Anda di halaman 1dari 14

KELOMPOK 5 :

 Rismawati

 Rizki Amelia rusdi

 Asri Yushari Yahya

 Alfian Ramadhan

 Fadel Muhammad
PENGARUH NARKOTIKA DAN OBAT-OBATAN TERLARANG TERHADAP

SISTEM SARAF

A. Sejarah awal Narkoba

Kurang lebih th. 2000 SM di Samaria dikenal sari bunga opion atau kemudian

dikenal opium (candu = papavor somniferitum). Bunga ini tumbuh subur di daerah

dataran tinggi di atas ketinggian 500 meter di atas permukaan laut. Penyebaran

selanjutnya adalah ke arah India,Cina dan wilayah-wilayah Asia lainnya. Cina

kemudian menjadi tempat yang sangat subur dalam penyebaran candu ini

(dimungkinkan karena iklim dan keadaan negeri). Memasuki abad ke XVII masalah

candu ini bagi Cina telah menjadi masalah nasional; bahkan di abad XIX terjadi

perangcandu dimana akhirnya Cina ditaklukan Inggris dengan harus merelakan Hong

Kong.

Tahun 1806 seorang dokter dari Westphalia bernama Friedrich Wilhelim sertuner

menemukan modifikasi candu yang dicampur amoniak yang kemudian dikenal sebagai

Morphin (diambil dari nama dewa mimpi Yunani yang bernama Morphius).

Tahun 1856 waktu pecah perang saudara di A.S. Morphin ini sangat populer

dipergunakan untuk penghilang rasa sakit luka-luka perang sebahagian tahanan-

tahanan tersebut “ketagihan” disebut sebagai “penyakit tentara”

Tahun 1874 seorang ahli kimia bernama Alder Wright dari London, merebus cairan

morphin dengan asam anhidrat (cairan asam yang ada pada sejenis jamur) Campuran

ini membawa efek ketika diuji coba kepada anjing yaitu: anjing tersebut tiarap,

ketakutan, mengantuk dan muntah-muntah. Namun tahun 1898 pabrik obat “Bayer”

memproduksi obat tersebut dengannama Heroin, sebagai obat resmi penghilang sakit

(pain killer).

Tahun 60-an – 70-an pusat penyebaran candu dunia berada pada daerah “Golden

Triangle” yaitu Myanmar, Thailand & Laos. Dengan produksi: 700 ribu ton setiap

tahun. Juga pada daerah “Golden Crescent” yaitu Pakistan, Iran dan Afganistan dari

Golden Crescent menuju Afrika danAmerika. Selain morphin & heroin adalagi jenis

lain yaitu kokain (ery throxylor coca) berasal dari tumbuhan coca yang tumbuh di

Peru dan Bolavia. Biasanya digunakan untuk penyembuhan Asma dan TBC. Di akhir

tahun 70-an ketika tingkat tekanan hidup manusia semakin meningkat serta
tekhnologi mendukung maka diberilah campuran-campuran khusus agar candu

tersebut dapat juga dalam bentuk obat-obatan.

B. Pengertian Narkoba

Narkoba adalah singkatan dari narkotika dan obat/bahan berbahaya. Selain

"narkoba", istilah lain yang diperkenalkan khususnya oleh Departemen Kesehatan

Republik Indonesia adalah Napza yang merupakan singkatan dari Narkotika,

Psikotropika dan Zat Adiktif.

Semua istilah ini, baik "narkoba" ataupun "napza", mengacu pada kelompok

senyawa yang umumnya memiliki risiko kecanduan bagi penggunanya. Menurut pakar

kesehatan, narkoba sebenarnya adalah senyawa-senyawa psikotropika yang biasa

dipakai untuk membius pasien saat hendak dioperasi atau obat-obatan untuk

penyakit tertentu. Namun kini persepsi itu disalahartikan akibat pemakaian di luar

peruntukan dan dosis yang semestinya.

Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman,

baik sintetis maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau

perubahan kesadaran, hilangnya rasa nyeri dan dapat menimbulkan ketergantungan

(Undang-Undang No. 22 tahun 1997).

