PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
dan ekonomis.
(Cahyadi 2009) .
serta berbagai makanan olahan yang dibuat oleh industri besar. Mutu
sumber daya manusia dan teknologi saat ini menjadikan za warna kian
pewarna bahan tekstil, karena zat warna sintetik lebih banyak memiliki
warna, tahan luntur dan mudah cara pemakaiannya ketimbang zat
dibuat dari bahan baku buah atau sayuran dan mempunyai aroma
digunakan pada industri tekstil dan kertas . Zat ini ditetapkan sebagai
iritasi kulit, iritasi pada mata, mempunyai efek racun, berisiko merusak
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
informasi kepada:
1. Peneliti
2. Akademik
3. Masyarakat
TINJAUAN PUSTAKA
a.Defenisi sambal
dari bahan baku buah atau sayuran dan mempunyai aroma serta rasa
Indonesia adalah samba botol tomat dan sambal botol pepeya, tetapi
b. Fungsi sambal
1. Meningkatkan rasa.
a. Dari hewan : Petis udang, petis ikan, bakasang (dibuat dari isi
perut ikan)
oncom, blondo.
e. Cara pembuatan sambal
bahan yang secara alam bukan merupakan bagian dari bahan baku
aditif sengaja dan aditif tidak sengaja. Aditif sengaja adalah aditif yang
rupa, dan lainnya. Sedankn aditif yang tidak di sengaja adalah adtif
yang terdapat dalam makanan dalam jumlah yang sangat kecil sebagai
akibat drip roses pengolahan. Bila dilihat dari asalnya, aditif dapat
disintesis dari bahan kimia yang mempunyai serupa bear degan bahan
alamiah yang sejenis, baik dar susunan kimia maupun sifat
lebih stabil, seperti Sunset yellow FCF yang memberi warna oranye,
dan sabun. Nama lain rhodamin B adalah D and C Red No 19. Food
tersebut.
Dalam kehdupan sehari-hari TP sudah digunakan secara umum
b. Penggolongan BTP
seagai berikut:
pada pangan
bubuk.
6. Penyedap rasa dan aroma, menguatkan rasa, yaitu BTP yang dapat
melunaknya pangan
11. Sekuestran, yaitu BTP yang dapat mengikat ion logam yang ada dalam
masih ada beberapa BTP yang lainnya yang biasa digunakan dalam
pangan, misalnya:
1. Enzim , yaitu BTP yang bersal dari hewan, tanaman atau mikroba,yang
tujuan yaitu:
3. Menstabilkan warna
misalnya pewarna untuk tekstil atau cat. Hal ini disebabkan pewarna
teksti atau cat umumnya mempunyai warna lebh cerah, lebih stabil
pewarna tersebut.
Beberapa pewarna terlarang dan berbahaya yang sering di
agar, tahu, pisang, tahu goreng dan lain-lain. Kedua pewarna ini telah
merah. Begitu pun untuk cita rasa lainnya, seperti hijau untuk rasa apel
atau melon, kuning untuk rasa nanas atau jeruk, dan coklat untuk
karamel.
Zat pewarna juga digunakan untuk mengurangi variasi warna
Contoh komoditas ini antara lain jeruk florida dan ikan salmon.
ini:
yang ekstrem.
merugikan kesehatan.
Zat warna alami lebih aman untuk digunakan. Oleh karena itu
efek yang relatif merugikan, khususnya pada anak-anak. Hal ini dapat
dibuktikan dengan penelitian di Amerika Serikat yang menunjukkan
tergantung pada beberapa factor, seperti cita rasa, tekstur, dan nilai
dan merata. Zat warna yang sudah sejak lama dikenal dan digunakan,
misalnya daun pandan atau daun suji untuk warna hijau dan kunyit
pewarna sintetis.
b. Penggolongan Zat Warna
a. Pewarna alami
(Cahyadi 2009).
b. Pewarna Sintetis
perlakuan pemberian asam sulfat atau asam nitrat yang sering kali
terkontaminasi oleh arsen atau logam berat lain yang bersifat racun.
dari 0,0004 persen dan timbale tidak boleh lebih dari 0,0001,
pangan.
tekstil dan kulit dipakai untuk mewarnai bahan pangan. Hal ini jelas
sangat berbahaya bagi kesehatan karena adanya residu logam berat
pewarna untuk pangan, dan disamping itu harga zat pewarna untuk
industri jauh lebih murah dibandingkan dengan hrga zat pewarna untuk
pangan. Hal ini disebabkan bea masuk zat pewarna untuk bahan
pangan jauh lebih tinggi daripada zat pewarna bahan non pangan. Lagi
pula, warna dari zat pewarna tekstil atau kulit biasanya lebih menarik.
dengan cara sintetis kimia, jadi bukan dengan cara ekstraksi atau
pewarna alami. Jenis lain yang sudah banyak diproduksi, antara lain
1. Dyes
pelarut organic, dyes tidak dapat larut. Dyes terdapat dalam bentuk
2006)
tersebut berprotein dan diproses dalam retort pada suhu tinggi, juga
jika zat warna tersebut kontak dengan logam (seng, timah, aluminium,
roti dan kue, produk-produk susu, kulit sosis, kembang gula, drymixes,
dispersi untuk roti kue, kembang gula, dan cairan untuk produk-produk
susu.
memperoleh efek yang diinginkan, jadi rata-rata kurang dari 300 ppm.
