Anda di halaman 1dari 10

RINGKASAN KEWARGANEGARAAN

PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI NASIONAL

OLEH :

RIZKI AMELIA RUSDI

PO. 71.4.221.14.1.039

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN MAKASSAR

JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN

PRODI D.IV

2014
PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI NASIONAL
A. PENGERTIAN ASAL MULA PANCASILA

Pancasila sebagai dasar filsafat serta ideologi bangsa dan negara Indonesia, bukan
terbentuk secara mendadak serta bukan hanya diciptakan oleh seseorang
sebagaimana yang terjadi pada ideologi-ideologi lain di dunia, namun
terbentuknya Pancasila melalui proses yang cukup panjang dalam sejarah bangsa
Indonesia.

Maka secara kausalitas asal mula Pancasila dibedakan atas dua macam yaitu : asal
mula yang langsung dan asal mula yang tidak langsung .

1. Asal Mula yang Langsung

Teori Kausalitas ini di kembangkan oleh Aristoteles, adapun berkaitan dengan


asal mula yang langsung tentang Pancasila adalah asal mula yang langsung
terjadinya Pancasila sebagai dasar filsafat negara yaitu asal mula yang sesudah
dan menjelang Proklamasi Kemerdekaan yaitu sejak dirumuskan oleh para pendiri
negara sejak sidang BPUPKI pertama, Panitia sembilan, sidang BPUPKI kedua
serta sidang PPKI sampai pengesahannya.

2. Asal Mula yang Tidak Langsung

Secara kausalitas asal mula yang tidak langsung Pncasila adalah asal mula
sebelum proklamasi kemerdekaan. Berarti bahwa asal mula nilai-nilai Pancasila
yang terdapat dalam adat-istiadat, dalam kebudayaan serta dalam nilai-nilai agama
bangsa Indonesia, sehingga dengan demikian asal mula tidak langsung Pancasila
adalah terdapat pada kepribadian serta dalam pandangan hidup sehari-hari bangsa
Indonesia.

B. KEDUDUKAN DAN FUNGSI PANCASILA

Dari berbagai macam kedudukan dan fungsi Pancasila sebagai titik sentral
pembahasan adalah kedudukan dan fungsi pancasila sebagai dasar negara RI, hal
ini sesuai dengan kausa finalis Pancasila yang dirumuskan oleh pembentuk negara
pada hakikatnya adalah sebagai dasar negara RI. Oleh karena itu, kedudukan dan
fungsi Pancasila dapat dipahami melalui uraian berikut :

1. Pancasila sebagai Pandangan Hidup Bangsa

Pancasila sebagai pandangan hidup tersebut terkandung dalam konsepsi dasar


mengenai kehidupan yang dicita-citakan, terkandung dasar pikiran terdalam dan
gagasan mengenai wujud kehidupan yang dianggap baik. Oleh karena pancasila
sebagai pandangan hidup bangsa merupakan suatu kristalisasi dari nilai-nilai yang
hidup dalam masyarakat Indonesia. Dengan demikian, pandangan hidup pancasila
bagi bangsa indonesia yang Bhinneka Tunggal Ika harus merupakan asas
pemersatu bangsa sehingga tidak boleh mematikan keanekaragaman.

2. Pancasila sebagai Dasar Negara Republik Indonesia

Dalam proses reformasi dewasa ini MPR melalui sidang istimewa tahun 1998,
mengembalikan kedudukan pancasila sebagai dasar negara republik indonesia
yang tertuang dalam TAP. No. XVIII/MPR/1998. Oleh karena itu segala agenda
dalam proses reformasi yang meliputi berbagai bidang selain mendasarkan pada
kenyataan aspirasi rakyat (sila IV) juga harus mendasarkan pada nilai-nilai yang
terkandung dalam pancasila.

Reformasi tidak mungkin menyimpang dari nilai ketuhanan, kemanusiaan,


persatuan, kerakyatan serta keadilan, bahkan harus bersumber kepadanya.

3. Pancasila sebagai Ideologi Bangsa dan Negara Indonesia

Unsur-unsur Pancasila tersebut kemudian diangkat dan dirumuskan oleh para


pendiri negara, sehingga Pancasila berkedudukan sebagai dasar negara dan
ideologi bangsa dan negara Indonesia.

a. Pengertian Ideologi

Pengertian “ideologi” secara umum dapat dikatakan sebagai kumpulan gagasan-


gagasan, ide-ide, keyakinan-keyakinan, kepercayaan-kepercayaan, yang
menyeluruh dan sistematis, yang menyangkut :
 Bidang politik
 Bidang sosial
 Bidang kebudayaan
 Bidang keagamaan

b. Ideologi Terbuka dan Ideologi Tertutup

Ideologi sebagai sistem pemikiran, maka ideologi terbuka itu merupakan suatu
sistem pemikiran terbuka. Sedangkan ideologi tertutup itu merupakan suatu sistem
pemikiran tertutup. Suatu ideologi tertutup dapat dikenali dari beberapa ciri khas.
Ideologi itu bukan cita-cita yang sudah hidup dalam masyarakat, melainkan
merupakan cita-cita satu kelompok orang yang mendasari suatu program untuk
mengubah dan membaharui masyarakat.