C. Jenis-jenis Narkoba

1. Narkotika

Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman dan bahan tanaman,

baik sintesis maupun bahan sintesis yang dapat menyebabkan penurunan atau

perubahan kesadaran dan hilangnya rasa, zat ini akan mengurangi sampai

menghilangkan rasa nyeri dan dapat menimbulkan ketergantungan. Narkotika memiliki

daya adiksi (ketagihan) yang sangat berat, selain itu juga memiliki daya toleran

(penyesuaian) dan daya habitual (kebiasaan) yang sangat tinggi.

Ketiga sifat narkotika inilah yang menyebabkan pemakai narkotika tidak dapat lepas

dari cengkramannya.
2. Psikotropika

Psikotropika adalah zat atau obat bukan narkotika baik alamiah maupun sintesis

yang memiliki khasit psikoaktif melalui pengaruh siliktif pada susunan saraf pusat

yang menyebabkan perubahan khas pada aktivitas normal dan prilaku. Psikotropika

adalah obat yang digunakan oleh dokter untuk mengobati gangguan jiwa. Hal ini

berdasarkan penelitian yang menyebabkan hilangnya ingatan.

Jenis narkotika yang sering disalahgunakan adalah morfin, heroin (putaw), petidin,

termasuk ganja atau kanabis, mariyuana, hashis dan kokain.

Sedangkan jenis Psikotropika yang sering disalahgunakan adalah amfetamin, ekstasi,

shabu, obat pennang seprti mogadon, rohypnol, dumolid, lexotan, pil koplo, pil BK,

trmasuk LSD, Mushroom.

3. Bahan Adiktif Lainnya

Bahan adiktif adalah zat-zat selain narkotika dan psikotropika yang dapat dapat

menimbulkan ketergantungan seperti berikut :

 Rokok/tembakau

 Kelompok alcohol/etanol atau metanol dan minuman lainnya yang

memabukkan dan menimbulkan ketagihan

 Thiner dan zat-zat lain seperti lem kayu, penghapus cair, aseton, cat dan

bensin yang bila dihisap, dihirup dan dicium (inhalansia) yang dapat

memabukkan. Jadi alkohol, rokok, zat pelarut (solven) serta zat-zat lain

yang memabukkan dan menimbulkan ketagihan juga tergolong narkoba.

Narkoba dapat digolongkan menjadi 3 (tiga) golongan, yaitu :

1. Narkotika - untuk menurunkan kesadaran atau rasa.

2. Psikotropika - mempengaruhi psikis dari pengaruh selektif susunan syaraf

pusat otak

3. Obat atau zat berbahaya


Dari segi efek dan dampak yang ditimbulkan pada para pemakai narkoba

dapat dibedakan menjadi 3 (tiga) golongan / jenis :

1. Upper

Upper adalah jenis narkoba yang membuat si pemakai menjadi aktif seperti

sabu-sabu, ekstasi dan amfetamin.

2. Downer

Downer adalah golongan narkoba yang dapat membuat orang yang memakai jenis

narkoba itu jadi tenang dengan sifatnya yang menenangkan / sedatif seperti obat

tidur (hipnotik) dan obat anti rasa cemas.

3. Halusinogen

Halusinogen adalah napza yang beracun karena lebih menonjol sifat racunnya

dibandingkan dengan kegunaan medis.

Apabila dilihat dari pengaruh penggunaannya terhadap susunan saraf pusat

manusia, Psikotropika dapat dikelompokkan menjadi :

a.      Depresant

yaitu yang bekerja mengendorkan atau mengurangi aktifitas susunan saraf pusat

(Psikotropika Gol 4), contohnya antara lain : Sedatin/Pil BK, Rohypnol, Magadon,

Valium, Mandrak (MX).

b.      Stimulant

yaitu yang bekerja mengaktif kerja susan saraf pusat, contohnya amphetamine,

MDMA, N-etil MDA & MMDA. Ketiganya ini terdapat dalam kandungan Ecstasi.

c.       Hallusinogen

yaitu yang bekerja menimbulkan rasa perasaan halusinasi atau khayalan

contohnya licercik acid dhietilamide (LSD), psylocibine, micraline. Disamping itu

Psikotropika dipergunakan karena sulitnya mencari Narkotika dan mahal

harganya. Penggunaan Psikotropika biasanya dicampur dengan alkohol atau

minuman lain seperti air mineral, sehingga menimbulkan efek yang sama dengan

Narkotika.
d. Painkiller

yaitu golongan obat yang menekan bagian otak yang bertanggung jawab sebagai

rasa sakit. Contohnya morfin dan heroin.

