Disusun oleh :
1. Firyal Zuraida Ellya
(XII-A5/10)
2. Syamsul Bahri
(XII-A5/24)
3. Yuni Amalia
(XII-A5/27)
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Fermentasi adalah proses produksi energi dalam sel dalam keadaan
anaerobik (tanpa oksigen). Ragi ( fermipan) dikenal sebagai bahan yang
umum digunakan dalam fermentasi untuk menghasilkan etanol dalam bir,
anggur dan minuman beralkohol lainnya. Gula adalah bahan yang umum
dalam fermentasi. Beberapa contoh hasil fermentasi adalah etanol, asam
laktat, dan hidrogen. Pembuatan tempe dan tape (juga peuyeum) adalah proses
fermentasi yang sangat dikenal di Indonesia. Proses fermentasi menghasilkan
senyawa-senyawa yang sangat berguna, mulai dari makanan sampai obatobatan. Fermentasi yang sering dilakukan adalah proses tape, tempe, yoghurt,
dan tahu.
Laju fermentasi alkohol dipengaruhi oleh banyak faktor. Beberapa
faktor yang mempengaruhi laju fermentasi alcohol antara lain temperatur,
perubahan pH, konsentrasi enzim dan konsentrasi substrat. Konsentrasi enzim
sangat mempengaruhi laju fermentasi alkohol. Setiap laju fermentasi
mempunyai konsentrasi enzim yang berbeda beda tergantung pada jenis
fermentasinya
Berdasarkan hal di atas, kami melakukan percobaan untuk mengetahui
laju fermentasi alkohol dengan dipengaruhi oleh konsentrasi enzim sebagai
variabel bebasnya yang berjudul Pengaruh Konsentrasi Enzim Terhadap Laju
Fermentasi Alkohol.
1.2 Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas, dapat diambil rumusan masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana proses fermentasi alkohol ?
2. Bagaimana pengaruh konsentrasi enzim terhadap laju fermentasi
alkohol ?
1.3 Hipotesis
1. Ada pengaruh konsentrasi enzim terhadap laju fermentasi alkohol
1.4 Tujuan
1
2
1.5 Manfaat
1. Dapat mengetahui proses fermentasi alkohol
2. Dapat mengetahui pengaruh konsentrasi enzim terhadap laju
fermentasi alkohol
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1
Respirasi
Proses pelepasan energi yang menyediakan energi bagi keperluan
dikenal dengan istilah proses respirasi. Respirasi adalah suatu proses
pengambilan O2 untuk memecah senyawa-senyawa organik menjadi CO 2,
H2O dan energi.
Namun demikian respirasi pada hakikatnya adalah reaksi redoks,
dimana substrat dioksidasi menjadi CO2 sedangkan O2 yang diserap
sebagai oksidator mengalami reduksi menjadi H2O. Yang disebut substrat
respirasi adalah setiap senyawa organik yang dioksidasikan dalam
respirasi, atau senyawa-senyawa yang terdapat dalam sel tumbuhan yang
secara relatif banyak jumlahnya dan biasanya direspirasikan menjadi CO 2
dan air. Sedangkan metabolit respirasi adalah intermediat-intermediat yang
terbentuk dalam reaksi-reaksi respirasi (Anonim, 2009).Berdasarkan peran
oksigen, dikenal dua macam respirasi, yaitu respirasi aerob dan respirasi
anaerob (fermentasi).
1. Respirasi Aerob
Respirasi aerob merupakan respirasi yang menggunakan oksigen
bebas untuk mendapatkan
molekul
di
membran
dalam
2.2
Fermentasi
Fermentasi adalah proses produksi energi dalam sel dalam keadaan
anaerobik (tanpa oksigen). Secara umum, fermentasi adalah salah satu
bentuk respirasi anaerobik, akan tetapi, terdapat definisi yang lebih jelas
yang mendefinisikan fermentasi sebagai respirasi dalam lingkungan
anaerobik dengan tanpa akseptor elektron eksternal.
Gula adalah bahan yang umum dalam fermentasi. Beberapa contoh
hasil fermentasi adalah etanol, asam laktat, dan hidrogen. Akan tetapi
beberapa komponen lain dapat juga dihasilkan dari fermentasi seperti asam
butirat dan aseton. Ragi dikenal sebagai bahan yang umum digunakan
dalam fermentasi untuk menghasilkan etanol dalam bir, anggur dan
minuman beralkohol lainnya. Respirasi anaerobik dalam otot mamalia
selama kerja yang keras (yang tidak memiliki akseptor elektron eksternal),
dapat dikategorikan sebagai bentuk fermentasi yang mengasilkan asam
laktat sebagai produk sampingannya. Akumulasi asam laktat inilah yang
berperan dalam menyebabkan rasa kelelahan pada otot.
