Pada bab ke tiga dari modul Perancangan Sistem Industri ini akan dijelaskan tentang
tahapan-tahapan yang dilakukan untuk mendesain sebuah proses produksi. Berikut ini adalah
tahapan-tahapan dalam mendesain proses produksi sebagai berikut:
Berdasarkan Bill Of Material (BOM) Tree diketahui bahwa pada level 3 terdiri dari
kepala sikat, bulu sikat, gambar kepala sikat, gagang sikat, lapisan karet dan gambar badan
sikat. Sedangkan untuk level 2 yaitu terdiri dari kepala sikat gigi dan badan sikat gigi. Untuk
membuat kepal sikat gigi harus dilakukan penggabungan komponen kepala sikat, bulu sikat
dan gambar kepala sikat. Sedangkan untuk membuat badan sikat gigi harus dilakukan
penggabungan komponen antara gagang sikat, lapisan karet dan gambar badan sikat. Pada
level 1 tediri dari komponen gambar packaging, sikat gigi anak-anak dan plastik packaging.
Untuk membuat sikat gigi anak-anak perlu dilakukan penggabungan antara kepala sikat gigi
dengan badan sikat gigi. Dan dilevel 0 akan dibuat sikat gigi Tuuntu, yang merupakan
gabungan antara gambar packaging, sikat gigi anak-anak, dan plastik packaging.
3.1.3 Penentuan Make or Buy untuk Masing-Masing Komponen
Untuk penentuan komponen mana yang harus dibeli atau dibuat sendiri, hal tersebut
berkaitan dengan adanya ketersediaaan komponen tersebut di pasaran dan fungsi dari
komponen tersebut. Jika komponen tersebut merupakan komponen umum yang tersedia
banyak dipasaran (seperti, mur dan baut) maka pengadaan komponen tersebut secara umum
akan lebih efisien dengan cara membeli, sedangkan jika komponen tersebut bersifat khusus
(dengan dimensi atau spesifikasi tertentu) dan tidak tersedia di pasaran, maka pengadaan
komponen tersebut dapat dilakukan dengan cara dibuat. Selain ketersediaan di pasar, hal yang
ikut menentukan apakah produk dibeli atau dibuat adalah sifat dari komponen itu sendiri,
apabila komponen bersifat umum dan tidak berdampak banyak dalam menetukan competitive
advantage produk terhadap produk lain yang sejenis, maka komponen secara umum akan
dibeli. Berikut ini adalah tabel penentuan komponen:
Tabel 3.3 Penentuan Make or Buy untuk Masing-Masing Komponen
Alasan bulu sikat untuk dilakukan pembelian yaitu karena dipasaran jumlah supplier
untuk pembuatan komponen ini banyak sekali sehingga memudahkan perusahaaan untuk
membeli disana dengan jenis material dan warna-warna yang diinginkan oleh perusahaan
PT.SI. Selain itu alasan lainnya yaitu untuk menekan biaya investasi yang besar di perusahaan
dalam pembelian mesin pembuat bulu sikat. Sedangkan alasan kepala sikat dan gagang sikat
untuk dilakukan pembuatan secara sendiri oleh perusahaan yaitu untuk menekan biaya
pembelian karena komponen utama dari pembuatan sikat gigi ini terletak pada kepala sikat
dan gagang sikat. Hal ini juga didukung dengan inovasi dari produk Tuuntu ini terletak pada
inovasi produk sikat yang kepala sikat dan gagang sikatnya dapat dilepas, maka dari itu pada
komponenen ini tidak dilakukan pembelian ke pihak lain agar komponen-komponen ini tidak
mudah untuk ditiru oleh kompetitor untuk bisa memesan di pihak tersebut (pihak pembuat).
Pada gambar kepala sikat dan gambar badan sikat dilkukan pembuatan sendiri oleh
perusahaan. Hal ini dikarenakan untuk mempermudahkan perusahaan dalam membuat
perubahan desain gambar yang sesuai dengan tren anak-anak saat ini. Bila dilkukan
pembeliaan akan menyulitkan perusahaan dalam melakukan perubahan desain sesuai dengan
jumlah yang ingin dibuat, karena akan diberikan biaya tambahan bila terjadi perubahan
desain dari yang diinginkan. Karena hal ini berpengaruh terhadap kerumitan gambar dan juga
warna-warna gambar yang digunakannya.