warna yang tidak wajar pada produk. Selain itu, juga akan
absorpsi dyes pada radikal (Al atau Ca) yang dilapisi dengan
aluminium hidrat (alumina). Lapisan alumina ini tidak larut dalam air,
sehingga lakes ini tidak larut pada hampir semua pelarut. Pada pH 3,5-
9,5 stabil, dan diluar selang tersebut lapisan alumina pecah sehingga
sifatnya yang tidak larut dalam air, maka zat pewarna ini digunakan
lemak dan minyak dan produk yang padat airnya rendah sehingga
tidak cukup untuk melarutkan dyes, misalnya tablet, tablet yang diberi
campuran adonan kue dan donat, permen, permen karet, dan lain-lain.
lebih stabil terhadap cahaya, kimia, dan panas sehingga harga lakes
1. Definisi Umum
phatalic anchidria dimana kedua bahan baku ini sangat toksik bagi
digunakan sebagai pereaksi untuk identifikasi Pb, Bi, Co, Au, Mg,
dan Th, dan titik leburnya pada suhu 165 0C (Devianti, 2009).
2. Karakteristik Rhodamin B
3. Penggunaan Rhodamin B
kertas, sutera, jerami, kulit, bambu, dan dari bahan warna dasar
(Djarismawati,2004)
bila terkena kulit hampir mirip dengan sifat dari klorin yang
a. Dampak akut
sakit dada.
mata.
b. Dampak kronis
6. Analisis Rhodamin B
tekstil,kertas,atau kulit.(Djarismawati.2004)
cukup lama.
dan malchite green (hijau), bersifat tidak larut dalam air. Pada
B Tidak
Methanil
Kuning Tidak
Yellow
Ya
Malachite
Hijau Ya
Green
Ya
Sunset
Kuning Ya
Yellow
Ya
Tartazine
Brilliant
Kuning Ya
Blue Biru Ya
Carmosine Merah Ya
Erytthrosine Merah Ya
Imdigo
biru
Carmine
Ponceau
Merah
4R
2) Analisis zat warna yang dilarang ( Rhodamin B dan Methanyl
Yellow)
amonia.
E. Tinjauan Umum Kromatografi
termasuk gas.
yaitu satu fase tetap (stationary) dan yang lain fase bergerak (mobile);
sifat dari fase tetap,yang dapat beruapa zat padat atau zat cair. Jika
fase tetap, yang dapat berupa zat padat atau zat cair. Jika fase tetap
bergerak dapat berupa zat cair atau gas maka semua ada empat
tersebut:
yang lain.
1. Kromatografi Kertas
jenis dari sistem partisi dimana fase tetap adalah air, disokong
2. Prinsip kerja
sistem yang terdiri dari dua fase, dimana suatu fase bergerak
dengan sinar ultra ungu atau teknik radio kimia. Bila daerah-
e. Pembuatan cuplikan.
f. Waktu pengembangan.
a. Metode Penurunan
Alat yang pokok adalah berupa bejana yang terbuat dari gelas,
1) Bejana
2) Kertas
3) Tempat pelarut
5) Penutup bejana
b. Metoda penaikkan
c. Metoda mendatar
5. Kertas
efek dua kali lebih cepat. Kertas-kertas yang lebih tebal (whatmann
6. Pelarut-pelarut
senyawa organik yang polar akan lebih mudah larut dalam air
air akan menjadi baik, yaitu akan menaikkan kelarutan dari asam-
sebagai:
(Sastrohamidjojo, H. 2007)
lempengan tipis yang terbalut gel silika atau alumina. Silika atau
digunakan adalah gas dan fasa diamnya adalah zat cair. Aplikasi
Pengontrol aliran
Kolom
data.
ideal dan cocok untuk zat bermolekul besar dan berionik dan
baik.
F. Kerangka Konsep
atau ibu rumah tangga lebih memilih untuk membeli bumbu yang sudah
Sambal botol
Penambahan Rhodamin B
Konsumen
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
a. Populasi
b. Sampel
2. Waktu penelitian
D. Kerangka Operasional
Sambal botol
Wol
Ekstrak
Kromatografi
Kertas
Hasil
Analisis Data
Pembahasan
Kesimpulan
E. Defenisi Operasional
a. Pasar Tradisional
terbuka.
b. Rhodamin B
Kristal, berwarna hijau, tidak berbau dan bila dilarutkan pada air
c. Sambal botol
Sambal botol adalah produk makanan berbentuk pasta yang
F. Variabel Penelitian
Variabel yang diuji dalam penelitian ini terdiri dari dua variabel, yaitu:
a. Variabel Bebas
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah sambal botol yang dijual
b. Variabel terikat
1. Alat
penggaris
2. Bahan
H. Prosedur Kerja
a. Pembuatan Reagen
1. CH3COOH 6%
%1 .V1= %2 .V2
100 .V1 = 6 .100
600
V 1=
100
V1= 6 ml
2. NH4OH 10%
%1 .V1 = %2 .V2
35 .V1 = 10 .100
1000
V1 =
35
V1 = 28,57 ml
1. Butanol
4
× 100 = 57,1 mL
7
2. AsamAsetat
1
× 100 = 14,2 mL
7
3. Air
2
× 100 = 29 mL
7
beaker glass
b. Cara kerja
benang wool.
ammonia.
nya.
Dengan rumus :
I. Analisa Data
Data yang di peroleh di tabulasi dan dianalisis secara deskriptif lalu
X/N x 100%
Keterangan:
DAFTAR PUSTAKA
Fitri Syarifah, 2002. Zat Warna Biru Pada Makanan Paling Berbahaya
Bagi Kesehatan. PT. Gramedia Pustaka
PROPOSAL PENELITIAN