2.3
Macam-Macam Fermentasi
Macam macam fermentasi ada tiga, yaitu :
1. Fermentasi alkohol
Reaksinya :
C6H12O6 2C2H5OCOOH + Energi + Enzim
Prosesnya :
1. Glukosa
>
asam
piruvat
(proses
Glikolisis).
2.5
Hasil Fermentasi
Hasil dari fermentasi berbeda beda, tergantung proses fermentasinya
1. Fermentasi alkohol menghasilkan, karbon dioksida, alkohol,ATP, dan
air
2. Fermentasi asam laktat menhasilkan ATP dan asam laktat
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Fermentasi
Faktor-faktor yang mempengaruhi proses fermentasi untuk
menghasilkan etanol adalah: sumber karbon, gas karbondioksida, pH
substrat, nutrien, temperatur, dan oksigen. Untuk pertumbuhannya, yeast
(fermipan) memerlukan energi yang berasal dari karbon. Gula adalah
substrat yang lebih disukai. Oleh karenanya konsentrasi gula sangat
mempengaruhi kuantitas alkohol yang dihasilkan.
Kandungan gas karbondioksida sebesar 15 gram per liter (kira-kira
7,2 atm) akan menyebabkan terhentinya pertumbuhan yeast (fermipan),
tetapi tidak menghentikan fermentasi alkohol. Pada tekanan lebih besar
dari 30 atm, fermentasi alkohol baru terhenti sama sekali.
1. pH
PH dari media sangat mempengaruhi pertumbuhan mikroorganisme.
Setiap mikroorganisme mempunyai pH minimal, maksimal, dan
optimal untuk pertumbuhannya. Untuk yeast, pH optimal untuk
pertumbuhannya ialah berkisar antara 4,0 sampai 4,5. Pada pH 3,0 atau
lebih rendah lagi fermentasi alkohol akan berjalan dengan lambat.
2. Nutrien
Dalam pertumbuhannya mikroba memerlukan nutrient. Nutrien yang
dibutuhkan digolongkan menjadi dua yaitu nutrien makro dan nutrien
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Penelitian ini menggunakan metode percobaan yang dilengkapi dengan
metode studi literatur agar hasil yang diperoleh dapat maksimal. Penelitian ini
dilaksanakan di laboratorium biology A SMAN 2 Lumajang pada tanggal 23
Oktober 2013.
3.2 Alat dan Bahan
Alat :
Neraca ohauss
Labu erlenmeyer besar 2 buah
Labu erlenmeyer kecil 2 buah
Sumbat gabus berlubang 2 buah
Termometer
Sendok
Pipet tetes
Bahan :
Air
Fermipan gr, 1 gr dan 1 gr
Gula pasir @100 gr
Air kapur
Larutan pp
3.3 Variabel
Dalam percobaan ini, penulis menggunakan beberapa variabel, yaitu :
Variable terikat
: suhu, aroma, keadaan gelembung
Variable terkontrol
: konsentrasi substrat, volume air kapur
Variable bebas
: konsentrasi enzim
3.4 Langkah Kerja
1. Menyiapkan alat dan bahan
2. Menimbang gula masing masing 100 gr
3. Membuat larutan gula dengan 100 gr dalam 1000 ml air
4. Mengukur suhu larutan gula terlebih dahului dengan termometer (
30 C)
5. Membuat air kapur lalu ditetesi dengan indikator PP hingga berwarna
merah jambu
6. Memberi label A pada erlenmeyer besar dan B pada erlenmeyer kecil
7. Menuangkan 100 ml larutan gula ke dalam labu erlenmeyer A (besar).
8. Menuangkan 50 ml air kapur ke dalam labu erlenmeyer B (kecil)
Perangkat
No.
Keadaan Setelah
Keadaan
Sebelum
Percobaan
Percobaan
Percobaan
10
20
30
menit
menit
menit
Keterangan
1.
2,
3.
4.
5.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Tabel Hasil Pengamatan
Perangkat
No.
1.
Percobaan
Keadaan
Sebelum
Percobaan
Keadaan Setelah
Percobaan
10
20
30
menit
menit
menit
Keterangan
1 gr
Suhu
30 C
30 C
32 C
32 C
Fermipan
fermipa
Aroma
Aroma
Arom
Arom
Arom
jatuh lalu ke
gula
alkoh
alkoh
alkoh
ol
ol
ol
atas
Pergerakan
fermipan
semakin
lambat pada
menit ke-5
Pada
menit
ke-20
fermipan
luruh
Keadaan
Gelembun
Lamb
Agak
Agak
seluruhnya
at
cepat
cepat
ke bawah
Pada
menit
ke-24 terjadi
reaksi
Pada
menit
ke-37 reaksi
terhenti
2.