Sedangkan alasan gambar packaging dilakukan pembuatan sendiri oleh perusahaan
yaitu agar didapatkan penghematan biaya bila dilkukan dengan cara pembelian atau
diserahkan kepada pihak lain. Gambar packaging selain digunakan sebagai komponenen
pembungkus produk Tuuntu fungsi lainnya juga berfungsi untuk media promosi ke anaka-
anak. Sehingga hanya dengan melihat packaging nya saja anak-anak bisa tertarik dengan
produk Tuuntu ini. Oleh karena itu packaging yang dibuat harus yang menari, lucu dan juga
menyesuaikan tren produk. Maka dari itu pilihan perusahaan adalah untuk bisa membuatnya
sendiri agar bisa cepat, mudah serta murah dalam membuatnya dibandingkan dengan cara
membeli. Sedangkan alasan plastik packaging untuk membuat sendiri yaitu agar biaya yang
dikeluarkan oleh perusahaan tidak banyak dalam jangka waktu yang banyak. Hal ini
dikarenakan plastik packaging ini adalah komponen yang terus menerus dibutuhkan dalam
membuat sikat. Maka dari itu dilakukan pembuatan sendiri oleh perusahaan untuk
menghemat biaya dalam jangka panjang tetentu.
3.1.4 Pemilihan Raw Material
Kebutuhan raw material untuk keseluruhan produk di-generate dari kebutuhan
spesifikasi komponen (kekuatan, ketahanan, sifat khusus seperti tahan api atau korosi dan
lain-lain) dan juga ukuran serta jumlah komponen untuk menentukan kuantitas raw material.
Perencanaan raw material ini sangat penting untuk dilakukan karena dapat menimbulkan
biaya yang tidak dibutuhkan (penyimpanan, pemesanan, pembuangan raw material yang
terlalu kecil ukurannya, dsb) akibat pemborosan pembelian raw material. Berikut tahapan
yang dapat membantu dalam melakukan penentuan raw material yang dipilih:
Tabel 3.4 Pemilihan Raw Material
Alternatif bahan untuk pembuatan komponen bulu sikat yaitu serabut nilon dengan
jenis 6 atau plastik filament PET. Alasan dalam memilih serabut nilon jenis 6 yaitu karena
pada bahan ini memiliki bahan yang lebut dibandingkan dengan bahan plastik PET, tetapi
kelebihan dari bahan plastik ini yaitu memiliki bahan yang lebih kuat dibandingkan dengan
bahan nilon Karena fungsi dari bulu sikat yaitu untuk menggosok atau membersihkan bagian
gigi yang ada didalam maka yang dipilih adalah bahan nilon agar tidak merusak kesehatan
gigi dan mulut pengguna sikat.
Sedangkan alasan pemilihan kepala sikat dan gagang sikat untuk memilih bahan
plastik dengan jenis SAN dibandingkan dengan karet sintesis jenis IRR yaitu jenis plastik
akan tidak mudah untuk berjamur dibandingkan dengan jenis bahan seperti karet. Hal ini
didasarkan pada penggunaan yang dilakukan sikat gigi yang berulang-ulang akan
menyebabkan sikat gigi menjadi lembab dan akhirnya dapat menyebabkan jamur
berkembang, apalagi bila bahan yang digunakannnya yaitu karet. Alasan lainnya yaitu faktor
biaya, biaya untuk membeli karet dibandingkan dengan biaya plastik adalah lebih mahal
biaya karet. Oleh karena itu dipilih plastik jenis SAN untuk bahan pembuat kepala dab
gagang sikat.
Alasan pemilihan gambar kepala dan gagang sikat yaitu kertas glosi. Hal ini
dikarenakan harga beli untuk kertas glosi lebi murah dibandingkan dengan kertas premium
glosi meskipun dari segi kualitas kertas premium glosi mampu menghasilkan gambar yang
lebih mengkilap dibandingkan dengan kertas glosi.
Sedangkan alasan pemilihan bahan lapisan karet yang berupa karet sintesis dengan
jenis IRR yaitu karet ini memiliki harga yang lebih murah dibandingkan karet dengan jenis
CrR. Meskipun karet jenis CR memilki kelebihan dalam hal memiliki umur produk yang
relative lebih lama dibandingkan dengan karet jenis IRR. Pemilihan bahan ini lebih
mementingkan harga yang lebih murah meskipun kualitas diturunkan agar biaya produksi
tidah terlalu mahal.
Pilihan bahan gambar packaging yaitu pada bahan kertas silk coat. Hal ini
dikarenakan bahan kertas silk coat memiliki bahan yang lebih tebal dibandingkan dengan
bahan kertas HVS meskipun dalam hal printing, tinta bisa lebih terserap. Hal ini didasarkan
pada fungsi utamanya yaitu untuk melindungi produk maka bahan untuk komponen ini harus
tebal agar sikat gigi Tuuntu tidak mudah untuk rusak.