c. Ideologi Partikular dan Ideologi Komprehensif

Dari segi sosiologis pengetahuan mengenai ideologi dikembangkan oleh Karl


Mannheim yang beraliran Marx. Manheim membedakan dua macam kategori
ideologi secara sosiologis, yaitu idologi yang bersifat partikular dan ideologi yang
bersifat kemprehensif. Kategori pertama diartikan sebagai suatu keyakinan-
keyakinan yang tersusun secara sistematis dan terkait erat dengan kepentingan
suatu kelas sosial tertentu dalam masyarakat (Mahendra, 1999). Kategori kedua
diartikan sebagai suatu sistem pemikiran menyeluruh mengenai semua aspek
kehidupan sosial. Ideologi dalam kategori kedua ini bercita-cita melakukan
transformasi sosial secara besar-besaran menuju bentuk tertentu.

d. Hubungan antara Filsafat dan Ideologi

Filsafat sebagai pandangan hidup pada hakikatnya merupakan sistem nilai yang
secara epistemologis kebenarannya telah diyakini sehingga dijadikan dasar atau
pedoman bagi manusia dalam memandang realitas alam semesta, manusia,
masyarakat, bangsa dan negara, tentang makna hidup serta sebagai dasar dan
pedoman bagi manusia dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi dalam hidup
dan kehidupan.
MAKNA IDEOLOGI BAGI BANGSA DAN NEGARA

Selain sebagai sumber motivasi ideologi juga merupakan sumber semangat dalam
berbagai kehidupan negara. Ideologi akan menjadi realistis manakala terjadi
orientasi yang bersifat dinamis antara masyarakat bangsa dengan ideologi, karna
dengan demikian ideologi bersifat terbuka dan antisipatif bahkan bersifat
reformatif dalam arti senantiasa mampu mengadaptasi perubahan-perubahan
sesuai dengan aspirasi bangsanya.

PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI YANG REFORMATIF , DINAMIS DAN


TERBUKA

Pancasila sebagai suatu ideologi tidak bersifat kaku dan tertutup, namun bersifat
reformatif,dinamis dan terbuka. Hal ini dimaksudkan bahwa ideologi Pancasila
adalah bersifat aktual, dinamis, antispatif dan senantiasa mampu menyesuaikan
dengan perkembangan zaman, ilmu pengetahuan dan teknologi serta dinamika
perkembangan aspirasi masyarakat. Keterbukaan ideologi Pancasila bukan berarti
mengubah nilai-nilai dasar yang terkandung di dalamnya, namun
mengeksplisitkan wawasannya secara lebih konkrit, sehingga memiliki
kemampuan yang reformatif untuk memecahkan masalah-masalah aktual yang
senantiasa berkembang seiring dengan aspirasi rakyat, perkembangan iptek serta
zaman.

C. PERBANDINGAN IDEOLOGI PANCASILA DENGAN PAHAM


IDEOLOGI BESAR LAINNYA DI DUNIA

Ideologi Pancasila

Ideologi Pancasila mendasarkan pada hakikat sifat kodrat manusia sebagai


makhluk individu dan makhluk sosial. Oleh karena itu dalam ideologi Pancasila
mengakui atas kebebasan dan kemerdekaan individu, namun dalam hidup bersama
juga harus mengakui hak dan kebebasan orang lain secara bersama sehingga
dengan demikian harus mengakui hak-hak masyarakat.
Negara Pancasila

Berdasarkan ciri khas proses dalam rangka membentuk suatu negara, maka bangsa
indonesia mendirikan suatu negara memiliki suatu karakteristik, ciri khas tertentu
yang karna di tentukan oleh keanekaragaman sifat dan karakternya, maka bangsa
ini mendirikan suatu negara berdasarkan filsafat pancasila.

Hakikat tersebut adalah sebagai berikut :

 Paham negara persatuan


 Paham negara kebangsaan
 Paham negara integralistik
 Negara Pancasila adalah Negara Kebangsaan yang Berketuhanan yang
Maha Esa
 Negara Pancasila adalah Negara Kebangsaan yang Berkemanusiaan yang
Adil dan Beradab
 Negara Pancasila adalah Negara yang Berkerakyatan
 Negara Pancasila adalah Negara Kebangsaan yang Berkeadilan Sosial

Hubungan Negara dengan Agama Menurut Paham Komunisme

Agama menurut komunisme adalah suatu kesadaran diri bagi manusia yang
kemudian menghasilkan masyarakat negara. Agama menurut komunisme adalah
realisasi fanatis makhluk manusia. Agama adalah keluhan makhluk tertindas. Oleh
karena itu, menurut komunisme Marxis, agama adalah merupakan candu
masyarakat.