D. Penyalahgunaan Narkoba

Kebanyakan zat dalam narkoba sebenarnya digunakan untuk pengobatan dan

penefitian. Tetapi karena berbagai alasan – mulai dari keinginan untuk coba-coba, ikut

trend/gaya, lambang status sosial, ingin melupakan persoalan, dll. – maka narkoba

kemudian disalahgunakan. Penggunaan terus menerus dan berianjut akan menyebabkan

ketergantungan atau dependensi, disebut juga kecanduan.

E. Pengaruh Narkoba terhadap Sistem Saraf Manusia

Pengaruh Narkoba pada seseorang sangat tergantung pada jenis narkoba yang

dipakai, kepribadian pemakai dan situasi atau kondisi pemakai. Secara umum, dampak

kecanduan narkoba dapat terlihat pada fisik, psikis maupun sosial seseorang.

Penggunaan obat-obatan ini memiliki pengaruh terhadap kerja sistem saraf,

misalnya hilangnya koordinasi tubuh, karena di dalam tubuh pemakai, kekurangan

dopamin. Dopamin merupakan neurotransmitter yang terdapat di otak dan berperan

penting dalam merambatkan impuls saraf ke sel saraf lainnya. Hal ini menyebabkan

dopamin tidak dihasilkan. Apabila impuls saraf sampai pada bongkol sinapsis, maka

gelembung-gelembung sinapsis akan mendekati membran presinapsis. Namun karena

dopamin tidak dihasilkan, neurotransmitte tidak dapat melepaskan isinya ke celah

sinapsis sehingga impuls saraf yang dibawa tidak dapat menyebrang ke membran post

sinapsis. Kondisi tersebut menyebabkan tidak terjadinya depolarisasi pada membran

post sinapsis dan tidak terjadi potensial kerja karena impuls saraf tidak bisa merambat

ke sel saraf berikutnya. Pengaruh lainnya yaitu merusak organ-organ tubuh terutama

otak, dan syaraf yang mengatur pernafasan. Banyak yang meninggal karena sesak

nafas, dan tiba-tiba berhenti bernafas karena saraf yang mengendalikan pernafasan

sudah rusak dan tidak ada lagi instruksi untuk bernafas, sehingga pernafasannya putus

atau berhenti, paranoid, otak sulit digunakan untuk berpikir dan konsentrasi, nafsu
makan menurun, memiliki rasa gembira yang berlebihan, denyut jantung cepat, Pupil

mata melebar, Tekanan darah meningkat, berkeringat atau merasa dingin, sering mual

atau muntah. Gangguan  detak jantung, perdarahan otak, Hiperpireksia atau syok pada

pembuluh darah jantung yang berakibat meninggal.

Hampir semua obat adiktif, secara langsung atau tidak langsung, menyerangsistem

imbalan otak dengan membanjiri sirkuit dengan dopamin. Akibatnya, dampak kimia di

sirkuit pahala berkurang, mengurangikemampuan pelaku untuk menikmati hal-hal yang

sebelumnya membawa kesenangan. Penurunan ini memaksa mereka kecanduan dopamin

untuk meningkatkan konsumsi obat dalam rangka upaya untuk membawa hormon

"merasa-baik" mereka ke tingkat normal, efek yang dikenal sebagai toleransi.

Pengembangan toleransi dopamine akhirnya dapat mengakibatkan perubahan mendasar

dalam neuron dan sirkuit otak, dengan potensi untuk sangat membahayakan kesehatan

jangka panjang dari otak.

Sebagai orang yang berkembang menjadi ketergantungan obat, ia memasuki

keadaan allostatic baru, yang didefinisikan sebagai perbedaan dari tingkat

normal perubahan yang bertahan dalam keadaan kronis. Kecanduan obat-obatan dapat

menyebabkan kerusakan otak dan tubuh sebagai suatu organisme memasuki keadaan

patologis.