Sedangkan pilihan bahan untuk plastik packaging yaitu plastic dengan tipe PETE. Hal
ini dikarenakan jenis plastik ini memilki sifat yang tembus pandang atau tidak buram,
sedangkan pada plastic dengan jenis tipe HDPE memiliki bahan yang buram. Dipilih jenis
lastik yang tembus pandang agar pelanggan dapat melihat produk yang dibuat dan agar
pelanggan juga tertarik untuk membeli karena produk yang ditawarkannya unik.
3.1.5 Pembuatan tool standarisasi Bill of Material (BOM) Table
BOM Table memberikan penjelasan dari BOM tree mengenai tiap–tiap komponen
yang menyusun produk Tuuntu. Dalam pembuatan BOM Table didasarkan pada pembuatan
penentuan komponen-komponen pada produk sikat gigi, setelah itu dibuat BOM Tree, lalu
dibuat penentuan untuk dilakukan pembelian atau membuat sendiri, dan setelah itu ditentukan
material yang digunakan pada masing-masing komponen. Setelah ditentukan semuanya maka
berikutnya yaitu menentukan BOM table yang didapatkan hasil perekapan disubbab
sebelumnya. Berikut ini adalah BOM Table produk yang disajikan dalam tabel berikut:
Dalam membuat proses produksi sikat gigi Tuuntu, cara-cara yang harus dilakukan
terdiri dari berbagai macam langkah-langkah. Langkah pertama yaitu melakukan perakitan
antara lapisan karet dengan gagang sikat. Sebelum diakukan perakitan perusahaan perlu
melakukan pembelian lapisan karet dan pembuatan gagang sikatnya. Setelah itu langkah
berikutnya yaitu melakukan kegiatan penempelan gambar badan sikat di gagang sikat gigi.
Sebelum dilakukan langkah ini yang perlu dilakukan oleh perusahaan yaitu dengan membuat
gambar badan sikat dan melakukan proses perakitan lapisan karet dan gagang sikat yang telah
dilakukan sebelumnya.
Langkah kedua yaitu melakukan proses perakitan bulu sikat dengan kepala sikat.
Sebelum melakukan langkah ini perusahaan telah membuat kepala sikat dan juga membeli
bulu sikat. Setelah dilakukan perakitan bulu sikat dan kepala sikat, langkah berikutnya yaitu
menempelkan gambar sikat kepala dengan kepala sikat gigi. Dimana sebelumnya perusahaan
telah membuat gambar kepala sikat sebelum dilakukan proses penempelan gambar ke kepala
sikat.
Langkah beriktnya yaitu melakukan perakitan bagian gagang kepala sikat dengan
kepala sikat. Dan setelah itu dilakukan proses packaging sikat gigi jadi Tuuntu yaitu dengan
menggabungkan hasil sikat gigi yang telah dirakit dengan gambar dan plastik packaging.
Sebelumnya telah dilakukan pembuatan gambar packaging dan plastik packaging yang
dilakukan oleh sendiri oleh perusahaan.
3.1.6.2 Penentuan Proses Produksi untuk Masing-Masing Komponen
Selanjutnya pada subab ini akan menjelaskan proses produksi pada masing-masing
komponen yang telah ditentukan, yaitu pada kepala sikat, gagang sikat, kepala sikat gigi,
badan sikat gini. Komponen-komponen ini akan dijlelaskan pada tabel berikut:
Tabel 3.6 Proses Produksi untuk Masing-Masing Komponen
Pada komponen kepala sikat dan gagang sikat memiliki proses yang sama karena
bahan baku untuk pembuatan komponen ini adalah sama. Proses-proses yang dilakukannya
yaitu panaskan biji plastik ke dalam pellet agar biji plastik cair semuanya. Setelah itu langkah
berikutnya yaitu membentuk plastic sesuai dengan dimensi kepala sikat dan gagang sikat
yang ingin dibuat. Lalu langkah yang terakhir yaitu mendinginkan hasil pembentukan karena
hasil akhir setelah keluar mesin biasanya panas.
Proses untuk pembuatan komponen gambar kepala dan gagang sikat juga memiliki
proses yang sama yaitu dimulai dari pembuatan desain gambar yang sesuia dengan tren anak-
anak, setelah itu langkah berikutnya yaitu melakukan printing di kertas glosi. Sedangkan
proses untuk membuat kepala sikat gigi yaitu dimulai dengan assembly antara kepala sikat
dengan bulu sikat yang telah dibeli perusahaan ke pihak lain. Setelah itu langkah berikutnya
yaitu dengan melakukan assembly antara kepala sikat dengan gambar kepal sikat yang telah
dibuat sebelumnya. Untuk proses badan sikat gigi memiliki proses yang hampir sama dengan
proses pada kepala sikat gigi yaitu dimulai dengan assembly antara gagang sikat dengan
lapisan karet. Setelah itu langkah berikutnya yaitu assembly antara gagang sikat dengan
gambar kepal sikat yang telah dibuat sebelumnya.