1 gr
Suhu
30 C
30 C
32 C
Arom
Arom
Aroma
gula
alkoh
alkoh
alkoh
Pada
ol
ol
ol
ke-15
Cepat
Cepat
fermipa
n
Aroma
Keadaan
Fermipan
30 C
menit
Cepat fermipan
Gelembun
luruh
bawah
ke
seluruhnya
Pada
menit
ke-18 terjadi
reaksi
Reaksi
semakin
cepat
dan
terus
berlangsung
Suhu
gr
3.
Aroma
fermipa
31 C
31 C
31 C
Suhu
Arom
Arom
Arom
dalam
Aroma
proses 30 C
gula
alkoh
alkoh
alkoh
ol
ol
ol
menjadi 31
30 C
Keadaan
Gelembun
g
awal
Lamb
Lamb
Lamb
at
at
at
Ada sedikit
endapan
4.2 Pembahasan
Fermentasi adalah proses penguraian glukosa tanpa menggunakan
oksigen (anaerob). Produk fermentasi diantaranya adalah ATP, CO 2, H2O, dan
alkohol. Pada percobaan ini digunakan tabung erlenmeyer dengan ditutup
rapat agar tidak ada oksigen yang masuk karena fermentasi tidak
membutuhkan oksigen bebas.
Kami mengamati bahwa terjadi kenaikan suhu pada setiap perlakuan
fermipan (enzim), baik itu 1 gr, 1 gr, dan gr. Adanya kenaikan suhu
membuktikan bahwa produk fermentasi adalah energi yang berupa energi
panas.
Pada pengamatan terlihat bahwa ada gelembung gelembung. Hal ini
membuktikan juga bahwa fermentasi menghasilkan CO2, semakin lama maka
akan semakin banyak gelembung yang dihasilkan . Sebelum percobaan kami
mencoba mencium bau, dan ternyata baunya aroma gula.
Air kapur yang ditetesi phenolphthalein berubah warna menjadi merah
jambu. Hal tersebut disebabkan karena indikator PP memiliki trayek pH 8,3
10 dengan indikasi tidak berwarna hingga berwarna. Jika warna yang
dihasilkan merah, mengindikasikan bahwa pH lebih dari 10. Itulah yang
menyebabkan hasil reaksi berbau seperti alkohol dimana alkohol bersifat basa.
Reaksi yang terjadi adalah :
Ca(OH) + CO > CaCO + HO
Reaksi ini terjadi secara terus menerus sehingga larutan air kapur + PP
yang semula berwarna merah jambu menjadi keruh bahkan menyerupai warna
larutan pada tabung elemeyer A. Pada labu elenmeyer A tercium bau alkohol,
hal ini menunjukan adanya zat etanol setelah reaksi berlangsung.
Larutan kapur (Ca(OH)2) pada tabung B berfungsi untuk menghambat
pertumbuhan mikroorganisme pembusuk seperti Saccharomyces sehingga
reaksi mulai terhenti ketika hasil reaksi pada tabung A mengalir menuju
tabung B. Setelah reaksi hampir terhenti, muncul gelembung - gelembung air
atau uap air yang merupakan hasil reaksi seperti diatas , keluar melalui selang
kecil. Selain itu, terdapat endapan kapur ( CaCO3 ) yang mengendap pada
tabung B.
Perbedaan banyaknya gelembung yang dihasilkan dan suhu, tergantung
pada konsentrasi enzim (fermipan). Semakin banyak konsentrasi enzim maka
akan semakin banyak produk yang dihasilkan seperti pada percobaan dengan 1
gr fermipan.. Jika bahan bakunya lebih banyak maka proses fermentasi akan
lama. Namun karena terjadi kesalahan yaitu salah membawa jenis fermpan,
percobaan fermentasi yang kami lakukan berjalan sedikit lama. Oleh karena
itu perlunya ketelitian dalam melakukan percobaan.
DAFTAR PUSTAKA
http://kusumaworld25.blogspot.com/2011/07/laporan-penelitian-fermentasialkohol.html. Diakses pada tanggal 22 oktober 2013 pukul 14.15
http://g1f007045.wordpress.com/fermentasi-alkohol/. Diakses pada tanggal
22 oktober 2013 pukul 14.15
http://satriomakalahskripsiproposal.blogspot.com/2011/11/prosesfermentasi-alkohol.html. Diakses pada tanggal 22 oktober 2013 pukul 14.15
http://nurindah-sariku.blogspot.com/2012/11/proses-fermentasi.html.
Diakses pada tanggal 22 oktober 2013 pukul 14.15
LAMPIRAN
Fermipan 1 gr
Fermipan 1 gr