Setelah seseorang telah beralih dari penggunaan obat untuk kecanduan, perilaku

menjadi benar-benar diarahkan mencari obat, meskipun pecandu laporan euforia ini

tidak intens seperti dulu. Meskipun tindakan yang berbeda selama penggunaan obat

akut, jalur akhir dari kecanduan adalah sama. Aspek lain dari kecanduan narkoba

merupakan respon menurun menjadi rangsangan biologis normal, seperti makanan, seks,

dan interaksi sosial. Melalui pencitraan otak fungsional pasien kecanduan kokain, para

ilmuwan telah mampu memvisualisasikan aktivitas metaboli meningkat pada cingulate

anterior dan korteks orbitofrontal (daerah korteks prefrontal) di otak subjek tersebut.

Hiperaktifitas daerah ini dari otak pada subyek kecanduan terlibat dalam motivasi lebih

intens untuk menemukan obat daripada mencari manfaat alami, serta kemampuan

pecandu menurun untuk mengatasi dorongan ini. Brain imaging juga telah menunjukkan
kecanduan kokain-subyek mengalami penurunan aktivitas, dibandingkan non-pecandu, di

korteks prefrontal.

F. Beberapa resiko bila seseorang menggunakan obat terlarang:

 Kondisi malnutrisi dapat mengakibatkan resiko ketagihan dan peka terhadap

infeksi penyakit

 Penggunan alat suntik yang tidak steril dapat terjadi resiko infeksi penyakit

hepatitis dan HIV

 Pemakaian obat yang tidak jelas asalnya dapat menimbulkan resiko terjadinya

overdosis, misalnya penggunaan heroin yang over dosis dapat menyebabkan

koma dan kematian

 Ketagihan itu sendiri dapat menyebabkan gangguan kesehatan dan tingkah laku

tidak normal.

G. Ada beberapa faktor yang menyebabkan seseorang menggunakan narkoba

dan obat-obatan yaitu:

 Mengalami stress berat

 Permasalahan pribadi

 Permasalahan ditempat kerja/sekolah/sosial

Dengan demikian terlihat bahwa ketergantungan terhadap narkoba terpusat pada

sekitar terjadinya sifat anti-sosial individu dan sifat sikopatologi lainnya

(penyakit kejiwaan).

H. Gejala-Gejala Pecandu Narkoba
  Kecanduan terhadap Narkoba adalah gangguan dalam otak yang disebabkan
penyalahgunaan Narkoba sehingga menyebabkan pengulangan perilaku yang berlebihan
dari orang yang tidak atau susah berhenti terhadap obat-obatan walaupun dengan
resiko berbahaya bagi tubuhnya.
        Jika mereka berhenti mengkonsumsi obat-obatan, maka tubuh dari si
pecanduakan menderita berlebih secara fisik dan mereka mau tidak mau harus
memenuhi perasaan ketagihan tersebut dengan cara apapun.  
            Seorang Pecandu Narkoba sudah tidak mampu lagi mengendalikan dirinya
sendiri, mereka hanya sendirian tanpa perlu berfikir akan teman, keluarga atau
lingkungan sekitarnya, banyak pecandu narkoba yang meninggal akibat penggunaan
dosis yang berlebih atau Over Dosis.
            Gejala Kecanduan Narkoba terhadap seorang Pecandu :
 Gelisah dan sulit untuk tidur
 Keringat berlebih
 Bulu kuduk berdiri ( seperti melihat hantu)
 Pilek
 Keram perut atau Diare
 Pupil mata membesar
 Mual dan ingin muntah
 Peningkatan tekanan darah, nadi dan suhu tubuh.
   Tidak ada faktor tunggal yang dapat memprediksi apakah seseorang akan menjadi
seorang Pecandu Narkoba, namun biasanya dipengaruhi oleh faktor Biologi dan
lingkungan sosial, penjelasanya :
 Dari faktor biologi, atau dari Gen yang dibawa dari lahir, jenis kelamin, etnis
dan gangguan mental pada diri seseorang.
 Lingkungan, dari permasalahan keluarga, teman sekitar, dan status sosial
ekonomi.Penggunaan bahan kimia Narkoba dalam jangka waktu panjang  akan
mengganggu system kerja syarat di otak, contohnya Glumate adalah
neurotransmitter atau syarat yang berfungsi untuk menangkap pembelajaran,
memahami, memori dan prilaku seseorang.  
Jaman sekarang, narkoba tidak hanya merasuki pada lingkungan remaja saja, anak-
anakpun sudah banyak yang mengalami  kecanduan juga.