Untuk pembuatan gambar packaging, proses-proses yang dikukannya yaitu
melakukan desain gambar yang diinginkan oleh perusahaan dan setah itu dilakukan proses
printing pada kertas yang telah disediakan. Sedangkan proses untuk pembuatan plastik
packaging dimulai dengan proses pemanasan biji plastik kedalam pallet. Setelah itu langkah
berikutnya yaitu membentuk plastik sesuai dengan dimensi plastik. Lalu langkah yang
terakhir yaitu mendinginkan hasil pembentukan karena hasil akhir setelah keluar mesin
biasanya panas.
3.1.6.3 Penentuan Metode Proses Produksi
Setelah menentukan proses produksi pada masing-masing komponen, untuk
selanjutnya akan dibahas mengenai penentuan metode produksinya. Yaitu menentukan
alternatif metode mana yang lebih baik dan memilih metode yang lebih baik. Alternatif
metode ini akan dijelaskan pada tabel brikut ini :
Tabel 3.7 Metode Proses Produksi
Dari hasil identifikasi peralatan berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa
peralatan yang dibutuhkan untuk memproduksi komponen-komponen sikat gigi ”tuuntu”
sebanyak empat peralatan. Dari peralatan yang ada ini nantinya akan disesuaikan dengan
masing-masing proses yang ada dalam pembuatan komponen sikat gigi tersebut.
Dari peralatan yang ada ini juga dibandingkan dengan alternatif peralatan lainnya
yang dianggap sejenis dengan peralatan yang sudah diidentifikasi di atas. Peralatan yang
diputuskan untuk dipilih yaitu peralatan yang sesuai dengan spesifikasi proses dalam
pembuatan sikat gigi. Adapun penentuan peralatan berdasarkan alternatif yang ada akan
dijelaskan pada tabel berikut ini:
Tabel 3.9 Penentuan Peralatan dan mesin yang dibutuhkan
3.1.6.5 Penentuan Proses Paralel-Seri
Dari flowchart produksi yang telah dibuat sebelumnya, penentuan metode dan
peralatan yang digunakan dapat ditentukan proses mana yang bisa dikerjakan secara
bersamaan (paralel) dan mana yang harus berurutan (seri). Adapun proses paralel dan seri
ditunjukkan pada gambar di bawah ini
Tabel 3.2 merupakan kelanjutan dari perhitungan pada tabel sebelumnya. Pada tabel
ini lebih didetailkan tiap proses pada tiap mesin. Proses-proses tersebut dikerjakan pada
mesin-mesin tertentu. Kemudian, waktu proses produksi tiap proses tiap mesin
diakumulasikan menjadi total waktu proses produksi. Dari hasil perhitungan didapatkan total
waktu produksi sekali running menjadi 70,5 menit.
3.1.6.7 Penentuan Operator yang Dibutuhkan
Peralatan dan mesin yang digunakan tentu saja memerlukan operator untuk
mengoperasikannya. Dalam sub-modul ini akan dianalisis kebutuhan sumber daya manusia
untuk melakukan keseluruhan proses produksi. Tabel di bawah ini akan menjelaskan
penentuan jumlah operator
Tabel 3.3 Penentuan Jumlah Operator
Jumlah operator ditentukan dari seberapa rumit pengoperasian mesin tersebut dan
kebutuhan dari tiap harinya. Dari spesifikasi mesin yang digunakan, kebutuhan operasi untuk
mengoperasikan mesinnya rata-rata 1 operator tiap mesin. Selain itu, jumlah kebutuhan
operator dapat dihitung dari jumlah output yang dihasilkan tiap mesinnya. Setelah
mengetahui jumlah operator, dapat dihitung waktu kerja/shift untuk tiap operator dan
ditentukan shift kerjanya. Output dari perhitungan jumlah operator ini untuk menentukan
biaya tenaga kerja pada modul selanjutnya.
3.1.6.8 Perhitungan Kebutuhan Energi
Dari spesifikasi peralatan yang digunakan khususnya pada spesifikasi daya yang
dibutuhkan dan waktu proses kita akan dapat menghitung jumlah kebutuhan energi listrik
yang dipakai dan biaya listrik yang harus dikeluarkan. Tabel di bawah ini akan menjelaskan
kebutuhan energi.
17