Negara yang berpaham komunisme adalah bersifat atheis bahkan bersifat


antitheis, melarang dan menekan kehidupan agama. Nilai yang tertinggi dalam
negara adalah materi sehingga nilai manusia ditentukan oleh materi.
Pertanyaan dari kelompok lain :

Kelompok 1 oleh Aliyana Maulidya

1. Sebelum adanya Pancasila, agama sudah ada dan menjadi keyakinan. Namun
jika agama tidak dijalankan, bagaimana cara anda mengamalkan sila Ketuhanan
yang Maha Esa !

Jawab : Cara mengamalkannya yaitu :

 Bangsa Indonesia menyatakan kepercayaannya dan ketakwaannya


terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
 Manusia Indonesia percaya dan takwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa,
sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing menurut dasar
kemanusiaan yang adil dan beradab.
 Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerjasama antara
pemeluk agama dengan penganut kepercayaan yang berbeda-beda
terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
 Membina kerukunan hidup di antara sesama umat beragama dan
kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
 Agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa adalah masalah
yang menyangkut hubungan pribadi manusia dengan Tuhan Yang Maha
Esa.
 Mengembangkan sikap saling menghormati kebebasan menjalankan
ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing.
 Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang
Maha Esa kepada orang lain.

Kelompok 2 oleh Idris Sikki

2. Dimensi apa yang ada pada Pancasila sebagai Ideologi Nasional !

Jawab : Pancasila sebagai Ideologi Nasional mempunyai dimensi yaitu :


 Dimensi Idealitas
artinya ideologi Pancasila mengandung harapan-harapan dan cita-cita di
berbagai bidang kehidupan yang ingin dicapai masyarakat.
 Dimensi Realitas
artinya nilai-nilai dasar yang terkandung di dalamnya bersumber dari nilai-
nilai yang hidup dalam masyarakat penganutnya, yang menjadi milik
mereka bersama dan yang tak asing bagi mereka.
 Dimensi normalitas
artinya Pancasila mengandung nilai-nilai yang bersifat mengikat
masyarakatnya yang berupa norma-norma atauran-aturan yang harus
dipatuhi atau ditaati yang sifatnya positif.
 Dimensi Fleksilibelitas
artinya ideologi Pancasila itu mengikuti perkembangan jaman, dapat
berinteraksi dengan perkembangan jaman, dapat mengikuti perkembangan
ilmu dan teknologi, bersifat terbuka dan demokratis.

Kelompok 3 oleh Minarti

3. Sebutkan tujuan utama dirumuskannya Pancasila !

Jawab : Tujuan dirumuskannya yaitu :

 Pancasila sebagai Pandangan Hidup Bangsa

Manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa dalam perjuangan untuk
mencapai kehidupan yang lebih sempurna, senantiasa memerlukan nilai-nilai
luhur yang dijunjungnya sebagai suatu pandangan hidup. Pandangan hidup
tersebut berfungsi sebagai kerangka acuan untuk menata kehidupan diri pribadi
maupun dalam interaksi antar manusia dalam masyarakat serta alam sekitarnya.

 Pancasila sebagai Dasar Negara Republik Indonesia

Pancasila sebagai dasar negara merupakan suatu dasar nilai serta norma untuk
mengatur penyelenggaraan negara. Akibatnya seluruh pelaksanaan dan
penyelenggaraan Negara terutama peraturan perundang-undangan harus
dijabarkan dan dirumuskan dari nilai-nilai Pancasila. Maka Pancasila merupakan
sumber dari segala sumber hukumyang mempunyai kekuatan mengikat secara
hukum.

 Pancasila sebagai ideologi bangsa dan Negara Indonesia

Sebagai suatu ideologi bangsa dan Negara Indonesia maka pancasila pada
hakikatnya bukan hanya merupakan suatu hasil perenungan atau pemikiran
seseorang atau kelompok orang sebagaimana ideologi-ideologi lain di dunia,
namun pancasila diangkat dari nilai-nilai adat istiadat, nilai-nilai budaya serta nilai
religious yang terdapat dalam pandangan hidup masyarakat Indonesia sebelum
membentuk Negara, dengan kata lain unsur-unsur yang merupakan materi (bahan)
pancasila tidak lain diangkat dari pandangan hidup masyarakat Indonesia sendiri,
sehingga bangsa ini merupakan kausa materialis (asal bahan) pancasila.

Kelompok 5 oleh Shinta Bone

4. Mengapa Pancasila harus menjadi Ideologi Negara Indonesia? Sedangkan


Pancasila sendiri tidak dipakai oleh sebagian besar penduduk Indonesia sehingga
menyebabkan Negara kita makin terperosok. Mengapa kita tidak menganut
Ideologi komunis seperti Negara China saja, mereka memang komunis tapi
Negara mereka bisa maju.

Jawab : Karena ideology suatu Negara bukanlah hal yang menetukan Negara itu
bisa maju atau tidak tapi tergantung dari sumber daya manusia masyarakat Negara
tersebut, lagipula Pancasila lahir karena keberagaman masyarakat Indonesia

Anda mungkin juga menyukai