I. Dampak Penyalahgunaan Narkoba / Narkotika


            Berikut dampak positif dan negatif penggunaan narkoba:
1. Dampak Negatif
  Dampak narkoba, jika disalahgunakan, seperti halnya singkatan kata tersebut.
(NARKOBA: narkotika dan obat/bahan berbahaya), memang sangatlah berbahaya
bagi manusia. Narkoba dapat merusak kesehatan manusia baik secara fisik, emosi,
maupun perilaku pemakainya. Bahkan, pada pemakaian dengan dosis berlebih atau
yang dikenal dengan istilah over dosis (OD) bisa mengakibatkan kematian. Namun
sayang sekali, walaupun sudah tahu zat tersebut sangat berbahaya, masih saja
ada orang-orang yang menyalahgunakannya.

Dampak narkoba terhadap fisik Pemakai narkoba akan mengalami gangguan-

gangguan fisik sebagai berikut:

 Berat badannya akan turun secara drastis.

 Matanya akan terlihat cekung dan merah.

 Mukanya pucat.
 Bibirnya menjadi kehitam-hitaman.

 Tangannya dipenuhi bintik-bintik merah.

 Buang air besar dan kecil kurang lancar.

 Sembelit atau sakit perut tanpa alasan yang jelas.

 Gangguan pada system syaraf (neurologis) seperti: kejang-kejang, halusinasi,

gangguan kesadaran, kerusakan syaraf tepi

 Gangguan pada jantung dan pembuluh darah (kardiovaskuler) seperti: infeksi akut

otot jantung, gangguan peredaran daraH

 Gangguan pada kulit (dermatologis) seperti: penanahan (abses), alergi, eksim

 Gangguan pada paru-paru (pulmoner) seperti: penekanan fungsi pernapasan,

kesukaran bernafas, pengerasan jaringan paru-paru

 Sering sakit kepala, mual-mual dan muntah, murus-murus, suhu tubuh meningkat,

pengecilan hati dan sulit tidur

 Dampak terhadap kesehatan reproduksi adalah gangguan padaendokrin, seperti:

penurunan fungsi hormon reproduksi (estrogen, progesteron, testosteron), serta

gangguan fungsi seksual

 Dampak terhadap kesehatan reproduksi pada remaja perempuan antara lain

perubahan periode menstruasi, ketidakteraturan menstruasi, dan amenorhoe

(tidak haid)

Dampak narkoba terhadap emosi Pemakai narkoba akan mengalami perubahan

emosi sebagai berikut:

 Sangat sensitif dan mudah bosan.

 Jika ditegur atau dimarahi, pemakai akan menunjukkan sikap membangkang.

 Emosinya tidak stabil.

 Kehilangan nafsu makan.

Dampak narkoba terhadap perilaku Pemakai narkoba akan menunjukkan perilaku

negatif sebagai berikut:

 malas

 sering melupakan tanggung jawab


 jarang mengerjakan tugas-tugas rutinnya

 menunjukan sikap tidak peduli

 menjauh dari keluarga

 sering menyendiri

 menghabiskan waktu ditempat-tempat sepi dan gelap, seperti di kamar tidur,

kloset, gudang, atau kamar mandi

 takut akan air

 batuk dan pilek berkepanjangan

 bersikap manipulatif

 sering berbohong dan ingkar janji dengan berbagai macam alasan

 sering menguap

 mengaluarkan keringat berlebihan

 sering mengalami mimpi buruk

 Mengalami nyeri kepala

 Mengalami nyeri/ngilu di sendi-sendi tubuhnya

Dampak Sosial

 Gangguan mental, anti-sosial dan asusila, dikucilkan oleh lingkungan

 Merepotkan dan menjadi beban keluarga

 Pendidikan menjadi terganggu, masa depan suram

Dampak fisik, psikis dan sosial berhubungan erat. Ketergantungan fisik akan

mengakibatkan rasa sakit yang luar biasa (sakaw) bila terjadi putus obat (tidak

mengkonsumsi obat pada waktunya) dan dorongan psikologis berupa keinginan

sangat kuat untuk mengkonsumsi (bahasa gaulnya sugest). Gejata fisik dan

psikologis ini juga berkaitan dengan gejala sosial seperti dorongan untuk

membohongi orang tua, mencuri, pemarah, manipulatif, dll.

