasila
• https://luk.staff.ugm.ac.id/atur/mkwu/8-PendidikanPancasila.pdf
• http://digilib.mercubuana.ac.id/manager/t%21@file_artikel_abstrak/Isi_Artikel_8827
29925752.pdf
• https://sentolo.kulonprogokab.go.id/detil/15/mewujudkan-nilai-nilai-pancasila-
sebagai-kepribadian-bangsa
• https://jurnal.darmaagung.ac.id/index.php/civiceducation/article/download/360/389/