2. Dampak positive narkoba

Di balik dampak negatifnya, narkotika juga memberikan dampak yang positif. Tapi

jika digunakan sebagaimana mestinya dan oleh anjuran oleh dokter, terutama untuk
menyelamatkan jiwa manusia dan membantu dalam pengobatan, narkotika memberikan

manfaat bagi kehidupan manusia. Dan berikut ini adalah dampak positif narkotika dari

Narkoba:

 Opioid

 Opioid atau opium digunakan selama berabad-abad sebagai penghilang rasa

sakit dan untuk mencegah batuk dan diare.

 Kokain

 Daun tanaman Erythroxylon coca biasanya dikunyah-kunyah untuk mendapatkan

efek stimulan, seperti untuk meningkatkan daya tahan dan stamina serta

mengurangi rasa lelah.

 Ganja (ganja/cimeng)

Orang-orang terdahulu menggunakan tanaman ganja untuk bahan pembuat

kantung karena serat yang dihasilkannya sangat kuat. Biji ganja juga digunakan

sebagai bahan pembuat minyak.

Cara Menanggulangi Narkoba

 Kita harus merapatkan barisan, kita harus satukan tekad sambil mengevaluasi

serta instropeksi diri terhadap langkah kita selama ini : apa yang telah kita

lakukan, apa yang harus kita lakukan, apakah yang telah kita lakukan itu sudah

maksimal atau belum, apakah kata hati nurani kita sudah sesuai dengan

perbuatan kita, serta banyak lagi hal yang perlu kita renungi bersama. Tanpa

adanya penerapan nilai Agama mustahil rasanya masalah penyalahgunaan narkoba

dan sejenisnya dapat dibasmi. Nilai-nilai agama tentu harus ditanamkan sejak

dini oleh orang tua kepada anaknya.


 Kita perlu manusia yang sehat jasmani dan rohani sebagai pejuang yang akan

membebaskan bangsa ini dari penyalahgunaan barang haram tersebut, sekaligus

diharapkan akan melahirkan manusia-manusia sehat jasmani dan rohani .

 Kita berharap semuanya ikut berperan aktif menanggulangi penyebaran narkoba.

Peran orang tua sangat penting. Para petugas yang menangani kasus-kasus

narkoba juga sangat perlu diberi bekal Agama yang kuat. Tujuannya adalah agar

petugas tidak berpikiran kotor, berkeinginan ingin mendapatkan hasil dengan

pura-pura ingin menolong agar hukumannya diperingan, atau menerima suap dari

anggota keluarga yang terkena kasus di peti es kan.

Kesimpulan

Dari makalah di atas bisa ditarik kesimpulan bahwa

1) Narkoba adalah barang yang sangat berbahaya dan bisa merusak susunansyaraf yang

bisa merubah sebuah kepribadian seseorang menjadi semakin buruk 

2) Narkoba adalah sumber dari tindakan kriminalitas yang bisa merusak norma dan

ketentraman umu.

3) Menimbulkan dampak negative yang mempengaruhi pada tubuh baik secara fisik

maupun psikologis.

4)  Penggunaan narkoba memiliki pengaruh terhadap kerja sistem saraf, misalnya

hilangnya koordinasi tubuh, karena di dalam tubuh pemakai, kekurangan

neurotransmitter yang terdapat di otak yang berperan penting dalam merambatkan

impuls saraf ke sel saraf lainnya

Daftar pustaka :

http://mbenxxcaem.blogspot.com/2011/09/makalah-bahaya-narkoba-bagi-kesehatan.html

http://sepengatahuanku.blogspot.com/2013/03/makalah-bahaya-narkoba-bagi-kalangan-pelajar.html

http://bestariabadi.blogspot.com/2013/04/pengertian-jenis-jenis-dan-dampak.html

Anda mungkin juga menyukai